Program Summary Globalization is not uniformity even though often referred to as borderless nation. Each nation has a collective identity that build on the characteristics of a nation's cultural history. So it is necessary to understand in multicultural perspectives when dealing with the clash of cross-country relationship, differences ethnocentrism, conflict vulnerability inter-religious, and a series of conflicts that are stimulated by the radicalization of collectivism. Globalization therefore not a universal approach to overcome all these cases, however, the dimensions of indigenous communities in a nation should be an alternative solution, intervention, or prevention that friendly to the local perspective. We can use this value for buffering the purpose achievement of quality of life in our respective countries. Seminar: Held on the first day, 13th of June 2014 This seminar aims to lift the chain of psikologi nusantara perspective as reinforcement nation-state in building knowledge and achievement of the goal that increasing the quality of human life in cases of conflict and disaster. This objective will be discussed by the psikologi nusantara expert Prof. Johana Endang Prawitasari from Indonesia Prof. Rosnah Ismail from Malaysia will explain the value of local knowledge in the exploration of the background of the Malay as well as a comparison of local knowledge in a different cultural background to the same context. Similarly, the presence of Dr. Madelene Sta. Mary from Philippines and Watcharaporn Boonyasiriwat, Ph.D. from Thailand will also provide an overview of the different background as an introduction to social capital when we entered into a collective identity, manusia asia. Workshop : Held on the second and third day, June 14-15 2014 This workshop was organized as an effort to increase the skills in organizing a good indigenous psychology research. In the exploration of local wisdom, it takes proper planning and programming with contextual understanding of the investigated cultural background. It wasn’t easy for a researcher to get out of the personal zone towards emic perspective. This workshop will guide the steps to conducting the good research. To enrich academic skills, this workshop also helps provide options initiation strategy of research collaborations between institutions. However a science can not stand alone and solitary developed. Monumental work, hence there can be awakened interdisciplinary collaboration, another advantage of collaborative efforts will raise institutional recognition of the institution where academics work. Fulfilling this workshop is to increase writing skills in order to meet the standard publication outlets internationally accredited publications. However academics acknowledgment by his work, good work should be presented either through a good outlet with good planning process also.
Call Paper: Held on the first and second day, June 13-14 2014 Call this paper is provided as an event for scholars to present their research design and the results of research that had been developed previously. Presentation as a communication and dissemination of knowledge, is the awaited moment because it is a strategic event for academics to introduce him scientifically. As is well known in the academic scientific community, the recognition of the skills and intellect will deliver to the collaboration opportunities. It will not only raised academics personally, but also the institution where academics work.
Ringkasan Program Globalisasi bukanlah keseragaman meskipun sering disebut sebagai borderless nation. Setiap bangsa memiliki identitas kolektifnya masing-masing dan berdiri di atas karakteristik sejarah budaya sebuah bangsa. Perspektif ini meniscayakan pemahaman multikultural dalam menghadapi perbenturan hubungan lintas negara, perbedaan etnosentrisme, kerentanan konflik inter-antar-religius, dan serangkaian konflik yang distimulasi oleh radikalisasi kolektifisme. Globalisasi oleh karena itu bukanlah pendekatan yang bersifat universal dan seragam untuk mengatasi berbagai kasus tersebut, namun dimensi-dimensi kearifan lokal masyarakat dalam sebuah bangsa patut menjadi alternatif pengembangan solusi, intervensi, atau prevensi yang ramah terhadap perspektif lokal sehingga sudut pandang pengetahuan masyarakat dapat dijadikan sebagai nilai-nilai yang menopang pencapaian tujuan kualitas hidup masyarakat di masing-masing negara. Seminar : Diselenggarakan pada hari pertama tanggal 13 juni 2014 Seminar ini bertujuan untuk mengangkat perspektif psikologi nusantara sebagai matarantai penguatan nation-state dalam membangun pengetahuan dan pencapaian tujuan peningkatan kualitas hidup manusia dalam menangani kasus konflik dan penanganan bencana. Tujuan ini akan dikupas oleh pakar psikologi nusantara Prof. Johana Endang Prawitasari dari Indonesia Prof. Rosnah Ismail dari Malaysia akan memaparkan eksplorasi nilai kearifan lokal dalam latar belakang melayu sebagai pembanding sekaligus varian dari kearifan lokal dalam latar budaya yang relatif berbeda untuk konteks yang sama. Begitu pula dengan hadirnya Dr. Madelene Sta. Maria dari Filipina dan Watcharaporn Boonyasiriwat, Ph.D dari Thailand juga akan memberikan tinjauan dari latar belakang berbeda sebagai pengenalan terhadap modal sosial manakala kita mengikatkan diri dalam sebuah indentitas kolektif, manusia asia. Workshop : Diselenggarakan pada hari kedua dan ketiga tanggal 14-15 juni 2014 Workshop ini diselenggarakan sebagai upaya menambah keterampilan dalam mengorganisasi penelitian psikologi indigenous yang baik. Dalam eksplorasi local wisdom, dibutuhkan perencanaan dan pemograman yang tepat dengan pemahaman kontekstual berlatar budaya yang diteliti. Tidak mudah bagi seorang peneliti untuk keluar dari zona personalnya menuju prespektif emik. Workshop ini akan memandu langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian. Untuk memperkaya keterampilan akademik, workshop ini juga membantu memberikan pilihan strategi inisiasi kolaborasi riset antar institusi. Bagaimanapun sebuah keilmuan tidak bisa berdiri sendiri dan dikembangkan soliter. Karya monumental bisa terbangun karenanya ada kolaborasi interdisipliner, keuntungan yang lain upaya kolaborasi akan mengangkat institutional recognition dari lembaga dimana akademisi berkarya. Menggenapi workshop ini adalah peningkatan keterampilan menulis publikasi agar memenuhi standart outlet publikasi internasional yang terakreditasi. Bagaimanapun akademisi dikenal karena karyanya, karya yang baik harus disajikan dengan baik melalui outlet yang baik dengan proses perencanaan yang baik pula.
Call Paper: Diselenggarakan pada hari Pertama dan Kedua tanggal 13-14 juni 2014 Call paper ini disediakan sebagai wahana bagi para akademisi untuk mempresentasikan rancangan riset maupun hasil riset yang telah disusun sebelumnya. Presentasi sebagai upaya komunikasi dan diseminasi pengetahuan, merupakan momen yang ditunggu karena merupakan ajang strategis bagi akademisi untuk mengenalkan dirinya secara ilmiah. Ketika akademisi dikenal baik dalam masyarakat ilmiah, maka pengakuan keahlian dan intelektualitas tersebut akan mengantarkan pada kesempatan-kesempatan kolaborasi yang tidak saja mengangkat dirinya secara personal, namun juga institusi dimana akademisi tersebut berkarya.