PROPOSAL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ONLINE DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING Marfuah, M.T
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sedikit banyak telah memunculkan transformasi di dunia pendidikan. Teknologi dan pendidikan merupakan dua hal yang saling terkait. Munculnya teknologi mendorong guru dan pendidik untuk memahami dan memanfaatkan teknologi
untuk pembelajaran. Di lain pihak penggunaan teknologi di ruang kelas akan
berdampak pada bagaimana teknologi itu dikembangkan. Internet, sebagai teknologi yang menguasai dunia saat ini, telah menjadi sumber belajar utama bagi siswa di abad ke-21. Valenzuela (2008) mengutip pernyataan N.H Nie bahwa Internet dapat mereduksi interaksi tatap muka yang berakibat menurunnya kemampuan sosial seseorang. Cachia (2008) mengungkapkan dampak negatif jejaring sosial dapat berupa kekerasan (bullying), pelanggaran etika dalam publikasi data pribadi, dan kebergantungan (addiction) untuk selalu melakukan akses. Namun demikian, beberapa riset menunjukkan bahwa komunikasi online memiliki dampak positif untuk mendorong partisipasi individu dalam komunitas sosial dan saling berbagi informasi (Best & Dautrich, 2003; Kavanaugh, Reese, Carroll, & Rosson, 2005; Kobayashi, Ikeda, & Miyata, 2006; Räsänen & Kouvo, 2007). But it is clear that the positive or negative effects of the Internet on social capital are contingent upon the way this medium is used (Ji-Young, 2006). Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk memaksimalkan potensi positif teknologi Internet agar bermanfaat sebagai media dalam pembelajaran, khususnya matematika. Sementara itu, tujuan pembelajaran matematika secara umum [Depdiknas, 2007] menuntut siswa untuk: 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
1
2.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3.
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4.
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Tujuan tersebut mencerminkan bahwa keaktifan siswa merupakan hal yang harus menjadi prioritas dalam proses pembelajaran. Pendekatan Active learning tidak hanya pada kemampuan siswa berbicara atau menyatakan pendapat, namun juga melakukan analisa, berpikir kritis dan logis. Active learning menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan menggali motivasi siswa menjadi kemampuan berpikir, mengurai fakta dan melakukan analisa. (Brody 2009). Berdasar rasional di atas, maka penting dilakukan pembahasan dan pengembangan sistem pembelajaran matematika online dengan pendekatan active learning.
I.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Sistem pembelajaran matematika online seperti apakah yang sesuai dengan pendekatan Active learning ?
I.3 Pertanyaan Penelitian
1.
Desain sistem pembelajaran matematika online seperti apakah yang sesuai dengan pendekatan Active learning?
2
I.4 Tujuan Pengembangan Berdasar rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari pengembangan ini adalah: 1. Untuk menghasilkan produk berupa sistem pembelajaran matematika online
dengan
pendekatan Active learning.
I.5 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Sistem pembelajaran matematika online yang akan dikembangkan diharapkan memiliki spesifikasi: 1. Sistem bersifat menunjang pembelajaran tatap muka di kelas. 2. Sistem mendukung tahapan-tahapan pedagogik Active learning
I.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Asumsi penelitian pada pengembangan sistem ini adalah: 1. Guru dan siswa yang menjadi sasaran uji coba sistem ini telah memiliki literasi dasar penggunaan Internet. 2. Sekolah yang menjadi tempat uji coba sistem ini memiliki jaringan Internet yang reliable.
Sementara keterbatasan pengembangan sistem antara lain: 1. Tahap awal pengembangan sistem hanya digunakan untuk pembelajaran Materi “Geometri” SMA Kelas IX. 2. Sistem diimplementasikan terbatas pada kelas IX SMA N 1 PPPPTK Matematika (misal saja).
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Internet untuk Pembelajaran (belum saya buat, tetapi kira-kira ini yang perlu ditulis) Manfaat Internet untuk pembelajaran matematika (ditinjau dari sudut peserta didik dan guru, disertai success story) Kesiapan untuk memanfaatkan Internet (mencakup kesiapan infrastruktur TIK di sekolah, kesiapan tenaga dalam pemanfaatan di sekolah, dan peluang pemanfaatannya di sekolah). Pengoptimalan pemanfaatan Internet di sekolah (mencakup tujuan, peserta didik, dukungan, dan media lain).
2.2 Active learning Bogart (2009) merangkum beberapa definisi Active learning yang dikemukan para ahli, antara lain: 1. Active learning merupakan suatu strategi pembelajaran yang otentik (Carson 1995) 2. Active learning memberikan tanggung jawab pada siswa untuk mengorganisir sendiri apa yang harus dipelajari , dan menyesuaikan dengan gaya belajar yang lebih beragam. (Dodge 1996). 3. Active learning merupakan pendekatan yang menjadi dasar penemuan ilmiah, yang memberi kesempatan siswa untuk menghubungkan pengetahuan abstrak ke aplikasi nyata pada kehidupan sehari-hari, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dari pengalaman belajar yang dilakukan. (Allen & Tanner 2003). 4. Active learning merupakan suatu metode yang tidak hanya menjadikan siswa sebagai pendengar, namun juga melakukan hal lain seperti menemukan hal baru, memproses suatu objek, dan mengolah informasi. (McKinney 2007). 5. Active learning menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan menggali motivasi siswa menjadi kemampuan berpikir, mengurai fakta dan melakukan analisa. (Brody 2009).
4
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa active learning merupakan suatu kondisi pembelajaran yang berpusat pada siswa, dengan mengoptimalkan pengalaman belajar siswa melalui kegiatan-kegiatan yang mengasah kemampuan analisis, penalaran, berpikir kritis dan logis. Tahapan-tahapan pedagogi dalam mengimplementasikan Active learning pada proses pembelajaran sebagai berikut [Bogart, 2009]: 1. Active Research 2. Cognitive activators 3. Cognitive domain development 4. Instructional aids 5. Active learning techniques 6. Evaluation
*penjelasan tiap tahap akan ditambahkan*
5
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan model pengembangan versi Borg dan Gall dengan penyesuaian, dengan skema pengembangan sebagai berikut. Studi Pendahuluan
Desain sistem
Implementasi sistem
Uji Lapangan Terbatas
Revisi Uji Lapangan Terbatas
Uji Kelayakan
Revisi Uji Kelayakan
Penggunaan di kelas
Evaluasi hasil penggunaan
3.2. Prosedur Pengembangan
1.
Studi Pendahuluan Studi pendahuluan meliputi studi literatur dan survei awal khususnya mengenai kemampuan literasi Internet guru dan siswa. 6
2.
Desain Sistem Tahap ini meliputi: - Analisis rancangan sistem - Desain sistem, meliputi desain aspek teknis dan desain aspek pembelajaran matematika dengan pendekatan Active learning
3.
Implementasi Sistem Pada tahap ini hasil desain diimplementasikan menggunakan perangkat teknologi yang dibutuhkan.
4.
Uji Lapangan Terbatas dan Revisi
5.
Uji Kelayakan dan Revisi
6.
Penggunaan Sistem untuk Pembelajaran di Kelas
7.
Evaluasi
7
DAFTAR PUSTAKA
Bogart, Wilard J Van. Active learning Pedagogy: A New Teaching Methodology for New Generation of Teacher. Nakhon Sawat Rajabat University, 2009.
8