PROFIL PERILAKU DISIPLIN PADA ANAK DI KELAS A TK PASIFIKUS PONTIANAK (STUDI KASUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN) Maria Silviana Lassa, Fadilah, Marmawi.R Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini FKIP UNTAN Email :
[email protected] Abstrak : Judul penelitian ini adalah “Profil Perilaku Disiplin Pada Anak Di Kelas A TK pasifikus Pontianak Studi Kasus Pada Anak Di Kelas A TK Pasifikus Pontianak) ”.Penelitian bertujuan menyajikan profil perilaku disiplin pada anak usia4-5 dikelas ATK Pasifikus Pontianak .Bentuk penelitian adalah studi kasus. Penelitian studi kasus adalah peneliti langsung meneliti kasus yang terjadi dilapangan sampai bisa dikatakan apakah kasus ini perlu diperhatikan atau tidak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian atau sampel 10 anak kelas A TK Pasifikus Pontianak.Terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anakperempuan.Tehnikpengumpulan data yang digunakan adalah tehnik observasi langsung dantehnik komunikasi langsung.Alat pengumpulan data adalah lembar observasi anak dan lembar observasi guru serta pedoman pertanyaan. Kata kunci : Profil Perilaku Disiplin
Abstract : This research deals with profile of students’ behavior. This research used study case as a form to conduct the data. The purpose of this research is to show the profile of students’ behavior that were 4-5 years old for students class A of TK Pasifikus Pontianak which consist of 10 student. In this research, the researcher observed the case that was happening in the classroom to prove are the case really needed to observe or not. The method of this research is qualitative. The researcher used observation and communication as a technique to collect the data. The tolls were colleting the data by students’ observation sheet, and guideline question. Key words : Profile of students’ behavior case study
Leonard F. Polhaupessy mengatakan perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar,seperti orang berjalan, naik sepeda dan mengendarai mobil atau motor. Skiner (1938)seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan responataureaksiseseorangterhadap stimulus (rangsangan dari luar).Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organism tersebut merespon, maka teori Skinner disebut teori “S-O-R”atau Stimulus-Organisme-Respon. Dalam sosiologi perilaku dianggap sebagai suatu yang tidak ditujukan kepada orang lain, Oleh karena itu, dikatakan sebagai tindakan manusia yang sangat mendasar.Adapun bentuk perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Pendapat seorang ahli, Diana Baumrind (Santrock, 1995)mengatakan bahwa dalam mendisiplinkan anak, orang tua tidak boleh menghukum atau mengucilkan, tetapi sebagai gantinya orang tua harus mengembangkan aturanaturan bagi anak-anak dan mencurahkan kasih sayang kepada mereka.Untuk meluruskan konsep disiplin menurut Ramirez (2006), konsep disiplin yang positip adalah pembelajaran.Sedangkan menurut Allen&Cheryl (2005) disiplin merupakan pengajaran. Menurut Le Doux (1996) “An emotion is a subjection experience, is a subjective experience, a passionate invasion of consciousness, a felling”. Artinya “suatu ungkapan emosi adalahmerupakanpengalamanemosi yang bersikap subyektif, suatu hasrat dari landasan suatu perasaan”.Adapun perilaku disiplin adalah usaha melatih dan melaksanakan serta mengajarkan seseorang untuk selalu bertindak sesuai dengan peraturan yang ada secara sukarela. Pelaksanaan perilaku disiplin pada anak-anak prasekolah dapat berjalan dengan lancar bila pendidik selalu memperhatikan beberapa faktor penunjang keberhasilan perilaku disiplin pada anak-anak prasekolah.Faktor-faktor tersebut adalah faktor kognitif anak, kemampuan pendidik, serta peraturan yang jelas.Ketiga factor tersebut memang memiliki peran yang cukup besar dalam proses perilaku disiplin pada anak. Perilaku disiplin memang akan lebih mudah dilaksanakan bila anak telah mengerti dan memahami bahwa perbuatan yang sesuai dengan peraturan adalah benar dan harus dilakukan. Selain itu, kemampuan pendidik mengarahkan dan mengendalikan tingkah laku anak, serta adanya peraturan yang jelas sebagai pedoman bagi anak untuk bertingkah laku yang dapat diterima lingkungan sekitarnya, juga dapat menentukan kelancaran proses pendidikan perilaku disiplin pada anak.
METODE Metode penelitian yang digunakan adalah, penelitian studi kasus, penelitian ini dapat dikelompokkan sebagai penelitian kualitatif karena analisis datanya menggunakan pendekatan kualitatif.Kualitatif artinya sesuatu yang berkaitan dengan kualitas, nilai atau makna yang terdapat dibalik fakta.Kualitas, nilai atau makna hanya dapat diungkapkan dan dijelaskan secara linguistik, bahasa atau katakata.Oleh karena itu, bentuk data yang digunakan bukan berbentuk bilangan atau angka, skor atau nilai.Pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun pernyataan pengetahuan berdasarkan perspektif-konstruktif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas A TK Pasifikus Pontianak tahun ajaran 2011/2012.Sebanyak 10 anak yang terdiri dari 5 anak laki-laki dan 5 anak perempuan.Peneliti bertindak sebagai perencana, pengajar, pengamat, penganalisa data dan sekaligus melaporkan hasil penelitian.Penelitian juga melibatkan teman guru untuk menjadi pengamat pada tahap observasi, dan mitra diskusi. Untuk menjawab masalah penelitian ini dibutuhkan sumber data yang menjadi dasar analisis data dan pendeskripsian jawaban untuk masalah dan sub masalah.Hasil pengamatan terhadap aktifitas anak pada proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.Pengamatan ini dilakukan oleh guru selaku peneliti melibatkan teman sejawat agar hasil pengamatan dapat dilaksanakan secara objektif. Sedangkan hasil pengamatan tentang keterkaitan antara perencanaan dan tindakan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi guru. Pengamatan ini dilakukan oleh teman sejawat, hal ini juga ditujukan agar penilaian hasil penelitian secara objektif. Catatan lapangan guru yang memuat catatan-catatan kejadian selama proses pembelajaran berlangsung serta catatan tentang anekdotal anak turut menjadi sumber data bagi penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi langsung dan komunikasi langsung serta dokumentasi.Berdasarkan teknik tersebut maka alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi dan pedoman pertanyaan.Berikut ini penjelasan mengenai alat pengumpul data pada penelitian ini. Lembar observasi anak merupakan lembar pengamatan yang digunakan oleh peneliti dan teman sejawat untuk mengetahui aktifitas anak dalam mengikuti kegiatan pada proses pembelajaran meliputi aktifitas antara lain: a. Datang kesekolah dan masuk kelas pada waktunya b.Melaksanakan tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya c.Duduk pada tempat yang telah disediakan d.Menaati peraturan sekolah dan kelas e.Berpakaian rapi
f.Mematuhi peraturan permainan Lembar observasi guru merupakan lembar pengamatan yang digunakan oleh teman sejawat untuk mengetahui perencanaan dan tindakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.Pedoman pertanyaan juga dipakai dalam teknik pengumpulan data, pedoman pertanyaan ditujukan kepada guru sebagaitemansejawat, sedangkan pedoman pertanyaan anak pada tahap refleksi dijawab oleh peneliti dan teman sejawat sebagai mitra diskusi.Sedangkan untuk analisis data dilakukan secara naratif dalam bentuk catatan lapangan. Untukmempermudah peneliti melakukan penelitian, maka disusunlah jadwal penelitian.Perencanaan untuk melakukan penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 April 2012, dalam melaksanakan penelitian direncanakan 3x pertemuan, pertemuan I dilakukan pada tanggal 18 April 2012, hari selasa jam 07.0009.00wib.Untuk selanjutnya pertemuanII dilakukan pada tanggal 20 April 2012, hari kamis jam 07.00-09.00 wib, kemudian pertemuan III dilakukan pada tanggal 24 April 2012, hari senin jam 07.00-09.00 wib.Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti dari tanggal 16-24 April 2012 adalah observasi, melakukan pengamatan dan penilaian studi kasus menggunakan format yang disediakan oleh peneliti.Kemudian pada tanggal 24 April 2012 melaksanakan evaluasi, membahas evaluasi.Untuk penyusunan laporan dilakukan pada tanggal 25-2 Mei 2012. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang mencakup indikator kedisiplinan dengan maksud melihat perkembangan disiplin anak dari hari ke hari. Rumusan dari kegiatan itu adalah sebagai berikut : Pertemuan I (18 April 2012) 1. Datang ke sekolah dan masuk sekolah pada waktunya Cat. Lap. 001 2. Melaksanakan tugas-tugas kelas yang menjadi tanggung jawabnya Pertemuan II (20 April 2012) 1. Duduk pada tempat yang telah disediakan Cat. Lap. 002 2. Menaati peraturan sekolah dan kelas Pertemuan III (24 April 2012) 1. Berpakaian rapi Cat. Lap. 003 2. Mematuhi aturan permainan Disajikan hasil penelitian dengan catatan lapangan sebagai berikut : Pertemuan I, dilaksanakan pada tanggal 18 April 2012. Anak-anak datang tepat pada waktunya, namun masih ada beberapa anak yang datang terlambat.Sebelum masuk kedalam kelas biasanya anak-anak berbaris didepan kelas masing-masing, barisan disiapkan oleh seorang anak yang bertugas.Setelah barisan rapi, baru boleh masuk kedalam kelas, sebelum masuk ke dalam kelas, anak harus mengganti sepatu dengan sandal, sepatu harus disimpan di
tempat sepatu yang telah tersedia.Di dalam kelas Ibu guru telah menunggu, anakanak duduk di kursinya masing-masing, siap untuk berdoa.Sebelum belajar anakanak wajib untuk berdoa, anak yang bertugas untuk memimpin doa segera berdiri. Selesai berdoa dan mengucap salam, mereka bernyanyi beberapa lagu untuk membangkitkan semangat anak-anak, bisa disebut juga dengan ”opening”. Hal ini dilakukan supaya anak siap menerima materi yang akan diberikan oleh Ibu guru. Saat pembelajaran sedang berlangsung anak-anak duduk dengan tertib ditempat duduknya masing-masing, memang ada beberapa anak yang tidak tertib, tapi segera ditegur Ibu guru, dan anak tersebut segera duduk kembali.Pada saat pembelajaran sedang berlangsung anak yang bertugas merapikan dan mengumpulkan tugas temannya dapat melakukan tugasnya dengan baik.Anak yang sudah selesaikan tugasnya dengan baik boleh bermain, tapi bermainnya hanya di dalam kelas saja.Setiap selesai bermain, alat permainan harus dirapikan, semua anak wajib ikut merapikan alat permainan. Pertemuan II, 20 April 2012, anak-anak duduk dengan tertib pada tempat yang telah disediakan, tidak ada anak yang pindah duduk tanpa seijin Ibu guru. Hari ini Ibu guru mengajarkan membaca puisi, anak-anak disuruh mendengarkan dulu puisi yang dibacakan Ibu guru, kemudian anak meniru apa yang diucapkan Ibu guru.Semua anak mengikuti kegiatan ini dengan tertib, tidak ada anak yang bermain sendiri. Pada saat bermain, ada satu anak yang tidak mau berbagi alat bermain dengan temannnya, tetapi setelah diberi pengertian, akhirnya ia mau berbagi.Waktu bermain telah habis, semua anak harus membereskan alat bermain dan menyimpannya ditempat semula.Anak-anak selalu mematuhi peraturan ini, karena bila mereka tidak membereskan hari ini, esok tidak boleh bermain lagi. Pertemuan III, tanggal 24 April 2012. Hari selasa, semua anak berseragam warna kuning kotak-kotak, terlihat semua anak memakai seragam tersebut, semua berpakaian rapi dan bersih. Anak-anak sudah terbiasa memakai seragam yang sesuai dengan hari yang ditentukan dari sekolah, bila ada anak yang salah memakai seragam, maka sianak akan merasa malu, bahkan sampai mau minta pulang untuk mengganti pakaiannya.Hari ini adalah hari berenang, berenang di kolam renang peraturannya harus memakai pakaian renang, sebelum berenang, anak-anak wajib makan terlebih dahulu supaya tidak masuk angin. Anak yang tidak memakai pakaian renang tidak diijinkan ikut kegiatan berenang. Setelah melaksanakan penelitian berbentuk studi kasus dengan melakukan observasi dan pengamatan langsung pada anak, serta wawancara langsung dengan orang tua, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan disiplin dapat diterapkan kepada anak dengan pembiasaan pada anak untuk selalu bersikap disiplin dan selalu menaati peraturan. Hasil kerjasama yang baik antara orang tua dan guru, dapat menghasilkan perilaku disiplin yang baik pada anak.Melibatkan orang tua dalam hal ini di sebut
triangulasi. Dengan melakukan pembiasaan pada anak untuk selalu berperilaku disiplin akan sangat membantu kehidupan anak selanjutnya.Anak mendapatkan nilai D melakukan nilai yang sangat baik dengan inisiatif sendiri melakukan tindakan disiplin.Anak mendapatkan nilai KD melakukan tindakan disiplin setelah anak diingatkan dulu baru melakukannya, dan anak mendapatkan nilai TD bila anak melakukan kegiatan setelah diingatkan dan disuruh baru melakukan tindakan tersebut. Peneliti melakukan penelitian pada akhir semester II, maka dari itu hasil penelitian memperlihatkan hasil yang memuaskan.Memang di antara kesepuluh anak yang diteliti terkadang melanggar peraturan yang ada, hal itu dilakukannya bukan karena tidak mengerti peraturan, tetapi mereka melanggar peraturan karena sifat usil seorang anak saja. Jumlah perhitungan penilaian terhadap kinerja guru menggunakan simbol TL, HD, CD dan KD. Dengan keterangan TL : telah dilaksanakan, HD : hampir dilaksanakan, CD : cukup dilaksanakan, KD : kurang dilaksanakan. KESIMPULAN Melalui pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa profil perilaku disiplin memang sangat diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran disiplin pada anak. Dengan mengetahui profil anak didiknya maka guru dapat melakukan tindakan apa yang tepat dalam menghadapi anak tersebut. DAFTAR PUSTAKA Badudu, J S dan Zain. Sutan Muhammad. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Sinar Harapan. Bagus Mustakin (2011). Pendidikan Karakter. Membangun Delapan Karakter Emas Menuju Indonesia Bermartabat: Yogyakarta. Janice. J. Beaty (2010, 2006, 2002, 1998, 1994, 1990, 1986). Observing Development Of The Young Child. New Jersey, Colombus, Ohio. Masitoh.Heny Djoehaeri. Olih Setiasih. (2004). Strategi Pembelajaran Taman Kanak Kanak.Jakarta: Universitas Terbuka. Mc. Graw-Hill. (1978). Child Development (Psikologi Perkembangan Anak 2). Jakarta: Erlangga. Montolalu.B E F dkk.(2007). Bermain dan Permainan Anak.Jakarta: Universitas Terbuka.
M. Syukri&Marmawi. R. (2008).Pengantar Pendidikan, Pontianak: STAIN. Peraturan Menteri No 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Formal. Harun, Rasyid, dkk. (2009). Assesment Perkembangan Anak Usia Dini.Yogyakarta: Multi Pressindo. Ratna Megawangi. (2004). Pendidikan Karakter.Solusi Tepat Untuk Membangun Bangsa. Jakarta. Rini, Handayani, dkk. (2007). Psikologi Perkembangan Anak, Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujiono. Yuliani Nuraini. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Alfabeta. Undang-Undang RI No20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Utomo Erry dkk.(2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung: Remaja Rosdakarya. Yasin Sulchan. (1997). Kamus Populer Bahasa Indonesia.Jakarta: Rineka Cipta. Elmubarok Zaim. (2009). Membumikan Pendidikan Nilai.Mengumpulkan yang terserak.Menyambung yang terputus, dan menyatukan yang terserak.Jakarta: Penerbit Alfabeta. Http:translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en/id&u=http://gulfnews.com /new/gulf/uae/education/more/-invesment-needed-in-early-childhood-educationexperts-say-1.967870 Http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en/id&u=http://www.childr ensministry.com/articles/johnny-be-good Http://penelitianstudikasus,blogspot.com/2009/03/pengertian-kualitatif.html