PROFIL NASIONALISME DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh:
ABDITIHAN BAYU SAPUTRA A220080114
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
ii
M.Si
iii
PROFIL NASIONALISME DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)
Oleh: Abditihan Bayu Saputra*, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko**, Dra. Sundari, SH, M.Hum** Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, UMS. **Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk menggambarkan Profil nasionalisme dan mendeskripsikan cara menanamkan nasionalisme di kalangan remaja Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri tahun 2012. Penelitian ini merupakan jenis penelitan deskriptif melalui pendekatan kualitatif, strategi yang digunakan adalah studi kasus, teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profil nasionalisme di kalangan remaja Desa Geneng telah menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa negara di atas kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri dan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, Selanjutnya, cara menanamkan nasionalisme yaitu dengan cara ikut mewakili desa di ajang turnamen sepak bola antar desa, menjaga keamanan desa, membantu korban bencana alam, menggunakan produk dalam negeri dan mengikuti upacara memperingati kemerdekaan Republik Indonesia.
Kata kunci: Nasionalisme, Profil Nasionalisme, dan Remaja
iv
PENDAHULUAN Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin berkembangnya zaman, semakin pasat pula perkembangan manusia yang ingin menuju masa modern dan mengikuti perkembangan zaman. Kalangan yang paling berminat mengikuti arus globalisasi terutama adalah kalangan remaja. Tanpa disadari banyak pengaruh negatif yang ditimbulkan akibat globalisasi tersebut, salah satunya mulai lunturnya rasa nasionalisme di kalangan remaja misalnya Kebudayaan asing yang telah masuk ke Indonesia lebih banyak diminati tanpa adanya penyaringan antara kebudayaan yang berdampak positif dan kebudayaan yang berdampak negatif. Lebih mencintai produk luar negeri dan menelantarkan budaya sendiri adalah merupakan masalah sosial di kalangan remaja. Masalah sosial yang menyangkut rasa nasionalisme merupakan masalah yang terus-menerus muncul setiap waktu, yang selalu dibahas dan dikaji untuk dicari jalan keluarnya. Karena disatu sisi remaja merupakan harapan penerus bangsa, sedangkan disisi lain remaja dianggap sebagai pribadi yang labil, yang ingin mengekspresikan jiwa mudanya yang bebas dengan melakukan hal-hal yang dikehendaki. Rasa nasionalisme harusnya mulai diterapkan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan dikembangkan di masyarakat sebelum nantinya remaja hidup di masyarakat. Menurut Smith sebagaimana dikutip Tilaar, (2007:24), nasionalisme mampu manyatukan hidup antara individu yang satu dengan yang lainnya sehingga akan membentuk suatu komunitas, Mampu memantapkan hidup yang diperoleh dari komunitasnya yaitu sejarah, agama, bahasa, adat-istiadat. Terdapat Beberapa faktor penting dalam menumbuhkan nasionalisme, terutama adalah bahasa. Bahasa merupakan simbol komunikasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dengan kata lain dimanapun kita berada harus menjunjung bahasa kita yaitu bahasa Indonesia sebagai perwujudan rasa nasionalisme yang tinggi. Melestarikan budaya asli Indonesia, mencintai produk dalam negeri, merupakan hal-hal positif yang harus terus menerus dilakukan untuk memupuk kembali rasa nasionalisme yang telah memudar di kalangan remaja pada era sekarang ini.
1
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Profil Nasionalisme di Kalangan Remaja (Studi Kasus di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)”. LANDASAN TEORI a. Pengertian Profil.
Profil adalah gambaran singkat dari seseorang,
lembaga, organisasi, benda ataupun wilayah. profil yang baik ditulis dengan singkat namun jelas dan dapat menggambarkan seseorang atau lembaga secara umum ((http:// pengumuman -property. blogspot.com). b. Pengertian Nasionalisme Menurut Hans Kohn sebagaimana dikutip Syamsuddin (2011:xiv) nasionalisme muncul dari adanya national consciousness. Dengan kata lain, nasionalisme adalah bentuk dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri. Kesadaran ini yang membentuk nasionalisme dalam arti politik, yaitu negara nasional. Sehingga secara politis nasionalisme merupakan kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan, menghilangkan penjajahan, maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya dan lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. c. Teori Nasionalisme. Nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot karena pengaruh globalisasi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu, mempertahankan diri sangat berperan dalam mendorong untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Terdapat beberapa teori mengenai Nasionalisme antara lain: 1) Nasionalisme kewarganegaraan adalah Nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyatnya, kehendak rakyat dan perwakilan politik. 2) Nasionalisme etnis adalah Nasionalisme di mana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. 3) Nasionalisme romantik (juga disebut Nasionalisme organik, Nasionalisme identitas) adalah lanjutan dari Nasionalisme etnis dimana negara memperoleh kebenaran politik secara semula jadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras.
2
4) Nasionalisme Budaya adalah sejenis Nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. 5) Nasionalisme kenegaraan ialah variasi Nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan Nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. 6) Nasionalisme agama ialah sejenis Nasionalisme dimana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya Nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan Nasionalisme keagamaan (http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme). d. Unsur-unsur Nasionalisme. Menurut Hutauruk (1984:xviii) Unsur-unsur terpenting dalam nasionalisme yaitu: 1) Kesetiaan mutlak, kesetiaan tertinggi individu itu adalah pada nusa dan bangsa. 2) Kesadaran akan suatu panggilan. 3) Keyakinan akan suatu tugas dan tujuan yang harus dikejar. 4) Harapan akan tercapainya sesuatu yang membahagiakan. 5) Hak hidup, hak merdeka dan hak atas harta benda yang berhasil dikumpulkan dengan jalan halal. 6) Kepribadian kolektif yang mengandung perasaan mesra sekeluarga, nasib serta tanggung jawab yang sama; persaudaraan dan kesetiaan di antara manusia itu. 7) Jiwa rakyat (Volksgeist) yang dapat diselami dalam tradisi, bahasa, cerita dan nyanyian rakyat. 8) Toleransi yang sebesar-besarnya terhaadap satu sama lain. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi memudarnya Nasionalisme Menurut Syamsuddin
(2011:xvii)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
memudarnya
Nasionalisme, antara lain pertama efek globalisasi yang tak mampu dibendung yaitu kemajuan teknologi informasi. Dimana kaum muda dengan mudahnya mampu mengakses model kehidupan kaum muda yang berasal dari tempat dimana globalisasi lahir dan berkembang. Kedua peran institusi keluarga tidak efektif dalam memberikan pengajaran dan pelajaran, padahal sebagai institusi kecil
3
dalam relasi sosial, keluarga merupakan benteng terakhir sebuah bangsa dalam menangkal budaya-budaya yang tidak diharapkan. f. Faktor-faktor yang Menumbuhkan Nasionalisme. Menurut Tilaar (2007:25) faktor-faktor untuk menumbuhkan Nasionalisme antara lain: 1) Bahasa yaitu bagaimana peranan bahasa di dalam pemersatu suku-suku bangsa di Indonesia yang tercantum pada sumpah pemuda 28 Oktober 1928 mengambil bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. 2) Budaya yaitu berbagai perbedaan budaya sebagai pemersatu menumbuhkan Nasionalisme yang melahirkan menghargai dan menghormati yang melahirkan nilai demokratis. 3) Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting di dalam pertumbuhan Nasionalisme. Pendidikan yang tersentralisasi menjadi suatu alat pemersatu yang sangat kuat. g. Indikator Nasionalisme Menurut Nurfitriyani (2011) menyebutkan
beberapa indikaator Nasionalisme antara lain meliputi: 1) Menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan. 2) Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara. 3) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri. 4) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa. 5) Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia. 6) Mengembangkan sikap tenggang rasa. 7) Tidak semena-mena terhadap orang lain. 8) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 9) Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 10) Berani membela kebenaran dan keadilan. 11) Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.
4
12) Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan sejak bulan Juni sampai Oktober 2012. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Jenis dan Strategi Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat dan data-data yang diperoleh dari informan maupun dari pengamatan. Strategi penelitian ini adalah studi kasus bahwa penelitian yang datanya terpancang sesuai dengan masalah, serta pengumpulannya terarah pada tujuan yang hendak dicapai. Studi kasus dalam penelitian ini adalah Profil Nasionalisme di Kalangan Remaja di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah masyarakat, perangkat desa (RT, RW, kepala dusun, pamong desa, kepala desa), dan khususnya remaja di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Objek penelitian ini adalah Profil Nasionalisme di kalangan Remaja di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari informan/narasumber, tempat/ peristiwa, dan dokumen.
5
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian kualitatif pada awalnya penelitian belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Keabsahan Data Teknik yang digunakan untuk mengetahui keabsahan data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif. Adapun komponen-komponen teknik analisis data model interaktif, antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992: 20). Prosedur Penelitian Sebagaimana dirumuskan oleh Moleong (2004:127-148), langkah-langkah prosedur dalam penelitian ini adalah: 1. Tahap Pra Lapangan, yaitu ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan mulai dari menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan,
menjajaki dan menilai
lapangan,
memilih dan
memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan sampai persoalan etika penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan. Pada tahap ini peneliti diharapkan mampu memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri yang mantap untuk memasuki lapangan. Peneliti memasuki lapangan dan berperan serta sambil berusaha menggali dan mengumpulkan data untuk dibuat analisis data, yang selanjutnya data dikumpulkan dan disusun. 3. Tahap Analisis Data. Setelah data yang terkumpul cukup selanjutnya dianalisis untuk mengetahui permasalahan yang diteliti.
6
HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profil nasionalisme di kalangan remaja Desa Geneng telah menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa negara di atas kepentingan golongan, menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri dan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, Selanjutnya, cara menanamkan nasionalisme yaitu dengan cara ikut mewakili desa di ajang turnamen sepak bola antar desa, menjaga keamanan desa, membantu korban bencana alam, menggunakan produk dalam negeri dan mengikuti upacara memperingati kemerdekaan Republik Indonesia. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan
1. Profil Nasionalisme Di kalangan Remaja Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri adalah remaja yang berusia 12-30 tahun yang tinggal di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, Kabupaten wonogiri, selanjutnya profil Nasionalisme
Desa
Geneng
telah
Menempatkan
persatuan-kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, dan melestarikan adat atau tradisi yang sudah ada demi meningkatkan rasa Nasionalisme pada pemuda Desa Geneng. 2. Cara Menanamkan Nasionalisme Dikalangan Remaja Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Dengan cara menjaga keamanan desa (POSKAMLING), membantu korban bencana alam, menggunakan produk dalam negeri, dan mengikuti lomba yang diadakan rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Implikasi Nasionalisme merupakan paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Pentingnya nasionalisme bagi suatu negara adalah untuk menjaga, mencintai, dan melestarikan budaya bangsanya agar tidak memudar rasa cinta tanah airnya. Rasa nasionalisme yang tinggi pengaruhnya terhadap kemajuan suatu bangsa adalah rasa nasionalisme kaum remaja atau pemuda bangsa karena
7
pemuda merupakan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, penanaman nasionalisme di kalangan remaja wajib dilaksanakan di seluruh Indonesia melalui program-program terpadu. Pelaksanaan program-program terpadu di Desa Geneng antara lain, berpartisipasi dalam pembangunan jalan, masjid, ikut mengikuti ronda malam, suka rela manjalani program poskamling dan diantaranya ada sejumlah pemuda yang ikut mewakili ternamen sepak Bola antar desa. Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka ada beberapa saran untuk pemuda Desa Geneng Kecamatan Bulukerto dan masyarakat pada umumnya, antara lain: 1. Untuk Pemuda Desa Geneng Kecamatan Bulukerto hendaknya a. Meningkatkan partisipasi dalam setiap kegiatan Desa. b. Menanamkan sikap rela berkorban dan tanggung jawab demi kemanjuan Desa Geneng c. Meningkatkan pemikiran untuk terus menciptakan ide-ide atau gagasan yang bersifat Nasionalisme demi kemajua desa Geneng. 2. Untuk Masyarakat pada umumnya hendaknya a. Masyarakat harus mendukung dan memfasilitasi setiap kegiatan yang dilaksanakan pemuda desa Geneng yang akan membawa perubahan yang positif. b. Menimgkatkan rasa Nasionalisme dan bersama-sama pemuda berpartisipasi dalam setiap kegiatan Desa Geneng. c. Tokoh masyarakat menjadi pelopor semangat para pemuda desa Geneng untuk lebih meningkatkan rasa Nasiolisme demi kemajuan Desa Geneng.
8
DAFTAR PUSTAKA Amriel, Reza Indragiri. 2010. Psikologi Kaum Muda Pengguna Narkoba. Jakarta: Salemba Humanika. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Daradjat, Zakiah. 1983. Memahami Persoalan Remaja. Jakarta: P.T Bulan Bintang. Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif (Dasar-dasar dan Aplikasi). Malang: YA3 Malang. Hamidi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press. Hutauruk. 1984. Gelora Nasionalisme Indonesia. Jakarta : Erlangga. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Syamsuddin, Aziz. 2011. Api Nasionalisme Kaum Muda. Jakarta : Rmbooks PT. Wahana Semesta Intermedia. Tilaar, HAR. 2007. Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. http:// pengumuman -property. blogspot.com (dikutip hari jum’at 4 januari 2013 pukul 19.00 WIB) http://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalisme(Dikutip hari jum’at 22 Juni 2012 pukul 19.30 WIB) Nurfitriyani, Suthanty. 2011. Makalah Nasionalisme dan Patriotisme. (http://thanty92.blogspot.com). Dikutip hari jum’at 22 Juni 2012 pukul 19.30 WIB
9