PROGRAM PEMUSNAH SAMPAH INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PAKDE SOLIKUN
No. : 005/KPK/Pen/XI/13 Lamp. : 1 set proposal Hal : Penawaran Kerjasama mengolah sampah tk. RW
Bekasi, 12 Nopember 2013 Kepada Yth. : Rekan-rekan Alumni th. 1978/79 SMAN 13 Jakarta Up. : Pengurus CSR Perusahaan atau yang peduli lingkungan
Bismillahirrohmannirrohim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kita senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Amin. Saat ini jumlah timbunan sampah di semua kota menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun sesuai dengan pertumbuhan penduduk, terutama yang berkaitan dengan produksi dan konsumsi masyarakat itu sendiri. Demikian juga karakteristik dan komposisi sampah yang selalu berubah sesuai dengan kemajuan peradaban dan gaya hidup manusia. Dengan adanya peningkatan jumlah sampah baik secara kuantitas maupun kualitas, perlu adanya sistem pendekatan untuk mencari penyelesaian dalam sistem pengelolaan sampah secara terpadu. Bila kita cermati sampai saat ini permasalahan sampah penanganannya belum seperti yang diharapkan, walaupun sudah diseminarkan berulang kali bahkan banyaknya himbauan dari para pemegang kebijakan di Negeri ini, sepertinya belum ada perubahan yang signifikan. Padahal kalau kita kita mau berpikir sejenak mentafakuri ayat-ayat Al-Qur’an tentang lingkungan hidup kita akan terperangah, ternyata dalam firman Allah SWT itu terdapat rahasia dalam menangani permasalahan sampah dengan berbagai manfaatnya. Terinspirasi dari pemahaman fiman Allah SWT tersebut maka kami memberanikan diri untuk menawarkan solusi permasalahan penanggulangan sampah di wilayah rekan-rekan berada. Untuk itu bersama ini kami lampirkan “Proposal Solusi Penanggulangan Sampah di Lingkungan Rukun Warga” Demikian penawaran ini, silahkan rekan-rekan mempelajari proposal terlampir dan kami menunggu konfirmasinya. Atas perhatian dan kerjasamanya tak lupa kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hormat kami,
M. MANSUR Koordinator Komunitas Pinggir Kali Contact Person : HP. : 0853 1270 9280 Email :
[email protected] Website : www.pemusnahsampah.blogspot
PROPOSAL SOLUSI PENANGGULANGAN SAMPAH DI LINGKUNGAN RUKUN WARGA
PENGGAGAS : KOMUNITAS PINGGIR KALI (KPK)
“AMANAH”
Contact Person : M. MANSUR Hp. Email Alamat
: 0853 1270 9280 :
[email protected] : Perum Pondok Ungu Permai Blok EE.2 No.16 Bekasi Utara
PENDAHULUAN Syukur Alhamdulillah selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga proposal ini sampai ditangan pembaca untuk dapat dipelajari dengan harapan ikut serta memikirkan masalah lingkungan hidup yang semakin tidak terkendali, khususnya masalah sampah baik secara tehnik maupun secara sistemik. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sebagai motor penggerak pembangunan desa diharapkan berperan optimal, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya, sedangkan program CSR (Corporate Social Responsibility) pada suatu perusahaan merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan. Pada dasarnya CSR merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di sekitarnya, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat. Seiring dengan berkembangnya pembangunan di Indonesia, tidak terasa masalah-masalah lingkungan pun bermunculan, hal ini tentunya tidak dibiarkan demikian saja karena di lain pihak akan menimbulkan dampak yang merugikan. Usaha pemulihan kembali masalah lingkungan memang ada, tetapi usaha itu perlu ditingkatkan lagi, khususnya pada penekanan pengolahan dan sistem yang efektif dan efisien dalam penanganan sampah/limbah yang dihasilkan dari aktivitas kehidupan masyarakat, khususnya dalam menata kembali manajemen operasinya.
DASAR PEMIKIRAN “Sebagai wakil Allah SWT di bumi, kita mendapat titipan memelihara apa yang ada di bumi. Kita diberi Allah SWT makanan, pakaian, rumah, semuanya dari hasil bumi. Lalu apakah pantas kita kembalikan sebagai sampah dan racun yang merusak bumi?" Itu adalah cuplikan tulisan pak Djamaludin Suryohadikusumo, mantan menteri Kehutanan RI yang sangat peduli lingkungan. Hingga saat ini sampah masih menjadi masalah serius diberbagai kota besar di Indonesia. Sistem penanganan sampah kota yang ada sekarang ini masih mengandalkan pada Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) sebagai tempat pembuangan sampah, mulai dari tingkat rumah tangga hingga kecamatan. Persoalan dalam penanganan sampah kota, selain adanya keterbatasan ruang untuk TPA juga masalah polusi udara dari aroma tidak sedap sampah dan belum optimalnya pemanfaatan sampah organik dan non organik menjadi sesuatu yang memiliki nilai positif baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Selain itu tempat pembuangan sampah yang jauh juga dapat membuat anggaran pengelolaan sampah membengkak, karena semakin jauh semakin besar pula biaya transportasinya. Berangkat dari permasalahan tersebut diatas kami sebagai penggagas mencoba menggali potensi dari sampah yang terdapat di lingkungan RW untuk diolah menjadi bahan yang mempunyai nilai manfaat daripada hanya di buang begitu saja dan tidak memberikan dampak positif. Ide ini diilhami karena rasa keprihatinan kami terhadap sampah yang banyak berserakan diberbagai tempat, khususnya yang terdapat di lokasi bak penampungan sampah (TPS Sementara) yang sering dikais oleh binaan kami terbuang begitu saja tanpa memberikan manfaat. Padahal kalau kita kita mau berpikir sejenak mentafakuri ayat-ayat Al-Qur’an tentang lingkungan hidup kita akan terperangah, ternyata dalam firman Allah SWT itu terdapat rahasia dalam menangani permasalahan sampah dengan berbagai manfaatnya dan mempunyai kolerasi dengan permasalahan kaum dhuafa yang menjadi tanggung jawab kita sebagai seorang muslim (lihat QS. Al-Ma’un:1-7). Sebenarnya pengelolaan sampah modern dengan menggunakan mesin incinerator sudah banyak di buat, tetapi dari sistem pengelolaan dengan cara ini menurut kami dapat mematikan mata pencaharian para pemulung karena pada sistem ini sampah organik dan non organik di campur dan di bakar tanpa menyisakan sedikitpun untuk para pengumpul barang bekas. Selain itu metode dengan membakar sampah tersebut dapat mengeluarkan dampak polutan yang sangat berbahaya. Dibandingkan dengan pengelolaan secara modern, metode pengolahan sampah kami ini lebih efisien dan terpadu; karena sistem pengolahan sampah kami selain mengelola limbah organik yang dimanfaatkan untuk pupuk/humus juga mendaur ulang sampah non organik tanpa “merebut jatah” para pengepul barang bekas sehingga para pemulung tidak kehilangan mata pencaharian. Berdasarkan pemantauan kami terhadap pengepul barang bekas dalam satu hari dapat mendapatkan penghasilan yang dapat menghidupi keluarganya secara berkecukupan.
Melalui cara ini diharapkan setidaknya masalah persampahan dapat dipecahkan, yaitu: untuk sampah non organik dapat diproses daur ulang limbah yang tentunya bermanfaat untuk bahan baku sektor industri manufaktur, sedang untuk sampah organik dapat dibuat pupuk/humus yang sudah barang tentu bermanfaat diindustri pertanian/agribisnis, maupun untuk penataan pertamanan/ penghijauan. Dan yang paling penting adalah kita dapat membantu pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi saudara-saudara kita yang dhuafa sebagai perwujudan dalam mengaplikasikan firman Allah SWT. (QS. Al-Ma’un:1-7). Perlu kita maklumi semua kegiatan sudah barang tentu memerlukan pendanaan, dan seperti yang sudah kami kemukakan dalam kata pendahuluan diatas yaitu fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk nyata kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya; untuk itu kami sebagai salah satu potensi di lingkungan yang juga merupakan binaan dari LPM Kelurahan Kali Abang Tengah - Bekasi Utara Propinsi Jawa Barat berharap dukungan dana untuk biaya pembangunan “TUNGKU PEMBAKAR TERPADU, EFISIEN dan RAMAH LINGKUNGAN”.
LANDASAN PROGRAM 1.
Firman Allah SWT. yang berkenaan tentang lingkungan “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS.30:41) “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS.7:56) “….makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan” (QS.2:60) “…dan mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Dan Allah tidak menyukai orangorang yang berbuat kerusakan” (QS.5:64) “…Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi” (QS.7:74) “…Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman” (QS.7:85). “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS.107:1-7)
2.
Hadist Rasulullah SAW. yang berkenaan dengan tolong-menolong “Siapa yang ingin do’anya terkabul dan dibebaskan dari kesulitan, hendaknya ia membantu/ mengatasi kesulitan orang lain.” (HR. Ahmad) ”Barangsiapa yang menunjukkan seseorang kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.” (Hadis Riwayat Muslim)
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Tinjauan terpenting yang diamanatkan oleh peraturan pemerintah tersebut yaitu : a. Memberikan landasan yang lebih kuat bagi pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dari berbagai aspek antara lain legal formal, manajemen, teknis operasional, pembiayaan, kelembagaan, dan sumber daya manusia; b. Memberikan kejelasan perihal pembagian tugas dan peran seluruh para pihak terkait dalam pengelolaan sampah mulai dari kementerian/lembaga di tingkat pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, pengelola kawasan sampai masyarakat; c. Memberikan landasan operasional bagi implementasi 3R (reduce, reuse, recycle) dalam pengelolaan sampah menggantikan paradigma lama kumpul-angkut-buang; d. Member ikan landasan hukum yang kuat bagi pelibatan dunia usaha untuk tur ut bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah sesuai dengan perannya.
TEHNIK PELAKSANAAN Pada dasarnya pengelolaan sampah yang efektif harus cermat dalam pemisahannya. Karena jika dipisahkan dari jenis sampahnya akan lebih mempermudah proses pendaur ulangannya. Jika semua jenis sampah dapat terpisahkan sesuai jenisnya maka bukan hal yang mustahil bila semua sampah dapat digunakan kembali menjadi barang yang lebih berguna. Jadi dalam hal ini diperlukan peran aktif dari anggota masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pupuk tanaman dapat memberikan fungsi ganda, selain menghasilkan pupuk juga membantu masyarakat hidup bersih. Guna memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam dan ruang untuk melestarikan lingkungan hidup menuju masyarakat sejahtera. Kita harus tahu dan sadar bahwa 70% sampah yang dihasilkan setiap hari merupakan sampah rumah tangga. Kegiatan tersebut dapat menciptakan lingkungan bersih dan sehat, sehingga masyarakat dapat hidup bersih dan sehat. Ada beberapa permasalahan sampah yang sering kita hadapi bila pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan lingkungan akan dapat mengakibatkan: 1. Tempat berkembang dan sarang dari serangga dan tikus 2. Menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara 3. Menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. Sedangkan untuk jenis sampah yang tidak bisa diurai (anorganik) dapat dibedakan lagi mana yang masih bisa dimanfaatkan untuk bahan-bahan kerajinan warga atau bisa didaur ulang kembali dan sampah yang benar-benar sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi maka langsung dimasukan dalam tungku pembakar, hasil dari pembakarannyapun masih dapat digunakan untuk membuat batu bata ringan. Oleh karena itu dalam hal ini metode pengolahan sampah yang kami kelola lebih efisien, bermanfaat, terpadu, berdaya guna dan tidak perlu dikirim ke TPA lagi. Dalam hal ini tentunya sesuai harapan kita semua yaitu bagaimana “sampah bukan masalah bila dikelola bisa membawa berkah”. Lebih jelasnya lihat diagram dibawah ini :
Sampah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi dimasukakan ke “TUNGKU”
dalam proses pengolahan ini, sampah tidak perlu diangkut ke TPA lagi. Berarti menghemat cost transportasi dan mengurangi penumpukan sampah di pusat pembuangan sampah (TPA).
BIAYA INSTALASI dan PENAWARAN KERJASAMA Dalam hal pengelolaan dan pengolahan sampah ini kami tawarkan kepada Bapak selaku pimpinan di wilayah lingkungan RW untuk bekerja sama, dari mulai pengambilan sampah di rumah warga sampai pengolahan sampah yang dapat diproduksi atau mempunyai nilai ekonomi. Atau kami hanya menawarkan tehnologi tungku pembakarnya saja. Adapun harga untuk tehnologi tungku pembakarnya dan biaya pembuatan instalasinya sesuai dengan ukuran yang dikehendaki yaitu :
1.5x1.5x 5.0 m
biayanya Rp. 5.000.000,- waktu pengerjaan 7 hari kebutuhan bahan bata 2.700 biji, pasir 7 kubik, semen 14 sak besi cor 6 uk 8
1.8x1.8x 5.2 m
biayanya Rp. 6.500.000,- waktu pengerjaan 12 hari kebutuhan bahan bata 3.000 biji, pasir 8 kubik, semen 16 sak besi cor 6 uk 10
biayanya Rp. 7.500.000,- waktu pengerjaan 17 hari kebutuhan bahan bata 3.500 biji, pasir 10 kubik semen 18 sak besi cor 8 uk 10 dan sarana kerja lainya kayu kaso 8 batang uk 4.6, ember, papan cor, paku dan kawat.
2.2x2.2x5.5 m
Bahan material itu hanya untuk perkiraan saja, disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Sedangkan harga tersebut diatas hanya untuk ongkos pembuatan dan alat pembakaran 1 set, untuk penambahan alat pembakar dikenakan biaya Rp. 1.000.000,-/set. Sedang material seperti bata, semen, pasir dan lainnya disediakan oleh pemesan.
Adapun bila Bapak berkehendak melakukan kerjasama dalam hal pengelolaan pengolah sampah di lingkungan wilayah yang Bapak pimpin, kami tidak dapat menjelaskannya disini; hal ini bisa dilakukan dengan musyawarah yang pada dasarnya niat awal kami mempunyai program ini untuk bisa membantu sesama saudara kita kaum dhuafa. Demikian proposal ini kami tujukan kepada Bapak selaku Pimpinan Perusahaan dan kami berharap apa yang kami kemukakan dalam proposal ini sejalan dengan kebijakan perusahaan dalam melaksanakan Program CSR-nya sesuai regulasi Peraturan Pemerintah. Untuk itu kami menunggu konfirmasi dari Bapak. Atas perhatian dan kerjasamanya tak lupa kami ucapkan terima kasih. Hormat kami,
INOVATOR PERSAMPAHAN
CONTOH TUNGKU dan KOMENTAR
CARA MENGATASI SAMPAH YANG TEPAT Tungku berukuran lebih kecil : ukuran panjang / lebar 170 cm. tinggi 430 cm dan cerobong pembuangan asap 90 cm, telah selesai pembuatannya di Cengkareng Jakarta Barat, juga di Perum. Elit Puri Kemang Cimanggis Depok, serta di Perum. Tambun Bekasi timur. Meskipun dengan ukuran yang sedikit lebih kecil namun tidak mengurangi kemampuannya dalam mengatasi sampah berbagai kondisi, kering, basah busuk berbau juga yang sangat menjijikkan karena banyak belatung. Terbukti dengan awal penggunaan tungku tersebut MELAHAB sampah-sampah dengan waktu yang tidak lama menjadi abu, konsepnya tetap TANPA BAHAN BAKAR APAPUN dengan demikian atas kehadiran tungku tersebut dilingkungan yang sebelumnya kesulitan mengatasi persoalan sampah akan bisa teratasi dengan baik. MARGONO 19 Januari 2012 22.41 Salam; dilingkungan sy "perumahan dengan total rumah sekitar 225 rumah" saat ini baru dihuni 90 rmh; kalau dengan "tekhnologi tungku yg bapak ciptakan" ; berapa ukuran tungku yang hrs kami buat ( pj? lbr? tinggi? ); Mohon kami diberi gambaran "disain tungku tsb" trimaksh. Warga Perumahan Pesona Cinangka Asri, SAWANGAN-KOTA DEPOK-JAWA BARAT Balas SALIKUN 21 Januari 2012 17.46 Bpk.Margono,sebageimana pertanyaan yg.lain juga baik di sini,di email juga sms.untuk yg.panjenengan tanyakan biasanya saya buat ukuran standar nya 180x180cm tinggi bangunan 370 cm cerobong 150 cm,jadi tingginya keseluruhan 520 cm.dari ukuran tsb.sebageimana biasa dan banyak saya maksudkan mampu mengatasi sampah warga se kelurahan yg.kurang lebihnya 1000 rumah, itu kalo operatornya giat kerjanya bisa kurang sampahnya, praktisnya tidak perlu memikirkan kondisi sampah basah atau cuaca hujan, dan lagi pemusnahan/pembakaran tanpa menggunakan bahan bakar apapun. Demikian bpk.Margono trima kasih dan mhn.maaf.
Balas SALIKUN 5 September 2011 08.09 soal kaleng dan botol yg.hancur dan meleleh,saya tdk.membakar nya hanya saja yg.ikut bercampur sampah,karena di pebakaran tsb.selain sampah-2 yg.masih bisa dimanfaatkan dipisahkan adanya yg.tanpa sengaja terikut,shg.saat mengeruk abunya banyak skali botol yg.meleleh,kaleng-2 bekas tempat susu yg.hancur,soal keheranan bahkan tidak percaya selain ini banyak dan bahkan puluhan orang yg.pengalamannya lebih luas tetapi stlh.melihat lansung bahkan tdk.sedikit yg.pernah menunggui hingga ber jam-2 yg.maksudnya adalah ingin tahu yg.sebenarnya,yg.pada achirnya percaya bahkan minta untuk dibuatkan di lingkungannya.Saya membuatkan hingga sebanyak itu(42 tungku)bukannya lansung percaya saja tetapi telah melihat dulu hasilnya dan kenyataanya setelah digunakan tungku ini ya betul-2 dpt.mengatasi sampah-2 yg.selama ini tidak teratasi walaupun ada cara dan alat lain.Maaf dan makasih yaaaa.Masih ada bbrp.temuan lain yg.lebih hebat dan semua menggunakan sifat udara tdk.menggunakan alat lain-2 semuanya sdh.ada pada diri sendiri.OK
OPTIMAL DENGAN PEMBAKARAN YANG EFISIEN Bagi yang pertama melihat tungku sampah milik Salikun, barangkali berpikir, bagaimana mungkin dalam bangunan berbentuk persegi tersebut, tumpukan sampah bisa terbakar habis, tanpa menggunakan bahan bakar sedikitpun. Bahkan, nyala pembakaran bisa bertahan hingga berhari-hari tanpa harus mengulang lagi memantik api dari pertama. Inilah yang dinamakan Salikun 'konsep pembakaran irit, efisien dan ramah lingkungan' Menurutnya, pembakaran yang dilakukan di dalam tungku, bukan sekedar menyalakan api untuk membakar sampah. Melainkan juga memanfaatkan tekanan udara untuk menjaga api bertahan lama hingga berhari-hari. Bahkan, Salikun juga mengatakan dalam kondisi hujan sekalipun pembakaran tetap bisa berlangsung secara optimal. '' Di dalam tungku bukan sekedar menyalakan api untuk membakar sampah, melainkan juga mengatur ruangan untuk sirkulasi udara. Dengan adanya tekanan udara dari luar, pembakaran bisa terjaga hingga berhari-hari dan dalam kondisi apapun, '' ungkapnya
HASIL DAUR ULANG SAMPAH Berikut ini hasil pemanfaatan dari daur ulang sampah : PUPUK ORGANIK CAIR BERBAGAI MANFAAT KERTAS KORAN BEKAS
BEKAS LIMBAH PRODUKSI PABRIK
BBM DARI LIMBAH PLASTIK
ABU SISA PEMBAKARAN BISA DIBUAT BATAKO
HUMUS, MATERIAL ORGANIK PENYUBUR TANAH Ditulis oleh Sinly Evan Putra
Sewaktu kita belajar di sekolah dasar, kita pernah di ajarkan tentang materi tanah subur. “Tanah yang subur adalah tanah yang banyak mengandung humus” itulah kira-kira ucapan guru kita sewaktu itu. Selain humus, mungkin istilah lain yang juga familiar bila kita membicarakan tanah subur adalah pupuk dan kompos. Ketiga istilah ini saling berkaitan, jika kita menginginkan tanah yang subur, maka kita memerlukan pupuk. Teknik yang umum untuk membuat pupuk adalah dengan pengomposan. Dan kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus ini merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah. Secara sederhana humus didefinisikan sebagai material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan ataupun ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya berubah menjadi humus (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah. Sedangkan secara lebih kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromolekular yang mengandung banyak cincin dan subtituen-subtituen polar seperti fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida. Dewasa ini riset di bidang humus sangatlah aplikatif, hal ini dimungkinkan karena kondisi tanah di Indonesia yang terdapat banyak lahan-lahan marginal yang umumnya berjenis tanah ultisol. Tanah ultisol merupakan jenis tanah yang unsur haranya rendah dan bersifat masam. Untuk meningkatkan kualitas jenis tanah ini sehingga diperlukan penambahan pupuk organik ke dalam tanah yang didalamnya kaya akan humus. Sebagaimana telah disinggung diatas, tehnik yang umum untuk menghasilkan humus adalah dengan tehnik pengomposan, karena humus merupakan komponen utama dari kompos. Bahan baku untuk kompos selain dari pada daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, dapat juga dari limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri; kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga ataupun limbah-limbah padat perkotaan. Ini berarti sumber bahan baku humus di Indonesia sangatlah melimpah. Selain itu pendaurulangan limbah-limbah organik ini juga menguntungkan karena dapat mengatasi permasalahan limbah dan pencemaran lingkungan. Komponen Kimiawi Fraksi Humus Kompos terutama tersusun atas material organik dan sedikit material anorganik. Hasil dari pemecahan material organik oleh mikrobiologi dalam kompos akan membentuk humus. Fraksi humus ini terdiri dari dua komponen kimiawi yaitu: a. Humus substans Material humus substans disusun oleh 60-80% kompos material organik yang mempunyai ciri warna coklat gelap dengan berat molekul beragam dari 200-300.000 g/mol. Material ini adalah produk sintesis sekunder dari senyawaan organik sederhana yang terbentuk karena pemecahan material organik oleh mikrobiologi. Humus subtans ini dapat dipisahkan atas asam fulvat, asam humat dan humin. Humus Substans Asam Fulvat
Asan Humat
Humin
berat Molekul 1000-5000 g/mol
Penjelasan Asam fulvat berwarna terang, larut dalam seluruh daerah pH, dan sangat rentan terhadap serangan mikroba 10.000-100.000 g/mol Asam humat dibentuk oleh polimerisasi asam fulvat melalui rantai ester, larut dalam basa tapi tidak larut dalam asam > 100.000 g/mol Berwarna coklat gelap, tidak larut dalam asam dan basa, dan sangat resisten akan serangan mikroba
Selain sebagai penyusun material dari fraksi humus, humus substans, asam humat, dan asam fulvat diatas juga merupakan bahan kimia acuan dalam menentukan kedewasaan kompos. Penentuan kedewasaan kompos ini sangat penting, karena apabila kompos yang kita gunakan pada tanah pertanian belum terkompos sempurna atau komposnya masih muda dapat menyebabkan fitotoksisitas terhadap tanaman dan mempengaruhi lingkungan. Secara umum, kompos segar mengandung asam humat dengan mutu rendah sedangkan mutu asam fulvat tinggi. Mutu humus substans tidak berubah selama pengomposan, namun jumlah asam humat bertambah dari 7-8% dalam material kasar, menjadi 12-14% dalam kompos dewasa. b. Non material Humat Bahan non humat terlarut terutama disusun oleh polisakarida terlarut, peptida dan asam-asam amino, lemak-lemak, lilin-lilin dan asam-asam yang mempunyai berat molekul kecil. Senyawa-senyawa ini dengan mudah diserang oleh mikroorganisme dan terdegradasi dalam waktu yang singkat. Peranan Humus bagi Kualitas Tanah Kompos yang kandungan terbesarnya adalah senyawa humus merupakan sumber makanan bagi tanaman dan akan berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dengan sangat memuaskan terutama dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Dengan demikian sudah selayaknya pupuk-pupuk organik yang kaya akan humus ini menggantikan peranan dari pupuk-pupuk sintesis dalam menjaga kualitas tanah. Penutup Penangganan masalah limbah organik dari lingkungan dengan tehnik pengomposan, telah lama dikenal orang. Tetapi pengkajian yang lebih mendalam sampai ke tingkat struktur kimiawi humus sepertinya sangat jarang berbagai jurnal melakukan riset dan pembahasan sampai kesana. Pengkajian dan penelitian dibidang humus dengan porsi tersendiri pastilah akan membawa manfaat. Setidaknya dengan mengerti informasi kimiawi dari senyawa humus diharapkan peneliti akan dapat mengevaluasi secara tepat stabilitas dan kedewasaan kompos sehingga pengunaan kompos untuk tujuan peningkatan kesuburan tanah akan tercapai.
Pustaka Chefetz, B., Hadar, Y., and Chen, Y. 1998. Dissolved Organic carbon Fraction Formed During Composting of Municipal Solid Waste Properties and Significance. Acta Hydrochemica et Hydrobiologica, 26, 172-179. Hakim, N., M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nogroho, M.K. Saul, M.H. Diha, G.B. Hong, H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung. Leenheer, J.A., Rostad, C.E., Gates, P.M., Furlong, E.T. and Ferrer, I., (2001). Molecular Resolution and Fragmentation of Fulvic Acid by Electrospray Ionization/Multistage Tandem Mass Spectrometry. Analytical Chemistry, 73, 1461-1471. Maizar Syafar. 2005. Limbah Padat sebagai Sumber Humus Substans. Makalah Ilmiah Jurusan Kimia Universitas Lampung. Maizar Syafar. 2005. Kompos; Suatu alternatif Pemanfaatan Limbah Padat. Majalah Natural/Edisi 11/Th VII/Agustus 2005. Bandar Lampung. Stevenson, F.J. 1994. Biochemistry of The Formation of Humic Substances. Humus Chemistry, Genesis, Composition, Reactions, 2nd ed. John Wiley & Sons, New York. 496p
ANEKA INCINERATOR (mesin penghancur sampah) MAU TAHU HARGANYA SILAHKAN HUBUNGI SAJA...................!
PD. KARYA MITRA USAHA Jl. Ring Road Utara Ruko Taman Yasmin Bogor. Hp.: 0813 8329 1190
Hadi Nugraha Merpati 3 no 123 Depok 1, Jawa Barat Hp. : 0813 2130 0415
INI DIA INOVASI KAMI KREATIFITAS TANPA HENTI WALAU SEDERHANA TAPI BERARTI MELUMAT SAMPAH TAK ADA SISA SELAIN YANG DAPAT BERMANFAAT UNTUK SAUDARA KITA KAUM DHUAFA AMIN.............