Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
PROFIL PENGAMANAN PANTAI DI PROVINSI PAPUA I.
Latar Belakang Balai Wilayah Sungai Papua (BWS) Papua dibentuk pada Tahun 2007 sebagai amanat dari
Undang-Undang Nomor : 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air yang mengatur Pengelolaan Sumber Daya Air bersdasarkan pada Wilayah Sungai (WS), yaitu : WS Mamberamo-Tami-Apauvar, WS Einlanden-Digul-Bikuma, WS Omba dan WS KamundanSabyar yang terdapat pada 2 (dua) Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Satker BWS Papua juga membawahi beberapa kegiatan salah satunya adalah : Kegiatan Pengaman Pantai. Secara umum geografis Provinsi Papua terletak di ......terdiri dari ...kabupaten dan...kotamadya dengan luas daratan.....bla...bla..bla..Sulawesi Tenggara terletak dibagian Selatan Khatulistiwa diantara 3◌ْ - 6◌ْ Lintang Selatan dan 120◌ْ 45’ - 124◌ْ 60’ terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota Madya dengan luas daratan mencapai kurang lebih
km2 yang
terdiri dari pulau besar dan pulau kecil. Pesisir pantai Provinsi Papua sepanjang 20.000 km, sumber daya pesisir merupakan anugrah alam yang sangat berharga, membutuhkan pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan, baik untuk kepentingan saat ini maupun yang akan datang. Untuk pemanfaatan pantai Papua diperlukan suatu pengolahan yang berkesinambungan terarah dan terpadu. Kerusakan pantai atau penurunan sumber daya pantai sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia diantaranya penambangan batu karang penebangan hutan bakau, penutupan daerah pantai, pembuatan tambak dengan menghabiskan area hutan bakau, pembangunan pemukiman yang terlalu dekat dengan pantai dan pengembangan pantai yang tidak sesuai dengan potensi yang tersedia. Pantai produktif Papua terdapat di kota provinsi, kota madya dan dibeberapa kota kabupaten. Adapun beberapa pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk berbagai kebutuhan, yang sudah rusak oleh manusia adalah sebagai berikut : 1.
Pantai Biak terletak di Kab. Biak Numfor Secara geografis data lokasi Pembangunan Revetmen Pantai Biak (Lanjutan) adalah :
2
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
Sebelah Utara
:
Kampung Marires
Sebelah Selatan
:
Laut
Sebelah Timur
:
Kampung Opairet
Sebelah Barat
:
Bosnik
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Revetment Pantai Biak (Lanjutan) Kabupaten Biak Numfor dapat dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 20 km.Dari Kota Biak dapat ditempuh selama 30 menit dengan kondisi jalan aspal baik dan jalan sirtu yang baik. Lebih
jelasnya
dapat
dilihat
pada
Peta
Lokasi
Kegiatan
dan
Peta
Situasi
Kegiatan.(Terlampir ) 2.
Pantai Kaimana terletak di Kab. Kaimana Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kaimana Kabupaten
Kaimana adalah : Sebelah Utara
:
Kampung Coa
Sebelah Selatan
:
Kota Kaimana
Sebelah Timur
:
Gunung
Sebelah Barat
:
Laut
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kaimana dicapai dari Kota Kaimana dengan melalui rute Jalan darat berjarak 10 km dari Kota Kaimana dengan waktu tempu 25 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan.( Terlampir ) 3.
Pantai Raja Ampat terletak di kabupaten Raja Ampat Secara geografis data lokasi Kegitan pelaksanan pengamanan pantai pada pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Raja Ampat Paket I & II, Kabupaten Raja Ampat adalah : Sebelah Utara
: Gunung
Sebelah Selatan
: Pulau Batanta
Sebelah Timur
: Kota Sorong
Sebelah Barat
: Laut Hallmahera
3
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
Lokasi Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Raja Ampat Paket I Kabupaten Raja Ampat dapat dicapai dari kota Sorong melalui rute jalan Laut berjarak ± 20 Mil. Dari Kota Sorong dapat ditempuh selama kurang lebih selama 4 jam dengan kapal laut. 4.
Pantai Parai terletak di Kabupaten Biak Numfor Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Parai Kabupaten Biak
Numfor adalah : Sebelah Utara
:
Gunung
Sebelah Selatan
:
Laut
Sebelah Timur
:
Bosnik
Sebelah Barat
:
Mokmer
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Parai dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 16 km dari Kota Biak dengan waktu tempu 15 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan.(Terlampir ) 5.
Pantai Skouw terletak di kota Jayapura Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Skouw Kota Jayapura adalah : Sebelah Utara
:
Laut
Sebelah Selatan
:
Koya
Sebelah Timur
:
Skouw Yambe
Sebelah Barat
:
Skouw Sey
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Skouw dicapai dari Kota Jayapura dengan melalui rute Jalan darat berjarak 40 km dari Kota Jayapura dengan waktu tempu 60 Menit dengan kondisi jalan aspal yang baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada. Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan (Terlampir ). 6.
Pantai Bosnik terletak di kabupaten Biak Numfor Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Bosnik adalah :
4
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
Sebelah Utara
: Kampung Marires
Sebelah Selatan : Laut Sebelah Timur
: Kampung Opiaret
Sebelah Barat
: Parai
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Bosnik Kabupaten Biak Numfor dapat dicapai dari Kota Biak dengan melalui rute Jalan darat berjarak 20 km dari Kota Biak dengan waktu tempuh 25 menit dengan kondisi jalan aspal baik. Lebih jelasnya
dapat
dilihat
pada
Peta Lokasi Kegiatan
dan
Peta Situasi
Kegiatan(Terlampir ). 7.
Pantai Kumbe terletak di kabupaten Merauke Secara geografis data lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kumbe Kabupaten
Merauke adalah : Sebelah Utara
:
Kurik
Sebelah Selatan
:
Wendu
Sebelah Timur
:
Bedeng
Sebelah Barat
:
Unggari
Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pengaman Pantai Kumbe dicapai dari Kota Merauke dengan melalui rute Jalan darat berjarak 40 km dari Kota Merauke dengan waktu tempu 60 Menit sampai Pantai Wendu dengan kondisi jalan sebagian rusak dilanjutkan dengan menyebrang dengan kapal motor / belang untuk sampai dipantai kumbe ,Lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi Kegiatan dan Peta Situasi Kegiatan. (Terlampir ).
5
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai Lokasi Pantai Raja Ampat
Lokasi Pantai Biak , pantai Bosnik dan Pantai Parai
Lokasi Pantai Skouw
Lokasi Pantai Kaimana
Lokasi Pantai Kumbe
(EDIT BARU SAMPAI DISINI....................) II.
Maksud dan Tujuan ( perlu tambahan data2x ) Maksud adalah membuat bangunan pengaman pantai yang cocok untuk digunakan pada wilayah Pantai Propinsi Papua yang selama ini telah terjadi erosi pantai ( kurang data2x..) . Selain itu juga untuk mempertahankan kondisi pantai yang terkena abrasi dengan mengurangi longsoran tebing pantai dan limpasan gelombang air laut pada lokasi dimana banyak terdapat fasilitas umum, permukiman dan ladang masyarakat. Tujuan adalah untuk mengatasi masalah secara teknis agar nantinya penanganan yang akan diharapkan dapat menanggulangi kerusakan pantai dan mencegah lebih jauh lagi terjadinya abrasi sehingga rasa ragu masyarakat akan kehilangan tempat tinggal, harta benda dan jiwa mereka dapat teratasi dan tentunya juga dipertimbangkan dari segi ekonomis, dan yang terpenting faktor alam merupakan hal yang mutlak dan harus tetap dijaga kelestariannya serta aktifitas masyarakat yang ada di daerah tersebut.
6
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
III.
Lingkup Kegiatan Berdasarkan tujuan pembuatan program penanganan dan pengembangan pantai tersebut, maka lingkup kegiatan adalah sebagai berikut :
Kondisi pantai sebelum dilakukan penanganan dan pengembangan
Inventarisasi penanganan yang telah dilakukan
Inventarisasi sarana dan prasarana bangunan pengamanan pantai
Inventarisasi bangunan terdahulu
Inventarisasi kawasan potensi, funsional dan permasalahan pantai
Membuat rencana kegiatan peningkatan dan pengembangan Pantai dengan bangunan pengaman
IV.
Membuat rencana program
Kondisi Umum Permasalahan Pantai di Sultra Pada umumnya pantai pantai yang ada di Sulawesi Tenggara sebagian besar merupakan pantai berkarang, dengan dinding pantai berbatu dari batu karang berongga dan mudah lapuk apabila di hantam gelombang dan perubahan iklim, mengakibatkan terjadinya abrasi serta erosi yang cukup besar. Kerusakan pantai yang terjadi di Sulawesi Tenggara pada umumnya disebabkan oleh adanya perubahan dinamis dari struktur material pasir. Selaian itu kerusakan pantai ditunjang oleh kondisi batuan dasar pantai yang mudah retak dan longsor apabila terkena pukulan gelombang. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan perubahan garis pantai atau mundurnya garis pantai adalah ; a. Kerusakan pantai akibat gangguan alam yaitu ; 1. Terjadinya gempa bumi yang menyebabkan hilangnya sebagaian kawasan pantai. 2. Terjadinya perubahan musim sehingga terjadi perubahan arah gelombang dan arah angkutan sedimen. 3. Adanya hantaman gelombang secara kontinyu. b. Kerusakan pantai akibat kegiatan manusia yaitu ;
7
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
1. Pesatnya pembangunan sehingga kebutuhan akan material bahan bangunan meningkat yang menyebabkan suplay sediment dari sumber sedimen ke laut menjadi berkurang. 2. Adanya kegiatan penambangan sediment pantai. 3. Adanya bangunan yang menjorok ke laut tanpa memperhitungkan arah dan besaran angkutan pasir sejajar pantai maupun tegak lurus pantai seperti pembuatan Dermaga, pembuatan terminal urugan pantai, pembuatan Krib, pembuatan Jetty dan sebagainya.
V.
Kondisi Dan Permasalahan Pantai Sulawesi Tenggara
No.
PANTAI
KONDISI YANG ADA
PERMASALAHAN
1
2
3
4
- Sebagian besar pantai terlihat indah dan tidak ada pemukiman - Terdapatnya Kapal barang, penunpang dan ika - Kondisi dermaga masih cukup bagus dan koko tetapi terjadi kerusakan pada pantai disekitar pelabuhan
- Kurangnya pemeliharaan secara rutin terhadap dermaga yang ada sehingga bagian tubuh dermaga sebagian besar rusak, - Pesisir pantai bagian kiri dan kanan dikembangkan untuk pembangunan sebagai rumah susun - Pantai kiri dan kanan pelabuhan terjadi abrasi pantai sehingga diperlukan bangunan pengamanan pantai yang plesibel.
- Sebagian besar pantai pesisir sudah mulai terkena abrasi pantai - Kondisi pemukiman penduduk yang bermukim dipinggiran pantai sudah mulai terancam akibat mundurnya garis pantai
- Kurangnya penanganan bangunan pelindung pengamanan pantai
1.
PANTAI PESISIR PELABUHAN
2.
PANTAI PESISIR
8
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
V.1.
Pantai Kritis yang perlu penanganan Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah kepulauan tersebar dibeberapa
Kabupaten/kota, kota kecamatan. Dibeberapa Kabupaten/kota, kota kecamatan terdapat pantai kritis yang perlu penanganan dan pengembangan adalah sebagai berikut : No
Pantai
No
Pantai
No
Pantai
No
Pantai
1
Tamboli
9
Banabungi
17
Rante Angin
25
Toronipa
2
Waha
10
Dawi-Dawi
18
Lasusua
26
Bokori
3
Wawonii
11
Wanci
19
Pajala
27
Kasipute
4
Batauga
12
Waha
20
Wolulu
28
Torobulu
5
Sampolawa
13
Babarina
21
Kolaka
29
Moramo
6
Wameo
14
Toari
22
Lamunde
30
Lapuko
7
Tobako
15
Konaweha
23
Ulu Lakara
31
Kolono
8
Poasia-Lapulu
16
Wolo
24
Lemobajo
32
Molore
Kondisi pantai tersebut diatas dapat dilihat pada Foto-Foto Pantai Kritis berikut ini : FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI BANABUNGI)
9
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI BABARINA)
FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI LEMOBAJO)
10
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (POASIA – LAPULU)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI ULU LAKARA)
11
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WAWONII)
FOTO PANTAI KRITIS ( PANTAI KOLONO)
12
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI WOLULU)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI SAMPOLAWA)
13
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI BATAUGA)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WOLO)
14
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI LASUSUA)
15
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI TOARI)
FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI BAU-BAU)
16
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WAMEO)
17
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRISTIS (PANTAI WAHA)
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI WANCI)
18
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI RANTE ANGIN)
19
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PANTAI KRITIS (PANTAI TAMBOLI)
V.2.
Pantai Kritis yang sudah tertangani
Lokasi kerusakan pantai di Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah ditangani sampai dengan saat adalah sebagai berikut : (Evaluasi Kegiatan Terlampir)
No.
Kab/Kota Total (Km)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Konawe Konawe Utara Kota Kendari Konawe Selatan Bombana Kolaka Kolaka Utara Mona Kota Bau-Bau Buton Wakatobi Jumlah
1.990 3.660 2.670 1.450 2.980 5.464 1.570 5.300 1.900 4.036 3.573 34.593
Panjang Pantai Tertangani (Km) Belum Tertangani (Km) 0.178 1.862 2.634 0 0 1.623 0 0.205 0 2.974 0 9.476
1.812 1.798 0.036 1.45 2.98 3.814 1.57 5.095 1.9 1.062 3.573 25.117
20
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
Panjang pantai yang sudah tertangani dan manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat
sepanjang
9,476 km sedangkan yang belum tertangani
sepanjang 25,117 km. Peta Lokasi Desain
K ab . Kona we Ut ara K ab . Kola
ka Ut
Kab. Kon aw e
ara
Wanggudu
Utar a
SID Pengaman Pantai Teluk Kendari Kota Kendari (T.A, 2003)
Lasusua Kab . Kona we
Ko na w
Unaaha Kolaka
e
P. W awonii
Kota Kendari
K ab K ab Ka .KKoK b.Ka ab . Kona b. na .K on we K on onawwe aw Se e aw Se e SeSelata ela tan la Se ta la nlata n tan n
Pantai
Andoolo 0
K ab . Bom bana
Kasipute
P . W ANGI W ANGI
Wanci
AN
P. KALEDUPA
U LA
Raha
Ereke
PU KE KA TU
Kab . Mun K ab a . Mun a
SID Pengamanan Pantai Wakatobi Kabupaten Wakatobi (T.A. 2006)
o Leb Kab. Buton Utara
SID Pengamanan Pantai Kolaka Kabupaten Kolaka (T.A. 2005)
nU tara
bo li -
Ka b. B uto
am
Kab. Kolak a
Kolaka
SID Pengamanan Pantai Tamboli-Konawe Kabupaten Kolaka ( T.A. 2006)
Pa nt ai T
NG S BE
K ab
I
.W P. TOME A ak at ob i P. BINONGKO
e na Koba
Kab. Ka b. BButo utonn
Pasarwajo
Kota Baubau
SID Pengamanan Pantai Kab. Muna & Kab. Buton (T.A. 2004)
Peta Lokasi Yang Sudah Tertangani
Kab . Kona w e Ut ara Kab. K
olak a Uta ra
Pembangunan Pengamanan Pantai Tinabu Kab. Konawe Utara
Wanggudu
Kab . Kona w e Ut ara
Pembangunan Pengamanan Pantai Lemobajo Kab. Konawe Utara
Lasusua
Pembangunan Pengamanan Pantai Taipa Kab. Konawe Kab . Kon awe Kab. Kolak a
Pembangunan Pengamanan Pantai Teluk Kendari Kota Kendari
Unaaha
Kolaka
Pembangunan Peng amanan Pantai Kolaka Kab. Kolaka
P. W awonii
Kota Kendari
KKa abb. ab. K KaKb. Kona .KKo ab na . Kwon w eK onon aw e Se aw e aw Se e SeSelat ela la S tata el nn at anla tanan
Andoolo
Kasipute
Wanci
SI BE
K ab .
NG KA TU
aena Kob
Kota Baubau
P. W ANG I W ANG I
P. KALEDUPA
Kab Ka . But b. B on uton
Peningkatan Tanggul Pantai Batuga Kabupaten Buton
Raha
N UA LA PU KE
Kab. Mun Kab. a Mun a
Ereke
Uta ra
bana
Kab . Bu ton
Bom
Kab. Buto n Utara
Ka b.
Pembangunan Pengamanan Pantai Pajala Kab. Muna
P. TO MEA W ak at ob i P. BINO NG KO
Pasarwajo Pembangunan Pengamanan Pantai Pasarwajo Kab. Buton
Peningkatan Tang gul Pabtai Batuga Kabupaten Buton
FOTO BANGUNAN PENANGANAN PANTAI PASARWAJO
21
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI KOLAKA
22
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO BANGUNAN PENGAMAN PANTAI LEMOBAJO
FOTO PANTAI PENGAMAN PANTAI TINOBU
23
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
FOTO BANGUNAN PENGAMAN PANTAI TINOBU
VI.
Potensi dan Fungsional Kawasan Pantai
VI.1. Kondisi Morpologi Pantai Pada umumya pantai Sulawesi Tenggara merupakan pantai berkarang dan pantai berpasir umumnya terdapat dibagian teluk atau dapat berbentuk kantong pasir, kondisi ini hampir terdapat semua pesisir pantai pulau-pulau yang berada di sulawesi tenggara. VI.2. Pontensi dan Fungsional Pantai di Sulawesi Tenggara Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah kepulauan yang memiliki kawasan pantai yang sangat berpotensi dikembangkan untuk keperluan berbagai sektor seperti pelabuhan, perikanan, tambang maupun keperluan wisata.
VII.
Program Prioritas Kegiatan dan Usulan T.A. 2010 Penanganan
Kerusakan Pantai Kritis VII.1. Perioritas Penanganan Pantai Prioritas penanganan pantai kritis meliputi kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan paskakonstruksi dengan memperhitungkan waktu, sumber daya manusia dan ketersedian biaya baik dari APBN maupun dari Dana Luar Negeri.
24
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
Prioritas penanganan pantai kita perlu memperhatikan kondisi lapangan terutama perubahan garis pantai terhadap perlindungan sarana prasanan dan prasana umum lainya.
VII.2. Kegiatan prioritas penanganan pantai kritis dalam jangka waktu 5 tahun. Kegiatan prioritas penanganan pantai kritis yang ada dibeberapa pulau dikabupaten/kota Provinsi Sulawesi Tenggara,
memerlukan penanganan serius baik
secara teknis maupun secara sosial. Kegiatan prioritas penanganan perlu dilakukan untuk melindungi jalan raya, pelabuhan, pemukiman penduduk, mesjid, perkebunan rakyat, perikanan, perkantoran
dan sarana prasarana lainya yang tepat berada di
wilayah erosi air dan abrasi pantai. Program pembangunan pantai kritis diprovinsi Sulawesi Tenggara akan dilaksnakan bertahap sesuai urutan prioritas (Daftar Urutan Prioritas terlampir).
VIII. Kesimpulan dan Saran VIII.1. Kesimpulan Dengan mengacu pada kondisi wilayah, serta berbagai tujuan yang hendak dicapai dengan menguraikan dan mengkaji berbagai dampak serta fenomena alam yang terjadi, sehingga dibuatlah suatu solusi terbaik untuk penanganan dari suatu permasalahan yang terjadi pada pesisir perairan
Propinsi Sulawesi Tenggara, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Permasalahan yang ada adalah terjadinya abrasi dan maju garis pantai yang mengakibatkan daerah aktifitas sebagian nelayan dan pemukiman penduduk sepanjang pantai semakin sempit dan tergganggunya ruas jalan dan sarana-prasana lainnya. c. Mencegah dan mengendalikan kerusakan pantai tersebut dapat menyusun berbagai alternatif penanggulangan dan penerapan urutan perioritas penanganan kerusakan pantai yang cocok dengan kondisi dan situasi daerah setempat. d. Penanggulangan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk melindungi pantai dari abrasi adalah Pembangunan Revetmen dan Pecah Gelombang Sejajar Pantai.
25
Subdit Pengamanan Pantai, Direktorat Rawa dan Pantai
e. Penyempurnaan yang perlu dilakukan pada pantai yang rusak tersebut adalah Pembangunan Revetmen, Pemecah Gelombang Sejajar Pantai, Groin Sejajar Pantai, Armor dan Tetrapo untuk mengatasi pantai yang tererosi dan abrasi. VIII.2. Saran a. Untuk melakukan pengembangan pantai diharapkan pelaksanaanya tidak dari upaya dan mempertimbangkan asas manfaat, ekonomi
lepas
serta tetap
mempertahankan kondisi alam dengan tidak merusak sumber daya alam yang ada. b. Untuk lebih efektifnya fungsi dari penanganan pantai yang dibuat ini, perlu dilakukan pemantauan perilaku yang akan ditimbulkan akibat dari pembangunan tersebut baik disekitar lokasi pembangunan maupun pada daerah lain yang masi dekat dengan lokasi pembangunan serta harus dilakukan pemeliharaan yang berkesinambungan. c. Melakukan evaluasi ulang, kajian-kajian yang lebih mendasar tentang venomena alam yang terjadi disepanjang pantai untuk penyempurnaan perencanaan dimasa mendatang.
26