PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI Dalam mendukung Program Anti Korupsi, BCA mengimplementasikannya dalam beberapa kebijakan yaitu dalam: I.
Surat Keputusan Direksi No. 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November 2003 perihal Ketentuan Mengenai Benturan Kepentingan. Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya bagi seluruh Insan BCA dalam melakukan hubungan dengan para nasabah, rekanan dan sesama pekerja. Untuk mendukung Program Anti Korupsi tersebut maka : 1.
Seluruh Insan BCA harus mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan mengenai benturan kepentingan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan tanpa pengecualian.
2.
Dalam mendukung pelaksanaan ketentuan tersebut, seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eselon 1 (S1) sampai dengan eselon 5 (S5) diwajibkan untuk membuat pernyataan tahunan (Annual Disclosure) yang memuat keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya benturan kepentingan, pada setiap akhir tahun dan disampaikan kepada kepala unit kerja atau atasan langsung dari masing-masing pekerja.
3.
Pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini, dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
II.
Kode Etik Bankir sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direksi No. 778/SK/DIR/95 dan dalam Manual Good Corporate Governance.
III. BCA juga menerapkan sistem dan prosedur yang transparan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang dan kesalahan dalam pelaksanaan prosedur serta pengelolaan supplier secara obyektif berdasarkan kualifikasi dan kinerjanya. Disamping itu, BCA mengeluarkan surat yang berisi himbauan kepada seluruh vendor untuk tetap menjaga dan mendukung BCA dengan tidak memberikan/melayani permintaan berupa imbalan atau hadiah dalam bentuk apapun kepada seluruh pejabat/karyawan/wati dan tenaga outsourcing BCA.
Berikut kode etik Divisi Logistik dan Gedung sesuai yang tercantum didalam manual Divisi Logistik dan Gedung: Hubungan dengan Vendor 1.
Setiap Insan BCA dalam melaksanakan tugasnya harus menjaga nama baik dan reputasi BCA, antara lain namun tidak terbatas pada : a.
Menjaga penampilan diri dan bertindak sesuai etika dan tata krama yang baik (tindakan maupun ucapan).
b.
Tidak melakukan kompromi yang berlebihan dalam melakukan prakualifikasi vendor dan verifikasi atas tagihan dari vendor.
c.
Menghindari pertemuan-pertemuan yang akan mempengaruhi atau dipersepsikan dapat mempengaruhi keputusan dalam tugas dan pekerjaannya.
2.
Harus menghindari situasi-situasi dimana perilaku vendor dapat memberikan keuntungan pribadi dan/ atau menimbulkan kerugian bagi BCA.
3.
Harus menjaga kerahasiaan informasi BCA maupun vendor yang didapat dalam menjalankan tugasnya dan tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi.
4.
Secara proaktif memberikan keterangan kepada manajemen atau pihak berwenang jika memiliki hubungan keluarga atau afiliasi dengan pihak vendor yang berpotensi bisa mempengaruhi objektivitas dalam melaksanakan pekerjaan.
5.
Tidak boleh mengambil keuntungan atas kesalahan vendor.
6.
Tidak meminta atau menerima segala bentuk uang/ hadiah/ bingkisan/ fasilitas jasa serta tidak mengikatkan diri pada transaksi hutang piutang.
7.
Wajib mengembalikan semua pemberian dalam bentuk uang/ hadiah/ bingkisan/ fasilitas jasa sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat membuktikan pengembalian tersebut dengan surat yang ditanda tangani oleh Pemimpin Unit Kerja dan Tanda Terima Pengembalian Barang
Hubungan dengan user internal BCA 1.
Memperlakukan semua user dengan adil pada semua aspek, dan tidak membeda-bedakan status personal dalam hubungan bisnis.
2.
Menindaklanjuti, secara adil dan berdasarkan prioritas kebutuhan, peluang pengembangan yang terdeteksi oleh unit kerja yang berwenang maupun melalui permohonan user (unit kerja BCA terkait).
3.
Menjaga hubungan baik dengan semua user.
4.
Menjaga kelengkapan dan kerapihan dokumen yang diserahkan dari unit kerja/pihak lain untuk diarsipkan, dipinjam atau dikembalikan.
5.
Menjaga kerahasiaan dokumen yang disirkulasikan.
Etika Profesi 1.
Melaksanakan tugas pengembangan dan administrasi sesuai dengan tujuan BCA dan misi BCA, yaitu bertanggung jawab dan profesional serta mengutamakan kepentingan BCA dalam melaksanakan fungsi pengembangan dan administrasi.
2.
Memberikan kontribusi yang inovatif dalam pengembangan konsep, sistem, maupun metodologi yang berkaitan dengan proyek-proyek BCA.
Etika Pribadi 1.
Selalu mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi.
2.
Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan situasi conflict of interest, dengan cara: a.
Menghindari segala bentuk bisnis pribadi atau kegiatan-kegiatan profesi yang mempunyai relevansi dengan tugas BCA.
b. 3.
Menghindari diri dari mencalonkan/ merekomendasikan kerabat / relasi untuk menjadi vendor.
Bertanggung jawab untuk bertindak secara profesional, dan menerapkan etika dan nilai-nilai pribadi yang baik (jujur, bertanggung jawab, teliti serta cermat).
IV. Anti Fraud Dalam rangka mencegah terjadinya kasus Fraud yang dapat merugikan nasabah dan/atau BCA, maka diperlukan peningkatan sistem pengendalian internal sebagai upaya meminimalkan risiko Fraud, yaitu dengan cara menerapkan Strategi Anti Fraud yang dilaksanakan oleh unit kerja yang berwenang (Biro Anti Fraud). Tugas pokok Biro Anti Fraud diuraikan dalam 4 (empat) aspek, yaitu:
Aspek pencegahan fraud
Aspek deteksi fraud
Aspek investigasi fraud
Aspek pendukung anti fraud
Fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan dan/atau menggunakan sarana sehingga mengakibatkan, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis-jenis perbuatan yang tergolong Fraud adalah :
Kecurangan
Penipuan
Penggelapan aset
Pembocoran informasi
Tindak pidana perbankan (tipibank), dan
Tindakan-tindakan lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
Penerapan Strategi Anti Fraud dalam bentuk sistem pengendalian Fraud dijabarkan melalui 4 (empat) pilar strategi pengendalian Fraud yang saling berkaitan seperti dijelaskan dalam tabel berikut.
PILAR Pencegahan
KETERANGAN Memuat perangkat-perangkat dalam rangka mengurangi potensi risiko terjadinya Fraud, yang mencakup: anti Fraud awareness, identifikasi kerawanan, know your employee, dll.
Deteksi
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka mengidentifikasi dan menemukan kejadian Fraud dalam kegiatan usaha BCA, yang mencakup: kebijakan dan mekanisme whistleblowing, surprise audit, surveillance system, dll.
Investigasi,
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka menggali informasi, sistem pelaporan,
Pelaporan, dan
dan pengenaan sanksi atas kejadian Fraud dalam kegiatan usaha BCA, yang
Sanksi
mencakup: standar investigasi, mekanisme pelaporan, pengenaan sanksi, dll.
Pemantauan,
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka memantau dan mengevaluasi kejadian
Evaluasi, dan
Fraud serta tindak lanjut yang diperlukan, berdasarkan hasil evaluasi, yang
Tindak Lanjut
mencakup: pemantauan dan evaluasi atas kejadian Fraud serta mekanisme tindak lanjut.
Hal-hal yang terkait dengan petunjuk pelaksanaan penerapan Strategi Anti Fraud akan diatur dalam ketentuan tersendiri. V. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Di dalam PKB juga tercantum berbagai ketentuan yang berisi larangan bagi Pekerja/Karyawan, dalam rangka mendukung Program Anti Korupsi yaitu antara lain setiap Pekerja dilarang untuk : 1.
Menyalahgunakan wewenang dan jabatan yang merugikan BCA
2.
Melakukan kerjasama diluar tugas dan tanggung jawab Pekerja dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung dapat merugikan BCA
3.
Menerima uang atau hadiah dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu dapat mempengaruhi baik sebelum maupun sesudah pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jabatan dan wewenang Pekerja yang bersangkutan
4.
Mengadakan pungutan apapun dari nasabah diluar ketentuan BCA
5.
Melakukan tindakan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN)
6.
Melakukan hubungan kerja ataupun bisnis dengan BCA milik Pekerja maupun keluarga Pekerja yang mengandung unsur KKN.
7.
Menerima komisi baik secara langsung ataupun tidak langsung atas pembelian/penjualan aktiva BCA
8.
Menerima uang atau hadiah dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu dapat mempengaruhi baik sebelum maupun sesudah pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jabatan dan wewenang.
Di dalam PKB tersebut dicantumkan juga sanksi kepada
Pekerja maupun Pimpinan BCA bagi yang
melanggar ketentuan tersebut diatas, yang dapat berupa : a.
b.
Sanksi Pokok yang pembebanannya telah ditentukan pada pedoman sanksi :
Peringatan Lisan
Surat Teguran
Surat Peringatan
Demosi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Sanksi Tambahan :
Pemindahan jabatan (Rotasi)
Penundaan kenaikan pangkat
Penundaan kenaikan Upah/gaji
Pencabutan fasilitas-fasilias yang melekat pada jabatan yang bersangkutan
Pelepasan jabatan
Sanksi lainnya
Pelaksanaan/Pedoman Sanksi diatur lebih lanjut dalam PKB tersebut secara lebih terperinci.