PROGRAM IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA (IPHI) KABUPATEN KLATEN DALAM PEMBINAAN KEISLAMAN JAMAAH PASCA HAJI TAHUN 2014 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh : ARI HIDAYAT NIM. 1111053100030
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1437 H
LEMBAR PE,NGESAHAN SKRIPSI PROGRAM IKATAN PERSAUDARAAN HAJI TNDONESIA (IPHI)
KLATEN PEMBINAAN KEISLAMAN.IANIAAH PASCA HAJI TAHTIN 2014
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu l(omunikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi lslarn (S.Kom.l)
Oleh:
Ari Hidayat 1111053100030
i Bawah Bimbingan
:
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 20t5M/1437 H
t\
PEN
GtrSAI]AN P;\NITIA UJIAN
Skril'rsi )1arlg bcrlLrclLrl ''PRoGIt..\]I
IK..\'f.\N PEIlSAUDARAAN IIA.II INDONIISi.\ (IPIII) Iil-.\l-liN I).\l--\1I PtrNIBINAAN I{EISLANI'\N ,1.\)1.\AII l'ASC,\ IL\JI 'l'.\llt,\ 2011'". Olch: .\r'i Ilida1'at. NIN"l: 1Il()-il100010. tclah tliLrjtkun tlrrlrrnr sitlrrng nruna(lasYiih IrakLrltas l)akri'ah clatl Iiolrrrnikusi tilN Sraril'I{rrlal'ritLrlluh.lakllta pacla tartggal 3l Desctnbet'201-5. Skrrp.,ri ini tclah ilitcrinli sciraglir slillili sutLt svtntt t-ttttuk tttett-tpcrolcli gclar sarjalla prognulr stlttl I (Si) pittll.iurttsatt \llittltjcttlcil Daliu'ah. I
Jakarta. 1l .lanLrari 2Ltl,5 S
itlang I I urt:tt1:tsr':rlt
l..ct Lra i,I eran gkap ;\ ttggota
N tP. I 9-sE09l
i
9E70200
S
ckrctari s I\'1cruu
NIP.
I
-rka
p A n ggota
(X)19!)6[)]10()l
I
Anggotu
PcngLrii
DIl.
I
Ll. Ahnraclih [io.ialih
.ll* a[
\'1.,'\
NtP. I 981 0526201.1 I I 1 0002
II. IrlLrlkanasir. B.A. S.I'd. i\,'l.lv1 NrP 1 9-s_s0 01 i 9S302 1 0t) 1
I'e-rl[rinririrtg
NIP: 19600303 1997031 006
1
I-EMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahw.a
1.
Shripsi
ini
:
merupakan hasil l<ar.va asli saya yang sa-v-a ajukan rintlrl(
rnernenuhi salah
satLr
pers)aratan memperoleh selar strata
I di Liniversitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta" 2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan
ini telah
saya
cantumlian sesuai dengan ketentuan yang berlakLl di Liniversitas Islain Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merllpakan jiplakan dari kar,"-a orang lain. maka sa1'a bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas lslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jaliarla.
3l
Desember 2015
Ari Hiday,at
ABSTRAK Ari Hidayat, NIM 1111053100030, Program Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten Dalam Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014, di bawah bimbingan Drs.M. Sungaidi, MA. Program Pembinaan Pasca Haji adalah sederetan rancangan kegiatan yang dilaksanakan untuk meletakkan dasar, melatih, membiasakan, memelihara, mencegah, mengawasi, menyantuni, mengarahkan, serta mengembangkan kemampuan jamaah untuk mencapai tujuan terjaganya kemabruran jamaah pasca haji dengan mengadakan dan menggunakan segala daya dan upaya yang dimiliki. Maka perlu adanya pembinaan yang baik dari IPHI Klaten kepada jamaah pasca haji agar kemabruran haji jamaah terjaga dan terimplementasi dalam kehidupan sehari-hari. Bila program pembinaan untuk jamaah pasca haji terencana dan dilaksanakan dengan baik dan konsisten maka akan terwujud tujuan memelihara kemabruran jamaah, namun bila sebaliknya terjadi maka upaya pembinaan akan gagal. Pembinaan yang baik akan termujud dengan program yang matang, tepat dan konsisten dalam upaya pembinaan diiringi dengan kesadaran tiap anggota untuk selalu aktif berkontribusi dalam pembinaan tersebut. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah tentang program pembinaan keislaman yang dilakukan oleh IPHI Klaten terhadap jamaah pasca haji Tahun 2014, dan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui program dan bentuk pembinaan keislaman jamaah pasca haji yang dilakukan oleh IPHI Klaten tahun 2014. Metode pendekatan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara objektif suatu masalah dalam skripsi ini. Sedangkan tekhnik penulisannya bersifat deskriptif analisis, yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian. Dari hasil penelitian didapat bahwa dari 7 program pembinaan jamaah keislaman pasca haji Klaten berjalan dengan baik sedang 3 program lainnya untuk tahun 2014 tidak berjalan sama sekali, maka dengan ini pelaksanaan program yang sudah dirancang oleh IPHI Klaten sejauh in tergolong berhasil. Selain itu, pengaruh program IPHI berdampak luas terhadap masyarakat, salah satu dampaknya adalah masyarakat mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh IPHI Klaten. Bentuk nyata dari hasil kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh IPHI Klaten adalah berdirinya lembaga-lembaga sosial seperti LAZIS, BMT, Rumah Sakit Islam serta institusi-institusi pendidikan semisal SD, SMP, SMA, dan Pondok Pesantren, dan hambatan untuk pelaksanaan program IPHI Klaten yang paling sering ditemukan adalah waktu yang dimiliki anggota IPHI Klaten sedikit karena terhalang aktifitas masing-masing anggota. Kata Kunci : Program Pembinaan Haji Mabrur dan IPHI Klaten
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita semua, baik nikmat iman, islam serta nikmat sehat jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kejahiliahan menuju zaman yang berilmu pengetahuan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini tentu bukan hanya semata-mata hasil kerja keras penulis sendiri tetapi diberbagai pihak banyak sekali yang membantu dan mendukung demi kelancaran penyusunan tugas akhir ini. Maka dari itu penulis menghaturkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada berbagai pihak, khususnya : 1. Dr. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Suparto, M.Ed., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Dakwah
dan
Ilmu
Komunikasi
Uniersitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag., Selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
4. Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A., selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah yang selalu memberi dukungan dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Drs. Sugiharto, M.A., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah yang selalu menasihati dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Muamar Aditya, SE, M.Ak., selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu memberikan arahan, nasihat dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Drs. M. Sungaidi M.A., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan penulis dan selalu sabar dalam memberikan bimbingan, saran, masukan, motivasi dan konsultasi terhadap skripsi ini. 9. Tim Penguji Skripsi yang telah mengoreksi, memberi masukan dan meluangkan waktunya demi kesempurnaan skripsi ini. 10. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah yang telah berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman berharga kepada penulis.
iii
11. Dr. H. Widodo Muktiyo, selaku Ketua Umum IPHI Klaten yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melakukan penelitian, dan memberikan banyak bantuan dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Bapak H. Muslim B.A., selaku Sekretaris IPHI Klaten yang selalu membantu dan memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini. 13. Secara khusus kepada kedua orang tua penulis tercinta, Bapak Nur Premono dan Ibu Darpuah sert adik-adikku Dwiki, Anisah dan Alfaykar yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi serta dukungan moril dan materil dalam menyelesaikan skripsi. 14. Teman terbaik penulis Jon Adi Ateng Sigit dan Jon Aal yang sudah meluangkan waktunya demi penulis saat penelitian. 15. Perempuan spesial dalam hidup setelah keluarga Aisyah “Edelweiss” yang selalu mengingatkan target-target hidup dan memacu penulis untuk segera merampungkan skripsi. 16. Teman-teman seperjuangan MHU 2011 yang selama perkuliahan telah memberikan masukan, ilmu dan kebersamaan yang indah sampai penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan kawan-kawan INADA Ciputat yang luar biasa baiknya sudah menampung penulis selama penelitian. 17. Semua pihak-pihak yang tak mungkin disebutkan satu-persatu. Tak banyak kata yang dapat disampaikan penulis, karena tanpa dukungan mereka semua skripsi ini hanyalah tulisan biasa yang tak berwujud, semoga segala usaha, bantuan, pengorbanan, doa dan harapan kita semua mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis berharap
iv
semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca dalam memperkaya ilmu di bidang Haji dan Umrah, serta bermanfaat bagi segenap keluarga besar jurusan Manajemen Dakwah.
Jakarta, 30 Desember 2015
Ari Hidayat
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………….
i
KATA PENGANTAR……………………………………………………
ii
DAFTAR ISI..............................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….....
7
D. Metodologi Penelitian…………………………………….......
8
E. Tinjauan Pustaka………………………………………………
10
F. Sistematika Penelitian…………………………………………
11
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Program 1. Pengertian Program…………………………………………
13
2. Macam dan Jenis Program………………………………….
14
3. Sistem dan Proses Penerapan Program.…………………….
15
4. Tujuan Program……………………………………………..
17
B. Pembinaan Keislaman 1. Pengertian Pembinaan…………………………………………
18
2. Bentuk Pembinaan…………….………………………………
21
C. Bentuk Pembinaan Pasca Haji………………...…………….......
vi
22
BAB III GAMBARAN UMUM IPHI KABUPATEN KLATEN A. Latar Belakang IPHI Klaten………..……………………………
23
B. Visi dan Misi IPHI Klaten…..………………………………......
28
C. Organisasi IPHI Klaten…………………………….
29
BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBINAAN KEISLAMAN JAMAAH PASCA HAJI TAHUN 2014 A. Program Kerja IPHI Klaten…………………………………….
37
B. Keberhasilan Tujuan Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014………………...........
46
C. Analisis Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014....................................................
56
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………
62
B. Saran………………………………………………………..........
63
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
vii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Haji atau al-hajj secara bahasa berarti al-qasd,1 yaitu; pergi ke, bermaksud, menyengaja.2 Menurut istilah syar'iyyah, al-hajj ialah menyengaja atau pergi ke Ka'bah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu, atau menziarahi tempat tertentu, pada waktu tertentu, dengan amalan tertentu.3 Didalam Al-qur‟an disebutkan :
.ن الْعَاَلمِين ِ َّي ع ٌ ِن َك َف َر فَإِّنَ الّلَ َه غَّن ْ َن اسْ َتطَاعَ ِإلَيْ ِه سَبِيّلًا َوم ِ َت م ِ ّْج الْبَي ُ ِس ح ِ عّلَى الّنَا َ َوِلّلَ ِه “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97).4
1
Louis Ma‟luf, Al-Munjid fi al-Lughah wa al-Adab wa al-'Ulum, (Beirut: ‟Al-Tab„ah alKatulikiyah, t.t), h.118. 2
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h.237. 3
Wahbah Al-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Juz 3, (Beirut: Dar al-Fikr, 1997), h.2064- 2065. 4
Al-Qur‟an dan terjemahannya, Mushaf Az-Zikra Juz 4 Surat Ali Imron, (Solo: Tiga Serangkai, 2012), h.62
2
Didalam hadist juga disebutkan :
،ِالة َ ّص َ َوإِقَامِ ال، ِن ُمحَ َمدًا َرسُى ُل اللَه َ المُ عَلَى خَ ْمسٍ شَهَا َدةِ َأنْ الَ ِإلَهَ إِ َال الَل ُه وََأ َس ْ نِىَ ا ِإل .ىمِ رَ َمضَان ْ َ َوص، ّج ِ َ وَا ْلح، ِوَإِيتَاءِ ال َّزكَاة “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusanNya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim ). Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan atas setiap muslim yang mampu. Kewajiban ini merupakan rukun Islam yang kelima. Karena haji merupakan kewajiban, maka setiap orang yang mampu, apabila tidak melakukannya dia berdosa dan apabila dilakukan mendapat pahala. Haji dan umrah hanya diwajibkan sekali seumur hidup. Ini berarti bahwa seseorang telah melakukan haji yang pertama, maka selesailah kewajibannya. Haji yang berikutnya, kedua, ketiga dan seterusnya, merupakan ibadah Sunnah.5 Haji pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi ummat Islam untuk melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci setiap tahun. Karena setiap
tahun
sebagian
kaum
muslimin
dari
seluruh
dunia datang untuk menunaikan ibadah haji. Adapun ibadah umrah pada hakikatnya 5
menjadi
sarana dan
media
bagi
kaum
muslimin
untuk
Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.227
3
beribadah ke tanah suci setiap saat dan waktu. Karena pada saat itu kaum muslimin datang dan menziarahi Ka‟bah untuk melakukan
ibadah
dan
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tidak hanya tahun pada saat haji, tetapi juga pada setiap saat, ketika orang melakukan ibadah umrah.6 Harapan utama setiap orang yang melaksanakan ibadah haji adalah tercapainya haji mabrur. Nilai kemabruran haji itu sendiri akan nampak setelah kembali dari melaksanakan ibadah haji. Yakni perubahan sikap mental dan amaliyah kesehariannya lebih baik dari sebelum menunaikan haji. Allah menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji mabrur. Tidak berlebihan jika dengan menunaikan ibadah haji, seorang muslim telah menyempurnakan agamanya. Selama ini banyak pihak yang beranggapan bahwa seseorang menjadi haji mabrur, jika ia telah menunaikan seluruh rukun dan wajib haji, ditambah dengan ibadah-ibadah nawafil (sunnah) lainnya. Padahal, haji mabrur tidak hanya berakhir saat jamaah haji pulang dari tanah suci, melainkan terus melanjutkan dalam kehidupan sehari-hari di tanah air baik dalam kehidupan sebagai pribadi maupun dalam bermasyarakat. Salah satu tanda haji mabrur, orang tersebut berubah menjadi semakin baik, berakhlak mulia, dan pemurah (al-juud). Selain itu juga menjalankan kegiatan yang ma‟ruf dan meninggalkan kegiatan yang munkar.
6
Ahmad Thib Raya dan Siti Musdah Mulia, Menyelami Selut-Beluk Ibadah dalam Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2003), h.231.
4
Dalam UU RI Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji pada BAB 2 (Asas dan Tujuan), Pasal 3 disebutkan bahwa:7 “Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji sehingga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.” Dalam UU tersebut jelas bahwa pemerintah menjamin dengan adanya penyelenggaraan haji di Indonesia yang mempunyai tujuan memberikan pelayanan dan perlindungan dengan baik bagi para jamaah haji, mendapat pembinaan yang baik sebelum hingga sesudah ibadah haji, agar para jamaah dapat tuntunan yang komprehensif baik pra haji maupun pasca haji sesuai dengan ajaran Islam sehingga hajinya pun dapat mendapatkan gelar mabrur serta terjaga kemabrurannya setelah melakukan ibadah haji sebab mendapatkan pembinaan yang baik. Berkaitan dengan kegiatan pembinaan kepada jamaah haji, pemerintah dalam hal ini adalah Kementrian Agama, memberikan keleluasaan peran serta dari masyarakat. Bentuk peran serta dan keterlibatan masyarakat itu, kini telah melembaga dalam bentuk organisasi; Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI). Kedudukan pemerintah adalah sebagai penyelenggara ibadah haji, KBIH adalah mitra kerja pemerintah membimbing jamaah calon haji (Pra Haji), sementara IPHI mitra kerja pemerintah untuk melestarikan kemabruran haji (Pasca Haji). Dalam
7
Kementrian Agama Republik Indonesia,Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2008 , diakses pada tanggal 14 Mei 2015 dari http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU1308.pdf.
5
implementasinya, kedua lembaga sebenarnya bisa berfungsi dalam pembinaan Pra Haji maupun Pasca Haji. Persoalan yang muncul, bagaimana membina jamaah haji agar tetap terjaga kemabrurannya, sehingga mereka semakin baik perilaku dan akhlaknya, bukan saja pada saat akan berangkat haji, tapi juga pada pasca haji. Dalam kasus ini tentunya melihat keterlibatan masyarakat dalam pembinaan pasca haji yang tertuju pada lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan-kegiatan positif demi melestarikan kemabruran para jamaah haji salah satunya adalah IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia). IPHI merupakan organisasi yang bersifat independen, berakidah Islam dan berasaskan Pancasila. IPHI berkedudukan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi daerah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan/desa, serta perwakilan di Luar Negeri.8 IPHI juga merupakan wadah berhimpun para alumni haji dari seluruh wilayah Indonesia yang bersifat permanen dan terorganisasi dengan visi, misi dan program yang jelas serta prinsip-prinsip keorganisasian dan kepemimpinan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Setiap lima tahun sekali, IPHI melakukan evaluasi dan penyegaran organisasi secara demokratis di semua tingkat kepengurusan, baik yang terkait dengan program maupun kepemimpinan
8
sesuai
dengan
tuntutan
perkembangan
masyarakat,
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, (Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010), h. 3.
6
sebagaimana diatur dalam Mukadimah serta Ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IPHI.9 Sebagai organisasi kebajikan yang bersifat independen, berakidah Islam dan berasaskan Pancasila, IPHI sesungguhnya telah dua dasawarsa hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia sejak pertama kali didirikan pada tahun 1990 di Jakarta, tepatnya pada tanggal 22 Maret 1990 bertepatan dengan tanggal 24 Sya‟ ban 1410 H.10 Sampai saat ini kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh IPHI beragam macamnya, dari mulai kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan sebagainya tak terkecuali yang dilakukan oleh IPHI Kabupaten Klaten. Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Klaten atau yang akrab disebut dengan IPHI Klaten adalah sebuah organisasi, tempat atau wadah bagi masyarakat sekitar Klaten yang telah menunaikan ibadah haji (pasca haji) untuk menyalurkan dan melestarikan semangat ibadah setelah melaksanakan ibadah haji. IPHI Klaten termasuk ke dalam lembaga sosial, dimana pada umumnya mempunyai fungsi-fungsi yang berguna dalam kemasyarakatan. IPHI Klaten memiliki fungsi-fungsi sebagai salah satu lembaga yang terlibat dalam mengayomi masyarakat pasca haji tentunya kiprah IPHI Klaten dalam melakukan pembinaan masyarakat pasca haji sangat dibutuhkan.
9
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, (Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010), h. 7. 10
Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Sejarah IPHI, diakses pada tanggal 17 Mei 2015 dari http://www.iphi.web.id/alamat-kantor-pusat.
7
Namun, persoalannya adalah mengenai program-program apa saja yang dimiliki oleh IPHI Klaten dalam pembinaan keislaman masyarakat pasca haji? Apa kegiatan-kegiatan yang menegaskan peran IPHI Klaten sebagai lembaga yang patut dipercaya pemerintah untuk membantu menjaga kemabruran jamaah pasca melaksanakan ibadah haji? Sejauh mana keberhasilan program yang dibentuk oleh IPHI Klaten dan apa kendalanya?Dari sinilah permasalahan dimulai, sebab masih banyak juga masyarakat yang telah melaksanakan ibadah haji namun tidak menjaga kemabruran hajinya sehingga mencerminkan kesan ibadahnya selama di tanah suci menjadi sia-sia. Analisis dari keberhasilan dan kendala program serta kegiatan IPHI Klaten inilah yang perlu diperhatikan mengenai keberadaannya. Dari latar belakang permasalahan di atas, maka menurut hemat penulis hal ini sangat menarik untuk dibahas pada sebuah penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi, dengan membahas judul “Program Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten Dalam Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah Untuk mempermudah dan mempertajam penulisan karya tulis ini dan guna menghindari over lap (melebar kemana-mana). Maka penulis membatasi seputar “Program Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
8
(IPHI) Klaten dalam Pembinaan Keislaman Jamaah
Pasca Haji
Tahun 2014.” 2.
Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Apa saja Program-Program yang dilakukan IPHI Klaten dalam pembinaan keislaman jamaah pasca haji pada tahun 2014? b. Bagaimana keberhasilan program IPHI Klaten dalam pembinaan keislaman jamaah pasca haji pada tahun 2014?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui program-program yang dilakukan IPHI Klaten dalam pembinaan keislaman jamaah pasca haji tahun 2014. b. Untuk mengetahui keberhasilan program IPHI Klaten dalam pembinaan jamaah pasca haji tahun 2014.
2.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Akademis: Memberikan sumbangsih khazanah ilmu pengetahuan kepada segenap civitas akademika khususnya mahasiswa Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9
b. Manfaat Praktis: Dapat dijadikan pedoman praktis bagi pengelola lembaga pembinaan jamaah haji dengan kontribusinya terhadap dakwah Islam dalam pembinaan dan pelayanan masyarakat. c. Manfaat Rekomendasi: Memberikan saran yang membangun untuk lembaga IPHI Klaten sehingga dapat dijadikan opsi perbaikan bagi lembaga tersebut demi perkembangan lembaga ke arah yang lebih baik ke depannya. D. Metodologi Penelitian 1.
Pendekatan Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian lapangan (field research), dimana penulis melakukan penelitian langsung ke lapangan guna mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara objektif suatu masalah dalam skripsi ini. Sedangkan tekhnik penulisannya bersifat deskriptif analisis, yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian.
2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah tempat memperoleh keterangan. Sedangkan objek penelitiannya adalah Badan Lembaga IPHI Klaten. Namun subjek penelitian
kemungkinan
akan
meluas
dengan
melibatkan
unsur
10
perorangan yang terlibat dalam proses pelaksanaan peran IPHI Klaten , misalnya pengurus IPHI Klaten . 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Dasar Penelitian lokasi yang penulis gunakan adalah Kantor IPHI Klaten yang beralamatkan di Kompleks Masjid Raya Klaten Jalan Pemuda Klaten
Tlp.
(0272)
327122
Fax.
(0272)327122
Email
:
[email protected]. Adapun penelitian ini dimulai pada bulan 09 Oktober hingga 18 Desember 2015, dari mulai pengurusan perijinan sampai tahap pengumpulan data yang dilakukan secara Incidental ( sesuai dengan keperluan melengkapi data). 4. Tekhnik Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Interview, merupakan suatu alat pengumpulan informasi langsung tentang beberapa jenis data. b. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen yang berupa catatan formal dan juga buku-buku, majalah, koran dan catatancatatan lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini. c. Observasi, yaitu penulis langsung mendatangi kantor
Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia DKI Klaten guna memperoleh data yang valid tentang hal-hal yang menjadi objek dalam penelitian.
11
d. Analisis Data, yaitu menganalisis data yang dikumpulkan, kemudian ditelaah, dikritisi, dan diinterpretasikan. E. Tinjauan Pustaka 1.
Ernanto Dwi Setiawan, ” Evaluasi Pelaksanaan Program Dakwah Tahun 2008 IPHI DKI JAKARTA”. Skripsi mahasiswa ini berisikan tentang Evaluasi IPHI DKI Jakarta dalam program dakwah yang ditujukan pada masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial dan agama sebagai misi-misi dalam dakwah, yang diajarkan sesuai dengan norma-norma agama islam dengan memberikan pembinaan dan pengarahan dan mengajarkan kepada ajaran agama Islam yang sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadist. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian kali ini penulis membahas masalah program pembinaan keislaman jamaah pasca haji Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten dalam menjalankan salah satu fungsinya sebagai tempat social kemasyarakatan yang pembahasannya melihat pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan jamaah pasca ibadah haji.
F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi adalah merupakan hal yang penting karena mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar dari masingmasing bab yang saling berkaitan dan berurutan. Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi pokok bahasan kedalam lima bab. Hal ini dimaksudkan untuk
12
memperjelas, mempermudah pembaca pada setiap permasalahan yang dikemukakan. Adapun perincian lima bab tersebut adalah : BAB I
Pendahuluan, bab ini berisi tentang: Latar belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian,
Metodologi
Penelitian,
Tinjauan
Pustaka, dan Sistematika Penulisan. BAB II
Tinjauan Teoritis, bab ini berisi tentang: Pengertian Program, Pengertian Lembaga IPHI (pengertian lembaga, fungsi lembaga, program lembaga), Pengertian Pembinaan Pasca Haji, dan Bentuk Pembinaan Pasca Haji.
BAB III
Gambaran Umum Lembaga, bab ini berisi tentang: gambaran umum mengenai Lembaga Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten, Visi, Misi dan Tujuan, Struktur Organisasi,dan Program Kerja
BAB IV
Temuan dan Analisis Data, bab ini berisi tentang: Program yang dilakukan
Lembaga Ikatan Persaudaraan Haji
Indonesia IPHI Klaten dalam Pembinaan Jamaah Pasca Haji dan Kegiatan yang dilakukan IPHI Klaten dalam Pembinaan Jamaah Pasca Haji tahun 2014. BAB V
Penutup, bab ini berisi tentang: Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, dan Lampiran-Lampiran.
13
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. PROGRAM 1. Pengertian Program Secara etimologi, dalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan Kebudayaan (1998), program adalah rancangan mengenai
asas-asas
perekonomian,
dan
serta
usaha-usaha
(dalam
ketatanegaraan,
sebagainya) yang akan dijalankan).11 Sedangkan
menurut As Hornby, program merupakan sebuah rancangan acara yang akan disiarkan di televisi.12 Suharmi Arikunto mengemukakan bahwa program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu kegiatan tertentu.13 Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia yang di tulis oleh Drs. Tri Rama K. program adalah rancangan mengenai asas-asas serta dengan
usaha-usaha
dalam
ketatanegaraan,
perekonomian
dan
sebagainya yang akan dijalankan.14 Sedangkan menurut buku Koperasi 11
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.IV, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.702 12
AS Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, cet.IV, (Oxford: Oxford University Press,1995) h.21
h.459 .
13
Arikunto Suharsimi, Penilaian Pendidikan, ( Yogyakarta: Bina Aksara,1998), h.2
14
Drs.Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,(Surabaya: Karya Agung, 1996),
14
Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), bahwa pengertian program adalah pernyataan
aktivitas-aktivitas atau
langkah-langkah
untuk merealisikan rencana yang telah waktu
tetentu
perangkat
lunak
(1
tahun). Program
yang
diperlukan
ditetapkan di dalam jangka
Kerja
merupakan
bagian
dari
dalam menjalankan roda organisasi, dalam upayanya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, karena itu merupakan sebuah kelaziman, program kerja dapat dijadikan sebagai tingkat penuntun, dasar pijakan dan landasan hukum dalam mengelola organisasi.15 Dari pemaparan definisi di atas, yang dimaksud program adalah sederetan rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh sebuah lembaga untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Macam dan Jenis Program Macam atau jenis program dapat beragam wujud, jika ditinjau dari berbagai aspek, sebagai berikut : a. Dari segi tujuan, ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan, dan jika program tersebut bertujuan sukarela, maka ukurannya adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.
15
Juniardi Kautsar, Analisa Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga dan Guru Jakarta dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia Anggota,(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2011), h.19.
15
b. Dari segi jenis, ada program pendidikan, program pemberdayaan, program Koperasi, program kemasyarakatan, dan sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program yang bersangkutan. c. Dari segi jangka waktu, ada program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka penjang. d. Dari segi keluasan, ada program sempit dan ada program luas. e. Dari segi pelaksanaannya, ada program kecil dan ada program besar. f. Dari segi sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.16 3. Sistem dan Proses Penerapan Program Dalam menentukan sasaran program yang dicapai dapat berjalan secara maksimal, diperlukannya sebuah sistem, sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sistem banyak digunakan orang untuk menggambarkan totalitas yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan bergerak menuju ke suatu tujuan tertentu. Adapun dalam sistem tersebut terdiri dari sub-sub sistem yang bediri sendiri serta saling berkaitan. Dalam pengertiannya, sistem merupakan suatu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen untuk mencapai tujuan. Dalam pengertian
16
Arikunto Suharsimi, Penilaian Pendidikan, ( Yogyakarta: Bina Aksara,1998), h.2
16
lainnya komponen-komponen atau subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tesebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tesebut dapat tercapai secara keseluruhan. Keterkaitannya dalam pelaksanaannya program sangat berpengaruh pada pentingnya kualitas informasi yang digunakan untuk menyusun berbagai program kegiatan dalam bentuk informasi yang diperoleh, dengan cara menyimpan, memelihara dan menggunakan informasi tesebut. Dalam mengimplementasikan sebuah kegiatan atau program, diperlukan metode sebagai alat penunjang jalannya sebuah kegiatan atau program diantaranya dikemukakan oleh Schendel dan Hofer, sebagai berikut: Pertama,
struktur,
termasuk
didalamnya
metode
spesialisasi, metode departementalisasi, koordinasi, delegasi wewenang dan organisasi informal. Kedua, Proses, meliputi sistem alokasi sumber daya,
sistem informasi,
imbalan,
sistem
evaluasi
dan
pengukuran,
sistem
prosedur pelaksanaan dan sistem promosi. Ketiga, berkenaan
perilaku antar pribadi dalam organisasi, gaya kepemimpinan, dan penggunaan kekuasaan. Proses pelaksanaan
program
tertuang
dalam
pelaksanaan satuan kegiatan diantaranya kegiatan layanan dan kegiatan pendukung merupakan ujung tombak kegiatan secara keseluruhan. Proses yang perlu ditempuh adalah:
17
a. Tahap perencanaan, program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan
secara
tertulis
dengan
memuat
sasaran,
tujuan,
materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian. b. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung) dilaksananakan sesuai dengan perencanaannya. c. Tahap penilaian, hasil kegiatan diukur dengan hasil evaluasi. d. Tahap analisis hasil, hasil penilaian dianalisis untuk menegetahui aspek-aspek yang perlu, mendapat perhatian lebih lanjut. e. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya. Melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan.17 4. Tujuan Program Tujuan adalah sasaran atau maksud yang akan dicapai dalam proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut: Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program memiliki tujuan yang tidak
bermanfaat,
maka
program
tersebut
tidak
perlu
dilaksananakan. Tujuan program dibagi menjadi dua bagian, yaitu
17
Hallen. A, Bimbingan dan Konseling, ( Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h.8
18
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum biasanya menunjukkan output dari program jangka panjang, sedangkan tujuan khusus outputnya program jangka pendek.18 B. PEMBINAAN KEISLAMAN 1. Pengertian Pembinaan Kata pembinaan berasal dari bahasa arab yang berarti “Bina” artinya bangunan. Setelah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia, jika diberi awalam “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembinaan” yang mempunyai arti pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara berdaya guna dan
berhasil
guna
untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.19 Dalam kamus umum Bahasa Indonesia kata “pembinaan” mengandung arti penyempurnaan, pembaharuan usaha, tindakan yang di lakukan secara budaya guna untuk memperoleh hasil yang baik.20 Sedangkan arti pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia kontemporer
18
Arikunto Suharsimi, Penilaian Pendidikan, ( Yogyakarta: Bina Aksara,1998), h.45
19
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.IV, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.117 20
h.23
Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979),
19
adalah proses pembinaan, membina, membangun, atau menyempurnakan upaya mendapat hasil yang lebih baik.21 Arti kata “pembinaan” dari segi terminologi (istilah) adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus menerus untuk mempelajari, meningkatkan,
menyempurnakan,
mengarahkan, mengembangkan
kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan seharihari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan sosial masyarakat.22 Pembinaan adalah segala upaya pengelolaan berupa meletakkan
dasar,
mengawasi,
melatih, membiasakan,
menyantuni,
mengarahkan,
memelihara, serta
merintis, mencegah,
mengembangkan
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan, mewujudkan manusia sejahtera dengan mengadakan dan menggunakan segala daya dan dana yang dimiliki.23 Adapun “pembinaan” menurut Zakiah Daradjat adalah upaya pendidikan baik formal maupun nonformal yang dilaksanakan secara sadar berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka 21
Peter salim dan Yanni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer , (Jakarta: Modern English, 1991) h. 13 22
Proyek penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita, (Jakarta: DEPAG, 1984) h.8 23
Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4, Menbina Keluarga Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994), h.3.
20
memperkenalkan,
menumbuhkan,
mengembangkan
suatu
dasar
kepribadian yang seimbang, utuh, selaras. Pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta prakarsa sendiri, menambah, meningkatkan, dan mengembangkan kearah tercapainya mertabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.24 Pembinaan menurut istilah adalah : suatu kegiatan untuk mempertahankan
dan
menyempurnakan
sesuatu
yang
telah
ada
sebelumnya.25 Begitu pula pembinaan dapat mengandung arti usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih baik.26 Pengertian pembinaan yang terakhir adalah sesuatu upaya usaha
yang
terus
menerus
untuk
memperbaiki,
meningkatkan,
menyempurnakan, mengarahkan dan mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan yaitu agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan sesuatu.27 Demikianlah
arti
pembinaan
yang
bermacam-macam
berdasarkan referensi yang berbeda-beda pula, namun penulis dapat 24
Zakiya Daradjat, Ilmu jiwa Agama,Cet. XV, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h.36.
25
Asmuni Syukuri, Dasar-Dasar Stategis Dakwah Islam, Cet.II, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983), h 17. 26
Departemen pendidikan Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, Cet. IV, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), h.17. 27
Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4, Membina Keluarga Bahagia dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994), h.8.
21
mengambil kesimpulan tentang pengertian pembinaan adalah suatu upaya
untuk mengelola
atau
penanganan
yang
berupa
melatih,
mengembangkan serta meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memperoleh hasil yang lebih baik secara efektif dan efisien. 2. Bentuk Pembinaan Berdasarkan pengertian dari pembinaan itu sendiri, maka menurut Ainur Rahim Faqih, pembinaan atau bimbingan dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut:28 a. Bimbingan langsung Yaitu komunikasi langsung dimana pembimbing dan klien langsung bertatap muka. Dalam bimbingan langsung, pembimbing dapat menggunakan teknik: 1) Individual, cara ini memungkinkan pembimbing dan klien berbicara langsung empat mata. Hal ini dapat dilakukan pada saat percakapan pribadi, kunjungan ke rumah, kunjungan dan observasi kerja klien. 2) Kelompok pembimbing melakukan komunikasi langsung dengan klien dalam kelompok. Hal yang dapat diterapkan dalam
28
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Cet. II, (Yogyakarta: UII Press, 2001), h.55
22
bimbingan kelompok adalah diskusi kelompok, karyawisata, sosiodarma, dan group teaching. b. Bimbingan Tidak Langsung Bimbingan
yang
dilakukan
melalui
media
komunikasi
massa. Bimbingan tidak langsung dapat pula dilakukan secara individual maupun kelompok. Teknik yang digunakan adalah: 1) Individual, dilakukan melalui surat, telpon, fax, email dan lain sebagainya. 2) Kelompok, dapat dilakukan melalui papan bimbingan, surat kabar atau majalah, brosur, radio atau televisi.
C. Bentuk Pembinaan Pasca Haji Dari paparan bentuk-bentuk pembinaan yang telah dipaparkan diatas, maka pembinaan pasca haji bisa dilakukan sebagai berikut: 1. Mengadakan bimbingan dengan membentuk majelis taklim untuk meningkatkan kualitas jamaah dibidang keimanan,keislaman dan akhlak karimah serta memelihara kemabruran hajinya. 2. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai elemen perhajian untuk pembinaan lanjut bagi para haji. 3. Memelihara silaturrahim sesama jemaah haji.
23
4. Memelihara solidaritas sesama umat muslim dalam hal kebaikan. 5. Memberikan sumbangsih sosial yang berguna untuk masyarakat.29
29
Ernanto Dwi Setiawan, Evaluasi Pelaksanaan Program Dakwah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia DKI Jakarta Tahun 2008,(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2009), h.35
24
BAB III GAMBARAN UMUM IPHI (IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA) KABUPATEN KLATEN A. Latar Belakang IPHI Klaten Diawali
dengan
haji di daerah seperti
berdirinya
beberapa
Jam’iyatul Hujah
organisasi
Indonesia
dan
persatuan Persaudaraan
Jamaah Haji Indonesia di Yogyakarta, maka pada tahun70-an Departemen Agama melalui kantor-kantor Departemen Agama yang ada, menganjurkan kepada jamaah organisasi
haji
di
persatuan haji.
daerah-daerah untuk membentuk Dengan
maksud
organisasi-
untuk mempermudah
dan melestarikan kemabruran hajinya.30 Pada
tahun 1990, organisasi ini bernama
badan
koordinasi
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (BAKOR-IPHI). Pada tahun 1993, tepatnya
pada
Muktamar
II,
Ikatan
Persaudaraan Haji
Indonesia (IPHI) atau yang familier dengan sebutan “Persaudaraan Haji” resmi dibentuk. Organisasi ini bersifat independen, non politik serta berakidah Islamiyah. Keanggotaannya adalah umat Islam Indonesia yang telah menunaikan ibadah haji, dengan jenjang kepengurusan dari tingkat ranting di kelurahan/desa yang tersebar di wilayah Indonesia.31 30
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, (Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010), h. 13. 31
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, (Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010), h. 14
25
Dari hasil Mukhtamar III yang berlangsung di Boyolali tahun 1999 diketahui bahwa tujuan dibentuknya lembaga ini adalah memelihara dan mengupayakan pelestarian haji mabrur guna meningkatkan partisipasi umat dalam pembangunan bangsa yang diridhai Allah SWT. Organisasi ini diharapkan tampil menjadi wahana penghimpun potensi para jamaah haji Indonesia, penyerap dan penyalur untuk
mempererat
aspirasi
umat,
juga
sebagai
sarana
Ukhuwah Islamiyah sesama umat. Adapun struktur
organisasinya meliputi Tingkat Pusat, Daerah Propinsi, Daerah Kabupaten Kota, Tingkat kecamatan dan Tingkat Kelurahan.32 Ikatan
Persaudaraan
organisasi kebajikan
bersifat
Haji
Indonesia
independen
(IPHI)
bertujuan
merupakan
memelihara
dan
mengupayakan pelestarian haji mabrur guna meningkatkan peran serta umat dalam pembangunan bangsa dan Negara yang di ridhoi Allah SWT. Dalam upaya untuk mencapai tujuan IPHI menghimpun potensi para hujjah sebagai sumber daya manusia yang sangat potensial untuk mewujudkan tugas dan fungsi organisasi untuk menyerap dan menyalurkan aspirasi dalam
menyukseskan
pembangunan
nasional sehingga
umat
terbentuk
masyarakat adil dan makmur dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
32
Ernanto Dwi Setiawan, Evaluasi Pelaksanaan Program Dakwah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia DKI Jakarta Tahun 2008,(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2009), h.30
26
Dalam meningkatkan peran sertanya organisasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia
senantiasa
berpedoman
kepada
ketentuan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Kritis dalam menyingkapi perkembangan yang ada dan tanggap terhadap setiap fenomena yang berkembang di tengahtengah masyarakat, serta merumuskannya dalam bentuk program yang disusun secara sistematis dan pragmatis dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan ketentuan organisasi. Untuk itulah diperlukan suatu mekanisme organisasi yang bertugas menyerap semua aspirasi, dan merumuskannya ke dalam bentuk program nyata, serta mengevaluasi setiap langkah-langkah kebijaksanaan yang sudah dilakukannya. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) adalah organisasi struktural/vertikal dengan Pengurus Pusat (Nasional) berada di ibu kota Negara, Pengurus
Wilayah
di
Provinsi,
Pengurus
Daerah
di
Kotamadya/Kabupaten, pengurus cabang di Kecamatan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART). Dasar dari Ikatan Persaudaraan
Haji Indonesia
(IPHI)
Klaten berdasarkan
Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945, dan akidah Islam, dengan sifat organisasi sebagai organisasi kebijakan non provit, non politik serta independen sama dengan sifat dan wacana IPHI nasional, karena IPHI Klaten adalah terusan dari tingkat nasional yaitu IPHI Nasional yang berkantor di Jl. Tegalan Matraman, Jakarta pusat. Sedangkan kantor pengurus wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten berkantor di Kompleks Masjid
27
Raya Klaten Jalan Pemuda Klaten Tlp. (0272) 327122 Fax.(0272)327122 Email :
[email protected]. Sama dengan lambang atau logo IPHI Nasional, Lambang atau logo dari IPHI Klaten adalah Ka‟bah dengan latar dua menara masjid yang dilingkari rantai berwarna kuning emas dan bertuliskan IPHI di bagian bawah dan ka‟bah berwarna hitam dengan kombinasi sedikit warna putih pada ka‟bah dan dua menara, dan warna hijau pada layout. Sedangkan mengenai makna dan arti lambang IPHI Klaten adalah, pertama yang berkaitan dengan logo ka‟bah mengandung arti atau makna akan arah ketaatan umat Islam kepada Allah Subhanu wa Ta‟ala sebagai pusat ibadah haji yang berada di kota suci Mekah, kedua mengenai logo 2 (dua) menara Masjid bermakna 2 (dua) kalimat Syahadat serta Rukun Islam dan Rukun Iman, ketiga mengenai rantai berwarna kuning emas bermakna persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan tujuan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, keempat warna hijau adalah bermakna kemakmuran serta kesejahteraan lahir dan bhatin bagi seluruh ummat Islam pada umumnya, dan anggota Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia pada khususnya. Kelima adalah warna hitam yang bermakna kokoh dan konsistennya (istiqomah) dalam menjalankan ibadah, keenam adalah warna kuning keemasan bermakna kebangkitan ummat Islam bagi kemaslahatan seluruh ummat Islam, dan yang ketujuh adalah warna putih
28
bermakna
kesucian
dan
ketulusan
dalam mewujudkan tujuan Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia.33 1. Fungsi IPHI Klaten sebagai organisasi, mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Sebagai
wahana
penghimpun
potensi
hujjah
Indonesia,
penyerap dan penyalur aspirasinya yang diwujudkan dalam bentuk pengamalan program kerja. b. Sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan, khususnya bidang mental, spiritual dan kesejahteran sosial.34 2. Tujuan Adapun tujuan yang akan dicapai IPHI Klaten adalah sebagai berikut: a. Mewujudkan
kerjasama di antara
para
hujjah
dalam upaya
memelihara, melestarikan dan memberikan pengaruh haji mabrur guna mensukseskan pembangunan yang diridhoi Allah SWT dalam segala bidang. b. Memberikan penyuluhan, bimbingan dan pembinaan kepada calon jamaah haji serta pasca haji. c. Berupaya membantu kaum dhua‟fa supaya dapat berperan dan berguna ditengah-tengah masyarakat yang bersifat pluralistik.35
33
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, (Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010), h. 12. 34
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, (Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010), h. 27
29
Selain dari itu IPHI Klaten diharapkan, dapat menjadi pelopor dalam membangun akhlakul karimah dalam rangka membentengi diri terhadap pengaruh negatif budaya mancanegara yang masuk ke Indonesia. 3. Unit Usaha Yang Dimiliki Selain untuk memberikan wadah untuk para jamaahnya, IPHI Klaten juga mempunyai unit usaha yang bisa dikaryakan, diantaranya: a. Rumah Sakit Islam PC IPHI Manisrenggo b. Rumah Sakit Islam IPHI Pedan c. Pondok Pesantren Nurul Istiqlal d. SDIT Nurul Istiqlal e. SMPIT Nurul Istiqlal f. BMT Nurul Istiqlal g. BMT IPHI Klaten Tengah PC IPHI Klaten Tengah36
B. Visi dan Misi IPHI Klaten
Adapun visi dan misi
IPHI Klaten adalah untuk memelihara,
melestarikan dan menularkan kemabruran ibadah haji.37 Haji mabrur itu sendiri mempunyai pengertian haji yang dilaksanakan dengan niat karena Allah semata, dengan biaya yang halal dan mengerjakan segala ketentuan
35
Wawancara pribadi dengan Bapak Widodo. Klaten, 14 Desember 2015
36
37
Wawancara pribadi dengan Bapak Muslim. Klaten, 14 Desember 2015 Wawancara pribadi dengan Bapak Widodo. Klaten, 14 Desember 2015
30
berhaji dengan sempurna. Haji itu tidak dicampuri dengan perbuatan dosa, sunyi dari riya dan tidak dinodai dengan kata-kata kotor (rafats), perbuatan yang
melanggar
aturan
(fusuq)
dan
tidak berbantah-bantahan
(jidal). Jadi pada dasarnya visi dan misi yang ada di IPHI Klaten adalah:38 1. Visi Meningkatkan implementasi haji mabrur di tengah-tengah masyarakat sehingga mencapai kondisi umat dan bangsa yang sejahtera. 2. Misi Memberdayakan para jamah haji dalam melestarikan hajinya menjadi panutan dan pilar peningkatan kualitas umat dan bangsa Indonesia.
C. Organisasi IPHI Klaten 1. Struktur Organisasi Setiap organisasi pasti akan mempunyai struktur yang jelas dan terperinci di setiap sekumpulan
lini
dan
bagiannya, organisasi
adalah
orang yang secara bersama-sama melakukan kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan terperinci maka dalam struktur tersebut akan tampak wewenang serta jabatan dari masing-masing anggota. adapun
struktur organisasi
Ikatan
Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten adalah sebagai berikut:
38
Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia , Hasil Rakernas VIII Tahun
2009, (Jakarta: IPHI PP 2009), h.86
31
Struktur Organisasi IPHI Kabupaten Klaten Masa Jabatan 2011-2016 M39 Penasehat
Pembina
Pengurus Harian 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara
Bagian Organisasi dan Keanggotaan
Bagian Bina Usaha dan Pemberdayaan Umat
Bagian Ibadah sosial dan Kesejahteraan Umat
Bagian Dakwah, Pendidikan, dan Latihan
Bagian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak
Koordinator/ Humas Kawedanan
Anggota IPHI Kabupaten Klaten
39
Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Klaten, Arsip Program dan Kegiatan IPHI Klaten, (Klaten, IPHI Klaten 2011), h.4
32
2. Susunan Personalia IPHI Klaten Adapun susunan personalia IPHI Klaten pada masa jabatan 2011-2016 M adalah sebagai berikut:
a. Penasehat
Ketua
: H. Hartoyo
Wakil Ketua
: Drs. H. Muchtar Anshori, M.Pd. I
Sekretaris
: Drs. H. Adib Farchan
Anggota
: 1. Drs. H. M. Sukron, Bc.Hk 1. Drs. H. Muchlis Hudaf
b. Pembina
Ketua
: H. Sunarno, SE, M.Hum
Wakil Ketua
: Drs. H. Mustari, M. Pd. I
Sekretaris
: Drs. H. Robani Thoha
Anggota
: 1. Drs. H. Subiyanto 2. Drs. H. Anas Yusuf Mahmudi
33
c. Pengurus Harian
Ketua
: Dr. H. Widodo Muktiyo, SE, Mcom
Wakil Ketua I
: H. Sumanto
Wakil Ketua II
: H. Ardhana, SSt
Wakil Ketua III
: Drs. H. Nyoto HP
Sekretaris
: Drs. H. Muslim, BE
Wakil Sekretaris I
: H. Madenar, S. Pd
Wakil Sekretaris II
:
Wakil Sekretaris III
: H. Bambang Irawan, SE
Bendahara
: H. M Bachroni Sholeh, SE
Wakil Bendahara I
: H. Slamet Widada
Wakil Bendahara II
: H. Abdul Rodhi, S.Sos
Drs. H. Waluyo Raharjo
d. Bagian-Bagian 1) Bagian Organisasi dan Keanggotaan Ketua
: H. Rantiman, SH
Sekretaris
: Drs. H. Kariprasodjo
Anggota
: 1. Drs. H. Suratno 2.H.Joko.Wiyono S.Sos,MH,MM 3. Drs. H.Achmad Hilal,SH, MM
34
4. H.Aris Suwandi, TP 5. Drs. H. Hartono
2) Bagian Bina Usaha dan Pemberdayaan Umat Ketua
: H. Soekemi, ST, MM
Sekretaris
: Drs. H. Putut Teguh Wiyana
Anggota
: 1. H. Jumadi 2. H. Bambang Sukarno 3. Drs. H. Sunarto, M.Hum 4. Ir. H. Bambang Eko Pranoto 5. Ir. H. Edi Purwanto
3) Bagian Ibadah Sosial dan Kesejahteraan Umat Ketua
: Drs. H. Mubari
Sekretaris
: Drs. Ir. H. Abdul Mursyid, MT
Anggota
: 1. H. Anwar Chumaidi 2 . Hj. Siti Nafisah 3. Hj. Erlin Mulyatriani, SH 4. Dra. Hj. Istiqomah Isnaini
4) Bagian Dakwah, Pendidikan, dan Latihan Ketua
: Drs. H. Soemardjo, MM
Sekretaris
:
H. Masykur, S. Ag
35
Anggota
:
1. Drs. H.Supartono, M.Ag 2 Drs. HM Jilal 3 H. Arif M Damiri 4
H. Nur Sjahid, S. Ag
5
H. Syamsuri Affandi
5) Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ketua
: Hj. Imroniyah Sochib D
Sekretaris
:
Hj. Tris Tantini Sarjito, S.Pd
Anggota
:
1. Dra. Hj. Sri Marnyuni 2 Hj. Endang Sri Mulyani S 3 Hj. Jamingatun Hasanah M 4 Dra. Hj. Suwarti Muslich 5 Hj. Sumiyati Subiyanto
e. Koordinator / Humas Kawedanan
1) Kawedanan Kota
: - H. Sonhaji - H Dhuryani - H. Bambang Subinarto, S.Sos
2) Kawedanan Delanggu
: - H. Kusni Achmad - HA Yasir D sugiyanto - H. Suhadi
36
3) Kawedanan Pedan
: - H. Abdul Fatah, S.Ag - H. Romli Ikhsan - Drs. H. Sunardi
4) Kawedanan Jatinom
: - H. Darmanto, S. Ag - Drs. H. Harun - H. Partoto
5) Kawedanan Gondang
: - H. Haryanto, S.Ag : - H. Noorlatif Sukamto, S.Ag - Drs. H. Sriyanto - H. Rohadi
Adapun untuk anggota Klaten di tahun 2014 sesuai jumlah kepemilikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Klaten berjumlah 9914 anggota yang tersebar di seluruh Kabupaten Klaten dan sekitarnya.40
40
Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Klaten, Arsip Program dan Kegiatan IPHI Klaten, (Klaten, IPHI Klaten 2011), h.5
37
BAB IV ANALISIS PROGRAM PEMBINAAN KEISLAMAN JAMAAH PASCA HAJI TAHUN 2014
Bab ini memaparkan program IPHI Klaten dengan pembagian program secara keseluruhan dan program yang bersangkutan khusus pada pembinaan keislaman jamaah pasca haji. Kemudian bab ini juga memaparkan keberhasilan program IPHI Klaten Tahun 2014, serta analisis program dengan menggunakan teori evaluasi hasil untuk melihat apakah pelaksanaan pembinaan IPHI Klaten sudah terlaksana dengan baik untuk mengetahui Apakah tujuan program pembinaan IPHI Klaten tercapai?, Untuk menilai apakah kegiatan pembinaan IPHI Klaten sudah memenuhi kebutuhan jamaah? penulis menyimpulkan dengan melihat efek atau pengaruh yang ada setelah pelaksanaan program dilaksanakan.
A. Program Kerja IPHI Kabupaten Klaten
Sebuah organisasi pasti mempunyai suatu visi dan misi untuk menentukan kemana arah dan tujuan organisasi itu bergerak, dan membuat suatu program kerja yang akan dilaksanakan dan dituruti. Adapun program-program IPHI Klaten baik secara umum atau yang khusus dalam pembinaan keislaman jamaah pasca haji adalah sebagai berikut.
38
1.
Program IPHI Klaten 2011-2016 Adapun program kerja yang terdapat di IPHI Klaten untuk masa bakti 2011-2016 dapat dilihat pada tabel berikut:1 Tabel 4.1 Program Kerja IPHI Kabupaten Klaten
No.
Program Kerja
Bentuk Kegiatan
I
Bagian Organisasi dan Keanggotaan
1.
Pembentukan dan penyempurnaan
1. Menggerakkan Muscab
kepengurusan IPHI Cabang dan ranting
2. Menggerakkan Musran
serta menggerakkan pemasangan papan nama 2.
Memasyarakatkan organisasi IPHI
1. Sosialisasi
dikalangan para haji dan masyarakat pada umumnya 3.
Meningkatkan hubungan kerja sama
1. Membentuk tim
dengan berbagai instansi pemerintah
anjangsana
maupun swasta termasuk KBIH dan majlis ta’lim dalam rangka memperlancar pelaksanaan program organisasi 4.
5.
Mengusahakan tiap jamaah haji menjadi
1. Menggerakkan
anggota organisasi IPHI dan memiliki
Kepemilikan KTA
Kartu Tanda Anggota.
lokal dan nasional
Mengambil peran secara aktif dalam P3H
1
1. Partisipasi dalam P3H
Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Klaten, Arsip Program dan Kegiatan IPHI Klaten, (Klaten, IPHI Klaten 2011), h.7
39
No.
Program Kerja
II.
Bagian Bina Usaha dan Pemberdayaan
Bentuk Kegiatan
Umat 1.
Berupaya mewujudkan adanya Baitul Maal Wattamwil atau sejenisnya di setiap
1. Membentuk BMT Primer/Sekunder
tingkatan. 2.
Mengupayakan kegiatan pencarian dana
1. Infaq Bulanan
bagi kepentingan pelaksanaan program
Rp.5000,- untuk :
organisasi baik yang bersumber dari
Ranting Rp 2.500,-
anggota maupun masyarakat
Cabang Rp 1.500,Daerah Rp 1.000,-
3.
4.
Berusaha meningkatkan kemampuan
1. Inventarisasi Pengusaha
usaha para anggota IPHI khususnya dan
IPHI tiap 1 kecamatan
umat Islam umumnya
10 Pengusaha
Berupaya membentuk forum komunikasi pengusaha para anggota IPHI
1. Membentuk forum komunikasi pengusaha para anggota IPHI
5.
Melanjutkan/ meningkatkan usaha/kegiatan; Arisan, Menabung, dan
1. Arisan, menabung dan beramal setiap bulan
Beramal
No. III.
Program Kerja
Bentuk Kegiatan
Bagian Ibadah Sosial dan Kesejahteraan Umat
1.
Mengintensifkan kegiatan zakat, infaq,
1. Membentuk
shadaqah dan wakaf anggota IPHI melalui
kepengurusan LAZIS
LAZIS IPHI dan menyalurkan kepada
IPHI
40
mustahiq 2.
Membantu korban bencana alam
1. Membentuk tim
3.
Memberikan advokasi bagi anggota IPHI
1. Membentuk tim
yang memerlukan bantuan hokum 4.
advokasi
Berupaya membantu/mendorong dalam memajukan pengelolaan rumah sakit
5.
Berusaha
dan
merintis
monitoring dan evaluasi
pembangunan
Gedung IPHI Kabupaten Klaten
No. IV.
Dakwah,
Pendidikan
1. Membentuk panitia Pengadaan Tanah
Program Kerja Bagian
1. Membentuk tim
Bentuk Kegiatan dan
Latihan 1.
Melaksanakan
kegiatan
dakwah
baik
dengan cara Bil-Lisan maupun dengan
1. Melaksanakan Pengajian Triwulan
cara Bil-Hal melalui pengajian triwulan secara bergilir ke cabang-cabang 2.
Mengupayakan kegiatan penerangan dan
1. Sosialisasi
informasi tentang ibadah haji 3.
4.
Menyelenggarakan bimbingan manasik
1. Bersama KUA
haji bagi calon jamaah haji
2. Melalui KBIH Namiroh
Memberikan penyuluhan dan dorongan
1. Sosialisasi
untuk menunaikan ibadah haji
41
No. V.
Program Kerja
Bentuk Kegiatan
Bagian Pemberdayaan Peempuan dan Perlindungan Anak
1.
Menyelenggarakan berbagai usaha dalam rangka meningkatkan derajat, harkat dan
menjahit, membuat kue
kualitas
dll
muslimat
Indonesia
dengan
meningkatkan keimanan, ketakwaan serta
3.
Membantu
2. Mendirikan Majlis Ta’lim Perempuan
keterampilan berorganisasi 2.
1. Melaksanakan kursus
penyelenggaraan
program
1. Melaksanakan
kegiatan pembinaan perempuan dan anak
pembinaan RT yang
dalam upaya membentuk rumah tangga
tidak harmonis atau
yang sakinah mawaddah wa rahmah
adanya KDRT
Berperan
serta
dalam
membantu
1. Berpartisipasi dalam
pemerintah dalam meningkatkan peranan
kegiatan yang
perempuan dalam pembangunan nasional
dilaksanakan pemerintah
4.
Mengusahakan dan mencarikan beasiswa bagi anak-anak yang tidak mampu dan melaksanakan program anak asuh
1. Gerakan Orang Tua Asuh
42
2. Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji
Pelaksanaan program pembinaan jamaah pasca haji berhubungan dengan aktifitas yang menyangkut pada pengembangan kualitas kemabruran jamaah pasca haji yang rutin dilakukan oleh jamaah anggota IPHI Klaten, Secara umum, program dan semua bentuk kegiatan IPHI Klaten sudah yang dipaparkan sebelumnya memiliki korelasi pembinaan keislaman jamaah pasca haji, namun penulis disini mengkerucutkan kegiatan pembinaan jamaah pasca haji secara khusus, yaitu kegiatan yang sasarannya langsung pada sisi pembinaan keislaman jamaah yang berdampak baik dan bisa meningkatkan kemabruran jamaah pasca haji. Adapun kegiatannya antara lain adalah :2
a.
Program Organisasi dan Keanggotaan Program organisasi dan keanggotaan ini adalah program yang memperkuat organisasi IPHI Klaten dan menarik jamaah paca haji baru agar bisa ikut bergabung dan mengoptimalkan kegiatan kemabrurn haji pada program-program selanjutnya yang dimiliki IPHI Klaten, kegiatankegiatan yang berkenaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Memasyarakatkan organisasi
IPHI dikalangan
para
haji
dan
masyarakat pada umumnya.
2
Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Klaten, Arsip Program dan Kegiatan IPHI Klaten, (Klaten, IPHI Klaten 2011), h.10
43
2) Meningkatkan hubungan kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta termasuk KBIH dan majlis ta’lim dalam rangka memperlancar pelaksanaan program organisasi.
b. Program Bina Usaha dan Pemberdayaan Umat Program bina usaha dan pemberdayaan umat ini adalah program yang mendorong anggota IPHI Klaten untuk membuat serta membina usaha yang bisa memberikan manfaat pada umat, yaitu: 1) Membentuk BMT Primer/ Sekunder dan menghimbau pada anggota IPHI Klaten untuk turut serta berkontribusi pada BMT tersebut. 2) Meningkatkan usaha arisan dan menabung sambil beramal.
c. Program Ibadah Sosial dan Kesejahteraan Umat Program Ibadah sosial dan kesejahteraan umat ini adalah program yang sifatnya ibadah sosial (mahdhah) dan bisa menumbuhkan kepribadian yang peduli dengan sesama, yaitu : 1) Membentuk kepengurusan LAZIS IPHI Klaten untuk mengintensifkan kegiatan zakat, infaq, shadaqah, infaq dan wakaf. 2) Membentuk tim untuk membantu korban bencana alam.
44
d. Program Dakwah, Pendidikan dan Latihan Program dakwah, pendidikan dan latihan ini adalah program yang penting untuk dilaksanakan. Sebab dengan kegiatan ini anggota IPHI Klaten bisa meningkatkan pengetahuan, keimanan dan ketakwaan, kegiatan- kegiatan tersebut yaitu: 1) Melaksanakan Pengajian Triwulan 2) Menyelenggarakan bimbingan manasik haji bagi calon jamaah haji bekerja sama dengan KUA dan KBIH Namiroh. 3) Sosialisasi Ibadah haji.
e. Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Program ini sebagai rangka meningkatkan derajat, harkat dan kualitas muslimat Indonesia dengan meningkatkan keimanan, ketakwaan serta keterampilan berorganisasi, kegiatannya diantara lain adalah : 1) Membentuk Majlis Ta’lim Perempuan. 2) Melaksanakan pembinaan RT yang tidak harmonis atau adanya KDRT. 3) Melaksanakan Program Gerakan Orang Tua Asuh.
45
3. Tujuan kegiatan Tujuan
dari
pelaksanaan
kegiatan pembinaan jamaah pasca
haji yang akan dicapai diantaranya adalah: a. Untuk melestarikan tingkat ibadah setelah berhaji. b. Untuk menyalurkan semangat ibadah haji setelah berhaji. c. Untuk menjalin silaturahmi di antara hujjah maupun dengan masyarakat luas. d. Menyalurkan potensi yang dimiliki oleh para hujjah, yang memiliki keahlian di bidang dakwah, usaha ataupun lainya. f.
Untuk mendapatkan ridho Allah SWT3
4. Sumber Dana IPHI Klaten adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan materi semata, dalam hal ini IPHI Klaten mendapatkan sumber dana dari: a. Donatur Donatur ini bersumber dari jamaah dan donatur dari pihak lain, jadi bisa dikatakan donatur berasal dari donatur tetap dan tidak tetap. Donatur tetap adalah dari iuran anggota. Dan donatur tidak tetap adalah adanya sumbangan dari anggota IPHI Klaten diluar iuran ataupun pihak luar.
3
Wawancara pribadi dengan Bapak Widodo. Klaten, 14 Desember 2015
46
b. Pemda (Pemerintah Daerah) Sumber dana yang berasal dari Pemda ini diberikan secara merata
ke seluruh
IPHI
daerah
di
Kabupaten
Klaten
untuk
digunakan sesuai keperluan yang dibutuhkan oleh IPHI Klaten untuk membantu terlaksananya kegiatan tersebut.
c.
Unit Usaha IPHI Kabupaten Klaten Salah satunya adalah dari pemasukan Rumah Sakit Islam IPHI Pedan dan BMT IPHI Klaten Tengah lainnya.
Dari hasil
ini
serta unit-unit usaha
maka akan memberikan
pemasukan kas
sebagai salah satu sumber dana untuk menjalankan organisasi.4
B. Keberhasilan Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014 Program pembinaan keislaman jamaah pasca haji IPHI Klaten sebagian besar menuai keberhasilan dalam pelaksanaannya, keberhasilan-keberhasilan tersebut diantaranya adalah pada hal-hal berikut. 1.
Keberhasilan IPHI Dalam Memelihara Kemabruran Ibadah Haji Untuk melihat tingkat keberhasilan IPHI Klaten
dalam
upaya
memelihara haji mabrur, adalah dengan melihat kegiatan yang telah
4
Wawancara pribadi dengan Bapak Widodo. Klaten, 14 Desember 2015
47
dilakukan. Kegiatan kegiatan tersebut diantaranya adalah: a. Membentuk Baitul Maal Primer/ Sekunder Dalam program kerja IPHI Klaten terdapat kegiatan yang berupaya membentuk Baitul Maal yang berfungsi membantu anggota IPHI klaten maupun masyarakat pada umumnya dalam bidang perekonomian. Kegiatan membentuk Baitul Maal ini sudah berjalan dan menghasilkan 1 lembaga Baitul Maal yang terdapat di Klaten Tengah. b. Arisan dan Menabung Sambil Beramal Kegiatan arisan dan menabung sambil beramal ini adalah kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan dengan tujuan yang edukatif yakni memberi infak dan shadaqah setelah kegiatan dilaksanakan. Adapun uang yang telah diberikan oleh anggota IPHI dalam kegiatan ini digunakan untuk keperluan kegiatan pembinaan yang lain yang bersifat sosial sehingga bisa menjadi amal anggota IPHI Klaten dan mensejahterakan umat. Program ini rutin berjalan dan diikuti oleh 21 cabang yang terdapat di IPHI Klaten. c. Membentuk LAZIS IPHI Kegiatan membentuk LAZIS IPHI ini bertujuan untuk mengelola Zakat, Infak, dan Shadaqoh anggota IPHI maupun masyarakat, LAZIS IPHI ini juga menjadi wadah bagi anggota IPHI yang ingin berkecimpung dalam pengelolaannya. Adapun kegiatan ini pada tahun 2014 sudah berjalan dan menghasilkan 1 badan LAZIS IPHI.
48
d. Membantu Korban Bencana Alam Kegiatan ini bersifat Insidental, dilakukan saat terjadi bencana alam. Untuk tahun 2014 kegiatan ini terlaksana pada saat daerah Klaten dan sekitarnya mengalami kekeringan pada musim kemarau. IPHI Klaten pada waktu itu memberikan bantuan berupa air bersih yang dibagikan kepada masyarakat yang mengalami kekeringan. e. Melaksanakan Pengajian Triwulan Pengajian ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dan hingga saat ini masih rutin berjalan. Pelaksanaan pengajian triwulan ini diikuti oleh seluruh cabang IPHI yang ada di Kabupaten Klaten bersama masyarakat umum. Pengajian ini juga diisi dengan materi-materi yang tidak hanya bersifat retorika belaka. Dengan kata lain adalah adanya kegiatan diskusi dan pengembangan wawasan untuk para jamaah dilaksanakan pada pengajian ini. f. Menyelenggarakan Kegiatan Manasik Haji bagi Calon Jamaah Haji Bersama KUA dan KBIH Namiroh Kegiatan ini terlaksana setiap tahun di IPHI Klaten. Adapun kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan KUA dan KBIH Namiroh. Jadi dalam pelaksanaanya dilapangan, IPHI Klaten berperan membantu KUA dan KBIH Namiroh dalam pembinaan manasik haji para calon jamaah. Kegiatan ini dilakukan dengan begitu lengkap dari segi pemberian materi maupun praktek manasik hajinya. Calon jamaah haji
49
melaksanakan miniatur kegiatan pada praktek manasik hajinya dengan menggunakan bis-bis yang sudah disediakan oleh IPHI Klaten dikarenakan tempat-tempat yang digunakan untuk praktek manasik terpisah satu sama lain karena sengaja diatur sedemikian mungin agar mirip pelaksanaan haji yang sesungguhnya. g.
Sosialisasi Ibadah Haji Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengajian umum di seluruh cabang IPHI Klaten. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi informasi seputar haji kepada calon jamaah haji maupun jamaah pasca haji berupa pelajaran-pelajaran fiqih haji dan umroh, info-info haji terbaru maupun hal-hal lainnya yang masih berkenaan dengan ibadah haji dan umroh. Adapun untuk hasil pelaksanaan kegiatan ini sangat baik karena terlaksana di seluruh cabang. Kegiatan-kegiatan
tersebut sebagian terlaksana penuh dan sebagian
lain baru memenuhi setengah dari target yang seharusnya dicapai. Namun diluar itu, semua kegiatan berjalan lancar dan hanya menemui sedikit kendala. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, Jamaah pasca haji klaten yang juga notabene nya anggota IPHI senantiasa dihimbau untuk melakukan : 1) Silaturrahmi Hal penting yang menjadikan Islam secara umum adalah agama yang besar akan adanya dalil yang menguatkan persepsi kita
50
bahwa “setiap muslim adalah bersaudara”. Kaitannya juga dengan memelihara kemaburan adalah tujuan dari pembentukan IPHI yaitu untuk mewadahi persaudaraan haji, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi antar pasca haji ataupun umat islam pada umumnya. 2) Membantu Orang lain yang Memerlukan Bantuan Intinya adalah berbuat baik kepada sesama manusia dengan memperhatikan, siapa yang memerlukan bantuan. Adanya kegiatan bakti social seperti membantu korban bencana alam dan kegiatan ZIS (Zakat Infak Shodaqoh) adalah wujud dari pada kepedulian jamaah yang dituangkan melalui wadah IPHI Klaten. 3)
Meningkatkan Solidaritas Solidaritas
terhadap
sesama
umat
muslim
sangat
dibutuhkan terutama ketika melakukan kegiatan di masyarakat, dengan meningkatkan solidaritas maka benih perselisihan bisa diatasi, persaudaraan haji pun semakin kuat dan dengan meningkatkan solidaritas maka akan bisa meningkatkan kualitas kemabruran haji. 4)
Saling Memberi Nasehat Dalam Kebaikan Jamaah pasca haji senantiasa dihimbau untuk tidak berhenti dalam menasihati satu sama lain, saling mengingatkan dan berlomba dalam kebaikan. Sebagaimana sudah diperintahkan pula dalam Alqur’an pada surat Al’ashr ayat tiga, dengan terus konsisten menjalankan ini maka peningkatan kemabruran haji akan bertambah.
51
2. Keberhasilan Program IPHI Dalam Memberikan Pengaruh Kemabruran Ibadah Haji
Selain bertujuan untuk memelihara kemabruran haji, program IPHI mempunyai tujuan lain untuk memberi kemanfaatan lainnya sebagaimana tujuan program yang dikemukakan oleh Arikunto,5 kemanfaatan yang dimaksud adalah memberikan pengaruh kemabruran ibadah haji kepada orang lain. Usaha untuk menyalurkan kemabruran haji adalah dengan melakukan pembinaan yang sudah dicantumkan diatas. Adapun kegiatan pembinaan yang menularkan kemabruran haji/memberi pengaruh dalam kemabruran haji diantaranya adalah: a.
Melaksanakan Pengajian Triwulan Kegiatan ini termasuk berhasil memberikan pengaruh kemabruran haji pada orang lain. Keberhasilan ini bisa diketahui karena dampakdampak yang dihasilkan sebagai berikut: 1) Jamaah yang menghadiri pengajian semakin bertambah yang menandakan syiar dakwah ini menarik perhatian masyarakat untuk mendatangi majlis ilmu. 2) Sikap jamaah yang semakin peduli terhadap kegiatan yang sudah dibentuk IPHI Klaten sehingga terjadi sikap ta’awun dalam kebaikan.
5
Arikunto Suharsimi, Penilaian Pendidikan, ( Yogyakarta: Bina Aksara,1998), h.2
52
b. Membantu Korban Bencana Alam Kegiatan ini juga termasuk berhasil memberikan pengaruh kemabruran ibadah haji pada orang lain. Keberhasilan ini bisa diketahui karena hal-hal berikut: 1) Masyarakat umum ikut memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Bantuan itu berupa uang dan fasilitas yang dimiliki jamaah. 2) Tumbuhnya sikap solidaritas terhadap sesama pada masyarakat saat ikut berkontribusi bersama IPHI Klaten dalam membantu korban bencana alam. Selain memberikan pengaruh kemabruran ibadah haji dari kegiatannya, IPHI Klaten senantiasa menganjurkan anggota-anggotanya untuk memberikan pengaruh kepada faktor-faktor berikut: a. Diri Sendiri Menularkan kemabruran haji kepada diri sendiri adalah upaya
haji
senantiasa kemabruran
itu sendiri menjaga
dalam
meningkatkan
kemabruran, adapun
dilakukan
dengan
upaya
ibadahnya untuk
guna menjaga
ibadah-ibadah Islam, yang
terselenggara di IPHI Klaten seperti pengajian, ceramah agama, dan kegiatan sosial lainnya. Maupun kegiatan yang dilakukan di organisasi-organisasi keislaman lain.
53
b. Keluarga Senantiasa
memberikan
pengetahuan
keislaman
baik
persoalan ibadah secara umum, seperti sholat wudhu ataupun yang lain, juga memberikan motivasi kepada orang terdekat dari haji yaitu anak cucu ataupun yang lain yang belum berhaji untuk berhaji dengan menjelaskan bahwa haji adalah rukun Islam yang harus dikerjakan, jika mampu. c. Orang lain Adanya perubahan sikap dari sebelum berhaji dan sesudah berhaji, semisal ketika belum berhaji, orang susah atau jarang mengerjakan sholat tapi ketika ia selesai dan kembali ketanah air ibadah sholatnya rajin, ini membawa dampak kepada orang lain. Juga adanya program kegiatan pembinaan yang berhubungan dengan kegiatan bakti sosial yang dilakukan IPHI Klaten. Menumbuhkan dampak positif terhadap sudut pandang masyarakat akan Islam. 3. Keberhasilan Pengaruh Hasil Program Pembinaan Keislaman IPHI Klaten Terhadap
Masyarakat
Hasil dari program pembinaan keislaman jamaah pasca haji IPHI klaten memiliki pengaruh yang membuat masyarakat terbantu, dengan memudahkan dan memberi manfaat untuk masyarakat pada umumnya. Adapun hasil dari kegiatan-kegiatan yang terlaksana adalah:
54
a.
Terbentuknya Baitul Maal dan LAZIS IPHI Klaten.
b.
Penyediaan dana untuk korban bencana alam.
c.
Rutinitas Pengajian Triwulan.
d.
Penyelenggaraan bimbingan manasik haji bekerjasama dengan KUA dan KBIH Namiroh.
e.
Tersedianya Rumah Sakit IPHI Klaten.
f.
Terwujudnya Instansi Pendidikan berupa SD, SMP dan Pondok Pesantren oleh IPHI Klaten. Kemudian pengaruh-pengaruh hasil program pembinaan IPHI Klaten terhadap masyarakat adalah:
a. Masyarakat terbantu karena adanya fasilitas-fasilitas yang dibentuk oleh IPHI Klaten. b. Masyarakat terbantu dari segi ekonomi , pendidikan dan kesehatan.
4. Sistem Penunjang Keberhasilan IPHI Klaten Diantara keberhasilan-keberhasilan program yang ada, IPHI memiliki sejumlah sistem penunjang keberhasilan dalam berkembangnya IPHI Klaten hingga sekarang ini. Sistem itu disisipkan pada pelaksanaan kegiatan IPHI Klaten yang ada, dan pemaparannya sebagai berikut : a. Sistem Diskon Bagi Pemilik Kartu Tanda Anggota (KTA) Sistem ini diterapkan untuk menarik jamaah pasca haji yang belum bergabung dengan IPHI Klaten. Karena dengan memiliki KTA ,
55
jamaah akan mendapatkan diskon harga saat akan menggunakan fasilitas/unit usaha yang sudah dibentuk IPHI, misalnya diskon di rumah sakit IPHI Pedan bagi anggota IPHI yang berobat. b. Pembuatan Website IPHI Klaten sebagai pusat informasi Pada era digital yang semakin maju kini, informasi mudah diakses melalui internet. Pernyataan tersebut disambut oleh IPHI Klaten dengan inisiasi membuat website sebagai pusat informasi mengenai IPHI Klaten. c. Pendekatan Komunikasi dengan Berbagai Pihak Pendekatan komunikasi adalah sistem yang begitu penting dilakukan. Pendekatan komunikasi ini dilakukan kepada berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dengan pelaksanaan program pembinaan keislaman jamaah pasca haji. d. Dakwah dengan Pendekatan Psikologis IPHI Klaten menggunakan metode dakwah untuk menyatukan umat muslim yang berbeda aliran dan mazhab dengan pendekatan psikologis. Dakwah dengan metode ini juga bisa memotivasi anggota IPHI Klaten untuk senantiasa menjaga kemabruran haji mereka.Sistem-sistem ini memberikan dampak yang bagus pada kemajuan dan perkembangan IPHI Klaten dengan hasil-hasil berikut: a. Jumlah anggota IPHI yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Hingga jumlah anggota yang terdaftar sesuai data KTA berjumlah 9914 orang pada tahun 2014.
56
b. IPHI Klaten menjadi lembaga IPHI yang paling informatif, karena masyarakat mudah mengakses mengenai IPHI Klaten tanpa mengalami kendala jarak dan waktu. c. Terjalinnya
kerjasama
dengan
pihak-pihak
penting
yang
bisa
mempermudah IPHI melangsungkn kegiatan, salah satunya dengan pihak Pemerintah Daerah dan Kementrian Agama. d. Terciptanya harmonisasi antar aliran dan mazhab Islam dalam tubuh organisasi IPHI Klaten.
C. Analisis Program IPHI Klaten Dalam Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014 Untuk menganalisa keberhasilan program pembinaan yang telah dilakukan IPHI Klaten perlu ada titik ukur mengenai keberhasilan dari program pembinaan yang dianalisis, maka dari itu penulis menggunakan tujuan dari visi misi IPHI Klaten untuk melihat sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai. Visi misi dari IPHI Klaten adalah untuk memelihara dan menularkan kemabruran ibadah haji. Sehingga bisa membawa dampak keagamaan pada masyarakat luas. Selain itu penulis akan menganalisis program yang bisa memberi dampak baik pada perkembangan IPHI Klaten dan analisis hambatan yang menjadikan beberapa program pembinaan keislaman jamaah pasca haji tidak berjalan di tahun 2014.
57
1. Analisis Keberhasilan Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014 a. Program pembinaan keislaman jamaah yang telah dilaksanakan oleh IPHI Klaten pada tahun 2014 diatas jika dikaitkan dengan tujuan program IPHI Klaten adalah untuk memelihara kemabruran, kegiatan pembinaan jamaah
pasca
haji yang terlaksana yang tertera diatas
menggunakan methode pembinaan dan pendekatan komunikasi
dengan sudah
berjalan sebagai mana mestinya dan rutin dilaksanakan. Dalam aktifitas pembinaan pasti akan menimbulkan reaksi, artinya jika pembinaan telah dilakukan oleh pengurus IPHI dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dan dikonsep sebelumnya dengan wasilah dan thariqoh tertentu, maka akan timbul respon dan efek pada penerimanya. Jadi efek yang diberikan
selain
wawasan
Islam,
dalam hal terkecil
seperti
tumbuhnya rasa solidaritas terhadap sesama muslim sudah dilaksanakan oleh jamaah IPHI Klaten. b. Penyaluran dan penularan mengimplementasikan terselenggara
pengaruh
semua kegiatan
kemabruran
haji
dengan
pembinaan keislaman yang
oleh IPHI Klaten, kemudian mencontohkannya dalam
pelaksanaannya sudah terlaksana dengan baik. Dikatakan baik dalam hal ini yang menjadi alasan adalah pelaksanaan yang sudah dijelaskan sebelumnya
milik
semua kegiatan
IPHI Klaten
rutin
58
dilaksanakan, dengan senantiasa memperdalam wawasan Islam yang kemudian diberikan dan dicontohkan
kepada
masyarakat. Dalam
beberapa hal memang ditemukan kendala seperti jamaah yang tidak konsisten dalam
mengikuti
kegiatan dan sulitnya memperoleh waktu
yang tepat karena kesibukan masing-masing anggota. Namun
dalam
pelaksanaanya tetap berjalan dengan baik dan bahkan beberapa program terlaksana dengan hasil yang memuaskan. c. Pengaruh yang dirasakan dimasyarakat tidak hanya dirasakan oleh orang yang mengikuti kegiatan manasik haji, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat luas yaitu dengan adanya kegiatan sosial yang menyentuh masyarakat dengan menggunakan dakwah Islam, begitu pula masyarakat pun menjadi terbantu ekonominya melalui kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh IPHI.. semangat
untuk
Kegiatan
saling
tersebut
bisa
menggugah
tolong- menolong serta membantu
perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Adapun dari bidang pendidikan, masyarakat terbantu oleh kegiatan yang diselenggarakan IPHI Klaten dalam perkembangan keilmuan, wawasan dan peningkatan iman dan islam. Kemudian dari bidang kesehatan masyarakat juga bisa menikmati pelayanan kesehatan dari rumah sakit-rumah sakit yang didirikan oleh IPHI
Klaten, sehingga masyarakat bisa terbantu saat
mengalami masalah kesehatan karena instansi-instansi tersebut ada di Kabupaten Klaten.
59
d. Melihat dampak-dampak yang terjadi oleh sistem menunjukkan hasil yang baik maka penulis bisa nilai bahwa sistem penunjang keberhasilan ini sukses berjalan. Namun demikian, IPHI Klaten tidak boleh merasa puas sampai sistem-sistem yang tersedia saja, melainkan mesti terus-menerus menambah inovasi sistem lainnya agar IPHI Klaten semakin maju dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
2. Analisis Hambatan Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji Tahun 2014 Dalam pelaksanaan program pembinaan keislaman jamaah haji yang dilaksanakan oleh IPHI pada tahun 2014, terdapat beberapa kegiatan yang mengalami hambatan hingga program-program tidak terlaksana sama sekali. Adapun penjelasannya sebagai berikut. a. Kegiatan yang Tidak Berjalan Kegiatan-kegiatan yang tidak berjalan sama sekali di IPHI Klaten mempunyai kendala pada waktu dan kesibukan anggota IPHI Klaten. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah : 1) Melaksanakan kursus menjahit, membuat kue dan lain-lain. 2) Mendirikan Majlis Ta’lim Perempuan. 3) Melaksanakan pembinaan RT yang tidak harmonis atau adanya KDRT. 4) Gerakan Orang Tua Asuh
60
Kegiatan-kegiatan di atas mempunyai kendala yang sama yaitu keterbatasan waktu dan kurangnya perencanaan yang matang dimiliki pengurus-pengurus yang bertanggung jawab pada kegiatan tersebut. Kegiatan-kegiatan pembinaan keislaman jamaah pasca haji
diatas
tidak terlaksana sama sekali di tahun 2014 sehingga harus masuk daftar kegiatan yang mesti dilaksanakan di tahun berikutnya sebelum periode jabatan IPHI Klaten 2011-2016 berakhir.
b. Faktor-Faktor Penyebab Kegiatan Terhambat Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan yang terdapat di IPHI Klaten terhambat bahkan tidak berjalan sama sekalisecara umum diantaranya adalah berikut: 1) Latar belakang dari anggota IPHI
Klaten membuat mobilitas
kegiatannya agak terganggu. 2) Usia dari para jamaah IPHI Klaten yang rata-rata adalah berusia diatas 40 tahun. 3) Adanya kesibukan masing-masing dari jamaah IPHI Klaten. 4) Tidak terlaksana jika Ketua atau Pelopor pelaksanaannya sakit atau meninggal. 5) Secara organisasi masih kurang maksimal, karena anggota dari IPHI Klaten
melakukan kegiatan pembinaan atau usaha lain yang
61
dilakukan secara pribadi diluar wewenang IPHI Klaten. 6) Heterogenitas anggota secara sosial dan ekonomi melahirkan aspirasi dan persepsi yang sangat beragam, cukup menyulitkan organisasi dalam upaya menampung dan menyalurkan kehendak anggota masing-masing. 7) Meskipun ikatan persaudaraan haji Indonesia sudah banyak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, namun masih terdapat para haji yang belum merasa perlu berpartisipasi dalam kegiatan tersebut melalui organisasi Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia. 8) Masih adanya pembenahan secara organisatoris secara terus menerus.
Kebutuhan
jamaah
akan
proses
pembinaan yang
terkendala pelaksanaanya sesuai dengan program di IPHI Klaten masih tergolong besar. dan perlu jangka panjang, maka kegiatan IPHI Klaten terkesan lambat bahkan terkesan tersendat-sendat.
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan dari pemaparan dan uraian yang penulis tulis pada BAB IV diatas, penulis memberi kesimpulan. 1. Analisis Keberhasilan Tujuan Program Pembinaan Keislaman Jamaah Pasca Haji IPHI Klaten tahun 2014. a.
Analisis keberhasilan IPHI dalam memelihara kemabruran ibadah haji dilakukan dengan kegiatan yang diselenggarakan IPHI Klaten berupa banyak kegiatan kegiatan
seperti sosialisasi dan
pembinaan
jamaah
kegiatan
senantiasa
pengajian,
dihimbau
selama
untuk
selalu
meningkatkan solidaritas sesama umat muslim, dan membantu
orang
yang memerlukan bantuan, ,serta jamaah dihimbau untuk menjaga tali silaturahmi. b.
Analisis keberhasilan IPHI dalam memberikan pengaruh kemabruran ibadah haji, dilakukan dengan melakukannya pada; diri sendiri, keluarga, dan orang lain. yang kesemuanya dalam tidak hanya dipraktekan dikegiatan keagamaan yang dilakukan IPHI Klaten.
c. Analisis program yang terhenti beberapa hal menyebabkan kegiatan pembinaan keislaman jamaah pasca haji yang ada pada program IPHI Klaten
63
tidak terlaksana, diantaranya adalah sulitnya penyesuaian waktu untuk mengkaji program dan melaksanakannya dan perencanaan program yang belum begitu matang.
B. Saran Sesuai dengan pemaparan yang telah penulis cantumkan di atas, dengan ini penulis memberikan saran kepada IPHI Klaten dalam pelaksanaan program dakwah, selama tahun 2014, yang mudah-mudahan bermanfaat, saran-sarannya adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya IPHI Klaten bisa membuat program yang membentuk sekolah kesehatan Islam sehingga dengan sekolah ini masyarakat mendapat tambahan fasilitas dari segi pendidikan dengan metode pendidikan kesehatan Islam. 2. Membuat
sebuah
perencanaan
tentang
sumber
dana
tetap
dengan
mempertimbangkan unit-unit usaha atau pun yang lain dengan keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk sumber dana, agar kegiatan pembinaan bisa lebih maju dan berguna untuk masyarakat 3. Harus terus menjaga keselarasan bersama untuk memajukan IPHI Klaten diantara para anggota IPHI Klaten. 4. Kembali program
melaksanakan kerja
pada
program-program periode
sesuai
dengan
2011-2016 di IPHI
pemaparan
Klaten,
dengan
64
mengevaluasi faktor apa saja yang menyebabkan pelaksanaannya berhenti dan yang menjadi kendala dari pelaksanaan program itu tersendat.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya, Mushaf Az-Zikra Juz 4 Surat Ali Imron. Cet.II Solo: Tiga Serangkai, 2012. A, Hallen. Bimbingan dan Konseling. Ciputat: Quantum Teaching, 2005 AS, Hornby. Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Cet.IV. Oxford: Oxford University Press,1995. Badan Penasehat Perkawinan, persekisihan, dan Perceraian BP-4. Membina Keluarga Bahagia dan Sejahtera. Jakarta: BP-4, 1994. Daradjat, Zakiya. Ilmu jiwa Agama. Cet. XV. Jakarta: Bulan Bintang, 1976. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.IV. Jakarta: Balai Pustaka, 2005. Gasdpersz, Viscent. Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Cet.I. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997 Hendropuspito. Sosiologi Sistematik. Jakarta: Penerbit Kanisius, 1989. Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Mengenal Lebih Dekat Persaudaraan Haji, Jakarta: Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, 2010 Kautsar, Juniardi. Analisa Program Pembinaan dan Pendidikan Koperasi Keluarga dan Guru Jakarta dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia Anggota. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2011. Koentjoroningrat. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994. Ma’luf, Louis. Al-Munjid fi al-Lughah wa al-Adab wa al-'Ulum. Beirut: AtTab‘ah al-Katulikiyah, t.t. Mu’is, Fahrur. Haji A-Z Panduan Mudah, Lengkap, dan Praktis Tentang Haji. Solo: Tinta Medina, 2011. Munawwir, Ahmad Warson. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997. Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia ,Arsip Rakernas VIII Tahun 2009. Jakarta: IPHI PP, 2009
Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Klaten, Arsip Program dan Kegiatan IPHI Klaten. Klaten, IPHI Klaten, 2011. Poerwadarminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang, 1979. Proyek penerangan Bimbingan Khutbah Dakwah Agama. Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita. Jakarta: Departemen Agama, 1984. Rama K, Tri. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung, 1996. Raya, Ahmad Thib dan Siti Musdah Mulia. Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam. Jakarta: Prenada Media, 2003. Saharuddin. Nilai Kultur Inti dan Institusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat Multi-Etnis. Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001. Salim, Peter dan Yanni, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English, 1991. Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press, 1987. Suharsimi, Arikunto. Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara,1998. Sulaiman, Taneko. Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993. Syukuri, Asmuni Dasar-Dasar Stategis Dakwah Islam, Cet.II, Surabaya: Alikhlas, 1983.
LAMPIRAN.LAMPIRAN
KEMENTERTAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAN{ NEGERI (UIN) SYARTF HIDAYATUf,LAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI Telepon/Fax : (02 I ) 7132728 / 7.X703580 .ll. Ir. IJ. Juanda No. 95 Ciputat 15:ll2 lndonesia
Nomor Lampiran Hal
: un.01/F5 :
tPP.}o.erfl
E-nail : lullJu1!1,!1tr!!. aq.rll
{afij
I
akarta,lp Oktober
20 I 5
Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth, Pimpinan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten di Tempat As,s al
amu' al a i kum Wr. llrb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakr.,v'ah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hiclayatullah Jakarta menerangkan bahwa : Nama
Ari Hidayat
Nomor Pokok
11110s3100030 Tangerang, 19 Juli 1992 IX (Sembilan) Manajemen Dakwah/N{HU
Tempat/Tanggal Lahir Semester J urusan/Konsentrasi Alamat
Kp. Pondok RT 003/004 Ds. Sind. Panon -.Kec. Sindang Jaya Tangerang
Telp.
08999127645
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilnru Dakwah dan llmu Komunikasi UN Syarif Hidayatullah Jakarla yang akan melahsanakan penelitian/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul Program lkatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHD Klaten dalem Pembinctqn Jamaah Pasca Hcrji Tahtrn 2014.
Sehubungan dengan
itu, dimohon kiranya
menerima,/mengizinkan mahasiswtr dimaksud.
Bapak/Ibu/Sdr.
kami tersebut dalam pelaksanaan
dapat kegiatan
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih. Was
s
al amu'
alaikum Wr. Wb. Dekan,
rief Subhan, MA*1 9660r 10 199303 11004
Tembusan : 1. Wakil Dekan Bidang Akademik 2. Ketua Jurusan/Prodi. Manajemen Dakwah
KEMENTERIAN AGAMA UNIVE,RSITAS ISLAM NEGEIII (UIN) SYAI1IF HTDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI .ll. lr.
ll.
.lLrarrdrL
Nor.nor
l-anrp
iial
\o.
95 L'rprrrar l5"l
ll
felePorriFar
In(ioncsix
Website
: I n.01,F-5/PI,.00,#lN,'l0l
: i 1 satr-r) br-iitclcl : Bimbingan
rlqr
:
(0ll
) 7,111728
i
7470i51J0
.l-tilftr-UlU{a,fq_fl. E-rnarl rlr$rrll1rl1\lrqrliqkrrrlr a.
,l
0
r
.llrk.rlti+J ( )l,t,rl,cr' ltt I 5
Sl
Kepada Yth.
l)rs. Sung:ridi, NL\ I)osen Iraltuilas Ilnru I)ahrr'iih clan IInru l(onrrrriikusi tllN S1,ari 1'' Flidavatullah .lakarta
.-l.s.strlttttrtt'ulaikttnt
l1't ll'b
Bet'sl'ttlla irli karli santpailian outline clan nasliah proposal slilipsi vlrlr! (ljairrltarr i,lclr trlahasisrt':t FaliLtltas Ilnttr Dalliah rlan Ilnrrr l(ornrrnil,asi L.i lN Srlrr il'iiiiiltratirllrlt.l ui,:rltlr scbagai bcriliLrt.
\lrnlr Nonror
. .,\ri I lirlrrllt : llll0-ill00010 : IX (Senrbilan)
Pokol<
Ser-nester .Trn'r.rsan/l( onse-n tras
i
ie ip. .lLrclLrl
\,lana.le nrcn I)lLlirr ilir,"N'lanlicntclt I Iliii rj:rn I
089ee
Sliripsi
lnrlllt
[76].i
Irloglant Ililrtlrrr I)clslrrrcianurri iiii.j i lirilir;tt:lrr (l|, lllr
I)K[
.laliartlr rlrrianr Pentbinaun .llrnriurh l)lrscli Ha1i.
I(arlli tttohott
kesecliaannva untlrli nrenr[rinrbirrg nrahusisrr a tc.rscbLrt cilr]rrnr clatl llell\rtlsLlllall ltettlelesaiirn slilipsiuva st-ilurlr 6 (cnlrnr) brrlrl'r rirrri trrnL!li I ()fi ()l,.iLrir,-r. 101 5 s.cl. 08 r\pril 2016. lJr'rllikiarl" atas pet'hatialt tlan I'eseclilarrrrva irltnti slLntpailiarr tcrirnlr l.lsilt. Il'u.s.: u I u tn t r' tr I u i ku trr ll'
r
11'b.
i
an. Dciiair.
\\'akil l)elian []itlarru,\ku,-lcnril.
qn Sulr
NIP I cnrL-rLisln I
. l'. r1
l0ll0
. I'lr . ti 19980,1
i
00,1
.
. l)eltiin
l.
I{etLra .lurusan N'lalra-j enren Dakri,ah
I
HASIL PENELITIAN WAWANCARA PROGRAM IPHI KLATEN DALAM PEMBINAAN KEISLAMAN
JAMAAH PASCA HAJI TAHUN 2OI4
A. Data Wawancara
1.
Nama Lengkap
Dr. H. Widodo N,luktivo
2.
Sebagai
Ketua Umum IPHI Klaten
3.
Tanggal Wawancara
l4
4.
Waktu Wawancara
14.10 WIB s.d Selesai.
Desember 201
5
B. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan
1. a. Sejak Kapan IPHI
berdiri?
b. Pada tahun 1990. IPHI
ini
rnulai berdiri dan dinamakan dengan
Badan Koordinasi IPHI. Pada tahun 1993. repatnla Muktamar
II,
lkatan Persaudaraan Haji Indonesia (iPHl) atall ),ang
familier dengan sebutan "Persaudaraan
2.
a. Apa
pacla
Haji" resmi dibentr-rl<.
Visi misi dari IPHI Klaten?
b. Visi dan
Misi IPHI Klaten adalah untuk memelihara.
dan rnenularkttn kemabruran ibadah haji.
melestarikan
Haji mabrur ltu
sendiri
mernpunyai pengertian haji yang dilaksanakan dengan niat karena Allah semata, dengan biaya yang halal dan mengerjakan segala ketentuan berhaji dengan sempurna.
3. a. Apa
saja kegiatan kegiatan yang rutin dirakukan IpHI klaten setiap
tahr,rn?
b. Kegiatan yang selalu ada dan terdapat pada IpHI klaten pengajian
Tri
adalah
Wulan dan kegiatan kegiatan lainnya ada i,ang baru
ditambahhan tahun lalu
ataLr
untuk program untuk tahun depan.
4. a. Berapa jumlah anggota IpHI Klaten. siapa saja yang bisa masuk /mendaftar menj adi anggota? b. Anggota
IPHI Klaten di tahun 20121 sesuai jumlah kepemilikan Kartu
Tanda Anggota (KTA) Klaten berjumlah 9914 anggota yang tersebar di
seluruh Kabupaten Klaterr dan sehitarnya dan siapapun masyarakat yang telah berhaji bisa masuk/ mendaftar menjadi anggota IpHl Klaten.
5.
a.
Apa saja perkembangan IPHI Klaten sejauh rembaga IpHI ini berdiri./
b. Perkembangan Sistem dan prograrn
dari tahun ketahun sernakin baik
dan terarah serta berguna untuk masvarakat.
6.
a.
IPHI adalah lembaga yang lebih dikenal claram pembinaan.iamaah pasca haji. begitu juga dengan IPHI Klaten. bagaimana cara pembinaan yang dilakukan oleh IPHI Klaten?
b.
cara pembinaan IPHI mayoritas dirakLrkan clengan konsep pendekatan komunikasi dan dakwah" Dengan tanpa menekan atau mendiskrimainasi
siapapun dan meyakinkan masyarakat bahwa IPHI terbuka untuk masy.arakat muslim.
7
.
a. Apakah
IPHI Klaten juga turut andil dalam pembinaan j amaah pra haji?
b" Ya. IPHI Klaten setiap tahun.iuga turLrt andil dalam pembinaan jamaah pra haji dengan bekerja sama bersarra Kemenag dan KBIH Namiroh.
8. a.
Berapa program yang paling rutin dilaksanakan dalam pembinaan jamaah pasca haji. dan apa
b. Ada
7
sa.ia kegiatan tersebut?
program yang paling rutin dilaksanakan. datany'a ada di
sekretaris IPHI yaitu pak Muslim. salah adalah penga.jian
9.
tri
satr,r
kegiatan ),ang paling aktif
r.r"ulan dan arisan sarnbil beramal^
Apa saja Program yang belum atau tidak berjalan dan apa
a.
saja
kendalanya?
Datanya bias dimirrta
b.
ke
sekretaris. Kegiatan-kegiatan tersebut
mempunyai kendala yang sama yaitu keterbatasan waktu dan kurangnya
perencanaan
yang matang dimiliki
pengurus-pengurus
,yang
bertanggung.iau,ab pada kegiatan tersebut.
10.
, Apa Lrpaya perbaikan dari IPHI Klaten untuk
a.
meningkatkan dan
menambah program pembinaan keislarran jamaah pasca haji?
b. Upaya IPHI adalah mengevaluasi hasil pelaksanaan program
dan
melanjutkan program yang tidak berjalan di tahun berikutnya dengan membuat perencanaan yang lebih matang.
ll.a.
Apa harapan pirnpinan selaku pernbina IpHI Klaten pada lembaga ini beberapa tahun l<edepan?
b.
Harapan saya adalah IpHI Kraten bisa bermanfaat bukan saja untuk kabupaten Klaten, melainkan untuk negara Indonesia itu sendiri.
VDr. H.Widodo Muktiyo
PENGURUS DAERAH TKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA (IPHI) KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH Alamat : Kompleks Masjid Agung, Masjid Raya Jln. Pemuda Klaten Telpffax 0272327122 website: iphiklaten.com Email :
[email protected]
SURAT KETERANGAN Nomor : I
.1611 S.
Ket/PD-IPHllxlllz}
|5
Kami yang bertandatangan dibawatr ini Sekretaris Pengurus Daerah IPHI Kabupaten Klaten, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
AriHidayat
Nama Nomor Pokok Tempat/Tanggal lahir
11
I 1053100030
Tangerang, 19 Juli1992 IX(sembilan) Majamemen Dakwah/MHU Kp Pondok RT 003/004 Ds. Sind. Panon Kec Sindanglaya Tangerang 08999127645
Semester
Jurusar/Kosentrasi Alamat Telp
Telah melaksanakan penelitia/mencari data dalam rangka penulisan skripsi berjudul Program Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Klaten dalam Pembinaaan Jamaah Pasca Haji Tahun 2014, sesuai Surat Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah JakartaNomor: Un 01/F5/PP.00.9/7035/2015 tanggal30 Oktober 2015.
Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Klaten, 15 Desember 201 5 Sekretaris
(&l Drs. H Muslim, BE
Tembusan kepada Yth
1.
:
KetuaPD IPHI Kab Klaten (sebagai laporan)
1. RL-\{{i'i } {iilf
iSL
{\i
KLATEN YJHK
il _5
GEDL}G PERI"E\iL {\:,:-\1{BF.L
R.
RSi \"JHK
:. CgDi-\a rq\f
;,tF.
?t, :?Hi KLATEN UTARA
t
j,
!F
I
]'E\G.r.Fi PCIPHI KL.{ TE\
..
,iriai
i
::
li
a:.,fr4; ;*fqd+3d,,'
:':.a;..:
ss"+'g
.
:,. ';;,il+*
IE
ii n
+
GEDL
\C
K
{\I=(lR. PL IPHI NGAWEN
''
]
GEDL\G K{.\'TOR
PC IPHI
POLA\}]ARJO
HAJI PERSAUDARAAi'i g' ' ATF-[ t(. c P,.tLAi H
l'- I E:
a
,! r
' ".'4.
i.
6,
I
GEDU\G K.\NTOR PC IPHI TULUNG
.r
il
7, TA\.{H RE\C K{NTOR T.f
*:
:
I
I
I I {
I I
ll
l,ii i
[;i l;lr
il
PC IPHI
JATI\O\,{
8.
GEDUNG KANTOR PC IPHI DELANGGU
\\
9. AMAL
.{, PO\DOK
USAHA PC IPHI WONOSARI D-{\ SDIT NURUL ISI IQI-.{I-
PESANTREN
I
I!
IO. GEDTING KANTOR PC IPHI JUWIRINC
re
I
I. GEDL.}iG KANTOR PC IPHI CA\\'AS
i?. GEDLNG KANTOR PC IPHI KARANGilOWO
3
g$i:i :E:n. :&5,1.i
einr-
:3.
ftj_ilu\c
ii +-."T$li :,a iill-ii j.-i{.i {li;i(-
14.
RUMAH SAKIT ISLAM PC IPHI MANTSRENGGO
. ."oryF-
Y*Y:*,,{.e.-
ffiffi&&l
a
ffim**
\,
E*-
-..*,-"--€lc'
&-.... :*re #e .."l&.
15. RUIVIAHSAKTTI$AM PC IPHI PF"DA}I
L-
._
L.
16. GEDTING
KANTOR PCIPHI JOGONALAN
.t,i! .!,
17. GEDUNG
KANTOR PCIPHI KARANGANOM
r
-;i.,
"i. & <}
t
:.:'
#
t.
KEGIATAN ]IIEi'BANTU KORBAN BENCANA ALA]UI'KEKERINGAN
"*s"ss.ret4
t; .L1
1l;
II.
PRAKTEK iIANASIK HAJI
7 tJ
;: ..-a.i ,.'
?y f,€
:* r
,d
-t
% .g
i '
"''fi;'.::,, t7E
* ,t '{:"
'*-
1
,r**;;'' '' ' l
.?
i"s;,f.1,.:,*
t--
ffi"'i
r ^.
fLtr-.
trn
ffi
*r#'
:rI
o
', .',\
, -\-.*
.r' *! ".i*r
,.,1 " - &
'!
b
5
*+k
ru&"o*"s*\k--sffi;
-rf,PI
NFG
ffi ffi1 \
il fl8" XCI"ABf4