PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
ANALISA PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA
BIDANG KEGIATAN: PKM-AI
Diusulkan oleh: Chalos Vem Pangela (08173001) Endo Febriy (11173038) Rizwan Septian (09173019)
Angkatan 2008 Angkatan 2011 Angkatan 2009
UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG 2012
i
HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-AI 1. Judul Kegiatan 2. Bidang Kegiatan 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Program Studi d. Universitas e. Alamat Rumah dan No Tel./HP f. Alamat email 4. Anggota Pelaksana Kegiatan 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat rumah dan No Telp
: Analisa Penentuan Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja : ( √ ) PKM-AI ( ) PKM-GT : Chalos Vem Pangela : 08173001 : Teknologi Industri : Universitas Bina Darma Palembang : Jl.Banten lrg.Langgar No.424 Palembang / 085764317493 :
[email protected] : 2 Orang : Yanti Pasmawati, S.T., M.T. : 070103239 : Jl.Yayasan 1 Rt.14 No.2051 Palembang / 081328511562
Palembang, 25 Februari 2012 Menyetujui, Ketua Prodi Teknologi Industri
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Yanti Pasmawati, S.T., M.T ) NIP. 070103239
( Chalos Vem Pangela ) NIM. 08173001
Kabag Kemahasiswaan Universitas Bina Darma
Dosen Pendamping
(Ilman Zuhri Yadi, S.kom., M.M., M.Kom) NIP. 020101131
(Yanti Pasmawati, S.T., M.T) NIP.070103239
ii
Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini: - Nama : Chalos Vem Pangela - Nim : 08173001 1) Menyatakan bahwa PKM–AI yang saya tulis bersama anggota tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan. - Artikel ilmiah ini merupakan hasil kegiatan Program Kegiatan Praktek Lapangan yang di lakukan sendiri bukan oleh pihak lain. - Topik penelitian adalah Analisa Penentuan Waktu Istirahat Berdasarkan Beban Kerja. - Dilaksanakan Tahun 2011 Pada PT. NAWA BAYU PERKASA. 2) Naskah ini belum pernah di terbitkan/dipublikasikan dalam bentuk posiding maupun jurnal sebelumnya. Demikian surat pernyataan ini di buat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat di gunakan sebagaimana mestinya.
Palembang, 25 Februari 2012 Yang membuat pernyataan
Chalos Vem Pangela NIM. 08173001
Mengetahui/ Menyetujui Ketua Prodi Teknologi Industri
Yanti Pasmawati, S.T, M.T. NIP. 070103239
iii
1
ANALISA PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT BERDASARKAN BEBAN KERJA Chalos Vem Pangela, Endo Febry,Rizwan Septian Mahasiswa Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el:
[email protected] Abstrak Pemulihan energi sangat penting diperhatikan karena selama proses kerja terjadi kelelahan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan energi adalah istirahat. Pekerja dengan beban kerja berat membutuhkan periode danfrekuensi istirahat yang berbeda dengan pekerja dengan beban kerja yang ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lamanya waktu istirahat berdasar beban kerja pada dua tempat kerja yang berbeda yaitu pada stasiun Persiapan dan stasiun Pengolahan. Pengamatan perbedaan beban kerja berdasarkan denyut nadi dan konsumsi oksigen.Dari hasil perhitungan untuk rerata denyut nadi kerja dan beban kardiovaskuler ( % CVL) pada stasiun persiapan adalah 99.85 denyut/menit dan 28,64% sehingga tergolong dalam kategori beban kerja ringan,karena (99.85< 100 denyut/menit dan 28.64< 30 %. Dan dari perhitungan total metabolisme diperoleh nilai 392.46 Kkal/jam sehingga masuk dalam kategori beban kerja berat karena (392.46>350 – 500 Kkal/jam) Sedangkan Pada stasiun pengolahan diperoleh rerata denyut nadi kerja dan beban kardiovaskuler ( % CVL) 99.89 denyut/menit dan 25.23 % yang tergolong dalam kategori beban kerja ringan. Sedangkan dari perhitungan total metabolisme diperoleh nilai 383.645 Kkal/jam yang masuk dalam kategori beban kerja berat.Penentuan waktu istirahat berdasarkan beban kerja ditentukan dengan pendekatan fisiologis. Berdasarkan pendekatan fisiologis menyatakan bahwa waktu istirahat saat ini sudah cukup memadai untuk pemulih energi pekerja pada kedua system kerja tersebut,sehingga tidak dibutuhkan waktu penambahan waktu istirahat pada kedua sistem kerja tersebut. (Rt=0). Waktu istirahat saat ini sebesar 22 menit. Kata Kunci : waktu istirahat, beban kerja, konsumsi energi.
Abstract Energy recovery is very important to note that fatigue occurs during the work process. One factor that can affect energy recovery is rest. Workers with heavy workloads require different periods of rest danfrekuensi by workers with a light workload. This study aims to determine the length of time off work load based on two different work station that is on Preparation and Processing station. Observation of differences in workload based on pulse rate and oxygen consumption.From the calculation of the average pulse rate for the work and cardiovascular load (% CVL) in the preparation station was 99.85 beats / min and 28.64% so classified in the category of light work load, because (99.85 <100 beats / minute and 28.64 <30%. and from the calculation of total metabolism
2
obtained value 392.46 kcal / h so it goes in the category of heavy workload because (392.46> 350-500 kcal / hour), while the station obtained the mean pulse processing work and cardiovascular load (% CVL) 99.89 beats / min and 25.23% are classified in the category of light workload. While total metabolism obtained from the calculation of the value of 383,645 kcal / h is included in the category of heavy workload.Determination of time off based on the work load is determined by physiological approach. Based approach to physiological states that break the current time is sufficient for energy recovery workers in the two systems work, so do not take additional time off on both systems are working. (Rt = 0). Time out now for 22 minutes. Keywords: time off, work load, energy consumption.
PENDAHULUAN Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor diantaranya adalah faktor kerja fisik (otot). Kerja fisik ( beban kerja) mengakibatkan pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja manusia (Nurmianto,1996). Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan pengeluaran energi pemulihan energi selama proses kerja berlangsung. Faktor ini mempengaruhi pemulihan energi antara lain adalah lamanya waktu istirahat, periode istirahat, dan frekuensi istirahat. Pemulihan energi sangat penting diperhatikan selama proses kerja terjadi kelelahan. Hal ini diakibatkan oleh dua hal yaitu kelelahan fisiologis dan kelelahan psikologis (Barnes,1973). Pekerja yang bekerja dengan beban kerja berat tentunya membutuhkan periode dan frekuensi yang berbeda dengan pekerja yang bekerja dengan beban kerja ringan. Apabila waktu istirahat tidak sesuai dengan beban kerja yang diberikan akan menyebabkan pekerja berada dalam kondisi yang tidak optimal. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan dampak yang negatif, seperti waktu pengerjaan yang lebih lama, terjadinya produk cacat, timbulnya kecelakaan kerja dan sebagainya. Menurut Manuaba (2000) dalam Tarwaka, dkk (2004) bahwa secara umum beban kerja seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kompleks, baik internal maupun eksternal. Berdasarkan hal di atas, dimana beban kerja dan lingkungan kerja berbeda, maka akan dilakukan untuk menentukan lamanya waktu istirahat berdasar beban kerja dan lingkungan kerja tersebut, sehingga diperoleh penentuan waktu istirahat optimal untuk kedua tempat kerja tersebut.
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menilai beban kerja pekerja dan mengklasifikasi beban kerja dengan membandingkan kategori beban kerja. 2. Mengetahui tingkat konsumsi energi bagi pekerja pada stasiun persiapan dan stasiun pengolahan.
3
3. Menentukan lama waktu istirahat bagi pekerja pada stasiun persiapan dan stasiun pengolahan.
Manfaat Manfaat penelitian ini adalah memberikan masukan kepada perusahaan pentingnya waktu istirahat optimal yang sangat mempengaruhi proses bekerja karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam melakukan penelitian, yaitu: a. Studi Lapangan (observasi) b. Wawancara (interview) Pengumpulan data dengan cara melakukan interaksi tanya jawab dengan nara sumber yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. Wawancara dilakukan pada pimpinan perusahaan dan sejumlah karyawan guna mendapatkan data-data yang meliputi, jumlah tenaga kerja, keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pekerja saat beraktivitas dan hal-hal yang menyangkut organisasi kerja. c. Pengukuran Pengukuran Metabolisme Tubuh (Body Metabolism) menggunakan metode fisiologi, dimana ini dimaksudkan untuk menilai beban kerja dari aktivitas yang dilakukan. Pengukuran metabolisme tubuh dalam penelitian ini di bedakan menjadi 2 yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. d. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data yang bersumber pada buku-buku referensi, jurnal yang diperoleh dari media cetak maupun media internet yang relevan dengan obyek yang diteliti. Metode yang di gunakan adalah pengukuran secara fisiologi,antara lain: - Metode Penilaian langsung - Metode penilaian tidak langsung - Metode pendekatan fisiologis
HASIL dan PEMBAHASAN Adapun data-data yang telah diperoleh selanjutnya dilakukan pengolahan data yang meliputi penilaian beban kerja dengan metode langsung dan metode tak langsung, dan penentuan waktu istirahat berdasarkan beban kerja yang diperoleh pekerja. Pada penilaian beban kerja baik metode langsung maupun metode tak langsung pekerja dikelompokkan menjadi 2 kelompok dimana setiap kelompok mempunyai lingkup pekerjaan yang berbeda, meliputi:
4
a. Kelompok Tenaga Stasiun Persiapan b. Kelompok Tenaga Stasiun Pengolahan
Penilaian Beban Kerja Dengan Metode Tidak Langsung Metode penilaian tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi selama bekerja. Pengukuran denyut jantung selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut (Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut: 10 Denyut Denyut Nadi (Denyut/Menit) = Waktu Penghitungan x 60 Tabel 1. Data Waktu 10 Denyut Nadi Kelompok Kerja Bagian Persiapan bahan baku
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh hasil seperti pada tabel dibawah ini. Secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 2. Perhitungan Denyut Nadi Kelompok Tenaga Bagian Persiapan Metode 10 Denyut
5
Tabel 3. Rekapitulasi Denyut Nadi Kelompok Kerja Bagian Persiapan
Penilaian Beban Kerja Dengan Metode Langsung Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan oksigen selama bekerja. Semakin berat beban kerja akan semakin banyak energi yang diperlukan untuk dikonsumsi. Lebih lanjut menurut Christensen (1991) dan Grandjean (1993) dalam Tarwaka dan Solichul H.A Bakri (2004:97) menjelaskan bahwa salah satu pendekatan untuk menilai berat ringannya beban kerja dengan menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen, ventilasi paru dan suhu inti tubuh. Tabel 3. Konsumsi Oksigen Kelompok Tenaga Bagian Persiapan
Konsumsi oksigen yang diperoleh satuannya masih dalam (cc) maka perlu diubah menjadi liter dimana 1000 cc = 1 liter Tabel 4. Konsumsi Oksigen Kelompok Tenaga Bagian Persiapan dalam (L/Min)
6
Berdasarkan dari hasil tabel diatas maka dapat diestimasi kebutuhan energi dan total metabolisme sebagai berikut: 1. Konsumsi Energi Konsumsi Energi (E) = 1.80411 – 0.0229038 X + 4.71733 x 10-4 (X)2 E = 1.80411 – 0.0229038 (99.85) + 4.71733 x 10-4 (99.85)2 = 1.80411 – 2.2869 + 4.71733 x 0.9970 = 4.22 Kkal/min 2. Total Metabolisme Total metabolisme (Tot Met) = 60 Energy x Ox Uptk Tot Met = 60 (4.22) x 1.55 = 392.46 Kkal/h Tabel 5. Hasil Penilaian Metode Langsung Kelompok Tenaga Bagian Persiapan
Penentuan Waktu Istirahat Dengan Menggunakan Metode Pendekatan Fisiologis. Perhitungan Waktu istirahat untuk kelompok kerja stasiun persiapan X = 99.85 ( Kecepatan Denyut Nadi Kerja (Denyut/Menit)) Et = 1.80411 – 0.0229038 X + 4.71733 x 10-4 X2 = 1.80411 – 0.0229038(99.85) + 4.71733 x 10-4 (99.85)2 = 1.80411 – 2.2869 + 4.71733 x 0.9970 = 4.22 Kkal/min X = 68.92 ( Kecepatan Denyut Nadi Istirahat (Denyut/Menit)) Ei = 1.80411 – 0.0229038 X + 4.71733 x 10-4 X2 = 1.80411 – 1.5785 + 4.71733 x 0.475 = 2.466 Kkal/min K = Et – Ei = 4.22 Kkal/min – 2.466 Kkal/min = 1.754 Kkal/Min Karena nilai K = 1.754 kkal/min < S yaitu energi yang dikeluarkan selama bekerja kurang dari nilai standar energi yang dikeluarkan (pria = 5 kkal/mnt, wanita = 4 kkal/mnt, maka (Rt = 0). Artinya waktu istirahat untuk saat ini sudah cukup memadai, sehingga tidak dibutuhkan penambahan waktu istirahat pada stasiun persiapan tersebut. Selanjutnya konsumsi energi dikonversikan kedalam kebutuha waktu istirahat dengan menggunakan persamaan Murrel (Pullat,1992) sbb: Rt = 0 Rt = Rt=
1.655/5x480(1.655.5)/.1,7 2
480(1.655.5) 2
2 = 855.971 kkal/mnt
x 1,11 = 22,0446 kkal/mnt
Dari perhitungan waktu istirahat untuk stasiun persiapan dan stasiun pengolahan dengan metode pendekatan fisiologis diperoleh hasil sebagai berikut :
7
1.
Untuk Stasiun Persiapan Karena nilai K = 1.754 kkal/min < S yaitu energi yang dikeluarkan selama bekerja kurang dari nilai standar energi yang dikeluarkan (pria = 5 kkal/mnt, wanita = 4 kkal/mnt, maka (Rt = 0). Artinya waktu istirahat untuk saat ini sudah cukup memadai, sehingga tidak dibutuhkan penambahan waktu istirahat pada stasiun persiapan tersebut. 2. Untuk Stasiun Pengolahan Karena nilai K = 1.655 kkal/min < S yaitu energi yang dikeluarkan selama bekerja kurang dari nilai standar energi yang dikeluarkan (pria = 5 kkal/mnt, wanita = 4 kkal/mnt, maka (Rt = 0). Artinya waktu istirahat untuk saat ini sudah cukup memadai, sehingga tidak dibutuhkan penambahan waktu istirahat pada stasiun pengolahan tersebut.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data maka penulis mengambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Beban kerja stasiun persiapan sebesar 28.64 termasuk kategori sedang.Sedangakan Beban kerja stasiun pengolahan sebesar 25.23 termasuk kategori berat. 2. Tingkat kebutuhan konsumsi energi stasiun persiapan sebesar 392.46 termasuk kategori berat.Sedangkan Tingkat kebutuhan konsumsi energi stasiun pengolahan sebesar 383.645 termasuk kategori berat. 3. Lama waktu istirahat pada stasiun persiapan dan stasiun pengolahan selama 22 menit suduh cukup untuk memulihkan energi pekerja.
DAFTAR PUSTAKA Barnes, Ralph M., Motion Study and Time Study, Carl Heyer (editor), The Encyclopedia of Management, 2nd ed., pp. 590-596, Van Nostrand Reinhold Co., New York, 1973. Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Guna Widya. Surabaya. Sastrowinoto, Suyatno. 1985. Meningkatkan Produktivitas Dengan Ergonomi. PT.Pustaka Binaman Pessindo. Jakarta. Suma’mur. 1982. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. PT. Gunung Agung.Jakarta. Sutalaksana, Iftikar. 1995. Teknik Tata Cara Kerja. ITB. Bandung.