2
PROFIL : KIM MYUNGSOO FANFICTION : IF ME LOVE MY ANGEL REVIEW : MASTER SUN 100 DAY’S WITH MR.ARROGANT BACK *NEW SINOPSIS
RECOMMEND : MOON IN THE SPRING -HYUN GO WOON
: MY LOVELY GIRL
LYRICS : BACK-INFINITE
Cover :
Daftar Isi 4 Profil 6 Kim Myungsoo 6 FanFiction 7 Chapter 2 : If Me Love 7 Two Shoot : My Angel 16
Edisi Sebelumnya :
Review 25 Drama : Master’s Sun 25 Movie : 100 Days With Mr. Arrogant 28 MV : Back – Infinite 31 Sinopsis 35 My Lovely Girl 36 Lyrics 37 Back – Infinite 38 Recommend 42 Moon In The Spring – Hyun Go Woon 43 Game 44 Event 44
Disclaimer : All images and information presented in this magazine are for informational and educational only. Copyrights of the material belongs to respective owner. JOHEUNIYAGI MAGAZINE does not claim ownership of any materials herein.
JOHEUNIYAGI
OWNER Akhirnya Joheuniyagi Magz telah sampai di Vol.2, aku semangat mengerjakannya hingga majalahnya dapat membuat para readers semakin menyukai Joheuniyagi, hehe ^^ Dalam Vol.2, aku akan membahas tentang Kim Myungsoo. Siapa yang tidak kenal dengan visual Infinite yang memiliki mata elang dan membuat para gadis langsung jatuh cinta hanya dengan melihat tatapannya? Meskipun Kim Myungsoo belum pernah bermain film, setidaknya cowok berumur – tahun ini pernah menjadi cameo di drama Master Sun. OK, semoga Joheuniyagi Magz Vol.2 ini dapat bermanfaat untuk para readers tercinta dan semakin sering mampir ke Joheuniyagi. Diingatkan lagi untuk para author, yang memiliki fanfiction menganggur, aku sangat berharap jika kalian bisa menyumbangkannya. Tentu saja supaya pembaca Joheuniyagi Magz semakin bersemangat dengan adanya FanFiction dari para author ^^ Cukup sekian, dan selamat membaca!
PROFIL Nama : Myung Soo / L Nama Asli : Kim Myeong Soo Posisi di group : Vokalis Tanggal Lahir : 13 Maret 1992 Tempat Lahir : Seoul, Korea Selatan Tinggi : 180 cm Golongan Darah : O Zodiak : Pisces Pendidikan : Universitas Daekyung Agensi : Woollim Entertainment Twitter : https://twitter.com/#!/INFINITELKIM
Serial TV 2010 : •Girls Infinite, Segunda Temporada (especial Idols) •You Are My Oppa
2011 : •Sesame Player 2 •Birth of a Family 2012 : •Shut Up Flower Boy Band 2013 : •Master Sun Sumber : http://www.koreanmaniac.com/ Editor : Choi Rae Byung
FANFICTION Chapter 2 : If Me Loved Author : Choi Rae Byung Cast : Kim So Eun, Cho Kyuhyun, Park Shin Hye, Lee Donghae Genre : Romance, Sad, School-life, Friendship Rating : PG+15 Chapter Sebelumnya : Cho Kyuhyun adalah murid baru di High School Paran. Dia menjadi sahabat baru Lee Donghae. Karena ia murid yang pintar, Park Shin Hye terus mengajaknya belajar bersama dengan Kim So Eun.
-oOo“Yee~!” beberapa murid kelas 3 itu keluar dan langsung berlari menuju madding yang letaknya berada lobby untuk menempelkan hasil karikartur mereka. Begitu juga dengan Donghae dan Shin Hye. Tapi ketika Kyuhyun hendak keluar kelas, ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Di pandanginya So Eun yang sedang buru-buru menyelesaikan karikarturnya. Dengan rasa kasihan, Kyuhyun kembali menghampiri So Eun dan duduk di kursi Shin Hye. “Kenapa kau masih di sini? Sana ke bawah. Nanti tidak ada tempat untuk letak karikarturmu,” jelas So Eun yang matanya masih sibuk menatapi arsiran-arsiran pensil yang berbentuk wajah orang dengan ukuran besar. “Mana mungkin aku meninggalkanmu sendirian. Padahal kau sudah menggambarkan untukku, Donghae, dan Shin Hye,” jelas Kyuhyun, yang membuat So Eun menghentikan aktifitasnya dan menoleh pada lelaki murid baru itu, “Sebenarnya, apa setiap hari kau melakukan ini?” So Eun menunduk, “Aku hanya melakukan apa yang aku mau.” “Benarkah itu yang kau mau?” Kyuhyun membulatkan matanya, “Tapi, aku tidak percaya. Ini kan sulit, dan merugikanmu.” So Eun tersenyum, dan kembali menatap Kyuhyun, “Tidak sulit kok.” “Jika perasaanmu tidak mau, katakan saja tidak mau. Jangan melakukan apa yang di perintahkan orang lain padamu. Dia itu siapa? Sahabatmu? Hanya sebatas sahabat kan?”
So Eun terdiam. Karena yang di katakan Kyuhyun itu memang benar. Selama ini, apa yang di perintahkan Shin Hye, atau beberapa teman di kelasnya, ia pasti melakukannya tanpa protes, walaupun perasaannya menolak. Memang sulit, untuk mengatakan tidak bisa, atau tidak mau pada orang itu. Alasannya? Tentu saja pasti akan banyak kalimat yang di ucapkan orang yang telah di tolak So Eun. Kim So Eun termasuk gadis yang tidak suka banyak bicara. Ia lebih suka mengangguk, menggeleng, ataupun berjalan mengikuti arah yang ingin dia tuju. Bahkan, So Eun selalu menuangkan isi pikirannya pada sebuah gambar. Itu sebabnya, So Eun sangat menyukai menggambar. -oOoPulang sekolah, Kyuhyun menempelkan karikartur buatan So Eun yang di tulis namanya, dengan karikartur atas nama So Eun pada sisi mading yang masih kosong. “Siapa yang kau gambar?” tanya Kyuhyun pada So Eun yang berdiri di sebelahnya, sambil menatap karikartur yang jumlahnya puluhan itu. “Eomma,” jawab So Eun. Ia menoleh pada Kyuhyun yang tampak terkejut dengan jawabannya, “Wae?” “Eomma?” Kyuhyun bertanya balik pada So Eun, “Apakah kau senang memiliki eomma?” “Ne,” So Eun tersenyum. “Memang, kau tidak senang memiliki eomma?” Kyuhyun terkekeh dan kembali menghadap depan, menatapi dua karikartur buatan So Eun, “Aku senang memiliki eomma. Tapi… sayangnya dia sudah jauh.” “Mwo? Memang eomma mu kemana?” “Ke surga,” jawab Kyuhyun singkat. Dengan jawaban Kyuhyun, sukses membuat So Eun membulatkan matanya, “Mimianhae Kyuhyun-ah… a-aku tidak ada maksud.” Kyuhyun kembali menatap So Eun dan mengeluarkan senyum termanisnya, “Oh ya, boleh aku pinjam buku bahasa Korea?” “Ada di rumah… hari ini kan tidak ada pelajaran bahasa Korea.” “Ne, arraseo. Kalau begitu, bisa kau membawanya nanti sore?” So Eun mengangguk, “Ne, tentu saja.” “Aku akan menunggumu di café depan.” “Hm!” So Eun berdehem dan mengangguk-angguk. -oOo“Ini,” So Eun memberikan buku paket bahasa Korea pada pemuda yang duduk berhadapan dengannya. Kyuhyun menerima dan membukanya se-lembar demi se-lembar. “Apa yang sedang kau mau cari?” tanya So Eun. “Aku sedang mau lihat, apa pelajaranku di Incheon dengan Seoul itu sama?” Kyuhyun membaca beberapa kalimat yang tercetak pada buku tebal bersampul bendera Korea itu.
“Oh begitu…,” So Eun mengangguk. Ia pun mengambil gelas es kopinya dan menyeruputnya sedikit. “So Eun-ah,” Kyuhyun menatap So Eun. Gadis yang di tatap Kyuhyun itu menaruh gelasnya, “Wae?” “Kau sudah lama kenal dengan Shin Hye?” tanya Kyuhyun penasaran. So Eun mengangguk, “Emm… kau tau, tipe namja yang ia sukai?” So Eun membulatkan matanya kaget dengan pertanyaan Kyuhyun itu, “M-mwo?” -oOo-
Pelajaran matematika adalah pelajaran yang di benci oleh beberapa murid di kelas 3 tersebut. Lebih tepatnya kelas 3A yang terletak di paling ujung koridor lantai 3. Kali ini, sang guru matematika tengah mengadakan test untuk persiapan UTS. Guru wanita yang biasa di panggil Bae ssaengnim itu mondar-mandir mengelilingi deretan bangku yang hanya di duduki satu murid permejanya, “Ini adalah test terakhir kalian sebelum UTS. Di harapkan kalian mendapat nilai yang bagus. Karena jika nilai UTS kalian jelek, saya akan mengambil nilai test kalian hari ini.” Para murid yang sedang pusing dengan 5 soal hitung-hitungan itu menggaruk kepalanya karena guru mereka menambah pusing kepalanya dengan ocehanocehan yang keluar dari bibir tipisnya. Hingga akhirnya sebuah dering telfon berbunyi. Guru matematika itu segera mengambil ponselnya yang ada di kantong celananya dan menerima telfonnya sambil berjalan keluar kelas, “Yeoboseyo….” Mengambil kesempatan dalam kesempitan, para murid langsung ramai bertanyatanya tentang jawaban ke 5 soal itu pada seseorang yang pintar matematika. Dan Kyuhyun lah yang menjadi sasarannya. Begitu juga Shin Hye. Tapi sebelum ia pergi ke tempat Kyuhyun, ia mengajak So Eun terlebih dahulu, “So Eun-ah… aku mau mencontek jawaban Kyuhyun. Kau mau tidak?” So Eun menoleh pada Shin Hye, “Ah? aniyo… aku bisa mengerjakannya sendiri.” “Apa kau yakin itu benar?” tanya Shin Hye. So Eun menjawabnya dengan anggukan, “Ah… ya sudah, aku ke tempat Kyuhyun dulu ne.” So Eun pun tetap memandang Shin Hye yang kini sudah pergi dari bangkunya, untuk ke meja Kyuhyun, mencari jawaban. Tapi yang membuat ia membulatkan matanya, ketika melihat Shin Hye menyodorkan bukunya pada Kyuhyun. “Kyuhyun-ah… bisa kau beri tau aku jawaban soal nomor 2?” tanya Shin Hye sambil menaruh buku tulisnya di atas buku tulis Kyuhyun. Kyuhyun mendongakkan kepalanya menatap Shin Hye yang bertingkah aegyo, “Hanya nomor 2?” “Aniyo… kalau kau mau mengerjakan semuanya juga tidak apa-apa kok,” Shin Hye tersenyum.
“Emm… baiklah,” Kyuhyun pun langsung mengambil bulpennya dan bergegas mengisi jawaban di buku Shin Hye. Pemilik buku itu hanya senyum-senyum kesenangan. Ya… Kyuhyun melakukan ini karena ingat dengan apa yang di katakan So Eun waktu itu. Shin Hye, menyukai laki-laki yang tidak pelit, dan tidak perhitungan padanya. Setelah selesai, Kyuhyun segera memberikannya lagi pada sang pemilik, “Ini sudah semua.” “Wah…,” Shin Hye segera mengambil bukunya kembali dan melihat isinya. Ia terkejut tidak percaya. Di pandanginya wajah Kyuhyun dengan begitu dekat. Alhasil membuat para murid yang ada di sekitar Kyuhyun untuk minta contekan itu menatap aneh pada gadis berambut pendek itu, “Kau makan apa sih? Kenapa bisa mengerjakan soal matematika hanya dalam waktu tidak lebih dari 5 menit?” “Emm…,” baru saja Kyuhyun mau menjawab, suara ketukan sepatu high hells sang guru terdengar mendekat pada kelas. Semua murid termasuk Shin Hye pun langsung kembali duduk di meja masing-masing. “Apa kalian sudah menyelesaikan soalnya?” tanya Bae ssaengnim begitu ia melangkah masuk ke kelas. “Ne!!” seru para murid dengan kompaknya. Terkecuali Kim So Eun. Gadis pendiam itu baru menyelesaikan 4 soalnya. Sementara para murid sudah maju bergerombol ke depan untuk mengumpulkan buku latihan mereka. Tiba-tiba saja Shin Hye menaruh buku pada halaman test hari itu ke meja So Eun. Lalu ia berbisik pada sahabatnya, “Kerjakan, palli.” “N-ne,” So Eun menatap Shin Hye sejenak, dan langsung berkonsentrasi untuk menulis jawaban nomor terakhir dengan cepat. -oOoSeperti biasa, setiap pulang sekolah, keempat orang itu selalu belajar bersama. Entah di perpustakaan, rumah di antara mereka, ataupun di café. Kali ini tujuan mereka adalah di café. Mereka duduk di meja yang letaknya di luar bangunan. Tujuannya agar mereka dapat menghirup udara pergantian musim itu. Konon, jika orang yang sedang belajar, lebih baik menghirup udara bebas, agar kerja otak lebih lancar. Donghae, yang awalnya sedang mengerjakan soal yang di berikan Kyuhyun, tibatiba berbicara pada So Eun yang duduk di sebelahnya dengan tema lain dari pelajaran, “So Eun-ah… kau bisa menggambar anime?” So Eun menoleh pada lelaki yang bertanya padanya, “Anime? Ne… aku sangat bisa. Aku suka anime. Wae?” “Bisakah kau menggambar anime untukku?” “Anime siapa?” Donghae segera mengambil ponsel dari kantong seragamnya. Kemudian mencari gambar anime kesukaannya. Kyuhyun dan Shin Hye hanya melirik kedua orang di hadapannya itu sebentar, dan kembali fokus pada pelajaran. Setelah Donghae menemukan gambar yang pas, ia langsung memberi tau pada So Eun, “Ini. Kau bisa?” So Eun mengambil ponsel dari tangan Donghae. Ia melihatnya dengan teliti, “Oh… one piece? Manusia karet?”
“Ah ne! bisa kan?” Donghae mengedipkan matanya. So Eun terlihat gugup, nampak dari senyumannya yang berbeda. Kemudian ia mengangguk, “Ne. Aku bisa.” “Kau bisa menggambarnya sekarang? Aku mau melihatnya,” pinta Donghae. “Tapi… aku tidak ada kertas HVS atau A4.” “Tunggu,” Donghae segera mengambil selembar kertas A4 kosong dari tasnya, dan memberikan pada So Eun, “Aku sudah menyiapkannya dari rumah. Aku beruntung, karena kau mau melakukannya.” “Aku sangat menyukai menggambar. Jadi jangan sungkan jika kau memintaku menggambar seberapa banyak yang kau mau,” ucap So Eun sambil tersenyum. Lalu ia langsung mulai menggambarkan tokoh anime one piece pada kertas A4 itu. Entah kenapa, tangan So Eun jadi berkeringat memegang pensil. Bahkan jantungnya berdebar tidak karuan. Di tambah ketika So Eun menoleh ke sebelah kirinya. Ia mendapati wajah Donghae yang begitu dekat dengannya, sambil melihat sketsa yang di hasilkan dari tangan cantik So Eun. -oOoShin Hye tengah makan siang dengan sang sahabatnya yang ia kenal sejak kelas 1 SMA di kantin. Seperti biasa, Shin Hye seperti makan siang dengan seorang patung di depannya. Tidak ada suara, ataupun desisan nafas. Yang ia dengar hanyalah suara dentingan antara sendok dan sumpit di meja. Shin Hye sangat mengerti itu. So Eun, termasuk orang yang tidak suka bicara. Apalagi kalau sedang di hadapkan dengan makanan, film, ataupun menggambar. Pasti So Eun enggan untuk berbicara. Tapi kini ada sebuah topik yang akan menarik untuk ia bicarakan dengan So Eun di kantin yang cukup ramai itu, “So Eun-ah… beberapa hari yang lalu, kau selalu update di twitter tentang cinta. Ada apa denganmu? Kau sedang jatuh cinta?” “Hah?” So Eun menatap Shin Hye. Ia pun tersenyum, “Tidak. Itu tidak benar. Aku hanya kagum, dengan seseorang.” “Nugu?” Shin Hye memajukan wajahnya. So Eun menaikkan kedua alisnya, “Apa kau begitu penasaran, Shin Hye-ya?” “Ne!” seru Shin Hye semangat sambil menghentak-hentakkan kepalan tangannya di atas meja seakan anak kecil yang sedang kelaparan, “Tunggu dulu, biar aku tebak.” So Eun menatap Shin Hye dengan rasa sedikit penasaran siapa yang akan di tebak sahabatnya. “Ah! Aku tau. Cho Kyuhyun kan?” Shin Hye menunjuk ke atas begitu ia telah menemukan tebakannya. So Eun terkekeh dan kembali menyantap makan siangnya. Hal itu tentu membuat Shin Hye makin penasaran. “Yaa… So Eun-ah. Benar ya tebakanku?” “Menurutmu?” tanya So Eun menggoda Shin Hye. Shin Hye tertawa, “Hahaha… benar ya? Kalau kau diam saja itu berarti benar!” So Eun menggendikkan bahunya dan memasukkan chicken karage dalam mulutnya.
-oOo-
“Kau tidak mau pulang bersama? Wae?” tanya So Eun heran pada Shin Hye yang sedang berkemas cepat. “Aku mau bertemu dengan namjachingu ku,” jelas Shin Hye senyum-senyum dan segera menggendong tasnya. Ia pun melambai pada So Eun, “Bye bye… aku pulang dulu.” “Ne,” So Eun membalas lambaian tangan Shin Hye. Gadis bernama Park Shin Hye itu pun langsung keluar dari kelas. Setelah melihat sahabatnya sudah pergi, So Eun melanjutkan berkemas-kemasnya dan ingin segera pulang. Ya walaupun ia pulang sendirian, setidaknya ia masih bisa mendengarkan lagu lewat MP3 nya. Begitu So Eun berdiri dan hendak menggendong tas berbahan jins nya, sosok Kyuhyun sudah ada di depan meja So Eun. Hal itu membuat So Eun cukup kaget dan membulatkan matanya. “Oh, Kyuhyun-ah? Sejak kapan kau di situ?” “Mana Shin Hye? Kenapa tidak pulang denganmu?” “Shin Hye… dia mau pulang sendiri,” ucap So Eun beralasan. Ia tidak mungkin mengatakan pada Kyuhyun kalau sahabatnya itu pulang dengan sang pacar. Jika ia mengatakan itu, Kyuhyun pasti akan sakit hati. Walaupun So Eun belum bisa memastikan Kyuhyun menyukai gadis bermarga Park itu, tapi ia yakin, kalau si pemuda berprestasi itu menyukai Shin Hye. “Oh ya, besok kau ada kerjaan?” So Eun menggeleng, “Anii… wae?” “Mau ke café waktu itu? Ada yang ingin ku ceritakan padamu.” “Emm… ne. Boleh saja,” ucap So Eun menerimanya. -oOo-
“So Eun-ah…!!” seru Shin Hye dengan aliran sungai yang membanjiri pipinya. “Wae Shin Hye-ya? Kenapa kau menangis?” tanya So Eun pada sahabatnya yang tiba-tiba saja datang di malam minggu itu. Bukankah seharusnya malam minggu adalah waktunya menghabiskan malam bersama pacar? Tapi kenapa Shin Hye justru datang dengan tangisan ke rumah So Eun yang jaraknya lumayan jauh itu? “Namjachingu ku memutuskanku…!” Shin Hye pun langsung memeluk So Eun yang ada di hadapannya. So Eun pun membalas pelukan Shin Hye dan menepuk-nepuk punggungnya agar gadis itu merasa nyaman, “Sudahlah… namja itu banyak… bukan hanya dia… memangnya kenapa sih dia bisa memutuskanmu?” Shin Hye melepas pelukannya. Lalu ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur So Eun yang memang hanya muat satu orang saja. Ia pun memandangi langit-langit kamar So Eun yang tampak sedikit berdebu, “Dia bilang, dia punya yeoja lain. Pantas saja, SMS ku tidak pernah dibalas, dan setiap aku mengajak bertemu, dia selalu punya banyak alasan. Arrrgghh!! Aku ingin membunuhnya saat itu juga!!” “Tapi, bisakah kau ambil positif nya? Dia terang-terangan padamu. Lebih menyakitkan jika melihat dia bersama yeoja lain dengan matamu sendiri kan?” tanya So Eun, memandangi sahabatnya yang datang ke kamarnya itu.
Shin Hye menatap So Eun yang juga menatapnya, “Tapi tetap saja itu menyakitkan. Kau belum pernah merasakannya kan? Aku harap kau tidak pernah merasakannya.” So Eun mengangguk, “Aku harap ini juga yang terakhir untukmu. Aku tidak mau melihatmu menangis lagi seperti ini. Jika saja aku kenal dengan mantan namjachingu mu, aku ingin menendangnya jauh-jauh ke langit! Atau menceburkan ke sumur neraka!” Shin Hye tersenyum. Ia pun duduk dan kembali memeluk sahabatnya. Ia merasa sangat nyaman bisa bersama So Eun, “Bersamamu jauh lebih baik daripada bersama namja itu.” “Ne,” So Eun memeluk Shin Hye dengan erat. Ia berjanji pada diri sendiri, akan selalu membuat sahabatnya tersenyum. Karena Shin Hye, adalah sahabatnya yang sangat memahami dirinya. -oOoKyuhyun menoleh ke kiri dan kanan, mencari sosok yang ia tunggunya. Sudah hampir 15 menit Kyuhyun menunggu di café yang pernah ia kunjungi bersama teman-teman sekelasnya. Entah yang keberapa kali, Kyuhyun melihat jam di pergelangannya. Sudah hampir jam 10. Tapi tak kunjung gadis yang di ajaknya bertemu itu muncul. Hingga akhirnya, tampaklah seorang gadis yang tengah melambai padanya dengan jarak yang tidak terlalu jauh, “Kyuhyun-ah!!” Lelaki yang di panggil namanya itu tersenyum sambil menatap gadis itu dengan perasaan lega. Ia pun membenarkan duduknya yang posisinya sudah semakin merosot ke bawah saking lelahnya menunggu. So Eun, gadis yang di tunggu Kyuhyun, berlari menghampirinya. Gadis itu terengahengah, tapi masih sempat membungkuk memberi salam pada teman sekelasnya itu, “Anyeonghaseyo….” “Anyeong. Duduklah. Nampaknya kau lelah,” suruh Kyuhyun. So Eun tersenyum dan segera duduk di bangku yang bersebrangan dengan Kyuhyun. Ia pun merapihkan rambutnya yang sudah agak berantakan itu. Entah karena angin, atau karena baru saja So Eun melakukan lari marathon, “Hehe… mian, apa kau menungguku terlalu lama? Eomma dan appa lama sekali perginya. Jadi aku telat menemuimu.” “Apa kau hanya bisa pergi jika mereka sudah pergi?” So Eun mengangguk, “Ne. Aku selalu di curigai jika keluar di hari libur. Mereka mengira aku akan jalan dengan namjachingu ku. Padahal, aku kan tidak punya pacar, hehehe….” Kyuhyun hanya merespon ucapan So Eun dengan senyuman tipis pada bibirnya. “Oh ya, kenapa mengajakku bertemu siang ini?” Kyuhyun menatap So Eun. Tatapannya sangat serius, membuat So Eun membulatkan matanya karena menunggu apa yang akan di katakan Kyuhyun saat itu. Kyuhyun mendesah, dan akhirnya mengatakan apa yang sudah ia pikirkan – mungkin sejak kemarin, di mana ia mengajak So Eun bertemu di café hari minggu ini.
-oOo-
To be continued… Next : Kyuhyun tertawa, “Haha… aku tidak menyukaimu, So Eun-ah.” … ‘Saranghaeyo Park Shin Hye. Hubungi aku jika kau sudah membacanya.’ … “Ehem! Tipe yang bagaimana, orang yang kau sukai?” tanya Kyuhyun. Matanya pun melirik pada Donghae, So Eun, dan yang terakhir Shin Hye. Kyuhyun sangat berharap Shin Hye akan menjawab ; aku menyukai orang yang pintar matematika.
FANFICTION Two Shoot : My Angel Author : Choi Rae Byung Cast : Kim Myungsoo, Bae Suzy Genre : Fantasy, Romance Rating : PG+15
DUARR! Kilatan – kilatan cahaya yang merambat ke bumi dan mengeluarkan suara bising berlomba – lomba kecepatan kilatannya. Tidak hanya suara petir yang membisingkan warga Seoul malam musim gugur itu. Rintikan air yang turun dari langit yang semakin lebat pun menemani malam bulan Oktober itu. Di sebuah gang kecil perumahan, terdapat sebuah cahaya terang layaknya mata badai yang siapapun akan selamat jika berada di bawah titik itu. Tidak lama cahaya itu muncul, turunlah seorang gadis berambut panjang dengan gaun potongan pendek yang pas di tubuhnya di gang kecil tersebut. “Yaa!!! Dewa langit!!! Kenapa kau menurunkan aku, huh?!!” teriak gadis cantik yang memiliki sayap di belakang punggunya sembari mendongakkan kepalanya, menatap pusat cahaya itu berasal. Ia pun hendak kembali terbang. Tapi sayang, sayap di punggungnya itu tiba – tiba menghilang. Membuat kakinya yang hampir naik dari permukaan tanah itu kembali menapak. “Mwo? Yaa! Yaa!! Kenapa bisa hilang begini?!” Sinar terang itu tiba – tiba redup begitu saja. Sang bidadari yang jatuh itu kini berada di tempat yang sangat sempit dan gelap. Kepalanya menoleh kesekeliling. Bahkan kini ia diguyur hujan yang membuat tubuhnya langsung basah kuyub. Sambil memeluk tubuhnya sendiri, ia berjalan keluar dari gang, hendak mencari tempat untuk berteduh. Begitu keluar dari tempat sempit itu, ia menemukan toko yang hampir tutup. Ia langsung berdiri di depan toko itu sembari menghentak – hentakkan kakinya, serta mengusap – usap bahunya yang terbuka mencoba menghangatkan diri. -Flashback“Kau sudah melanggar perintahku Bae Suzy,” ucap dewa langit pada Suzy yang baru saja dari bumi untuk menolong seseorang. “Mwo? Melanggar apa? Aku tidak melanggar perintahmu. Bukankah aku ini bidadari yang baik hati karena menolongnya?” tanyanya pada si dewa langit yang duduk nyaman di singgasananya.
“Aniyo. Kau membuatnya terbebas dari maut. Seharusnya ia meninggal saat itu. Tapi kau membuatnya tetap hidup.” Ketusnya dengan mengerutkan keningnya hingga tampak kerutan yang cukup banyak untuk kulitnya yang semakin menipis. Bidadari bernama Bae Suzy itu menghembuskan nafas kasarnya. “Yaa!!! Apa aku salah jika menolongnya? Dia itu sangat frustasi… makanya menyebrang sembarangan.” “Ketetapanku sudah bulat. Kau akan diturunkan ke bumi.” “MWO?!! Bumi?! Aku akan tinggal dengan siapa? dan apa aku tidak bisa kembali ke sini?” Suzy nampak panic mengetahui kakek tua alias dewa langit itu mengutusnya. “Dengan cara menolong 3 orang di bumi tanpa kekuatan bidadarimu.” “3 cara?” Suzy mengernyit. “Dengan 3 cara itu kau bisa kembali ke langit,” tegasnya. -Flashback ENDDreeek! Seorang lelaki berambut tebal hitam menutup toko itu dengan pintu garasi. Setelah menguncinya, ia berbalik dan melihat gadis yang tubuhnya basah kuyub tengah berdiri di depan toko sembari menggigil. “Agashi, toko ini sudah tutup.” Bidadari yang baru saja di turunkan di bumi dalam waktu yang tak tepat itu menoleh kearah lelaki yang memanggilnya. Matanya pun sontak membulat melihatnya. “Kau! Lelaki yang hampir kecelakaan tadi siang kan? Aku yang menyelamatkanmu!” Lelaki berusia 21 tahun itu mengernyit heran dengan ucapan gadis cantik itu. “Aku memang hampir kecelakaan tadi siang. Tapi, kau siapa? Kenapa kau bilang kau yang menyelamatkanku?” “Jadi kau tidak tau? Aku bidadari… malaikat…,” jelas Suzy sembari menunjuk – nunjuk dirinya. Tapi tetap saja lelaki itu tidak mengerti dan menunjukkan tampang bingungnya. “Aissh… sudahlah. Kajja, kita kerumahmu. Aku kedinginan di sini gara – gara kakek tua itu menurunkanku ke bumi. Dan ini semua karena aku menyelamatkanmu! Palli palli palli...” Gadis itu pun meraih lengan si lelaki yang masih kebingungan itu sembari menggoyang – goyangkannya dan menatapnya memohon. -oOoSesampai di rumah lelaki yang diselamatkan Suzy, ia menyediakan teh hangat untuk gadis yang mengaku sebagai bidadari yang turun dari langit. Sang bidadari itu pun langsung mengambil gelas itu dan meminumnya sampai habis. Lelaki yang bernama Kim Myungsoo itu melongo melihat seorang gadis yang minum teh panas dengan satu tegukan. “Ahh… minuman bumi memang unik. Punya rasa panas di lidah. Menyenangkan…!” “Itu kan masih sangat panas. Aku menuangkan air yang baru mendidih.” Jelas lelaki itu sembari menunjuk – nunjuk gelas yang masih di pegang Suzy. “Jinjja? Aku suka air mendidih.” Suzy pun menempelkan gelas keramik itu ke pipi kirinya, meresapi panas yang menurutnya menyenangkan.
Melihat tingkah aneh dari gadis itu, Myungsoo hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Oh ya, siapa namamu? Naega Bae Suzy imnida. Panggil saja Suzy,” ucapnya sambil menglurkan tangannya. “Myungsoo. Kim Myungsoo,” lelaki itu menerima tangan Suzy dan menjabatnya. Tapi ia langsung melepaskannya begitu baru menggenggam tangan si gadis. “Tanganmu dingin sekali.” “Dingin?” Suzy menempelkan tangannya di kedua pipinya, mencoba mencari kebenaran dari ucapan lelaki di hadapannya. “Tidak dingin. Ini hangat.” “Ka-kau hantu?!” seru Myungsoo dengan terkejut sembari memundurkan tubuhnya kebelakang sedikit. “Anii… bidadari…” Suzy pun memperagakan mengepakkan sayap dengan tangannya. “Kau harus bertanggung jawab. Gara – gara kau tadi, aku jadi harus pergi ke bumi dan harus menyelamatkan 3 orang di bumi. Aiisshh…” Lelaki yang di depan Suzy pun hanya terdiam dengan penuturan panjang lebarnya barusan. Suzy menatap lelaki yang tampak begitu banyak tanda tanya yang ada di wajahnya. “Yaa! Apa kau tidak percaya juga? Arra! Kau akan mengerti nanti jika aku sudah menyelamatkan 3 orang itu. Oh ya, bisakah kau membantuku? Aku juga akan membantumu… soal apa? Mencari uang? Aku bisa melakukannya. Atau beberes rumah?” Myungsoo berpikir dengan kalimat yang panjang yang diucapkan gadis cantik yang pakaiannya masih basah, namun hanya di tutupi oleh selimut yang disampirkan pada bahunya. “Apa yang bisa kau lakukan?” -oOoDi bawah rumah Myungsoo –karena rumahnya berada di rooftop, ada seorang anak laki – laki sedang kesulitan belajar. Ibunya yang menunggunya belajar pun kebingungan dengan soal yang di hadapi anaknya. “Apa gurumu di sekolah tidak mengajarkannya?” “Ne… tapi ini terlalu sulit untuk ku hafal. Aku benci matematika,” ucap bocah lelaki berpipi chubby itu sambil meletakkan bulpennya di atas meja berkaki rendah itu. “Aigoo… lalu bagaimana kau bisa lulus dan masuk SMP bagus?” keluh sang Ibu. Lalu terlintas sebuah ide di otaknya. “Oh ya, bagaimana kalau kau belajar dengan Myungsoo? Dia kan lulusan Universitas Seoul.” Sang anak yang mendengar ide dari ibunya pun hanya mendengus malas. -oOoMyungsoo membuka kamar kosong yang tidak pernah di pakai itu dan membersihkannya. Kemudian memberikan kasur lantai, lalu menatanya untuk Suzy tidur.
Setelah selesai mandi, ia keluar dengan kemeja yang ia pinjam dari Myungsoo. Tampak tubuhnya yang kecil itu hampir tenggelam dengan kemeja putih yang besar itu. Ia pun mencari Myungsoo hingga ia masuk ke beberapa ruangan yang terbuka di rumah rooftop itu. Akhirnya a pun menemukan sosok Myungsoo yang sedang merapihkan tempat tidur untunya. Senyumnya pun langsung melebar. “Ah ternyata kau disni.” “Kau sudah selesai?” tanya Myungsoo sambil merapihkan bed cover di atas kasur lantai itu.Kemudian ia berdiri dan menoleh tepat kearah gadis yang bertengger di ambang pintu ruangan itu. Matanya pun tak berkedip menyadari bahwa gadis yang mengaku – ngaku sebagai bidadari itu sangat cantik. Apalagi dengan kemeja yang kebesaran di tubuhnya. Jadi tampak terlihat seksi. Suzy yang menyadari dirinya di pandangi Myungsoo pun melihat ke tubuhnya, siapa tahu ada yang aneh. “Apa aku aneh memakai ini?” “Ah aniya,” Myungsoo tersadar dan langsung mengalihkan pandangan kearah lain. Kemudian ia kembali memandang gadis itu sembari menunjuk kasur lantai yang baru saja ia rapihkan. “Di sini tempat tidurmu. Tidurlah dengan baik. Jangan lupa kunci pintunya.” Suzy mengangguk. “Ne. gomawo….” Myungsoo segera keluar dari kamar itu sebelum ia semakin tertarik dengan kecantikan gadis itu. Setelah Myungsoo keluar, Suzy segera menutup pintu dan menguncinya. Lalu berlari menghampiri kasur hangat dan langsung merebahkan diri di atasnya. “Uh… tidur di bumi menyenangkan. Hangat dan dingin. Hehe, aku suka ini.” -oOo-
Keesokan harinya, sang Ibu yang semalam menemani anaknya belajar itu meminta bantuan pada Myungsoo yang tinggal di puncak gedung apertement murah untuk mengajari anaknya yang hendak masuk SMP. “Eotte? Bisa tidak? Aku akan memberimu uang makan dalam satu bulan. Asalkan kau bisa membuat anak ini lulus UN.” “Eumm… bagaimana ya? Aku juga bekerja…” keluh Myungsoo sambil menggaruk – garuk kepalanya yang tak gatal, pusing memikirkan antara tawaran ibu itu dan pekerjaannya yang tidak akan bisa ditunda. Berangkat pagi dan pulang malam, hingga tak ada waktu untuk memikirkan masalah lain. Untuk istirahat saja, waktunya sangat sempit. Sementara di kamar yang di tinggali Suzy, nampak cahaya matahari yang baru muncul menggantikan bulan itu menyeruak masuk melalui celah – celah ventilasi kamar kecil itu membuat penghuni yang masih tertidur itu membuka matanya. Ia menguap, menggeliat dan akhirnya duduk di atas kasurnya. Matanya nampak tak terlihat karena ia masih sangat mengantuk dan hampir mau kembali tidur. Namun karena ia mendengar orang yang mengobrol di depan rumah, tentu membuat ia mengurungkan niat untuk kembali tertidur. “Siapa tamu yang datang pagi – pagi begini sih? Hoamm…” Suzy kembali menguap. Ia pun memaksa untuk berdiri dan pergi keluar rumah untuk melihat keadaan Myungsoo yang kedatangan tamu. Myungsoo yang mendengar pintu rumahnya terbuka pun menoleh ke belakang, menatap Suzy yang menongolkan kepalanya di sela pintu. “Suzy?”
Ibu itu pun menjulurkan kepalanya, hingga melihat sosok Suzy yang tertutupi oleh tubuh Myungsoo yang tinggi. “Lho, ada perempuan juga. Myungsoo-ya, siapa dia? Apa dia kekasihmu?” Myungsoo langsung menatap kearah ibu itu dan melambaikan tangannya, menolak penuturan darinya. “Ah… aniyo… dia hanya menumpang ahjumma. Aku kasihan melihatnya sendirian di jalan semalam.” Kemudian muncullah ide pintar di kepalanya. Segera ia menarik Suzy yang ada di depan pintu dan membawanya kedepan Ibu yang tinggal di bawah rumahnya. “Dia Suzy. Dia murid yang pintar juga. Pasti bisa mengajari anakmu.” Ibu berambut keriting itu menatap Suzy sembari tersenyum dan berharap banyak darinya. Sementara si gadis, menatapnya heran dan menatap Myungsoo berharap lelaki itu mau memberinya penjelasan. -oOo“MWO?! Kenapa harus aku?!!” seru Suzy pada Myungsoo yang tengah sibuk bersiap untuk bekerja di dalam kamar. Mendengar seruan Suzy dari ruang tengah, ia langsung keluar dari kamarnya, menjawab pertanyaan gadis itu. “Tentu saja harus kau. Kau yang tinggal di tempatku. Kau yang berjanji akan menolongku. Dan lagi kau harus menolong 3 orang yang kesusahan kan?” Suzy melirik ke langit – langit ruang tengah itu. Benar juga, pikirnya. Ia teringat dengan ucapan si dewa langit yang memintanya untuk menolong 3 orang dengan kekuatan manusianya. Tapi ia mengeluh dan menunduk, “Tapi, aku sungguh tidak tau bagaimana cara mengajar anak itu….” Myungsoo kembali masuk ke dalam kamarnya, lalu menghampiri Suzy yang sedang duduk di meja dengan kaki rendah itu sembari menyodorkan tumpukan buku. Hal itu tentu membuat Suzy membulatkan matanya terkejut. “Baca itu semua. Maka kau akan bisa mengajarinya.” “Mwo?! Aku ini bidadari yang tidak pernah sekolah!” protes Suzy. “Aku berangkat kerja dulu. Kalau mau makan, sudah aku sediakan di kulkas.” Ucap Myungsoo kembali masuk ke kamarnya mengambil tas dan bergegas keluar dari rumah, meninggalkan Suzy yang protes dengan suruhannya. “Yaa! Myungsoo! Kim Myungsoo!” seru Suzy. Tapi lelaki itu tidak mengindahkannya. Kemudian ia menatap tumpukan buku yang sama sekali ia tidak tahu sama sekali apa isinya. “Hah…, bagaimana bisa aku mengajari orang padahal aku sendiri tidak pernah sekolah?! Babo.” Kruyuuukk… Suara perut Suzy terdengar nyaring. Ia mengelus perutnya yang belum dimasuki makanan sejak semalam. Segera ia berdiri dan mencari sesuatu di dapur. Ia pun teringat jika Myungsoo meninggalkan sarapan di kulkas. Ia langsung membuka kulkas tinggi itu dan mencari makanan di dalam kotak pendingin itu. Tampak semangkuk bibimbap yang sudah disusun rapih oleh Myungsoo. Ia berpikir, kapan lelaki itu membuatnya. Namun setelah ia mengambil mangkuk itu dan mengendusnya, hidungnya seperti tertusuk dengan bau pasta cabai yang menyengat. Karena tidak tau cara makannya, ia kembali memasukkan mangkuk bibimbap itu kedalam kulkas.
Kruyuuukk… Suara perut Suzy terdengar nyaring. Ia mengelus perutnya yang belum dimasuki makanan sejak semalam. Segera ia berdiri dan mencari sesuatu di dapur. Ia pun teringat jika Myungsoo meninggalkan sarapan di kulkas. Ia langsung membuka kulkas tinggi itu dan mencari makanan di dalam kotak pendingin itu. Tampak semangkuk bibimbap yang sudah disusun rapih oleh Myungsoo. Ia berpikir, kapan lelaki itu membuatnya. Namun setelah ia mengambil mangkuk itu dan mengendusnya, hidungnya seperti tertusuk dengan bau pasta cabai yang menyengat. Karena tidak tau cara makannya, ia kembali memasukkan mangkuk bibimbap itu kedalam kulkas. -oOoSuzy keluyuran di sekitar jalan dekat dengan gedung apertement Myungsoo. Banyak orang yang memandangnya karena tampak terlihat seksi dengan gaun ketat yang menutupi dada dan setengah pahanya. Namun ia sama sekali tak mengerti kenapa semua orang menatapnya. Memang ia merasa risih, tapi ia memakluminya karena sekarang ia adalah seorang manusia. Sekarang ia tengah berada di tempat ia di turunkan dari langit semalam. Ya, dekat toko ia bertemu dengan lelaki tampan itu. Ia pun mengintip ke dalam toko baju yang berdinding kaca, hingga bisa melihat kedalamnya. Banyak sekali baju – baju indah yang tergantung di sana. Namun yang membuatnya tertarik untuk masuk ke dalam bukan karena baju itu. Tetapi karena melihat seorang lelaki yang berdiri di meja kasir. Dengan senyuman, ia segera menghampiri lelaki itu. “Myungsoo-ya!” Lelaki yang tadi sedang mencatat sesuatu di meja pun terkejut dengan datangnya gadis cantik berambut panjang berwarna hitam itu. “Kau?! Kenapa kau bisa kesini?” Suzy hanya cengar – cengir berhasil mengagetkan Myungsoo. Lelaki itu melirik kearah bosnya yang tidak jauh darinya. Lalu ia pun menatap Suzy dan berbisik padanya. “Pulanglah… jangan ke sini. Aku bisa di pecat jika bermain – main.” “Bermain – main? Di pecat?” Suzy membulatkan matanya tak mengerti. “Aissh… kau tidak mengerti maksudnya dipecat? Ah… sudahlah. Lebih baik kau belilah baju yang kau suka. Ah, maksudku pilih satu baju yang kau suka dan bawa ke sini.” “Jinjjayo? Aku akan punya baju baru?” wajah Suzy berseri – seri karena sebentar lagi ia akan memiliki baju yang lebih tertutup dibandingkan baju bidadarinya. “Ne… cepatlah kesana.” Myungsoo melambai – lambaikan tangannya bermaksud mengusir Suzy dari hadapannya dan segera memilih baju yang disediakan di toko tersebut. “Arraseo.” Suzy segera berlari menuju deretan baju yang di jual dan mengambil beberapa yang ia sukai. Setelah memilih satu, ia langsung menaruh baju pilihannya di meja kasir. Lelaki yang bekerja sebagai kasir toko itu pun terkejut melihat baju – baju yang dipilih olehnya. “Yaa… ini kan baju gaun. Kau kira kita akan ke pesta, huh?” “Gaun? Aku memakai baju ini setiap hari di langit.” Tunjuk Suzy kelangit. Myungsoo pun memukuli kepalanya sendiri karena kesal.
-oOoSepulang kerja, Myungsoo membelikan baju santai untuk Suzy. Ia memberikan satu tas kertas pada gadis yang sedang berhadapan dengan buku yang harus ia pelajari. Dengan senang hati gadis itu segera mengambil dan memakai baju yang dibelikan Myungsoo. “Untukku?” “Ne…” jawab Myungsoo lemas. Dengan semangatnya, Suzy langsung masuk ke kamarnya dan memakai baju yang di belikan Myungsoo barusan. Myungsoo menghampiri kulkas untuk mengambil segelas air dingin yang bisa melegakan kerongkongannya. Namun ketika ia membukanya, matanya di kejutkan dengan semangkuk bibimbap yang memang ia buat tadi pagi untuk di makan Suzy, rupanya masih utuh dan belum tersentuh sedikitpun. “Myungsoo-ya,” panggil Suzy. Membuat lelaki yang berada di depan kulkas itu menoleh ke belakang dan menatap gadis yang sudah memakai kaos dan celana pendek yang ia belikan. Bukan lagi dengan gaun ketat nan seksi. “Eotte?” Myungsoo tersenyum dan mengangguk. “Bagus. Kau cocok pakai itu. di bandingkan pakai pakaian tadi.” Suzy memanyunkan bibirnya karena lelaki itu mengejek pakaian terindah di langitnya. “Jadi aku tidak cantik pakai gaun itu? Yaa… gaun itu adalah gaun terbaik di langit. Aku kesulitan untuk mendapatkan gaun itu.” “Sudah jangan cerita tentang itu. kepalaku sakit mendengarnya. Oh ya, kau seharian tidak makan ya?” tanya Myungsoo menyuruh Suzy menghentikan cerita langitnya. Lalu Suzy menggeleng, menjawab pertanyaannya. Hal itu membuat kedua alisnya tertaut, “Yaa… aku membuatkan makanan itu untukmu. Kenapa kau tak memakannya, huh?” “Aromanya sangat menyengat menusuk hidungku. Aku tak mau makan itu.” tolak Suzy. Myungsoo menghembuskan nafasnya. Ia mengambil mangkuk bibimbap itu kemudian menutup pintu kulkasnya. Di aduk nasi bercampur sayuran dan pasta cabai itu hingga tercampur rata dan membuatnya terlihat lezat. Lalu ia menghampiri Suzy dan menyendokkan bibimbap itu dan menyodorkan pada gadis berambut panjang itu. “Cobalah.” “Shireo…” Suzy menutup mulut dengan kedua tangannya dan menggeleng. “Yaa! Jika kau tak mencobanya, kau akan mati kelaparan!” seru Myungsoo kesal. Dengan malas, Suzy membuka kedua telapak tangannya dan membuka mulutnya sedikit. Myungsoo pun langsung menyuapinya. Ia mengunyah perlahan, hingga tiba – tiba wajahnya tampak menyukai makanan yang ada di dalam mulutnya. “Mashita?” tanya Myungsoo sembari tersenyum. Suzy mengangguk cepat. “Ne… neomu mashita.” “Makan ini, setelah itu kita belajar.” Myungsoo menyodorkan mangkuk dingin itu dan Suzy segera menangkapnya. -oOo-
Dua pemuda yang tinggal di lantai paling atas apertement itu tengah mengajari seorang bocah berusia 12 tahun yang sedang bersiap menghadapi perang bernama ujian Negara. Bahkan di antara mereka ada seorang wanita paruh baya yang mendampingi anaknya belajar. -oOoSelesai bocah lelaki mengikuti ujian Negara dan sudah mendapatkan hasil, ibu bocah itu menghampiri Myungsoo dan Suzy yang sedang sarapan ramen di rumah mereka. “Myungsoo--ya! Suzy-ya! Apa kalian di dalam?!” Dua orang yang tengah menikmati sarapannya itu pun mendengar teriakan yang tak asing untuk mereka di luar rumah. “Ah, si ahjumma itu,” tebak Myungsoo. Ia pun segera bangkit dan keluar rumah menemui ibu itu diikuti dengan Suzy yang mengekor di belakangnya. “Ada apa ahjumma? Apakah UN nya sukses?” Wanita paruh baya yang baru memiliki satu anak itu memandang Myungsoo dan Suzy bergantian dengan matanya yang kecil, “Gomawo… kalian membuat anakku lulus dengan nilai baik.” “Ah cheonmaneyo ahjumma… aku hanya membantu agar aku bisa kembali ke langit. Hehe,” ucap Suzy polos dan membuat si ibu kebingungan. Namun Myungsoo langsung mengalihkan pembicaraan. “Ahjumma, berapa nilainya?” “Nilainya 90. Sebelumnya ia belum pernah mendapatkan nilai sebagus itu. Ah iya, sebagai janjiku, aku akan menanggung uang makan kalian selama 1 bulan.” “Aniyo ahjumma, itu me…,” baru saja Suzy mau melanjutkan kalimatnya, tiba – tiba kakinya di injak Myungsoo membuat ia menghentikan ucapan dan melirik sinis padanya. “Kamsahabnida ahjumma, kau itu baik sekali…, kamsahabnida,” Myungsoo menyela ucapan Suzy kemudian membungkuk pada ibu itu merasa sangat berterima kasih.
-oOoTo be continued…
Sumber Info : http://id.wikipedia.org/wiki/Master's_Sun Editor : Choi Rae Byung
REVIEW
Drama : MASTER’S SUN
Judul : Master’s Sun Genre : Romance, Comedy, Horror Episode : 17 Cast Utama : • Gong Hyo-jin sebagai Tae Gong-shil/Tae-Yang • So Ji-sub sebagai Joo Jоong-won • Seo In-guk sebagai Kang Woo • Kim Yoo-ri sebagai Tae Yi-ryung Cast Pembantu : • Kim Mi-kyung sebagai Joo Sung-ran • Lee Jong-won sebagai Do Seok-chul • Choi Jung-woo sebagai Kim Gwi-do • Park Hee-bon sebagai Tae Gong-ri • Kim Yong-gun sebagai Ketua Joo • Lee Do-hyun sebagai Lee Seung-mo • Hong Eun-taek sebagai Lee Seung-joon • Lee Jae-won sebagai Lee Han-joo • Jeong Ga-eun sebagai Ahn Jin-joo • Kim Myung-soo sebagai muda Joo Joong-won • Han Bo-reum sebagai "Cha Hee-joo" (Hanna Brown) • Hwang Sun-hee sebagai "Hanna Brown" (Cha Hee-joo) • Lee Chun-hee sebagai Yoo Jin-woo Sinopsis : Bercerita tentang Tae Gong Shil yang bisa melihat hantu. Setiap hari ia harus ketakutan karena di ikuti para hantu yang meminta bantuan padanya. Sampai-sampai Gong Shil sulit mendapatkan pekerjaan. Kemudian ia bertemu dengan tak sengaja oleh pria kaya sebagai presdir department store bernama Joo Joong Won. Pria itu sangat unik karena di takuti para hantu. Di ketahui saat Gong Shil yang melihat hantu dan tidak sengaja menyentuk Joong Won. Karena rasa ketakutannya itu hilang di dekat pria arrogant itu, maka Gong Shil terus mengikuti Joong Won.
Review : Drama ini memang sudah terbilang cukup lama setelah munculnya drama-drama baru di Korea. Tapi, drama horror ini sangat apik dan berbeda dari drama lainnya yang berbau romantic dan melodrama. Memang sih, dalam Master’s Sun ada sentuhan romantis dan melodramanya. Namun juga di bumbui dengan komedi yang segar untuk menghibur para penonton yang sempat terkaget-kaget karena kemunculan hantu yang tiba-tiba.
Tingkah Gong Shil di sini sangat lucu, apalagi saat bertemu dengan hantu dan lari ketakutan dan mencoba menyentuh Joong Won. Padahal sudah liat berulang kali, tapi Gong Shil selalu ketakutan (Iya lah, munculnya aja wajahnya pada serem semua. Wkwk). Di tambah lagi, Gong Shil yang akan kesurupan jika mabuk. Di sini bukan kesurupan macam roh macan dan lain-lain. Kadang Gong Shil bertingkah seperti kucing, anjing dan gadis paris yang menggoda Joong Won (lupa yang ini episode berapa XD).
Yang mungkin belum pernah nonton, di cicipi dulu drama yang ini. Oh ya hampir lupa. Kim Myungsoo si visual Infinite ini jadi Joong Won waktu kecil lho. Wajah yang imut, senyum mempesona dan tatapan matanya yang sipit dan tajam, membuat para penonton tidak akan lupa dengan cameo yang satu ini.
Sumber Info : http://en.wikipedia.org/wiki/100_Days_with_Mr._Arrogant Editor : Choi Rae Byung
REVIEW
MOVIE : 100 DAYS WITH MR. ARROGANT
Judul : 100 Days With Mr.Arrogant Genre : Romantic, Comedy Tanggal Rilis : 16 Januari 2004 Panjang : 1 jam 35 menit Cast Utama : • Kim Jaewon ... Ahn Hyung-jun • Ha Ji-won ... Kang Ha-yeong Cast Pembantu : • Kim Tae-hyun ... Yeong-eun • Han Min ... Hyeon-ju • Kim Chang-wan ... Ha-yeong's Father • Hong Ji-Yeong • Kim Ji-yu • Kim Min-kyeong • Lee Eung-kyung ... Ha-yeong's Mother • Kim Yong-gun - Hyung-jun's father
Sinopsis : Kang Ha Yeong, gadis SMA yang bersifat gila dan urakan. Di putuskan oleh pacarnya saat hari jadian mereka yang ke-100. Lantas Ha Yeong kesal dan saat pulang, ia tidak sengaja menendang kaleng dan mengenai kepala pria kaya bermobil sport, hingga mobil itu menabrak dinding dan bumpernya lecet. Pria itu yang bernama Ahn Hyung Jun tentu marah dan meminta ganti rugi pada Ha Yeong. Namun karena melihat Ha Yeong adalah gadis SMA yang miskin, maka Hyung Jun meminta Ha Yeong menjadi budaknya selama 100 hari untuk ganti rugi. Review : Sejak awal melihat movie jadul ini, aku langsung jatuh cinta sejak menit-menit pertama movie ini di mulai. Sosok Ha Yeong yang murni anak SMA, serta Hyung Jun menjadi pria kaya yang arrogant. Ha Yeong sangat polos saat di kerjai Hyung Jun.
Tapi akhirnya Ha Yeong sadar kalau ia hanya di permainkan dan mulai balas dendam pada Hyung Jun. Namun, karena situasi itulah keduanya saling memiliki perasaan cinta satu sama lain.
Well, meskipun Hyung Jun kelihatannya pria yang kasar dan kejam, dia memiliki sisi lembut dan romantisnya. Terbukti saat ia mulai menyadari perasaannya pada Ha Yeong. Endingnya, over so sweet. Yang belum nonton, buruan cari filmnya. Ada di youtube juga kok.
Editor : Choi Rae Byung
REVIEW MV : BACK - INFINITE
Artis : Infinite Bintang MV : Kim Hyang Gi, Kim Myungsoo, Kim Sung Gyu
Sebelum aku masuk ke review MV, aku mau tanya dulu sama Joheuniyagi’ers… ada yang tahu Kim Hyang Gi? Itu lho… aktris cilik yang main bareng Yoo Seung Ho di movie “Hearty Paws”. Bukan Cuma itu, Hyang Gi juga main di movie “Wedding Dress” dan saat dewasa, dia main di movie “A Warewolf Boy” bareng Song Joong Ki. Kemudian baru-baru ini dia bermain di drama “The Queen Classroom”. Tapi jujur aja, aku belum pernah liat dia main di drama. Tahunya di movie itu aja.
Ok, next ke review MV-nya. Udah denger lagu “Back”? pasti udah donk bagi yang nge-fans sama Infinite. Aku memang tidak terlalu fanatic pada Infinite, tapi selalu mengikuti perkembangan album dan MV-nya (sama aja itu ya XD).
MV dimulai dengan Hyang Gi yang di skap oleh para preman di dalam sebuah gudang atau bangunan tua. Intinya tempat yang jelek dan bobrok.
Kemudian datanglah, para member infinite yang wow… cowok-cowok ganteng ini mau ngalahin preman? OMG. Bisa di pastikan kalah (harusnya kasih dukungan ya -__-)
Mereka masuk ke dalam gudang dan sudah di cegat oleh gerombolan berhodie merah. Lalu Infinite-pun di serang. Tinju-tinjuan, pukul-pukulan. Pokoknya di MV ini banyak banget yang namanya tonjok-tonjokkan sampai muka mereka babak belur (kasihan my Myung… :( mukanya sampe bonyok begitu).
Lalu Sung Gyu yang sampai duluan di tempat Hyang Gi di skap. Tapi sayangnya, Sung Gyu langsung di pukul oleh kompoltan preman itu dan jatuh tersungkur di depan Hyang Gi. Tentu Hyang Gi histeris. Kemudian Sung Gyu teringat kenangan, Hyang Gi yang terlihat di sayang olehnya menghampiri Myungsoo yang duduk di sofa dan menempel padanya. Sebenarnya aku bingung. Aku berpikir, apakah di sini Hyang Gi itu temenan sama Myungsoo dan Sung Gyu, tapi Hyang Gi suka sama Myungsoo? Entahlah, itu pemikiran tim kreatif yang membuat MV Infinite.
MV berakhir saat tim infinite berhadapan dengan preman yang menyekap Hyang Gi. Lalu mereka saling serang. END.
End?! Cuma begitu doank? Yang bikin MV siapa sih? Kenapa harus End? Tidak ada lanjutannya kah?
SINOPSIS My Lovely Girl Judul : My Lovely Girl Genre : Romance, Music, Drama Episode : 16 Tayang : 17 September – 6 November 2014 Artist : •Jung Ji-hoon (Rain) as Lee Hyun-wook •Krystal Jung as Yoon Se-na •Cha Ye-ryun as Shin Hae-yoon •Kim Myung-soo (L) as Shi-woo Sinopsis : Hyun Wook ( Rain ) adalah presdir/CEO sebuah perusahaan hiburan, composer dan produser handal. Dia kehilangan pacarnya dalam insiden kecelakaan. Hyun Wook kemudian bertemu dengan adik dari mantan pacarnya yang telah meninggal bernama Se Na ( Krystal ) dan seiring berjalannya waktu merekapun jatuh cinta.
Romanized and English : http://www.kpoplyrics.net/infinite-back-lyrics-englishromanized.html Indonesia : Choi Rae Byung
LYRICS Back– Infinite
English Translation: Come save me, come save me Remember, inside your drawer Remember, inside your wallet The traces that I left behind Engrave them without leaving anything out reminisce, inside that photo Inside that space that remains So that all of my scent, all of my breath Won’t disappear Please don’t lose me Like the spring wind that passed over me Can you save, can you save me Like the past scent of the many days That passed over me Can you save Can you save me (Save me) Save me Come back, I want you back back back back back Back back back back back Don’t place our memories in time Come back, I want you back back back back back Back back back back back I’ll wait for you, as I remain here, turned around I say save me (Save) Can you save me I think of each memory that I should forget Season after season I want you back in my arms Please don’t lose me Like the spring wind that passed over me Can you save, can you save me Like the past scent of the many days That passed over me Can you save Can you save me Don’t place me in time
Don’t try to reminisce me Please please please Don’t erase a single bit of me Come back, I want you back back back back back Back back back back back Don’t place our memories in time Come back, I want you back back back back back Back back back back back I’ll wait for you, as I remain here, turned around I say save me Romanized: (with individual parts) [Dongwoo] Come save me, come save me [Sunggyu] Gieokhaejwo ne seorap soge Gieokhaejwo ne jigap soge Naega itdeon heunjeokdeureul Hanado ppajimeobsi saegyeojwo [Hoya] Chueokhaejwo geu sajin soge Namaitdeon geu gonggan soge Nae hyanggi da nae sumgyeol da Sarajiji anke [Woohyun] Jebal nareul jinachyeo on bomnalcheoreom Baramcheoreom nochi ma Can you save, Can you save me? [Sunggyu] Geurae nareul seuchyeo jinan hyanggicheoreom Sumanheun naldeul malgo Can you save, Can you save me? ([Hoya] Save me) [Sungyeol] Save me [L] Dorawajwo i want youback back back back back Back back back back back [Sunggyu] Neowa nae gieok nareul sigane matgyeo duji ma [Hoya] Dorawajwo i want you back back back back back Back back back back back [Woohyun] Gidarilge na yeogi namgyeojin chae doraseon chae I say save me (Save) [Dongwoo] Can you save me? [L] Ijeul beophan gieokdeureul hanadulssik doedollyeo [Sunggyu] Gyejeori jana gyejeoreul maja [Sungjong] Neoreul dasi nae pume [Dongwoo] Jebal nareul janachyeo on bomnalcheoreom Baramcheoreom nochi ma Can you save, Can you save me?
[Woohyun] Geurae nareul seuchyeo jinan hyanggicheoreom Sumanheun naldeul malgo [Sungjong] Can you save, Can you save me? [Sungyeol] Sigane matgiji ma Nareul chueokharyeo haji ma Jebal jebal jebal [Woohyun] Hanado jiujineun ma [Hoya] Dorawajwo i want you back back back back back Back back back back back [Woohyun] Neowa nae gieok nareul sigane matgyeoduji ma [L] Dorawajwo i want you back back back back back Back back back back back [Sunggyu] Gidarilge na yeogi namgyeojin chae doraseon chae I say save me Indonesia : Ayo selamatkan aku, datang menyelamatkan aku Ingat, di dalam lacimu Ingat, di dalam dompetmu Jejak yang aku ditinggalkan Mengukir itu tanpa meninggalkan apa-apa bernostalgia, di dalam foto itu Di dalam ruang yang tetap itu Sehingga semua aromaku, semua napasku Tidak akan hilang Jangan kehilangan aku Seperti angin musim semi yang melewatiku Dapatkah kau menyelamatkan, kau dapat menyelamatkan ku Seperti aroma masa lalu dari beberapa hari Yang melewatiku Dapatkah kau menyelamatkan, kau dapat menyelamatkan ku (Selamatkan aku) Selamatkan aku Kembalilah, aku ingin kau kembali kembali kembali kembali kembali Kembali kembali kembali kembali kembali Jangan menempatkan kenangan kami dalam waktu Kembalilah, aku ingin kau kembali kembali kembali kembali kembali Kembali kembali kembali kembali kembali Aku akan menunggumu, karena saya tetap tinggal di sini, berbalik Aku katakan lindungi aku (*) Dapatkah kau menyelamatkanku
Aku pikir setiap memoriku harus dilupakan Musim demi musim Aku ingin kau kembali dalam pelukanku Jangan kehilangan aku Seperti angin musim semi yang melewatiku Dapatkah kau menyelamatkan, kau dapat menyelamatkan ku Seperti aroma masa lalu dari beberapa hari Yang melewatiku Dapatkah kau menyelamatkan, kau dapat menyelamatkan ku Jangan menempatkanku dalam waktu Jangan mencoba untuk mengenangku Tolong tolong tolong Jangan menghapus ku Kembalilah, aku ingin kau kembali kembali kembali kembali kembali Kembali kembali kembali kembali kembali Jangan menempatkan kenangan kami dalam waktu Kembalilah, aku ingin kau kembali kembali kembali kembali kembali Kembali kembali kembali kembali kembali Aku akan menunggumu, karena aku tetap tinggal di sini, berbalik Aku katakan lindungi aku
RECOMMEND Novel : Moon In The Spring – Hyun Go Woon Judul: Moon in The Spring Genre: Romance, Drama, Fantasi Kategori: fiksi, novel dewasa muda, novel terjemahan Korea Penulis: Hyun Go Wun Ukuran: 14x20 cm Tebal: 406 halaman Harga: RP. 67.000 Terbit: Oktober 2014
Sinopsis: Di malam bulan purnama, seorang dewi terjebak bersama seorang pria berhati dingin dan licik di permukaan bumi. Dewi Langit, Pria Bumi, lalu Malaikat Kematian…. Apakah wanita itu benar-benar tunanganku? Pria itu bernama Kang Min-Hyuk, pria berhati dingin dan licik. Ia tidak tampak terkejut ketika tunangannya bangkit dari kematian. Ia tidak memiliki perasaan apa pun kepada wanita itu. Akan tetapi sesudah kejadian itu, wanita itu terlihat seperti wanita lain. Dan wanita itu tidak pernah bisa hilang dari pikirannya. Apakah pria itu akan berhasil mengetahui identitasku yang sebenarnya? Ji-Wan melanggar peraturan langit dan turun ke bumi untuk menggantikan posisi seorang wanita yang meninggal. Di sana, ia bertemu dengan Min-Hyuk, tunangan wanita yang ia gantikan. Sejak bertemu dengannya, Ji-Wan tahu bahwa pria itu adalah orang yang tidak mudah untuk dihadapi. Walaupun begitu, Ji-Wan berniat untuk bisa terus bertahan di dunia manusia… meski ia merasa lelah. Sumber :
GAME APA NAMA PANGGILAN YANG LAIN DARI TAE GONG SHIL? Cara menjawab : Kirimkan jawaban kamu di komentar pada postingan “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.2” Format : Nama, Nomor Ponsel, Jawaban. Pemenang : Siapa cepat dia yang menjawab dengan benar dan tepat, maka dia lah pemenangnya. Pemenang akan langsung di kirimi pulsa Rp.5.000,- ke nomor ponsel-nya. Nama pemenang akan di muat pada “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.3” Selamat kepada : Puspa Rini “Pemenang Game Joheuniyagi MAGZ Vol.1” *) Di tunggu kiriman pulsanya ^^
EVENT YUK! MEMBUAT DRABBLE 400-1000 WORDS! Tema : Summer and Rain Buatlah ‘drabble’ semenarik mungkin. Kirimkan ke
[email protected] Dengan format penulisan : title, author, cast, genre, rating, nomor ponsel, isi drabble. Dengan subjek : MJ-(nama author)-(nama ff)-EVENT Contoh : MJ-Choi Rae Byung-Happy-EVENT Pemenang akan di umumkan di “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.3” dan hadiah langsung di kirim sebesar Rp.5.000,- ke nomor ponsel pemenang. Drabble pemenang pun akan di publish di “JOHEUNIYAGI MAGZ VOL.3”