PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
VIDLS (VEHICLE INTEGRATED DRIVING LICENSE SISTEM) SEBAGAI UPAYA PENEKANAN PELANGGARAN PENGGUNAAN SIM
BIDANG KEGIATAN : PKM-KC
Disusun Oleh : Raditya Nugroho
NIM. 11504241014
Angkatan 2011
Aan Yudianto
NIM. 11504241004
Angkatan 2011
Anas Fatoni
NIM. 11504241012
Angkatan 2011
Eko Rendiyanto
NIM. 10502241028
Angkatan 2010
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2012
ii
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ...................................................................................................... i Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii Daftar Isi ............................................................................................................... iii Daftar Ganbar ....................................................................................................... iv A.Judul ................................................................................................................. 1 B.Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 C.Perumusan Masalah ......................................................................................... 3 D.Tujuan .............................................................................................................. 3 E.Luaran yang Diharapkan ................................................................................... 3 F.Kegunaan .......................................................................................................... 3 G.Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4 1.Dasar Teori ................................................................................................... 4 2.Pihak-Pihak Yang Terkait ............................................................................ 7 H.Metode Pelaksanaan ......................................................................................... 8 I.Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 10 J.Rancangan Biaya ............................................................................................... 11 K.Daftar Pustaka .................................................................................................. 12 L.Lampiran ........................................................................................................... 13
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Surat Izin Mengemudi ..................................................................... 5 Gambar 2. Bermacam Kendaraan ...................................................................... 5 Gambar 3. Diagram VIDLS .............................................................................. 7 Gambar 4. Desain alat VIDLS .......................................................................... 9 Gambar 5. VIDLS di Sepeda Motor ................................................................ 15 Gambar 6. VIDLS di Mobil ............................................................................ 15
iv
1
A. Judul VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) Sebagai Upaya Penekanan Pelanggaran Penggunaan SIM.
B. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan UU No.22 Tahun 2009 Pasal 77 ayat (1), seluruh pengemudi kendaraan bermotor harus mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan jenis kendaraannya. Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan. (http://id.wikipedia.org) Masih banyaknya masalah tentang lalu lintas di beberapa kota besar seperti menjadi perhatian serius. Di Jakarta, Kepala Sub Bidang Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Yakub DK Polda Metro Jaya memaparkan, hari pertama digelarnya Operasi Simpatik Jaya jumlah tilang mencapai 3.722 dan teguran sebanyak 799. Barang bukti yang disita berupa SIM sebanyak 1.552, berupa STNK sebanyak 2.133, curanmor roda dua sebanyak 35, dan curanmor roda empat sebanyak 2 kendaraan. (Koran Kompas,Senin 28 Maret 2011) Terlebih lagi, operasi gabungan yang dilakukan Polres Grobogan, Unit Pelayanan Perhubungan (UPP) Wilayah Semarang Dinas Perhubungan Komunikasi
dan
Informasi
(Dishubkominfo)
Jateng,
Dishubinfokom
Grobogan, dan PT Jasa Raharja Cabang Jateng, berhasil menindak 107 pengendara kendaraan bermotor melakukan pelanggan aturan berlalulintas. Mereka juga langsung disidang di tempat dengan melibatkan unsur Pengadilan Negeri (PN) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Purwodadi. “Pelanggar sengaja disidang ditempat dengan tujuan sebagai shock terapi untuk penegakan hukum perizinan angkutan secara nasional sesuai UU 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas Angkutan Jalan (LLAJ). Selain itu juga
2
sebagai pembinaan dan penertiban aturan berlalu lintas bagi peggendara kendaraan di jalan raya,” kata Kapolres AKBP Y Ragil Heru S SIK Mhum. Razia berlangsung selama dua jam itu, Dari pelanggaran sebanyak itu, sebanyak 40 orang disidang perkara keterlambatan uji kelaikan kendaraan (mobil), dan sisanya terkait pelanggaran STNK dan SIM. (Koran Kedaulatan Rakyat, Selasa18 September 2012) Di Surabaya, Pelanggar Lalin Tidak Punya SIM Meningkat 27 %, tingkat pelanggaran lalu lintas khususnya pengendara roda dua atau sepeda motor di Surabaya masih tinggi. Pelanggaran didominasi tidak mempunyai SIM mencapai 8.225 pelanggaran selama Juni 2012. Jumlah pengendara sepeda motor yang melanggar lalu lintas Mei sebanyak 10.933 orang dengan didominasi pelanggaran tidak punya SIM sebanyak 6.028 pelanggaran, sedangkan bulan Juni mencapai 18.793 pengendara."Jumlah pelanggaran tidak mempunyai SIM mengalami peningkatan 27 persen dibandingkan bulan Mei," kata AKBP Asep Akbar Hikmana. (detik.com) Dari berbagai data pelanggaran diatas, tidak menutup kemungkinan bahwa pelanggaran sim akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di jalan. Pelanggaran tersebut tidak hanya terjadi pada beberapa kota besar di indonesia saja, melainkan hampir terjadi secara merata di seluruh Indonesia. Kepemilikan SIM menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya tingkat kecelakaan di Indonesia. Seseorang yang belum mampu mengendarai kendaraan dengan baik belum seharusnya dapat mengendarai kendaraannya. Ataupun seseorang yang memang tidak mengerti tentang peraturan lalu lalu lintas tidak menutup kemungkinan juga menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Anak yang masih di bawah umur, orang yang sudah lanjut usia dan seorang yang belum memenuhi persyaratan untuk mendapatkan SIM sudah seharusnya belum dapat mengemudikan kendaraannya. Untuk dapat mengemudikan kendaraannya orang tersebut haruslah mendapatkan SIM terlebih dahulu, baik sepeda motor, mobil, ataupun angkutan umum lainnya.
3
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang alat VIDLS dan menerapkan sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM? 2. Bagaimana kinerja VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM ? 3. Bagaimana keunggulan dan kemanfaatan VIDLS (Vehicle Integrated Driving
License
Sistem)
sebagai
upaya
penekanan
pelanggaran
penggunaan SIM ?
D. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan ini berdasarkan rumusan diatas adalah: 1. Memahami perancangan dan penerapan VIDLS (Vehicle Integrated Driving
License
Sistem)
sebagai
upaya
penekanan
pelanggaran
penggunaan SIM. 2. Memahami kinerja VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM. 3. Mengetahui keunggulan dan kemanfaatan VIDLS (Vehicle Integrated Driving
License
Sistem)
sebagai
upaya
penekanan
pelanggaran
penggunaan SIM.
E. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya suatu sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM.
F. Kegunaan 1. Bagi Akademisi a. Sebagai sarana dalam menyelesaikan suatu permasalahan dibidang yang diketahui untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja.
4
b. Sebagai penerapan teori yang dapat dibangku kuliah. c. Dapat dijadikan acuan dalam penerapan alat dan teknologi yang lebih kompleks dalam waktu berikutnya. 2. Bagi Pemerintah dan Masyarakat a. Menjadi solusi permasalahan dari pelanggaran izin mengemudi yang terjadi saat ini di masyarakat. b. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran pemakai kendaraan bermotor akan pentingnya surat izin mengemudi. c. Menjadi salah satu cara untuk meningkatkan budaya tertib berlalu lintas. d. Menambah khasanah keilmuan aplikatif terutama dibidang teknologi. e. Menjadi salah satu sistem untuk menekan angka pelanggaran penggunaan surat izin mengemudi.
G. Tinjauan Pustaka 1. Dasar Teori a. Surat Izin Mengemudi (SIM) Surat Izin Mengemudi (SIM) adalah bukti registrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Polri kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan (Pasal 77 ayat (1) UU No.22 Tahun 2009). (http://id.wikipedia.org) Definisi SIM dapat kita temui dalam Pasal 1 angka 4 Perkap 9/2012, yaitu: Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat SIM adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat kontrol, dan data forensik kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan
5
Angkutan Jalan. (Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. 9 Tahun 2012 Pasal 1 angka 4)
Gambar 1 Surat Izin Mengemudi
b. Kendaraan Kendaraan atau angkutan atau wahana adalah alat transportasi, baik yang digerakkan oleh mesin maupun oleh makhluk hidup. Kendaraan ini biasanya buatan manusia (mobil, motor, kereta, perahu, pesawat), tetapi ada yang bukan buatan manusia dan masih bisa disebut kendaraan, seperti gunung es, dan batang pohon yang mengambang. Dalam hal ini kaitannya dengan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam, namun motor listrik dan mesin jenis lain (misalnya kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga dapat digunakan. (wikipedia.org)
Gambar 2. Bermacam Kendaraan
6
c. Kondisi Peraturan Saat Ini Terkait dengan Penggunaan SIM Kewajiban setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan untuk memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikannya sudah diatur dalam UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sebagai pelaksanaan teknis atas kewajiban tersebut Kepala Kepolisian Republik Indonesia menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Surat Izin Mengemudi. Pelanggaran yang dilakukan para pengemudi yang tidak memiliki SIM akan ditindak oleh yang berwenang. Untuk kendaraan roda dua sesuai dengan UU No. 22/2009 pasal 281 “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)”. Sedangkan Pasal 288 Ayat (2) mengatur, bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan yang tidak dapat menunjukkan SIM yang sah dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan dan/atau denda paling banyak Rp 250.000. ( UU No. 22 tahun 2009)
1. Solusi Yang Pernah ditawarkan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan yang merazia pengemudi dan kendaraan bermotor mengenai pemenuhan persyaratan teknis dan
pemenuhan
kelengkapan persyaratan administratif baik berupa SIM, STNK ataupun segala kelengkapan kendaraan lainnya menuntut para pengemudi untuk mempunyai SIM. Masalahya, bagaimana cara untuk memastikan semua pengemudi mempunyai SIM dan menggunakannya pada setiap saat menggunakan kendaraan bermotor, padahal razia SIM hanya dilakukan pada beberapa waktu dan tempat saja?
7
2. Sistem yang akan dikembangkan Dari solusi pemerintahan yang sudah ada selama ini ternyata kurang optimal. Maka kami memberikan sebuah solusi aplikasi teknologi sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) yang dibantu dengan alat VIDLS sebagai upaya penekanan pelanggaran penggunaan SIM. Alat VIDLS menuntut para pegemudi untuk mempunyai SIM untuk bisa menghidupkan kendaraanya. Sehingga diharapkanakan mampu meningkatkan kedisiplinan para pengemudi. Alat VIDLS memanfaatkan Bare Code yang terdapat pada SIM untuk bisa mendeteksi adanya Surat Izin Mengemudi. Mesin akan dapat hidup jika data input dari Bare Code sesuai dengan data Bare Code yang telah disimpan dalam memori alat VIDLS. KELISTRIKAN KENDARAAN
SIM
KUNCI KONTAK KENDARAAN
VIDLS
MESIN DAPAT HIDUP
Gambar 3 Diagram VIDLS
2. Pihak-pihak yang Terkait Dalam melaksanakan aplikasi sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving
License
Sistem)
sebagai
upaya
penekanan
pelanggaran
penggunaan SIM, membutuhkan kerjasama berbagai pihak. Kendaraan yang umunya dapat digunakan oleh semua golongan umur akan menyulitkan sistem penerapan. Untuk menerapkan sistem VIDLS (Vehicle
8
Integrated Driving License Sistem) , membutuhkan kerjasama dari beberapa pihak diantaranya : a. Kepolisian, berperan sebagaipendukung program VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) pada kendaraan bermotor. b. Orang tua, sebagai pemantau anak-anak yang masih di bawah umur untuk tidak mengemudikan kendaraan sebelum mendapatkan SIM. c. Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLAJR), memantau sistem berjalanya aplikasi VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) pada kendaraan bermotor. d. Polisi Lalu Lintas, berperan dalam pengecekan atau razia kendaraan bermotor.
H. Metode Pelaksanaan 1. Model yang digunakan Sebelum menerapan teknologi VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem), hal pertama yang harus dilakukan adalah: a.
Sosialisasi gagasan terhadap pihak samsat kepolisian setempat, masyarakat, dan pemerintah kota. Proses sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai program yang diusulkan dan persetujuan dengan berbagai pihak.
b. Tahap Analisis Sistem. Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan sistem, analisa proses, dan analisa hasil sistem. Tahap ini dilakukan guna menganalisa sistem agar memperoleh data yang akurat sebelum masuk ke tahap desain alat. c.
Tahap desain alat VIDLS. Pada tahap ini dilakukan tahapan desain alat VIDLS dan proses pembuatan alat. Tahap ini merupakan tahapan yang sangat vital dilakukan karena akan menentukan hasil akhir desain alat yang digunakan untuk menerapkan sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem).
9
Gambar 4. Desain alat VIDLS
d.
Uji coba terbatas I, tahap ini menguji alat VIDLS yang akan diterapkan dalam sistem VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem). Tahap ini, diterapkan untuk beberapa kendaraan yang digunakan sebagai kendaraan percobaan keberhasilan pembuatan alat.
e. Evaluasi, perbaikan, dan perkembangan supaya berjalan sesui dengan sistem yang akan dikembangkan. f.
Uji coba terbatas II, dengan tujuan untuk memantau seberapa jauh kinerja aplikasi teknlogi VIDLS pada masyarakat setempat yang bertolak pada uji coba ke I, sehingga diharapkan bisa diterapkan ke berbagai daerah.
g.
Uji efektifitas aplikasi teknologi VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) terhadap berbagai kota pemerintahan daerah. Efektifitas waktu dan ekonomis pada penerapan sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat.
h. Implementasi / penerapan ke masyarakat luas (pengguna/intansi terkait). Dimaksudkan untuk implementasi secara luas untuk semua pemerintahan kota di Indonesia.
2. TeknikPengumpulan Data a. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian dengan mengumpulkan data pada beberapa tempat dan mencari info dari pihak yang terkait.
10
b. Pengujian Pengujian pada ujicoba ini dimulai dari aplikasi system VIDLS (Vehicle Integrated Driving License Sistem) kendaraan bermotor untuk kalangan mahasiswa dulu. Di karenakan jika nanti efektif, maka ditindaklanjuti untuk yang lebih besar. c. Dokumentasi Dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan foto-foto proses pembuatan, desain gambar pada sistem
VIDLS (Vehicle
Integrated Driving License Sistem) di kedaraan. Foto-foto tersebut sebagai bukti penelitian yang dilakukan. d. Penafsiran dan Penyimpulan hasil penelitian Dari berbagai data yang di dapatkan dan permasalahan, diharapkan dengan sistem ini bisa memberikan solusi yang lebih baik.
I. Jadwal Kegiatan No 1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
Kegiatan Persiapandan planning Pengadaan alat dan bahan Pembuatan alat Revisi alat Pengujian alat dan pengumpulan data Pengulangan pengujian Analisa data Penulisan laporan Konsultasi Monitoring/eval uasi/progress report Revisi laporan Pengumpulan laporan penelitian
Bulan ke-1 1 2 3 4
Bulan ke-2 1 2 3 4
Bulan ke-3 1 2 3 4
11
13 14
VIDLS Persiapan presentasi Seminar
J. Rancangan Biaya 1. Biaya Bahan Habis Pakai No. Nama barang Spesifikasi/merek Banyaknya Jumlah 1 Kertas A4s Paper One 2 rim Rp. 64.000,00 2 Pen Standard AE7 4 buah Rp. 8.000,00 3 Buku Kwarto Glatik Kembar 50 lbr 4 buah Rp. 28.000,00 4 Pensil 2B Steadler Lumograph 3 buah Rp. 6.000,00 5 Tipe X Kenko 2 buah Rp. 7.000,00 6 Penghapus Steadler Lumograph 3 buah Rp. 5.000,00 7 Isolatape Kenko 2 roll Rp. 7.000,00 8 Tinta Printer Blue Print warna+B 4 set Rp. 148.000,00 9 Board A4 [21.0x27.9] 2 buah Rp. 26.000,00 Total 1 Rp. 299.000,00 2. Biaya Operasional Proyek PKM No. 1 2 3 4 5
Komponen Banyaknya PCB 4 buah Tenol 1 roll Solder Decko 2 unit Akses internet 4 bulan Kabel Listrik 5m Honeywell Metrologic 6 1 unit Barecode Scanner 7 Printer Laser 1 unit 8 Kabel data 2 unit Komponen 9 2 set Elektronika 10 CD Blank 4 buah Total 2 3. Publikasi dan Seminar No. 1 2 3 4
Kebutuhan Publikasi Dokumentasi Penggandaan proposal@4 Penggandaan laporan@4
Harga Satuan Rp. 9.000,00 Rp 50.00,00 Rp. 45.000,00 Rp. 110.000,00 Rp. 4.000,00
Jumlah Rp. 36.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 90.000,00 Rp. 440.000,00 Rp. 20.000,00
Rp .2.995.000,00 Rp.2.995.000,00 Rp. 2.450.000,00 Rp.2.450.000,00 Rp. 60.000,00 Rp. 120.000,00 Rp. Rp.
Rp. Rp. Rp. Rp.
40.000,00 Rp.
80.000,00
4.000,00 Rp. 16.000,00 Rp.6.297.000,00
Jumlah 240.000,00 780.000,00 70.000,00 80.000,00
12
5 Seminar proposal 6 Seminar laporan akhir 7 Snack Total 3 4. Transportasi dan Komunikasi
Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00 Rp. 650.000,00 Rp. 1.940.000,00
No. Kebutuhan Harga 1 Konsumsi 5 orang Rp.150,000,00 2 Telekomunikasi Rp. 60,000,00 3 Transportasi Total 4 5. Biaya Lain-lain
Banyaknya Jumlah 4 bulan Rp. 600.000,00 4 bulan Rp. 240.000,00 Rp. 450.000,00 Rp.1.290.000,00
No. Kebutuhan 1 Obat P3K 2 Biaya Pemakaian computer (4 Bulan) Total 5 Total biaya pelaksanaan adalah: Total 1
Rp.
299.000,00
Total 2
Rp.
6.297.000,00
Total 3
Rp.
1.940.000,00
Total 4
Rp.
1.290.000,00
Total 5
Rp.
550.000,00
Jumlah Rp. 150.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 550.000,00
============================ + Rp.
10.376.000,00
K. Daftar Pustaka Indonesia. 2009. Undang-undang Lalu Lintas & Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22 Tahun 2009). Jakarta : Visi Media. Kompas, 28 Maret 2011. “Pelanggaran Lalu-lintas yang Semakin Menggila” halaman 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Mengemudi ( diakses tanggal 9 Oktober pukul 22.20 WIB) http://kedaulatanrakyat.co.id/ (diakses pada tanggal 10 Oktober 2012 pukul 19.05WIB)
13
14
15