PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
JUDUL : MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS XI SMAN 48 SEMESTER I TAHUN 2014/2015
DISUSUN OLEH: RAHMA LINA 5235111848
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN T E K N IK ELEKTRO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.A. LATAR BELAKANG SMAN 48 Jakarta merupakan salah satu SMA N e g e ri
di
Jakarta. Di SMAN 48 Jakarta memiliki banyak masalah yang dihadapi siswa
dalam
motivasi
proses
belajar
pembelajaran,
pembelajaran
siswa,
siswa
siswa
sulit
diantaranya:
kurang
menguasi
aktif
dalam
materi,
dan
kurangnya kegiatan rendahnya
kemampuan dasar siswa tertutama tentang matematika, sehingga membuat
hasil
belajar
siswa
rendah
terutama
pelajaran
matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil belajar SMAN 48 Jakarta kelas XI yang masih dibawah standar. Data tentang hasil belajar matematika yang rendah dapat dilihat dari berbagai
hasil
ulangan
harian
,
ulangan mid semester dan
ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui ulangan harian dari tahun pelajaran 2008/2009 sampai tahun pelajaran 2014/2015 dirata-rata
yaitu
60.
Sedangkan
hasil ulangan mid semester
kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil ini berada dibawah KKM mata pelajaran matematika di SMAN 48 Jakarta yaitu 60. Hasil ulangan mid semester dari 44 siswa XI yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 17 siswa dan 27 siswa yang lain mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan rata-rata hasil ulangan semester siswa kelas XI adalah 55, dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak mendapat nilai dibawah KKM. Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII yang masih dibawah kreteria ketuntasan minimal yaitu 60, maka penelitian perlu dilakukan di SMAN 48 Jakarta, dan dari hasil penelitian
tersebut
diharapkan
hasil
belajar
siswa
dapat
ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan, karena dengan meningkatnnya motivasi siswa hasil belajar dapat lebih meningkat dan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dapat mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar matematika.
Diharapkan
setelah
penelitian
proses
pembelajaran
mengalami
perubahan. Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu arah tetapi terjadinya keseimbangan pembelajaran antara guru dan siswa. Guru bukanlah penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi motivasi siswa dalam pembelajaran . Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar atau dengan kata lain keaktifan siswa rendah yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika pula membuat hal ini harus diperbaiki. Harapannya setelah penelitian dilakukan kondisi seperti semula yaitu rendahnya keaktifan dan hasil belajar matematika siswa akan mengalami perubahan. Setelah penelitian dilakukan diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari hasil nilai tes semester
1 yang masih
rendah, masih
dibawah KKM yaitu 60 ini disebabkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang, setelah diadakan penelitian apakah motivasi siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat?. Motivasi siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah ini kemungkinan disebabkan peneliti tidak menggunakan berbagai model pembelajaran dengan tepat. Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar, yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika, membuat hal ini harus diperbaiki.. Setelah penelitian dilakukan diharapkan peningkatan.
motivasi
dan
hasil
belajar
siswa
mengalami
Terjadinya peningkatan tersebut memperlihatkan
pembelajaran matematika yang berhasil. Sebelum memanfaatka model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu pembelajaran yang menggunakan model ceramah dan latihan pembelajaran yang terjadi pembelajaran sifatnya hasyalah satu arah yaitu dari guru saja. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran yang ada siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Kekurangan yang terjadi dalam
model pembelajaran ceramah tersebut harus diperbaiki yaitu dengan memanfaatkan model pembelaran kooperatif tipe STAD. 1. B. Rumusan Masalah 1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.dapat meningkatkan minat belajar matematika tentang trigonometri, siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015? 2. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang trigonometri bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015? 3. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar matematika tentang himpunan bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015? 2. C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum 1. Untuk Meningkatkan minat belajar siswa bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 3. Untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015
Tujuan Khusus 1. Untuk Meningkatkan minat belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015
3. Untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 4. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa a. Dapat
meningkatnya
minati
siswa
kelas
XI
SMAN 48
Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015. b. Dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 c. Dapat meningkatnya minat belajar dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 2. Bagi Guru a. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya minat
belajar
siswa kelas
XI
SMAN 48
jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 b. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 c. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya minat belajar dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat matematika. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia
itu
merupakan
menggambarkan
sistem-sistem
konsep-konsep
abstrak,
yang
bersifat
dimana
untuk
masing-masing
sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan maslah. Sehubungan
dengan
hal
di
atas
Hudoyo
(1988:3)
menyatakan
matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), strukturstruktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan logik yang menggunakan pembuktian deduktif B. Motivasi belajar Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan
(Frederick J. Mc Donald dalam H. Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan
siswa
dalam
melakukan
kegiatan
belajar
yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin C. Hakekat belajar. Hilgrad (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) mengatakan belajar adalah proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan, yang dibedakan dalam perubahan-perubahan oleh faktorfaktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk belajar. Sedangkan Skiner (Dimyati
dan Mujiono, 1994:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. D. Hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi
tidak
semua
perubahan
yang
terjadi.
Jadi
hasil
belajar
merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar. E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams achievment Divisions), tipe ini memiliki tujuan kognitif yaitu informasi akademik sederhana dan tujuan sosial kerjasama dalam kelompok. Menurut kooperatif
Slavin
tipe STAD
(Pahyono, terdiri
2004:4),
model
pembelajaran
dari 5 komponen (fase),
yakni:
a)
Presentasi kelas (Class Presentation); b) Pembentukan tim (Teams); c) Kuis
individu
(Individual
Quizzes);d) Perubahan skor
individu
(Individual Improvement Score); e) Pengakuan tim (Team Recognition). Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi pembelajaran terstruktur yang terdiri dari bebarapa bagian dan saling berhubungan antar bagiannya.
Misalnya
seorang
guru akan menyajikan pokok
materi/ bahasan A, B, C dan D. Artinya, sebelum dapat mempelajari Sub B, siswa harus menguasai sub A, sebelum mempelajari sub C, siswa harus sudah menguasai Sub A dan B, demikian seterusnya untuk sub D.
F. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah sebagai berikut.
Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat belajar matematika tentang trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 jakarta Tahun ajaran 2014/2015.
Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015
Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika tentang trigonometri siswa kelas XI SMAN 48 Jakarta pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember tahun 2011 dengan agenda menyusun proposal penelitian tindakan kelas kemudian dilanjutkan membuat instrumen penelitian, karena bulan Desember 2011 tersebut tidak cukup maka penulis lanjutkan membuat instrument penelitian pada bulan Januari 2012, setelah membuat instrument penelitian tindakan kelas selesai, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian pada bulan Januari dan Pebruari 2012, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian tindakan kelas pada bulan Januari dan Pebruari yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, setelah data terkumpul peneliti menganalisis pada bulan Pebruari dan Maret 2012 lalu dilanjutkan dengan diskusi membahas analisa data tersebut dengan teman sejawat pada bulan Maret 2012 dan dilanjutkan bulan April 2012 peneliti menyusun laporan
hasil
mengadakan
penelitian penelitian
tindakan dari
kelas
persiapan
(PTK).
awal
Jadi
yaitu
peneliti
menyusun
proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sampai dengan menyusun
laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan mulai dari bulan Desember 2011 sampai dengan bulan April 2012 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 11 Lokasi penelitian merupakan sekolah swasta yang terletak satu komplek dengan SMA. SMKN 11 tempat dilangsungkannya penelitian berada di Jl. Pancur Gang 1 wilayah Kecamatan makasar Kabupaten Jakarta timur. B. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini yang pertama adalah siswa kelas XI SMKN 11, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan dengan jumlah seluruhnya yaitu 42 siswa. Siswa kelas XI memiliki tingkat
kecerdasan
yang
berbeda-beda.
Perbedaan
tingkat
kecerdasan ini dikarenakan latar belakang mereka yang berbeda. Latar belakang siswa yang berasal dari keluarga yang berbeda mengakibatkan tingkat kecerdasan dan pola berfikir siswa menjadi berbeda. Selain latar belakang mereka yang berbeda kebanyakan siswa memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah. C. Sumber Data Peneliti mengambil sumber data dari hasil belajar siswa kelas XI dengan kondisi awal yang masih rendah yaitu 53 dibawah KKM 60 dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, sedangkan motivasi siswa diambil dari hasil pengamatan motivasi siswa oleh teman sejawat. Banyaknya data peneliti mengambil dari 1) data kondisi awal yang meliputi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas XI 2) data siklus I yang meliputi proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan hasil evaluasi siklus I dan 3) data siklus II juga diambil dari hasil proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan evaluasi siklus II D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data
Data penelitian yang diambil atau dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari a) hasil tes kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal siswa untuk penelitian, b) hasil pengamatan motivasi siswa oleh rekan sejawat pada proses pembelajaran materi himpunan di kelas XI SMAN 48 jakarta tahun
pelajaran
2014/2015
dilakukan
dengan
lembar
pengamatan motivasi siswa, dan c) Cara pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan menggunakan tes pada setiap akhir siklus. 2. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini adalah: a) daftar nilai tes hasil belajar kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal siswa untuk penelitian sebagai kondisi awal penelitian, b) motivasi belajar matematika dengan menggunakan lembar pengamatan motivasi dan c) hasil belajar siswa menggunakan butir soal tes yang dilakukan setiap akhir siklus E. Validasi Data Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Soal yang berupa perintah dan skor penilaian dikonsultasikan dengan rekan sejawat terhadap soal tersebut,soal dan penilaian dapat atau layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi: 1) untuk data tentang hasil belajar instrumen atau butir soal melalui kisi-kisi.
Kisi-kisi
mengelompok
dibuat
melainkan
supaya
soal
menyebar
yang
atau
dikeluarkan
rata
dan
tidak
soal
yang
dikeluarkan sesuai dengan kurikulum, dan 2) untuk data motivasi instrumennya adalah lembar pengamatan motivasi siswa. F. Analisis Data 1. Kuantitatif Data
kuantitatif
dalam
penelitian
diperoleh
dengan
mengadakan tes. Tes dilakukan dengan menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada siklus pertama dan tes pada siklus yang kedua. Hasil tes dari siklus I dianalisis untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kondisi awal
dengan kondisi hasil belajar siklus I. Dari analisis tersebut kemudian dibuat
refleksi
untuk
mengetahui
kelemahan
siswa
dalam
menyelesaikan tugas. Berdasar kelemahan-kelamahan yang ada, diadakan ulasan untuk menghadapai tes siklus II. Hasil pada siklus II dianalisis dan direfleksi, dari analisis dan refleksi tersebut dapat diketahui kemampuan hasil belajar matematika siswa. 2. Kualitatif Tehnik pengumpulan lembar
pengamatan
data
motivasi
kualitatif siswa
yaitu
menggunakan
yangdilakukan
oleh
peneliti/pengamat. Observasi motivasi siswa digunakan untuk untuk mengetahui
motivasi
menggunakan
belajar
menggunakan
Persentase motivasi =
matematika lembar
pada
siswa
yang
pengamatan motivasi.
(Skor perolehan : skor maksimal )x 100%,
siswa dikatakan termotivasi bila persentasi motivasi siswa lebih dari 50% G. Indikator Kinerja Indikator
keberhasilan
dalam
penelitian
tindakan
kelas
meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas XI SMAN 48 semester I tahun 2012 adalah: 1. Rata-rata minat belajar matematika siswa yang rendah menjadi naik yaitu lebih dari atau sama dengan 50%. 2. Hasil belajar siswa dikatakan tuntas, bila hasil belajar
rata-rata
siswa dari rendah dalam satu kelas naik menjadi rata-rata hasil belajar matematika satu kelas lebih dari 60. H. Prosedur Tindakan Sebelum melakukan tindakan kelas, diadakan refleksi awal dengan cara mengobservasi hasil ulangan harian siswa kelas XI tahun pelajaran 2013/2014, materi pelajaran Himpunan pada kompetensi dasar
pengertian
himpunan
dan
cara
menyatakan
himpunan.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui
tahapan-tahapan:
perencanaan,
observasi/pengamatan, refleksi.
implementasi
tindakan,
1. Siklus I Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus pertama diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan. Perencanaan dalam siklus pertama meliputi: 1) Mengobservasi hasil ulangan harian pelajaran matematika kelas XI SMK 11 tahun 2013/2014 2) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa 3) Membuat
rencana
kompetensi
pelaksanaan
dasar
operasi
pembelajaran
pada
himpunan
materi dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif. 4) Membuat kuis. 5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa 6) Membuat soal-soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus I 7) Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman sejawat. b. Implementasi Tindakan Awal pelaksanaan tindakan adalah membentuk kelompok yang terdiri 8 sampai dengan 9 siswa secara acak. Pada pertemuan
pertama
diberikan
materi
operasi
irisan
dan
gabungan pada himpunan, setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutnya siswa diberi kuis. Pada
pertemuan
kedua
diberikan
materi
operasi
komplemen dan kurang. Setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutkan siswa diberi kuis. Pada pertemuan ketiga dilakukan tes siklus pertama untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa selama siklus I. c. Pengamatan (Observasi) Saat pelaksanaan implementasi tindakan kelas, diobservasi oleh
seorang
pengamat
yaitu
seorang
guru
matematika.
Pengamat mengisi lembar pengamatan untuk siswa yang berisi semua kegiatan siswa dalam setiap pertemuannya dan memberi penilaian setiap poin penilaiannya. d. Refleksi dan Analisa Semua pengamatan
hasil oleh
dari
implementasi
observer
tindakan
dikumpulkan,
dan
dianalisis
hasil dan
dievaluasi didiskusikan antara peneliti dan pengamat tentang kelebihan dan kelemahan tindakan pada siklus I sebagai bahan refleksi awal siklus II. 2. Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan perbaikan pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Identifikasi masalah dari refleksi siklus I 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi diagram venn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. 3) Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda tingkat kompetensinya. Setiap kelompok diusahakan ada satu siswa yang memiliki tingkat kompetensi tinggi atau sedang. 4) Membuat kuis. 5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa. 6) Membuat soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus II. b. Implementasi tindakan. Kelompok kerja yang dibentuk pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus I. Setiap kelompok harus ada seorang siswa yang memiliki kompetensi sedang sampai tinggi. Pertemuan
keempat
membahas
diagram
venn
dilanjutkan
mengerjakan kuis. Pada
pertemuan
selanjutnya
membahas
pemecahkan
masalah sederhana yang berkaitan dengan diagram venn, dilanjutkan mengerjakan kuis. Pertemuan berikutnya dilakukan
tes kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus II. c. Pengamatan Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga diamati oleh seorang pengamat dengan mengisi lembar pengamatan yang sudah direncanakan. d. Refleksi dan Analisa Hasil pengamatan dan implementasi tindakan didiskusikan sekali lagi bersama antara peneliti dan pengamat.