Prosedur Pelaporan SPT Tahunan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Jakarta Koja Nama : Eko Prasetyo NPM : 52213838 Program Studi : D III Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Sri Murtiasih
LATAR BELAKANG • Pajak merupakan suatu hal yang penting dalam penerimaan negara yang nilainya terbesar, sehingga bisa dijadikan tumpuan penerimaan negara. Dan sangat dibutuhkan dalam pembiayaan rutin maupun pembiayaan pembangunan yaitu dalam menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). • Menyadari betapa pentingnya peranaan pajak dalam kehidupan bernegara, maka penulis tertarik untuk mengambil judul dalam laporan kerja praktik ini dengan judul “PROSEDUR PELAPORAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI PADA KPP PRATAMA JAKARTA KOJA”
TUJUAN
Untuk mengetahui Prosedur Pelaporan SPT-Tahunan Pada KPP Pratama Jakarta Koja.
MANFAAT • Bagi penulis Kegiatan kerja praktek ini dapat menambah wawasan pengetahuan perpajakan khususnya tentang tata cara pelaporan SPT-Tahunan. • Bagi pembaca Laporan kerja praktek ini dapat menjadi media informasi bagi pembaca.
PEMBAHASAN Prosedur Pelapora SPT-Tahunan Secara Manual Pelaporan SPT oleh WP
Formulir SSP
Mulai
Wajib Pajak yang telah memenuhi syarat Objektif dan Subjektif
Pajak yang dibayar lagi dengan SSP
Mengisi SPTTahunan WP menghitung sendiri Pajaknya
Bayar Ke Bank
Melaporkan SPT pada KPP, Pojok Pajak, Mobil Pajak, dan VIA Pos
Kas Negara
Tanda Terima Penyampaian SPT
Selesai
Disetujui ?
PEMBAHASAN 1. Formulir 1770 : Diperuntukan bagi wajib pajak yang berpenghasilan dari kegiatan usaha/pengusaha. 2. Formulir 1770 S : Diperuntukan bagi wajib pajak yang berpenghasilan dari satu pemberi kerja/karyawan namun memiliki penghasilan lainnya dan lebih dari Rp 60.000.000 pertahun. 3. Formulir 1770 SS : Diperuntukan bagi wajib pajak yang berpenghasilan dari satu pemberi kerja/karyawan namun tidak memiliki penghasilan lain dan kurang dari Rp 60.000.000 pertahun.
PEMBAHASAN Dokumen-Dokumen Untuk Melengkapi SPT No
Kelengkapan SPT-Tahunan WP Orang Pribadi
1
Identitas diri (NPWP, Nama dan Alamat Lengkap)
2
Tanda Tangan pada SPT Induk
3
SPT-Tahunan lengkap dan jelas (SPT Induk, Lampiran Umum, dan
Formulir
Formulir
Formulir
1770
1770 S
1770 SS
Lampiran Khusus
4
Bukti Pelunasan (SSP) apabila SPT berstatus Kurang Bayar
5
Laporan Keuangan apabila mengunakan Pembukuan
6
Pernyataan penggunaan norma Perhitungan Penghasilan Netto serta keterangan Perkiraan apabila mengunakan Pencatatan
7
Lampiran keterangan dan dokumen yang disyaratkan (Formulir 1721-A1/Formulir 1721-A2, Bukti Potong PPh Pasal 21/22/23, fotokopi Kartu Keluarga, dan lain-lain
8
Daftar Harta dan Kewajiban pada Akhir Tahun
9
Lembar informasi pada Amplop SPT-Tahunan berisikan : a)
Nama Wajib Pajak
b)
NPWP
c)
Tahun Pajak
d)
Status SPT (Nihil/Kurang Bayar/Lebih Bayar)
e)
Jenis SPT (SPT-Tahunan/SPT-Tahunan Pembetulan ke....)
f)
Perubahan data
g)
Nomer Telepon
h)
Pernyataan
i)
Tanda Tangan Wajib Pajak
x x
x
x
x
PEMBAHASAN Dalam mengisi SPT-Tahunan harus memperhatikan hal-hal berikut : 1. 2.
3. 4.
5.
Yang di isi terlebih dahulu adalah formulir lampiran, bukan induknya. Disetiap lembar jangan lupa untuk mengisi identitas seperti Nama, NPWP, dan tahun pajaknya. Jangan lupa memberikan tanda tangan, karena jika tidak SPT yang anda laporkan dianggap tidak sah. Sebelum SPT dikirim/disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui tempat lain yang ditunjuk, jika SPT menunjukan kurang bayar, kekurangan tersebut harus dibayar paling lambat sebelum SPT disampaikan ke KPP dan bukti pembayaran tersebut dilampirkan pada SPT tersebut. Pembayaran dapat dilakukan dikantor pos atau bank.
PEMBAHASAN Prosedur Pelaporan SPT-Tahunan Secara Online Pelaporan SPT dengan menggunakan e-Filing Mulai
Mengajukan Permohohonan e-Fin
Registrasi pada e-Filing dan DJP online
Pengisian SPT Tahunan
Tanda teriama penyampaian SPT
Selesai
PEMBAHASAN Syarat mengajukan e-Fin adalah : 1. Permohonan pembuatan e-Fin dilakukan oleh WP sendiri tidak boleh diwakili 2. Fotocopy KTP 3. Fotocopy NPWP 4. Serta mengisi Formulir
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Prosedur Pelaporan SPT-Tahunan Pada KPP Pratama Jakarta Koja. Dibagi menjadi dua, yang pertama secara manual yaitu Wajib Pajak harus memenuhi syarat objektif dan subjektif lalu menghitung sendiri pajak yang dibayarkan sesuai dengan PTKP-nya selanjutnya melaporkan SPT-Tahunan pada KPP dan yang kedua secara online yaitu Wajib Pajak mengajukan permohonan e-FIN (Elektronik Filing Identification Number) di KPP tempat WP terdaftar lalu melakukan registrasi pada e-Filing selanjutnya menghitung sendiri berapa besar pajak yang harus dibayar sesuai dengan PTKP-nya. Saran Bedasarkan kesimpulan yang telah disampaikan diatas, sebaiknya prosedur pelaporan SPT yang telah ada baik itu manual ataupun online dapat dipertahankan atau mungkin ditingkatkan agar dapat berjalan lebih baik, efektif, dan efesien.