PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA KELAS BERTARAF INTERNASIONAL DAN KELAS REGULAR DI SMA NEGERI 3 SURAKARTA
BIDANG KEGIATAN : PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKMP)
Diusulkan oleh : 1. Rahmat Afriyanto
K2307045 / 2007
2. Ana Yuniasti R
K2306013 / 2006
3. Tri Mulyani
K2306011 / 2006
4. Heru Edi Kurniawan
K2307009 / 2007
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan
:
Studi Komparasi Efektivitas Pembelajaran Fisika Kelas Bertaraf Internasional dan Kelas Regular di Sma Negeri 3 Surakarta
2. Bidang Kegiatan
:
3. Bidang Ilmu
:
( V ) PKMP ( ) PKMT ( ) Kesehatan ( ) MIPA ( ) Sosial Ekonomi ( V ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Jurusan/Fakultas d. Alamat Rumah dan No Tel./HP
( ) PKMK ( ) PKMM ( ) Pertanian ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Humaniora
: RAHMAT AFRIYANTO : K2307045 : P. MIPA : Sebelas Maret Surakarta : Melikan, Setrorejo,Baturetno, Wonogiri. Hp. 085293218441 :
[email protected] : 3 orang : Dr.Sarwanto,S.Pd,M.Si : 19690901 199403 1002 : P. MIPA / FKIP : Karangasem RT 01 RW 05
Surakarta 57145 telp 0271-733406 e. Alamat email 7. Biaya Kegiatan Total a. DIKTI b. Sumber lain (sebutkan . . . ) 8. Jangka Waktu Pelaksanaan
:: Rp 10.000.000,00 : Rp : 6 bulan.
Surakarta, 28 September 2009 Menyetujui, Pembantu Dekan III FKIP UNS
Ketua Pelaksana
Drs. Amir Fuady, M.Hum
Rahmat Afriyanto
NIP. 195207291980101001
NIM. K2307045
Pembantu Rektor III UNS
Dosen Pembimbing
Drs. Dwi Tiyanto, S.U.
Dr.Sarwanto,S.Pd,M.Si
NIP. 195404141980031007
NIP. 19690901 199403 1002
A. JUDUL PROGRAM
STUDI KOMPARASI EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA KELAS BERTARAF INTERNASIONAL DAN KELAS REGULAR DI SMA N 3 SURAKARTA
B. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, dan keahlian tertentu kepada individu– individu guna menggali dan mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Proses pembelajaran
merupakan
komponen pendidikan. Kegiatan
tersebut melibatkan peserta didik dan guru. Pada proses pembelajaran terdapat interaksi antara guru dan siswa sebagai peserta didik. Di era globalisasi ini pemerintah kita terdorong untuk memacu diri untuk memiliki standart internasional. Dalam upaya peningkatan
mutu, efisiensi,
relevansi, dan peningkatan daya saing secara nasional dan sekaligus internasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, maka telah ditetapkan pentingnya penyelenggaraan pendidikan bertaraf internasional, baik untuk sekolah negeri maupun swasta. Dengan berbekal keinginan kuat, maka Depdiknas segera mengeluarkan program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang proyek rintisannya saja telah menyertakan SMP dan SMA misalnya di SMA N 3 Surakarta . Proses belajar mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan daya kreasi dan inovasi, dan eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada selain itu proses belajar mengajar disampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa inggris dan bahasa Indonesia. Tetapi mungkin biayanya sedikit lebih mahal dari kelas reguler atau kelas biasanya,tapi ini juga ada sisi positifnya yaitu murid-murid bisa lebih berprestasi dari kelas reguler khusdusnya dalam bidang bahasa inggris.teman belajar di dalam kelas juga lebih sedikit karena untuk membentuk suasana yang
kondusif saat belajar.di kelas SBI ini juga menyediakan porsi lebih bagi peminatnya,kita bisa akses internet saat pelajaran untuk mencari informasi tentang topik yang sedang kita pelajari jadi kita tidak perlu membawa buku yang banyak dan berat seperti kelas selain SBI . Seiring dengan semakin berkembangnya program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, maka semakin banyak sekolah yang menjadi rintisan SBI. Sekarang ini, telah berkembang pada jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas bahkan Perguruan Tinggi. Pelaksanaan program
rintisan SBI tidak dapat dilaksanakan di semua
kelas pada setiap sekolah Rintisan SBI. Beberapa kelas masih menggunakan program regular sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Begitu pula sekolah-sekolah yang tidak termasuk dalam rintisan SBI. Sekolah-sekolah yang tidak termasuk dalam rintisan SBI tetap menjalankan proses pembelajaran seperti umumnya (Sistem Reguler). Kenyataan di lapangan tidak selalu memberikan hasil sesuai harapan, sehingga pemerintah perlu melakukan pengawasan yanh intensif pelaksanaan program RSBI ini. Progrm RSBI dan regular tidak selalu memberikan hasil yang berbeda, bahkan program regular juga dapat bersaing dalam hal prestasi. Pengadaan program RSBI ini mengundang pro dan kontra dalam pandangan masyarakat. Oleh karena itu, kami Tim PKMP FKIP UNS akan mengadakan penelitian tentang efektifitas pembelajaran kelas Bertaraf Internasional dengan kelas regular yang kami beri judul “Studi Komparasi Efektivitas
Pembelajaran Fisika
Kelas Bertaraf Internasional Dan Kelas Regular Di SMA N 3 Surakarta”. Kami menentukan SMA N 3 Surakarta sebagai sasaran kami, karena sekolah tersebut sudah menerapkan program SBI dan dalam pelaksanaannya sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan pemerintah.
C. RUMUSAN MASALAH Dari uraian latar belakang diatas, agar penelitian ini lebih efektif maka kami menyusun perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan kemampuan awal siswa kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta? 2. Apakah ada perbedaan Efektivitas pembelajaran Fisika kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta? 3. Apakah faktor-faktor penunjang proses pembelajaran Fisika kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta berpengaruh terhadap efektifitas pembelajaran? 4. Apakah ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta terhadap kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa?
D. TUJUAN PROGRAM Program penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal siswa kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta 2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan Efektivitas pembelajaran Fisika kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta 3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor-faktor penunjang proses pembelajaran Fisika kelas bertaraf internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta terhadap efektifitas pembelajaran 4. Apakah ada interaksi antara penggunaan model
Fisika kelas bertaraf
internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta terhadap kemampuan kognitif ,afektif, dan psikomotor siswa
C. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari program penelitian ini adalah :
1. Kami dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai referensi dalam peningkatan pelaksanaan pembelajarn. 2. Sekolah
yang
menjadi
subjek
Penelitian
mengetahui
efektifitas
pembelajaran Fisika pada kelas bertaraf internasional dan kelas Reguler 3. Sekolah dapat megetahui kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor siswa kelas bertaraf internasional dan elas Reguler. 4. Kami dapat menjadikan hasil penelitian sebagai acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya 5. Dapat dijadikan referensi dalam pelaksanaan pembelajaran Fisika kelas SBI dan kelas Reguler
E. KEGUNAAN PROGRAM Adapun kegunaan dari program ini, diantaranya : 1. Peningkatas kualitas pembelajaran kelas SBI dan kelas Reguler 2. Membantu sekolah dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran 3. Mengetahui Efektivitas pembelajaran Fisika kelas berbasis internasional dan kelas regular di SMA N 3 Surakarta 4. Mengembangkan
kreativitas
dalam
merancang
pembelajaran
bagi
mahasiswa pelaksana kegiatan
F. TINJAUAN PUSTAKA Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) adalah sekolah nasional namun mempunyai kurikulum dan aturan yang bertaraf dan diakui dunia internasional. Perbedaan SBI dengan SI (Sekolah Internasional) adalah sekolah asing yang didirikan di Indonesia yang diperuntukkan bagi siswa asing yang berada di Indonesia karena mengikuti oran tuanya bekerja. Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang dicetuskan oleh pemerintah dan secara resmi tertera pada UU No. 20 Th. 2003 Pasal 50 ayat 3.
Beberapa Ciri Sekolah Bertaraf Internasional adalah sebagai berikut: 1. Input siswanya disaring secara ketat, sehingga hanya siswa yang mempunyai kualitas yang tinggi yang dapat masuk ke Sekolah Bertaraf Internasional 2. Dalam satu kelas dibatasi 20 s.d 30 orang 3. Menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantar untuk semua mata pelajaran kecuali pelajaran Bahasa Indonesia. Pembagiannya adalah 25 % bahasa Inggris dan 75 % Bahasa Indonesia. Bahkan dituntut untuk bisa 100% dalam bahasa Inggris. 4. Mempunyai fasilitas IT di setiap kelasnya yang dilengkapi dengan fasilitas internet 5. Kemungkinan besar siswa yang orang tuanya kaya yang akan menjadi siswanya, karena biaya sekolah di SBI sangatlah mahal. 6. Guru harus mempunyai kemampuan bahasa Inggris yang memadai, biasanya dibuktikan dengan nilai TOFL > 500 7. Mempunyai kurikulum local yang diakui internasional. Karakteristik SBI 1. Menerapkan KTSP yang dikembangkan dari standart isi, standart kompetensi kelulusan dan kompetensi dasar yang diperkaya dengan muatan Internasional. 2. Menerapkan proses pembelajaran dalam Bahasa Inggris, minimal untuk mata pelajaran MIPA dan Bahasa Inggris. 3. Mengadopsi buku teks yang dipakai SBI (negara maju). 4. Menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang ada di dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). 5. Pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standart kompetensi yang ditentukan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP). 6. Sarana/prasarana memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). 7. Penilaian memenuhi standar nasional dan Internasional. Visi dan Misi SBI
Visi SBI dirancang agar memnuhi tiga indikator,yaitu: 1. Mencirikan wawasan kebangsaan, 2. Memberdayakan seluruh potensi kecerdasan (multiple inteligencies) 3. Meningkatkan daya saing global Misi SBI merupakan jabaran visi SBI yang dirancang untuk dijadikan referensi dalam menyusun/mengembangkan rencana program kegiatan, indikator untuk menuyun misi ini terangkum pada akronim SMART: 1. Specific 2. Measurable (terukur) 3. Achievable (dapat dicapai) 4. Realistis 5. Time Bound (jelas jangkauan waktunya) Ada 3 hal pokok yang dijadikan sebagai rencana strategis pendidikan menengah di Indonesia (Renstra Mendiknas 2005-2009), akses sekolah, sekolah berbasis keunggulan lokal dan sekolah nasional bertaraf internasional. Ketertinggalan pendidikan Indonesia dibandingkan negara-negara lain merupakan momok yang membuat wakil pemerintah tidak bisa berdiri tegak di forum-forum internasional. Oleh karenanya harus ada upaya mengharumkan nama bangsa melalui pendidikan. Dan itu sudah dicapai oleh anak-anak cemerlang yang berhasil meraih 13 medali emas dalam olimpiade sains dan math di tahun 2004. Tahun 2007, pemerintah mentargetkan harus memperoleh 20 medali emas. Suatu prestasi yang membanggakan memang, dan saya mendukung usaha Pak Yohannes Surya untuk menggali potensi anak-anak ini. Perkara mereka kemudian ditawari sekolah ke luar negeri adalah pembahasan yang lain. Tahun 2004 telah bermunculan sekolah-sekolah swasta yang mengadopsi kurikulum dari Singapura, Australia, Cambridge Univ, bahkan sebuah sekolah di Semarang mengadopsi kurikulum Turki. Seperti biasa karena levelnya international maka bahasa pengantarnya harus bahasa Inggris, dan SPP-nya harus dikalkulasi dengan dolar, rupiah sudah tidak laku di sini ! Guru-gurunya pun didatangkan
khusus
dari
negara
asalnya.
Supaya
tetap
dapat
diakui
keberadaannya di negara RI, tentunya sekolah-sekolah ini harus menggunakan
kurikulum nasional. Ya, menurut wakasek sebuah sekolah yang saya wawancarai, mereka memang tetap mengacu kepada kurnas sekedar untuk meloloskan siswa di UAN, tetapi buku-buku, metode pembelajaran semuanya menjiplak dari negara asalnya. Target sekolah ini tentu saja orang tua yang menginginkan anaknya bersekolah ke luar negeri, yg menurut laporan ada sekitar 2500 anak yang ingin bersekolah ke luar negeri setiap tahunnya. Era Globalisasi menuntut kemampuan daya saing yang kuat dalam teknologi, manajemen, dan sumberdaya manusia. Keunggulan teknologi akan menurunkan biaya produksi, meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas dan meningkatkan mutu produk. Keunggulan manajemen akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Keunggulan sumberdaya manusia (SDM) merupakan kunci daya saing karena SDM lah yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemenangan dalam persaingan. Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 50 ayat 3 disebutkan bahwa “ pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satau satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan mwnjadi satuan pendidikan bertaraf internasional” G.
Pendidikan di Indonesia harus mengacu filosofi eksistensialisme dan esensialisme. Artinya pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitasi yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat dan pro-perubahan. Penyelenggaraan pendidikian harus memperhatikan perbedaan kecerdasan, kecakapan, bakat daan minat peserta didik. Peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan potensi intelektual, emosional, dan spiritualnya. Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan global , pendidikan harus menyiapkan sumberdaya manusia yang mampu bersaing secara internasional. Dalam mengaktualisasikan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan yakni learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be merupakan patokan
berharga bagi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulumk, guru, proses belajar mengajar, saran dan prasarana, hingga sistem penilaiannya.
H.
Berdasarkan alasan- alasan di atas maka pemerintah merintis adanya sekolah-sekolah bertaraf internasional di setiap jenjang pendidikian. Mulai tahun pelajaran 2007/2008 pemerintah menetapkan 101 SMP sebagai rintisan sekolah bertaraf internasional.
Landasan Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau oleh masyarakat harus berlandaskan pada beberapa peraturan perundangan dan kebijakan sebagai berikut: 1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dalam
pasal
50
menyatakan
bahwa:
a. Ayat (2): Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan
untuk
menjamin
mutu
pendidikan
nasional.
b. Ayat (3): pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi sekolah yang bertaraf internasional.Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 mengatur perencanaan pembangunan jangka panjang sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. 2.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 61 Ayat (1) menyatakan bahwa: Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional.
3.
Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009 menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa, perlu dikembangkan sekolah bertaraf internasional pada tingkat kabupaten/kota
melalui kerjasama yang konsisten antara pemerintah dengan pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan. 4.
Kebijakan Departemen Pendidikan Nasional (Tahun 2007) tentang Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, antara lain pada halaman 10 disebutkan “.........diharapkan seluruh pemangku kepentingan untuk menjabarkan secara operasional sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan Sekolah/Madrasah bertaraf internasional...”
D. METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui beberapa tahap kegiatan, diantaranya : a. Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat pelaksanaan
: SMA Negeri 3 Surakarta
Waktu
: tahun ajaran 2009 – 2010
b. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi komparatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Dalam penelitian ini, diperbandingkan sistem pembelajaran fisika di kelas SBI dan di kelas reguler. Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh data yang akurat sehingga akan mempermudah proses analisis.
c. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian menggunakan teknik tes dan teknik dokumentasi. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data nilai kemampuan kognitif salah satu pokok bahasan Fisika kelas XI. Sebelum tes dibuat, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi tes.
Setelah dikonsultasikan dengan pembimbing, soal tersebut kemudian diujicobakan pada sekolah lain yang dianggap tidak jauh beda kualitasnya dengan sekolah yang menjadi tempat penelitian yaitu SMA Negeri 3 Surakarta. Kegunaannya adalah untuk memilih butir soal yang baik dan memenuhi syarat. Instrumen penelitian Instrumen penelitian terbagi menjadi dua yaitu : 1. Instrumen
pelaksanaan penelitian, yang berupa satuan pelajaran, rencana
pengajaran, dan lembar kegiatan siswa. Untuk menjamin bahwa instrumen penelitian valid, maka instrumen dikonsultasikan kepada pembimbing atau para ahli. 2. Instrumen dalam pengambilan data berupa instrumen tes dan angket a. Tes Untuk instrumen pengambilan data disusun oleh peneliti, agar instrumen menjadi valid, instrumen dikonsultasikan kepada pembimbing kemudian instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu. Untuk menguji bahwa item dalam instrumen tes baik harus memenuhi persyaratan dalam hal tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.
Taraf kesukaran Soal yang baik untuk alat ukur prestasi adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran yang memadai, dalam arti soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Untuk menentukan taraf kesukaran dari tiap-tiap item soal digunakan rumus P
B Js
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 208) Keterangan : P
:
indeks kesukaran
B
:
banyaknya siswa yang menjawab soal betul
Js
:
jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan indeks kesukaran sering terjadi klasifikasi sebagai berikut :
1)
Soal sukar jika: 0,00 P 0,30
2)
Soal sedang jika
: 0,30 P 0,70
3)
Soal mudah jika
: 0,70 P 1,00
Daya pembeda Daya
pembeda
soal adalah
kemampuan suatu
soal
untuk
membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (kemampuan rendah). Untuk menghitung daya pembeda setiap soal, dapat digunakan rumus sebagai berikut : D
B A BB PA PB JA JB
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 211) Keterangan : J
: jumlah peserta tes
JA : banyaknya siswa kelompok atas JB : banyaknya siswa kelompok bawah BA : banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar PA : proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar PB : proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab benar Daya pembeda (nilai D) diklsifikasikan sebagi berikut : 1) soal dengan 0,00 D 0,20 = jelek 2) soal dengan 0,20 D 0,40 = cukup 3) soal dengan 0,40 D 0,70 = baik 4) soal dengan 0,70 D 1,00 = baik sekali
Validitas Sebuah tes valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Teknik yang digunakan untuk menentukan validitas item tes obyektif pilihan ganda dan esai adalah dengan menggunakan teknik korelasi point Biserial dengan rumus :
pbi
Mp Mt St
p q (Suharsimi Arikunto, 2002 :79)
Keterangan :
: koefisien korelasi biserial
pbi
Mp : rerata skor dari subyek yang menjawab benar Mt
: rerata skor total
St : standar deviasi dari skor total p : proporsi siswa yang menjawab benar q : proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p) Kriteria
pbi tabel : soal valid pbi tabel : soal tidak valid (invalid)
Reliabilitas Reliabilitas sering diartikan dengan keajegan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama dalam waktu yang berlainan atau kepada subyek yang tidak sama pada waktu yang sama. Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus yang dikemukakan oleh Kuder dan Richardson yang dihitung dengan menggunakan rumus K-R 20, sebagai berikut : 2 n S pq r11 = 2 n 1 S
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 101) Keterangan : r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p
: proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q
: proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
Σpq : jumlah hasil perkalian antara p dan q n
: banyaknya item
S
: standar deviasi dari tes
Hasil
perhitungan
tingkat
reliabilitas
tersebut
kemudian
dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Apabila harga rhitung > rtabel , maka dapat ditarik kesimpulan bahwa instrumen reliabel. Kriteria nilai reliabilitas : 0,8 r11 1 : sangat tinggi 0,6 r11 0,8
: tinggi
0,4 r11 0,6
: cukup
0,2 r11 0,4
: rendah
0,0 r11 0,2
: sangat rendah
(Suharsimi Arikunto, 2002:109)
b. Angket Instrumen ini digunakan untuk mencari data tentang fasilitas, sistem
pembelajaran,
kondisi
siswa,
dan
faktor-faktor
penunjang
pembelajaran lain yang mendukung konkretisasi data lapangan. Angket sebelum digunakan dalam pengambilan data, instrumennya diujicobakan terlebih dahulu guna mengetahui kualitas item angket. (1) Uji Validitas Untuk menghitung validitas butir soal angket digunakan rumus sebagai berikut : rxy =
N XY X Y
NX
2
X NY 2 Y 2
2
Keterangan rumus: rxy
: koefisien validitas
X
: skor butir item nomor tertentu
Y
: skor total
N
: jumlah subyek
Item dikatakan valid bila harga r hitung r total kriteria. Klasifikasi koefisien korelasi: 0,91 – 1,00
:
sangat tinggi
0,71 – 0,90
:
tinggi
0,41 – 0,70
:
cukup
0,21 – 0,40
:
rendah
negatif – 0,20
:
sangat rendah ( Masidjo, 1995: 243 )
Hasil dari perhitungan diatas dikonsultasikan dengan tabel kritik r product moment. Sebuah Tes dianggap valid jika rxy > r tab. (2) Uji Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 dan 0) yaitu sebagai berikut: 2 n i = 1 2 t n 1
11
Keterangan : 11
: reliabilitas instrumen
n
: banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
t
i
: jumlah kuadrat masing-masing item : kuadrat total keseluruhan item ( Masidjo, 1995: 243 )
d. Teknik Analisis Data Analisis data dalam Penelitian ini dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Hal ini penting karena akan membantu peneliti dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang diteliti. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1992: 16-19) yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.
1. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis. Proses ini meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas. 2.
Penyajian data Penyajian data diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Proses ini dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data terkumpul disajikan secara sistematik dan perlu diberi makna. Selanjutnya untuk mempermudah verifikasi dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ada, diidentifikasi secara khusus pada tiap-tiap siklus pembelajaran. Adapun model analisis data yang digunakan adalah interaktif model dapat dilihat dalam skema di bawah ini Pengumpulan data
Reduksi data
Sajian data
Kesimpulan dan verifikasi Skema Analisis data
Cara pengumpulan data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan bagi penelitinya. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validasi data antara lain menurut Lather dalam Supardi (2006: 128) antara lain: a. Face validity (validitas muka), setiap anggota kelompok peneliti tindakan saling mengecek/ menilai/ memutuskan validitas suatu instrumen dalam penelitian tindakan. b. Triangulaion (triangulasi), menggunakan berbagai sumber data untuk meningkatkan kualitas penilaian. c. Critical reflection, setiap tahap siklus penelitian tindakan dirancang untuk meningkatkan kualitas pemahaman d. Catalytic validity (validitas pengetahuan) yang dihasilkan oleh peneliti tindakan bergantung pada kemampuan peneliti sendiri dalam mendorong pada adanya perubahan (improvement). Menurut Lexy J. Moleong dalam Sarwiji (2008 : 69) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu. Sarana di luar data tersebut dapat berupa observasi dan wawancara. Menurut Elliot dalam Rochiati (2005 : 169) triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandangan, yakni sudut pandeng guru, sudut pandang siswa, dan sudut pandang yang melakukan pengamatan atau observasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data tetap, menggunakan metode pengumpulam data yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, angket, dan tes prestasi.
Adapun skema dari pemeriksaan validitas data yang digunakan dapat dilihat dalam gambar berikut: wawancara Sumber data
observasi
Data
Tes/angket Skema pemeriksaan Validitas Data E. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Bulan
I
II
III
IV
V
Perencanaan awal penelitian Pembuatan instrumen penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data Monitoring Pelaksanaan Penyusunan laporan penelitian Pelaporan hasil kegiatan
F. RINCIAN BIAYA KEGIATAN a. Peralatan penunjang PKM - Rental Komputer
: Rp.100.000,00
- Print proposal dan laporan
: Rp.150.000,00
- Penggandaan proposal dan laporan
: Rp.200.000,00
b. Biaya pembuatan instrument penelitian
VI
Pembuatan instrumen penelitia
: Rp. 750.000,00
Uji coba instrumen penelitian
: Rp. 250.000,00
Konsumsi Snack 125 x @ Rp. 7.500,00
: Rp. 937.500,00
Makan 125 x @ Rp. 10.000,00
: Rp.1.250.000,00
Uji analisis instrumen
: Rp. 200.000,00
Revisi instrument penelitian
: Rp. 100.000,00
Penggandaan instrumen 120 x @ Rp. 10.000,00
: Rp.1.200.000,00
Pembuatan media pembelajaran Spidol warna 2 pack x @ Rp. 15.000,00
: Rp. 50.000,00
Board maker 10 x @ Rp. 5.000,00
: Rp. 50.000,00
c. Biaya pelaksanaan penelitian - Kertas HVS 5 rim x @ Rp. 30.000,00
: Rp 150.000,00
- Transportasi
: Rp. 250.000,00
-Dokumentasi dan kenang-kenangan
: Rp. 1.175.000,00
d. Pengolahan data penelitian
: Rp. 500.000,00
e.Konsumsi Snack 125 x @ Rp. 7.500,00
: Rp. 937.500,00
Makan 125 x @ Rp. 10.000,00 f. lain-lain
: Rp.1.250.000,00 : Rp. 500.000,00
Total : Rp. 10.000.000,00
I. DAFTAR PUSTAKA
Budiharti, Rini. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta : Uns Press. Budiyono.2000. Statistik Dasar Untuk Penelitian. Surakarta: Uns Press. Depdiknas. 2006. KTSP IPA Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Masidjo, 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta. Kanisius. Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press. Sugiyono, Retno. 2000. Pembelajaran Matematika Model Demonstrasi. Jogjakarta : Andy Suharsimi, arikunto. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rinerka cipta. Suwandi, Suwandi.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : UNS Wiriaatmadja. Rochiati.2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rosda.
J. LAMPIRAN 1. Daftar riwayat hidup peneliti dan pembimbing 2. Denah lokasi 3. Surat kesepakatan kerjasama
LAMPIRAN 1 BIODATA DIRI Nama
: RAHMAT AFRIYANTO
NIM
: K2307045
Tempat dan tanggal lahir
: Wonogiri,26 April1989
Alamat a. Asal
: Melikan, RT2/11 Setrorejo,Baturetno Kab.Wonogiri Jawa tengah
b. Sekarang
: Jalan Ki Hajar Dewantoro 60, Surakarta
No HANDPHONE
: 085293218441
Status
: Mahasiswa
Riwayat Pendidikan 1. MIM SETROREJO
LULUS TAHUN 2001
2. SMPN I BATURETNO
LULUS TAHUN 2004
3. SMAN1 BATURETNO
LULUS TAHUN 2007
4. FKIP FISIKA UNS
2007 – SEKARANG
Riwayat organisasi -
Ketua OSIS SMAN1 Baturetno periode 2005/2006
-
Staff Keaparatan HMP Fisika Grafitasi periode 2007/2008
-
Staff Kaderisasi SKI FKIP periode 2007-2009
-
Kordep Dokumentasi dan Administrasi Organisasi HMP Fisika Grafitasi periode 2009
Surakarta, 22 Oktober 2009
Rahmat Afriyanto NIM.K2307045
BIODATA DIRI
Nama
: HERU EDI KURNIAWAN
NIM
: K2307009
Tempat dan tanggal lahir
: Batang, 7 April 1989
Alamat a. Asal
: Harjowinangun Barat, RT 03/ RW 01, Kecamatan Tersono , Batang, Jawa Tengah
b. Sekarang
: Jalan Ki Hajar Dewantoro 60 kentingan Surakarta Jawa Tengah 57126
No HANDPHONE
: 085640406960
Status
: Mahasiswa
Riwayat Pendidikan 1. MI NURUL HUDA HARJOWINANGUN
LULUS TAHUN 2001
2. SMPN 1 TERSONO
LULUS TAHUN 2004
3. SMAN 1 PEKALONGAN
LULUS TAHUN 2007
4. FKIP FISIKA UNS
2007 – SEKARANG
Riwayat organisasi -
Ketua Umum Pramuka SMAN 1 PEKAONGAN periode 2005/2006
-
Ketua komisi A MPK SMAN 1 PEKALONGAN periode 2005/2006
-
Staff bidang kajian RAMA SMAN 1 PEKALONGAN periode 2005/2006
-
Staff bidang pembinaan Scient Club SMAN 1 PEKALONGAN periode 2005/2006
-
Staff FULDFKIP SKI FKIP Periode 2007/2008
-
Ketua Departemen Akademis dan Kreatif Bidang PSDA SKI FKIP periode 2008/2009
-
Staff Kajian Ilmiah Bidang Pendidikan HMP FISIKA GRAFITASI periode 2008/2009
-
Ketua Depatemen Pendidikan Bidang Pendidikan dan Kajian Ilmiah periode 2009/2010
Riwayat Penulisan Karya Ilmiah
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Ipa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa (PKMP DIPA 2008)
Penyuluhan Bahaya Dan Pencegahan Radiasi Handphone Pada Organ Tubuh Manusia Di Desa Banaran, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen (PKMM DIPA 2009)
Masa Depan Pendidikan Indonesia ( Makalah Juara 2 Syarat Pemilihan Model Pak Harfan Bu Mus 2009)
1. Seminar Public Speaking
2007
2. Seminar Penulisan Karya Ilmiah
2007
3. Seminar Regional
2008
4. FIMAKIP(Forum Ilmiah Mahasiswa FKIP)
2008
Surakarta, 22 Oktober 2009
Heru Edi Kurniawan NIM. K2307009
BIODATA DIRI Nama Lengkap
: Ana Yuniasi Retno Wulandari
NIM
: K2306013
Tempat dan tanggal lahir : Boyolali, 1 Juni 1988 Alamat a. Asal
: Pilangsari 06/01, Potronayan, Nogosari, Boyolali
b. Sekarang
: Pilangsari 06/01, Potronayan, Nogosari, Boyolali
No. telepon
: 085647363096
Status
: Mahasiswa
Riwayat Pendidikan 1. SD N Potronayan 1
Lulus tahun 2000
2. SMP N 1 Kartasura
Lulus tahun 2003
3. SMA N 4 Surakarta
Lulus tahun 2006
4. FKIP Fisika UNS
2006-sekarang
Riwayat organisasi Bendahara Tahara Karangtaruna Manunggal Sedyo 2007 – 2008 Staff Departement Pendidikan HMP Fisika GRAFITASI periode 2007 Staff Departement Pendidikan HMP Fisika GRAFITASI periode 2008 Ketua Bidang Pendidikan dan Kajian Ilmiah HMP Fisika GRAFITASI periode 2009
Surakarta, 22 Oktober 2009
Ana Yuniasi R. NIM. K2306013
BIODATA DIRI
Nama Lengkap
: Tri Mulyani
NIM
: K2306011
Tempat dan tanggal lahir : Kebumen, 5 Maret 1988 Alamat a. Asal
: Gang Sindoro IV No. 918 Gombong Kebumen 54411
b. Sekarang
: jlan KH Maskur 2 RT 01 RW 16 N0 14 Gendingna
Jebres No. telepon
: 081804751136
Status
: Mahasiswa
Riwayat Pendidikan 1. SD N 6 Gombong
Lulus tahun 2000
2. SMP N 2 Gombong
Lulus tahun 2003
3. SMA N 1 Gombong
Lulus tahun 2006
4. FKIP Fisika UNS
2006sekarang
Riwayat organisasi DEMA FKIP UNS Staff Komisi B periode 2008 JN UKMI UNS staff depatrtemen Eksternal Priode 2008 Staff Departement Komunikasi HMP Fisika Grafitasi periode 2006/2007 Ketua Departement Komunikasi HMP Fisika Grafitasi periode 20072008 Ketua bidang Kesekretariatan HMP Fisika Grafitasi periode 2008/2009
Surakarta, 22 Oktober 2009
Tri Mulyani NIM. K2306011
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Identitas: Nama Lengkap dan gelar Tempat dan tanggal lahir
: Dr. Sarwanto, S. Pd, M. Si : Wonogiri, 1 September 1969
Golongan pangkat dan NIP Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Fakultas/Program Studi Peguruan Tinggi Bidang Keahlian
: III d / Penata tk I/ 19690901 199403 1 002 : Lektor Kepala :: KIP/ Program Pendidikan Fisika : Universitas Sebelas Maret Surakarta. : Pendidikan Fisika
Pendidikan terakhir Alamat Kantor
: Pendidikan IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung : Program Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Telp/Fax 0271648939.
Alamat Rumah
: Karangasem RT 01 RW 05 Surakarta 57145 telp 0271-733406 HP 08122622105
Alamat e-mail
:
[email protected]
Pendidikan: Tempat Pendidikan
Kota/Negara
Tahun Lulus
Bidang Keahlian
SD N Randusari I
Wonogiri
1982
SMP N Slogohimo
Wonogiri
1985
SMA N 3 Surakarta
Surakarta
1988
FKIP UNS Surakarta (S. Pd) Surakarta
1993
Pendidikan Fisika
Magister UGM (M.Si)
Yogyakarta
1999
Fisika Atom & Inti
Doktor (Dr)
Bandung
2008
Pendidikan IPA
Pengalaman Riset: No.
Judul Riset
Tahun
1.
Pendayagunaan VCD sebagai Media membangun Kesiapsiagaan Masyarakat menghadapi bencana gempabumi
2007
2.
Deteksi sisi citra tomografi sinar-x menggunakan operator laplace
2007
3.
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika Modern Melalui Perkuliahan Berbasis ICT (Information and Communication Technology)
2005
4.
Pengajar Ganda (Partnership-Teaching) dan Pola Pembelajaran Sains di SMP
2005
5.
Pola Pembelajaran Fisika Berbasis Kompetensi di SMP Negeri 8 Surakarta
2004
6.
Implementasi Delapan Langkah Pembelajar Fisika di SMU Negeri 3 Surakarta
2003
7.
Analisis Pembuatan VCD sebagai Media Pengajaran Suhu dan Kalor
2003
Pengalaman Pengabdian Pada Masyarakat: No.
Nama Kegiatan
Tahun
1.
Model-model pembelajaran IPA MGMP SMP Kota Surakarta
2009
2.
Implementasi Model-Model Pembelajaran IPA Bagi Guru SD Kab. Wonogiri
2008
3.
Bimbingan Penyusunan Soal Ujian Semester SMK Kota Surakarta
2008
4.
Pembuatan Software Media Pembelajaran IPA Guru-Guru SMP Guna Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Surakarta
2007
5.
Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kit IPA Sekolah Dasar di Kecamatan Selogiri
2007
6.
Bimbingan Penggunaan Alat Peraga IPA Sekolah Dasar di Jawa Tengah
2006
7.
Penggunaan Alat Pembelajaran IPA Guru Peduli Lingkungan di Jawa Tengah
2005
Instruktur dalam kegiatan pelatihan: No.
Nama Kegiatan
Tahun
1.
Pelatihan Media Pembelajaran Biologi berbasis Animasi Flash bagi MGMP Biologi SMP Kota Surakarta
2009
2.
Pelatihan Model Pembelajaran dan Asesmen IPA bagi Guru SD Kota Surakarta
2009
3.
Instruktur Bintek IPA SD Dinas Pendidikan Jawa Tengah di LPMP Jateng materi Bumi dan Alam Semesta
2007 & 2008
4.
Instruktur WOMS materi IPA Pemandu Bidang Studi (PBS) IPA Kota Surakarta
2008
5.
Instruktur Pelatihan peraga IPA bantuan Bayer Jerman di SD Mayungan 2 Klaten
2007
6.
Instruktur pada pelatihan Maintenance and Repair kit IPA SD se Jawa Tengah
2007
7.
Instruktur Pelatihan SEQIP-GTZ (Science Education Quality Improvement Project) Kab Boyolali dan Kudus (th 2000), Kab. Hulu Sungai Utara Prop Kalsel (Th 2001), Kab. Rembang (2002), Kab. Gunung Kidul Prop. DIY (Th 2003 dan 2004), Kab Lampung Tengah Prop. Lampung (2005), Kab Sragen dan Wonogiri (2007).
2000 2007
8.
Instruktur pada pelatihan Disaster Awareness in Primary Schools (DAPS)-GTZ di Kab. Cilacap (th 2005), Kota Manado Prop. Sulut (2006), Kab. Sleman (2006), Kab. Ciamis Prop. Jabar (2007), Kab. Bantul (2007 dan 2008)
2005 2008
Seminar: No.
Nama Kegiatan
Tahun
1.
Seminar Internasional Pendidikan IPA ke III tanggal 18 Oktober 2009 dengan makalah Pranata mangsa calendar system in technology information era. Penyaji
2009
2.
Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia 2009 di UNS dengan makalah “Penerapan Pedagogical Content Knowledge (PCK) pada topic persamaan keadaan gas”. Penyaji
2009
3.
Seminar Internasional II Pendidikan IPA di UPI Bandung pada tanggal 18 Oktober 2008 dengan makalah “Identifikasi Kesalahan Konsep IPA melalui Latihan Keterampilan Proses”. Penyaji
2008
4.
Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains di UKSW Salatiga 12 Januari 2008 dengan makalah ”Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains Guru Sekolah Dasar”. Penyaji
2008
5.
Seminar Internasional Pendidikan IPA di UPI Bandung pada
2007
tanggal 27 Oktober 2007 dengan makalah “Science Education Training System Based On Self Supporting Orientation”. Penyaji 6.
Seminar Internasional Pendidikan IPA di UNJ Jakarta tanggal 2930 Nopember 2006 dengan makalah: Technical Guidance As An Alternatively Science Teacher Development Program. Penyaji
2006
7.
Seminar Nasional Pendidikan IPA di UPI Bandung tanggal 16 September 2006 dengan makalah: Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Revolusi Bumi. Penyaji
2006
8.
Lokakarya Disaster Awareness in Primary Schools (DAPS) – GTZ, tanggal 21 – 25 November 2005. Peserta
2005
9.
Seminar Nasional Pendidikan IPA di UPI Bandung tanggal 10 September 2005 dengan makalah: Pembelajaran Besaran dan Satuan Metode Problem Solving di SMA Negeri 3 Surakarta. Penyaji
2005
10.
Seminar Nasional IPA II di UPI Bandung tanggal Juli 2005 dengan makalah: Pola Perkuliahan Fisika Modern Berbasis Internet. Penyaji
2005
Publikasi: No.
Nama Publikasi
Tahun
1.
Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA ke III tanggal 18 Oktober 2009 dengan makalah Pranata mangsa calendar system in technology information era.
2.
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume II No 2 Juli 2008 dengan makalah Efektivitas Sistem Pelatihan Pembelajaran IPA Berbasis Organisasi Belajar
2008
3.
Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA tanggal 18 Oktober 2008 dengan makalah Identifikasi Kesalahan Konsep IPA melalui Latihan Keterampilan Proses.
2008
4.
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains di 12 Januari 2008 dengan makalah Analisis Kemampuan Keterampilan Proses Sains Guru Sekolah Dasar
2008
5.
Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA tanggal 27 Oktober 2007 dengan makalah Science Education Training System Based On Self Supporting Orientation
2007
6.
Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA tanggal 29-30 Nopember 2006 dengan makalah Technical Guidance As An
2006
Alternatively Science Teacher Development Program. 7.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA 16 September 2006 dengan makalah Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Revolusi Bumi.
2006
8.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA 10 September 2005 dengan makalah Pembelajaran Besaran dan Satuan Metode Problem Solving di SMA Negeri 3 Surakarta
2005
9.
Prosiding Seminar Nasional IPA II tanggal Juli 2005 dengan makalah Pola Perkuliahan Fisika Modern Berbasis Internet
2005
10.
Jurnal Sainmat Vol II No 3 dengan makalah Implementasi Delapan Langkah Pembelajaran Fisika di SMU Negeri 3 Surakarta
2004
Perkuliahan: No. 1.
Nama Mata Kuliah yang diampu IPA Terpadu
Tahun
SKS
2008-2009/
2
2009-2010 2.
Gelombang Optik
2007-2009/
4
2009-2010 3.
Fisika Modern
2003-2007
3
4.
Alat-alat Ukur
2003-2007
2
5.
Evaluasi Pembelajaran Fisika
2007-2009
3
6.
Kapita Selekta Fisika SMA
2005-2006/
2
2009-2010
Surakarta, 22 Oktober 2009
Dr. Sarwanto, S. Pd, M.Si. NIP 19690901 199403 1 002
Lampiran 2 Denah Lokasi SMA NEGERI 3 SURAKARTA
SMA 3 SKA
SMP 14 SKA UNS
S
T
STASIUN
B RS MOEWARDI
U
POM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta Perihal : Surat Pengantar Kepada Yth Kepala SMA Negeri 3 Surakarta Di Surakarta
Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, kami : Nama : Dr.Sarwanto,S.Pd,M.Si NIP : 19690901 199403 1002 Jabatan : Dosen Pembimbing Menyatakan bahwasanya mahasiswa tersebut : Nama : Rahmat Afriyanto NIM : K2307045 Benar-benar sedang merencanakan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) dengan judul “Studi Komparasi Efektivitas Pembelajaran Fisika Kelas Bertaraf Internasional dan Kelas Regular di SMA Negeri 3 Surakarta “. Sehubungan dengan pelaksanaan program tersebut, maka kami memohon bantuan Bapak/Ibu Kepala Sekolah untuk dapat bersedia menjadi mitra dan memberikan izin kepada mahasiswa tersebut untuk dapat melakukan penelitian di SMA Negeri 3 Surakarta. Demikian surat pengantar ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terimakasih.
Surakarta, 11 September 2009
Mengetahui, Ketua Jurusan P.MIPA FKIP UNS
Hormat kami, Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Kus Sri Martini, M. Si.M.Pd NIP. 195001041975012001
Dr.Sarwanto,S.Pd, M.Si NIP.19690901 199403 1002
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta __________________________________________________________________ Perihal : Surat Kesediaan Kerja Sama Kepada Yth Kepala SMA Negeri 3 Surakarta Di Surakarta Dengan hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini, kami : Nama : Drs. H. Ngadiyo, M.Pd NIP : 19510903 197501 1 005 Jabatan : Kepala SMA Negeri 3 Surakarta Yang selanjutnya disebut pihak pertama menyatakan bersedia melakukan kerjasama dalam kegiatan PKMP yang dilaksanakan oleh kami selaku pihak kedua yaitu Nama : Rahmat Afriyanto NIM : K2307045 Jurusan :P.MIPA/P.FISIKA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Bahwa kami benar-benar merencanakan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) dengan judul “Studi Komparasi Efektivitas Pembelajaran Fisika Kelas Bertaraf Internasional dan Kelas Regular di SMA Negeri 3 Surakarta “. Sehubungan dengan pelaksanaan program tersebut, maka kami memohon bantuan Bapak/Ibu Kepala Sekolah untuk dapat bersedia menjadi mitra dan memberikan izin kepada kami untuk dapat melakukan penelitian di sekolah yang Bapak pimpin. Demikian surat kesediaan kerjasama ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan, kami sampaikan terimakasih.
Surakarta, 11 September 2009 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 3 Surakarta
Hormat kami, Ketua Tim PKMP
Drs. H. Ngadiyo, M.Pd NIP. 19510903 197501 1 005
Rahmat Afriyanto NIM. K2307045