PROGRAM KERJA JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
PROGRAM KERJA JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kode Dokumen Revisi Tanggal Diajukan oleh
: : : :
00401 03000 0 19 Juli 2010 Ketua Jurusan Budidaya Pertanian,
Dr. Ir. Agus Suryanto, MS Disetujui oleh
: Ketua Senat Fakultas Pertanian,
Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc.PhD
PROGRAM KERJA JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
1. Leadership and Institutional Commitment Pencapaian tujuan lembaga memerlukan komitmen yang konsisten dari institusi, baik tingkat Universitas maupun Fakultas, ditunjukkan dengan dukungan yang memadai berdasar prinsip keterbukaan dan keadilan. Dukungan ditunjukkan dengan cohesiveness pimpinan dari unit terkecil di lembaga sampai institusi. Realisasi pencapaian tujuan tersebut dalam program pengembangan ke depan perlu didukung pendanaan yang memadai dan dominan dari internal institusi. Direncanakan tahun 2009/2010 diperoleh dukungan pendanaan dari masyarakat seperti IOM, kerjasama institusional dan kegiatan yang lain.
2. Relevance 2.1. Kurikulum Dengan kurikulum yang spesifik, kebanyakan lulusan, 58,71 % bekerja tidak sesuai dengan bidang studinya. Sehubungan dengan hal tersebut, pendidikan tinggi pertanian dengan pembidangan yang spesifik, perlu diperbaiki kearah yang lebih generalis agar lulusan memiliki kemampuan yang dapat mensolusikan masalah pertanian secara holistik. Pengguna menginginkan kemampuan lulusan yang generalis di bidang pertanian karena memiliki karakteristik high value dan low risk. Untuk itu, sejak tahun 2008 Fakultas Pertanian telah merubah program studi, dari 7 di menjadi 2 program studi, yaitu Agroekoteknologi dan Agribisnis. JBP sebagai unit pelaksana akademik telah menyiapkan bahan kajian untuk melengkapi perbaikan kurikulum KBK FP 2009. Saat ini secara bertahap telah diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). dengan melengkapi SAP 100 %, RKPS 78,26 % dan buku ajar/handout perkuliahan 91,3 %. KBK ini juga diterapkan pada PS Agronomi, Hortikultura dan Pemuliaan Tanaman. 2.2. Kemahasiswaan Peminat masuk ke PSA, PSH dan PSPT terus menurun. Keketatan persaingan tahun 2007 menunjukkan, di PSA 64 %, PSH 71 % dan PSPT 50 %. Angka ini dibawah baku standar EPSBED BAN – PT yakni 80 %. Tahun 2008/2009 dengan pembukaan PS Agroekoteknologi dan Agribisnis, penerimaan mahasiswa FP meningkat menjadi 416 mahasiswa. Agar input mahasiswa cukup baik, maka sebaran geografis input mahasiswa perlu diperluas tidak hanya didominasi Propinsi Jawa Timur (± 86 %). Sebagai sarana promosi, semua kegiatan akademik dan keberhasilan institusi perlu diinformasikan secara luas pada masyarakat di seluruh Indonesia dalam setiap kesempatan dengan berbagai sarana kegiatan. Kegiatan akademik non kuliah seperti Stula, KKP dan Skripsi yang dilakukan di luar Jawa Timur dapat digunakan pula sebagai promosi. 2.3. Keterserapan Hasil tracer study sejak tahun 2004 menunjukkan relevansi lulusan yang telah bekerja di bidang pertanian dari PSA berkisar 12 – 21 %, PSH 29 – 46 % dan dari PSPT 32 - 33 %. Bagi lulusan yang bekerja di bidang pertanian, yang bekerja sesuai dengan keilmuan, di PSA berkisar 6 – 21 %, PSH 26 - 33 % dan dari PSPT 21 - 27 % Data ini juga
menunjukkan sekitar 70,0 – 85,0 % lulusan bekerja di bidang non pertanian yang sama sekali tidak sesuai dengan program studinya (Laporan Evaluasi JBP 2004, 2005, 2006). Tracer study yang dilakukan pada tahun 2008 juga menunjukkan kecenderungan yang sama, PSA di bidang pertanian 34,57 % dan non pertanian 65,43%, PSH di bidang pertanian 42,86 % dan non pertanian 57,14, dan PSPT di bidang pertanian 50,94 % dan non pertanian 49,06. Secara keseluruhan, tracer studi 2008/2009 menunjukkan yang bekerja di bidang pertanian 61 % dan 39 % lulusan bekerja di bidang non pertanian dengan rata-rata masa tunggu 6 – 12 bulan. Pola serapan kerja ini membuktikan bahwa pasar kerja lebih membutuhkan lulusan yang generalis Perlu terus diingatkan 3 komponen dasar kompetensi, yakni 1. kemampuan penguasaan keilmuan (theoretical-based), 2. ketrampilan (professional skills), dan 3. perilaku (attitude) agar keterserapan lulusan meningkat. Umumnya lulusan menguasai komponen dasar kompetensi yang pertama namun tidak menguasai yang lain.
3. Academic Atmosphere 3.1. Peningkatan interaksi dosen – mahasiswa Suasana akademik yang kondusif diwujudkan dengan interaksi dosen – dosen dan dosen - mahasiswa dalam berbagai kegiatan. Dalam kegiatan PBM, persentase kehadiran dosen dalam perkuliahan yang cukup tinggi. Pada tahun 2006 Persentase tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan, pada semester ganjil 2007/2008 rata-rata 94,55 % dan semester genap 2007/2008 rata-rata 99,38 %, meningkat dari tahun tahun 2007 : 88,7 96,9 %. Persentase tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan, pada semester ganjil 2008/2009 rata-rata 89,17 % dan semester genap 2008/2009 rata-rata 89,54 %. Rencana tahun 2009/2010 tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan akan ditingkatkan minimal 90%. Pada sisi lain, interaksi dosen – mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama 4 tahun terakhir terus meningkat, dari 23,80 % pada tahun 2005, menjadi 42,85 % pada tahun 2006, meningkat menjadi 55 % pada tahun 2007/2008 dan terus meningkat menjadi 59,32 % pada tahun 2008/2009. Interaksi dosen – mahasiswa harus terus dijaga dan ditingkatkan, agar PBM dapat berlangsung dengan baik dalam atmosfir akademik yang kondusif. 3.2. Proses Pembelajaran Peningkatan proses pembelajaran terus dilakukan antara lain dengan melengkapi setiap perkuliahan dengan hand out, lecture note dan buku ajar. Dalam kegiatan akademik kuliah, terdapat kesadaran yang cukup baik dalam proses belajar mengajar, diindikasikan dengan ketersediaan SAP 100 %, RKPS 78,26 % dan buku ajar/handout perkuliahan 91,3 %. Persentase tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan, yakni pada semester ganjil 2007/2008 rata-rata 94,55 % dan semester genap 2007/2008 rata-rata 99,38 % meningkat dibanding semester ganjil 2006/2007 rata-rata 88,7 % dan semester genap 2005/2006 rata-rata 96,9 %. Persentase tingkat kehadiran dosen dalam perkuliahan, pada semester ganjil 2008/2009 rata-rata 89,17 % dan semester genap 2008/2009 ratarata 89,54 %. Tingkat kehadiran ini diatas stándar EBSED BAN – PT yakni 70 % dan standar UB 2008, 95 %. Untuk persentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan berkisar sekitar 95 %, diatas baku EBSED BAN – PT yakni 80 % dan standar UB 2008, 80 %. Keberhasilan proses pembelajaran ini harus terus dijaga dengan selalu update kajian pembelajaran dengan sistem pembelajaran Student Centre Learning (SCL).
4. Internal Management Organisasi tata pamong dalam kelembagaan jurusan akan berjalan lebih baik bila dibangun diatas corporate culture yang memiliki goal aligment, berciri dan mempunyai unsur pelaksana akademik yang bermotivasi tinggi. Beberapa kegiatan yang dilakukan rutin antara lain rapat ditingkat laboratorium, program studi, atau jurusan secara rutin pada setiap semester atau akhir tahun. Kepemimpinan di JBP dilaksanakan dengan melibatkan semua unsur civitas akademika (participatory leadership) dalam bingkai budaya kebersamaan (corporate culture). Dalam penetapan berbagai keputusan akademik, keputusan diambil dalam rapat jurusan antara Ketua Jurusan bersama Ketua Laboratorium dan Ketua Program Studi. Keputusan lain diambil dalam rapat Ketua Jurusan dengan dosen. Pada tahun akademik 2008/2009, intensitas pertemuan 36 kali atau rata-rata dua kali dalam satu bulan dengan tingkat partisipasi dosen dan karyawan dalam pertemuan 75,4 %. Pada tahun 2009/2010 direncanakan tingkat partisipasi dosen dan karyawan dalam pertemuaan meningkat minimal 76%. Mendukung penerapan Sistem Penjaminan Mutu Akademik di Universitas Bawijaya, di JBP telah terbangun budaya evaluasi diri secara terjadwal dan terus menerus yang mendapat dukungan institusi, diindikasikan dengan keberadaan organisasi jaminan mutu di Jurusan, yakni Unit Jaminan Mutu (UJM).
5. Sustainability 5.1. Kemahasiswaan Berdasarkan data mahasiswa yang mendaftar dan diterima di JBP sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2007, jumlah pendaftar semakin berkurang pada masing-masing program studi sehingga mengakibatkan penurunan persaingan, seperti ditunjukkan dengan nilai persen. Untuk mengantisipasi penurunan minat masuk ini maka sejak tahun 2008 telah diadakan restrukturisasi program studi, dari 7 program studi menjadi 2 program studi, yaitu PS Agroekoteknologi dan Agribisnis. Mahasiswa PS Agroekoteknologi setelah menjalani 4 semester, pada semester 5 bisa memilih minat keilmuan Budidaya Pertanian. Direncanakan mahasiswa yang diterima di JBP sekitar 200 mahasiswa atau dengan rasio dosen mahasiswa 1 : 4. 5.2. Infrastruktur Berbagai sarana dan prasarana telah diperbarui dengan keberadaan PHK A2 JBP tahun 2006 – 2008. Disamping itu terdapat pula bantuan dari universitas fakultas dan juga dengan dana masyarakat seperti IOM atau kegiatan penelitian dan kerjasama dengan institusi lain. Diperlukan penggalangan dana yang intensif dari berbagai elemen masyarakat agar kinerja akademik di jurusan dapat terus meningkat.
6. Efficiency and Productivity 6.1. Sumberdaya Manusia Kualitas sumberdaya manusia, dosen dan karyawan, terus ditingkatkan. Jumlah dosen S2 dan S3 semakin bertambah, demikian pula tingkat keahlian karyawan. Kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat atau kerjasama penelitian perlu lebih ditingkatkan pula. Namun demikian harus dilihat beban tugas seseorang karena cukup banyak dosen yang mempunyai beban tugas diatas 37,5 jam atau 12 sks. Pada tahun 2008/2009 rata-rata kinerja dosen 21,46 SKS per semester.. Berkaitan dengan umur dosen dimana hampir 61 % berumur 50 tahun keatas, maka tetap diperlukan rekrutmen dosen baru secara terencana
dengan semangat meritokrasi, agar rasio dosen - mahasiswa dipertahankan.
1 : 8 - 1 : 10 dapat
6.2. Proses Pembelajaran Pengertian sks, baik bagi mahasiswa maupun dosen perlu terus dipahami dengan baik agar proses pembelajaran berjalan optimal. Dari berbagai kegiatan akademik, skripsi merupakan faktor dominan yang menyebabkan lama studi lebih dari 4 tahun. Tahun 2008/2009 rata-rata lama studi : PSA 4 tahun 0 bulan, PSH 5 tahun 0 bulan dan PSPT 5 tahun 0 bulan. Kesulitan mendapatkan topik penelitian dan interprestasi data tetap menjadi kendala utama oleh mahasiswa dalam penyelesaian skripsi. Beberapa kegiatan dapat dilakukan untuk memecahkan kendala tersebut, antara lain melibatkan mahasiswa dalam penelitian, pengabdian masyarakat ataupun kegiatan kerjasama, meningkatkan kegiatan seminar dan kuliah tamu. Lain daripada itu, dilakukan evaluasi yang berlanjut dari dosen pembimbing akademik, pembimbing skripsi, KPS maupun Jurusan terhadap perkembangan studi mahasiswa, sekaligus sebagai upaya Penjaminan Mutu Akademik.