PENDIDIKAN
PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA
PENGARUH PEMBELAJARAN CONCTRUCTIVE CONTROVERSY (CC) DAN MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN HIGHER ORDER THINKING SKILS (HOTS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS MAHASISWA BIOLOGI
Peneliti Utama : Zakiah Fithah A’ini, M.Pd Anggota : Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2013
DAFTAR ISI HAL Halaman Pengesahan Proposal Penelitian ....................................................... ii Daftar Isi........................................................................................................... iii Daftar Lampiran ............................................................................................... iv A. Judul Penelitian ........................................................................................... 1 B. Bidang Ilmu ................................................................................................. 1 C. Latar belakang ............................................................................................. 1 D. Perumusan Masalah..................................................................................... 4 E. Tinjauan Pustaka.......................................................................................... 4 1.1. Pembelajaran Constructive Controversy …………………………… 4 1.2. Pembelajaran Modified Free Inquiry ................................................... 5 1.3. Kemampuan Analisis ........................................................................... 6 1.4. Prestasi Belajar ..................................................................................... 7 1.5. Higher Order Thinking Skills (HOTS) ................................................ 8 F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8 G. Kontribusi Penelitian ................................................................................... 9 H. Metode Penelitian ........................................................................................ 9 1.1. Metode....................................................................... .......................... 9 1.2 Desain Penelitian................................................................................. .. 10 1.3. Variabel Penelitian.............................................................................. 10 1.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 10 1.5. Teknik Analisis Data........................................................................... 10 I. Jadwal Penelitian......................................................................................... 11 J. Biaya Penelitian.......................................................................................... 11 K. Daftar Pustaka............................................................................................ 12 L. Lampiran-Lampiran ..................................................................................... 13
iv
DAFTAR LAMPIRAN 1. SAP Mata Kuliah Kimia Dasar 2 ................................................. …….13 2. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Analisis ........................................... 14 3. Soal Prestasi ..........................................................................................15 4. Kisi-Kisi Tes Higher Order Thinking Skill ...........................................16 5. Daftar Riwayat Ketua Peneliti ..............................................................17 6. .. Daftar Riwayat Anggota peneliti ........................................................18` 7. Daftar Nilai UAS Kimia Dasar .............................................................19
iv
A. JUDUL PENELITIAN Pengaruh Pembelajaran Conctructive Controversy (CC) dan Modified Free Inquiry (MFI) terhadap Prestasi Belajar dan Higher Order Thinking Skils (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa dalam proses pembelajaran berdampak pada rendahnya hasil belajar mahasiswa khususnya mata kuliah kimia dasar. Prestasi belajar mahasiswa untuk mata kuliah kimia dasar di Program Studi Pendidikan Biologi belum memuaskan, masih ada 30% mahasiswa yang mendapat nilai UAS Kimia Dasar I di bawah 70 (terlampir). Berdasarkan hasil analisis wawancara dengan mahasiswa, belum tercapainya hasil belajar kimia mahasiswa yang memuaskan kemungkinan disebabkan karena hal-hal berikut: (1) Metode diskusi informasi masih dominan dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga menimbulkan kejenuhan pada mahasiswa. (2) Mahasiswa merasa kurang diikutsertakan dalam partisipasi proses belajar mengajar. (3) Kurang dioptimalkannya penggunaan laboratorium dan media pembelajaran. (4) Aktivitas mahasiswa seperti oral activities yaitu mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan mendebat pernyataan masih belum muncul selama proses KBM. (5) Dosen belum sepenuhnya memperhatikan faktor internal mahasiswa sehingga metode yang digunakan kadang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hal ini membawa konsekuensi kepada dosen untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar mengajar dan hasil belajar mahasiswa sebagian besar ditentukan oleh dosen sebagai fasilitatornya. Kimia adalah ilmu yang mengkaji suatu materi dan perubahannya. Unsur dan senyawa adalah zat yang mengalami perubahan kimia. Karakterisasi zat dapat dilakukan dengan mengetahui sifat fisik yang dapat 1
kita amati dan sifat kimia yang hanya ditunjukkan melalui perubahan kimia. Sesuai dengan karakteristik ilmu kimia tersebut, Nobert J. Pienta et.al (2005: 11) dalam bukunya “Chemists’ Guide to Effective Teaching” mengungkapkan bahwa ilmu kimia dapat disampaikan dengan memadukan cooperative learning dan laboratory work untuk mendiskusikan konsep kimia dan membuktikan fakta (things in science) menggunakan inkuiri ilmiah (scientific inquiry). Dengan menggabungkan kedua metode tersebut diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pemahaman ilmu kimia lebih dalam (deeper understanding). Alexander Smith dalam Nobert J. Pienta et.al (2005: 40) mengungkapan bahwa ilmu sains termasuk kimia sering menggunakan formal thinking skill termasuk kemampuan menganalisis. Selain itu hasil penelitian Zhou Qing et.al (2010: 4) mengungkapkan bahwa belajar kimia membutuhkan kemampuan analisis. Kemampuan analisis diartikan sebagai kemampuan mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi atau opini (Facione, 2011: 4). Kemampuan analisis sangat mempengaruhi pembentukan
sistem
konseptual
mahasiswa.
Pembelajaran
dengan
mengutamakan kemampuan analisis mampu mendukung tercapainya prestasi belajar yang lebih tinggi. Kemampuan analisis sangat dibutuhkan pada materi kimia dasar 2, misalnya mengidentifikasi setiap reaksi pada senyawa makromolekul dan mikromolekul, menginterpretasi data hasil eksperimen, dan menghubungkan data dengan teori. Materi kimia dasar 2 yang tercantum dalam SAP mencakup struktur dan reaksi biokimia pada makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) dan mikromolekul (vitamin dan mineral). Seluruh materi kimia dasar 2 dapat dikuasai dengan maksimal jika mahasiswa berperan aktif dalam proses pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium. 2
Berdasarkan kajian karakteristik materi dan faktor internal mahasiswa yang mencakup kemampuan analisis maka diperlukan penerapan metode pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Metode yang cocok untuk diterapkan pada materi kimia dasar 2 adalah Constructive Controversy (CC) dan Modified Free Inquiry (MFI). Kedua metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang sesuai diterapkan pada mata kuliah kimia karena berbasis inquiry. Pembelajaran menggunakan Modified Free Inquiry (MFI) memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data sampai menarik kesimpulan. Tugas utama dosen adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas dan menyediakan sumber belajar bagi mahasiswa dalam rangka pemecahan masalah. Sama halnya dengan metode Constructive Controversy (CC) yang disarankan untuk diterapkan dalam pembelajaran kimia. Mats Daniel dan Asa Cajander (2010) menyebutkan bahwa Constructive Controversy adalah salah satu metode pembelajaran kolaboratif yang mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu adanya penelitian mengenai pengaruh penerapan pembelajaran kimia menggunakan metode MFI dan CC pada materi kimia dasar 2 terhadap prestasi belajar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill)/ HOTS mahasiswa. Manfaat jangka pendek yang dapat diperoleh jika penelitian ini dilakukan adalah mahasiswa menjadi active leaner sehingga prestasi belajar mahasiswa memuaskan sedangkan manfaat jangka panjang jika mahasiswa terbiasa menempatkan dirinya sebagai active leaner maka mahasiswa dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual, kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
3
D. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa? 2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa? 3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry dengan kemampuan analisis mahasiswa terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa? E. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Pembelajaran Constructive Controversy Menurut Tjosvold (1983: 2) dalam catatannya secara eksperimen mendemonstrasikan bahwa Constructive Controversy dapat berkontribusi untuk membuat keputusan berdasarkan diskusi dari ide-ide yang berbeda yang bersifat membangun (konstruktif). Menurut Berlyne (1963) dalam Tjosvold (1983: 2) menyebutkan bahwa Controversy mampu menumbuhkan sifat keingintahuan (curiosity) yang pada akhirnya mendorong mahasiswa untuk bereksplorasi karena adanya perbedaan ide, menggunakan pikiran terbuka, dan mengintegrasi ide-ide dan pikirannya sehingga menghasilkan kognisi yang berkualitas tinggi dan menerima penyelesaian. Marcketti, Sara B (2007) menyarankan teknik untuk mendukung pembelajaran yang optimal melalui Constructive Controversy. Pembelajaran akan optimal ketika mahasiswa difokuskan pada suatu materi, dimotivasi dengan tantangan dan kesempatan belajar berkualitas dan ketika mahasiswa dikonsentrasikan dalam atmosfer belajar yang menyenangkan. Adapun sintaks pembelajaran Constructive Controversy disajikan pada tabel 1.
4
Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Constructive Controversy Tahapan Tahap 1: Penyajian masalah
Kegiatan Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian mahasiswa diminta mencari sendiri konsep materi yang sedang dipelajari melalui analisis masalah. Tahap 2: Mahasiswa secara berkelompok memecahkan Diskusi kelompok melalui masalah dengan berdiskusi. laboratory work Mahasiswa mengeksplorasi beberapa sumber, mengkaji teori, prinsip dan hukum. Mendayagunakan segala alat dan bahan di laboratorium (berekperimen) untuk mendapatkan data dan informasi guna memecahkan masalah. Tahap 3 Setiap kelompok mempresentasikan hasil Mengkomunikasikan hasil diskusinya. diskusi Tahap 4 Antar kelompok berdebat mempertahankan hasil Controversy diskusi kelompok. Titik utama dari kontroversi (berdiskusi, berargumen, dan adalah ketidaksamaan pendapat antara anggota berdebat sehingga diperoleh atau kelompok. kesimpulan) Tahap 5 Mahasiswa mengintegrasi perbedaan ide, opini, Mengintegrasi perbedaan informasi dan teori kedalam satu kesepakatan pendapat dan evaluasi yang berkualitas dan disetujui bersama. Dosen proses pemecahan masalah membantu mahasiswa melakukan pemantapan terhadap hasil diskusi mereka.
1.2. Pembelajaran Modified Free Inquiry Menurut Sund dan Trowbridge (1973) dalam Jacinta Agbarachi Opara dan Nkasiobi Silas Oguzor (2011: 192) pada Modified Free Inquiry dosen memberikan permasalahan atau problem kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Metode ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode inkuiri bebas, tetapi dosen yang menyiapkan masalah sedangkan mahasiswa diundang untuk memecahkan masalah tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya.
5
Mahasiswa merencanakan garis besar prosedur penelitian atau membuat langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah sedangkan dosen hanya menyiapkan masalah dan menyediakan bahan–bahan dan alat yang diperlukan
mahasiswa
untuk
memecahkan
masalah
tersebut.
Dosen
merupakan nara sumber (resource person) yang tugasnya hanya memberi bantuan yang diperlukan untuk menjamin bahwa mahasiswanya tidak frustasi atau gagal. Adapun langkah-langkah kegiatan inkuiri bebas termodifikasi digambarkan pada tabel 2. Tabel 2. Tahapan Kegiatan Inkuiri Bebas Termodifikasi Tahapan Tahap 1: Penyajian masalah
Kegiatan Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian memberikan masalah/ garis besar prosedur penelitian untuk menemukan konsep dengan diskusi kelompok. Tahap 2: Mahasiswa dalam kelompok aktif berdiskusi Membuat hipotesis untuk memecahkan masalah dengan melakukan Mahasiswa merumuskan hipotesis dan merancang eksperimennya. Tahap 3 Mahasiswa melakukan eksperimen, melakukan Melakukan penyelidikan pengamatan, mengambil dan mencatat data, dan berdiskusi dan menyimpulkan hasil eksperimen. Tahap 4 Setiap kelompok mempresentasikan hasil Menyajikan hasil karya dan eksperimennya dan menyampaikan hasil diskusi mengkomunikasikannya kelompoknya. Tahap 5 Menyimpulkan hasil praktikum yang dikaji Membuat Kesimpulan dengan teori, prinsip, dan hukum-hulum yang relevan.
1.3. Kemampuan Analisis Facione (2011: 4) dalam jurnalnya “Critical thinking: What It is and Why It Counts” menyatakan bahwa keterampilan berpikir analisis yang merupakan bagian dari kemampuan berpikir kritis sangat disarankan untuk dikembangkan
dalam
memahamkan
konsep-konsep.
Analisis
adalah
mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya
6
untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi atau opini. Komponen-komponen dari kemampuan analisis mencakup menginterpretasi informasi dan ide, mengidentifikasi pernyataan dan informasi yang disajikan, membangun hipotesis, dan menguraikan hubungan dari kalimat atau bagian-bagian suatu konsep untuk memberikan keputusan. 1.4. Prestasi Belajar Kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah proses kegiatan belajar-mengajar. Beberapa ahli telah menyusun definisi belajar, yang perumusannya berbeda-beda antara lain: (1) Winkel (2007:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. (2) Nana Sudjana (2009: 22) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah ia menerima pengamalan belajarnya. (3) Alvin W. Howard dalam Slameto (2010: 32) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah keterampilan dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; sikap dan cita-cita. Prestasi belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Prestasi merupakan penguasaan pengetahuan, ketrampilan terhadap mata pelajaran sebagai hasil usaha yang telah dilaksanakan menurut batas kemampuan dari pelaksana usaha tersebut. Dari beberapa pendapat ahli diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan usaha untuk mendapat ilmu pengetahuan yaitu berupa penguasaan pengetahuan, sikap, keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes. Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua aspek kompetensi yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
7
1.5. Higher Order Thinking Skills (HOTS) Beberapa konsep yang relevan dengan proses berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) didasarkan pada tiga asumsi berpikir dan belajar. Pertama, tingkatan berpikir tidak dapat dipisahkan dari tingkatan belajar, proses berpikir memiliki keterkaitan, komponen dan tingkatan yang banyak. Kedua, berpikir tidak dapat dipelajari tanpa isi dari materi teoritis. Ketiga, higher order thinking mencakup proses berpikir yang beragam yang diaplikasikan kedalam masalah yang kompleks. Konsep umum dari higher order thinking sebagai berikut yaitu: (1) Kreativitas. (2) Problem Solving, dan (3) Creativity (King FJ et.al., 2004: 14). Assessmen yang valid untuk mengukur higher order thinking skills mensyaratkan bahwa mahasiswa tidak familiar dengan pertanyaan yang diberikan dan mahasiswa harus memiliki kemampuan awal yang cukup untuk menggunakan keterampilan berpikir tingkat tingginya dalam menjawab pertanyaan. Komponen-komponen Higher Order Thinking meliputi: 1) menghubungkan informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan masalah, 2) memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan alur berpikir deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan, dan 3) merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. Dalam penelitian ini penilaian aspek Higher Order Thinking Skill dengan memberikan soal bentuk essay. F. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya: 1. Pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan metode pembelajaran kimia dengan menggunakan metode Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa. 2. Pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa.
8
3. Interaksi antara metode pembelajaran Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry dengan kemampuan analisis mahasiswa terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa. G. KONTRIBUSI PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis a. Menambah penelitian mengenai penerapan pembelajaran Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry. b. Masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan masukan bagi dosen/guru untuk menerapkan pembelajaran Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry. b. Memberikan masukan bagi mahasiswa bahwa pencapaian hasil belajar yang baik memerlukan peran aktif mahasiswa. H. METODE PENELITIAN 1.1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan dua kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen pertama diberi perlakuan dengan metode pembelajaran CC, sedangkan kelompok kedua diberi perlakuan dengan metode pembelajaran MFI. Setelah mahasiswa selesai melakukan pembelajaran dilakukan penilaian prestasi dan pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). 1.2 Desain faktorial penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3. Tabel 3. Desain Faktorial 2 X 2 Metode Pembelajaran CC (A1)
MFI (A2)
Kemampuan Analisis Tinggi (B1)
A1B1
A2B1
Kemampuan Analisis Rendah (B2)
A1B2
A2B2
9
Keterangan :
A1 B1 C1 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis tinggi yang diberi perlakuan metode pembelajaran CC terhadap prestasi dan HOTS. A1 B2C2 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis rendah yang diberi perlakuan metode pembelajaran CC terhadap prestasi dan HOTS. A2B2C1
:
Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis tinggi yang
diberi perlakuan metode pembelajaran MFI terhadap prestasi dan HOTS. A2B2C2 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis rendah yang diberi perlakuan metode pembelajaran MFI terhadap prestasi dan HOTS. 1.3 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas yaitu metode pembelajaran dan kemampuan analisis. Variabel terikat terdiri dari prestasi belajar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). 1.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun sumber data penelitian ini disusun relevan dengan variabel penelitian dan metode pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data prestasi belajar ranah kognitif, kemampuan analisis, dan higher order thinking skills (HOTS) berupa tes. Sedangkan untuk mengukur prestasi ranah afektif mahasiswa menggunakan angket dan prestasi ranah psikomotor menggunakan lembar observasi yang dilengkapi rubrik penilaian. 1.5 Teknik Analisis Data Penelitian a. Uji prasyarat mencakup uji Normalitas dan uji homogenitas. b. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Multivariate Analysis of Variance (Manova) karena variable terikat (dependent) yang mencakup prestasi dan HOTS diuji secara bersamaan.
10
I. JADWAL PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 - Januari 2014. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya sebagai berikut : Tabel 3. Tahapan Penelitian Kegiatan
Bulan Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Penyusunan proposal Permohonan ijin Pembuatan dan uji coba instrumen Pengambilan data penelitian Penyusunan laporan
J. BIAYA PENELITIAN PERINCIAN PENGELUARAN UANG
JUMLAH (Rp)
1. Gaji dan Upah (@ 2 org)
Rp
600.000,00
2. Bahan Kimia dan Alat Laboratorium Habis Pakai (Material Penelitian)
Rp
600.000,00
3. Biaya Transportasi
Rp
500.000,00
4. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi • Biaya Dokumentasi • Pembuatan Laporan Print Out + CD • Fotokopi Instrumen Penelitian untuk Soal Prestasi dan HOTS • Fotokopi Instrumen Uji Coba untuk Soal Prestasi dan HOTS
Rp
600.000,00
JUMLAH
Rp 2.300.000,00
11
K. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas. Facione, Peter A. 2011. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. California: California Academic Press. Jacinta Agbarachi Opara dan Nkasiobi Silas Oguzor. 2011. Inquiry Instructional Method and The School Science Curriculum. Current Research Journal of Social Science (3): 188-189. ISSN: 2041-3246. Federal College of Education Nigeria: Maxwell Scientific Organization. King, FJ, Goodson Ludwika, and Rohani Faranak. 2004. Higher Order Thinking Skill. http://www. Cala. Fsu. Edu. Diakses tanggal 20 September 2013. Marcketti, Sara B. 2007. Optimal Learning. College Students Journal Publisher: Project Inovation Alabama. ISSN: 0146-3934. Volume 41 Isuue: 4. Diakses tanggal 28 September 2013. Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. National Committee on Science Education Standards and Assessment. 2001. National Science Education Standards. USA. National Research Council. ISBN: 0-309-54885-X, http://www. nap.edu. Diakses tanggal 24 September 2013. Pienta, Nobert J, Copper, Melanie M, and Greenbowe, Thomas J. 2005. Chemists’ Guide Effective Teaching. USA: Pearson Prentice Hill. Tjosvold Dean. 1983. Learning to Make Decisions Through Constructive Controversy. Canada: American Educational Research Assosiation.
Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zhou Qing, Guo Jing and Wang Yan. 2010. Promoting Preservise Teachers’ Critical Thinking Skills By Inquiry-Based Chemical Experiment. Procedia Social and Behavioral Science. www. sciencedirect.com. Diakses Tanggal 3 Oktober 2013.
12
SAP MATA KULIAH KIMIA DASAR II Program Studi/ Smt : Pendidikan Biologi SKS : 3 Dosen Terkait : Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd dan Zakiah F.A’ini, M.Pd. Deskripsi Mata Kuliah Kimia karbon (pendahuluan, atom C dengan 4 tangan, beserta gugus fungsi), K, L, P, M, & V. Pert. Materi Pembelajaran Ke1 Pendahuluan Ilmu Kimia
2 3,4 5
6 7
Kimia Anorganik (Stoikiometri) Kimia Karbon
Dasar
Pendahuluan Ilmu Kimia, Kimia Anorganik Dasar dan Kimia Karbon (Praktikum) Kimia Anorganik Dasar (Ikatan Kimia) Kimia Anorganik Dasar (Atom, konfigurasi elektron & hibridisasi)
1
Kimia Organik Alkena, Alkuna)
2
Kimia Organik 1 (Alkana, haloalkana, sikloalkana, isomer) Kimia Organik 1 (Alkena, alkadiena, alkatriena, isomer cistrans) Kimia Organik 1 (Alkuna, alkadiuna, alkatriuna) Kimia Organik 1 (Alkanol, Benzena) Kimia Organik 1 (Praktikum)
3
4 5 6 7
1
(Alkana,
Tujuan Pembelajaran Menjelaskan perbedaan perubahan Fisika dan Kimia Mengetahui dan memahami istilahistilah dalam ilmu kimia Dapat menghitung molaritas, molalitas, % massa, % volume dari larutan Menjelaskan dan memahami seluk beluk kimia karbon Mampu bekerja dengan alat-alat Lab Dapat melakukan pemisahan campuran Memahami teori kimia karbon Dapat membuat struktur ikatan kimia dari rumus kimia Menjelaskan teori-teori atom Memahami konfigurasi elektron Mengetahui hibridisasi UTS 30% Mengetahui rumus dasar Alkana Mengetahui rumus dasar Alkena Mengetahui rumus dasar Alkuna Memahami isomer Menjelaskan Alkana Mahir membuat rumus struktur Menjelaskan Alkena Mahir membuat rumus struktur
Kimia Organik 1 (Ujian Praktikum) & Kimia Lingkungan
Menjelaskan Alkuna Mahir membuat rumus struktur Memahami alkanol Memahami benzena Turunan Alkana/alkanol Ikatan Benzena Melihat kompetensi dan keahlian mahasiswa/i Melihat potensi mahasiswa/i UAS 50%
Penilaian Lisan (direct)
Latihan Soal Latihan Soal Report Pract
Latihan Soal Tugas Mandiri
Latihan Soal
Latihan Soal Latihan Soal
Latihan Soal Latihan Soal Report Pract Tugas Mandiri
13
Lampiran 2 KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN ANALISIS Definisi Komponen (Facione, 2011: 4) Analisis adalah Interpret information and ideas. mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata Menginterpretasi informasi dan ide. yang diharapkan dan terpercaya diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, Identify the similarities and pengalaman, alasan, informasi atau opini. differences between informations to the solution of a given problems. Mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan dari pernyataan dan informasi yang disajikan. Construct hypotheses Membangun hipotesis. Sketching relationship of sentences or passage of main concept to give decicion. Menguraikan hubungan dari kalimat atau bagian-bagian suatu konsep untuk memberikan keputusan.
Indikator Menginterpretasi informasi dari tabel data secara akurat. Menginterpretasi informasi dari pernyataaanpernyataan yang disajikan secara akurat. Mengidentifikasi adanya inconsistencies (ketidakkonsistensian) informasi untuk memecahkan masalah.
Memilih hipotesis yang tepat dari kajian teori yang diberikan. Menghubungkan keterkaitan antar hal atau bagian dari suatu konsep untuk memberikan keputusan yang tepat.
14
Lampiran 1 SOAL PRESTASI 1. Tuliskan struktur gugus fungsi derivate alkana di bawah ini disertai 1 contoh lagi dan beserta tatanamanya! (20%) a. Pentanol b. Metoksietana c. Heksanal d. 2-pentanon 2. Buktikanlah pernyataan reaksi berikut dengan struktur reaksinya : (20%) a. Methanol + asam etanoat ester b. Butanol + asam fosfat ester c. Oksidasi alcohol primer aldehid d. Oksidasi alcohol sekunder keton 3. Berikanlah runutan terperinci laporan praktikum untuk kegiatan di bawah ini! (20%) a. Pembuatan Tohlens b. Reaksi Esterifikasi c. Hidrolisis Pati Mentah dan Pati Matang 4. Berikut ini adalah nama struktur linear golongan karbohidrat. Buatlah struktur Haworthnya! (20%) a. D-Alosa
c. D-Sorbosa
e. D-gulosa
b. L-Alosa
d. L-Sorbosa
f. L-Gulosa
5. Mineral dan vitamin merupakan bahan makanan yang dapat diserap langsung oleh tubuh. Struktur dasar dari mineral dan vitamin yang menyebabkan keanekaragaman jenisnya. Berdasarkan tugas yang diberikan, uraikanlah penggolngan yang telah di cari! (20%)
15
Lampiran 4
KISI-KISI TES HIGHER ORDER THINKING SKILL A. Definisi Higher Order Thinking Skill Higher order thinking skill yang adalah keterampilan menggabungkan penguasaan konsep, logiko-matematik dan kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. B. Komponen Higher Order Thinking Skill Komponen-komponen Higher Order Thinking meliputi: 1) menghubungkan informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan masalah, 2) memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan alur berpikir deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan, dan 3) merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. Ketiga komponen selalu ada di setiap item soal. C. Indikator Item HOTS Komponen Menghubungkan informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan masalah.
Memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan alur berpikir deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan. Merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah.
Indikator Item Soal Menuliskan reaksi yang terjadi dari hasil rancangan eksperimen yang telah dirancang. Menentukan jumlah zat dalam bentuk volum dari hasil eksperimen yang telah dirancang. Menentukan jumlah zat dalam bentuk massa dari hasil eksperimen yang telah dirancang. Menjelaskan keterkaitan eksperimen yang dirancang dengan dasar teori.
Menggambarkan rancangan eksperimen di laboratorium terkait informasi yang diberikan.
16
Lampiran 5 RIWAYAT HIDUP PENELITI a. b. c. d. e. f. g. h.
Nama Lengkap dan Gelar Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin Pangkat/ Jabatan/ Golongan NIP/ NIDN Bidang Keahlian Jurusan/ PS Pendidikan tinggi
: : : : : : : :
Zakiah Fithah Aíni, M.Pd. Jakarta, 05 Mei 1987 Perempuan Dosen 0305058701 Pendidikan FTMIPA/ Pendidikan Biologi S2
Universitas Gelar Indraprasta PGRI S.Pd. Indraprasta PGRI M.Pd. i. Pengalaman Penelitian No. Judul 1. Pengaruh Media Pembelajaran dan Frekuensi Kegiatan Praktikum terhadap Hasil Belajar Biologi di Kelas X SMA N 42 Halim Perdana Kusuma 2. Analisis Penyebab Rendahnya Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi 3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran dan Asesmen Kinerja terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Komunikasi Matematika dalam Mata Kuliah Statistika 4. Hubungan Pola Asuh dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA 5. Persepsi Remaja Terhadap Perkawinan Berdasarkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi (Survey Pada Remaja Usia 1924 Tahun Di Lebak Sari, Tanjung Barat, Jakarta Selatan) 6. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil Iaa (Indole-3-Acetid Acid) Dari Tanah Dan Air Di Situgunung, Sukabumi j. Publikasi Ilmiah No. Judul 1. Hubungan Pola Asuh dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA 2. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil Iaa (Indole-3-Acetid Acid) Dari Tanah Dan Air Di Situgunung, Sukabumi
Tahun Selesai 2009 2012
Bidang Studi Pendidikan Biologi Pendidikan MIPA
Kedudukan*) Peneliti Utama (Skripsi)
Tahun 2009
Peneliti Utama (Penelitian didanai LP2M UNINDRA) Anggota 1 (Penelitian didanai LP2M UNINDRA)
2010
Anggota 2 (Penelitian didanai LP2M UNINDRA) Peneliti Utama (Dana Mandiri)
2011
Anggota 1 (Penelitian didanai Mandiri & didukung Lab. Mikro IPB)
2012
Kedudukan*) Anggota 2 (Penelitian didanai LP2M UNINDRA) Anggota 1 (Penelitian didanai Mandiri & didukung Lab. Mikro IPB)
Tahun 2011
2011
2011
2013
Jakarta, 15 Oktober 2013
(Zakiah Fithah Aíni)
17
Lampiran 6 DATA DIRI ANGGOTA Nama Alamat Tempat & tanggal lahir Pangkat/ Jabatan NIDN Bidang Keahlian Nomor telepon Email
: Rosa Dewi Pratiwi : Jl. Ranco Indah No. 26 I, Jakakarsa, Jakarta Selatan. : Surabaya, 11 Juni 1988 : Dosen : 0311068802 : Pendidikan : 0857 2517 0562 / 081392152537 :
[email protected]
PENDIDIKAN April 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta, Indonesia Program Pascasarjana, Pendidikan Sains, Minat Utama Kimia dengan IPK 4,00 Sept 2010
UNIVERSITAS SEBELAS MARET Program Sarjana Pendidikan Kimia dengan IPK 3,49 skala 4,00
PRESTASI DAN PENGALAMAN PENELITIAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Pemakalah di Seminar Nasional dengan Tema “Perkembangan Pendidikan dan Pembelajaran Sains Menuju Bangsa yang Berkarakter, Kritis dan Kreatif. 2011 Pemakalah di Seminar Nasional dengan Tema Lingkungan Hidup di UNISRI. 2009-2010 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP DIKTI tahun 2009/ 2010) sebagai ketua: dengan judul “Modifikasi Montmorilonit Boyolali dengan Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben Kinerja Tingkat Tinggi”. 2008-2009 Mahasiswa berprestasi di Prodi Pendidikan Kimia UNS. 2008-2009 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM DIKTI tahun 2008/ 2009), sebagai ketua: dengan judul “ Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Udang Menjadi Chitosan Sebagai Pengawet Makanan Alami di Kelurahan Pucangsawit”. 2008-2009 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM DIKTI tahun 2008/2009) sebagai anggota: dengan judul “Pemberdayaan Perempuan Kecamatan Jebres dalam memanfaatkan Minyak Jelantah sebagai Soufenir Cantik”. Pengabdian ini lolos sebagai nominasi PIMNAS. 2008-2009 Nominator Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional sebagai ketua berjudul: Tiwul as Modification Alternative Food. PUBLIKASI ILMIAH No. Judul Kedudukan*) Tahun 1. Modifikasi Montmorilonit Boyolali dengan Ketua (Penelitian didanai 2011 Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben DIKTI) Publish di Prosiding Kinerja Tingkat Tinggi Seminar Lingkungan Hidup UNISRI 2. Penerapan Metode TGT dilengkapi Media Anggota 1 (Penelitian didanai 2012 Flash terhadap Materi Hidrokarbon Siswa Mandiri) Publish di Prosiding SMA N Muhammadiyah 1 Surakarta Seminar Pendidikan MIPA UNS 2011
Jakarta, 15 Oktober 2013
(Rosa Dewi Pratiwi)
18