PROPOSAL PROGRAM BINA ANAK MUSLIM PEDALAMAN Pembinaan Spiritual Kreatifitas dan Assertifitas Anak-Anak Muslim Pedalaman
PROFIL TEMPAT KEGIATAN PROGRAM
Kondisi masyarakat Desa Kaliori dan Suro •
Tidak ada tokoh agama lokal yang tampil menjadi pembinaan keagamaan masyarakat secara intens baik ditingkat anak-anak, remaja dan orang tua
• Mayoritas masyarakat muslim Kaliori
dan Suro berprofesi sebagai buruh dan petani ladang ubi dan ternak. Untuk menambah penghasilan, masyarakat Kaliori bekerja pada keuskupan Kaliori sebagai tenaga kebersihan makam atau area Gua Maria, Satpam, pelayan Wisma, staf atau karyawan STII Sekolah Teologi Indonesia Purwokerto • Permasalahan Pendidikan : karena kebutuhan akan pendidikan PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ), warga muslim Suro memasukkan putra-putrinya ke PAUD keuskupan untuk mengikuti pembelajaran anak-usia dini. •
Geliat Aktivitas Gereja di Kaliori dan Suro • Komunitas Gereja menyadari bahwa kekuatan mayoritas
penduduk Kalibagor adalah masyarakat Muslim. Sehingga langkah strategik yang ditempuh adalah melakukan kegiatan pengalihan ranah religiusitas masyarakat pada ranah sosial, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Isyu yang dibangun adalah kebersamaan dalam nasionalisme. Konsentrasi kegiatan pada bidang sosial ekonomi dan pendidikan untuk menghindari resistensi dari masyarakat yang mayoritas Muslim
Aksi Monumental Aktivitas Gereja •PAM air bersih milik keuskupan yang berada di area Goa
Maria memberikan manfaat masyarakat Kaliori dan Suro yang mayoritas beragama Islam. Sementara PAM milik pemerintah belum menjangkau permukiman •Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan bangunan gedung yang megah berdiri di tengah pemukiman masyarakat Suro. Menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anak usia dibawah 5 tahun. Mayoritas peserta didik adalah putra-putri masyarakat muslim Desa Suro.
Aksi Monumental Aktivitas Gereja •
Goa Maria dan Wisma Keuskupan terletak di area yang luas hasil transaksi jual beli dari masyarakat Kaliori dengan tawaran harga lebih tinggi 2 kali lipat dari harga umum. Sebagai tempat peribadatan dan ziarah juga sebagai tempat pertemuan jemaat Kristiani dalam kegiatan pelatihan dan pemberkatan
• Gereja berdiri mewah dan megah di lokasi permukiman
masyarakat Desa Suro sebagai tempat peribadatan Jemaat Kristiani Suro dan juga dihadiri jemaat kristiani yang berasal dari berbagai Desa di Banyumas.
Tujuan Program Membantu mengatasi kekurangan tenaga pengajar di wilayah tertinggal. Memberikan pembinaan keagamaan melalui proses pembelajaran kreatif dan inovatif. Membangun danmengembangkan daya kreatifitas dan assertifitas sebagai bekal kemandirian.
Gambaran Program • Bina Muslim Anak Pedalaman digulirkan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga pembina atau pembimbing keagamaan bagi anak-anak muslim di wilayah pedalaman yang mengalami krisis tenaga pembina ( ustadzustadzah). • Lebih dari itu, program ini memberikan tambahan wacana bagi ustadz-ustadzah lokal dan masyarakat tentang metode pembelajaran yang memotivasi anak selalu semangat dalam belajar agama. • Juga yang menjadi target kami adalah pemenuhan sarana kegiatan belajar mengaji. Diharapkan fasilitas yang baik makin menambah semangat belajar.
Gambaran Program • Dalam program ini, diterjunkan relawan dai pedesaan
yang akan melakukan pembinaan keagamaan sekaligus • pembinaan kreatifitas assertifitas bagi anak-anak muslim pedalaman melalui proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk membangun dan mengembangkan potensi
TAHAPAN PROGRAM
1. Tahap Persiapan • Program dimulai dengan proses sosialisasi kepada
masyarakat muslim pedalaman melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat. Setelah fase tersebut dilanjutkan dengan pendataan wilayah. Selanjutnya fase pengiriman dan penyerahan tenaga dai kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama.
2. Tahap Pelaksanaan • Fase Pelaksanaan atau realisasi program akan
berlangsung selama 1 tahun terhitung dari November 2010 sampai Oktober 2010. Tenaga dai yang ditugaskan di pedalaman akan melakukan serangkaian aktifitas pembinaan dan pendampingan
METODE PEMBINAAN
PROSES KREATIF INOVATIF untuk membangun dan mengembangkan daya kreatifitas dan daya assertifitas yang dimiliki oleh peserta didik
METODE AKTIF KREATIF Setiap peserta didik dimotivasi untuk melakukan serangkaian latihanlatihan tugas individu dan kelompok yang dikemas dalam permainan edukasi
MEDIA PENDUKUNG
Perpustakaan mini yang berisi buku –buku literatur pelajaran
MATERI PEMBINAAN
.
MATERI KEAGAMAAN Huruf hijaiyah Al-Qur’an (Tajwid) Surat pilihan dan doa-doa yaumiyah Praktek Ibadah sholat Tauhid Aqidah Islamiyah
.
MATERI KREATIFITAS DAN ASSERTIFITAS pengembangan komunikasi pengembangan membangun kreatifitas pengembangan kerjasama tim pembelajaran membangun kepercayaan diri
INDIKATOR KEBERHASILAN
OUTPUT • Mampu membaca dan menulis huruf Hijaiyah • Mampu membaca Al-Qur’an sesuai tajwid • Mampu menghafal surat pilihan dan doa yaumiyah • Mampu menjelaskan konsep dasar aqidah Islamiyah khususnya • • • • • •
tauhid Mampu menjalankan praktek sholat Mampu menyelesaikan tugas dalam tim Mampu menyelesaikan tugas individu Mampu tampil mandiri Mampu berkomunikasi effektif Mampu menghasilkan ide kreatif
INDIKATOR KUANTITAS • Penerima manfaat program berjumlah 30 anak, akan
dikembangkan sampai dengan 120 anak • Terbentuknya dua wadah pusat pembinaan
Dampak Realisasi Program • Pembinaan anak-anak muslim pedalaman diharapkan
dapat membangun kesadaran orang tua dan warga akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak khususnya pendidikan agama, kreatifitas dan assertifitas. Program ini memberikan kontribusi bagi masyarakat pengelola Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dalam mengatasi kevakuman proses belajar mengajar yang mendera lembaga yang dipimpinnya.