Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
PROFIL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA USIA 14-15 TAHUN DI BANDA ACEH Intan Kemala Sari1
Abstrak
Pemecahan masalah merupakan suatu proses psikologis yang melibatkan aplikasi dalil-dalil atau teorema yang dipelajari tetapi melibatkan aktivitas berpikir yang cukup kompleks. Dalam matematika, pemecahan masalah menjadi tujuan utama dalam belajar karena selain untuk mengukur prestasi belajarnya juga menjadi bekal dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Ada beberapa tahapan pemecahan masalah, diantaranya yang dikemukakan oleh Polya yaitu; (1) tahap memahami soal, (2) tahap membuat rencana penyelesaian, (3) tahap menerapkan rencana penyelesaian, dan (4) memeriksa/meninjau kembali. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profil pemecahan masalah matematis siswa usia 14-15 tahun di Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan kualitatif dimana penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sampel penelitian yaitu sebanyak 30 siswa usia 14-15 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis jawaban siswa atas soal pemecahan masalah matematis. Terdapat empat soal bertingkat yang diberikan untuk melihat tahapan pemecahan masalah matematis siswa, dan dilakukan wawancara untuk mengkonfirmasi jawaban siswa. Berdasarkan pelaksanaan tersebut didapatkan hasil bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa usia 14-15 tahun berada pada level rendah, dimana presentasi kemampuan siswa menjawab dengan kategori baik berada pada soal nomor 1, sedangkan pada soal nomor 2, 3, dan 4, kemampuan siswa mulai menurun sehingga rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa masih relatif rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa usia 14-15 tahun di Banda Aceh masih rendah. Untuk meminimalisasi masalah tersebut maka disarankan untuk mengarahkan pembelajaran berbasis pemecahan masalah matematis dengan pemberian masalah-masalah matematis agar siswa terbiasa menghadapi soal-soal yang berbasis masalah dan pemecahannya menggunakan penalaran matematis. Kata Kunci: Pemecahan masalah, matematis, usia 14-15 tahun
1
Intan Kemala Sari, Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena, Email:
[email protected] ISSN 2355-0074 Volume III. Nomor 1. April 2016 |73
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
dalam kehidupan, yaitu mamiliki rasa ingin tahu,
PENDAHULUAN Matematika
merupakan
salah
satu
perhatian
menjadi
sorotan
dan
matematika serta sikap ulet dan percaya diri
perhatian dunia pendidikan di Indonesia. Selain
dalam pemecahan masalah. Dengan kata lain,
karena peranan matematika yang sangat banyak
seseorang
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, juga
matematika yang baik, berarti dia juga memiliki
karena prestasi belajar matematika yang tidak
kemampuan memecahkan masalah dengan baik.
subjek
yang
kunjung
selalu
optimal.
Padahal
kemampuan
dan
minat
yang
Menurut
dalam
memiliki
Polya
(1973),
mempelajari
kemampuan
pemecahan
matematika yang baik sangat dituntut tidak
masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari
hanya sebagai prestasi belajar di sekolah tetapi
suatu kesulitan, mancapai suatu tujuan yang
juga sebagai penentu keberhasilan seseorang
tidak dengan segera dapat dicapai. Sedangkan
dalam memecahkan masalah masalah dalam
menurut Hudojo (2001: 165) bahwa pemecahan
kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan
masalah merupakan proses penerimaan masalah
tujuan umum pelajaran matematika berdasarkan
sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah
Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP)
tersebut. Dengan demikian, pemecahan masalah
(dalam standarisasi KTSP jenjang pendidikan
merupakan
dasar dan menengah, 2006:346) adalah peserta
melibatkan tidak hanya sekedar aplikasi dalil-
didik memiliki kemampuan sebagai berikut; (1)
dalil
atau
teorema
yang dipelajari
tetapi
Memahami konsep matematika, menjelaskan
melibatkan
aktivitas
berpikir
cukup
keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan
kompleks.
Sedangkan
konsep dan algoritma secara akurat, efisien dan
kemampuan
tetap
(2)
mengidentifikasi materi-materi yang diperlukan.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
Selain itu juga merupakan kemampuan untuk
melakukan
dalam
mengambil simpulan atas sekumpulan data yang
membuat generalisasi, menyusun bukti atau
diberikan dan menentukan inkonsistensi dan
menjelaskan
kontradiksinya. Jadi, berpikir merupakan salah
dalam
pemecahan
manipulasi
masalah,
matematika
gagasan
dan
pernyataan
suatu
proses
untuk
merupakan
memahami
meliputi
memecahkan masalah karena berpikir bersifat
masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan
analitis dan refleksif.
model dan menafsirkan solusi yang diperoleh,
Dari
(4)
Mengkomunikasikan
di
atas
dalam
dapat
dengan
disimpulkan bahwa kemampuan memecahkan
untuk
masalah merupakan suatu proses kegiatan yang
memperjelas keadaan atau masalah, dan (4)
berkelanjutan dan bukan merupakan kegiatan
Memiliki sikap meghargai kegunaan matematika
yang tejadi hanya sesaat, kemampuan tersebut
simbol,
tabel,
ISSN 2355-0074
atau
gagasan
pengertian
dilibatkan
dan
satu
memahami
yang
berpikir
yang
yang
matematika, (3) Memecahkan masalah yang kemampuan
aktivitas
psikologis
media
lain
Volume III. Nomor 1. April 2016 |74
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
perlu
upaya
Kemampuan
belajar
dan
memecahkan
latihan-latihan.
strategi
memecahkan
masalah
dalam
sebagai rencana untuk memecahkan masalah.
pembelajaran matematika pun sangat berkaitan
Menurut Lenchnert (1983), ketika siswa anda
dengan
apabilah
telah memahami masalah yang dihadapi, saatnya
kemampuan pemecahan masalah seorang siswa
mereka selanjutnya memutuskan rencana aksi
baik maka hasil prestasi yang didapat jugak akan
untuk menindaklanjuti pemecahan masalah.
baik maka dari itu prestasi belajar sangat
Mereka harus memiliki strategi pemecahan
tergantung
masalah yang masuk akal. Strategi yang tepat
prestasi
belajar
pada
masalah
menentukan
siswa,
kemampuan
pemecahan
masalah siswa.
untuk memecahkan masalah matematika cukup
Pemecahan pembelajaran
masalah
matematika
dalam
dapat
diartikan
banyak dan beberapa
bervariasi, tetapi
diantaranya
berikut ini
yang paling banyak
sebagai penggunaan berbagai konsep, prinsip,
digunakan antara lain: membuat gambar atau
dan keterampilan matematika yang telah atau
diagram, membuat pola, membuat daftar yang
yang sedang dipelajari untuk menyelesaikan soal
terorganisasi, membuat tabel, menyederhanakan
rutin dan soal non-rutin (Aisyah, 2007).
masalah, mencoba-coba, melakukan eksperimen,
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting
memeragakan (memerankan) masalah, bergerak
bagi siswa karena pemecahan masalah (problem
dari
solving) merupakan keterampilan dasar yang
menggunakan deduksi. Untuk menyelesaikan
menantang dan satu-satunya yang paling penting
suatu masalah, strategi pemecahan masalah
dalam matematika, selain itu juga untuk
seperti tersebut diatas mungkin digunakan secara
menerapkan pengetahuan matematika yang telah
sendiri-sendiri,
diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru
kombinasi.
yang belum dikenal. Menurut Wilson (1997), tujuan
belajar
matematika
adalah
untuk
belakang,
menulis
namun
persamaan,
dapat
pula
secara
Dalam hal ini yang paling penting dalam pemecahkan
masalah
adalah
melaksanakan
mengembangkan kemampuan menyelesaikan
rencana pemecahan masalah yang suda dibuat
berbagai ragam masalah matematika yang rumit
atau dipikirkan. Sering kali selama proses
(kemampuan pemecahan masalah matematis),
pemecahan masalah siswa dihadapkan pada
meskipun masalah bagi seseorang bisa jadi
proses
belum atau bukan masalah bagi orang lain.
mengalami hambatan dalam hal itu, maka proses
Setelah siswa memahami pemecahan
perhitungan
pembelajaran
perlu
aritmatika.
Bila
dikondisikan
siswa
bantuan
masalah kemudian mereka dikondisikan untuk
dengan muda diperole siswa baik dari guru atau
memilih
siswa lain. Pada tahap ini iswa perlu mengecek
pengalaman
untuk
menerapkan
berbagai macam strategi pemecahan masalah.
langkah
Pengalaman itu diawali dengan memilih atau
masalah, apakah masing-masing langkah suda
ISSN 2355-0074
demi
langkah
proses
pemecahan
Volume III. Nomor 1. April 2016 |75
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
benar.
pemecahan
diketahui, dan memungkinkan untuk dihitung
masalah sering dikacaukan dengan rencana itu
variabel yang tidak diketahui tersebut. Sangat
sendiri. Perbedaanya adalah bahwa dalam
berguna untuk membuat pertanyaan, bagaimana
melaksanakan
hal yang diketahui akan saling dihubungkan
orang
Melaksanakan
rencana
rencana
mengeset
pemecahan
pensil
ke
kertas,
dan
yang
telah
mengimplementasikan
strategi
direncanakan
memperoleh
untuk
masalah
untuk mendapatkan hal yang tidak diketahui. 3.
jawaban
masalah.
Menerapkan rencana penyelesaian Pemahaman dalam pelaksanaan rencana
pemecahan masalah adalah aktivitas mental
Tahap-tahap pemecahan masalah matematis
mengkaitkan antara pengetahuan yang ada
menurut Polya (dalam Alam, 2003) terdiri dari
dengan hasil pemecahan masalah. Pada langkah
empat fase, yaitu:
Polya dalam pelaksanaan rencana pemecahan
1.
masalah meliputi: apakah rencana pemecahan
Memahami soal Pada langkah Polya dalam memahami
dilaksanakan secara runtut, teliti dan benar.
masalah meliputi: apa yang diketahui, apa yang
Apakah bila ada rencana yang tidak dapat
ditanyakan, data apa saja yang ada, notasi atau
dilaksanakan, mahasiswa dapat menggunakan
simbol
cara lain sebagai bentuk penyelesaian. Dalam
apa
matematika
yang apa
saja
cocok,
pengetahuan
yang
ada
pada
melaksanakan rencana yang tertuang pada
permasalahan dan syarat-syarat apa saja yang
langkah kedua, maka harus diperiksa tiap
ada pada permasalahan. Pemahaman dalam
langkah dalam rencana dan menuliskannya
rencanaan pemecahan masalah adalah aktivitas
secara detail untuk memastikan bahwa tiap
mental mengkaitkan antara pengetahuan yang
langkah sudah benar.
ada dengan rencana yang akan dilakukan dalam
4.
pemecahan masalah. 2.
Memeriksa/peninjauan kembali Pemahaman dalam pengecekan kembali
Membuat rencana penyelesaian
pemecahan masalah adalah aktivitas mental
Pada langkah Polya dalam rencanaan
mengkaitkan antara pengetahuan yang ada
pemecahan masalah meliputi: rencana apa saja
terhadap langkah-langkah pemecahan masalah.
yang
Pada
akan
dilakukan
untuk
memecahkan
langkah
Polya
meliputi:
dengan
masalah. Teorema atau konsep apa yang akan
pengecekan
digunakan dalam memecahkan masalah. Apakah
apakah langkah yang dilakukan sudah benar.
ada cara yang berbeda dalam memecahkan
Termasuk juga pengecekan terhadap hasil atau
masalah. Bagaimana menghubungkan antar data
metode yang digunakan dalam penyelesaian.
yang ada serta menggunakan data untuk
Termasuk juga mengecek alasan atau argumen
memecahkan masalah. Mencari hubungan antara
yang digunakan dalam memecahkan masalah.
informasi yang diberikan dengan yang tidak
Langkah berikutnya setelah menjawab masalah
ISSN 2355-0074
kembali
berkaitan
pengecekan
Volume III. Nomor 1. April 2016 |76
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
adalah memeriksa kembali jawaban yang telah
tahun di SMP Negeri 4 Banda Aceh dengan
ditemukan. Dengan mengkritisi hasilnya dan
menggunakan studi deskriptif kualitatif.
melihat kelemahan solusi yang didapatkan Sejak lama, pemecahan masalah telah menjadi
fokus
perhatian
utama
METODE PENELITIAN
dalam
Jenis penelitian ini adalah deskriptif,
pengajaran matematika di sekolah. Sebagai
dengan
contoh, salah satu agenda yang dicanangkan the
kualitatif menurut Moleong (2007:6) adalah
National Council of Teachers of Mathematics
penelitian yang bermaksud untuk memahami
(NCTM) di Amerika Serikat pada tahun 80-an
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
adalah bahwa “Problem solving must be the
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
focus of shool mathematics in the 1980s” atau
tindakan, dan lain-lain. Secara holistik, dan
pemecahanmasalah harus menjadi fokus utama
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
matematika sekolah di tahun 80-an. Sejak itu
dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
muncul banyak pertanyaan khususnya berkenaan
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
dengan sifat dan cakupan pemecahan masalah
metode alamiah. Menurut Bogdan dan Taylor
yaitu: Apa yang dimaksud dengan masalah dan
(1975) yang dikutip oleh Moleong (2007:4)
pemecahanmasalah?
pemecahan
mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
masalah diajarkan secara efektif? Strategi
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
pemecahanmasalah apa yang harus diajarkan?
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
Dan
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
Dapatkah
bagaimana
cara
pemecahanmasalah?
Semua
mengevaluasi
kualitatif.
Penelitian
dari
diamati. Selanjutnya dijelaskan oleh David
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan disajikan
Williams (1995) seperti yang dikutip Moleong
dalam uraian berikut.
Untuk
(2007:5)
kemampuan
pemecahan
dalam
jawaban
pendekatan
memperoleh
mengemukakan
bahwa
penelitian
masalah,
kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu
seseorang harus memiliki banyak pengalaman
latar alamiah, dengan menggunakan metode
dalam memecahkan berbagai masalah. Berbagai
alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti
hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang
yang tertarik secara alamiah. Penelitian kualitatif
diberi banyak latihan pemecahan masalah
bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya
memiliki nilai lebih tinggi dalam tes pemecahan
mengenai suatu hal menurut pandangan manusia
masalah dibandingkan anak yang latihannya
yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan
lebih sedikit.
dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka akan dilakukan penelitian untuk melihat profil
orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.
pemecahan masalah matematis siswa usia 14-15 ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |77
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
Dengan
kata
lain
penelitian
ini
kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
dilakukan untuk mendeskripsikan kemampuan
Soal
pemecahan
pengembangan
masalah
matematis
siswa
yang
diberikan PISA
merupakan
soal
(Programme
of
berdasarkan soal matematis dan menganalisis
International Student Assesment) yang dibuat
jawaban menurut tahap pemecahan masalah
oleh Novita (2012). Soal terdiri dari empat butir
Polya. Adapun yang menjadi populasi dalam
dengan level mudah, sedang, dan sulit. Hasil
penelitian ini adalah seluruh siswa usia 14-15
jawaban
tahun di SMP Negeri 4 Banda Aceh, sedangkan
berdasarkan rubrik penilaian. Apabila terdapat
sampel sebanyak 30 orang siswa. Pengumpulan
kerancuan maka dilakukan wawancara untuk
data dilakukan dengan cara memberikan soal
mengkonfirmasi
matematis
kepada
siswa
untuk
siswa
selanjutnya
kembali
jawaban
dianalisis
siswa.
dilihat
Tabel 1. Rubrik Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis No
Kriteria
1
Memahami masalah yang ada dalam soal yang diberikan
2
Bobo t
1x
Membuat rencana penyelesaian 2x
3
Menerapkan rencana penyelesaian 3x
ISSN 2355-0074
1 Siswa menulis hal-hal yang tidak sesuai dengan soal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan
Siswa menulis rencana penyelesaian yang tidak sesuai dengan soal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan Siswa menulis penerapan rencana penyelesaian yang tidak sesuai dengan soal dan tidak dapat
Skala Penilaian 2 3 Siswa menulis Siswa menulis hal-hal yang hal-hal yang diketahui tapi diketahui salah, tidak dalam soal lengkap, dan dengan benar, tidak jelas, namun tidak namun dapat dapat dipertanggung mempertang-jawabkan gungjawabkan Siswa menulis rencana penyelesaian tapi salah, tidak lengkap, dan tidak jelas, namun dapat dipertanggung -jawabkan Siswa menulis penerapan rencana penyelesaian tapi salah, tidak lengkap, dan tidak jelas, namun
Siswa menulis rencana penyelesaian dengan benar, namun tidak dapat mempertanggungjawabkan
Siswa menulis penerapan rencana penyelesaian dengan benar, namun tidak dapat mempertang-
4 Siswa menulis hal-hal yang diketahui dalam soal dengan lengkap, jelas dan benar, serta dapat dipertanggungjawabkan Siswa menulis rencana penyelesaian dengan lengkap, jelas, dan benar, serta dapat dipertanggungjawabkan Siswa menulis penerapan rencana penyelesaian dengan lengkap, jelas, dan benar, serta dapat
Volume III. Nomor 1. April 2016 |78
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
No
4
Bobo t
Kriteria
Memeriksa/ meninjau kembali
4x
Skala Penilaian 1 dipertanggungjawabkan Siswa memeriksa kembali penyelesaian yang tidak sesuai dengan soal dan tidak dapat dipertanggungjawabkan
2 dapat dipertanggung -jawabkan Siswa memeriksa kembali penyelesaian tapi salah, tidak lengkap, dan tidak jelas, namun dapat dipertanggung -jawabkan
3 gungjawabkan
4 dipertanggungjawabkan
Siswa memeriksa kembali penyelesaian dengan benar, namun tidak dapat mempertanggungjawabkan
Siswa memeriksa kembali penyelesaian dengan lengkap, jelas, dan benar, serta dapat dipertanggungjawabkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
pengumpulan
dan
1.
penyajian data, berikut akan di bahas secara detil
Analisis butir soal nomor 1 Berdasarkan empat fase pemecahan
dan terinci tentang analisis pemecahan masalah
masalah
matematis
menurut
Polya,
maka
matematis siswa usia 14-15 tahun pada tiap butir
analisis butir soal nomor satu dijelaskan sebagai
soal.
berikut:
Tabel 2. Analisis Pemecahan Masalah Matematis Soal Nomor 1 1 56% 70% 70% 44%
Memahami Masalah Membuat Rencana Penyelesaian Menerapkan Strategi sesuai Rencana Menafsirkan dan memeriksa jawaban Dari 30 orang siswa yang menjawab soal, 56% diantaranya memahami masalah
telah
Skala Penilaian 2 3 34% 10% 27% 3% 27% 3% 47% 4% memahami
masalah
4 0% 0% 0% 5% dan
membuat
penyelesaian yang memadai.
dengan benar dan disertai argumen yang
Diantara 44% siswa lainnya yang tidak
lengkap. Dalam soal ini, lebih dari siswa telah
menuliskan penjelasan tentang pemahamannya
memahami
terhadap soal, ternyata ada juga yang menjawab
masalah
pemahamannya,
dan
dan sebagian
menuliskan besar
telah
dengan benar dan tepat. Ini menunjukkan bahwa
membuat dan menerapkan rencana pemecahan
walaupun siswa tidak membuat langkah-langkah
masalah. Ini mengindikasikan bahwa 56% siswa
pemecahan masalah yang sistematis, namun siswa dapat memecahkan masalah dengan benar
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |79
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
dan disertai arguman yang lengkap. Hasil akhir
Berdasarkan pemaparan di atas, maka
jawaban siswa yang benar dan lengkap adalah
dapat
disimpulkan
44% siswa dan 47% menjawab benar namun
pemecahan masalah matematis siswa terhadap
tidak disertai argument yang lengkap. Ini
soal nomor 1 masih dinilai baik, dimana 90%
menunjukkan bahwa terdapat siswa yang belum
siswa telah memahami masalah matematis dan
menjawab dengan benar. Kesalahan siswa dalam
91% dapat menjawab dengan benar. Penilaian
menjawab terletak pada perhitungan matematika
untuk butir soal nomor 1 berdasarkan jumlah
yaitu sebesar 4% dan 5% kesalahan dalam
siswa
menerapkan rencana pemecahan masalah.
masalah matematis dapat dilihat pada gambar
yang
bahwa
melakukan
tahap
kemampuan
pemecahan
berikut:
25 20 15
Benar-Lengkap
10
Benar-Tidak Lengkap Salah-Lengkap
5
Salah-Tidak Lengkap
0 Memahami Masalah
Membuat Rencana
Menerapkan Strategi
Memeriksa Jawaban
Gambar 1. Jumlah Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematis Nomor 1 2.
Analisis butir soal nomor 2
permasalahn matematis yang diberikan, maka
Berdasarkan empat fase pemecahan
analisis butir soal nomor dua dijelaskan sebagai
masalah
matematis
menurut
Polya,
untuk
berikut:
Tabel 3. Analisis Pemecahan Masalah Matematis Soal Nomor 2
Memahami Masalah Membuat Rencana Penyelesaian Menerapkan Strategi sesuai Rencana Menafsirkan dan memeriksa jawaban Dari 30 orang siswa yang menjawab
Skala Penilaian 1 2 3 4 80% 17% 3% 0% 44% 54% 2% 0% 98% 3% 3% 0% 0% 90% 6% 4% dengan benar dan disertai argumen yang
soal, 80% diantaranya memahami masalah
lengkap. Dalam soal ini, lebih dari siswa telah
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |80
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
memahami
masalah
pemahamannya,
dan
dan
menuliskan telah
siswa tidak memahami soal secara mendalam
membuat dan menerapkan rencana pemecahan
sehingga rancangan pemecahan masalah yang
masalah. Ini mengindikasikan bahwa 80% siswa
dibuat
telah
memecahkan masalah yang diajukan. Pada soal
memahami
sebagian
masalah
besar
argumen yang lengkap. Ini menunjukkan bahwa
dan
membuat
penyelesaian yang memadai. Pada
tahap
tidak
memenuhi
syarat
untuk
ini menunjukkan bahwa siswa sudah mulai
pembuatan
rencana
mengalami
kesulitan
dalam
memecahkan
penyelesaian, lebih dari 50% siswa yang hanya
masalah matematis. Selain itu juga terdapat
mampu menjelaskan secara penalaran tidak
siswa yang salah dalam menjawab soal yaitu
lengkap,
sebesar 10%.
dan
44%
membuat
rencana
penyelesaian degan benar dan lengkap. Diantara
Berdasarkan pemaparan di atas, maka
98% siswa yang menerapkan strategi sesuai
dapat
rencana, sebagian besar menerapkan rencana
pemecahan masalah matematis siswa terhadap
awal yang memang salah. Dengan demikian
soal nomor 1 masih dinilai baik, dimana 90%
tidak terdapat siswa yang menjawab masalah
siswa telah memahami masalah matematis
dengan benar dan lengkap. Namun 90% siswa
walaupun belum menjawab lengkap dengan
sudah
belum
arguman. Penilaian untuk butir soal nomor 2
menjawab dengan lengkap. Hasil akhir jawaban
berdasarkan jumlah siswa yang melakukan tahap
siswa yang benar dan lengkap tidak ada, namun
pemecahan masalah matematis dapat dilihat
90% menjawab benar namun tidak disertai
pada gambar berikut:
dapat
menjawab
walaupun
disimpulkan
bahwa
kemampuan
30 25 20 Benar-Lengkap 15
Benar-Tidak Lengkap
10
Salah-Lengkap Salah-Tidak Lengkap
5 0 Memahami Masalah
Membuat Rencana
Menerapkan Strategi
Memeriksa Jawaban
Gambar 2. Jumlah Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematis Nomor 2 3. Analisis butir soal nomor 3 ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |81
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
Berdasarkan empat fase pemecahan masalah
matematis
menurut
Polya,
untuk
analisis butir soal nomor tiga dijelaskan sebagai berikut:
permasalahn matematis yang diberikan, maka
Tabel 4. Analisis Pemecahan Masalah Matematis Soal Nomor 3 Skala Penilaian 2 3 47% 43% 20% 43% 3% 97% 0% 13%
1 10% 37% 0% 0%
Memahami Masalah Membuat Rencana Penyelesaian Menerapkan Strategi sesuai Rencana Menafsirkan dan memeriksa jawaban Dari 30 orang siswa yang menjawab
4 0% 0% 0% 87%
yang memadai. Sehingga hasil akhir yang
soal, 10% siswa memahami masalah dengan
didapat
benar dan disertai argumen yang lengkap, 47%
penyelesaian salah dan tanpa argumen. Pada soal
siswa memahami masalah dengan benar dan
ini menunjukkan bahwa siswa mulai mengalami
tidak disertai argumen yang lengkap, 43% siswa
kesulitan
salah dalam memahami masalah. Dalam soal ini,
matematis. Selain itu juga terdapat siswa yang
telah terlihat bahwa level soal mulai tinggi
salah dalam menjawab soal yaitu sebesar 87%.
sehingga terdapat kesulitan yang dialami siswa
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat
dalam memahami masalah, sehingga persentase
disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan
siswa yang memahami soal mulai berkurang. Ini
masalah matematis siswa terhadap soal nomor 3
mengindikasikan bahwa siswa mulai mengalami
dinilai sangat kurang baik, dimana 87% siswa
kesulitan
tidak dapat menjawab soal dengan benar dan
dalam
memahami
masalah
dan
membuat penyelesaian yang memadai. Pada
siswa
memecahkan
menjawab
masalah
tanpa argumen. Ini mengindikasikan bahwa selain leel soal yang semakin tinggi, kemampuan
menjabarkan
pemecahan masalah matematis siswa justru
rencana penyelesaian dengan benar dan lengkap,
semakin rendah. Dengan demikian Penilaian
20% tidak menjabarkan dengan lengkap, dan
untuk butir soal nomor 3 berdasarkan jumlah
43% siswa menjawab salah. Sedangkan saat
siswa
menerapkan strategi, 97% siswa menerapkan
masalah matematis dapat dilihat pada gambar
strategi yang salah walaupun dengan argumen
berikut:
ISSN 2355-0074
terdapat
pembuatan
dalam
87%
rencana
penyelesaian,
tahap
adalah
37%
yang
melakukan
tahap
pemecahan
Volume III. Nomor 1. April 2016 |82
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
35 30 25 20
Benar-Lengkap
15
Benar-Tidak Lengkap Salah-Lengkap
10
Salah-Tidak Lengkap
5 0 Memahami Masalah
Membuat Rencana
Menerapkan Strategi
Memeriksa Jawaban
Gambar 3. Jumlah Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematis Nomor 3
4.
Analisis butir soal nomor 4
permasalahn matematis yang diberikan, maka
Berdasarkan empat fase pemecahan
analisis butir soal nomor tiga dijelaskan sebagai
masalah
matematis
menurut
Polya,
untuk
berikut:
Tabel 5. Analisis Pemecahan Masalah Matematis Soal Nomor 4 Skala Penilaian 2 3 30% 50% 2% 74% 20% 80% 0% 3%
1 20% 24% 0% 0%
Memahami Masalah Membuat Rencana Penyelesaian Menerapkan Strategi sesuai Rencana Menafsirkan dan memeriksa jawaban Dari 30 orang siswa yang menjawab
Pada
tahap
pembuatan
4 0% 0% 0% 97% rencana
soal, 20% diantaranya memahami masalah
penyelesaian, lebih dari 20% siswa yang hanya
dengan benar dan disertai argumen yang
mampu menjelaskan secara penalaran tidak
lengkap. Dalam soal ini, lebih dari siswa telah
lengkap,
memahami
penyelesaian degan benar dan lengkap. Diantara
masalah
pemahamannya,
dan
dan
menuliskan
membuat
rencana
97% siswa yang menerapkan strategi sesuai
membuat dan menerapkan rencana pemecahan
rencana, sebagian besar menerapkan rencana
masalah. Ini mengindikasikan bahwa 80% siswa
awal yang memang salah. Dengan demikian
telah
tidak terdapat siswa yang menjawab masalah
masalah
penyelesaian yang memadai.
ISSN 2355-0074
besar
30%
telah
memahami
sebagian
dan
dan
membuat
dengan benar dan lengkap. Namun 90% siswa
Volume III. Nomor 1. April 2016 |83
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
sudah
dapat
menjawab
walaupun
belum
menjawab dengan lengkap.
itu juga terdapat siswa yang salah dalam menjawab soal yaitu sebesar 97%.
Hasil akhir jawaban siswa yang benar
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat
dan lengkap tidak ada, namun 0% menjawab
disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan
benar namun tidak disertai argumen yang
masalah matematis siswa terhadap soal nomor 4
lengkap. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak
masih dinilai baik, dimana 90% siswa telah
memahami soal secara mendalam sehingga
memahami masalah matematis walaupun belum
rancangan pemecahan masalah yang dibuat tidak
menjawab lengkap dengan arguman. Penilaian
memenuhi syarat untuk memecahkan masalah
untuk butir soal nomor 4 berdasarkan jumlah
yang diajukan. Pada soal ini menunjukkan
siswa
bahwa siswa sudah mulai mengalami kesulitan
masalah matematis dapat dilihat pada gambar
dalam memecahkan masalah matematis. Selain
berikut:
yang
melakukan
tahap
pemecahan
35 30 25 20
Benar-Lengkap
15
Benar-Tidak Lengkap
10
Salah-Lengkap Salah-Tidak Lengkap
5 0 Memahami Mahami
Membuat Rencana
Menerapkan Strategi
Memeriksa Jawaban
Gambar 4. Jumlah Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematis Nomor 4
soal yang disajikan memenuhi kriteria
PENUTUP Berdasarkan
penelitian,
pengolahan
data, dan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Level soal yang disajikan meningkat
pemecahan masalah dan kriteria soal bertingkat. 2. Kemampuan matematis
pemecahan siswa
usia
14-15
masalah tahun
mulai dari level rendah (soal nomor 1)
ditempat penelitian berada pada level
level sedang (soal nomor 2), level susag
rendah, dimana presentasi kemampuan
(soal nomor 3), dan level sangat susah
siswa menjawab dengan kategori baik
(level nomor 4). Ini menunjukkan bahwa
berada pada soal nomor 1, sedangkan
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |84
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
pada soal nomor 2, 3, dan 4, kemampuan
2. Untuk
mengembangkan
kemampuan
siswa mulai menurun sehingga rata-rata
matematis siwa juga hendaknya metode
kemampuan pemecahan masalah siswa
pembelajaran juga tidak hanya metode
masih relatif rendah.
pembelajaran yang trivial atau biasa,
Berdasarkan
penelitian,
pengolahan
melainkan metode pembelajaran yang
data, hasil penelitian, dan kesimpulan di atas,
dirancang
untuk
mengembangkan
maka dapat disarankan sebagai berikut:
kemampuan
tersebut.
Soal-soal
1. Proses
belajar
hendaknya
diajukan dalam latihan, tugas, maupun
mengembangkan kemampuan pemecahan
soal tes hendaknya dirancang berbasis
masalah matematis siswa mengingat salah
pemecahan masalah agar siswa terbiasa
satu
menghadapi
pengukuran
belajar
mengajar
mengajar
yang
dalam
keberhasilan
matematika
adalah
mengembangkan kemampuan matematis.
ISSN 2355-0074
soal-soal
yang
berbasis
masalah dan pemecahannya menggunakan penalaran matematika.
Volume III. Nomor 1. April 2016 |85
Intan Kemala Sari, Profil Pemecahan Masalah...
DAFTAR PUSTAKA
Alam, Nur. 2003. Pembelajaran Fungsi Melalui Pemecahan Masalah. Tesis. Malang: Universitas Negeri Malang. Aisyah, N. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD : Program Peningkatan Kualifikasi Akademik S1 PGSD Melalui Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Berbasis ICT (Bahan ajar cetak). Jakarta: Direktorat Jenderal Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Hudojo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Novita, Rita. 2012. Pengembangan Soal Pemecahan Masalah Matematika Model PISA Level Moderate Dan Most Difficult Untuk Siswa Sekolah Dasar. Tesis. Unsri.
ISSN 2355-0074
Volume III. Nomor 1. April 2016 |86