1
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA EFEKTIVITAS JAMUR Beauvaria bassiana dalam MENGENDALIKAN URET (Phylloghaga helleri) pada PADI GOGO (Oryza sativa L.)
BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKMP)
1. 2. 3. 4. 5.
Diusulkan Oleh : Yuan Harnawan P H0708160 (Angkatan 2008) Laila Nur Milati H0708121 (Angkatan 2008) Nurul Rofi’ I H0106088 (Angkatan 2006) Kefas Mardi S H0106074 (Angkatan 2006) Toni Hartanto H0508064 (Angkatan 2008)
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
2
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan
: Efektivitas Jamur Beauvaria bassiana dalam
Mengendalikan Uret (Phylloghaga
helleri) pada Padi Gogo (Oryza sativa L.) 2. Bidang Kegiatan/Bidang Ilmu : PKMP/Pertanian 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a) Nama Lengkap : Yuan Harnawan Pamungkas b) NIM : H0708160 c) Jurusan : Agroteknologi d) Universitas : Sebelas Maret Surakarta 4. Alamat Rumah : Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiun a) No. Telp : 085730184020 5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang 6. Dosen Pendamping a) Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP b) NIP : 19680722.199702.2.001 c) Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kismorejo, Rt 3/7 jumog jaten Karanganyar/08156759127 7. Biaya Kegiatan Total DIKTI : Rp. 10.000.000,Sumber lain :8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan Surakarta, 19 Oktober 2009 Menyetujui, a.n. Dekan Ketua Pelaksana Kegiatan Pembantu Dekan III
Ir. Sugihardjo, MS NIP.19590351.985031.004
Yuan Harnawan Pamungkas NIM H0708160 Menyetujui,
Pembantu Rektor III
Dosen Pendamping
Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP. 19540414.1980031.007
Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP NIP. 19680722.199702.2.001
3
A. JUDUL PROGRAM Efektivitas Jamur Beauvaria bassiana dalam Mengendalikan Uret (Phylloghaga helleri) Pada Padi Gogo (Oryza sativa L.
B. LATAR BELAKANG MASALAH Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi menyebabkan adanya penambahan kebutuhan pangan yang meningkat pula. Namun adanya peningkatan tersebut menjadi kendala bagi petani dalam pembudidayaa tanaman khususnya padi gogo. Hal ini disebabkan adanya seranagan hama uret yang menyebabkan penurunan produksi serta dapat pula menyebabkan gagal panen. Serangan hama uret ini terjadi di daerah Gunung Kidul yang menyerang ratusan hektar tanaman padi di empat kecamatan meliputi Tanjungsari, Tepus, Playen dan Wonosari sehingga gagal panen dan menyebabkan tanaman layu dan mati (Anonim, 2009a). Selain itu, di daerah Wonogiri padi gogo juga terserang hama uret yang melanda 0,8 ha dan menyerang pada fase pembuahan sehingga kebanyakan petani memilih menggunakan perstisida untuk membasmi hama tersebut (Suara Merdeka, 2004). Insektisida merupakan salah satu bahan kimia yang tidak dapat dipisahkan dari budidaya segala jenis tanaman. Peningkatan jumlah dan jenis hama yang diikuti dengan peningkatan pemakaian insektisida menimbulkan banyak masalah. (Haryanto, et. al., 2006). Pengendalian serangga hama dengan insektisida kimia banyak menimbulkan masalah, antara lain: meningkatnya resistensi hama terhadap insektisida kimia, terjadinya ledakan populasi serangga hama sekunder, meningkatnya
risiko
keracunan
pada
manusia
dan
hewan
ternak,
terkontaminasinya air tanah, menurunnya biodiversitas, dan bahaya-bahaya lain yang berkaitan dengan lingkungan. Timbulnya masalah-masalah tersebut menjadi stimulan yang meningkatkan minat terhadap upaya pengendalian hama secara terpadu (PHT). Pertanian berkelanjutan pada abad 21 akan lebih mengedepankan upaya alternatif pengelolaan serangga hama yang ramah lingkungan dan meminimalkan kontak antara manusia dengan insektisida kimia. Patogen serangga (entomopatogen) yang berpeluang untuk mengisi kebutuhan akan alternatif
4
pengendalian hama masih membutuhkan beberapa perbaikan, termasuk perbaikan potensi, produksi dan formulasi, pemahaman yang tepat terhadap kemampuannya berintegrasi dengan sistem atau ekosistem, dan kesesuaiannya dengan lingkungan dan komponen PHT lainnya, serta dapat diterima oleh petani atau pengguna. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian hama yang ramah lingkungan agar dampak residu pestisida dapat diminimalkan dengan penggunaan pestisida biologi. Dalam penelitian ini ingin menguji pestisida biologi dari jamur Beauveria bassiana dengan membandingkan berbagai konsentrasi yang efektif dalam mengendalikan hama uret pada padi gogo. Sehingga dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui konsentrasi yang efektif dari pestisida biologi dengan penggunaan jamur B. bassiana dan dapat diaplikasikan di lapang.
C. PERUMUSAN MASALAH Permasalahan yang akan dikaji antara lain: 1. Bagaimana potensi jamur Beauvaria bassiana dalam mengendalikan uret pada padi gogo? 2. Berapa konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam mematikan uret?
D. TUJUAN PROGRAM Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. Menganalisis pengaruh jamur Beauvaria bassiana dalam mematikan uret. 2. Menentukan konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam mematikan uret.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Artikel atau naskah publikasi yang berisi tentang pengetahuan dan metode baru dengan memanfaatkan pestisida biologi guna mempertahankan hasil produksi tanaman. Pengendalian dengan pestisida biologi yang ramah lingkungan diharapkan dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan pestisida yang selama ini telah mencemari serta merusak lingkungan khususnya tanah.
5
F. KEGUNAAN PROGRAM Melalui
penelitian
ini
diharapkan
dapat
diperoleh
suatu
metode
pengendalian hama baru yang murah, mudah,dan ramah lingkungan, sehingga nantinya dapat diterapkan oleh petani guna pengendalian hama uret pada tanaman padi gogo.
G. TINJAUAN PUSTAKA Salah satu entomopatogen yang berpotensi dikembangkan sebagai alternatif pengendalian hama adalah cendawan. Lebih dari 700 spesies cendawan entomopatogen dilaporkan telah diisolasi dari berbagai spesies serangga hama, tetapi baru 10 spesies di antaranya yang berhasil dikembangkan untuk pengendalian hama. Kisaran sifat-sifat biologinya yang luas mulai dari sebagai parasit sejati hingga parasit patogen yang dapat hidup secara saprofit tanpa inang serangga menyebabkan beberapa spesies cendawan ini sangat patogenik terhadap serangga hama. Salah satu cendawan entomopatogen yang sangat potensial dalam pengendalian beberapa spesies serangga hama adalah Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin. Cendawan ini dilaporkan sebagai agensi hayati yang sangat efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap, kutu putih, dan beberapa jenis kumbang (Gillespie, 1988). Sebagai patogen serangga, B. bassiana dapat diisolasi secara alami dari pertanaman maupun dari tanah. Epizootiknya di alam sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, terutama membutuhkan lingkungan yang lembab dan hangat. Di beberapa negara, cendawan ini telah digunakan sebagai agensi hayati pengendalian sejumlah serangga hama mulai dari tanaman pangan, hias, buahbuahan, sayuran, kacang-kacangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga tanaman gurun Di Indonesia, hasil-hasil penelitian B. Bassiana juga telah banyak dipublikasikan, terutama dari tanaman pangan untuk mengendalikan serangga hama kedelai (Riptortus linearis dan Spodoptera litura), walang sangit pada padi (Leptocoriza acuta) (Prayogo, 2006), Plutella xylostella pada sayur-sayuran
6
(Hardiyanti, 2006), hama bubuk buah kopi Helopeltis antoni, dan penggerek buah kakao Hypothenemus hampei (Sudarmadji dan Prayogo, dalam Prayogo, 2006). Langkah awal pengembangan suatu mycopestisida atau pestisida berbahan aktif cendawan entomopatogen adalah mengkoleksi isolat kemudian menguji potensinya untuk mendapatkan isolat yang paling virulen terhadap hama sasaran. Pada tahap awal pengembangan, dibutuhkan inokulum cendawan dalam jumlah yang cukup untuk pengujian di laboratorium dan lapang. Untuk kebutuhan bioassay, perbanyakan isolat B. bassiana cukup dilakukan pada media agar di dalam tabung reaksi (slant). Sedangkan perbanyakan secara massal untuk komersial dapat dilakukan apabila telah terseleksi isolat-isolat yang paling virulen terhadap hama sasaran. (Soetopo dan Indrayani, 2007). Jamur Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh berbentuk benang-benang halus (hifa). Kemudian hifa-hifa tadi membentuk koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya. Hama uret biasanya menyerang pada bulan Pebruari – April. Uret merupakan larva dari kumbang. Uret aktif memakan akar tanaman baik tanaman kehutanan (tanaman pokok dan sela) maupun tanaman tumpangsari (padi, palawija, dan lain-lain) terutama yang masih muda, sehingga tanaman yang terserang tiba-tiba layu, berhenti tumbuh kemudian mati. Jika media dibongkar akar tanaman terputus/rusak dan dapat dijumpai hama uret. Kerusakan dan kerugian paling besar akibat serangan hama uret terutama terjadi pada tanaman umur 1-2 bulan di lapangan, tanaman menjadi mati. Serangan hama uret di lapangan berfluktuasi dari tahun ke tahun, umumnya bilamana kasus-kasus serangan hama uret tinggi pada suatu tahun, maka pada tahun berikutnya kasuskasus kerusakan atau serangan menurun (Anonim, 2009b).
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1. Tempat dan Waktu Penelitian
7
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Rumah Kaca dan Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta selama enam bulan. 2. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi gogo, tanah, pupuk NPK, pupuk kandang, pupuk kompos, uret, isolat jamur B. bassiana, jagung sebagai tempat pembiakan jamur B. bassiana. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot, gelas ukur, pinset, cawan petri, timbangan, labu erlenmeyer, sprayer,dan kertas label, jarum ose,dan otoklaf. I. TATA LAKSANA PENELITIAN 1. Pembiakan B. bassiana secara massal Pembiakan massal dilakukan setelah diperoleh isolat murni dengan strain khusus untuk ordo Coleoptera yang telah dikembangbiakan dari Lab. Pemantau Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Palur Karanganyar. B. Bassiana kemudiakan di biakan secara mandiri dengan peralatan dan bahan yaitu: jagung, panci bertekanan, lampu spiritus, jarum ose, dan kantong plastik tahan panas. Perbanyakan massal dimulai dengan membuat starter pada media jagung. Jagung ditimbang kemudian dicuci bersih dan direndam selama kurang lebih 24 jam kemudian ditiriskan. Setelah itu dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas, lalu dikukus selama ± 30 menit dan didinginkan. jagung steril tersebut diinokulasi dengan B. Bassiana lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan ditutup rapat. Setelah ± 12 hari starter siap digunakan. Pada proses inokulasi, alat-alat yang digunakan harus dalam keadaan steril. Pemindahan harus dilakukan di atas api (lampu spirtus) dalam ruang tertutup. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan cara direbus. Perbanyakan massal dilakukan dengan proses yang sama seperti pembuatan starter. Penggunaan inokulasi tidak menggunakan isolat murni tetapi menggunakan starter inokulum dengan perbandingan 1 bagian starter untuk 10 bagian media perbanyakan (jagung steril).
8
2. Penyemaian Padi Penyemaian benih padi gogo dilakukan pada kotak-kotak penyemaian yang telah diisi dengan media penyemaian yaitu tanah yang dicampur dengan kompos. Penyemaian padi ini diarahkan untuk persediaan pakan bagi hama uret. Bibit yang telah tumbuh setiap hari harus disiram agar tidak kering. 3.
Pengambilan dan pemeliharaan uret Pencarian uret dilakukan dengan pengumpulan sebanyak-banyaknya uret di lapang yang endemi dengan hama uret tersebut. Dan pemeliharaan hama tersebut dengan cara menempatkan ke dalam stoples dan di beri pakan berupa akar padi serta diberi tanah.
4. Pembuatan suspensi cendawan Jamur B. Bassiana Suspensi jamur B. Bassiana di buat untuk memudahkan dalam memperoleh konsentrasi spora yang diinginkan. Suspensi induk dibuat dengan mencampurkan jagung dan air dengan perbandingan 1:1 yaitu 100 gr:100ml. Kemudian untuk mendapatkan konsentrasi spora yang diinginkan dengan mengambil suspensi sebanyak 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20 gr/100ml, 40 gr/100ml. 5. Pengujian Pengujian yang dilakukan meliputi: a) Pengujian efektivitas Pengujian efektivitas didasarkan pada pengamatan mortalitas hama uret akibat aplikasi jamur B. Bassiana dengan berbagai konsentrasi. Pengujian ini meliputi dua tahap yaitu pengujian pendahuluan dan pengujian utama. 1) Pengujian Pendahuluan Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan kisaran konsentrasi yang mampu menyebabkan kematian serangga uji sebesar 5-95%. Tiap taraf konsentrasi diulang 2 kali. Konsentrasi spora yang diberikan adalah untuk jamur B. bassiana 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20 gr/100ml, 40 gr/100ml. Untuk mengetahui kepadatan spora diamati dengan Haemositometer. Cara pembuatan larutan jamur B. Bassiana
9
adalah jagung yang telah ditumbuhi jamur tersebut dilarutkan dalam air dengan konsentrasi yang telah ditentukan, diremas-remas kemudian disaring. Cairan inilah yang digunakan untuk aplikasi pada padi gogo. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (i) Menyiapkan bibit padi yang ditanam dalam pot. Setiap pot tersebut diinvestasikan 5 ekor uret. (ii) Aplikasi jamur B. Bassiana pada tanaman setiap perlakuan diulang 2 kali. Aplikasi jamur B. bassiana dilakukan dengan cara menyiram larutan jamur B. bassiana ke dalam tanah. (iii) Pemeliharaan tanaman yang meliputi penggantian pakan ketika bibit padi telah layu dan kuning. (iv) Melakukan pengamatan setiap hari selama 7 hari dan dimulai pada hari ke-3 setelah aplikasi. Variabel yang diamati adalah gejala tanaman yang ditunjukkan selama perlakuan, kemudian pada akhir pengamatan menghitung jumlah uret yang mati dengan cara membongkar tanah dan mengambil uret yang mati setelah pengaplikasian. 2) Pengujian Utama Berdasarkan hasil uji pendahuluan, kisaran konsentrasi yang dapat menyebabkan mortalitas serangga uji 5-95% digunakan pada pengujian utama. Metode yang digunakan sama dengan pengujian pendahuluan. Tetapi setiap perlakuan diulang 4 kali. Hasil dari uji utama ini digunakan untuk mengetahui LC50 dan LC 90 jamur B. bassiana terhadap uret. 3) Pengujian dilapangan Pengujian di lapang dilakukan untuk membandingkan toksisitas jamur B. bassiana terhadap insektisida yang sering digunakan untuk mengendalikan uret yaitu furadan. Perlakuan yang diberikan adalah: (i) Penyemprotan jamur B. bassiana pada konsentrasi LC50 dan LC90. (ii) Penaburan dengan insektisida Furadan sesuai dosis anjuran sebagai pembanding
10
(iii)Penyemprotan dengan aquades sebagai kontrol
6. Variabel yang diamati Variabel yang diamati dalam penelitian ini dalam pengujian efektivitas jamur B. Bassiana dalam mengendalikan larva uret pada padi antara lain: a. Mortalitas larva uret Mengamati larva uret yang mati setelah diaplikasikan jamur jamur B. Bassiana sehingga dapat diketahui konsentrasi yang mampu mematikan hama uret secara efektif (standar LC50). Selain itu juga mengamati berapa lama uret mati setelah dilakukan aplikasi spora jamur guna mengetahui lethal time (LT) uret. b. Intensitas kerusakan tanaman padi. Mengamati bagian akar untuk mengetahui seberapa besar intensitas kerusakan yang ditimbulkan oleh hama uret setelah diberikan perlakuan. Intensitas kerusakan diukur dengan metode skoring dengan rumus: IK=
nxv x100% NxZ
Keterangan: I = Intensitas serangan n = Jumlah tanaman rusak tiap kategori serangan v = Nilai skala tiap kategori serangan Z = Nilai skala tertinggi kategori serangan N = Jumlah tanaman yang diamati Nilai scooring: 0 = semua bagian tanaman sehat 1 = 1-25 % bagian akar yang rusak 2 = 26-50 % bagian akar yang rusak 3 = 50-75 % bagian akar yang rusak 4 = > 75% bagian akar yang rusak 7. Rancangan Penelitian
11
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor perlakuan yaitu Beaveria. Data mortalitas uret dari uji utama dianalisis Probit untuk menentukan nilai LC50 dan LC 90. Data dianalisis apabila mortalitas kontrol <20%. Data mortalitas larva uret dikoreksi dengan rumus Abbot yaitu: Pt =
Po Pc x100% 100 Pc
Keterangan: Pt = persentase banyaknya serangga yang mati setelah dikoreksi Po = persentase banyaknya serangga yang mati karena perlakuan Pc = persentase banyaknya serangga yang mati pada kontrol Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% dan untuk mengetahui adanya interaksi dilanjutkan dengan uji Regresi.
J. Jadwal Kegiatan Program Jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: No
Kegiatan
1.
Persiapan dan bahan Pelaksanaan penelitian Pembuatan ekstrak jamur Pengambilan uret Uji efek kronik Pengamatan di Lab Hama dan penyakit Pembibitan padi gogo Penanaman dan perlakuan Pemeliharaan dan pengamatan Panen Analisis Hasil
2.
3.
Bulan 1 1234 alat x x x
x
Bulan 2 1234
Bulan 3 1234
x x
x x
Bulan 4 1234
Bulan 5 1234
xxx x
xxxx xxx x xxxx x
x x xxxx xxx
xx x
x
Bulan 6 1234
12
4. 5.
Pembuatan Laporan Pengumpulan Laporan final
xxx
x
K. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Yuan Harnawan Pamungkas b. NIM : H0708160 c. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi d. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 8 jam/minggu 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan PKM 3. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan PKM 4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan PKM 5. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program Studi d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan PKM
xx
: Laila Nur Milati : H00708121 : Pertanian/Agroteknologi : Universitas Sebelas Maret : 8 jam/minggu : Nurul Rofi’ I : H0106088 : Pertanian/Agronomi : Universitas Sebelas Maret : 8 jam/minggu : Kefas Mardi S : H0106074 : Pertanian/Agronomi : Universitas Sebelas Maret : 8 jam/minggu : Toni Hartanto : H0508064 : Pertanian/Peternakan : Universitas Sebelas Maret : 8 jam/minggu
L. Nama dan Biodata Dosen Pendamping 1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP. 2. Golongan Pangkat dan NIP : III C/19680722.199702.2.001 3. Jabatan Fungsional : Lektor 4. Jabatan Struktural :5. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agronomi 6. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret 7. Bidang Keahlian : Pertanian/hama dan penyakit 8. Waktu untuk PKM : 6 jam/minggu
13
M. BIAYA JENIS 1. Peralatan Utama a. Benih Padi b. Pupuk kompos c. Pupuk urea d. Pupuk SP-36 e. Pupuk KCl f. PDA Instan g. Biakan Beauveria bassiana h. Jagung i. Insektisida Furadan j. Tanah k. Aquadest Jumlah Sub Total 1 2. Sarana Pendukung a. kurungan kasa b. Pot diameter 30cm c. kuas d. Kapas e. gelas ukur f. labu Erlenmeyer g. saringan h. Hand sprayer i. Kertas label j. kain triko k. pinset l. botol m. toples n. plastik o. Gembor p. Petridish plastik q. Pipet r. Paranet Jumlah Sub Total 2 3. Transportasi a. Pencarian alat dan bahan (dalam kota) b. Transportasi (luar kota) Jumlah Sub Total 3 4. Peralatan Pendukung a. Sewa Lab Hama b. Sewa Lab Kaca c. Sewa
JUMLAH
HARGA SATUAN (Rp.)
HARGA TOTAL (Rp.)
1 bungkus 30 karung 20 kg 10 kg 10 kg 1 Wadah
80.000 20.000 7.500 5.000 5.000 100.000
80.000 600.000 150.000 50.000 50.000 75.000
5Wadah 10 kg 1 botol 40 Karung 25 liter
50.000 7.500 80.000 25.000 10.000
250.000 75.000 80.000 100.000 250.000 2.660.000
2 buah 200 buah 6 buah 3 plastik 3 buah 1 buah 5 buah 20 buah 1 bungkus 10 meter 10 buah 5 buah 10 buah 2 Bendel 2 buah 300 buah 10 buah 15 meter
15.000 5.000 7.500 5.000 125.000 125.000 40.000 15.000 5.000 9.000 5.000 15.000 5.000 10.000 35.000 2.500 10.000 20.000
30.000 1.000.000 45.000 15.000 375.000 125.000 200.000 300.000 5.000 90.000 50.000 75.000 50.000 20.000 60.000 750.000 100.000 300.000 3.590.000
5 orangx2
30.000
300.000
5 orangx4
75.000
1.500.000 1.800.000 200.000 200.000
14
Haemocytometer Neubauer Improved d. Sewa autoclaf e. Sewa kamera digatal f. Sewa blender Jumlah Sub Total 4 5. Laporan a. Pembuatan laporan dan perbanyakan b. Penelusuran Pustaka c. Dokumentasi d. Publikasi Jumlah Sub Total 5 6. Lain-lain Jumlah Sub Total 6 Jumlah Total
1 buah
6 jam 1 buah 1 buah
50.000 25.000 100.000 50.000
50.000 150.000 100.000 50.000 750.000
300.000 100.000 250.000 400.000 1.050.000 150.000 150.000 10.000.000
15
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009a. Tikus dan Uret Serang Tanaman Padi di Gunungkidul http://www.kr.co.id. Diakses tanggal 13 September 2009. Anonim. 2009b. Jamur Bermanfaat. http://elqodar.multiply.com. Diakses tanggal 12 September 2009. Deptan.
2008. Pemanfaatan Musuh Alami. Image. Available http://ditjenbun.deptan.go.id/perlinbun/linbun/index.php?option=com_c ontent&task=view&id=120&Itemid=26. Di akses tanggal 10 Agustus 2009.
Gillespie, A.T. 1988. Use of fungi to control pests of agricultural importance, p. 37-60. In M. N. Burge (ed.), Fungi in biological control systems. Manchester University Press, Manchester, England. Haryanto, E., T. Suharti, dan E. Rahayu. 2006. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. 117p. Hardiyanti, D.W. 2006. Kajian penyebaran miselium jamur Beauveria bassiana dan kerusakan terhadap epitel saluarn pencernaan makanan larva Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Undergraduate Theses dari JBPTITBBI, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Institute Teknologi Bandung (Abstrak). I Nyoman Widiarta dan Kusdiaman, D. 2007. Penggunaan Jamur Entomopatogen Metarizhium anisopliae dan Beauveria bassiana untuk Mengendalikan Populasi Wereng Hijau. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan VOL. 26 NO. 1 2007. Prayogo, Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan entomopatogen untuk mengendalikan hama tanaman pangan. Jurnal Libang Pertanian 25(2): 47-54. Soetopo, D dan Indrayani, I. 2007. Status Teknologi dan Prospek Beauveria bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan Yang Ramah Lingkungan. Perspektif Volume 6 Nomor 1, Juni 2007 : 29 - 46 Ratusan Ha Padi Diserang Uret. Harian Suara Merdeka, 8 Januari 2004.
16
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Pelaksana a. Nama
: Yuan Harnawan Pamungkas
b. Tempat Tanggal Lahir
: Madiun, 14 Mei 1990
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Program Studi
: Agroteknologi
e. Alamat Rumah
: Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiun
f. No. Telp
: 085730184020
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK PG Pagotan
SD
: SDN 1 Pagotan
SMP
: SMPN 1 Geger
SMA
: SMAN 1 1 Geger
Perguruan Tinggi
: Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi Sie Kesenian dan Olahraga OSIS SMP Wakil Ketua Eskul Sepak Bola SMA Anggota KIR SMA Staff Bendahara Kelompok Studi Ilmiah FP UNS 2009/2010
Surakarta, 19 Oktober 2009
Yuan Harnawan Pamungkas
17
2. Anggota a. Nama
: Laila Nur Milati
b. Tempat Tanggal Lahir
: Kulon Progo, 11 Juni 1990
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Program Studi
: Agroteknologi
e. Alamat Rumah
: Sidatan RT 01 RW 01, Kalidengen,
Temon, Kulon Progo, Yogyakarta f. No. Telp
: 085292767161
g. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Puspitorini
SD
: SDN Kalisari
SMP
: SMP N 1 Wates
SMA
: SMA N 1 Wates
Perguruan Tinggi
: Agroteknologi FP UNS
h. Riwayat Organisasi Drumb Band SMP N 1 Wates 2003/2004 Rohis SMA N 1 Wates 2005-2007 Staff Bendahara KSI FP UNS periode 2008/2009
Surakarta, 19 Oktober 2009
Laila Nur Milati
18
3.Anggota a. Nama
: Nurul Rofi’ I
b. Tempat Tanggal Lahir
: Surakarta, 12 April 1988
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Alamat Rumah
: Iroranan RT./RW. 004/009 Kel. Joyosuran
Kec. Pasar Kliwon 57116 e. No Telp
: 085647187611
f. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Islam Al-Irsyad Surakarta
SD
: SDN Islam Al-Irsyad Surakarta
SMP
: SMP Islam Diponegoro Surakarta
SMA
: SMA Islam Diponegoro Surakarta
Perguruan Tinggi
: Agronomi FP UNS
g. Riwayat Organisasi
:
OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta Periode 2004/2005 Kabid Bendahara Umum KSI FP UNS Periode 2007 Staff SIDIK FUSI FP UNS Periode 2007 Kabid Kebendaharaan KSI FP UNS Periode 2008 Kabid Keilmiahan KSI FP UNS Periode 2009
Surakarta, 19 Oktober 2009
Nurul Rofi’ I
19
4.Anggota a. Nama
: Kefas Mardi Setiawan
b. Tempat Tanggal Lahir
: Surakarta, 15 Juni 1987
c. Jenis Kelamin
: Perempuan
d. Alamat Rumah
: Robyong RT:01/VI Tohkuning, Karangpandan, Karanganyar. 57791
e. No. Telp
: 085642419111
f. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Pertiwi
SD
: SD N Tohkuning I
SMP
: SLTP N I Karangpandan
SMA
: SMA N I Karangpandan
Perguruan Tinggi
: Agronomi FP UNS
g. Riwayat Organisasi Co-assisten praktikum Dasar Hortikultura tahun 2009.
Surakarta, 19 Oktober 2009
Kefas Mardi S
20
5.Anggota a. Nama
: Toni Hartanto
b. Tempat Tanggal Lahir
: Sukoharjo, 01 Oktober 1989
c. Jenis Kelamin
: Laki-laki
d. Alamat Rumah
: Jln. Gringsing No. 29 Cemani Grogol
Sukoharjo 57556 e. No. Telp
:
f. Riwayat Pendidikan
:
TK
: TK Al-Amin 1
SD
: Begalon 2 Surakarta
SLTP
: SLTPN 22 Surakarta
SMU
: SMU Muh. 2 Surakarta
Perguruan Tinggi
: Peternakan FP UNS
g. Riwayat Organisasi a. Staff Kesekretariatan KSI 2008/2009 b. Staff kewirausahaan HMJ Appaloosa 2008/2009
Surakarta, 19 Oktober 2009
Toni Hartanto
21
6.Dosen Pendamping Nama NIP Tempat /Tanggal Lahir
: Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP : 19680722.199702.2.001 : Surakarta, 22 Juli 1968
Golongan / Jabatan
: III-C / Lektor
Alamat
: Kismorejo RT 03/ VII Jaten Karanganyar
No. Tlp
: (0271) 6820129
No. HP
: 08156759127
E-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan : No 1 2
Perguruan Tinggi Universitas Sebelas Maret Universitas Gadjah Mada
Kota & Negara
Bidang Studi
Surakarta, Indonesia
Tahun Lulus 1992
Yogyakarta, Indonesia
2002
Ilmu Hama Tumbuhan (S2)
Agronomi (S1)
Publikasi NO 1
2
3 4
Karya Ilmiah Supriyadi, M.K. Himawati, dan Wahyu Agustina, 2000. Efektivitas penangkapan sticky trap pada lalat pengorok daun (Chromatomyia horticola Goureou) di pertanaman bawang putih. Agrosains 2: 15-18. Jurnal Penelitian Agronomi . Fakultas Pertanian UNS M.Kamilah Himawati, Y. Andi Trisyono , Edhi Martono, 2003, Toksisitas Metoksifenozida terhadap Helicoverpa armigera. Agrosains 16 : 227-234. Berkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Gadjah Mada. (Terakriditasi). M. Kamilah Himawati, 2003. Helicoverpa armigera. Eksakta XXIV: 5669. Berkala Universitas Veteran Bantara. M. Kamilah Himawati dan Supriyadi, 2007. Resistensi Plutella xylostella terhadap Ins. OP di Pertanaman Sayuran. Prosiding Seminar Hortikultura.
22
5 6
7
8
YV Pardjo, NS dan M. Kamilah Himawati, 2007. Toksisitas Myk Kulit Biji Mete terhadap C. Binotalis. Prosiding Seminar Hortikultura. Retno Wijayanti, YV. Pardjo, NS, dan MK Himawati, 2007. Identifikasi Liriomyza dan parasitoidnya di pertanaman bawang putih di Tawangmangu. Prosiding Seminar Hortikultura. Retno Wijayanti dan MK Himawati, 2008. Pengaruh Ketinggian Tempat terhadap kelimpahan Liriomyza dan Parasitoidnya. Agronomika (Jurnal Penelitian UNIBA). M. Kamilah Himawati, Y.V. Pardjo Notosanjoyo, Budi Santosa, 2008. Pengaruh Pencampuran Ekstrak Daun Mimba ( Azadirachta Indica A. Juss) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata L) Terhadap Mortalitas Larva Plutella Xylostella . Agronomika (Jurnal penelitian UNIBA).
Penelitian : No 1
2
3
3
5
6
7.
8
Judul Penelitian Studi Komposisi Spesies Wereng Hijau Genus Nephetettix spp. (Hemiptera: Cicadellidae) di Wilayah dan di Luar Wilayah Endemi Tungro Padi (BBI: Dosen Muda) Pengendalian Hayati dengan Nematoda Entomogenus Steirnema carpocapsae Strain Lokal terhadap Hama Crocidolomia binotalis di Tawangmangu (Penelitian Dasar) Pengaruh Taktik Pengendalian Hama Pada Budidaya Tanaman Kacang Panjang Vigna Sinensis (L.) Savi Ex Hassk Terhadap Populasi Hama Dan Musuh Alaminya Serta Hasil Tanaman (DIK Universitas) Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat (Hibah Pekerti) Tahap I Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat (Hibah Pekerti) Tahap II Pemanfaatan Minyak Kulit Jambu Mete untuk Pengendalian Ulat Grayak Spodoptera litura pada tanaman kedelai (Dipa Universitas) Studi Populasi Hama Uret (Larva Coleoptera) dan Patogen Musuh Alaminya Pada Lahan pertanaman Stroberi di Desa Kalisoro Tawangmangu Karanganyar (DIPA Fakultas) Rksplorasi Musuh Alami Ulat Daun Kubis Plutella xylostella dan Potensinya sebagai Agens Pengendali Hayati di Pertanaman Kubis Dataran Tinggi (DIPA) UNS
Tahun 2003
2003
2004
2004
2005
2007
2008
2008
23
Pengabdian Masyarakat No Judul
Tahun
1
Pengurus Klinik Tanaman PS. Agronomi
2
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kubis-kubisan Pengendalian hama pada tanaman mangga
3 4
5 6
Kaji Terap Budidaya Tanaman secara organic di Gondosuli Tawangmangu
2005 kini 2006 2006 2006
Agroforestry 2007 Sosialisasi Biang Rhizosfer untuk 2007 mengendalikan Penyakit Akar Gada di Desa Gondosuli Tawangmangu Kab. Karanganyar 7 Sosialisasi OPT Jeruk besar dan Cara 2007 pengendaliannya di Desa Plupuh Kab. Sragen 8 Sosialisasi Pemanfaatan Parasitoid Telur 2007 Trichogramma untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi di Desa Sumyang Jogonalan Klaten 9 Aplikasi Pengendalian Hayati dengan 2008 PemanfaatanParasitoid Telur Trichogramma untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi di Desa Ngringo, Palur Karanganyar 10 Pemasyarakatan Penggunaan Perangkap 2008 Metil eugenol untuk pengendalian lalat buah Bactrocera spp di Desa Cawas Kabupaten Klaten Organisasi : 1. Anggota Perhimpunan Entomologi Indonesia 2. Sekretaris 2 Perhimpunan Entomologi Cabang Surakarta
Sumber Dana
Diks Fakultas Diks Fakultas PHK A3 Jur.Agrono mi, Fak. Pertanian UNS Mandiri DIPA Fakultas DIPA Fakultas DIPA UNS
DIPA Fakultas
DIPA Fakultas
Surakarta, 29 September 2009
Ir. M.K. Himawati, MP NIP. 19680722.199702.2.001