42246.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
ANALISIS PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI PADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
UNIVERSITAS TERBUKA
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Sains Dalam llmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik
Disusun Oleh :
LUFI ANDRIAN! NIM. 500002102
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
2016
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
ANALISIS PEN GANG KAT AN PEGA W Al NEGERI SIPIL (PNS) JABA TAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKA TKAN PROFESIONALISME PEGA WAI PADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
ANALYSIS OF APPOINTMENT OF CIVIL SERVANTS OF CERTAIN FUNCTIONAL POSITION TO INCREASING PROFESSIONALISM OF OFFICIAL AT THE GOVERNMENT OF BUNGO DISTRICT
Lufi Andriani Magister Administrasi Publik Universitas Terbuka Jambi Emil. Lu(iadi8(
[email protected]
Abstract
To develop the professional and career coaching of Civil Servants and improving the quality of implementation of the general duty of governance and development, the Government set the Indonesian Government Regulation Number 16 of 1994 on the Civil Servants Functional. Functional position is a position that shows the duties, re:;ponsibilities, authority and rights of Civil Servants in an organization unit in the performance of its duties based on expertise and/or certain skills and be independent. This study will analyze the appointment of Civil Servants (PNS) specific functional in improving the professionalism of employees of The Board of Staffing and Training of Bungo. By using qualitative descriptive method, the data obtained through the questionnaire, interviews with a number of informants that all officers fimctional and structural officials at The Board of Staffing and Training of Bungo. Researchers also directly involved in the process of working at The Board of Staffing and Training of Bungo to make observations, but it also collects documents with respect to the process of the work of Personnel at The Board of Staffing and Training of Bungo. The data was then analyzed by reducing the data and make abstract and draw conclusions. The results obtained are existing Condition Specific Functional Employment at The Board of Staffing and Training of Bungo still very concerned about, ~pecifically working ~pace is not provided, the facilities supporting the implernentation of the work is not available, such as computers and other office tools that support their work. The process of oppintment of Specific Functional at Bungo Goverment done in two ways, namely by impassing or transfer of civil servants who have worked in structural become functional officials, other than that by opening the new formation recruitment of civil servants for certain functional positions. The process of improving the competence of the Specific Functional at The Board of Staffing and Training of Bungo still weak, the opportunity to participate in education and training and specialized technical coaching as they done not given both within and outside the region. The
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
ii
process of setting the number of credits and promotion also requires considerable time and difficult, because the number of credits submission file must be sent to the The Board of Center State Staffing. To improve the work of certain functional officials at The Board of Staffing and Training of Bungo, need provided adequate working facilities, such as dedicated space for work, and other office equipment. Recruitment of certain functional officials must do easely and accelerated in espcially the affairs of the determination as certain fimctional officials, so that they can work with a special based positions assigned to them. To improving functional competencies !>pecific officials must be considered, it is very useful for professional improvement of their work, so that gradually the officials they can work perfectly and professionally.
Keywords: recruitment, professional, performance
Abstrak Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil serta peningkatan mutu pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menuajukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. Penelitian ini akan rnenganalisis pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) jabatan fungsional tertentu dalarn meningkatkan profesionalisme pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diktat Kabupaten Bungo. Dengan menggunakan motode diskriptif kualitatif, data diperoleh melalui penyebaran angket, wawancara dengan sejumlah informan yaitu semua pejabat fungsional dan pejabat struktural pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo. Peneliti juga terlibat langsung di dalam proses kerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo untuk melakukan pengamatan, selain itu juga mengumpulkan dokumen berkenaan dengan proses dan hasil kerja Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo. Data kemudian dianalisis dengan mereduksi data dan membuat abstrak serta menarik kesimpulan. Hasil yang diperoleh adalah Kondisi eksisting Pejabat Fungsional Tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo masih sangat prihatinkan, ruang kerja khusus belum disediakan, fasilitas penunjang pelaksanaan pekerjaan tidak disediakan, seperti perangkat komputer dan alat kantor lainnya yang menunjang pekerjaan mereka. Proses pengangkatan Pejabat Fungsional Tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilakukan dengan dua cara, yaitu secara impassing atau mutasi pegawai negeri sipil yang telah beker:ja di struktural menjadi pejabat fungsional, selain itu dengan cara membuka formasi baru penerimaan calon pegawai negeri sipil untuk jabatan fungsional tertentu. Proses peningkatan kompetensi Pejabat Fungsional Tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo masih lemah, peluang ikut serta dalam pendidikan dan pelatihan serta pembinaan teknis khusus pekerjaan yang mereka bidangi tidak diberikan baik di dalam maupun di luar daerah. Proses penetapan angka kredit dan kenaikan pangkat juga memerlukan waktu yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
cukup lama dan susah, karena berkas pengajuan angka kredit harus dikirimkan ke Badan Kepegawaian Negara Pusat dan ditentukan di sana. Dalam rangka meningkatkan hasil kerja pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo, perlu disediakan fasilitas kerja yang memadai, seperti ruang khusus untuk bekerja, sarana penunjang bekerja, komputer dan perangkat kerja lainnya.Pengangkatan pejabat fungsional tertentu haruslah dipermudahkan dan dipercepat dalam urusan penetapan sebagai pejabat fungsional tertentu, sehingga mereka dapat bekerja dengan khusus berdasarkan jabatan yang ditetapkan kepada mereka.Peningkatan kompetensi pejabat fungsional tertentu harus diperhatikan, hal ini sangat berguna untuk peningkatan profesional kerja mereka, sehingga secara bertahap para pejabat mereka dapat bekerja lebih sempuma dan profesional.
Kata Kunci: rekrutmen, profesional, kinerja
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
LEM BAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
JUDUL TAPM
NAMA NIM PROGRAM STUDI
ANALISIS PENGANGKAT.A.N PEGAWAI NEGERI S!PIL (PNS) JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI PADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
: LUFI ANDRIAN! : 500002102
: Pasca Sarjana (S2) Magister Administrasi Publik
Pembimbing !!
Dewi Artati Padmo Putri, MA, Ph.D NIM. 196107241987102003
Mengetahui Ketua Bidang llmu/ Program Magister Administrasi Publik
<J~ Dr. Darmanto, M.Ed
NIP. 195910271986031003
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSIT AS TERBUKA JI. Cabe Raya Pondok Cabe, Ciputat 15418 Telp.021-7415050, Fax.021-7415588
PENGESAHAN
Nama NIM Program Studi Judul TAPM
: LUFI ANDRIAN! :500003748 : Pasca Sarjana (S2) Magister Administrasi Publik : Analisis Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Jabatan Fungsional Tertentu Dalam Meningkatkan Profesionalisme Pegawai Pada Pemerintah Kabupaten Bungo
Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister (TAPM) Magister Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Terbuka pada: Hari /Tanggal : Sabtu, 23 Januari 2016 Waktu : 13.00 - 15.00 WIB Dan Telah dinyatakan LULUS Panitia Penguji TAPM Ketua Komisi Penguji Dra.Hartinawati, M.Pd Penguji Ahli Dr. Agus Maulana, M.SM
f
lCJ
. . . . . . .f .
=····························
,L
Pembimbing I H. Zarmaili, Ph.D Pembimbing II Dewi Artati Padmo Putri, MA, Ph.D
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
············~·················
42246.pdf
vi
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan ini. Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat akademik yang hams penulis penuhi guna untuk menempuh Ujian Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik Universitas Terbuka. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna mengingat terbatasnya ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Pada saat penulis melaksanakan dan mengerjakan laporan tugas akhir ini, banyak hambatan dan kesulitan yang penulis temui. Namun berkat bantuan, dorongan dan arahan dari beberapa pihak akhirnya laporan tugas akhir ini dapat penulis sajikan tepat pada waktunya. Untuk itu tidak ada salahnya jika penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang membantu baik secara moril maupun materil, di antaranya yaitu :
I.
Prof.Ir. Tian Belawati. M.Ed.Ph.D selaku Rektor Universitas Terbuka.
2.
lbu Ora. Hartinawati, M.Pd Kepala UPBJJ UT Jambi.
3.
Bapak Mahyudin Pengurus pascasajana UPBJJ UT Jambi.
4.
Bapak Dr.H. Zarmaili, MM selaku dosen pembimbing satu.
5.
lbu Dewi Artati Padmo Putri,MA,Ph.D selaku dosen pembimbing dua.
6.
Rekan-rekan seangkatan Magister Administrasi Publik UPBJJ UT Jambi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
7.
Kepada kedua orang tua penulis, bapak dan ibu yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.
8.
Suami yang selalu membantu dan selalu sabar mendampingi dalam pembuatan tugas akhir ini.
9.
Teman-Teman seprofesi,
Makasih kalian selalu bikin penulis terhibur dengan
canda dan tawa kalian. 10. Serta semua pihak yang telah membantu sampai terselesaikannya laporan tugas akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna khususnya bagi penulis dan bagi pihak yang berkepentingan.
Muara Bungo,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
viii
UNIVERSIT AS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
PERNYATAAN
TAPM yang berjudul "ANALISIS PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) JABAT AN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI P ADA PEMERINTAH KABUP ATEN BUNGO" adalah hasil karya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.
Jam bi,
Januari 2016
LUFI ANDRIANI, S.Sos NIM : 500002102
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
DAFTAR RIWA YAT HIDUP
A. Identitas Diri Nama
: LUFI ANDRIANI, S.Sos
Tempat I Tgl. Lahir
: Bandar Lampung, 28-06-1987
NIP
: 198706282009042003
Pangkat/Gol
: Penata Muda Tk. I I Illlb
Jabatan
: Analis Kepegawaian
Alamat Rumah
: Peumahan Manggis Permai Rt. 013 Rw. 005 Kel. Manggis Kee. Bathin III Kab. Bungo
Nama Ayah
: Rusdi M. Nur
Nama Ibu
: Suraini
Nama Suami
: Adi Septiono
NamaAnak
: Difia Atiqa Nabila Muhamad Dafa Rasydan
B. Riwayat Pendidikan I. SD Tahun 1998 a. Madrasah Tsanawiyah Tahun 200 I b. SMA Tahun 2004 c. S-1 Administrasi Negara Tahun 2008 2. Pendidikan Non Formal
C. RiwayatPekerjaan PNS Pada Badan Kepegawaian Dan Diktat Kabupaten Bungo
Jam bi,
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
x Daftar Isi Halaman Abstrak ........................................................................................................ . Lembar Persetujuan
Ill
Lembar Pengesahan
IV
Kata Pengantar
iv
Riwayat Hidup
IX
Daftar Isi ........................................................................................................
x
Daftar Tabel ....................................................................................................
x11
Daftar Garn bar ....................................................................... ........................
x111
Daftar Lampi ran . .. .. ........ .......... .. .............. ...... ... .... ... .. .. .. .... .... .. .... .. .... .. .. ......
xiv
BABI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB II
B. Perumusan Masalah .................................................................
10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
10
D. Kegunaan Penelitian
11
TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ............................................................................
12
I. Birokrasi............................................................................
12
2. Profesionalisme.................................................................
14
3. Jabatan Fungsional............................................................
25
4. Rekruitmen...... .... .................... ................ ..........................
26
5. Pembinaan .......................................................................
32
6. Pelatihan ..........................................................................
35
7. Penilaian Kinerja
38
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
...........................................................
42246.pdf
xi
8. Ko1npensasi ......................................................................
46
9. Kerangka Berpikir ............................................................
54
10. Operasional Konsep .........................................................
55
BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian ......................................................................
61
B. Populasi dan lnforman .............................................................
62
C. lnstrumen Penelitian ................................................................
62
D. Prosedur Pengumpulan Data.....................................................
62
E. Metode Analisis Data ........ ......................................................
51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Objek Penelitian
.....................................................
67
.......................................................................................
75
C. Pembahasan ..............................................................................
92
B. Hasil
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan
106
B.
Saran .......................................................................................
107
DAFT AR PUST AKA
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
xii
Daftar Tabel Halaman Tabel 4.1. Jumlah Pegawai BKD dan Diklat Kabupaten Bungo berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 ..........................................
71
Tabel 4.2. Jumlah Pegawai BKD dan Diklat Kabupaten Bungo Berdasarkan Pendidikan ..................................................................
71
Tabel 4.3. Tingkat dan angka Kredit Fungsional ..............................................
88
Tabel 4.4. Komposisi Jabatan Pegawai Negeri Sipil .........................................
95
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
xiii
Daftar Gambar Halaman Gambar 3.1. Kerangka Berpikir ...................................................................
54
Gambar 4.1. Stmktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo ........................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
70
42246.pdf
xiv
Daftar Lampiran
Lampiran I. Transkrip Jawaban Informan Lampiran II. Lembaran Kuesioner Lampiran III. Pedoman Wawancara Lampiran IV. Besaran Tunjangan Pejabat Fungsional Lampiran V. Daftar Jabtan Fungsional Tertentu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Urn um Objek Penelitian 1.
Profil Kabupaten Bungo
Kabupaten Bungo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini berasal dari hasil pemekaran Kabupaten Bungo Tebo pada tanggal 12 Oktober 1999 melalui Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Kabupaten Bungo Tebo dimekarkan menjadi 2 wilayah yaitu Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo. Luas wilayahnya 4.659 km 2 (9,80% dari luas Provinsi Jambi) dengan populasi 303.235 jiwa (Sensus Penduduk Tahun 2013). Kabupaten ini beribukota di Muara Bungo.
Wilayah ini secara geografis terletak pada posisi I 0 I 0 27' sampai dengan I 02° 30' Bujur Timur dan di antara 1° 08' hingga 1° 55' Lintang Selatan. Berdasarkan letak geografisnya Kabupaten Bungo berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Dharmasraya di sebelah Utara, Kabupaten Tebo di sebelah Timur, Kabupaten Merangin di sebelah Selatan, dan Kabupaten Kerinci di sebelah Barat. Wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 M dpl, di mana sekitar 87, 70% di antaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 M dpl. Sebagian besar wilayah Kabupaten Bungo berada pada Sub Daerah Aliran Sungai (Sub-Das) Sungai Batang Tebo. Secara geomorfologis wilayah Kabupaten Bungo merupakan daerah aliran yang memiliki kemiringan berkisar antara 0 - 8 persen (92,28%). Sebagaimana umumnya wilayah lainnya di Indonesia, wilayah Kabupaten Bungo tergolong beriklim tropis
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
68
dengan temperatur udara berkisar antara 25,8° - 26, 7° C.Curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2004 berada di atas rata-rata lima tahun terakhir yakni sejumlah 2398,3 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 176 hari atau rata rata 15 hari per bulan dan rata rata curah hujan mendekati 200 mm per bulan
Secara administratif, Kabupaten Bungo yang berpenduduk 303.135 jiwa (tahun 2010), terdiri dari 17 kecamatan yang meliputi 12 kelurahan dan 125 desa. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 2 Tahun 2011 tentang pembentukan dan susunan organisasi lembaga teknis daerah Kabupaten Bungo, Instansi Pemda (Satuan Kerja Perangkat Daerah - SKPD) dalam Kabupaten Bungo adalah sebagai berikut.
1)
Sekretariat Daerah
2)
Sekretariat DPRD
3)
lnspektorat
4)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
5)
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Dusun, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
6)
Badan
Penanggulangan
Bencana
Perlindungan Masyarakat 7)
Badan Kepegawaian dan Diklat
8)
Dinas Pendidikan
9)
Dinas Kesehatan
10)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
11)
Dinas Pekerjaan Um urn
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Daerah,
Kesbang,
Politik dan
42246.pdf 69
12)
Dinas Pengelolaan Pasar dan Kebersihan
13)
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan lnformatika
14)
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
15)
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
16)
Dinas
Koperasi,
Usaha
Kecil
Menengah,
Perindustrian
dan
Perdagangan 17)
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
18)
Dinas
Pendapatan,
Pengelolaan
Keuangan dan
Aset Daerah
(DPPKAD) 19)
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
20)
Dinas Peternakan dan Perikanan
21)
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
22)
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral.
23)
Satuan Polisi Pamong Praja
24)
Kantor Lingkungan Hidup
25)
Kantor Ketahanan Pangan
26)
Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
27)
Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
28)
Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
70
2. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo a. Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo adalah terlihat pada Gambar 4.1.
SEKRETARIS
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BIDANG PERENCANAAN DAN INFORMASI
BIDANG MlffASI
BIDANGSTATUS DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI
SUBBAGIAN KEUANGAN
SUB GIAN PROGRAM
BIDANG PEMBINAAN DAN DIKl.AT
nC'~"\Ual
SUBBIDANG PERENCANAAN PEGAWAI
SUBBIDANG KEPANGKATAN DAN PENGGAJIAN
SUBBIDANG INFORMASI PEGAWAI
SUBBIDANG PROMOS! DAN PENEMPATAN
SUB BIDANG STATUS PEGAWAI DAN PENSIUN
SUBBIDANG PEMBINAAN PEGAWAI
SUBBIDANG SEJAHTERAAN PEGAWAI SUB BIDANG DIKLAT
Sumber: Perda Kab. Bungo No 2 Th 2011
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo
Struktur di atas menggambarkan bahwa pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo terdapat:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 71
I. Eselon II b
: 1 Orang (Kepala Badan)
2. Eselon Illa
: 1 Orang (Sekretaris)
3. Eselon Illb
4 Orang (Kepala Bidang)
4. Eselon IV.a
3 Orang (Kepala Sub Bagian)
5. Eselon IV.a
8 Orang (Kepala Sub Bidang)
Jumlah keseluruhan pegawai pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo adalah 49 orang staf dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jumlah Pegawai BKD dan Diktat Kabupaten Bungo berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014 No
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
I
26 orang
23 orang
49 orang
I I
Sumber: BKD Kabupaten Bungo 2014
Tabel 4.2 Jumlah Pegawai BKD dan Diktat Kabupaten Bungo Berdasarkan Pendidikan No
SLTA
Diii
Sl
S2
S3
Ju~ I
I
17 orang
8 orang
21 orang
3 orang
Sumber: BKD Kabupaten Bungo 2014
-
49 orang
J
Semua pegawai tersebut dalam tabel 4.1 dan atau tabel 4.2 di atas menjadi informan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 72
b. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan. Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 2 Tahun 2011 tentang pembentukan dan susunan organisasi lembaga teknis daerah Kabupaten Bungo, maka susunan organisasi Badan Kepegawaian dan Diklat terdiri dari : Unsur-Unsur Organisasi BKD terdiri dari: I) Unsur Pimpinan adalah Kepala BKD 2) Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris 3) Unsur Pelaksana adalah Bidang,Sub Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BKD secara optimal sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ketersediaan Sumber Daya Manusia (SOM) yang handal, sarana dan prasarana, anggaran yang profesional dan memadai, Sistem Prosedur, Standar Pelayanan Minimal (SPM).
c. Visi Badan Kepegawaian dan Diktat Visi BKD dirumuskan untuk mendukung visi dan misi Kabupaten Bungo secara dimensional pemyataan visi berfokus kemasa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu. Bupati Bungo dan Wakil Bupati Bungo tahun 2011-2016 telah menetapkan Visi Pembangunan Daerah yaitu:o Yang Mandiri, Aman dan Sejahtera Tahun 2016" Dari 8 (de Japan) misi Bupati Bungo Tahun 2011-2016 yang berkaitan secara langsung dengan bidang tugas pokok dan fungsi BKD adalah :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 73
I) Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah, efesien, bersih dan demokratis dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat secara prim a. 2) Dengan sasaran terselenggaranya tata pemerintahan yang baik dengan strategi meningkatnya kualitas sumber daya aparatur di semua sektor. 3) Arah kebijakan Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah daerah, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam upaya mewujudkan misi ke 3 (tiga) Kabupaten Bungo Tahun 20112016 tersebut, maka visi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo dirumuskan
untuk 5 (lima) tahun
kedepan (2011-2016) yaitu:
"Terciptanya
Pengelolaan Manajemen Kepegawaian yang Profesional'' Visi yang telah dirumuskan diatas, memiliki makna atas kata- kata kunci sebagai berikut : 1. Terciptanya pengelolaan mengandung makna terbentuknya suatu sistem penyelengaraan administrasi kepegawaian yang konfrehensif. 2. Manajemen kepegawaian dimaksudkan suatu penyelengaraan siklus logistik kepegawaian. 3. Yang profesional
mengandung makna bahwa dalam melaksanakan
perannya didukung aparatur yang berkualitas, cakap dan handal.
d. Misi Badan Kepegawaian dan Diklat Untuk mewujudkan Visi Organisasi, Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo merumuskan Misi Organisasi sebagai tugas utama yang harus
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 74
dilakukan dalam mencapai tujuan organisasi dalam kurun waktu tertentu, yaitu sebagai berikut. l) Perencanaan, mengkoordinasikan dan melaksanakan analisa kebutuhan PNS. 2) Pengadaan,
pengangkatan,pembinaan,pemindahan
dan
pengembangan
serta pemberhentian PNS. 3) Penyelenggaraan manajemen administrasi kepegawaian PNS. 4) Peningkatan kualitas sumber daya aparatur 5) Perencanaan dan penyelenggaraan standar sistem informasi kepegawaian PNS.
e. Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bungo Nomor 38 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo, bahwa kedudukan BKD adalah Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan merupakan unsur pendukung tugas Bupati, dipimpin oleh seorang Kepala Badan dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
seluruh
kegiatan
badan
dalam
menyelenggarakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
kepegawaian pendidikan dan pelatihan. Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas BKD mempunyai fungsi :
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
75
1) Perumusan
kebijakan
teknis
dan
informasi
program
di
bidang
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 3) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 4) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan. 5) Pelaksanaan pembinaan terhadap UPTB. 6) Pemberian saran dan pertimbangan serta penyampatan laporan, hasil telaahan dan analisa kepada atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 7) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan petunjuk dan perintah atasan
B. Hasil 1.
Rekruitment Jabatan Fungsional Tertentu Menurut Kepala BKD Bungo (14/02/2015), sebagaimana tujuan pemerintah
yakni meningkatkan profesionalisme kerja PNS, Pemerintah Kabupaten Bungo melakukan perobahan sistem dengan
penyederhanaan Grand Design Reformasi
Birokrasi salah satunya dengan rencana aksi penguatan Jabatan Fungsional (JF). Dengan penguatan jabatan fungsional tertentu diharapkan adanya peningkatan produktivitas
kerja,
profesionalisme PNS.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
produktifitas
unit
kerja,
karir
PNS
dan
peningkatan
42246.pdf
76
Selanjutnya Kepala BKD Bungo menerangkan, secara bertahap Pemerintah Bungo akan menghapus jabatan struktural PNS eselon Ill sampai eselon V. Penghapusan ini
bertujuan untuk efisiensi
kinerja aparatur pemerintah serta
perampingan struktur. Selama ini banyak tugas di lingkup pemerintah Bungo yang seharusnya dikerjakan satu orang, namun kenyataan justru dilakukan bersama oleh banyak orang. Para pegawai di eselon itu akan diganti dengan pegawai fungsional, ke depan hanya ada pejabat eselon II dan pejabat fungsional yang langsung melayani masyarakat. Dalam wawancara dengan beliau ( 14/02/2015), "Bagaimana cara melakukan pengangkatan pegawai pada BKD Bungo?". Jawabnya, untuk mengganti pegawai di eselon tersebut akan dianalisis dan diisi pegawai fungsional sesuai kompetensi. Kemudian beliau menerangkan, untuk rekrutmen calon PNS berikutnya, pemerintah Bungo akan menerima calon PNS dalam jabatan fungsional tertentu, guna untuk profesionalisme kerja, artinya calon PNS sewaktu melamar menjadi calon PNS sudah tahu bidang kepakaran yang akan dia kerjakan setelah diterima nantinya. Hal ini dikuat dengan hasil jawaban kuesioner "Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan pada kreteria calon pegawai yang dibutuhkan?", sebanyak 30 informan menjawab "Ya''. Dalam
rangka
merealiasikan
kebijakan
tersebut di
atas,
Pemerintah
Kabupaten Bungo hanya baru sekali merekrut calon PNS jabatan fungsional tertentu yaitu pada tahun 2009. Tahun selanjutnya , Pemerintah Bungo belum menerima Calon PNS jabatan fungsional tertentu, hal ini berdasarkan kebijakan Presiden Sosilo
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
77
Bambang Yodhoyono melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara RI mengeluarkan kebijakan moratorium PNS sejak tahun 20 I 1. Berdasarkan data Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo, hingga tahun 2015, baru memiliki 9 (sembilan) orang pegawai pejabat fungsional tertentu, yakni terdiri dari analis kepegawaian 5 orang, operator komputer 3 orang, arsiparis 1 orang. Sedangkan yang baru diangkat secara difinitif menjadi Pejabat Fungsional baru 5 orang, yaitu 5 orang pejabat analis kepegawaian.
Menurut informan, salah seorang pejabat fungsional di BKD Bungo ( 12/02/2015), dia memang melamar menjadi ca Ion PNS jabatan fungsional anal is kepegawaian. Dia mengikuti proses seleksi calon PNS sesuai dengan syarat yang ditentukan. Menurutnya, syarat utama peserta seleksi calon PNS jabatan fungsional tertentu yang mereka ikuti adalah:
1)
Warga Negara Indonesia;
2)
Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan setinggitingginya 35 (tiga puluh lima) tahun;
3)
Tidak pemah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengendalian yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan;
4)
Tidak pemah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
5)
Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
78
6)
Mempunyai pendidikan, kecakapan, keahlian dan ketrampilan yang diperlukan;
7)
Berkelakuan baik;
8)
Sehatjasmani dan rohani;
9)
Bersedia ditempatkan di Seluruh wilayah Negara Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah; dan
10)
Syarat lain yang ditentukan dalam persyaratan jabatan
Selanjutnya dikatakan, syarat-syarat tersebut di atas, harus dipenuhi dengan mendapatkannya dari instansi terkait, seperti surat berkelakuan baik dari pihak kepolisian, surat sehat jasmani dan rohani dari Rumah Sakit atau Puskesmas, surat belum mendapat pekerjaan atau pencari kerja dari Dinat tenaga Kerja dan mengisi formulir pernyataan yang telah disediakan.
Menurut pegawai
BKD Bungo yang pemah menjadi panitia seleksi
menyatakan ( 12/02/205), untuk keterbukaan dan kemumian hasil seleksi, maka tim panitia seleksi terdiri dari berbagai unsur seperti unsur akademis yaitu dari salah satu perguruan tinggi di Bungo, pihak kepolisian, wartawan, Ormas dan LSM. Hal ini dilakukan agar panitia perekrutan tidak mendapat intervensi dari pihak manapun demi penerimaan pegawai yang berkualitas sebagaimana tujuan yang diinginkan yaitu PNS yang memiliki kinerja yang efektif dan efisien.
Beliau juga mengungkapkan bahwa rekrutmen pegawai juga dilakukan dengan berbagai pertimbangan dengan menghitung secara sangat cermat mengenai jumlah dan kualifikasi PNS yang dibutuhkan, ketersediaan anggaran untuk gaji dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 79
tunjangan, serta mempertimbangkan kelebihan PNS Rekrutmen dilakukan dengan berpegang pada sejumlah pertimbangan yaitu: I) Meritokrasi, yakni merekrut pegawai negeri dari calon-calon terbaik yang ada; 2) Tidak memihak dan tidak dapat disuap, yakni seluruh calon yang memenuhi persyaratan tertentu dipertimbangkan untuk diangkat menjadi pegawai negeri; dan 3) Efisiensi, agar terdapat fleksibilitas dan koordinasi dengan instansiinstansi terkait; 4) Hasil perhitungan kebutuhan formasi PNS dapat diimplementasikan secara efektif; 5) Organisasi yang disusun benar-benar diarahkan untuk melaksanakan misinya secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan visi yang ditetapkan; 6) Setiap unit organisasi, tersusun dari jabatan-jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi
induknya dengantugas-tugasnya yang jelas serta beban
kerjanyaterukur; 7) Setiap jabatan mempunyai standar kompetensi yang jelas bagi pegawai yang akan mendudukinya; 8) Setiap jabatan mempunyai standar kinerja; dan 9) Penataan PNS dilakukan berdasarkan prinsip
terencan~
sistematis,
berkelanjutan dan obyektif (sesuai dengan ebutuhan riil organisasi)
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
80
Selanjutnya, beliau menjelaskan bahwa proses seleksi dilakukan tiga tahap, yaitu:
1) Tahap seleksi administrasi; 2) Tes tertulis; dan 3) Tes wawancara.
Mantan panitia tersebut menerangkan ( 12/02/205), seleksi administrasi adalah menilai kelengkapan bahan sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan, jika ada bahan yang tidak lengkap atau karekteristik pelamar tidak sesuai denga syarat yang telah ditentkan, maka pelamar dinyatakan gugur.
Selanjutnya, tes tertulis dilakukan di salah satu gedung yang telah disediakan di Kota Bungo dengan tempat duduk sesuai dengan nomor tes yang telah diberikan oleh panitia. Peserta tes tidak diperkenankan membawa buku-buku yang berkenaan dengan materi tes dan tidak diperkenankan bertanya dengan teman di dekat tempat duduknya. Kondisi tes sangat seteril dan diawasi oleh panitia seleksi yang terdiri beberapa unsur yang telah ditetapkan oleh Bupati Bungo. Berkas lembaran jawaban tes yang telah dikumpulkan disimpan dengan baik dan kemudian dibuka di depan tim panitia ketika dilakukan pemeriksaan hasil jawaban tes. Secara terbuka nilai tes dirangking berdasarkan hasil jawaban peserta tes dan tidak boleh adanya intervensi untuk merubah niali tes tesebut.
Proses tes di atas berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000, bahwa rekruitmen Calon Pengawai Negeri Sipil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi (Kernen PAN-RB) diperketat, hal ini
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
81
bertujuan dapat meningkatkan kompetensi para abdi negara di daerah. Persyaratan tersebut di antaranya melampirkan hasil analisis jabatan, hasil analisis be ban kerja dan proyeksi kebutuhan PNS lima tahun ke depan. Pengetatan persyaratan pengusulan CPNS berdampak positif bagi daerah untuk jangka panjang. Dengan persyaratan baru tersebut, rekruitmen CPNS akan lebih terencana dan sesuai kebutuhan. Persyaratan analisis jabatan, sangat penting untuk mengetahui berapa pegawai yang dibutuhkan, jenisnya dan sifat pekerjaannya.
Setelah pengumuman tes tertulis dikeluarkan melalui media elektronik dan cetak, peserta tes yang dinyatakan lulus diwajibkan untuk mengikuti tes wawancara. Tes
wawancara
dilakukan
guna
untuk
mengetahui
kompetensi,
kesiapan,
kesanggupan, keseriusan calon PNS, sehingga setelah menjadi PNS akan dapat bekerja sesuai dengan tujuan rekrutmen, yaitu mampu bekerja secara efesien dan efektif.
Calon PNS jabatan fungsional tertentu bekerja pada instansi atau tern pat yang sesuai dengan pilihan ketika dia melamar. Pada awalnya mereka masih berstatus sebagai pegawai biasa dan belum diangkat sebagai pejabat PNS fungsional tertentu hingga mereka menyelesaikan pendidikan dan latihan sebagai pejabat fungsional tertentu.
Sebagaimana dijelaskan di atas, sejak tahun 2009 pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Bungo yang sudah difinitif hanya baru
lima
orang dari sembilan orang pejabat fungsional tertentu yang diangkat melalui formasi. Beberapa orang PNS jabatan fungsional tertentu BKD Bungo ( 13/02/2015), menjawab pertanyaan "Bagaimanakah pengangkatan Pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
82
Kabupaten Bungo? Jawabnya, bahwa mereka sulit untuk mendapat difinitif sebagai pejabat fungsional tertentu. Hal ini disebabkan proses penentuan angka kredit sangat lama dan panjang, yakni melalui tahapan Kepala BKD Bungo, Bupati Bungo dan ditentukan di BKN Jakarta. Hal ini dilakukan, karena pejabat penilai angka kredit pada Pemerintah Kabupaten Bungo belum tersedia. Sehingga Pengangkatan pegawai menjadi definitif sebagai pejabat fungsional tertentu mengalami proses yang lama dan panjang yakni antara 4 hingga 5 tahun.
2. Pembioaan Pejabat Fungsional
Menurut Kepala BKD Bungo ( 14/02/2015), yang menjabat sebagai pembina pejabat fungsional pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo yaitu pejabat eselon IL Pimbinaan dilakukan sejalan dengan proses kerja yang dilaksanakan oleh para pejabat fungsional. Kepala BKD melaksanakan monitoring tahap demi tahap pekerjaan para pejabat fungsional, kemudian mengarahkannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, rencana yang telah dibuat dan tujuan dari pekerjaan yang sedang dikerjakan. Hal ini berdasarkan Ayat I Pasal I 0 Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pembinaan adalah penetapan dan pengendalian terhadap standar profesi yang meliputi kewenangan penanganan, prosedur pelaksanaan tugas dan metedologinya. Dalam pembinaan tersebut termasuk didalamnya penetapan petunjuk teknis yang diperlukan.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
83
Penetapan instansi pembina jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat ( l) dan (2) Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 bahwa penetapan rum pun jabatan fungsional ditetapkan dengan Keputusan Presiden. Pasal 12 Kebijaksanaan Pcndidikan dan Pelatihan jabatan fungsional serta sertifikasi keahlian dan ketrampilan jabatan fungsional ditetapkan oleh instansi pembina jabatan fungsional dengan pembinaan Lembaga Administrasi Negara. Instansi pembina jabatan fungsional adalah instansi yang menggunakan jabatan fungsional yang mempunyai bidang kegiatan sesuai dengan tugas pokok instansi tersebut atau instansi yang apabila dikaitkan dengan bidang tugasnya dianggap mampu untuk ditetapkan sebagai pembina jabatan fungsional. Contoh, Departemen Kesehatan sebagai Pembina Jabatan Fungsional Dokter, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Pembina Jabatan Fungsional Guru dan Biro Pusat Statistik sebagai Pembina Jabatan Fungsional Pranata Komputer (Ayat 2 Pasal I 0 Penjelasan PP No I 6 Th 1994 ). Selanjutnya, Kepala BKD Bungo (14/02/2015) mengungkapkan, karena Jabatan fungsional tertentu merupakan jabatan khusus dan menuntut keterampilan tertentu, maka kewajibannya sekarang adalah memberi pemahaman dan kesadaran kepada pejabat fungsional tertentu, bahwa posisi mereka bukan seperti pejabat fungsional umum lainnya yang tidak memiliki tugus khusus. Sementara mereka adalah pejabat fungsional tertentu yang memiliki tugas tersendiri dalam rangka membantu pekerjaan perangkat daerah. Oleh itu, mereka diharapkan untuk belajar dan meningkatkan kemampuan mereka sesuai dengan jabatan yang mereka duduki. Pejabat fungsional tertentu memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak tersendiri sebagai seorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 84
didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri, mereka hams bekerja profesional, disiplin, akuntabel dan netral.
3. Penilaian Angka Kredit
Dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok seorang pejabat fungsional harus mengumpulkan sekurang-kurangnya 70% atau 80% dari angka kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyakbanyaknya hanya 30% atau 20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat
fungsional
benar-benar
mengutamakan
pelaksanaan
tugas
pokoknya
dibandingkan tugas-tugas penunjang. Tugas pokok adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas Uob description) sedangkan tugas penunjang tugas pokok adalah kegiatan-kegiatan pejabat fungsional di luar tugas pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.
Proses penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat bagi pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo memerlukan waktu yang lama dan birokasi yang panjang. Salah seorang pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo ( 12/02/2015) menjawab pertanyaan "Bagaimanakah cara kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu? Beliau mengungkapkan bahwa proses penetapan angka kredit bagi pejabat fungsi tertentu pada BKD Bungo memerlukan waktu yang cukup lama dan proses birokrasinya panjang. Prosesnya mulai dari pengesahan kepala BKD Bungo, kemudian disetujui oleh Bupati Bungo dan dikirimkan ke BKN Pusat. Penilaian angka kredit para pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo dilakukan di BKN Pusat di Jakarta. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Bungo dan BKD Bungo belum memiliki tim yang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 85
memenuhi syarat sebagai penilai angka kredit. Hal ini diperkuat dengan hasil jawaban kuesioner "Apakah penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu diperoleh dengan mudah?, sebanyak 45 informan menjawab "Tidak''. lni artinya dalam pengurusan angka kredit pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo tidak mudah dan melalui birokrasi yang panjang.
Berdasarkan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 16 tahun 1994 menyebutkan bahwa Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat yang
berwenang setelah mendengar
pertimbangan Tim Penilai. Tim Penilai dibentuk oleh pimpinan instansi pembina jabatan fungsional atau pimpinan instansi pengguna jabatan fungsional. Dalam Penjelasan disebutkan, Tim Penilaian terdiri dari pejabat-pejabat fungsional dan dibantu oleh pejabat yang menangani bidang kepegawaian yang mempunyai jabatan serendah-rendahnya sama dengan pejabat fungsional yang dinilai. Tim Penilai memberikan pertimbangan kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan kenaikan pangkat pejabat fungsional yang bersangkutan. Pembentukan Tim Penilai ditetapkan sebagai berikut: I)
Tim Penilai Pusat ditetapkan oleh pimpinan instansi pembina jabatan fungsional.
2)
Tim Penilai lnstansi ditetapkan oleh pimpinan instansi pengguna jabatan fungsional.
3)
Mekanisme pendelegasian wewenang ditetapkan oleh instansi pembina.
4)
Tim Penilai Pusat mempunyai kewenangan untuk menilai pejabat fungsional golongan IV.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
86
5)
Tim Penilaian lnstansi mempunyai kewenangan untuk menilai pejabat fungsional golongan II dan golongan Ill.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1994 tersebut di atas, Pemerintah Bungo belum memiliki pejabat fungsional tertentu yang mempunyai golongan yang lebih tinggi dari pejabat fungsional tertentu yang ada sekarang, yang memenuhi syarat sebagai pejabat penilai. Sedangkan pejabat fungsional tertentu yang yang ada pada BKD Bungo baru ada pejabat fungsional golongan Ill, semestinya dinilai oleh pejabat fungsional golongan IV. Dalam pengalaman selama 3 tahun bekerja, pejabat fungsional terentu pada BKD Bungo menghadapi masalah dalam pengurusan penetapan angka kredit, yakni lambatnya dan jauhnya proses pengurusaan penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat, yang lamanya sampai 2 hingga 3 tahun. Dimana hingga sekarang 2015, belum ada pejabat fungsional yang ada pada BKD Bungo yang telah keluar angka kreditnya setelah diusul dalam 2 tahun sebelumnya. Hal ini, sangat perlu menjadi pertimbangan para pihak yang memiliki wewenang untuk menetapkan angka kredit dan kenaikan pangkat untuk lebih cepat dan mudahnya urusan tersebut (informan, 12/02/2015) Kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu haruslah berdasarkan jumlah angka kredit yang telah disahkan. Pasal 9 PP RI Nomor 16 Tahun 1994 menyebutkan, kenaikan dalam jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi disamping diwajibkan memenuhi angka kredit yang telah ditetapkan harus pula memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Unsur-unsur yang dinilai yang akan menjadi angka kredit adalah berdasarkan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 87
tugas pokok masing-masing bidang jabatan fungsional, misalnya pendidikan dan pelatihan dalam bi dang jabatan fungsional. Dalam penjelasan PP Nomor 16 Tahun 1994 disebutkan Angka Kredit yang dipakai sebagai penilaian prestasi kerja merupakan salah satu unsur dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil, oleh karenanya maka unsur-unsur lain yang dipersyaratkan dalam DP3 bagi kenaikan pangkat atau kenaikan jabatan perlu dipenuhi oleh setiap pejabat fungsional. Pejabat fungsional dapat dipertimbangkan untuk dinaikan kedalam pangkat yang setingkat lebih tinggi apabila memenuhi syarat:
1. Sekurang-kurangnya telah 2 tahun dalam pangkat terakhir, 2. Memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan yang setingkat lebih tinggi, 3. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP-3 sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
Adapun tingkatan dan jumlah kredit jabatan fungsional dapat digambarkan pada tabel 4.4. berikut.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
88
Tabel 4.3 Tingkat dan angka Kredit Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional
Golongan
Angka Kredit Penandatangan SK
Ahli
Ahli Ahli Ahli Ahli
Utama Madya Muda Pertama
Terampil Penyelia
Pelaksana Lanjutan Pelaksana Pelaksana Pemula
850,1050 Menteri IV/d - IV/e IV/a-lV/b-IV/c 400,550, 700 Setjen 111/c - 111/d lll/a-111/b
200,300 100, 150
111/c-111/d 111/a-ltl/b ll/b-11/c-11/d II/a
200, 300 100, 150 40,60,80
Ka SOM Ka SOM KabagJabung
25
Sumber: Menpan RI 1994
4. Tunjangan Jabatan Fungsional Menurut infonnasi pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Bungo ( 12/02/2015), sebagaimana hasil wawancara "Bagaimanakah cara pemberian
tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu pada BKD
Bungo? Mereka menjawab tunjangan bagi pejabat fungsional tertentu belum sesuai dengan beban kerja yang mereka hadapi, karena tunjangan yang diberikan disamakan saja dengan pejabat fungsional um urn yang belum jelas pekerjaannya, pada tahun 2015 mereka baru mendapat tunjangan jabatan fungsional sejumlah Rp. 300.000,- per bulannya, sama dengan pejabat fungsional umum lainnya. Hal ini diperkuat dengan hasil jawaban kuesioner, pertanyaan "Apakah tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu sudah sesuai dengan beban kerja yang diemban?, sebanyak 22 infonnan atau sebanyak 44% informan menjawab "Tidak tahu" dan 15 infonnan menjawab "Tidak". Sedangkan tunjangan tambahan penghasilan disamakan dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
89
staf biasa berdasarkan pangkat atau golongan. Hal ini perlu ditinjau kembali oleh Pemerintah Kabupaten Bungo, untuk memperhatikan tambahan penghasilannya, karena pejabat fungsional tertentu berbeda dengan pejabat fungsional umum lainnya. Mereka memiliki beban kerja yang menuntut keahlian dan keterempilan tertentu serta pekerjaan yang lebih berat dan lebih berisiko dibandingkan staf biasa. Oleh itu, harus ada penyeteraan tunjangan beban kerja bagi pejabat fungsional tertentu.
Padahal pemerintah setiap tahun menaikkan besamya tunjangan jabatan fungsional, besaran tunjangan jabatan fungsional tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama untukjabatan fungsional ahli persentase kenaikan bisa sampai 2x lipat. Besaran tunjangan jabatan fungsional tergantung jenjang yang dibuktikan dengan SK pengangkatan yang ditandatangani pejabat yang berwenang. Secara rinci uraian tunjangan jabatan fungsional dapat dilihat pada Lampiran V.
Pada Pasal 13 (I) Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 16 tahun 1994, Kepada Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan fungsional dan telah ditetapkan angka kreditnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 diberikan tunjangan jabatan fungsional. (2) Besamya tunjangan jabatan fungsional untuk setiap rum pun jabatan fungsional ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
5. Peningkatan Kompetensi Pejabat Fungsional
Peningkatan kompetensi pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo masih kurang mendapat perhatian. Mereka kurang diberikan kesempatan untuk mengikuti program-program pelatihan dan pertemuan-pertemuan di luar maupun di dalam daerah. Ketika diwawancara dengan pertanyaan "Bagaimanakah cara meningkatkan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
90
kompetensi pegawai? Mereka menjawab, peningkatan kompetensi mereka kurang diperhatikan bahwa seringkali undangan
buat para pejabat fungsional
untuk
diikutsertakan dalam acara Diklat ataupun Bintek khusus bagi pejabat fungsional baik undangan dari pusat, provinsi maupun instansi terkait lainnya, akan tetapi undangan tersebut tidak dipenuhi oleh pihak BKD Bungo atau pihak pejabat fungsional tertentu tidak diberikan kesempatan untuk mengikutinya. Hal ini jika terus berlanjut, tentunya para pejabat fungsional di BKD Bungo akan mengalami stagnasi dan tidak dapat berkembang
dan
lemah
dalam
berkompetisi
(wawancara
dengan
infonnan,
12/02/2015).
Peningkatan kompetensi melalui pengembangan diri pejabat fungsioanl tertentu sangat dituntut, Hasibuan (2002) mengungkapkan, pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral pegawai
sesuai dengan kebutuhan jabatan. Tujuan pengembangan adalah untuk
meningkatkan produktivitas kerja. Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang pegawai membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama kariemya. Persiapan karir jangka panjang dari seorang pegawai untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan pegawai.
Sejalan
dengan
itu,
pengembangan
mempunyai
lingkup
yang
luas.
Sebagaimana Smith (2000:2) mengemukakan .. Development: the growth or realization
of a person ability through conscious or unconscious learning'. lni berarti bahwa pengembangan meliputi seluruh aspek peningkatan kualitas pegawai bukan hanya pendidikan dan pelatihan. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan jangka
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 91
panjang umum organisasi. Hasilnya bersifat tidak langsung dan hanya dapat diukur dalam jangka panjang. Pelatihan diarahkan untuk memperbaiki prestasi kerja saat ini sedangkan
pengembangan adalah
untuk mengembangkan
keterampilan
untuk
pekerjaan masa depan.
Dalam tahap pengembangan pegawai, Simamora (1997:342) mengungkapkan dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. Kedua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki pegawai agar dapat digunakan secara efektif. Kegiatan pelatihan dipandang sebagai awal pengembangan pegawai yaitu dengan diadakannya proses orientasi yang kemudian dilanjutkan secara berkelanjutan selama pegawai tersebut berada di dalam organisasi. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bentuk orientasi ini dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan (Pasal 63 Ayat 4).
Bila merujuk kepada konsep di atas, kenyataan yang dialami oleh pejabat fungsional pada Sadan Kepegawaian dan Diklat Bungo adalah suatu hal yang ironis bahwa Pejabat Fungsional yang ada pada Sadan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo semenjak diangkat menjadi pejabat fungsional belum pemah mengikuti dan diikutsertakan dalam pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang pemah mereka ikuti hanya sebatas pendidikan dan pelatihan sebagai persyaratan untuk menjadi pejabat fungsional. Karena syarat utama untuk menjadi pejabat fungsional adalah harus lulus dan merniliki sertifikat Diktat fungsional tertentu.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
92
Menurut jawaban informan, dalam rangka meningkatkan kemandirian dan profesional kerja, para pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo belum banyak mendapat perhatian. Sebagaimana mereka menjawab pertanyaan" Bagaimanakah cara pegawai BKD Bungo melaksanakan pekerjaannya? Kami bekerja mengikuti standar prosedur yang telah dibuat dan menggunakan sejumlah saran yang ada dan terbatas. Dimana ruang kerja khusus pejabat fungsional tidak disediakan, sehingga mereka tersebar ke ruang bidang-bidang yang ada di BKD. Hal ini menjadi kendala bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaan khusus yang dibebankan kepada pejabat fungsional. Bukan hanya ruang kerja yang tidak disediakan, tetapi fasilitas kerja seperti komputer dan perangkat lain yang menunjang pekerjaan mereka tidak diperhatikan atau tidak disediakan. Seharusnya, pejabat fungsional yang memiliki beban kerja khusus, diperhatikan kelancaran dan kemudahan mereka untuk bekerja, agar mereka bisa lebih fokus, nyaman dan tenang di dalam melaksanakan tugas. Sesungguhnya jabatan fungsional dikembangkan untuk mengisi jabatan yang tugastugasnya belum terakomodir oleh pejabat di suatu unit kerja, sehingga ke depan sangat menunjang pelaksanaan tugas pokok yang berorientasi pada tuntutan efisiensi dan efektivitas organisasi (has ii wawancara, 12/2/2015).
C. Pembahasan 1. Rekrutmen Pejabat Fungsional Tertentu
Pengangkatan jabatan fungsional tertentu merupakan salah satu solusi sekaligus bagian dari reformasi manajemen kepegawaian di Indonesia, dengan tujuan utama guna menciptakan sosok aparatur pemerintahan yang profesional, disiplin, akuntabel, netral dan sejahtera.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
93
Penguatan jabatan fungsional dilakukan melalui langkah-langkah berikut: penambahan jumlah JF, penetapan pola karier jabatan fungsional termasuk pemisahan JF Ahli dan JF Terampil, peningkatan kemampuan jabatan fungsional termasuk penyusunan standar kompetensi serta tidak kalah penting peningkatan tunjangan jabatan fungsional.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994, terdapat kelebihan yang tidak dimiliki pemangku jabatan struktural, diantaranya:
I)
2)
Kenaikan Pangkat bisa dua tahun sekali; Pangkat/golongan dapat melebihi pangkat/golongan maksimum (boleh lebih tinggi dari atasan pemegang jabatan struktural)
3)
Besar tunjangan jabatan dapat melebihi tunjangan jabatan struktural dan tunjangan fungsional umum;
4)
Standar pengukuran kinerja individual lebih obyektif dengan adanya angka kredit.
Salah satu kelebihan jabatan fungsional dibandingkan dengan jabatan struktural bahwa Pejabat fungsional dapat naik kedalam pangkat yang setingkat lebih tinggi dalam 2 tahun. Apabila menduduki menduduki jabatan struktural kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan secara reguler 4 tahun sekali. Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo
sebagai institusi yang
mengurus semua administrasi kepegawaian dan peningkatan kompetensi pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo, memiliki tugas yang sangat berat yakni mengurus 28 satuan kerja perangkat daerah (SKPD), 17 pemerintah Kecamatan, dengan pegawai
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 94
berjumlah 6.634 orang termasuk guru (BKD, 2015). Semua urusan pegawai tersebut, baik urusan kepangkatan, promosi, mutasi, peningkatan kompetensi dan karier adalah tanggung jawab Badan Kepegawaian dan Diklat Bungo. Oleh itu, bila dilihat dari jumlah dan beban kerjanya, maka jumlah pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo belum mampu untuk menyelesaikan beban kerja yang berat tersebut secara efektif dan efesien. Idealnya, dengan volume kerja setiap hari dalam pelayanan masyarakat pada BKD Bungo, setiap jabatan fungsional tertentu pada BKD Bungo minimal hams dijabat 4 orang pejabat fungsional tertentu dan khusus analis kepegawaian diperlukan sangat banyak karena beban kerja yang dihadapi, sehingga pekerjaan institusi dapat dilaksanakan dengan efesien dan efektif. Hal ini dikuatkan oleh Kepala BKD Bungo (wawancara, 14/02/2015), bahwa untuk pelayanan kepegawaian dan peningkatan kompetensi serta karier pegawai, diperlukan minimal untuk pejabat anal is kepegawaian I 0 orang, hat ini berdasarkan be ban kerja yang dihadapi oleh pejabat analis kepegawaian dalam mengurus pegawai yang jurnlahnya 6.634 orang dengan permasalahan yang bermacam-macam. Begitu juga untuk pejabat operator komputer dan arsiparis minimal masing-masing dibutuhkan 4 orang pejabat fungsional tertentu. Arah pemerintah adalah memperbanyak jabatan fungsional khusus (sesuai dengan UU ASN). Berdasarkan data dari BKN per 23 Juni 2012, komposisi jabatan PNS sebagai berikut.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
95
Tabet 4.4 Komposisi Jabatan Pegawai Negeri Sipil Jenis Jabatan
Jumlah
IPersentase
Struktural
t229.141
5%
Fungsional Tertentu
1.994.559
143%
Fungsional Umum
2.422.651
52%
Jumlah
4.646.351
100%
Sumber: BKN Tahun 2012
Jabatan fungsional (khusus) di Indonesia baru mencapai 129 jabatan (sebagaimana daftar pada lampiran II), sebagai perbandingan di Malaysia terdapat 300 jabatan fungsional. Lembaga Administrasi Negara (LAN) sendiri sudah menyusun tambahan sehingga menjadi 200 jabatan fungsional yang akan ditetapkan. Tahap selanjutnya penetapan pola karir yang jelas, tidak terputus. Kemudian peningkatan kemampuan dan tentunya peningkatan jumlah tunjangan jabatan fungsional.
Jabatan fungsional pada hakekatnya diarahkan agar setiap Pegawai Negeri Sipil memiliki kedudukan, peran, tugas, tanggung jawab, bahkan hak dan kewajiban yangjelas dalam setiap satuan organisasi pemerintahan. Disamping untuk memberikan arah pengembangan karier yang jelas dan pasti bagi setiap PNS, karena dalam jabatan fungsional akan dapat dilihat dan diukur setiap prestasi yang dicapai yang tercermin melalui perolehan angka kredit.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bungo harus berupaya untuk menyusun kebijakan yang dapat mendorong setiap Pegawai Negeri Sipil agar siap dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
96
mau untuk rnenjadikan jabatan fungsional sebagai jalur pengembangan dan pembinaan kariemya.
Pada dasamya untuk memenuhi jabatan fungsional tertentu bisa juga dilakukan rnelalui:
I)
Inpassing/penyesuaian
2)
Mengisi forrnasi yang lowong ( cpns )
3)
Perpindahan diagonal ke jabatan Struktural atau jabatan fungsional lain.
Pengangkatan dengan cara impassing yaitu mekanisrne pengangkatan dalam jabatan fungsional tertentu bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah dan rnasih melaksanakan tugas dengan pangkat yang sama dengan pangkat yang dimilikinya. Kebijakan impassing sangat baik sekali, karena pekerjaan yang dijalankan pada jabatan fungsional merupakan pekerjaan yang telah dan sering mereka lakukan sernasa bekerja sebagai pegawai negeri sipil, sehingga mereka tidak sulit lagi untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan fungsional yang mereka dapatkan.
Mereka yang telah dialihkan dari jabatan sebelumnya atau mohon ke jabatan fungsional perlu rnengikuti sosialisasi dan Diklat. Pasal I 0 Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 1994 tentang Jabatan Pegawai Negeri Sipil menegaskan, "Perpindahan Pegawai Negeri Sipil antar jabatan fungsional atau antar jabatan fungsional dengan jabatan struktural dimungkinkan sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan tersebut". lnstansi dapat menugaskan
yang
bersangkutan
berkonsultasi
ke
instansi
pembina
untuk
ditetapkan/rnendapat rekomendasi sebagai pejabat fungsional dengan memperoleh
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 97
angka kredit untuk kemudian diangkat dalam jabatan fungsional dan berhak mendapat tunjangan jabatan.
Akan tetapi, jika pihak Pemerintah Bungo menginginkan pegawai lain pindah menjadi pejabat fungsional tertentu, maka harus mempersiapkan semua kelengkapan untuk pengembangan pejabat fungsional tertentu, baik sarana kerja pendukung, tunjangan kerja atau kompensasi, peningkatan kompetensi dan karier, sehingga dapat menarik pegawai lain untuk menjadi pejabat fungsional tertentu guna memenuhi jabatan yang diperlukan. Namun, jika kondisi pejabat fungsional tertentu yang ada pada BKD Bungo dalam keadaan memprihatinkan, baik dari segi peningkatan kompetensi dan karier, tunjungan beban kerja yang tidak sebanding dengan tugas yang dihadapi, artinya tidak ada keistimewaan bagi pejabat fungsional tertentu, maka menjadi pertimbangan berat bagi pegawai lain untuk pindah menjadi pejabat fungsional tertentu.
Behan kerja pejabat fungsional tertentu sangat berat dan banyak, Tauchid Djatmiko (2000:2), menjelaskan istilah beban kerja adalah frekwensi dan volume ratarata masing-masing jenis pekerjaan/jabatan unit organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan karakteristik di atas, jelas bahwa jabatan fungsional memiliki potensi dan bilamana difungsikan akan dapat membangun profosionalitas PNS. Herman (2004:22) menyatakan, profesionalitas dapat dimaknai sebagai hal yang berkaitan dengan keprofesian atau perihal profesi tertentu. Lebih rinci Herman (2004: 17) merujuk pendapat Atmadi (200 l) yang menegaskan bahwa profesional
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 98
berarti orang tersebut tahu, bisa, dan mau, atau secara mendasar memiliki sikap mental positif, bertangung jawab, peduli dan mau berkembang. Oleh sebab itu, maka setidaknya ada 4 (empat) unsur yang khas dalam pelaksanaan tugasjabatan fungsional, yaitu: keahlian/keterampilan, penyelenggaraan tugas umum pemerintahan, beban kerja, dan prestasi. Dengan mendayagunakan potensi tersebut berarti pejabat fungsional memiliki ciri-ciri profesionalias yang dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk bertindak secara professional.
Sistem pengangkatan pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo adalah sangat tepat, kerana pengangkatannya dimulai dari penerimaan calon pegawai dengan formasi khusus sebagai pejabat fungsional tertentu. lni artinya, pelamar calon pegawai sudah tahu dan siap bahwa dia akan menjadi pejabat fungsional tertentu berdasarkan keahlian dan keterampilan yang dia miliki. Jadi ketika setelah menjabat dia tidak bingung dan kaget dengan togas yang dia hadapi. Hal ini tentunya akan menciptakan pegawai yang kompeten di dalam pekerjaannya dan akan menghasilkan kinerja yang efektif dan efesien.
Kingkin Kuraesin (2003), dalam penelitiannya dengan judul Sistem Pakar Untuk Proses Penerimaan Tenaga Kerja Baru di PT. Electric Wire Indonesia (Ewindo) Bandung, mengungkapkan bahwa penerimaan pegawai baru untuk perusahaan didasarkan pada keahlian dan keterampilan sangat efektif didalam merialisasikan rencana dan mewujudkan tujuan perusahaan. Karena pegawai yang diterima telah memiliki dasar keterampilan dan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan perusahaan, sehingga perusahaan dapat meminimalisir resiko yang kemungkinan akan terjadi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 99
Mekanisme penerimaan calan pejabat fungsional tertentu di Kabupaten Bungo telah menunjukkan pelaksanaan reformasi birokrasi, yakni mengedepankan asas keterbukaan dan tanggung jawab dalam bekerja. Penerimaan calon pejabat fungsional tertentu dipublikasikan di sejumlah media, baik elektronik maupun cetak. Tim seleksinya sudah melibatkan sejumlah unsur yang dianggap mewakili masyarakat atau harapan, yakni dengan tim gabungan akademisi, pers dan Ormas.
Sistem penerimaan calon pejabat fungsional tersebut telah menerapkan sistem tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih sebagaimana yang diinginkan oleh pemerintah dan masyarakat yaitu good governance dan clean goverment. UUD 1945, Yang mengandung tata cara dasar yang mengatur kehidupan kebangsaan dan kenegaraan,
memberi
kesempatan
yang
paling
besar
bagi
kelancaran
dan
kelangsungan pembangunan bangsa Indonesia. Good governance dan clean goverment memiliki pengertian segala hal yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan publik untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam khidupan sehari-hari.
Di Indonesia, good governance dapat diartikan sebagai pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa. Maksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang berkaitan dengan sumber sosial, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai dengan kekuasaan yang dilaksanakan masyarakat. sedangkan pemerintahan yang bersih adalah pemerintahan yang efektif, efesien, transparan, jujur dan bertnggung jawab. Good
Governance dan clean goverment dapat terwujud secara maksimal apabila unsur negara danmasyarakat madani (yang di dalamnya terdapat sektor swasta) saling terkait. Syarat atau ketentuan agar pemerintahan bisa berjalan dengan baik yaitu bisa
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 100
bergerak secara sinergis, tidak saling berbenturan atau berlawanan dan mendapat dukungan dari rakyat, pembangunan dilaksanakan secara efektif dan efisien dalam ha! biaya dan waktu (Dwipayana, 2003 ).
2. Penilaian Angka Kredit
Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat yang berwenang. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
Sebagaimana dijelaskan di bagian hasil di atas, bahwa dalam pelaksanaan tugas-tugas utama/pokok seorang pejabat fungsional harus mengumpulkan sekurangkurangnya 70% atau 80% dari angka kredit yang ditetapkan, sedang pelaksanaan tugas penunjang tugas-tugas pokok sebanyak-banyaknya hanya 30% atau 20%. Ketentuan tersebut diatur untuk menjamin agar pejabat fungsional benar-benar mengutamakan pelaksanaan tugas pokoknya dibandingkan dengan tugas-tugas penunjang.
Tugas pokok adalah tugas-tugas yang tercantum dalam uraian tugas Gob description) sedangkan tugas penunjang tugas pokok adalah kegiatan-kegiatan pejabat fungsional di luar tugas pokok yang pada umumnya bersifat tugas kemasyarakatan.
Berdasarkan PP Nomor 16 Tahun 1994, bahwa penilaian dan penetapan angka
kredit pejabat fungsional haruslah pejabat yang golongan lebih tinggi dari
pejabat yang dinilai atau senioritas. Kesulitan yang dihadapi oleh pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo adalah dalam memperoleh penetapan angka kredit. Karena
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
101
pada BKD Bungo belum ada pejabat yang memiliki syarat untuk bertindak sebagai pejabat penilai, sehingga untuk mendapatan penetapan angka kredit harus melalui proses birokrasi yang panjang dan lama.
Kenyataan tersebut, tentunya akan membuat para pejabat fungsional tertentu menghadapi kendala dalam mengurus kenaikan
pangkat.
Ini artinya akan
memperlambat peningkatan karier para pejabat fungsional tertentu. Oleh itu, jika ha! ini terus terjadi, maka akan mengurangi minat para pegawai untuk menjadi pejabat fungsional tertentu. Begitu juga, pejabat yang ada kemungkinan besar akan pindah atau berhenti dari pejabat fungsional tertentu. Hal ini diperkuat oleh beberapa pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo, bahwajika dalam proses penetapan angka kredit terlalu lama dan selalu menghadapi kendala yang menyebabkan lambatnya kenaikan pangkat, maka mereka akan berusaha untuk pindah atau berhenti dari pejabat fungsional tertentu. Karena salah satu yang mereka harapkan dari pejabat fungsional tertentu adalah kenaikan pangkat yang cepat dan mudah dibandingkan pejabat fungsional um um lainnya (wawancara, 12/02/2015).
3. Pembinaan
Pembinaan pejabat fungsional pada BKD Bungo dilaksankaan langsung oleh Kepala BKD. Pembinaan dilakukan dengan menggiring dengan pemantuan secara berkala atas setiap pekerjaan atau program yang dijalankan oleh pejabat fungsional tertentu. Kepala BKD Bungo mengatakan (14/02/2015), bahwa dalam rangka melaksanakan tugasnya dengan baik dan profesional, pejabat fungsional perlu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 102
diberdayakan, pemberdayaan dilakukan dengan cara menumbuhkan kekuasaan, memerikan kesempatan, mengembangkan kemandirian, dan melindungi dari tekanan.
Esensi
jabatan
fungsional
keahlian/keterampilan
adalah
di
dalam
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yang memiliki beban kerja sehingga dapat menunjukkan prestasi jabatan dan unit kerja. Berdasarkan esensi dari suatu pemberdayaan dan karakteristik jabatan fungsional, maka dalam proses dan tujuan upaya pemberdayaan adalah
melakukan
peningkatan
kompetensi,
pelimpahan
wewenang, memiliki program kerja, dan dukungan fasilitas. Dengan demikian jelas, bahwa jabatan fungsional menganut prinsip bahwa instansi pemerintah sebagai tern pat bekerja dan mengabdi, juga sebagai tempat belajar, yaitu suatu organisasi pembelajar.
Sungguhpun demikian, pembinaan tidak hams terikat dengan Kepala BKD saja, karena prinsip pembinaan adalah pengembangan diri pejabat fungsional tertentu, jadi pembinaan juga hams didatang dari luar instansi seperti tim auditor, evaluator dan tenaga ahli lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam Bab II, bahwa pembinaan mempakan segala usaha dan kegiatan mengenai perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Untuk menghindari bias kepentingan individu dengan kepentingan organisasi, maka diperlukan pembinaan yang bermuatan suatu tugas, yakni meningkatkan disiplin dan motivasi. Aktivitas pembinaan yang mengandung unsur-unsur mempertahankan, menyempumakan dan pembaharuan dengan sifat-sifat dinamik, progresif, dan inovatif, dapat berjalan dengan baik bila dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang matang. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Merill (1994) bahwa pembinaan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
mempakan suatu usaha vang
42246.pdf 103
dilaksanakan
berdasarkan
keterampilan
sasaran
perencanaan tertentu agar
pembinaan
(subyek)
dapat
pengetahuan,
meningkat.
sikap dan
Tujuan
untuk
meningkatkan ketiga domain tersebut di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa pembinaan juga mengandung dimensi pengembangan. Kedua kegiatan itu hampir
tidak
mempunvai
perbedaan,
karena
keduanya
mengandung
unsur
mempertahankan dan menyempurnakan
4. Tunjangan Pejabat Fungsional
Kompensasi merupakan bagian yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Penghargaan atau tunjangan beban kerja selain gaji pokok yang telah ditetapkan perlu disesuaikan dengan beban kerja yang pegawai lakukan, yakni dengan tunjangan kinerja yang sesuai dengan kapasitas dan hasil kerja yang telah mereka kerjakan. Karena hal ini dapat meningkatkan motivasi dan keseriusan mereka untuk melaksanakan pekerjaan mereka. Pekerjaan pejabat fungsional tertentu berbeda dengan pekerjaan pejabat fungsional pekerjaannya
dan
tidak
memerlukan
umum yang belum jelas arah
profesi
khusus.
Pejabat
fungsional
tertentu/khusus memiliki beban kereja yang telah ditetapkan sesuai dengan bidang keahlian/keterampilan yang mereka pilih, artinya mereka harus profesional di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
Pemerintah sangat memperhatikan tunjangan pejabat fungsional, guna meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja. Besaran jabatan fungsional tergantung jenjangjabatan yang dibuktikan dengan SK pengangkatan yang ditandatangani pejabat yang berwenang. Jenjang jabatan fungsional terdiri atas jabatan fungsional Ahli dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 104
fungsional Terampil. Masing-masing jabatan tersebut ditetapkan jenjang jabatan dan jenjang pangkat/golongan ruang sesuai ketentuan yang berlaku. Pejabat yang menandatangani Surat Keputusan juga menunjukkan tingkat/jabatan fungsional tersebut.
Pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo barn mendapat tunjangan beban kerja sebesar Rp. 300 ribu, tunjangan tersebut sama dengan tunjangan pejabat fungsional umum. Bila dibandingkan dengan beban kerja yang mereka hadapi, jelas tidak seimbang dengan tunjangan yang mereka dapatkan. Dimana mereka memiliki beban kerja yang tinggi dan hams dijalankan secara serius berdasarkan keahlian dan keterampilan khusus. Jadi dengan kenyataan ini, membuat pegawai lainnya tidak tertarik untuk menjadi pejabat fungsional tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari infonnan dan pengamatan di lapangan, bahwa pegawai Pemerintah Kabupaten Bungo menjadikan jabatan fungsional dipandang sebagai jabatan altematif atau diminati sekedar untuk memperpanjang BUP (Batas Usia Pensiun). Karena kondisi jabatan fungsional sekarang adalah sebagai berikut:
I)
Belum dipisahkan antara Jabatan Fungsional terampil dan ahli dengan Batas Usia Pensiun dan tunjangan belum disamakan artinya pembebanan keuangan negara yang tidak tepat sasaran.
2)
Kegiatan berdasarkan proses dan produk/output tidak terdefinisikan sehingga angka kredit yang dikumpulkan tidak mencerminkan prestasi kerja Jabatan Fungsional.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 105
3)
Bel um terdefinisinya standar kompetensi jabatan.
4)
Persyaratan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional tidak berdasarkan uji kompetensi (wawancara, 13/2/2015).
Dampaknya Jabatan Fungsional hanya menjadi jabatan altematif atau sebagai tempat penampungan bagi PNS terutama ketiadaan kompetensi untuk menduduki jabatan fungsional. Tidak mengherankan banyak PNS yang lebih memilih jabatan struktural dibandingkan jabatan fungsional.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 106
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulao Dari hasil penelitian sebagaimana diuraikan di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi kesimpulan guna menjawab rumusan masalah yang diajukan, yaitu sebagai berikut: I. Kondisi eksisting Pejabat Fungsional Tertentu pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Bungo masih sangat prihatinkan, ruang kerja khusus belum disediakan, fasilitas penunjang pelaksanaan pekerjaan tidak disediakan, seperti perangkat komputer dan alat kantor lainnya yang menunjang pekerjaan mereka. 2. Proses pengangkatan Pejabat Fungsional Tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilakukan dengan dua cara, yaitu secara impassing atau mutasi pegawai negeri sipil yang telah bekerja di struktural menjadi pejabat fungsional, selain itu dengan cara membuka formasi baru penerimaan calon pegawai negeri sipil untuk jabatan fungsional tertentu. Akan tetapi, proses pengangkatan menjadi pejabat fungsional tertentu yang difinitif sangat lama sekali dan susah, sehingga pegawai yang sudah diterima sebagai pejabat fungsional tertentu tergantung difinitifnya dalam waktu beberapa tahun, yang tentunya merugikan pejabat fungsional tertentu terutama mereka tidak memperoleh tunjangan beban kerja pejabat fungsional tertentu karena terkendala dengan Surat Keputusan (SK) penetapan sebagai pejabat fungsional tertentu.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 107
3. Proses peningkatan kompetensi Pejabat Fungsional Tertentu pada Sadan Kepegawaian dan Diktat Kabupaten Bungo masih lemah, peluang ikut serta dalam pendidikan dan pelatihan serta pembinaan teknis khusus pekerjaan yang mereka bidangi tidak diberikan baik di dalam maupun di luar daerah. Proses penetapan angka kredit dan kenaikan pangkat juga memerlukan waktu yang cukup lama dan susah, karena berkas pengajuan angka kredit harus dikirimkan ke Sadan Kepegawaian Negara Pusat dan ditentukan di sana.
B. Saran Dalam rangka meningkatkan hasil kerja pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian dan Kepegawaian Diklat Kabupaten Bungo, perlu disarankan sebagai berikut: I. Pihak Permintah Kabupaten Bungo khususnya Sadan Kepegawaian dan Diklat harus menyediakan fasilitas kerja yang memadai, seperti ruang khusus untuk bekerja, sarana penunjang bekerja, komputer dan perangkat kerja lainnya. 2. Pengangkatan pejabat fungsional tertentu haruslah dipennudahkan dan dipercepat dalam urusan penetapan sebagai pejabat fungsional tertentu, sehingga mereka dapat bekerja dengan khusus berdasarkan jabatan yang ditetapkan kepada mereka. 3. Peningkatan kompetensi pejabat fungsional tertentu harus diperhatikan, hal ini sangat berguna untuk peningkatan profesional kerja mereka, sehingga secara bertahap para pejabat mereka dapat bekerja lebih sempuma dan profesional.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 108
KEPUSTAKAAN
Achmad, S. R. (2002). Sistem manajemen kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anthony & Govindarajan. (2005). Management control system. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Badri, M., Sukoco. (2006). Manajemen administrasi perkantoran modem. Jakarta: Penerbit Erlangga. Bernardin, J., H & Russel, J., A. (1998). Human resource management: An experiental
approach. Mc Graw-Hill. Cherrington, D., J. ( 1994). Organizational behavior: The management of individual
and organizational performance. Second edition. Boston: Allyn & Bacon. Bell., D. ( 1973).
The coming of post-industrial society. A venture in social
forecasting. New York: Basic Books Dessler, G. (2000). Manajemen sumber daya manusia, Edisi Terjemahan. Jakarta: Penerbit PT. Prenhallindo. _ _ _ .(20 I 0). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Indeks. Dwipayana. (2003). Membangun good governance. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka. Fayol, H. (1949). General principles of management., dalam Shafritz, Jay M dan J. Steven Ott. ( 1987). Classics of organization theory. California: Brooks/Cole Publishing Company Pacific Grove. Gibson. (2003). Organizations : Behavior structure processes. Eleventh Edition. New York: Mc Graw Hill.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 109
Gomes, F., Cardoso. (2003 ). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hall, R. (1968). Professionalism and bureaucratization, american sosiological review,
33: 92-104. New Jersey. Hamalik, 0. (2007). Pengembangan SDM manajemen pelatihan ketenagakerjaan
pendekatan terpadu. Jakarta : Bumi Aksara. Hasibuan, M., S.P. (2005). Manqjemen sumber daya manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Ilyas, Y. ( 1999). Kinerja: Teori penilaian dan penelitian. Jakarta: FKM UI.
IQ.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Irawan, H. (2002). !O Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Koontz, H., C. O'D., & Wehrich,. H. (1991). Manajemen, Jilid 2, Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Lutan, R. (2002). Manusia dan olahraga, Bandung: ITB dsan FPOK UPI. McCloy, et al. ( 1994). Petformance appraisal. New Jersey. Merrill, M. D. & Twitchell. D. (1994) Instructional design theory. New Jersey: Engglewood Cliff. Moleong, L., J. ( 1991) Metodologi kua/itat(f Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ranupandoyo, H., & Husnan., S. ( 1982).
Manqjemen personalia, Edisi Revisi.
Y ogyakarta: PFE. Rivai, V (2005). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan, dari teori ke
praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 110
Robbins, P., S. (2008). Organiztional behaviour. Tenth edition. (Prilaku Organisasi) Edisi ke sepuluh, alih bahasa Benyamin Molan. Jakarta: Salemba Empat. Robbins, Stephen P. & Timothy A. Judge. (2011 ). Organizational Behavior. 141/i ed. Boston: Pearson. Robert L. M., & Jackson., J. (2006). Human resources management, Edisi sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Simamora, H., (2004). Manajemen sumber daya
manusia Edisi Ill Jakarta : STIE YKPN Roskin., M., G., et al. (2011 ). Political science: An introduction. 13th edition. Santoso. (2010). Be/ajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Simanjuntak, P.,J. (2005). Manajemen dan evaluasi kinerja. Jakarta: FE UI. Stoner, F., Gilbert. (1995). Management, Terjemahan oleh Alexander Sindoro (1996), Printice-Hall, Inc. Swasto, B. (2003). Pengembangan sumher daya manusia, edisi ke dua. Y ogyakarta: STIE YKPN. Thoha, M. (2010). Manajemen kepegawaian sipil di Indonesia, Cet.4., Jakarta: Prenada Media Group. Mangkuprawira, S. (2004). Manajemen SDM strategik, Jakarta: PT Ghalia Indonesia Sugiyono. (2001 ). Metode penelitian administrasi. Bandung: Alfabeta Umar, H. ( 1998). Riset sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta: Gramedia. Wignjosoebroto, S. ( 1999). Kepemimpinan dan motirasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Widjaja, A.W. (1998). Administrasi kepegawaian: Suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Press. Jurnal
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
111
Harrel, it, E., C., & M.T. ( 1986). Organization-profession conflict and the satisfaction
and turnover intentions of internal auditing, Auditing: a Journal of Practice & Theory (Spring) : pp l 09 - 121 Kalbers, L., P., & Timothy J ., F. ( 1995). Profesional and its consequeences: a study of
internal auditors. auditing ; Journal of Practice and Theory, Vol 14 No. I: 64 - 86 Kuraesin, K. (2003), Sistem pakar untuk proses penerimaan tenaga kerja baru di PT.
Electric wire Indonesia (Ewindo) Bandung, h1!n:'elib.uni"o111.ac.idifiles/ disk l /4/ jbptunikompp-gdl-s 1-2003-kingkinkur-l 75-BAB+l.pdf Morrow, P,C., & Goetz., J., F. (1988). Profesionalism as form of work commitment
and job satisfaction in accounting organization, accounting, Organization and society 9 (I) : 49-59 Motowidlo, S.J ., Borman, W .,C., & Schmit, M.J ., ( 1997), A theory of individual
differences in task and ccntextual performance, human performance, I 0 (2) : 71-83 Pantja Djati, S. (2003). Kajian terhadap kepuasan kompensasi, komitmen organisasi
dan prestasi kerja. Jurnal manajemen dan kewirusahaan, Vol 5 No. I Tahun 2003. Rahmawati. ( 1997). Hubungan antara profesionalisme internal auditor dengan
kinerja, kepuasan, komitmen dan keinginan untuk pindah, Perspektif, Vol. 8, No. 8 Oktober - Desember: 158 - 167. Rotundo, M. & Sackett, R. P. (2002). The relative importance of task, citizenship and
counterproductive performance to global ratings of job performance; A
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf 112
policy-capturing approach. Journal of applied p.sychology, Vol. 87, No. I, 6680. Royen, R. (2007). Profesionalisme aparatur pemda tobasa. Jurnal. Medan: USU. Schein, E.H. ( 1962). Problems of the first year at work: Report of the first career
panel reunion. Sloan school of management, MIT, Working Paper No.03-36 Steele., J., D., Beauregard, R.S., Hoover, P. B., & Schmidt, A. M. (2002). Goal
orientation and task demand effects on motivation, affect, and performance. Journal ofApplied Psychology, 85, 724-738. Wood Et al. (1989). Social cognitive theory of organizational management, Academic of management review.
Regulasi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Lampiran I : Transkrip Jawaban Informan I. Usia lnfonnan:
a. 31 Tahun - 40 Tahun
: 17 Orang
b. 41 Tahun - 50 Tahun
: 22 Orang
c. 50 Tahun ke atas
: 10 Orang
2. Masa Kerja a. 5 Tahun - 10 Tahun
: 15 Orang
b. 11 Tahun - 15 Tahun
: 22 Orang
c.
: 12 Orang
16 Tahun ke atas
3. Jenis Kelamin: a. Laki-laki
: 26 Orang
b. Perempuan
: 23 Orang
Catatan: a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu No
Pertanyaan Penelitian
A
B
c
Jml
1 I
2
3
5
8
Rekrutmen
a
4 b
1
Apakah penerimaan dan pengangkatan pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan pada kebutuhan?
34
13
4
49
2
Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan?
35
10
4
49
Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan pada kreteria calon pegawai yang dibutuhkan?
30
10
9
49
Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan peraturan yang berlaku, seperti umur, etika, nonna agama?
28
12
9
49
c
-------
3
4
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
a
b
c
5
Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilaksanakan secara objektif dan jujur?
29
10
10
6
Apakah pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo diangkat dari mulai penerimaan calon pegawai?
47
2
7
Apakah Pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo diangkat dari pegawai yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil?
0
3
8
Apakah Bapak/Ibuk bekerja pada jabatan yang sesuai dengan pilihan dan keinginan sendiri?
46
3
49
9
Apakah Bapak/ibuk bekerja sesuai dengan profesi dan kompetensi yang dimiliki?
47
2
49
10
Apakah Bapak/Ibuk pemah mendapatkan kesempatan pendidikan dan pelatihan dalam bidang jabatan yang ditekuni?
11
Apakah pengangkatan menjadi pejabat fungsional tertentu difinitif diperoleh dengan mudah?
12
Apakah penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu diperoleh dengan mudah?
13
..
Apakah kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu didapatkan secara mudah? ~
•
''•
-
•'
_-::;·>.. :-
~:.-1
0
. -
»'::-....-...1 . . . .: - · · . - - - " , ' " : ··~:~-~,~-~· _, ",L
•'•L'~:~; ~
...•• -·,:
_~:~
•r.'":
...; - : _.--.-
~~
•'
·~--
,.-
_j
49
46
49
7
42
49
4
3
42
49
1
3
45
49
1
3
45
49
-,::.-~·
•''
49
,-
,'.'"'-'~_!"
't-~••: ... o :
... :·
-
.\
.~• . •
,:,: .• :• ·.,
•
--~";!~
14
Apakah dalam bekerja bapak/ibuk mendapatkan pembinaan dari atasan?
37
7
5
49
15
Apakah bapak/ibuk mendapat pembinaan secara teknis dari pihak lain dalam bekerja?
10
12
27
49
16
Apakah ada program BKD dalam pembinaan secara berkala?
37
10
2
49
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
' ..
42246.pdf
:,-
•
17
•
~
\
•
•
·~
, ••
-
•
.,
•
•
'
.,
Apakah tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu sudah sesuai dengan beban kerja yang diemban?
•
-
.,
•
•
..
>
••
12
15
22
15
24
10
19 sesuai dengan aturan dan perintah yang berlaku?
33
12
4
49
Apakah Bapak/lbuk bekerja dengan iktikad pengabdian dalam melayani masyarakat?
30
10
9
49
40
9
18
Apakah ada penghargaan atasan terhadap prestasi kerja Bapak/lbu?
49
Apakah Bapak/lbuk sudah melaksanakan pekerjaan
20
Apakah Bapak/lbuk bekerja berdasarkan beban moril
21 terhadap pekerjaan dan masyarakat?
49
22
Apakah Bapak/Ibuk bekerja berdasarkan teknis kerja yang telah dibuat?
30
7
12
49
23
Apakah Bapak/Ibuk bekerja menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan?
4
21
24
49
24
Apakah Bapak/lbuk memiliki kemahiran dan kemampuan dalam melaksanakan tugas?
40
9
37
10
49
Apakah Bapak/Ibuk bekerja secara bersama dan
25 saling berkoordinasi?
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
2
49
42246.pdf
Lampiran II: Lembaran Kuesioner ANALISIS PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PEGAWAI P ADA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO Nama
Umur Jenis Kelamin : ..................................... . Masa tugas Jabatan Jawablah dengan memberi tanda (X) padajawaban dari pertanyaan di bawah ini berdasarkan pengetahuan sdr! I. Apakah penerimaan dan pengangkatan pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan pada kebutuhan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 2. Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 3. Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan pada kreteria calon pegawai yang dibutuhkan? a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
4. Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo didasarkan peraturan yang berlaku, seperti umur, etika, norma agama? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
5. Apakah penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo dilaksanakan secara objektif dan jujur?
a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 6. Apakah pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo diangkat dari mulai penerimaan calon pegawai? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 7. Apakah Pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo diangkat dari pegawai yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 8. Apakah Bapak/Ibuk bekerja padajabatan yang sesuai dengan pilihan dan keinginan sendiri? a. Ya b. Tidak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
c. Tidak tahu 9. Apakah Bapak/ibuk bekerja sesuai dengan profesi dan kompetensi yang dimiliki? a. Ya b. Tidak c.
Tidak tahu
I 0. Apakah Bapak/Ibuk pemah mendapatkan kesempatan pendidikan dan pelatihan dalam bidang jabatan yang ditekuni? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
11. Apakah pengangkatan menjadi pejabat fungsional tertentu difinitif diperoleh dengan mudah? a.
Ya
b. Tidak c. Tidak tahu 12. Apakah penilaian angka kredit pejabat fungsional tertentu diperoleh dengan mudah?
a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 13. Apakah kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu didapatkan secara mudah?
a. Ya b. Tidak
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
c. Tidak tahu 14. Apakah dalam bekerja bapak/ibuk mendapatkan pembinaan dari atasan? a. Ya b. Tidak
c. Tidak tahu
15. Apakah bapak/ibuk mendapat pembinaan secara teknis dari pihak lain dalam bekerja? a. Ya b. Tidak
c. Tidak tahu 16. Apakah ada program BKD dalam pembinaan secara berkala? a. Ya b. Tidak
c. Tidak tahu
17. Apakah tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu sudah sesuai dengan beban kerja yang diemban? a. Ya b. Tidak
c. Tidak tahu 18. Apakah ada penghargaan atasan terhadap prestasi kerja Bapak/lbu? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
19. Apakah Bapak/Ibuk sudah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan aturan dan perintah yang berlaku? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 20. Apakah Bapak/lbuk bekerja dengan iktikad pengabdian dalam melayani masyarakat? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 21. Apakah Bapak/lbuk bekerja berdasarkan beban moril terhadap pekerjaan dan masyarakat? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 22. Apakah Bapak/lbuk bekerja berdasarkan teknis kerja yang telah dibuat? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 23. Apakah Bapak/Ibuk bekerja menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
24. Apakah Bapak/Ibuk memiliki kemahiran dan kemampuan dalam melaksanakan tu gas?
a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 25. Apakah Bapak/lbuk bekerja secara bersama dan saling berkoordinasi?
a. Ya b. Tidak c.
Tidak tahu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Lampiran III. Pedoman Wawancara 1.
Bagaimana cara dan langkah untuk menerima dan mengangkat pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo? Jawab:
Rekrutmen pegawai Juga dilakukan dengan berbagai pertimbangan dengan menghitung secara sangat cennat mengenai jumlah dan kualifikasi PNS yang dibutuhkan,
ketersediaan
anggaran
untuk
gaj i
dan
tunjangan,
serta
mempertimbangkan kelebihan PNS Rekrutmen dilakukan dengan berpegang pada sejumlah pertimbangan yaitu:
I 0) Meritokrasi, yakni merekrut pegawai negeri dari calon-calon terbaik yang ada; 11) Tidak memihak dan tidak dapat disuap, yakni seluruh calon yang memenuhi persyaratan tertentu dipertimbangkan untuk diangkat menjadi pegawai negeri; dan 12) Efisiensi, agar terdapat fleksibilitas dan koordinasi dengan instansiinstansi terkait; 13) Hasil perhitungan kebutuhan formasi PNS dapat diimplementasikan secara efektif; 14) Organisasi yang disusun benar-benar diarahkan untuk melaksanakan misinya secara efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan visi yang ditetapkan;
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
15) Setiap unit organisasi, tersusun dari jabatan-jabatan yang dibutuhkan oleh organisasi
induknya dengantugas-tugasnya yang jelas serta beban
kerjanyaterukur; 16) Setiap jabatan mempunyai standar kompetensi yang jelas bagi pegawai yang akan mendudukinya; 17) Setiap jabatan mempunyai standar kinerja; dan 18) Penataan PNS dilakukan berdasarkan prinsip terencana, sistematis, berkelanjutan dan obyektif (sesuai dengan ebutuhan riil organisasi)
2.
Bagaimanakah proses pelaksanaan penerimaan dan pengangkatan Pegawai pada Pemerintah Kabupaten Bungo? Jawab: Proses seleksi dilakukan tiga tahap, yaitu:
b. Tahap seleksi administrasi; c. Tes tertulis; dan d. Tes wawancara.
3.
Bagaimanakah pengangkatan Pejabat fungsional tertentu pada Pemerintah Kabupaten Bungo? Jawab: Mereka sulit untuk mendapat difinitif sebagai pejabat fungsional tertentu. Hal ini disebabkan proses penentuan angka kredit sangat lama dan panjang, yakni melalui tahapan Kepala BKD Bungo, Bupati Bungo dan ditentukan di BKN Jakarta. Hal ini dilakukan, karena pejabat penilai angka kredit pada Pemerintah Kabupaten
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Bungo be Ium tersedia. Sehingga Pengangkatan pegawai menjadi definitif sebagai pejabat fungsional tertentu mengalami proses yang lama dan panjang yakni antara 4 hingga 5 tahun 4.
Bagaimanakah cara meningkatkan kompetensi pegawai? Jawab: Peningkatan kompetensi mereka kurang diperhatikan, bahwa seringkali undangan buat para pejabat fungsional untuk diikutsertakan dalam acara Diklat ataupun Bintek khusus bagi pejabat fungsional baik undangan dari pusat, provinsi maupun instansi terkait lainnya, akan tetapi undangan tersebut tidak dipenuhi oleh pihak BKD Bungo atau pihak pejabat fungsional tertentu tidak diberikan kesempatan untuk mengikutinya.
5.
Bagaimanakah cara kenaikan pangkat pejabat fungsional tertentu? Jawab: Proses penetapan angka kredit bagi pejabat fungsi tertentu pada BKD Bungo memerlukan waktu yang cukup lama dan proses birokrasinya panjang. Prosesnya mulai dari pengesahan kepala BKD Bungo, kemudian disetujui oleh Bupati Bungo dan dikirimkan ke BKN Pusat. Penilaian angka kredit para pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo dilakukan di BKN Pusat di Jakarta. Hal ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten Bungo dan BKD Bungo belum memiliki tim yang memenuhi syarat sebagai penilai angka kredit.
6.
Bagaimanakah cara pemberian tunjangan jabatan fungsional pejabat fungsional tertentu pada BKD Bungo? Jawab:
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
Tunjangan bagi pejabat fungsional tertentu belum sesuai dengan beban kerja yang mereka hadapi, karena tunjangan yang diberikan disamakan saja dengan pejabat fungsional um um yang be Iurn jelas pekerjaannya, pada tahun 2015 mereka baru mendapat tunjangan jabatan fungsional sejumlah Rp. 300.000,- per bulannya, sama dengan pejabat fungsional umum lainnya. 7.
Bagaimanakah cara pegawai BKD Bungo melaksanakan pekerjaannya? Jawab: Kami bekerja mengikuti standar prosedur yang telah dibuat dan menggunakan sejumlah saran yang ada dan terbatas. Dimana ruang kerja khusus pejabat fungsional tidak disediakar., sehingga mereka tersebar ke ruang bidang-bidang yang ada di BKD. Hal ini menjadi kendala bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaan khusus yang dibebankan kepada pejabat fungsional. Bukan hanya ruang kerja yang tidak disediakan, tetapi fasilitas kerja seperti komputer dan perangkat lain yang menunjang pekerjaan mereka tidak diperhatikan atau tidak disediakan. Seharusnya, pejabat fungsional yang memiliki beban kerja khusus, diperhatikan kelancaran dan kemudahan mereka untuk bekerja, agar mereka bisa lebih fokus, nyaman dan tenang di dalam melaksanakan tugas. Sesungguhnya jabatan fungsional dikembangkan untuk mengisi jabatan yang tugas-tugasnya belum terakomodir oleh pejabat di suatu unit kerja, sehingga ke depan sangat menunjang pelaksanaan tugas pokok yang berorientasi pada tuntutan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42246.pdf
I
Lampiran IV. Besaran Tunjangan Pejabat Fungsional l UNIANOAN. l"P)
UAAIAN ----· ----------·- --·---
111 .. 111..
..~11.Y..!:.•.u.._
M•dv•
PrlAkHn
>-·----------------+----------- ~~J~·.!."!~Prlnk•""" -··-Y-_~!:..~ PAN d•!!_HU - · - ... -~~~-- ------__ Poer pr_,, P .. nama Poet.k~n• .,
..,.!:.~~-~"-'.' ·--'~"'"''."wtl_
.. .'!'.~'~."-. --~"'.'.'~'.'!- ..
ln•t•n•I Pl'mblna
Madya
Prrml'n PAN d1tn. - l\H .- -- . ---·">•• ··----
~-·-···
---~-
Pl'l•k•ana
·······-·-··· .J~l.'.it•r•_
--
··--~~_!i-•___ -""'!'.!~-~ P.,rta•lla ,..,i.k~r\41
Pl'mula
-~"rTI~·~--
.;oo ooo
• ..'00 ()()(_) '.I >tHl l>t>I) /
N•.1
j l)I) IJl.W)
it>l)l.-.tn1t1/1Jl/
10
l)
IM W_) l){_)I
~
/00 000 '1'1 '...,111111 /f){) I
N1_1
•,oo 000
:1 PPrawnt
•,
l t.N
000
U P/l)ll/'l/.'\ID·l
1.'!pJ __ _
.J!l_"'J~NC;~-~
IJKAIAN
4
Prn11nw"··
:,.''."' (){)f}
~: .. trn"11nkrr;nnn
11,.,,~,. ll"~"hatar\
l!~0.000
i6S 000
Ker•·•.,r)o~~·l•on~
'S00.000
.i6S.OOO
Q4/KfP/M PAN/ll/1001
600000
140 000
]',/KfP/M PAN/.1/]001
•lOO 000
]40000
NO Sa hhur\ 2007 Prn~:11m.ir MrtrcHo!ni.!r
JOO 000
no ooo
No
no ooo
~ i '""u" ~001
\()() 000
rl ... n t,,.,_,f.•,ii. ... /f)f) ()()t)
'1
,p,f)
1lf)i) l)l_)U
)i.r-n' PrfhUhllrl.lr,!.1'1
>-tl'/1H/M No
1
1(1
l'AN/ 4'//l_~)•l
T.ihLin ..""()()/
(){)!
~
\00 000
i•r anata 11uuunian Mn .. vnrnkftt
::SOOWU
LIN
t.>~UWU
''lJ!/10'.l/Ml'l\N/l l/ JOO~
·100 000
Nu J.'J 1ahuu J.Wl
l I U Lll)U
~)
Nn
I!
1..10 t>OIJ
"',"dh1n •1 1X)/
1
10000 ,,'rll_) l_){_)I)
.'70 DDO
t•e~e•ia::-u~·ai
0.1/M PAN/l/::>OO·I
l~U 01)0 r,'iOOOO
U':J WU ]40000
Nv l\l 1ehun lCJlll
JOU 000
J.J.() 000
:11 'r'-hn -•• h·n,·d1.'nll!.H'I 1•,.1,.,..,~,..,r1
>-·r·1· hldH1f)i.!,ltl
J>.r't'i)
u
1·;
1·•',/~•. 1f"/\~j/1:.1;1:•1)·i
l l '""lllUJ' l\llulu Ha• ""II K"m P~rrlA1Z•n1t1rn 1'1/~rr;M PAN/ l)/:00}
«no noo
.1r. nori
(.l ()()U
.: i!t~ V!JU
Nn 70 TAhlln UXl7
noooo
11
,;,. 1.itkr.1ti.'ln J\~llri£
,
lli/Mt Nl'AN/ l 'lll'J ~
Nn
'•R T ~hHn .:'000
U'il""I ~U(U
"}.
{)00 FjtJU
lllatt-1• rr•i•tt
l
7~0
M•·"•
1
000
n. .,n ooo or.x;
rrar•~'•
•JOO
Ap.r1 la~...
7ri() 000
li.;11.:I" Jit" t• ~A
btJU U0U
.'I }I' I H}I: to,,.Uo"lrl~1.,T1
it,rn1 ·.~'/f..I
N•.J
i·1t.1 >·,\N/
~-·.'·
t 1 1 Trkn1'.1
~ ("!~Hlrl
1\11'.
~;:1~t'>
·
''1J\fAn
to:rrn ~:.,uanirnn l /!l/MrNPhNO q;;q ~fo
r 11, ~."•
.'Of) I
oH ; .1hu11 iou I
t~rat~rp
\()(}
0·00
J 1 ,J~ OUU
()()0
r-.,adfat
:~-..-,
Ml.la.a
ltt~ ODO
f"'1at•rt••
~}C.0
()()()
~'"',...,
}
I~
000
Ap.r• M•th1 •
:
7D OC>i)
.i\p...r' Mi...1l*
}li-0 OUO
A
"'..lll.~•r..,
I ~ · ri\.1 • · .·V·J:
1 ,. .-
t ~: ~ :
.'- ~ t ) I )\)I ) 1 .'.
lll.an'• r•.A'1.il• Ut,;irriji
r,.
rir Hi
M•llv•
A,,11•••• r.11,rta
~r1
0000
J\ruiA!l\11 '-.11H11n
100
non
.,runn.:nn
l~>~
000
fi:i:m
~ :-·)/~.u
NP:\N/ ! \)RC)
No t1H ~ n~1urt 100/ ~,
...
)')I)()()(')
JH!> 000 ,~.
)ii()
001
ll'J 000 /\j11ft
"''•1ly'ill
~J1--1r>Mui:Ht
nnono Jt',O 000
)".,f)
\if>I)
J
1-~0
000
140 000
;· )() (}(}()
} II> 1)(xo
""1
l) ()()()
,_.,_,,,,,.,r,.,._11.::i Y...rrl!
>.r11..,r1~,-,11
)..r111 .'•l1'.-1\1'
r.1.,,1 ..
'''
·•:···
: .-' •, I '·.1~,1':.11.
;.,,.1,r.11.
;\•1~1•r
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
t, / ~.
N11
, . . . . , . . . . . <J
~\.
1•
.. I 1 I
r.~
... i~.11
~l
il :
•• /(:· 1.\(:•1) ~
I
:>{
>I l
.'·~!:· !Hil\
~HI)
l'.r•l111fot11,l11
t i ~,: \,'1
:H
t
I
.•\l\j / } .·' .'
,,l111r1
.·::.
i
I :·I)\ l
'1:!){)\)-1)
'Jf ',
:t)I) IHX:
42246.pdf
325.000 20 Pranata Nuklir
19 i nstruktur Kemenakertrans
500.000
265.000
BA TAN
36/KEP/M PAN/3/2003
400.000
240.000
Ne. 58 Tahun 2007
270.000
21 Pengawas Rad1as1
1.400.000
300.000
149/KEP/M _PAN/11/2003
750.000
250.000
Ne 55 Tahun 2007
325.000
: .:oo 000
.:so 000 22
Ag en
: 200 000
300 000
B:N
750.000
250 000
31/KEP/f\tPAN/5/2002
Ne. 57 Tahun 2007
::: 5 000
220.000
No. 48
23 Teknisi LITI
~ahun
2007
1.100.000
300000
750.000
240000
300.000
1.400.000
450.000 24 Arsiparis
700.000
350.000
1.200.000
300.000
ANRl
500.000
265_000 240.000
23/KEP/M.PAN/2/2003
750.000
250.000
PER/ 3 /r.tPAN/3/2009
375.000
No. 31 Tahun 2007
325.000
220.000
No. 46 Tahun 2007
275.000
sec ooc
:65 000
3i/HP/M PAN/4/2003
600.00C
_:.:0000
~·lo
300.000
220.DOO
25 Stat:st<s:
500.000 26 Penera
BPS 40 Tahun 2007
220.000 550.000
67.iKEP/M.PAN/7 /2003
BAT AN
450.000
1.200.000
27 Pengendali Ekosistern
325.000
325.000
!\em Perdagangan
500 000
265.000
128/KEP/M PAN/12/2002
400.000
240.000
No 70Tahun 2007
270.000
28 Operator Transmisi
495.000
Sandi
Hutan Kem. Kehutanan
600.000
265.000
Lemsaneg
957.000
264.000
54/KEP/M.PAN/7 /2003
400.000
240.000
133/KEP/M.PAN/11/2003
660.000
197.000
No. 34 Tahun 2007
270.000
220.000
No 105 Tahun 2006
264.000
Operator Penyelia
400.000
Operator Pelaks. Ljt
250.000
Operator Pelaksana
197.000
.:g5 000 30 Penvl1'uh Per1ndag
29 Sand:man
300.000
Le111saneg
957 _COO
.:6t. 000
!<em. Perdagangan
500 000
265.000
13.::'KEP/M.PAN/ll.' 2CO
660.COC
:s: 000
12~/KEP/M.PAN/ 12/20023
t.OO ODO
24D.OOO
:cs Tahun .20C6
:6.:: 000
No 6C Tahun 2007
270.0DO
No
Operator Penyelia
.:oc DOD
Operator Pelaks. Ljt
250 ODO
Operator Pelaksana
:97 000
: 400000
t.50.000 32 Pemer;ksa Paten
:.200.000
300.000
Kem Hukum Dan Ham
750.000
PER/219/M.PAN/7/2008
750.000
250.000
t. 7/KEP/M_PAN/6/2003
300.000
No. 31 tahun 2007
525.000
220.DOO
No. 41 Tahun 20D7
3: Perekayasa Kem. Ristek & BPPT
525.000 3t. cerne' ksa Pa1ak
33 Pemeriksa r11lerek Keir Hukum Dan Ham
SC>C DOC
265 COG
I.em. K;;uangan
t.6.'k:EP/M PAN/6/200?·
550 ODO
:_.:c JOO
t.: Tahun 2007
:.oc ooc
Ne
Gel IV
35 Guru
1.100.000
550.000 1.000.00C
300.000
:.:n-:EP/i\:i PAN/3/2003
650.000
2'C.OOO
No 53 -:-ahun 2007
325.DOO
389.000 36 Penggerak Swadaya
325.000
Masyarakat Kemendikbud
Ge: :11
327.000
Kemnakretrans
500.000
265.000
Ne 1-6 Tahun 2009
Ge: i;:
286.000
KEP/58/M.PAN/6/2004
400.000
240.000
Mo. 63 Tahun 2007
270.000
220_000
sec ooc ::.s .:cc 000
cenga'.'ias Sekeiah
Gel IV
560.000
o,ernencl :kbud
Gel ii!
t.85 000
~.cc.oco
9:/~:EP/M
Go: i,;
t.35.000
Ne. :08Tahun 2007
37
Aud tcr
8Pf P "EF:.
220/~,UANI'; 20C8
Ne 5 Tahun 20:.::
: .:cc DOC : :oc DOC 7'.'JC COC
.:sc DOC
PAN/:0/200:
Ne: 3 -ahun 2003 t.00.000 40 Dokter
39 Pengamat Gunung Ap'
1.400.000 1.200.000
Kem. ESDM
300.000
Kem. Kesehatan
135/KEP/M .PAN/12/2002
280.000
139/KEP/M.PAN/11/2003
750.000
No 67 Tahun 2007
260 000
No. 54 Tahun 2007
325.000
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Go Ii!
260 000
Gol !
230 000
42246.pdf
ll.JNJ1\NC.1\N (tip)
IJl\1\l!\N
lJl\1\lf\N
IUNll\Mo1\N (l(p)
l11h.1L111I11nt;-..i1111,il
llt.,111.1
l f~
11 I I I ,1
ll\\t1ln\I Prrnh1th1
PrlllH"n Pl\.N d1111 HU 1
1
•l:
f:11k
r.-.
1•,...,tnrtu1
L" '"'
r1
l'r11y1•1l.1 J'orl1lk\11f\il
I n11j11t"''
I nuj11ltt11
Pf"h\k\Mh1
J'ihlk\1llHt
t'r-lnlt~.,.,"
l'r-1p1r ..
t'rlnl.""""
t • .:·
ll:rt11. ;:r·.rhntnn
l u1ir Nri:rr ·
~:rrT1
c''" C}(j()
,.. ,i·, ;">·()1;
~DO
OG-0
l 1 JHlXflt..-i f 1 f!.NiH/;it->n·,
.l
t·J11 // '"'h1111 ~'IXlX iOO ()(){) ftfAJJ~)'.>Nl\'·,
0
-~
No
Q(")Q
..~4
Prnjt~i· ~'n 1 .i~
th1m,
d~in
)1)0 !)l)I)
:.\:/ia:t i.1 ,1.-v1 vf,N/: ..1 /~\C·O
•1 "1
Jr,o
lfX) (ll)i)
:.:0000
(,',O DOC
l r n~n-ir1 ..'00 ! ~.
11,.. I I 'r' I I i l I) l
/X;; !Ji)\)
Iii,'.,.,
t'" 'Ii .... •
.inti
r~rrrric
Hr.•;Hl"J ~:t
!)'11) I
.•.;o
J\/: }D/i\1 Pf;,N/ J/ .'DO·f 1
~J·~ ~,,tum
No
11 J
f1~rl1i,1t1~
)11.rr.,....
Oi)()
,\~
d. ~ nn
~'rriti
"No
.'}D 000
.1 DD/
flr!,.,;ru
: ODO OOC•
:(, inl1l1n
.1n:.~
ID[; 000
ft(1·.~rl
fH1t\I f\f"'-"1
lt:rrn PrndJc1
lrktor
~.lin
1
"""'"•ll.1/·1 ...
• I I ~ l /; !:; r-, I ' 1 ,,,
r·J1 I
0
\f'.;
1!: ! ..,I 111t:
~IP" f \ 't
c"I
io. ' f l ..
j-.·.t't~N.:
/
1
1,
'."di I}!;[)
,',it: (H
)~1/>.l
;i /r.,1
";(~
i\11"">:•..
,.,,..,,,.k!,.,,,.,.,.,.rtt:
m.N
)<}
r·J f I
! i\) /
}
l ~
."I
I IL
j
rI
/
Ju:
i}iH)
(1(.,()
000
r: ! ~
t 1 r-r·1~§!rir1ll:,lit1.1 !11111!11_1l1..,t1
,"I I I
'-.r-~1
(·liL" OOG ~ 1 1\Ni'•/
..1 (~(;:
'.,:!~11~111 /l~I~
l"Jti
/0() 000
J/!iDOO ~;~1: l}i)!~
.'c,', OOD •,,,;1>:1 Prr... ,,..
~~,o r)(>t)
'100 000
t(l:'"l.}4kt
.H1!•.tP/f\,1;: \,V,.\ 1 ,PAN/tt/ lrktnr
l100 000 t / i- f 1 'r' 1 I
~C>O
\(,o ;mo
Pf fl/O;'/MI NP/\ti/.'/.'DO
/'JO DOC
•
:.:o 000
·~OC •1
i- 1 rr~t'ir1:1"ln
000 i"'~f!
l'; l)t}il
~f.l ~l'l~llltL /(~:
'..-,r1;"1•11,"'11
~.rrt
•.. 11.-.1 F
;r...1~. vv f\',I' .-uJ :11,.
1
JI H:: }(
:.<:
'1 1
i;rrL~n·1"\n
#/t. I I' /1\.1>. '../\/' /\' .• 1 /\r·J/ 1 It
:·)•)')
r·J I
I
l>.l'"tl•
:
I' . ,... ! l ~ l r I
/
i: '
N1 I
._,,.. 1 ,,
1-1,.,f,"'1•:1..,11
i 11
1 • ,.,, 1Llt1 / ; : ~
f 1 ,.. ~
r,..,,
1,,,
~
r,
.il'.1('.•000
Na :t1 !',... ,. : II'~
'1
Tr-
r. t ~ · ~
jo, 1'"' I 1 '
J\1 II
t~,..
j. 1 I'"
'.' : ! : ! : ( i( ~
ji't'i•.,
':'.i~h;t1 ..'O:
•'~'l'jl"'' ,,j
t.
,_r-1~;
I 1 itHvl
,., ("Ill
l"jrk
l\1
••~,..,
b ,. f
i ,'1 ,"\ ~
I
'.
!I
l I l I ' ' '
.•AO ()(){.)
I ~
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
r" I
:i"I ,"I, l
"'I.JI J
,'1,, (>00
> 1111\,ltt•
t14/•.t'-'/f·:1~: 'v\!i\~,Vf\N/
10
..., ...... OCX)
.'•l() 000
42246.pdf
6:
--=~ r1 ~
-at a BanEunan
- DSC DOC
3CC DOC
62
--=i. n k Penvehata,1
790.000
265.000
f~eri
525 000
24.0 CDC
56/1-\EP/~:lK
:.cso 000
300.000
790000
265.000
525 000
240000
dan Perurnahar1 Kem Peke-r1aan Umum ~\I
65 .l<EP.:r\·1!<
t..SPAM;' 10
PekerJaan Umum \/•,'ASFArJ/ :C/l
;:999 No 36 .,..ahun 63
~006
No 36 Tahun 2006
275.000
64
920 000
Pengai.1J"as Penkanan
Penga•Nas Farmasi dan
275.000
l 400.000
500.000
1 175.000
300.000 260.000
makanan
(d 1gabung Pengawas
Ben1h lkan) 660000
Kem P;esehatan
35/KEP/M PM·J/5/2001
400.000
48/KEP/M PAN/8/2002
725 000
No. 32 Tahun 2007
270.000
No 52 Tahun 2007
325 000
Kem Kelautan dan
Per1kanan
65
67
Apoteker
1400 000
Kem Kesehatan
1 200 DOC
66 As1sten Apoteker
265.000 240.000
PER/07/M.PAN/4/2008
750.000
PER!08/fV1 PM4i2008
~Jo
325.000
No 5.! lahun 2007
54 -:-ahun 2007
Pranata Laborator1um
500 000
500.000
Kt'm Kesehatan
220.000
325.000
68 Pengantar KerJa
Kesehatan Kem Kesehatan
850.000
265 000
t<:em Tenaga Ker.ia dan
500.000
265.000
400000
240.000
Transn11gras1
240 (Y'..,O No 54 Tahun 2007 69
300.000
500 000
Pen,·u:uh Kesehatan
05/KEP/MK 'J"'ASPAN/2/20
220.000
270.000 70 Ep1demc log Kesehatan
500.000
Mas·1arakat Keri1 Kesehatan
850 000
265 000
~:em
850 000
265.000
58/KEPifv1. PAN/S/2002
600.000
240 000
: 7iKEPiM.PAN/:1. 2000
600.000
240.000
No 5.! -rahun 2007
300 000
220.000 500.000
r--J8 7 ~
s.::. ..,..ahun
300.000
2007
500.000
Ent::::mcicg l<esehatan
72 Sanitarian
r:en: Kes.ehatan
850.000
265 000
Kern Kesehatan
850.000
265.000
:3/KEP /IV1 PAN/11/2000
600.000
240 000
19/KEP/l\'1 PAN/: :;2000
600.000
240.000
300 000
220.000
No 5.:1 Tahun 2.007
300 000
220 000
Ne 54 ".'ahun 2007 ,. : :.
Perancang Peraturan
...,,.
l 400000
.::/f'.EPiM PAN::2/2000 r·io .::; ".':ohun 2007
~;-ern
750.COO
42/!<,EP/r..·i PAtJ.:12, 2DJO
1200000
~.;!
'ahun 2007
2:'..!f'.EP. M
PA~Ji4/200:
Ne 54 -ahun 2007 Pe-11 ! I~
76
~ahun
2007
600.0{)0
300 ODO
500.000 265.000
Kesehata n
240.000 220000
22/KEP/r-..1 PAN/..:/2002. ~Jc
500 OOC
5~
Tahun 2007
500000
73 B,dan
85G.000
265.000
~.em
600.000
:.:~C.DOO
::.-'PER/!'v1.PAN/ 2.: :2088 f'Jo
300.000 - 300.000
850 O·JO
Pera·.•,-at G!g1 i..: erii
750 ooc 325 000
Nutr,s cni5
Y.esehatan
Ne 5.:!
':'.25.000
BA"PEr
t<e:M r.:esehatan
79
200.00C
1 400000
r-Jo 77
~
Perencana ::.6.:~:EP/i',.1 PAr-J/3/200~
Adm,n!stratcr
f'.">ehatan
Perundang-Un dangan 1<em Hukum Dan Ham
75
l'.esehatan
~:esehatan
9 Tahun
265.000 240.000
::o:o
80 !nspektur i<:etenaga ! 1 str ;\.:an ~·.ern
:.100000 '.:..S/KEP/~·/1
PAN/3/2002
t·ic 53 7ahun 2006
s:.
n:;1:-=~:tur
300 000
2::_,:l-.',EP/i'-1
520 000
i'Jc
s:
7ambang
f;em ESC:r;1
: c 'f;EP/M
PAN/4/2002 No 7: ..,..ahun 2007
l OSD.COC
PA!'~/0:.:.'2Q.J2
_ -ah ...iri 2C>C7
l 050 OL'O
750 000
325
ooc
'nspektur ~....~.rt·:al<. dan KeM ESDM
- cso 000
750.000
23,KEP!M PAN;.:12002
750.000
325.00C
Mc 71 Tahun 2C07
:.25 000
ampiran V Daftar Jabtan Fungsional Tertentu
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
ESDi\1
42246.pdf
EJ
Rumpun Jabatan
Jabatan Fung
OJI
2
96
Adikara Siaran
EJ
Administrator Kesehatan
I
3 Operator Alat-Alat Optik dan Elektronik
I
Kesehatan .
l~I==4=~'~====5==~I
L:J
EJ
-
I.Penyidik dan Detektif
104 Analis Kebijakan
Manajemen
Kementerian Komunikasi dan Jnformatika
Nomor 130/M.PAN/1989
Kementerian Kesehatan
jNomor 142/KEP/M.P AN/I 2/2000
Badan Intelijen Negara
Nomor 3 l/KEP/M.PAN/5/2002
Lembaga Administrasi Negara
Nomor 5 Tahun 2012
I
:===============::~==========~
w1~gen
Dasar Hokum (PermenPANRB)
lnstansi Pembina
Imigrasi, Pajak Dan Kementerian Asisten Profesional Hukum dan Hak yang berkaitan Asasi Manusia
Nomor 7 Tahun 2014
c=:-1 ~:~:~awaian C:'~Negara
Norn or PER/36/M.PAN/11 /2006
Kementerian~I
Asisten Profesional yang berhubungan Kelautan dan dengan Keuangan Perikanan dan Penjualan
Q [J
El
Analis_Pasar Hasil Pertanian
Asisten Profesional yang berhubungan Kementerian dengan Keuangan Pertanian dan Penjualan
Andalan Sfarnn
Operator Alat-Alat Optik dan Elektronik
EJ!Apoteker
\\Kesehatan
EJjA~ipad,
IP"'takawan A~'P"''· dan
EJ
yang berkaitan IKesehatan
Asisten Apoteker
D
Assessor SOM DAparatur
Manajemen
2
3
Kementerian Komunikasi dan lnformatika
IKementerian Kesehatan
I
~==================~!
Nomor 06 Tahun 2012
]f
Nomor 129/M.PAN/1989
Nomor 140/KEP/M.PAN/11/2003
Arsip Nasional Nomor PER/3/M.PAN/3/2009 Rcpublik Indonesia
IKementerian Kesehatan Badan Kepegawaian Negara
Norn or 07/KEP/K.WASPAN/12/1999
Norn or 41 Tahun 2012
4
CJl~~~II~~11~~~11~~~1,I \119 jjAuditor
jjAkuntan dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
jjBadan Pengawasan J!Nomor
5
42246.pdf
llAnggaran DI J101 /Auditor Kcpegawaian IManajcmen llKesehatan
EJ/sidan
IPolitik dru>
H"b""g"' L"ru
D!Diplom•I
Ne gen
EJIDokter
llKesehatan
81Dokter Gigi
l/Kcsehatan
EJ
D~k~er Pendidik
E}~o
EJ EJ
IKesehatan
Klm1s
IKcuangan dan Pembangunan
I~:~:~Kcpegawaian /Nomor 40 Tahun 2012 I IKemcnterian Nomor Ol/PER/M.PAN/1/2008 Kesehatan
Kemcnterian Luar Ncgeri
IKementerian Kcsehatan
IKementerian Kesehatan
IKemcnterian Kcschatan
Kementcrian IPoodidikoo Tioght Pendidikan dan Pendidikan Tinggi
Entomolog Kesehatan IKesehatan Epidemiolog _ j l K , h Kcsehatan esc atan
PER/220/KEP/M.PAN/6/2006
LJo Norn or 5 I Tahun 2012
Nomor PER/87/M.PAN/8/2005 Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003 Nomor 14 l/KEP/M.PAN/11/2003 Nomor PER/17/M.PAN/9/2008
Nomor 17 Tahun 2013
Kebudayaan
IKemcnterian Kesehatan
IKementcrian Kesehatan
Nomor 18/KEP/M.PAN/1112000 Norn or 17/KEP/M.PAN/11/2000
EJIFisikawan Medis
llKcschatan
11Kementerian Keschatan
Nomor PER/12/M.PAN/5/2008
~IFisioterapis
llKeschatan
llKcmenterian Kesehatan
Nomor KEP/04/M.PAN/1/2004
Fl
EJ
Guru
Pendidikan Tingkat Taman KanakKementcrian Pcndidikan dan kanak, Dasar. Lanjutan dan Kebudayaan Sekolah Khusus
Inspektur Ketenagalistrikan
Kcmentcrian Energi Pengawas Kualitas Nomor 21/KEP/M.PAN/4/2002 dan Sumber Daya dan Keamanan Mineral
-
20
Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2002 Kcmcnterian Energi Inspektur Minyak dan Pengawas Kualitas dan Sumber Daya dan Keamanan Gas Bumi Mineral
ITJI =
EJ
Nomor 16 Tahun 2009
2 lnspektur Tambang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
I
3
I
4
I
5
Kementcrian Energi Pengawas Kualitas Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2002 dan Sumbcr Daya dan Keamanan Mineral
42246.pdf
Elllo,irn ktm
I
BIJaksa
I Hukum Dan Peradilan
DIKataloger
I Pengawas Kualitas Kementerian dan Keamanan Pertahanan
EJ
Pood;d;kao
Mediator Hubungan Industrial
EJIMedik Yeteriner
'';""Y'
Hukum dan Peradilan llllmu Hayat
Kcmenterian Tenaga Kcrja dan Transmigrasi
Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003
Kejaksaan Agung
!Nomor I 8/M.PAN/1989
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
INomor 52 Tahun 2012 Nomor 23/KEP/M.PAN/4/200 I Nomor PER/123/M.PAN/12/2005
EJ!Nutrisionis
llKesehatan
~!Okupasi Terapis
l!Kesehatan
I Kementerian Kesehatan
G EJ
Operator Alat-alat Optik dan Elektronik
Ortosis Prostctis
!Kesehatan
[ ] Prunoog Bdoj''_
EJ
EJ EJ
I Kementerian Kesehatan
Kementerian Pendidikan Lainya Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penerangan dan Seni Budaya
Paramedik Yeteriner
lllmu Hayat
I Keme~terian Pertaman
lllmu Hayat
IKeme~terian
Pegaw~s Mutu 1-lasil Pertaman
I llmu Sosial dan yang berkaitan
Pembimbing Kesehatan Kerja
IKesehatan
Pembina !asa Kontruks1
Arsitck, lnsinyur dan yang berkaitan
D
EJIPemeriksa
E1 [J []
Lembaga Sandi Negara
P'moog B"d"Y"
§JIPckerja Sosial
EJ
.~
IAkuntan dan Anggaran
Pertaman Kementerian Sosial
IKementerian Kesehatan
Nomor 15 TAHUN 2010
Nomor PER/09/M.PAN/5/2008
INomor 53 Tahun 2012
I
Nomor PER/17/M.PAN/4/2006 Nomor KEP/03/M.PAN/I /2004 JNomor 13 Tahun 2013
Nomor 17 Tahun 20 I 0 jo Nomor 79 Tahun 2012
1-lak Cipta. Paten dan Merck
Pemeriksa Keimigrasian
lmigrasi, Pajak Dan Kementerian Asisten Profesional 1-lukum dan 1-lak Asasi Manusia yang berkaitan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Norn or PER/I 22/M.PAN/12/2005
Badan Pemeriksa Keuangan
Pcmec;k'" "''";"
)JHak Cipta, Paten
Norn or 133/KEP/M.PAN/J 1/2003
I
lmigrasi. Pajak Dan Kementerian Asisten Profesional Keuangan yang berkaitan
EJJPemeriksa Merck
I
Kementerian Pekerjaan Umum
Pcmeriksa Bea dan Cukai
lndustri
Nomor PER/06/M.PAN/4/2009
IPertaman Keme~terian I Kementerian Kesehatan
Operator Transmisi Sandi
I
Nomor PER/07/KEP/M.P AN/5/2007
Kemcnterian 1-Iukum dan 1-lak Asasi Manusia
)JKementerian
J
Nomor 18 Tahun 2013
I
I
Nomor 8 Tahun 2014 \!Nomor 46/KEP/M.PAN/6/2003)
42246.pdf
DI
EJ
lldan Merek
Asasi Manusia
Imigrasi, Pajak Dan Kementerian Asisten Profesional Keuangan yang berkaitan
Pemoc;k,. Pajok
D
Hak Cipta, Paten dan Merek
Pemeriksa Paten
EJ
IHukum dan Hak
Pemeriksa Perlindungan Varietas Ilmu Hayat Tanaman
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Pertanian
Nomor 3 l/KEP/M.PAN/3/2003
Nomor 4 7/KEP/M.P AN/6/2003
I
I
EJIPenata Ruang
IArsitek, Insinyur : dan yang berkaitan
Pekerjaan Umum
EJIPeoeut;
I Poneut;., don perekayasaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Norn or KEP/J 28/M.PAN/9/2004
E}ooro
I P'"gowa' KuaH"' dan Keamanan
Kementerian Perdagangan
Norn or 128/KEP/M .PA NI 12/2002 jo. KEP/03/M.PAN/1/2005
IJ
II
ISekretariat Negara
j126 l!Penerjemah
EJ EJ EJ EJ
tJ EJ t9J
IKementerian
Pengodrum Rarang dau Pengawas Kualitas Jasa dan Keamanan
Nomor PER/IO/M.PAN/6/2007
Nomor PER/l 24/M.PAN/5/2006
Lembaga Kebijakan Pengadaan Nomor 77 Tahun 20 I 2 Barang/J asa Pemerintah --
Fisika, Kimia dan Pengmnot Gunuug Ap; yang berkaitan
Kementerian Energi Nomor dan Sumber Daya 136/KEP/M.PAN/12/2002 Mineral
Pengamat Meteorologi Fisika, Kimia dan dan Geofisika yang berkaitan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Nomor KEP/l 8/M.PAN/2/2004 Geofisika
P
Ilmu Sosial dan yang berkaitan
Kemcnterian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor 06/KEP/MK. WASP AN/2/2000
Pengow" R
Ilmu Hayat
Kementerian Pertanian
Nomor 57/KEP/MK. WASPAN/9/1999 jo KEPI 13 7/M .PA N/9/2004
:engawas Bi bit femak
j11mu Hayat
IPertaman Keme~terian
EJ B
Pengawas Farmasi dan Pengawas Kualitas Badan Pengawas 1Obat dan Makanan Makanan dan Keamanan
INomor 2 T AHUN 20 l l Nomor 48/KEP/M.PAN/8/2002
Pengawas Keselamatan Pelayaran
Teknisi dan Pengontrol Kapa! dan Pcsawat
Kcmenterian Perhubungan
Norn or KEP/195/M.PAN/J 2/2004
Pengawas Ketenagakerjaan
Pengawas Kualitas dan Keamanan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor I 9 Tahun 20 l 0
P~ngawas Lingkungan j11mu Hayat H1dup
IKementerian
~]Pengawas Mutu Pakanllllmu Hayat
)!Kementerian
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
: Lingkungan Hidup
I
INomor 39 Tahun 20 l l
I
)jNomor KEP/3 l/M.PAN/3/2004)
42246.pdf
D
IPertanian
I
l~~~========~~======~~·======~~===========~I
Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan .
n~
Dalam Nomor 15 Tahun 2009 NKeme~tenan egen
t.
5
I
42
Pengawas Perikanan (penggabungan dengan Pengawas Benih lkan)
BIPengawas Radiasi
El EJ
llmu Hayat
I Fisika, Kimia dan yang berkaitan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Nomor I T AHUN 2011
Badan Pengawas Tenaga Nuklir
INomor 46 Tahun 2012
P'"gawM Sokolah
Pendidikan Lainya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 TAHUN 2010
Pengembang Teknologi Pembelajaran
Pendidikan Lainya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor PER/2/M.PAN/3/2009
B
P~ngendali Dampak
llmu Hayat
I
Lmgkungan
EJ Pen~endali
Pengendali Ekosistem I Ilmu Hayat Hutan .
Kementerian Kementerian
I
I
Nomor 47/KEP/M.PAN/8/2002
!,ingkungan Hidup
I Kementerian Kehutanan
INomor 50 Tahun 2012
/
!================~~============~
EJ EJ r::l
Operator Alat-alat Optik dan Elektronik
Kementerian Perhubungan
Nomor KEP/5 l/M.PAN/4/2004 jo PER/27/M.PAN/5/2006
llmu Hayat
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Nomor 22 TAHUN 2010
Pengendali Organisme Ill mu Ha at Y
I Kementerian . Pertaman
l!Nomor j[PER/10/M.PAN/05/2008
Frekuensi
Radio Pengendali Hama dan Penyakit Ikan
LJ Penggangu Tumbuhan .
:=============;:;=============:~====================~I
EJ
Ell Q
Penggerak Swadaya Masyarakat
llmu Sosial dan yang berkaitan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor KEP/58/M.PAN/6/2004
:=============c;,:==============;::c===================~I
I
94PenghuluKeagamaan
LJ
Penguji Kendaraan Bermotor
22
Penguj i Mutu Barang
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Kementerian . Agama
I
Nomor PER/62/M.PAN/6/2005
:==============:;~============::~==================~/
Pengawas Kualitas dan Keamanan
Kementerian Perhubungan
Nomor 150/KEP/M.PAN/11/2003
Pengawas Kualitas dan Keamanan
Kementerian Perdagangan
Norn or 131/KEP/M.PAN/12/2002 jo. Kep/05/M.PAN/l /2005
:=============;:==============;;:====================~I
42246.pdf
<1..~id<>n PrnfP~inn"I
12
Penilai Pajak Bumi dan Bangunan
yang berhubungan dengan Keuangan dan Penjualan
86
Penilik
Pendidikan Lainya
-
.
...
d:::=
Kementerian Keuangan
Nomor 30/KEP/M. P AN/3/2003
Kementerian Pendidikan dan 1".ebuday~m
Nomor 14 TAHUN 2010
"' ~
--
17
EJ
llKeagamaan Hukum Dan Peradilan
Penyuluh Hukum
Penyuluh Kehutanan
jumu Hayat
B EJ
EJ EJ
L.tll'-'1 f'l
IKementerian Agama
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
IKementerian Kehutanan
Nomor 01 Tahun 2013 Nomor 54/KEP/MK. W ASPAN/9/ 1999 Nomor 3 Tahun 2014
I Nomor 130/KEP/M.P AN/12/2002
Badan Kependudukan dan Nomor Keluarga KEP/120/M.PAN/9/2004 Berencana Nasional
Penyuluh Keluarga Berencana
Ilmu Sosial dan yang berkaitan
Penyuluh Kesehatan Masyarakat
IKesehatan
P'"yuluh Puiuk
Imigrasi, Pajak Dan Kementerian Asisten Profesional Keuangan yang berkaitan
Penyuluh Perikanan
Ilmu Hayat
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Nomor PER/19/M.PAN/10/2008
Ilmu Sosial yang bcrkaitan
Kementerian Perindustrian
Nomor 129/KEP/M.PAN/ 12/2002 jo. KEP/04/M.P AN/ I /2005
EJP'"yuluh Perindustrian dan Perdagangan
EJ
1\.1.I
Arsitek, Insinyur dan Sumber Daya dan yang berkaitan Mineral
Penyelidik Bumi
195 l!Penyuluh Agama
EJ
-·-~'""I
Penyuluh Pcrtanian
EJIPenyuluh Sosial
j11mu Hayat
IIlmu Sosial dan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
yang berkaitan
IKementerian Kesehatan
IKeme~terian Pertaman
Nomor 58/KEP/M.P AN/8/2000
Nomor PER/04/M.PAN/2/2006
Nomor PER/02/MENPAN/2/2008
Kementerian Sosial Nomor PER/06/M.PAN/5/2008
42246.pdf
D
Perancang Peraturan Hukum Dan Perundang - undangan Peradilan
EJJrerawat
l!Kesehatan
EJ!rerawat Gigi
llKesehatan
EJ!rerekam Medis
llKesehatan
I"'"";,;,,
Ell"'"kaya"8
FlEJ EJ EJ EJ
EJ
Kcmenterian Hukum dan Hak Asasi Manusia
IKementerian Kesehatan
IKementerian Kesehatan
IKementerian Kesehatan
dan
perekayasaan
Norn or 41 /KEP/M.P AN/12/2000 Nomor 94/KEPIM.PAN/111200 I Nomor 22/KEP/M.PAN/4/2001 Nomor 135/KEP/M.PAN/12/2002
Badan Pengkajian dan Penerapan Tcknologi
Nomor PER/219/M.PAN/6/2008
Nomor 16/KEP/M.P AN/3/200 I
Perencana
Manajemen
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
Palisi Kehutanan
Penyidik dan Detektif
Kementerian 1Kehutanan
INomor 17 TAHUN 2011
Pranata Hubungan Masyarakat
Penerangan dan Seni Budaya
IKementerian Komunikasi dan lnformatika
Nomor PER/109/M.PAN/11/2005
Pranata Komputer
IKekomputeran
Pranata Laboratorium IKesehatan Kesehatan Pranata Laboratorium Pendidilkan
Pendidikan Lainya
EJlrranata Nuklir
IFisika, Kimia dan
EllPsikolog Klinis
llKesehatan
1!09 llr"'takawao
yang berkaitan
I
EJIRadiografer
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Ar<;pa,;,. ra,takawan dan
yang berkaitan IJKesehatan
IBadan Pusat Statistik IKcmenterian Kesehatan
Nomor 66/KEP/M.PAN/712003 Nomor PER/08/M.PAN/3/2006
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Norn or 3 Tahun 20 I 0
Badan Tenaga Nuklir Nasional
Norn or 149/KEP/M.PAN/11/2003
IKementerian Kesehatan
Nomor PERJl 1/M.PAN/5/2008
Perpustakaan Nasional
Norn or 132/KEP/M.PAN/12/2002
I Kcmenterian Kesehatan
Nomor I 33/KEP/M.PAN/12/2002
I
42246.pdf
C!JI
8
2
I
Kesehatan
Refrok,ioni' Opfoien
j129 llRescuer Blsandiman EJlsanitarian
D
Sat~an
II
IPenyidik dan Detektif
llKesehatan
Polisi Pamong I
PraJa
BISt·''"' '
I
B
Surveyor Pemetaan
~ Teknik Elekromedis
EJ
tJ D
3
Motemotik• suni'1ik d'" yong
berkaitan Arsitek, lnsinyur dan yang berkaitan IKesehatan
4 Kementerian Kesehatan
IBadan SAR Nasional
l~embaga Sandi
I
egara
Kementerian Kesehatan
I
Nomor PER/47/M.PAN/4/2005
llNomor 10 Tahun 2014
l
INomor 76 Tahun 2012
I
Norn or 19/KEP/M.PAN/11/2000
j~:;e~~terian Dalam INomor 4 Tahun 2014 Badan Pusat Statistik
Badan Koordinasi Norn or Survei dan 134/KEP/M.PAN/12/2002 Pemetaan Nasional
IKementerian Kesehatan
Nomor 41/KEP/M.PAN/4/2003 Norn or 64/KEP/MK.WASPAN/10/199 9
Teknik PMgairnn
Arsitek, lnsinyur Kementerian dan yang berkaitan Pekerjaan Umum
Norn or 63/KEP/MK. WASP AN/I 0/199 9
Teknik Penyehoton
Arsitek, lnsinyur dan yang berkaitan
Kementerian Pekerjaan Umum
Norn or 66/KEP/MK. WASP ANil 0/199 9
Kementerian Pekerjaan Umum
Norn or 65/KEP/MK. WASP AN/I 0/199 9
dan Perumahan
~ITeknisi Gigi
dan yang berkaitan llKesehatan
Teknisi Penelitian dan Penelitian dan perekayasaan Perekayasaan
Teknisi Pencrbangan
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Teknisi dan Pengontrol Kapa! dan Pesawat
]
Nomor 19 Tahun 2013
Arsitek, lnsinyur Kementerian dan yang berkaitan Pekerjaan Umum
D'Ccknik Tata Bangonan Arsitek, lnsinyur
I
5
Teknik Jalan dan Jembatan
Lmgkungan
l~ El
I
IKementerian Kesehatan
Nomor PER/05/M.PAN/4/2007
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Nomor 23/KEP/M.PAN/2/2003
Kementerian Perhubungan
Norn or KEP / 192/M .PA NI 1112004
42246.pdf
CJI 98
2
l
4
3
II Operator Al at-A lat Kementerian Optik dan Komunikasi dan Elektronik lnformatika
Teknisi Siaran
5
I Nomor 128/M.PAN/1989
~
EJ
Teknisi Transfusi Darah
~ITerapis Wicara
B
IKesehatan
IKementerian
llKesehatan
IKementerian
Widyoi,w•rn
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
Pendidikan Lainya
Kesehatan Kesehatan
Lem bag a Administrasi Negara
Nomor PER/06/M.PAN/4/2007 Nomor PER/48/M.PAN/4/2005
Nomor 14 Tahun 2009
I