PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM OLIF (Organic Salt Fish) Inovasi Produk Ikan Asin Sehat, dan Aman dengan Kemasan Edukasi Pangan Sebagai Upaya Menciptakan Produk Unggul yang Mampu bersaing di AEC 2016
BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Ali Wafa Sela Febby Wardaty Tri Akta Bayu Diah Nuri Nilawati Nafal Nadhiroh
(125100506111002) (125100507111033) (125100300111046) (135100601111004) (135100501111020)
Angkatan 2012 Angkatan 2012 Angkatan 2012 Angkatan 2013 Angkatan 2013
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
i
ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii DAFTAR ISI .................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... v RINGKASAN ...................................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2 1.3 Tujuan ....................................................................................................2 1.4 Luaran Yang Diharapkan .......................................................................2 1.5 Kegunaan Program ................................................................................ 2 BAB II GAMBARAN UMUM USAHA .......................................................... 2 2.1 Gambaran Produk ................................................................................. 2 2.2 Gambaran Umum Bahan Baku ............................................................. 4 2.3 Gambaran Motto Usaha ........................................................................5 2.4 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja ................................................ 5 2.5 Gambaran Potensi Pasar .......................................................................5 2.6 Analisis Kelayakan ............................................................................... 6 BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................. 6 3.1 Persiapan Produksi ................................................................................. 6 3.2 Pemantapan Pasar .................................................................................. 7 3.3 Pelaksanaan Produksi ............................................................................7 3.4 Labelisasi Produk ................................................................................... 7 3.5 Pemasaran Produk.................................................................................. 8 3.6 Evaluasi Kegiatan ................................................................................ 9 3.7 Tahap Laporan Akhir dan Presentasi ................................................... 9 BAB IV BIAYA DAN JADWAL PROGRAM ............................................. 9 4.1 Anggaran Biaya ................................................................................... 9 4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 10
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Logo Produk OLIF ..........................................................................3 Gambar 2. Label Depan Produk OLIF .............................................................. 3 Gambar 3. Label Belakang Produk OLIF .......................................................... 3 Gambar 4. Diagram Alir Metode Pelaksanaan .................................................. 6 Gambar 5. Diagram Alir Proses Pembuatan OLIF ............................................7 Gambar 6. Proses Produksi OLIF ....................................................................26 Gambar 7. Alat dan Bahan OLIF ....................................................................26 Gambar 8. Produk OLIF .................................................................................. 27 Gambar 9. Info Kesehatan pada Belakang Kemasan ......................................27 Gambar 10. Tampak Depan Kemasan OLIF ................................................... 27 Gambar 11. Macam-Macam Jenis Kemasan OLIF .........................................27 Gambar 12. Lokasi Produksi dan Pemasaran………………………………. 28
iv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota , dan Dosen Pembimbing .................... 11 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................... 16 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ........19 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ............................................... 20 Lampiran 5. Analisis Kelayakan .....................................................................21 Lampiran 6. Gambar Bahan Baku dan Alat serta Proses Produksi ................. 26 Lampiran 7. Gambar Produk dan Jenis Kemasan OLIF .................................27 Lampiran 8. Lokasi Produksi dan Pemasaran ................................................. 28 Lampiran 9. Daftar Pustaka ............................................................................. 29
v
RINGKASAN Akuakultur atau lebih dikenal budidaya perikanan telah menjadi tulang punggung dunia termasuk di Indonesia. Produktivitas ikan segar di Indonesia sebanyak 64 ton/tahun. Akan tetapi produk ikan segar memiliki umur simpan pendek. Ikan segar layak konsumsi mempunyai pH 6 sampai 6,5 yang menyebabkan ikan hanya dapat bertahan selama 15 jam oleh karena itu, diperlukan inovasi yang dapat memperpanjang umur simpan ikan. Salah satunya menggunakan metode pengasinan ikan. Namun produksi ikan asin di Indonesia memiliki kualitas yang rendah, diantaranya yaitu terdapat formalin, kebersihan dan keamanan produknya kurang diperhatikan, tidak adanya sertifikasi mutu, pelabelan informasi yang tidak jelas, kemasan produk yang serba minim membuat kebanyakan produk ikan asin dalam negeri tidak memiliki daya jual sehingga tidak mampu bersaing dengan produk ikan asin impor. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan ikan tersebut. Inovasi kreatif PKM-K yang kami tawarkan yaitu OLIF (Organic Salted Fish). OLIF merupakan produk olahan ikan segar menjadi produk ikan asin dengan pengawet organik yaitu teh dan daun pandan. Daun teh dan pandaan memiliki kandungan senyawa bioaktif yang dapat berperan dalam menangkal radikal bebas dan kanker. Selain itu , produk ini juga dilengkapi dengan kemasan yang menarik yakni pada belakang kemasan terdapat informasi edukasi mengenai tips sajian menu aman dan sehat bagi konsumen serta pada kemasan juga terdapat sillica gel yang berfungsi untuk menjaga kelembapan agar tidak terkontaminasi oleh mikroba patogenik. Sehingga OLIF mampu meningkatkan daya jual produk ikan asin yang diharapkan dapat bersaing dengan produk ikan asin lokal maupun produk luar negri terutama pada saat AEC (Asean Economic Community) 2016 berlangsung di Indonesia. Adapun pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selama empat bulan yang diawali dengan persiapan meliputi persiapan tempat dan pembelian bahan baku, dilanjutkan dengan pemantapan riset meliputi pembuatan desain dan pembelian bahan penjunjang produk, produksi yaitu tahap produksi OLIF. Adapun spesifikasi OLIF yang akan diproduksi yaitu memperhatikan keamanan pangan, nilai gizi dan daya simpan. Labelisasi meliputi tahap pengujian OLIF dengan mengikuti standar mutu ikan asin Indonesia serta pemberian label informasi kesehatan, informasi umur simpan, kandungan, komposisi, dan cara penyajian. Adapun tahap pemasaran yang diterapkan yaitu Direct Marketing dan Indirect Marketing. Adapun beberapa agen tersebut yaitu para ibu ibu rumah tangga daerah malang, pasar tradisional, minimarket, mahasiswa, toko oleh oleh khas dan rumah makan daerah malang. Agar Pemasaran produk OLIF lebih merata, konsep ini juga memanfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, blog serta media sosial lainnya. Kemudian tahap terakhir program ini adalah tahap evaluasi yaitu evaluasi yang menekankan pada tiga aspek yaitu sistem produksi, produk, dan pemasaran. Kata Kunci : Ikan Asin , Sehat, Bergizi , Asean Economic Community
vi
1
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas wilayah laut mencapai 5,8 juta km2 dan panjang garis pantai yaitu kurang lebih 95,181 km. Sehingga negara ini memiliki kekayaan hayati laut yang sangat melimpah diantaranya yaitu sektor ikan. Indonesia memiliki potensi sumber daya perikanan tangkap sebesar 6,4 juta ton per tahun dengan produksi perikanan tangkap di laut sekitar 4,7 juta ton dari jumlah tangkapan yang diperbolehkan maksimum 5,2 juta ton per tahun (Menteri kelautan dan Perikanan, 2011). Komoditas hasil perikanan merupakan produk segar yang memiliki umur simpan pendek. Ikan segar layak konsumsi mempunyai pH 6 sampai 6,5 yang menyebabkan ikan hanya dapat bertahan selama 15 jam (Wahyu dkk, 2014). Sehingga, diperlukan pengolahan tepat guna yang dapat menciptakan produk hasil komoditas perikanan memiliki umur simpan relatif lama. Salah satu pengolahan untuk dapat menambah umur simpan yaitu proses pengasinan ikan. Pengasinan ikan merupakan sebuah cara menambahkan banyak garam pada daging ikan (Adawyah, 2007).Permintaan ikan asin di Indonesia mencapai 23 kg per kapita per tahun (Anonim, 2010). Namun produk ikan asin dalam negeri masih memiliki kualitas dan kuantitas rendah sehingga Indonesia masih sering impor untuk mencukupi permintaan ikan asin. Data impor ikan asin di Indonesia pada tahun 2012, 2013, dan 2014 secara berurutan yakni sebesar 6.715 kg, 111 kg, dan 1.242 kg (Nurhayat, 2014). Adanya impor ikan asin yang dilakukan oleh Indonesia menunjukan bahwa permintaan ikan asin dalam negeripun masih belum terpenuhi dalam segi kualitas maupun kuantitasnya. Banyak produk ikan asin yang ditemukan mengandung bahan pengawet berbahaya seperti formalin. Berdasarkan penelitian BPOM Indonesia (2010), penggunaan bahan formalin pada komoditas ikan menempati peringkat teratas, yakni 66 persen dari total 786 sampel. Selain itu, kebersihan dan keamanan produknya kurang diperhatikan, tidak adanya sertifikasi mutu, pelabelan informasi yang tidak jelas, kemasan produk yang serba minim membuat kebanyakan produk ikan asin dalam negeri tidak memiliki daya jual sehingga tidak mampu bersaing dengan produk ikan asin impor. Terlebih lagi pada awal tahun 2016, Indonesia akan memasuki pasar bebas AEC (Asean Economic Community), dimana setiap negara dapat melakukan integrasi pasar antar negara oleh setiap negara anggota ASEAN, sehingga persaingan sangat tinggi dan atribut daya saing produk benar-benar dituntut kredibilitasnya. Dalam menciptakan produk ikan asin berdaya saing tinggi diperlukan pengolahan tepat guna yang baik , sehingga dapat membuat produk ikan asin sehat, aman, dan berprotein tinggi serta mempunyai nilai jual yang tinggi. Inovasi untuk meningkatkan nilai jual yaitu dengan produk memiliki kemasan menarik disertai informasi mengenai edukasi tips sajian menu rumah tangga yang amandan sehat. Inovasi kreatif yang ditawarkan yaitu berupa produk ikan asin unggulan OLIF (Organic Salted Fish) ikan asin aman, sehat dan tinggi protein sebagai upaya edukasi kesehatan bagi masyarakat guna menyukseskan program Indonesia sehat dalam menghadapi AEC 2016. Produk OLIF dapat dikatakan aman karena diolah tanpa menggunakan bahan-bahan kimia apapapun, bahanbahan yang digunakan merupakan bahan alami seperti daun teh, daun pandan, dan garam. Produk OLIF merupakan produk olahan ikan asin yang sehat karena diawetkan menggunakan daun teh dan pandan yang memiliki senyawa
2
bioaktif seperti katekin, fenol, dan flavonoid yang berperan sebagai anti oksidan yang dapat menangkal radikal bebas atau penyebab kangker. Produk ikan asin OLIF juga memberikan manfaat sebagai salah satu penyedia informasi edukasi mengenai tips sajian menu aman dan sehat bagi konsumen yang tertera pada kemasan produk OLIF. Sehingga OLIF mampu meningkatkan daya jual produk ikan asin yang diharapkan dapat bersaing dengan produk ikan asin lokal maupun produk luar negri terutama pada saat AEC (Asean Economic Community) berlangsung di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan diterapkan antara lain: 1. Bagaimana proses pembuatan OLIF (Organic Salt Fish) yang efektif dan efisien? 2. Bagaimana strategi pemasaran yang diharapkan dapat merangsang skill entrepreneurship pada masyarakat? 1.3 Tujuan Program Tujuan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan antara lain: 1. Mengetahui proses pembuatan OLIF (Organic Salt Fish) 2. Mengetahui strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat merangsang skill entrepreneurship pada masyarakat. 1.4 Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program ini adalah merubah pandangan tentang ikan asin tidak sehat yang beredar di pasaran. Selian itu juga dapat membuka usaha produksi serta pemasaran ikan asin organik yang profitable dan berkelanjutan dengan memperbanyak kerjasama maupun kemitraan dengan para produsen atau pengusaha ikan. Mendapatkan paten, pubikasi, serta bisa membangun outlet-outlet diberbagai kota di Indonesia. 1.5 Kegunaan Program 1. Bagi Mahasiswa Program ini diharapkan dapat menjadi solusi masalah keamanan produk ikan asin yang masih menggunkan pengawet berbahaya dan sebagai bentuk skill entrepreneurship mahasisawa. 2. Bagi Masyarakat Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan merangsang usaha berskala kecil dan menengah yang mampu menyerap pengangguran dan menggerakkan sector rill masyarakat selain itu mampu membantu menyukseskan program Indonesia sehat. 3. Bagi Pemerintah Membantu pemerintah dengan turut berpartisipasi dalam integrasi pasar bebas Asia yakni Asean Economic Community (AEC), sebagai penghasil produk ikan asin yang aman dan sehat, serta sebagai pelopor pengasinan ikan menggunakan pengawetan alami. BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Gambaran Produk OLIF (organic salted fish) merupakan sebuah produk ikan asin pengawet berbahan dasar organik. Bahan pengawet yang digunakan yaitu teh yang mengandung katekin dan fenol serta daun pandan yang memiliki kandungan saponin dan flavonoid. Teh dan daun pandan berperan sebagi bahan pengawet, antimikrobia dan mampu mengusir lalat sehingga ikan asin tetap awet dan segar. Teh dan daun pandan merupakan suatu bahan yang mudah didapat dan harganya
3
murah. Hal ini dikarenakan produksi teh dan daun pandan yang tinggi di Indonesia. Selain itu OLIF juga memiliki desain unik dan menarik karena bentuknya seperti ikan, serta memberikan edukasi berupa fungsi berbagai tanaman dan kandunganya yang dapat berperan aktif dalam kesehatan yang disertai dengan gambar tanaman dan organ tubuh agar lebih menarik serta dapat mudah untuk dipahami, berikut adalah logo produk dan model kemasanya :
Gambar 1. Logo Produk OLIF
Gambar 2. Label Depan Produk OLIF
Gambar 3. Label Belakang Produk OLIF Pada logo produk Olif tersebut terdapat ikon ikan berwarna putih yang memiliki sirip dan ekor berbentuk daun, menggambarkan bahwa produk kami adalah produk berupa ikan yang bersih, sehat dan aman yang diolah menggunakan bahan alami (fermentasi daun teh dan pandan). Ornamen berwarna hijau muda dan
4
hijau tua yang berbentuk lingkaran diiukti dengan garis melengkung memperkuat kesan bahwa produk ini merupakan produk organik dengan pengolahan alami menggunakan pengawetan alami yang kualitasnya jauh lebih baik dari pengawetan/pengasinan produk ikan pada umunya. Sehingga logo produk tersebut secara keseluruhan menjelaskan bahwa brand produk kami adalah produk organik unggulan dengan kualitas mutu yang baik. 2.2 Gambaran Umum Bahan Baku Ikan Ikan memiliki beberapa kandungan nutrisi diantarannya yaitu protein 18 – 20%, lemak 1 – 20%, karbohidrat 0,05-0,85 %, dan mikrokomponen lainnya seperti fe, Cu , Mn, Zn dan vitamin. Jenis ikan yang digunakan dalam pembuatan Olif (Organic Salted Fish) yaitu ikan layur, ikan kembung, dan ikan lemuru. Menurut tim penulis Pangkalan Ide (2007), ikan layur banyak mengandung Omega 3, Vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin, dan niasin. Ikan kembung memiliki berbagai kandungan gizi seperti sumber kalsium, besi , tembaga, yodium dan mengandung vitamin B kompleks larut lemak seperti vitamin A,D, dan E. Sedangkan 100 gr ikan lemuru mengandungan bahan diantaranya mengandung energi sebanyak 107 kalori, Air 76g, Protein 20g, dan lemak 3g (Suprapti, 2004). Ikan lemuru juga mengandung lemak esensial yang cukup tinggi dibandingkan dengan ikan laut jenis lainnya, ikan lemuru juga memiliki total asam lemak sebesar 5,27% (Wildan, 2000). Daun Teh Teh (Camellia Sinensis) merupakan tanaman yang pada umumnya dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pembuatan minuman. Menurut Soraya (2007), Teh mengandung komponen volatil (mudah menguap) sebanyak 404macam. komponen volatil tersebut berperan dalam memberikan cita rasa yang khas pada teh. kandungan bahan kimia teh terdiri dari substansi fenol dan non fenol, substansi mineral dan enzim. substensi fenol seperti katekin dan flavanol yang terdapat pada teh memiliki manfaat sebagai antioksidan alamiah yang sangat kuat; subtansi non fenol seperti karbohidrat, pektin, alkaloid, klorofil, dsb memiliki fungsi sebagai pemberi rasa, aroma, serta memiliki sifat mengawetkan; substansi mineral pada teh memiliki peranan sebagai pembentuk enzim didalam tubuh sebagai enzim antioksisan dalam proses metabolisme. Daun Pandan Pandan adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili pandanaceace yang memiliki daun beraroma wangi yang khas. Menurut Kurniawati (2010), pandan memiliki daun yang mengandung senyawa alkaloida, saponin, flavonoida, tanin, polifenol, dan zat warna hijau. Karakteristik aroma pandan bersal dari kandungan senyawa 2-asetil-1-pirolina yang juga memberi wangi khas. Garam Dapur Garam yang digunakan adalah garam dapur yang memiliki karakteristik berwarna putih, bersih dari kotoran, kering dan berbentuk kristal. Garam berfungsi sebagai pengawet disamping itu juga berfungsi sebagai bumbu supaya rasa yang dihasilkan tidak hambar, garam yang baik jika dilarutkan airnya tetap jernih (Mahendra dan Teti, 2015).
5
2.3 Gambaran Motto Usaha Motto usaha dari OLIF (organic salted fish) yaitu menggunakan konsep ASAL yang meliputi : Aman, artinya pada pemilihan bahan baku hingga proses produksi dan sanitasi tempat mengacu pada standar keamanan pangan. Sehat, menggunakan bahan baku ikan segar pilihan yang tinggi protein serta proses pengasinan ikan dengan pengawetan alami menggunakan daun teh dan daun pandan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh Awet, Pengawetan menggunakan bahan-bahan antioksidan dapat memberikan daya simpan hingga lima bulan, jauh lebih lama dibandingkan daya simpan produk ikan asin non formalin yang hanya beberapa minggu Lezat, yakni melalui bahan baku segar pilihan yang diproses menggunakan cabinet drying dengan pengeringan konstan yang optimal, menciptakan produk ikan asin yang gurih dan lezat setelah dimasak. 2.4 Gambaran Sumber Daya Tenaga Kerja Pelaksana kegiatan pada program kreativitas mahasiswa kewirausahaan ini merupakan kelompok mahasiswa. OLIF (organic salted fish) ini merupakan kegiatan kewirausahaan, yang terdiri dari 5 orang, yang masing masing telah dibagi pembagian tanggung jawab sesuai dengan kemampuan masing masing. Ali Wafa sebagai General Manager bertugas sebagai koordinator utama yang bisa mengendalikan dan bertaggung jawab terhadap keberlangsungan usaha, sementara Tri Akta, sebagai Marketing, Networking and Sales Manager bertugas melakukan pemasaran dan pelayanan konsumen serta melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak guna memperluas jaringan. Sementara Sella Febi sebagai Product Manager bertugas sebagai pengatur keperluan peralatan dan segala proses produksi. Sedangkan Naffal Nadhiro sebagai sebagai Operasional Manager bertugas untuk mengurusi perlengkapan serta penyediaan pasokan bahan dalam keberlangsungan usaha ini. Diah Nuri sebagai Financial Manager bertugas untuk mengatur semua aspek keuangan baik pemasukan atau pengeluaran dalam usaha ini. Job desk secara lengakap dapat dilihat pada lampiran 3. 2.5 Gambaran Potensi Pasar Target pasar adalah masyarakat secara luas di area Kota Malang. Produk ikan asin OLIF dapat dikonsumsi bagi berbagai kalangan dimasyarakat. Menurut Badan Pusat Statistikas (2015) Kota Malang mempunyai penduduk sebanyak 857.891 jiwa. Sehingga Malang merupakan kota dengan jumlah populasi terbesar kedua setelah Surabaya untuk propinsi Jawa Timur. Pangsa pasar yang akan dibidik untuk memulai bisnis ikan organik adalah pasar-pasar tradisional daerah Malang, toko oleh oleh khas kota Malang, rumah makan, ibu-ibu rumah tangga, dan mahasiswa. Selain itu Kota Malang sebagai ikon Kota Pendidikan dan Wisata juga menjadikan tingginya arus urbanisasi di Kota tersebut. Setiap tahun jumlah penduduk dan pendatang di Kota Malang semakin meningkat. Jumlah potensi pasar yang sangat besar, dan ditambah tingkat konsumsifitas ikan asin sebagai bahan pangan rumahan maupun bahan pangan yang dijual di warung memiliki potensi yang sangat tinggi dan menjadi peluang andalan bagi kami utuk mengembangkan usaha tersebut. selain itu, terdapat nilai tambah dari produk OLIF tersebut yaitu aman, sehat, dan sebagai sumber informasi edukasi menjadi brand andalan kami sebagai produsen ikan asin yang aman dan menyehatkan. Lokasi pemasaran secara lengkap dapat
6
dilihat pada lampiran 8. 2.6 Analisa Kelayakan Harga pokok produksi dari produk OLIF (Organic Salted Fish) ikan layur, ikan kembung, dan ikan lemuru secara berurutan adalah Rp 3.184,52, Rp 4.960,32, dan Rp 1.833,33 Penulis menjual produk OLIF (Organic Salted Fish) dengan harga jual Ikan asin layur, kembung, dan lemuru secara berurutan yaitu Rp. 3.821,43, Rp 5.952,38, dan Rp 2.200,00. Hasil usaha yang penulis dapatkan dari penjualan Ikan asin layur, kembung, dan lemuru adalah 560 buah = Rp 356.666, 420 buah = Rp 416.666, dan 700 buah = Rp 256.666. Dari pendapatan hasil usaha, didapatkan keuntungan sebesar ikan asin layur, kembung, dan lemuru seara berurutan yaitu Rp 356.666, Rp 416.666, dan Rp 256.666 Atau 20 %. Modal akan kembali setelah produksi ikan asin layur yaitu 16,8 bulan, ikan asin kembung 14,4 bulan, dan ikan asin lemuru 23,3 bulan. dimana rasio kelayakan usaha penulis lebih dari 1 maka usaha itu dinyatakan layak untuk dikembangkan. Usaha tidak rugi dan tidak untung (impas) saat dihasilkan dengan pendapatan dari ikan asin layur, kembung, dan lemuru secara berurutan sebesar Rp 9.000.000, Rp 9.000.000, dan Rp 9.000.000 atau terjual sebanyak 560 buah, 420 buah, dan 700 buah dari penjualan. Analisa keuangan dapat dilihat pada lampiran 5. BAB III. METODE PELAAKSANAAN Adapun metode pelaksanaan pada program pembuatan produk ikan asin OLIF yaitu dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Diagram Alir Metode Pelaksanaan 3.1 Persiapan Produksi Waktu dan Tempat Proses produksi pembuatan OLIF dilaksanakan sesuai jadwal yang ada dan diperlukan waktu empat bulan. Produksi OLIF ini dilaksanakan di rumah salah satu anggota yang bertempat di Jl. Candi Gang 2A No. 349A Malang Jawa Timur. Persiapan pemasaran produk “OLIF” dilakukan dengan berbagai cara untuk mengenalkan produk baik melalui penjualan langsung maupun online shop. Outlet penjualan OLIF (Organic Salted Fish) terletak di Jl. Candi Gang 2A No. 349A Malang Jawa Timur Lampiran 8. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan OLIF adalah ikan laut segar (Ikan Layur, Ikan Kembung, dan Ikan Lemuru), daun pandan, teh, garam, dan air. Sedangkan bahan tambahan lain yang dibutuhkan adalah plastic PP, silica gell, dan label produk. Alat yang digunakan dalam pembuatan yaitu terdiri dari pisau, loyang besi, saringan, blender, baskom, sealer, dan nampan.
7
3.2 Pemantapan Pasar Penentuan target pasar dan persiapan strategi pemasaran Penentuan target pasar ini dilakukan untuk mengetahui konsumen potensial dari produk OLIF. Target pasar ditentukan melalui pengamatan secara langsung terhadap konsumen untuk melihat tingkat kebutuhan konsumsi produk ikan asin yang memiliki keunggulan yaitu berbahan pengawet organik serta memberikan edukasi kesehatan pada kemasanya. Selanjutnya, dilakukan persiapan strategi pemasaran untuk mendapat cara pemasaran produk OLIF yang efektif agar diperoleh volume penjualan yang terus-menerus, mengalami peningkatan dan mendapat keuntungan. Pembuatan desain produk Pembutan desain dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan produk akhir yang sesuai dengan keinginan maupun kebutuhan konsumen. Desain produk dilakukan dengan melakukan formulasi bahan-bahan yang telah tersedia. Selain itu, penambahan informasi kesehatan pada kemasan produk serta inovasi bentuk kemasan produk dapat menarik perhatian konsumen. Pembelian bahan baku dan alat-alat pendukung produksi Pemesanan dan pembelian bahan baku serta alat-alat pendukung produksi dilakukan setelah melakukan survey lokasi dan harga pembelian bahan baku serta dilakukan secara kontinyu sesuai dengan standar kebutuhan dari produksi OLIF serta memiliki spesifikasi yang sesuai dengan standar kualitas permintaan. Bahanbahan yang digunakan tentunya memiliki kualitas yang baik agar hasil yang diperoleh dapat memuaskan konsumen. 3.3 Pelaksanaan Produksi Pelaksanaan produksi dilaksanakan secara terintegrasi dengan memanfaatkan ikan laut segar, daun pandan, teh, dan garam. Produksi dilakukan oleh anggota TIM PKM-K di bertempatkan di rumah salah satu anggota dan pada waktu yang telah ditentukan. Jumlah produksi sebesar 400 kemasan per bulan. Diagram alir proses pembuatan “OLIF” ini dapat dilihat pada Gambar 5 dan lampiran 6.
Gambar 5. Diagram alir proses pembuatan OLIF 3.4 Labelisasi Produk Pelabelan merupakan salah satu hal yang penting dalam memberikan informasi pada konsumen tentang produk yang ditawarkan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan menarik konsumen. Label pada produk berisi tentang informasi umur simpan, kandungan, komposisi, dan cara penyajian. Untuk keberlanjutan program selanjutnya akan dilakukan pelabelisasian produk dengan nomor seri P-IRT Dinas Kesehatan dan sertifikat halal dari MUI. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan
8
kepercayaan masyarakat akan keamanan dan kehalalan produk OLIF. Labelisasi produk secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 7. 3.5 Pemasaran Produk Dalam memasarkan produk OLIF menggunakan strategi bauran pemasaran dengan metode pendekatan 4P yakni Product (produk), Place (tempat), Price (harga), Promotion (promosi). Berikut adalah penjelasan detail strategi 4P yang kami terapkan - Product (produk) Keunggulan-keunggulan produk OLIF dibanding dengan produk lain yang sejenis akan menjadi daya tarik tersendiri yakni ikan asin dengan pengawet alami berbahan dasar herbal. Bahan pengawet herbal yang digunakan yaitu teh yang mengandung katekin dan fenol , serta dikomninasi oleh daun pandan yang mengandung saponin dan flavonoid yang berperan sebagi bahan pengawet, antimikrobia dan mampu mengusir lalat sehingga ikan asin tetap awet dan segar. Selain itu, kemasan OLIF yang unik dan disertai inforrmasi peduli kesehatan yang akan menjadi kekuatan bagi kami. Sehingga 2 keunggulan produk OLIF akan menjadi brand image tersediri di masyarakat dan mampu bersaing dengan produkproduk sejenis di pasaran. - Place (tempat) Tempat pemasaran menggunakan 2 cara yaitu penjualan langsung dan online shop. Penjualan secara langsung dilakukan dengan cara menitipkan di toko oleh oleh khas, koperasi, penjualan secara personal, dan menyediakan reseller. Penjualan online shop dilakukan dengan cara memasarkan produk melalui media sosial seperti twitter, facebook, blog dan blackberry messager. Selain itu, pemasaran produk OLIF ini juga dilakukan dengan menyebarkan brosur-brosur yang langsung diberikan pada target konsumen yaitu ibu-ibu rumah tangga, mahasiswa dan pengelola rumah makan di Kota Malang. Penyebaran brosur ini bertujuan untuk menyampaikan informasi produk OLIF ini secara cepat dan langsung diketahui oleh konsumen yang dituju. Pemasaran juga dilakukan dengan mengadakan atau mengikuti kegiatan pameran serta promosi ke rumah-rumah warga dan di daerah kampus Kota Malang. - Price (Harga) OLIF akan dijual dengan harga mulai Rp 12.000 sampai Rp 15.000,. Varin harga tersebut tergantung pada jenis ikan asin dan berat bersih ikan asin. Harga tersebut merupakan harga yang relatif terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Adanya varian harga akan membantu konsumen dalam memilih produk OLIF. Harga yang ditetapkan juga disesuaikan dengan kualitas produk dan manfaatnya. - Promotion (promosi) Pemasaran produk dilakukan secara offline maupun online marketing. Secara offline, OLIF ditawarkan dengan menggunakan stand disekitar area Malang khususnya pasar tradisional. Sementara pemasaran secara online dilkaukan dengan cara menawarkan produk melalui web, media sosial seperti twitter dan instagram. Selain itu event evant promosi juga akan dilakukan untuk menaikan brand image produk seperti potongan harga bagi yang mengshare produk, lomba-lomba di sosial media OLIF, penggumpulan kemasan yang akan mendapatkan OLIF gratis
9
pemasangan x bannner maupun brosur di lokasi lokasi strategis, penyebaran iklan maupun mengikuti event event promosi. Selain itu, promosi akan dilakukan dengan twitt pig dan nyepik terngehits selama masa promosi akan mendapatkan OLIF gratis. Tidak hanya itu saja, ketika seseorang membeli produk OLIF dengan membawa temanya maka akan pendapatkan potongan harga , sesuai ketentuan yang berlaku. 3.6 Evaluasi Kegiatan Evaluasi kegiatan terdiri dari 3 aspek untuk mencapai target evaluasi, yaitu system produksi dan pemasaran. Evaluasi pada system produksi bertujuan untuk enghasilkan system produksi yang efektif dan efisien, dilakukan setiap satu minggu sekali. Evaluasi produk yang dihasilkan bertujuan untuk mengendalikan kualitas produk dan evaluasi ini dilakukan setiap kali proses produksi. Selanjutnya, untuk evaluasi pada kegiatan pemasaran dilakukan untuk mengetahui target penjualan yang telah dicapai, jumlah produk terjual, keuntungan, kondisi persaingan barang sejenis. Evaluasi pemasaran ini dilakukan setiap dua minggu sekali. 3.7 Tahap Laporan Akhir dan Presentasi Tahapan ini berisi mengenai pembuatan laporan akhir program dan persiapan materi-materi presentasi dalam tahapan monitoring dan evaluasi. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1. Peraltan Penunjang 3.500.000,2. Bahan Habis Pakai 5.150.000,3. Perjalanan 584.000,4. Lain-lain 1.000.000,Jumlah 10.234.000,-
10
4.2 Jadwal Kegiatan
Keterangan : AW (Ali Wafa), TA (Tri Akta), SF (Sella Feby), NN (Nafal Nadhiroh), DN (Dyah Nuri), All (Semua Anggota)
11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
12
13
A. Identitas Diri Dosen Pembimbing 1. Nama lengkap Endrika Widyastuti, S.Pt, M.Sc, MP (dengan gelar) 2. Jabatan Fungsional Asisten Ahli 3. Jabatan Struktural 4. NIP 19850925 201212 2 002 5. NIDN 0725098502 6. Tempat/ Tanggal lahir Malang, 25 September 1985 7. Alamat Rumah PerumahanBandulan Permai Blok B-16 Bandulan-Sukun Malang 65146 8. No Telp/ HP 085 755 283 729 9. Alamat Kantor Jl. Veteran, Malang 65145 10. No. Telp./ Fax 0341-568917/ 0341-568917 11. Alamat e-mail
[email protected] B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
S-1 Universitas Brawijaya
S-2 Universitas Brawijaya
Teknologi Hasil Ternak
Bioteknologi Pangan dan Agroindustri 2008-2010
Tahun 2003-2007 Masuk-Lulus Judul Produksi Monoasilgliserida Skripsi/Thesis dari Lemak Ayam dengan Biokatalis Dedak Padi sebagai Emulsifier dan Zat Antibakteri Nama Dr. Ir. Lilik Eka Radiati, Pembimbing MS C.
S-2 King Mongkut’s University Technology of Thonburi Biosensor
2008-2010
Silver Amplification of Biobarcode Labeling for DNA Detection based on PNA Immobilized Screen Printed Electrode Assoc. Prof. Werasak Surareungchai
Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun Terakhir
No
Tahun
1.
2007
Judul Penelitian Upaya Penurunan Kadar Air Madu Menggunakan Evaporator
Pendanaan Sumber * Jml (juta Rp) DIKTI 6,5
14
2.
2007
3.
2012
4.
2012
dengan Suhu Rendah Rekayasa Penginaktifan Toksin Bakteri Sthaphylococcus aureus dan Enzim Protease pada Susu melalui Pulse Electric Field (PEF) Ekplorasi potensi bagas tebu (saccharum officinaruml.) untuk produksi bioetanol generasi kedua sebagai salah satu upaya pengembangan energi alternatif Kopigmentasi Antosianin Kulit Ubi Jalar Ungu Sebagai Pewarna Alami
DIKTI
5
PHB
98
PNBP
7,5
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat No
Tahun
Judul Penelitian
1.
2012
Introduksi Produk Jajanan Sehat, Aman dan Bergizi untuk Balita pada Posyandu Puspitasari, RW 08, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kotamadya Malang
Pendanaan Sumber * Jml (juta Rp) PNBP 2,5
E. Pengalaman Artikel Imiah dalam Jurnal dalam 5 tahun terakhir No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nama Jurnal No/Tahun 1. 2011 Direct and Sandwich IUPAC Electrochemical DNA Internaional Hybridization Detection Based Congress on on Silver Enhancement of Analytical Biobarcode-Latex and PNA Sciences 2011 Modified Screen Printed Electrode 2. 2012 Direct and Sandwich J. American Electrochemical DNA Community Hybridization Detection Based Society on Silver Enhancement of Biobarcode-Latex and PNA Modified Screen Printed
15
16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang
No
Nama Barang/ Kebutuhan
1
Pisau Besar
2
Pisau Kecil
3
Baskom Besar
4
Telenan
Justifikasi Pemakaian Untuk memotong dan membesihkan ikan Untuk menyayat ikan Untuk tempat membersihkan ikan Untuk tempat memotong dan menyayat ikan Untuk tempat ikan yang sudah bersih dan disayat Untuk menghaluskan bahan Untuk menyaring bahan
5
Loyang
6
Blender
7
Saringan
8
Sewa Cabinet Dryer
Alat pengering
9
Sewa Stand
Untuk menjual ikan asin
Banyaknya Harga @
Jumlah
Nilai
Satuan
10
Buah
Rp 20.000
Rp 200.000
10
Buah
Rp 10.000
Rp 100.000
10
Buah
Rp 25.000
Rp 250.000
10
Buah
Rp 25.000
Rp 250.000
5
Buah
Rp 30.000
Rp 150.000
4
Buah
Rp 350.000
Rp 1.400.000
5
Buah
Rp 10.000
Rp 50.000
1
Set
Rp. 500.000
Rp 500.000
1
Stand
Rp 600.000
Rp 600.000
SUB TOTAL
Rp 3.500.000
17 2. Bahan Habis Pakai Nama Barang/ Kebutuhan No 1 Ikan Layur 2 Ikan Gabus 3 Ikan Lemuru 4 Daun Pandan 5
Daun Teh
6
Garam
7
Sarung tangan
8
Masker
9 10
Silica gel Plastik kemasan (PP)
Banyaknya Nilai Satuan
Justifikasi Pemakaian Bahan utama Bahan utama Bahan utama Bahan pelengkap Bahan pelengkap Bahan pelengkap Alat aseptis diri pembuatan ikan asin Alat aseptis diri pembuatan ikan asin Bahan Bahan pengemas
Harga @
Jumlah
80 60 100 20
Kg Kg Kg Kg
Rp 15.000 Rp 25.000 Rp 7.000 Rp 3.000
Rp 1.200.000 Rp 1.500.000 Rp 700.000 Rp 60.000
20
Kg
Rp 7.000
Rp 140.000
20
Kg
Rp 5000
Rp 100.000
5
Kotak
Rp 10.000
Rp 50.000
5
Kotak
Rp 30.000
Rp 150.000
5 50
Kg Pack
Rp 50.000 Rp 20.000
Rp 250.000 Rp 1.000.000
SUB TOTAL Rp 5.150.000 3. Perjalanan Pengeluaran Transportasi Survei Target Konsumen Transportasi pembelian bahan penunjang pembuatan ikan asin
Justifikasi Pemakaian Untuk perjalanan survei Untuk perjalanan
Banyaknya
Harga @
Jumlah
25 liter
Rp 8.000
Rp 200.000
48 liter
Rp 8.000
Rp 384.000
SUB TOTAL
Rp 584.000
18 4. Lain-lain No 1 2 3
Nama Barang/ Kebutuhan Kertas A4 80 gram Tinta
5 6
Fotocopy dan penjilidan laporan Dokumentasi kegiatan Poster Konsumsi
7
Komunikasi
4
Justifikasi Pemakaian Untuk mencetak laporan Untuk mencetak laporan Untuk fotocopy dan menjilid laporan Untuk laporan Untuk publikasi Untuk konsumsi angota Untuk komunikasi anggota
Banyaknya
Harga @
Jumlah
2 rim
Rp 35.000
Rp 70.000
2 kotak
Rp 35.000
Rp 70.000
10 jilid
Rp 8.500
Rp 85.000
30 cetak
Rp 5.000
Rp 150.000
25 buah 5 orang
Rp 5.000 Rp 75.000
Rp 125.000 Rp 375.000
5 orang
Rp 25.000
Rp 125.000
SUB TOTAL Rp 1.000.000 TOTAL (Keseluruhan) Rp 10.234.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas N Nama / Program Bidang Alokasi Uraian Tugas o NIM Studi Ilmu Waktu (jam/min ggu) 1 Ali Wafa Bioteknologi Teknologi 15 Memimpin usaha (12510050 Pangan Hasil jam/min dengan mengatur 6111002) Pertanian ggu segala aktivitas pada usaha sekaligus pemegang keputusan tertinggi 2 Naffal Bioteknologi Teknologi 15 Mendesain OLIF Nadhiroh Pangan Hasil jam/min sesuai dengan (13510050 Pertanian ggu permintaan 1111020) konsumen serta melakukan terobosan terobosan produk yang berbeda 3 Sella Feby Teknologi Teknologi 15 Melakukan produksi (12510050 Industri Industri jam/min baik dari penyediaan 7111033) Pertanian Pertanian ggu bahan baku, bertanggung jawab atas alat-alat yang digunakan 4 Tri Akta Teknologi Keteknikan 15 Melakukan publikasi, Bayu Bioproses Pertanian jam/min pemasaran dan (12510030 ggu penjualan produk 0111046) melalui cara langsung maupun tidak langsung (social media) 5 Diah Nuri Bioteknologi Teknologi 15 Mengatur jalanya Nilawati/13 Pangan Hasil jam/min uang tiap bulan 510060111 Pertanian ggu 1004
20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
21
Lampiran 5. Analisis Kelayakan Total Modal = Peralatan Penunjang + Bahan Habis Pakai + Lain-lain + Perjalanan = 3.500.000+515.000+1.000.000+584.000 = Rp 10.234.000 Ikan Layur Berat ikan = 80 Kg Jumlah kali produksi per 4 bulan = 10 Berat per 1 kali produksi = Berat ikan/Jumlah kali produksi per 4 bulan = 80/10 = 8 kg Estimasi berat susut 30% per produksi = Berat per 1 kali produksi x 70 % = 8 x 0,7 = 5,6 Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi = (Estimasi berat susut 30% per produksi x 1000)/100 = (5,6 x 1000)/100 = 56 Jumlah produksi per 4 bulan = Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi x Jumlah kali produksi per 4 bln = 56 x 10 = 560 Ikan Kembung Berat ikan = 60 Kg Jumlah kali produksi per 4 bulan = 10 Berat per 1 kali produksi = Berat ikan/Jumlah kali produksi per 4 bulan = 60/10 = 6 kg Estimasi berat susut 30% per produksi = Berat per 1 kali produksi x 70 % = 6 x 0,7 = 4,2 Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi = (Estimasi berat susut 30% per produksi x 1000)/100 = (4,2 x 1000)/100 = 42 Jumlah produksi per 4 bulan = Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi x Jumlah kali produksi per 4 bln = 42 x 10 = 420 Ikan Layur Berat ikan = 100 Kg Jumlah kali produksi per 4 bulan = 10 Berat per 1 kali produksi = Berat ikan/Jumlah kali produksi per 4 bulan = 100/10 = 10 kg Estimasi berat susut 30% per produksi = Berat per 1 kali produksi x 70 % = 10 x 0,7 =7
22
Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi = (Estimasi berat susut 30% per produksi x 1000)/100 = (7 x 1000)/100 = 70 Jumlah produksi per 4 bulan = Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi x Jumlah kali produksi per 4 bln = 70 x 10 = 700 Total Produksi Layur, Kembung, dan Lemuru = 1680 Fixed Cost Total = Peralatan Penunjang + Lain-lain = 3.500.000 + 1.000.000 = Rp 4.500.000 Variable Cost Total = Bahan Habis Pakai + Perjalanan = 5.150.000 + 584.000 = Rp 5.734.000 FC/3 = Fixed Cost Total/3 = 4.500.000/3 = Rp 1.500.000 VC non bb ikan (daun pandan, daun teh, garam, sarung tangan, masker, dan silica gel) = 60.000+140.000+100.000+50.000+150.000+250.000+1.000.000 = Rp 1.750.000 VC/3 = VC non bb ikan/3 = Rp 583.333,33 Total Kemasan Per Produksi = Jumlah kemasan/100gr 1 kali produksi (Layur, Kembung, dan Lemuru) = 56+42+70 = 168 Jarak Waktu Produksi (hari) = (4x30)/Rata-Rata Jumlah Kali Produksi per 4 Bulan ikan Layur, Kembung, dan Lemuru = (4x30)/10 = 12 Kemasan yang Harus Terjual per Harinya = Total Kemasan per Produksi/Jarak Waktu Produksi (Hari) = 168/12 = 14 Ikan Asin Layur VC Layur = (VC/3)+Jumlah Harga Ikan Layur = 583.333,33+1.200.000 = 1.783.333,33 HPP = VC Layur/Jumlah Produksi per 4 Bulan Layur = 1.783.333,33/560 = 3.184,52
23
Mark Up 20% = HPP x 0,2 = 3.184,52 x 0,2 = 636,9 Harga Jual Ikan Asin Layur = HPP+Mark Up 20% = 3.184,52 + 636,9 = 3.821,43 Laba Kotor Total = Harga Jual Ikan Asin Layur x Jumlah Produksi per 4 Bulan Layur = 3.821,43 x 560 = 2.140.000 Laba Bersih Total = Murk Up 20% x Jumlah Produksi per 4 Bulan = 636,9 x 560 = Rp 356.666,67 BEP Unit = (FC/3)/(Harga Jual-HPP) = 1.500.000/(3.821,43-3.184,52) = 2.355,14 BEP Rp = (FC/3)/(1-(HPP/Harga Jual)) = 1.500.000/(1-(3.184,52/3.821,43)) = Rp 9.000.000 R/C = Laba Kotor Total/VC Layur = 2.140.000/1.783.333,33 = 1,2 Lama BEP (Bulan) = (BEP Unit/Jumlah Produksi per 4 Bulan) x 4 = (2.355,14/560) x 4 = 16,8 Ikan Asin Kembung VC Kembung = (VC/3)+Jumlah Harga Ikan Kembung = 583.333,33 + 1.500.000 = Rp 2.083.333,33 HPP = VC Kembung/Jumlah Produksi per 4 Bulan Kembung = 2.083.333,33/420 = 4.960,32 Mark Up 20% = HPP x 0,2 = 4.960,32 x 0,2 = 992,06 Harga Jual Ikan Asin Kembung = HPP+Mark Up 20% = 4.960,32 + 992,06 = 5.952,38 Laba Kotor Total
24
= Harga Jual Ikan Asin Kembung x Jumlah Produksi per 4 Bulan Kembung = 5.952,38 x 420 = 2.500.000 Laba Bersih Total = Murk Up 20% x Jumlah Produksi per 4 Bulan = 992,06 x 420 = Rp 416.666,67 BEP Unit = (FC/3)/(Harga Jual-HPP) = 1.500.000/(5.952,38-4.960,32) = Rp 1.512 BEP Rp = (FC/3)/(1-(HPP/Harga Jual)) = 1.500.000/(1-(4.960,32/5.952,38)) = Rp 9.000.000 R/C = Laba Kotor Total/VC Kembung = 2.500.000/2.083.333,33 = 1,2 Lama BEP (Bulan) = (BEP Unit/Jumlah Produksi per 4 Bulan) x 4 = (1.512/420) x 4 = 14,4 Ikan Asin Lemuru VC Lemuru = (VC/3)+Jumlah Harga Ikan Lemuru = 583.333,33 + 700.000 = Rp 1.283.333,33 HPP = VC Lemuru/Jumlah Produksi per 4 Bulan Lemuru = 1.283.333,33/700 = 1.833,33 Mark Up 20% = HPP x 0,2 = 1.833,33 x 0,2 = 366,67 Harga Jual Ikan Asin Lemuru = HPP+Mark Up 20% = 1.833,33 + 366,67 = 2.200 Laba Kotor Total = Harga Jual Ikan Asin Lemuru x Jumlah Produksi per 4 Bulan Lemuru = 2.200 x 700 = 1.540.000 Laba Bersih Total = Murk Up 20% x Jumlah Produksi per 4 Bulan = 366,67 x 700 = Rp 256.666,67 BEP Unit = (FC/3)/(Harga Jual-HPP)
25
= 1.500.000/(2.200-1.833,33) = Rp 4.090,91 BEP Rp = (FC/3)/(1-(HPP/Harga Jual)) = 1.500.000/(1-(1.833,33/2.200)) = Rp 9.000.000 R/C = Laba Kotor Total/VC Lemuru = 1.540.000/1.283.333,33 = 1,2 Lama BEP (Bulan) = (BEP Unit/Jumlah Produksi per 4 Bulan) x 4 = (4.090,91/700) x 4 = 23,3
26
Lampiran 6. Gambar Bahan baku dan Alat serta Proses Produksi Gambar 6. Proses Produksi
Ekstraksi Teh
Pengeringan
Ekstraksi Pandan
Perendaman Ikan
Penyaringan
Larutan Pengawet
Larutan Pengawet
Pencucian Ikan
Mesin pengering ini dapat digunakan untuk mengeringkan berbagai jenis bahan makanan maupun non makanan. Udara panas yang dihasilkan dari sumber pemanas disebarkan ke seluruh bagian ruang pengering dengan menggunakan blower. Pembalikan bahan baku selama proses pengeringan dilakukan secara manual (menggunakan tangan atau alat bantu) Gambar 7. Alat dan Bahan OLIF
27
Lampiran 7. Gambar Produk dan Jenis Kemasan OLIF
Gambar 8. Produk OLIF
Gambar 9. Info Kesehatan pada Belakang Kemasan
Gambar 10. Tampak depan Kemasan
Gambar 11. Macam-Macam Jenis Kemasan OLIF
28
Lampiran 8. Lokasi Produksi dan Pemasaran
Gambar 12. Lokasi Produksi dan Area Pemasaran
29
Lampiran 9. Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA Bahar, Burhan. 2006. Panduan Praktis Memilih dan Menangani Produk Perikanan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Budiman, M.S. 2004. Teknik Penggaraman dan Pengeringan. Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pemasaran Dalam Negeri. 2012. Warta Pasar Ikan dan Kemandirian Pangan. Dirjen PPHP. Mahendra, A., dan Teti. 2015. Beras Tiruan Berbasis Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium): Kajian Pustaka Cocoyam Flour (Xanthosoma Sagittifolium. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. FTP Universitas Brawijaya Malang Nurhayat, W. 2014. Indonesia Rutin Impor Ikan Asin, Ini Datanya. http://finance.detik.com/read/2014/09/23/071744/2697988/4/indonesiarutin-impor-ikan-asin-ini-datanya. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2015 Pratama, R.I., Awaluddin, M.Y. & Ishamaya, S. 2011. Analisis Komposisi asam lemak yang terkandung dalam ikan Tongkol, Layur dan Tenggiri dari Pameumpeuk Garut. Akuatika, II (11), 1-10 Wahyu, Sari. 2014. Pemanfaatan Kitosan Dari Cangkang Bekicot (Achatina Fulica) Sebagai Pengawet Ikan Kembung (Rastrelliger Sp) Dan Ikan Lele (Clarias batrachus). Fakultas Teknik. Universitas Sumatera Utara. Wildan, F. 2000. Perbandingan Kandungan Omega-3 dan omega-6 dalam minyak ikan lemuru dengan teknik kromatografi, Temu Teknisi Fungsional, Balai Penelitian Ternak, Bogor Indonesia.