PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DENGAN INDIKATOR TANAMAN SORGUM (Shorgum bicolor L.) DI PESISIR PANTAI NGLAMBOR, GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN 1. 2. 3. 4. 5.
Diusulkan oleh : Vivi Aprilia Rachmawati Septiana Novita Sari Pungky Ferina Sari Alfian Rizky Fajar Ilham Setiawan
H0213045/2013 H0213040/2013 H0213032/2013 H0214004/2014 H0214020/2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
i i
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ DAFTAR ISI .................................................................................................. RINGKASAN ................................................................................................ 1.
2.
3.
4.
i ii iii iv
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 1.4 Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan ......................................... 1.5 Temuan Target ................................................................................ 1.6 Luaran Kegiatan ............................................................................. 1.7 Manfaat Kegiatan ...........................................................................
1 1 1 2 2 2 2
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Lahan di Pesisir Pantai .............................................. 2.2 Vegetasi pada Wilayah Pesisir Pantai ............................................ 2.3 Evaluasi Kesesuaian Lahan ............................................................ 2.4 Klasifikasi Kesesuaian Lahan ......................................................... 2.5 Pendekatan dalam Evaluasi Lahan ................................................. 2.6 Budidaya Tanaman Sorgum ...........................................................
3 3 4 4 5 6
METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian ......................................................................... 3.2 Indikator Capaian ........................................................................... 3.3 Luaran ............................................................................................. 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ................................ 3.5 Cara Penafsiran ............................................................................... 3.6 Kesimpulan Hasil Penelitian ..........................................................
7 7 8 8 8 8
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Biaya ............................................................................................... 9 4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iii iii
RINGKASAN Sebagian lahan di daerah Pantai Nglambor, Yogyakarta masih merupakan lahan tidur, yaitu lahan yang belum diupaayakan untuk lebih produktif. Padahal tanaman Sorgum diduga cukup sesuai untuk dikembangkan di daerah tersebut. Evaluasi kesesuaian lahan diperlukan untuk menentukan tingkat kesesuaian budidaya Sorgum di lahan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengkaji karakteristik tanah dan tingkatkesesuaian lahan tanaman Sorgum di sekitar Pantai Nglambor, Yogyakarta. Metode penelitian dilakukan dengan kegiatan survey dan evaluasi lahan. Parameter yang diamati adalah tekstur, bahan organik, KTK, KB, drainase, erosi dan topografi serta iklim. Indikator pencapaian target dikatakan berhasil apabila tingkat kesesuaian lahan tanaman Sorgum di daerah pantai Nglambor, Yogyakarta termasuk kelas S1 atau S2. Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk rekomendasi pengelolaan lahan tidur dengan membudidayakan Sorgum di Pantai Nglambor. Luaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah publikasi di Journal of Agriculture and Veterinary Science dengan judul publikasi “Utilization Study of Idle Land with Indicator Plant of Sorghum (Shorgum bicolor L.).”
iv iv
1 BAB 1 PENDAHULUAN 4.1
Latar Belakang Daerah Gunungkidul memiliki pesona wisata pantai yang sangat menawan dan potensial. Salah satunya adalah Pantai Nglambor yang berada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Selain keindahan alamnya, pantai ini memiliki perbukitan yang lahannya berbatu pada permukaannya. Namun lahan yang berada di perbukitan sekitar Pantai Nglambor masih banyak yang belum termanfaatkan secara optimal, karena belum dibudidayakan. Karakteristik tanah yang berada di perbukitan sekitar Pantai Nglambor memiliki keunikan dibandingkan tanah-tanah yang umunya berada di sekitar pantai. Karakteristik tanah yang ada di perbukitan pesisir Pantai Nglambor sedikit lebih lunak daripada tanah-tanah pada umumnya. Tanah tersebut juga belum diketahui jenis tanah dan batuan penyusunnya. Hal ini karena masih minimnya penelitian yang mengkaji tentang daerah di sekitar Pantai Nglambor Gunungkidul. Selain itu, masih ditemukan batu karang yang pada permukaan tanahnya. Oleh itu, perlu dilakukan evaluasi sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk budidaya Sorgum (Shorgum bicolor L.). Budidaya Sorgum dipilih sebagai parameter untuk evaluasi lahan karena kondisi di daerah tersebut sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman Sorgum. Sorgum memiliki karakteristik mampu tumbuh di daerah yang kurang air, sehingga dengan tanaman. Sorgum mampu bertahan hidup pada daerah dengan ketersediaan air yang minimal. Berdasarkan uraian di atas, perlu diupayakan pemanfaatan lahan tidur di pesisir Pantai Nglambor dengan terlebih dahulu mengkaji kesesuaian lahannya untuk budidaya Sorgum.
1.2
Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana karakteristik tanah yang ada di perbukitan sekitar Pantai Nglambor ? 1.2.2 Bagaimana potensi kesesuaian lahan disekitar Pantai Nglambor untuk budidaya Sorgum ?
1.3
Tujuan Penelitian 1.3.1 Mengkaji karakteristik tanah yang ada di perbukitan sekitar Pantai Nglambor. 1.3.2 Mengkaji potensi kesesuaian lahan tersebut untuk produksi budidaya tanaman Sorgum.
v
2 1.4
Kontribusi Terhadap Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah deret referensi dari evaluasi lahan yang konservatif lingkungan dan berimbas positif sehingga mampu meningkatkan kegiatan budidaya pertanian terutama tanaman Sorgum.
1.5
Temuan Target Temuan yang ditargetkan dari kegiatan ini adalah menemukan upaya pemanfaatan lahan tidur di wilayah pantai untuk budidaya Sorgum sehingga mampu meningkatkan ketahanan pangan.
1.6
Luaran Kegiatan Luaran yang ditargetkan dari kegiatan penelitian ini adalah publikasi berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di Journal of Agriculture and Veterinary Science dengan judul publikasi “Utilization of Idle Land for The Cultivation of Sorghum (Shorgum bicolor L.)”.
1.7
Manfaat Kegiatan 1.7.1 Menambah referensi dalam bidang ilmiah mengenai evaluasi lahan. 1.7.2 Memberikan sebuah terobosan upaya peningkatan kesejahteraan warga petani dengan pelatihan keterampilan budidaya tanaman Sorgum yang belum pernah dikembangkan di daerah tersebut.
vi
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Karakteristik Lahan Pesisir Pantai Tanah yang berada di pesisir pantai bertekstur kasar, lepas-lepas dan terbuka menjadikannya sangat peka terhadap erosi angin berupa pengendapan material pasir. Butiran material pasir yang terangkut oleh proses erosi pasir menyebabkan kerusakan tanaman budidaya serta mempercepat korosi pada barang-barang yang terbuat dari logam. Sistem tanah lahan kawasan pesisir yang mempunyai sifat marginal dan nilai tambah yang rendah, dan juga dari sistem atmosfernya (Gunadi 2002). Kawasan pantai merupakan daerah datar atau bergelombang dengan perbedaan ketinggian tidak lebih dari 200m dari permukaan laut, yang dibentuk oleh endapan pantai dan sungai yang bersifat lepas, dicirikan dengan adanya bagian yang kering (daratan) dan basah (rawa). Garis pantai dicirikan oleh suatu garis batas pertemuan antara daratan dan air laut (Mile 2007).
2.2
Vegetasi pada Wilayah Pesisir Pantai Vegetasi pantai merupakan kelompok tumbuhan yang menempati daerah intertidal mulai dari daerah pasang surut hingga daerah di bagian dalam pulau atau daratan dimana masih terdapat pengaruh laut. Secara umum kelompok tumbuhan darat yang tumbuh di daerah intertidal atau daerah dekat laut yang memiliki salinitas cukup tinggi, dapat dibagi menjadi 3: 2.1.1 Mangrove Sejati adalah merupakan kelompok tumbuhan yang secara morfologis, anatomis dan fisiologis telah menyesuaikan diri untuk hidup di daerah sekitar pantai. Mangrove tumbuh pada substrat berpasir, berbatu dan terutama berlumpur. 2.1.2 Mangrove Ikutan (Associated Mangrove) adalah kelompok tumbuhan yang ditemukan tumbuh bersama-sama dengan komunitas mangrove, tetapi tidak termasuk mangrove karena tumbuhan ini bersifat lebih kosmopolit dan memiliki kisaran toleransi yang besar terhadap perubahan faktor fisik lingkungan seperti suhu, salinitas dan substrat. 2.1.3 Vegetasi pantai Non Mangrove adalah vegetasi pantai non mangrove umumnya banyak ditemukan pada daerah pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir. Kelompok tumbuhan ini dicirikan oleh adanya zonasi bentuk pertumbuhan (habitus) secara horizontal dari daerah intertidal ke arah darat yang terdiri dari: tumbuhan menjalar, semak, perdu dan pohon. Semakin ke darat, keragaman jenis dan habitus pohon akan semakin besar. Jenis vegetasi pantai non mangrove umumnya terdiri dari: tapak kambing, rumput angin, santigi, ketapang,
vii
4 cemara laut dan kelapa. Tumbuhan ini membentuk zonasi yang khas (Noor et al 1999). 2.3
Evaluasi Kesesuaian Lahan Evaluasi lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan pertanian (kelompok penggunaan tunggal), kehutanan, pariwisata, tujuan konservasi, dan jenis penggunaan lahan lainnya. Dalam evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan suatu wilayah yang rinci ke dalam kualitas lahan (land qualities), dan setiap kualitas lahan biasanya terdiri dari satu atau labih karakteristik lahan (land characteristics). Beberapa karakteristik lahan umumnya mempunyai hubungan terhadap jenis penggunaan dan/atau pertumbuhan tanaman dan komoditasnya yang berbasis lahan (Djaenuddin dkk 2003). Kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian lahan aktual) atau setelah diadakan perbaikan (kesesuaian lahan potensial) (Ritung et al 2007).
2.4
Klasifikasi Kesesuaian Lahan 2.4.1 Kesesuaian Lahan pada Tingkat Ordo 2.4.1.1 Ordo S (Sesuai) Lahan yang termasuk orde ini adalah lahan yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang tidak terbatas untuk suatu tujuan yang telah dipertimbangkan. 2.4.1.2 Ordo N (Tidak Sesuai) Lahan yang termasuk ordo ini adalah lahan yang mempunyai kesulitan sedemikian rupa, sehingga mencegah penggunaannya untuk suatu tujuan yang telah direncanakan. Lahan dapat digolongkan sebagai tidak sesuai untuk digunakan bagi suatu usaha pertanian karena berbagai penghambat, baik secara fisik (lereng sangat curam, berbatu-batu, dan sebagainya) maupun secara ekonomi (keuntungan yang di dapat lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan) (Syam 2013). 2.4.2 Kesesuaian Lahan pada Tingkat Kelas 2.4.2.1 Kelas S1 (Sangat Sesuai) Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan tidak akan berpengaruh terhadap produktivitas lahan secara nyata. 2.4.2.2 Kelas S2 (Cukup Sesuai) Lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan
viii
5 tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat diatasi oleh petani sendiri. 2.4.2.3 Kelas S3 (Sesuai Marjinal) Lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak swasta. 2.4.2.4 Kelas N (Tidak Sesuai) Karena mempunyai faktor pembatas yang sangat berat dan atau sulit diatasi (Ritung et al 2007). 2.4.3 Kesesuaian Lahan pada Tingkat Sub-Kelas Subkelas adalah keadaan tingkatan dalam kelas kesesuaian lahan. Kelas kesesuaian lahan dibedakan menjadi subkelas berdasarkan kualitas dan karakteristik lahan (sifat-sifat tanah dan lingkungan fisik lainnya) yang menjadi faktor pembatas terberat, misal Subkelas S3rc, sesuai marginal dengan pembatas kondisi perakaran (rooting condition) (Ritung et al 2007). 2.4.4 Kesesuaian Lahan pada Tingkat Unit Kesesuaian lahan pada tingkat unit merupakan pembagian lebih lanjut dari subkelas berdasar atas besarnya faktor pembatas. Semua unit yang berada dalam satu subkelas mempunyai jenis pembatas yang sama pada tingkat subkelas (Syam 2003). 2.5
Pendekatan dalam Evaluasi Lahan Penilaian kesesuaian lahan ada beberapa cara, antara lain, dengan perkalian parameter, penjumlahan, atau menggunakan hukum minimum yaitu mencocokkan (matching) antara kualitas lahan dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman atau komoditas lainnya yang dievaluasi (Djaenudin et al 2003). Metode pendekatan yang digunakan dalam evaluasi lahan ada 3 jenis, yaitu pendekatan pembatas, pendekatan parametrik dan kombinasi pendekatan pembatas dan parametrik. 2.5.1 Pendekatan Pembatas Metode ini membagai lahan berdasarkan jumlah pembatas lahan. Pembatas lahan adalah penyimpangan dari kondisi optimal karakteristik dan kualitas lahan yang memberikan pengaruh buruk untuk berbagai penggunaan lahan. Pendekatan pembatas membagi beberapa tingkat pembatas suatu lahan dan kesesuaiannya mulai dari ix
6 tingkat tanpa pembatas sampai pada tingkat pembatas berat (Sys et al 1991). 2.5.2 Pendekatan Parametrik Dalam pendekatan parametrik dilakukan pemberian nilai rating pada tiap karakteristik (kualitas) lahan. Pendekatan parametrik dibedakan dari pendekatan faktor pembatas, yaitu bahwa kesesuaian lahan ditentukan oleh faktor terburuk diantara faktor-faktor yang dipertimbangkan. 2.5.3 Kombinasi Pembatas dan Parametrik Kombinasi pendekatan pembatas dan parametrik dalam menentukan kelas lahan berdasarkan bobot indeks lahan dan faktor-faktor pembatasnya. Sifat-sifat lahan yang penting untuk tanaman tertentu diberi bobot berdasarkan nilai ekivalensi yang menentukan tingkat pembatas lahan yang dicirikan oleh harkat sifat lahan sehingga diperoleh indeks lahan (Sitorus 1995). 2.5 Budidaya Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.) (Moench) termasuk family Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Tanaman sorgum toleran terhadap kekeringan dan genangan air, dapat berproduksi pada lahan marginal, serta relative tahan terhadap gangguan hama/ penyakit (Sirappa 2003). Tanah sebaiknya diolah sedalam 15-20 cm untuk menggemburkan tanah, memperbaiki drainase, mendorong aktivitas mikrobia tanah sekaligus mematikan gulma. Pemberian air/irigasi dilakukan dengan menyesuaikan kondisi hujan. Sorgum terkenal dengann tanaman yang mampu tumbuh pada kondisi kekeringan. Permukaan daun yang mengandung lapisan lilin membuat tanaman efisien dalam pemanfaatan air. Panen sorgum dilakukan apabila 80% dari biji sudah mengeras serta malai telah berwarna kuning. Panen dilakukan dengan memangkas tangkai di bawah malai dengan menggunakan sabit. Selanjutnya malai dikeringkan kemudian dirontok dengan alat perontok sorgum (Balai Penelitian Tanaman Serelalia 2013).
x
7 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan evaluasi kesesuaian lahan, yaitu mencocokan karakteristik lahan dengan kriteria kelas kesesuaian lahan berdasarkan persyaratan tumbuh tanaman (Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian). Waktu yang akan digunakan untuk penelitian selama 5 bulan yang dimulai dari survey hingga publikasi hasil penelitian. Langkah pertama yang dilakukan yaitu tahapan survey tanah dan pengambilan sampel. Sampel tanah diambil pada 3 kedalaman sampai dengan 30 cm, berupa disturbed soil (tanah terganggu). Pengambilan sampel dilakukan pada 3 titik yang telah ditentukan pada masing-masing unit lahan, dilanjutkan dengan pengamatan pedon. Survey lahan dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi biofisik lahan dan pengambilan sampel tanah untuk analisis laboratorium. Analisis meliputi analisis tekstur, analisis BO, analisis KTK dan KB, analisis drainase, analisis pH tanah, analisis bahaya erosi dan analisis topografi serta iklim. Tekstur dianalisis dengan metode pipet dan juga dapat dianalisis secara kualitatif di lapangan. Analisis bahan organik tanah menggunakan larutan K2Cr2O7 dan H2SO4 pekat. pH tanah dianalisis dengan menggunakan larutan H2O2 dan KCl. Tingkat bahaya erosi diprediksi berdasarkan kondisi di lapangan, dengan memperhatikan permukaan tanah yang hilang (rata-rata) pertahun, dibandingkan tanah yang tidak tererosi yang dicirikan oleh masih adanya horizon A. Data yang diperoleh dari analisis merupakan data primer. Data suhu dan curah hujan merupakan data sekunder yang diambil dari Stasiun Klimatologi Kecamatan Tepus. Setelah data karakteristik lahan tersedia, maka proses selanjutnya adalah evaluasi lahan yang dilakukan dengan cara matching (mencocokan) antara karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh. Persyaratan tumbuh tanaman Sorgum pada tabel 3.1 (terlampir). 3.2 Indikator Capaian Hasil penilaian berupa kelas dan subkelas kesesuaian lahan dari tanaman yang dinilai ditentukan oleh faktor pembatas terberat. Faktor pembatas tersebut dapat terdiri dari satu atau lebih tergantung dari karakteristik lahannya. Selain itu indikator pencapaian yaitu apabila dari hasil pencocokan karakteristik lahan didapatkan kelas kesesuaian lahan S1 atau S2 (dari tabel 3.1), maka lahan tidur dapat dimanfaatkan atau target tercapai.
xi
8 3.3 Luaran Luaran penelitian ini adalah untuk mendapatkan tingkat kesesuaian lahan tanaman Sorgum untuk wilayah pesisir Pantai Nglambor Gunungkidul. 3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Adapun dari teknik pengumpulan data berikut ini : Teknik No. Jenis Data Sifat Data Pengumpulan/Sumber Data 1. pH Tanah Primer Analisis Laboratorium 2. Tekstur Tanah Primer Analisis Laboratorium 3. Batuan Singkapan Primer Observasi 4. Kandungan Bahan Organik Primer Analisis Laboratorium 5. KTK dan KB Primer Analisis Laboratorium 6. Erosi Primer Observasi 7. Topografi Primer Observasi 8. Persyaratan Tumbuh Sekunder Balai Penelitian 9. Iklim (Curah Hujan dan Suhu) Sekunder Stasiun pengamatan tingkat kecamatan Setelah dilakukan teknik pengumpulan data, maka selanjutnya analisis data menggunakan metode pencocokan (matching) yang terdapat pada tabel 3.1. 3.5 Cara Penafsiran Penafsiran (interpretasi) dilakukan dengan mencocokan data yang sudah dianalisis menggunakan tabel kesesuaian lahan tanaman Sorgum yang terdapat pada tabel 3.1. Data yang sudah dianalisis kemudian ditafsirkan. Analisis karakteristik dicocokan dengan persyaratan tumbuh tanaman Sorgum. Misalnya hasil analisis laboratorium menunjukkan pH tanah adalah 6, ternyata di tabel syarat tumbuh (tabel 3.1) pH tanah itu termasuk dalam kelas S1 untuk tanaman Sorgum. Artinya bahwa lahan tersebut cocok untuk budidaya Sorgum. Setiap parameter dicocokan sampai kemudian kelas kesesuaian akhir adalah kelas yang paling rendah. 3.6 Kesimpulan Hasil Penelitian Kesimpulan dari hasil penelitian ini didasarkan pada tujuan yang telah ditentukan. Pada tujuan (1) untuk karakteristik tanah, maka kesimpulan berisi hasil analisis singkat. Pada tujuan (2) untuk tingkat kesesuaian lahan, maka kesimpulan berisi sesuai atau tidak lahan untuk budidaya Sorgum.
xii
9 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1
4.2
Biaya Tabel 4.1 Anggaran Biaya No. Jenis Pengeluaran 1. Peralatan Penunjang Penyewaan pembuatan pedon/miniped, penyewaan cangkul dan belati, penyewaan flakon, pembelian meteran, pembelian balok kayu dan oembelian plastik sampel tanah. 2. Bahan Habis Pakai Kemikalia untuk analisis pH, kemikalia untuk analisis Kejenuhan Basa, kemikalia untuk analisis Kapasitas Tukar Kation, kemikalian untuk analisis C-Organik, kemikalia untuk analisis Salinitas dan kemikalia untuk analisis Alkalinitas 3. Perjalanan Pembawaan alat-alat penelitian dengan mobil ke Desa Tepus, perjalanan survei dan pengambilan sampel, transportasi penelitian, transportasi laporan serta transportasi pembelian bahan-bahan penelitian. 4. Lain-Lain Pembuatan Laporan, ATK, biaya akses laboratorium dan biaya publikasi Jadwal Kegiatan Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan 1 1. Persiapan alat-alat penelitian 2. Persiapan bahanbahan penelitian 3. Pengambilan Sampel 4. Analisis Laboratorium 5. Analisis Data 6. Pembuatan Laporan 7. Pembuatan Draft Publikasi 8. Submit, proses review dan revisi Publikasi
2
Bulan ke3
Biaya (Rp) 3.125.000
4.375.000
3.125.000
1.875.000
4
5
xiii
DAFTAR PUSTAKA Balai Penelitian Tanaman Serelalia. 2013. Sorgum Varietas dan Teknik Budidaya. balitsereal.litbang.pertanian.go.id. Diakses pada tanggal 28 April 2015. Djaenuddin, D., Marwan H, Subagio H, dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Balai Penelitian Tanah PUSLITBANGTANAK. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Gunadi Sunarto. 2002. Teknologi Pemanfaatan Lahan Marginal Kawasan Pesisir. Jurnal Teknologi Lingkungan 3(3): 232-236. Mile M. Yamin. 2007. Pengembangan Species Tanaman Pantai untuk Rehabilitasi dan Perlindungan Kawasan Pantai Pasca Tsunami. Info Teknis Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan 5(2): 1-8. Noor Y R, M Khazali dan I N N Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Ditjen PKA dan Wetlands International. Indonesia Programme. Ritung S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Sirappa. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian 22(4): 133. Sitorus, S.R.P. 1995. Survey Tanah dan Pengelolaan Lahan. Laboratorium Perencanaan dan Pengembangan Sumberdaya Lahan. Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Bogor. Syam Rukman. 2013. Analisis Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Tanaman Jagung di Desa Padang Loang Kabupaten Pinrang. Skripsi. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar. Sys C., E. V. Ranst dan J. Debaveye. 1991. Land Evaluation part III Crop Requirements. General Administratin for Development Cooperation Place de Champ de Mars 5 bte 57-1050 Brussels-Belgium.
xiv
xv
Lampiran 1. BIODATA KETUA, ANGGOTA DAN DOSEN PEMBIMBING 1.
Ketua A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM 5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomer Telepon/HP 8. Alamat
Vivi Aprilia Rachmawati P Ilmu Tanah H 0213045 Surakarta, 12 April 1995
[email protected] 081391312412 Baron Kunden RT.05/II Panularan, Laweyan, Surakarta.
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SDN Begalon I Surakarta 2001-2007
SMP SMPN 9 Surakarta 2007-2010
SMA SMAN 4 Surakarta IPA 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa kategori Penelitian. Surakarta, 30 September 2015 Pengusul
Vivi Aprilia Rachmawati
xvi
2.
Anggota A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM 5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomer Telepon/HP 8. Alamat
Septiana Novita Sari P Ilmu Tanah H 0213040 Wonogiri, 10 September 1994
[email protected] 087812926365 Sukarejo RT.02/IX Wonogiri
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SDN 4 Wonogiri 2001-2007
SMP SMPN 1 Wonogiri 2007-2010
SMA SMAN 1 Wonogiri IPA 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa kategori Penelitian. Surakarta, 30 September 2015 Pengusul
Septiana Novita Sari
xvii
Anggota A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM 5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomer Telepon/HP 8. Alamat
Pungky Ferina Sari P Ilmu Tanah H 0213032 Sragen, 25 Juni 1996
[email protected] 085725317340 Tenggak RT.12/V Sidoharjo, Sragen
C. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SDN Tenggak 2 Sragen 2002-2008
SMP SMPN 2 Sragen 2008-2010
SMA SMAN 1 Sragen IPA 2010-2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa kategori Penelitian. Surakarta, 30 September 2015 Pengusul
Pungky Ferina Sari
xviii
Anggota A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM 5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomer Telepon/HP 8. Alamat
Alfian Rizky Fajar L Ilmu Tanah H 0214004 Wonogiri, 9 Desember 1996
[email protected] 082322688854 Surupan RT.02/I Bulurejo, Nguntoronadi, Wonogiri
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD MI Al Islam Surupan 2002-2008
SMP SMPN 1 Nguntoronadi 2008-2011
SMA SMAN 1 Wonogiri IPA 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa kategori Penelitian. Surakarta, 30 September 2015 Pengusul
Alfian Rizky Fajarr
xix
Anggota A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM 5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail 7. Nomer Telepon/HP 8. Alamat
Ilham Setiawan L Ilmu Tanah H 0214020 Jakarta, 30 September 1996
[email protected] 085647290676 Samben RT.04/V Pilangpayung, Toroh
B. Riwayat Pendidikan Nama Institusi Jurusan Tahun Masuk-Lulus
SD SDN 3 Pilangpayung 2002-2008
SMP SMPN 3 Purwodadi 2008-2011
SMA SMAN 1 Purwodadi IPA 2011-2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa kategori Penelitian. Surakarta, 30 September 2015 Pengusul
Ilham Setiawan
xx
3.
Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar) 2. Jenis Kelamin 3. Jabatan Fungsional 4. NIP/NIK/No. Identitas lainnya 5. NIDN 6. Tempat dan Tanggal Lahir 7. E-mail 9. Nomor Telepon/HP 10. Alamat Kantor 11. Nomor Telepon/Fax 12. Lulusan yg telah dihasilkan
13. Mata kuliah yang diampu
Komariah, STP., MSc., PhD. p Asisten Ahli 197805232008122001 0023057805 Medan, 23 Mei 1978
[email protected] (0271) 495445 / 085743648189 Fakultas Pertanian UNS, Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Solo (0271) 637457/Fax. 637457 S1= 14 orang ; S2= 3 orang; S3= - orang; 1. Agroklimatologi 2. Agrohidrologi 3. Pengelolaan Air 4. Survei Tanah dan Evaluasi lahan 5. Pemetaan 6. Statistika 7. Metode Ilmiah 8. Penyajian Ilmiah 9. Alat dan Mesin Pertanian 10. Perancangan Penelitian
xxi
B. Riwayat Pendidikan Nama PT Bidang Ilmu
S1 UNILA Teknik Pertanian
S2 Gifu Univ., Jepang Agricultural Production and Environment 2003 – 2005 Soil Physical Properties as Affected by Selected Organic Mulch and Field Management
Tahun Masuk-Lulus 1996 – 2001 Judul Skripsi/ Rancangan Tesis/Disertasi Volume Irigasi dan Dimensi Saluran serta Waktu Pemberian Air pada Sistem Alur untukTanaman Pepaya (Carica papaya L.) Usia 1 s.d. 3 Bulan Setelah Tanam Nama pembimbing Ir. Sarnadi, MS Prof. /Promotor Senge
Masateru
S3 Gifu Univ., Jepang Biological Environment 2005 – 2008 The Effects of Organic Amendment on Soil Properties and Crop Production
Prof. Masateru Senge
C. Pengalaman Penelitian Dalam 3 Tahun Terakhir (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi) Pendanaan No. Tahun
Judul penelitian
Sumber
Jumlah (Juta Rp)
1.
2011
Analisis Proses Pergeseran Hibah Musim sebagai Dampak Fundamental Anomali Iklim dan Pengaruhnya terhadap Perubahan Sistem Budidaya Pertanian di Lahan Kering (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah)
80
2.
2012
Water Harvesting for Climate JSPS Change Adaptation Strategy with On-Farm Reservoir at Rainfed Lands under Tropical Monsoon Climate
300
3.
2012
Analisis Amandemen Lahan Hibah Lereng Merapi Dengan Bahan Unggulan Organik Untuk Pemulihan DIKTI Produktivitas Pasca Erupsi November 2010
145
xxii
4.
2013
Upaya Mitigasi Perubahan Iklim Guna Mengantisipasi ShortDrought Akibat Anomali Cuaca Pada Lahan Kering Dengan Embungisasi Mikro Di Kabupaten Karanganyar
Hibah Utama; BOPTN UNS
5.
2014
Upaya Efisiensi Air Irigasi dan Hibah peningkatan Kualitas hamparan Unggulan Rumput Stadion Sepakbola PNBP
75
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 3 Tahun Terakhir Judul Pengabdian kepada Masyarakat
No.
Tahun
1.
2011
Pemanfaatan data iklim untuk perencanaan pola tanam
2.
2012
Penyuluhan Konservasi pertanian
Air
tentang untuk
Pendanaan Sumber
Jumlah (Juta Rp)
Mandiri
2
JSPS
10
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul Artikel ilmiah
Nama Jurnal
1.
Soil properties affected by combinations of soil solarization and organic amendment The Development of Water Harvesting Research for Agriculture Effects of Climate Change on Crop Production in Thaba-Tseka and Mokhotlong Districts Lesotho Highlands (bukan first author)
Paddy and Water Environment
2.
3.
4.
Crop water productivity (CWP) with the small farm reservoir (SFR) as a supplemental irrigation for cash crop on rainfed area in Karanganyar Regency, Indonesia
Reviews in Agricultural Science IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science (IOSR-JAVS) Global Advanced Research Journal of Agricultural Science,
Volume/Nomor Vol.9 No.3., 2011 1: 31-42, 2013 Volume 7, Issue 1, Ver. IV (Feb. 2014), PP 3744 Vol. 3(6) pp. 158-164, June, 2014
xxiii
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Small On-Farm Reservoir: An Adaptation Strategy on Climate Change for Farmers
Universitas Udayana, Denpasar Bali, 13 Oktober 2014
1.
Bilateral Collaborative Seminar: Hydrology of Water Conservation for Agriculture
2.
Integrated Seminar
3.
Lokakarya Penelitian Research Progress on Hotel Sahid, Bilateral Jepang-Indonesia, Water Harvesting for Jakarta. 23-24 Mei Mei 2014 Climate Change 2014 Adaptation Strategy with On-Farm Reservoir at Rainfed Lands under Tropical Monsoon Climate
4.
Climate Change Expo oleh Presentasi DNPI (Dewan Nasional “Embung Perubahan Iklim) Pertanian”
5.
General Lecture on Climate Climate Changes on Gifu University, Change Precipitation Impacts Japan, Januari 2013
6.
Symposium “Recent Topics Water Harvesting: Gifu University, in the Agricultural Science Previous, Present and Japan, 20 Juli and Technology” Future Prospects 2012
7.
Seminar dan Kongres Dampak Perubahan Surakarta 6-8 Nasional X Himpunan Ilmu Iklim terhadap Desember 2011 Tanah Indonesia Pengkelasan Wilayah Agroklimat Oldeman Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
8.
Semiloka“Penguatan Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Antisipasi Perubahan Iklim untuk Peningkatan Produksi Pangan”
Agricultural Rainwater Harvesting Gifu University, for Agriculture Japan, August 2014
prototipe Jakarta untuk Convention Center, Senayan, Jakarta, 1-4 Mei 2014
Dampak Perubahan Surakarta, 1 Iklim terhadap Desember 2011 Kejadian Iklim Ekstrim dan Pengaruhnya pada Usahatani di xxiv
Kabupaten Karanganyar, Tengah
Jawa
9.
Seminar Hasil-hasil Penelitian dosen Fakultas Pertanian UNS dana DIPA TA 2010/2011
10.
International Conference of Conservation Tokyo, Japan, Agriculture and Food Techniques for Soil May 26-28, 2010 Engineering Erosion Control in Tobacco-Based Farming System at Steep Land Areas of Progo Hulu Subwatershed, Central Java, Indonesia.
11.
International Seminar on Sustainable Biomass Production and Utilization: Challenges and Oppurtunities
Identifikasi Anakan Fakultas Pertanian, Kemarau di UNS, 15 Januari Kecamatan 2011 Gondangrejo, Kab. Karanganyar untuk Antisipasi Kegagalan Panen Akibat Perubahan Iklim
Soil Physial Lampung, 3-4 Properties Affected Agustus 2009 by Combinations of Soil Solarization and Organic Amendment
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No.
Tahun
Judul Buku
Jumlah halaman
Penerbit
H. Pengalaman Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir No.
Tahun
Judul/Tema HKI
Jenis
Nomor pendaftaran/ sertifikat
xxv
I.
Pengalaman Rumusan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No.
Judul / Tema/ Jenis Rekayasa Sosial Lainnya Yang Telah Diterapkan
Tahun
Tempat penerapan
Respon Masyarakat
1. J.
Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) Intitusi Pemberi No. Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1. Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pembentukan group research.
Surakarta, 30 September 2015 Yang menyatakan,
Komariah, STP., MSc., PhD NIP 197805232008122001
xxvi
Lampiran 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN 1.
2.
Peralatan Penunjang Justifikasi Material Pemakaian Peralatan Penyewaan Penunjang 1 pembuatan pedon/miniped Peralatan Pembelian Penunjang 2 cangkul dan belati Peralatan Pembelian Penunjang 3 flakon Peralatan Pembelian Penunjang 4 meteran Peralatan Pembelian Penunjang 5 balok kayu Peralatan Pembelian Penunjang 6 plastik sampel tanah Bahan Habis Pakai Justifikasi Material Pemakaian Bahan Kemikalia untuk Habis Pakai analisis pH 1 Bahan Kemikalia untuk Habis Pakai analisis 2 Kejenuhan Basa Bahan Kemikalia untuk Habis Pakai analisis 3 Kapasitas Tukar Kation Bahan Kemikalia untuk Habis Pakai analisis C4 Organik Bahan Kemikalia untuk Habis Pakai analisis Salinitas 5 Bahan Kemikalia untuk Habis Pakai analisis 6 Alkalinitas
Harga Satuan (Rp) 550.000
Kuantitas 4 orang/hari
Jumlah (Rp) 2.200.000
8 buah
37.500
300.000
150 buah
1.500
225.000
5
10.000
50.000
5
50.000
250.000
5 pack
20.000
100.000
SUB TOTAL (Rp)
3.125.000
25 sampel
Harga Satuan (Rp) 30.000
25 sampel
35.000
875.000
25 sampel
45.000
1.125.000
25 sampel
30.000
750.000
25 sampel
20.000
500.000
25 sampel
15.000
375.000
SUB TOTAL (Rp)
4.375.000
Kuantitas
Jumlah (Rp) 750.000
xxvii
3.
Perjalanan Material Perjalanan 1
Perjalanan 2
Perjalanan 3 Perjalanan 4 Perjalanan 5
4.
Justifikasi Pemakaian Pembawaan alat-alat penelitian dengan mobil ke Desa Tepus Perjalanan survey dan pengambilan sampel Transportasi penelitian Transportasi laporan Trasportasi pembelian bahan-bahan penelitian
2
Harga Satuan (Rp) 750.000
4
100.000
400.000
4
100.000
400.000
15
30.000
450.000
2
187.500
375.000
SUB TOTAL (Rp)
3.125.000
Kuantitas
Jumlah (Rp) 1.500.000
Lain-Lain Material Lain-Lain 1 Lain-Lain 2 Lain-Lain 3 Lain-Lain 5
Justifikasi Pemakaian Pembuatan Laporan Pembelian ATK Biaya akses laboratorium Biaya publikasi
5
Harga Satuan (Rp) 75.000
1
200.000
200.000
1
300.000
300.000
1
1.000.000
1.000.000
SUB TOTAL (Rp) Total (Keseluruhan)
1.875.000 12.500.000
Kuantitas
Jumlah (Rp) 375.000
xxviii
Lampiarn 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS
No.
Nama/NIM
Program Studi
Bidang Ilmu
1.
Vivi Aprilia R H0213045
Ilmu Tanah
Evaluasi Kesesuaian Lahan
2.
Septiana Novita S H0213040
Ilmu Tanah
3.
Pungky Ferina S H0213032
Ilmu Tanah
4.
Alfian Rizky F H0214004
IlmuTanah
Kimia dan Kesuburan Tanah Kimia dan Kesuburan Tanah Fisika dan Survey Tanah
5.
Ilham Hidayat H0214020
Ilmu Tanah
Fisika dan Survey Tanah
Alokasi Waktu Uraian Tugas (jam/minggu) 10 Matching persyaratan tumbuh tanaman Sorgum 10 Uji sifat kimia tanah 10
Uji sifat kimia tanah
10
Pengamatan di lapangan dan pengambilan sampel Pengamatan di lapangan dan pengambilan sampel
10
xxix
xxx
Lampiran 5. Tabel 3.1 Persyaratan Tumbuh Tanaman Sorgum (Shorgum bicolor L.) Kelas kesesuaian lahan Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan S1 S2 S3 Temperatur (tc) Temperatur rerata (oC) 25-27 27-30 30-35 18-25 15-18 Ketinggian tempat dpl <200 200-1.200 1.000-2.000 (m) Ketersediaan air (wa) Curah hujan (mm) 400-900 300-400 130-500 900-1.200 1.200-1.400 Lamanya masa kering 4-8 8-8,5 8,5-9,5 (bln) 2,5-4 1,5-2,5 Kelembaban (%) <75 75-85 >85 Ketersediaan oksigen (oa) Drainase baik, agak agak cepat, terhambat terhambat sedang Media perakaran (rc) Tekstur
Bahan kasar (%) Kedalaman tanah (cm) Gambut: Ketebalan (cm) Ketebalan (cm), jika ada sisipan bahan mineral/pengkayaan Kemantangan Retensu hara (nr) KTK liat (cmol) Kejenuhan Basa (%) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m) Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%) Bahaya sulfidik (xs) Kedalaman sulfidik (cm) Bahaya erosi
N >35 <15 >2.000
<150 >1.400 >9,5 <1,5
sangat terhambat, cepat
halus, agak halus, sedang <15 >60
-
Agak kasar
Kasar
15-35 40-60
35-55 25-40
>55 <25
<60 <140
60-140 140-200
140-200 200-400
>200 >400
saprik+
saprik, hemik+
hemik, fibrik+
fibrik
>16 >50 5,5-8,2
<35 <5,3 >8,5
>0,4
≤16 35-50 5,3-5,5 8,2-8,5 <0,4
<0,8
8-12
12-16
>16
<20
20-28
28-35
>35
>100
75-100
40-75
<40
xxxi
Lereng (%) Bahaya erosi Bahaya banjir (fh) Genangan Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%)
<8
8-16 rendah-sedan
16-30 16-50 berat
>30 >50 sangat berat
sangat rendah F0
F1
F2
>F2
<5 <5
5-15 5-15
15-40 15-25
>40 >25
xxxii