PROFIL KEMAMPUAN METAKOGNISI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKANBIOLOGI FKIP UNIVERSITAS RIAU BERDASARKAN TINGKAT MASA STUDI Nurul Ramadany ARI), R. Hussien ArieP), dan Firdaus LN2)
t)Mahasiswa
Program Sl Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA,
FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28294 Progrant Pendidikan Dorm Studi Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, ') FKIP Univer,sitas Riau, Pekanbartr 28294
ABSTRAK Metakognisi adalah pengetahuan seseorang terhadap belajarnya sendiri, bagaimana ia dan memantau cara belajar yang dilakukannya. Telah dilakukan penelitian terhadap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UR untuk mengetahui gambaran kemampuan metakognisi mahasiswa secara faktual dan komprehensif, berdasarkan tingkat masa studi. Populasi dari penelitian deskriptif ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UR, sedangkan sampelnya adalah mahasiswa semester genap yang terdiri dari mahasiswa semester 2,4,6,8 dan 10. Kemampuan metakognisi meliputi lima aspek yang diukur dengan menggunakan Instrumen Metacognitive Skill Inventory (MSI), terdiri dari 45 Item yang telah dikembangkan dan diuji validitasnya pada tingkat kepercayaan 95o/o dan ditafsirkan berdasarkan keputusan yang diadaptasi dari Green (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan metakognisi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UR berdasarkan perbedaan masa studi berada pada tahap sudah berkembang dan belajar
berkernbnag sangat baik.
Kata kunci: Metakogni,si, Mahctsisv,a Progrant Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitcts Riau, Masa Studi
Pendahuluan Kemampuan berfikir tingkat tinggi khususnya metakognisi adalah kemampuan krusial yang harus dimiliki oleh seorang calon guru. Metakognisi bermakna berfikir tentang pemikiran dan merupakan suatu proses yang terdiri dari proses penilaian sendiri tentang tahap pengetahuan, usaha ketika merancang, menukar strategi, serta penilaian pelaksanaan tugas yang dijalankan. Semakin tinggi kemampuan metakognitif seorang mahasiswa, niaka tingkat keberhasilan belajarnya juga semakin tinggi. Menghadapi tantangan masa depan yang sangat berat dibutuhkan berbagai keterampilan untuk dapat berhasil (Yuni, 2009). Pada Era Globalisasi ini, Lulusan Program Studi Pendidikan Biologi FIKIP Universitas Riau lrarus mampu bersaing, khususnya dalarn dunia pendidikan. Untuk menciptakan Lulusan berkualitas dan bertaraf Internasional, maka perlu diadakannya reformasi pembelajaran yang dimulai dengan mengubah paradigma pembelajaran yang berpusat pada dosen (Teacher-Centered Learning, fCD menuju pembela.iaran yang berpusat pada rnahasiswa (Student-Centered Learning, SCZ) (Firdaus, 2006).
Dalam pernbelajaran SCL, mahasiswa harus lebih aktif dan tidak
hanya
2
mengharapkan informasi dari dosen. Mahasiswa didorong untuk memiliki motivasi dari dalam dirinya, dan berupaya seoptimal mungkin untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Hal ini akan menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dalam belajar dan mengoptirnalkan kemampuan berpikirnya agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai. Keaktifan dan kemandirian siswa dalam memahami konsep-konsep pembelajaran, akan melewati suatu tahapan proses berpikir. Dalam proses inilah kernampuan metakognisi digunakan. Mahasiswa tidak hanya mampu memahami konsep, tetapi juga harus mampu rnengatur belajarnya, memantau belajarnya sendiri serta mampu mengenal diri dalam mencapai tujuan belajar.
Tingkat keberhasilan belajar seorang mahasiswa, dapat dipengaruahi oleh pengalaman belajar. Klein et al. (1996), mengemukakan bahwa sikap seseorang terhadap pembelajaran dapat ditentukan oleh usia. Semakin tinggi usia seseorang, maka pengalaman belajarnya juga akan semakin bertambah, seperti ketika dia menemukan beberapa kendala dan permasalahan dalam belajar. Ketika hal tersebut terjadi, maka seorang mahasiswa akan dituntut untuk dapat mengatasi masalah belajarnya tersebut secara mandiri, sehingga dia akan berusaha memikirkan apa solusi yang harus diambil dalam memecahkan permasalahannya itu dan strategi belajar apa yang seharusnya digunakan agar suatu konsep pembelajaran dapat dia kuasai dengan baik. Kemampuan berpikir bagaimana cara belajar ini adalah kemampuan metakognisi yang merupakan bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pencapaian kemampuan metakognisi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau, sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun dari pengamatan dan interaksi yang dilakukan dengan Mahasiswa Program Studi pendidikan Biologi Universitas Riau, dapat dilihat beberapa gejala yang menunjukkan rendahnya motivasi belajar mahasiswa. Dari dalam dirinya sendiri, mahasiswa belurn mampu membangkitkan semangat dan motivasi belajarnya, begitu juga rnotivasi yang diberikan oleh dosen dalam setiap perkuliahan, dirasakan kurang berkesan oleh mahasiswa. Kehadiran mahasiswa di kampus terkesan hanya sebatas memaruhi tuntutan akadernis. Terhadap perubalian yang terjadi di kampus, terutama perubahan dalam meningkatkan mutu pendidikan, mahasiswa kurang merespon dengan baik.Dalam penulisan karya ilmiah, sering terjadi kesalahan yang berulang, seperti penulisan tugas makalah mata perkuliahan, serninar mata kuliah, penulisan tugas akhir dan karya tulis ilmiah lainnya. Padahal standar baku penulisan tersebut sudah ada, baik dari Fakultas maupun dari buku panduan penulisan karya ilmiah yang sudah beredar di pasaran. Materi perkuliahan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau, berkaitan antara satu dengan yang lainnya, tetapi pada kenyataannya mahasiswa kurang mampLl menerapkan ilmu yang sudah pernah didapatkan sebelumnya dalam mata kuliah lanjutan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah pokol< yang akan dikaji adalah Bagaimana sesungguhnya Profil Kemampuan Metakognisi Mahasiswa FKIP Biologi Universitas Riau berdasarkan tingkat rnasa studi? Secara spesifik kajian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh gambaran komprehensif dan faktual tentang kemampuan metakognisi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR berdasarkan perbedaan tingkat masa studi, yang meliputi aspek: (l) Kemampuan dalam merancang strategi bela.iar, (2) Kemampuan dalam rnemilih dan rnenggunakan strategi belajar yang sesuai, (3) Kernarrpuan dalarn merxantau strategi belajar yang digunakannya, (4) Kemampuan dalan-t rnengkombinasikan (memadukan) berbagai strategi belajar, dan (5) Kemampuan dalam menilai efektifitas strategi belajar yang digunakan. Metode Penelitian deskriptif ini dilaksanakan di karnpus Bina Widya FKIP Program Studi Pendidikan
3
Biologi Universitas Riau pada semester genap tahun akademis 2010/201l. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester genap Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Tahun Akademis 201012011 yang masih mengikuti perkuliahan dikampus. Profil umum akademik mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR adalah sebagai berikut:
No. l.
2.
Aspek Data Akademik
Tahun angkatan
Sekolah Asal
20r0
5l
20,08
2009
48
r
45
17
2007
48
18,90
2006
62
20,4t
Jumlah SMA/ Sederajat
254
100
di Kota Pekanbaru
SMA/ Sedera.iat
47
201
r
8,90 ,71
8,50
81,50
di Luar Kota Pekanbaru Jumlah Jalur Masuk
r00
PBUD
r36
53,54
SPMB/SNMPTN
93
i6 6)
25
9,84
Non
Reg
Jumlah 4.
100
Indeks Prestasi Komulatif
3,00 - 4,00
t09
42,93
(rPK)
2,75- 2,99
r06
41,73
2,00-2,74
11,42
<2 Jumlah
254
100
Terlihat bahwa sebahagian besar mahasiswa Biologi FKIP UR berasal dari daerah di luar Pekanbaru, yaitu 81,50 yo dari jurnlah total mahasiswa Biologi FKIP UR, sisanya 18,50oh berasal dari Pekanbaru. Dari keseluruhan mahasiswa Biologi FKIP UR tersebut, sebahagian besarnya masuk rnelaluijalur PBUD (53,54 yo). Perolehan Indeks Prestasi Kumilatif (lPK) mahasiswa Biologi FKIP UR pada tahun ajaran 201012011, 42,93'/o dari total mahasiswa menunjukkan pencapaian prestasi yang memuaskan (3,00 - 4,00) dan sebanyak 41,73 yo berada pada rentang standar perolehan IPK untuk malrasiswa jurusan IPA (2,75 - 2,74), sedangkan mahasiswa yang IPKnya berada di bawah standar adalah 11,42 o dari jurnlah total mahasis'uva. Jadi, secara keseluruhan, sebahagian besar mahasiswa Biologi FKIP UR (84,66 %o), sudah memenuhi standar IPK yang telah ditetapkan (2,7 5).
Tekhnik yang digunakan dalam pengarnbilan sampel adalah tekhnik statified sampling (Sumadi, 2003). Sampel total dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Biologi FKIP Universitas Riau semester genap yang berjumlah 254 yang terdiri dari mahasiswa semester 2,4,6,8 dan 10.
4
Total sampel dapat digambarkan dalam bagan berikut: Populasi: Seluruh Mahasiswa
Biologi FKIP UR
N S
Sernester 4: 48
Semester 6: 45
Semester 8:
Semester I0:
5l
48
62
40%
40%
40%
40%
40%
Semester 2:
Kemampuan metakognisi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR diamati melalui parameter: (l) Menyiapkan dan perencanaan untuk belajar, (2) Memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai, (3) Monitoring/ memantau strategi yang digunakan, (4)
Mengkombinasikan (memadukan
)
strategi yang sesuai, dan
(5) Menilai strategi yang
digunakan dan hasil pembelajaran.
Data tentang kemampuan metakognisi mahasiswa diperoleh rnelalui instrumen Metacognitive Skills Inventory (MSI), yang dikembangkan oleh Miles (2003). Instrumen tersebut berisi pernyataan yang menunjukkan kemampuan metakognisi mahasiswa sesuai indikator. Pernyataan dalam instrumen MSI tersebut berjumlah 45 item, terdiri dari 24 item untuk kemampuan rnengidentifikasi masalah, perencanaan dan strategi yang dipilih (indikator merancang/merencanakan dan rnemilih), 8 item kemampuan menyelesaikan rnasalah (indikator memantau), l3 item untuk indikator rnemadukan dan menilai. Tiap item ditentukan menggunakan skala Likerl, rentang l-4, skala I untuk sangat tidak setuju, skala 2 untuk tidak setuju, skala 3 untuk setuju, dan skala 4 untuk sangat setuju (Miles et al, 2003). Sebanyak 27 item diadaptasi dari instrumen kemahiran metakognitif dalarn penelitian Sulaiman et al (2007), 8 item untuk indikator memantau/monitoring, 10 item untuk indikator menilai dan 9 item untuk indikator memilih. Sedangkan l8 itern lainnya disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman kepada instrumen kesadaran metakognitif dan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai pada masing-masing indikator.
Seluruh itern di dalam MSI ini sudah sangat valid yang dibuktikan dengan uji validitas pada tingkat kepercayaan 95 %o, dimana r hitung > r 0,95 = 0,44. Uji validitas isi .iuga telah dilakukan terhadap instrumen melalui para pakar dalam kajian metakognisi, baik dari perguruan tinggi dalarn negeri (Universitas islam Riau) maupun luar negeri (Universiti Kebangsaan Malaysia). Indikator Kernarnpuan Metakognisi dan Sebaran ltem lnstrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut: Indikator Kemampuan Metakognisi Merancang Strategi Pernbelaiaran Mernilih dan Menggunakan Strategi yang Sesuai Mernantau Strategi Belajar yang digurrakan Memadukan Strategi Belaiar Menilai strategi Belaiar yang Efektif
Sebaran ltem
l-t5 16-24 25-32 33-35 36-45
5
Data hasil observasi ini dianalisis secara deskriptif. Kemampuan metakognisi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ditafsirkan sesuai dengan aturan pengarnbilan keputusan sebagai berikut:
Interval
Keputusan Belum berkernbang
0-25
Penafsiran
Belum mampu memisahkan apa
yang
dipikirkan, bagaimana cara dalam berpikir
26-50
Mulai berkernbang
5t -15
Sudah berkembang
dan belum mernpunyai perencanaan yang baik dalarn belalar. Sudah mampu menentukan bagairnana cara memikirkan sesuatu. Dapat dimotivasi dengan memberi dukungan terhadap cara berfikirnya.
Mampu memahami cara berfikirnya, sadar sebagai pemikir dan dapat membedakan elaborasi input dan output dari proeses berfikir. Mampu mengatur proses berfikir dan mampu belaiar mandiri.
16-100
Berkernbang
sangat Menggunakan kemampuan metakognisi
baik
secara teratur untuk mengatur proses berfikir dan belajarnya secara rnandiri. Telah mampu memahami dan mengimplementasikan berbagai cara berfikir dan berbagai strategi
belajar. Dapat rnerefleksikan
proses
berfikirnya serla lrampu rnenilai diri dalam belaiar.
Sumber: (Adaptasi dari Green. 2008)
Hasil dan Pembahasan Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalom Merancang Strategi Belajar
Perbandingan kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalam merancang strategi belajar, I ebih jelasny.'a dapat dilf hat plgda grafi!5 di bgwah i nl: " l--
--'
I 1
l^.' iI
i ze -l --
-
-----
i,-]- .z l-----tt l_^t L,
tl +---- --
-i-indikator
I /U -i-'----- ----'
| 68
l..i_
10
semester
6
Gambar
1.
Skor Kemampuan Mahasiswa Biologi FKIP UR dalam Merancang Strategi Belajar Berdasarkan Perbedaan Masa Studi
Secara keseluruhan, kemampuan mahasiswa dalam merancang strategi belajar, berada pada tahap sudah berkembang sampai berkembang sangat baik Kemampuan merancang stategi belajar mahasiswa semester 2, 6, 8 dan l0 sudah berkembang, sedangkan mahasiswa semester 4, berkembang sangat baik. Motivasi mutlak diperlukan dalam melakukan berbagai hal, begitu juga dalam belajar, motivasi yang kuat akan mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang (Anne, 2011). Motivasi tidak hanya berasal dari dalam diri, tetapijuga bisa berasal dari lingkungan (Muhammad, 2009). Jika dilihat dari perolehan skor item MSI dapat diketahui bahwa mahasiswa semester empat yang kemampuan merancang strategi belajarnya berkembang sangat baik, pada item motivasi diri, perolehan skornya paling tinggi. Disamping rnotivasi, hal laiir yang juga mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang adalah ketersediaan sarana dan fasilitas, sebagaimana yang dinyatakan oleh Muhammad (2009), bahwa prestasi belajar dapat dipengaruhi dari luar diri seseorang, seperti gedung sekolah, perangkat kelas, termasuk juga kualitas tenaga pendidik.
Kemampaan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalam Memilih dan Menggunakan Strategi Belajar yang Sesuai Perbandingan kemampuan mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalam rnemilih dan menggunakan strategi belajar dapat pada grafik di bau,ah ini:
77 76 75
73 72
-.{-indikator
71.
70 69 68 61
semester Gambar
2
Skor Kemampuan Mahasiswa Biologi FKIP UR dalam Memilih dan Menggunakan Strategi Belajar yang Sesuai Berdasarkan Perbedaan Masa Studi
Dari grafik di atas dapat kita ketahui bahwa kemampuan mahasiswa berada pada tahap sudah berkembang sampai berkembang sangat baik. Dalart memilih dan menggunkan strategi belajar yang sesuai, mahasiswa menyiasatinya dengan menerjemal-rkan informasi yang diperoleh ke dalam bahasa yang lebih mereka pahami, sehingga tugas yang diberikan lebih mudah dikerjakan. Hal ini dapat dilihat pada perolehan skor item MSI, yaitu pada item menerj emahkan informasi, perol ehan skornya pal ing tinggi. Perolehan skor kemampuan memilih strategi belajar yang paling tinggi ditunjukkan
7
oleh mahasiswa semester delapan. Pada saat ini, mahasiswa semester delapan tersebut sudah memasuki tahapan penyelesaian tugas akhir (skripsi), dan pada saat yang bersamaan mereka juga mendapat suatu tugas dan tanggung jawab besar, yaitu menjadi penanggung jawab soal Olimpiade Biologi (OB). Dalam menghadapi kondisi seperti ini, mereka dituntun untuk pandai mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa dan panitia OB, dapat berjalan dengan baik tanpa mengorbankan salah satunya. Situasi seperti ini bisa mengasah kecakapan metakognisi seseorang, sebagaimana yang disebutkan oleh Mala (2010), bahwa Metakognisi merupakan kecakapan untuk melakukan interfensi pada situasi tertentu sehingga dihasilkanlah suatu solusi yang dapat diaplikasikan secara efisien dan reliabel.
Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR dalam Memantau Strategi Belajar yang Digunakan Perbandingan kemampuan memantau strategi belajar Mahasiswa Pendidikan Bilogi FKIP UR dapat dilihat pada grafik berikut:
80 78 76 74 72 70 68 66 64 62
Gambar3. Skor Kemampuan Mahasisrva Biologi FKIP UR dalam Mernantau Strategi
Belajar
Berdasarkan Perbedaan Masa Studi
Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa perolehan skor kemampuan memantau strategi belajar mahasiswa, dari yang tertinggi secara berurutan ditunjukkan oleh mahasiswa semester 2, 4,8,6 dan 10. Secara ufilurn, kemampuan mahasiswa berada pada tahap berkernbang sampai berkembang sangat baik. Perolehan skor item MSI yang paling tinggi pada indikator ini adalah pada item refleksi diri sejauh mana pencapaian tujuan belajar, penyelesaian terhadap suatu langkah pembelajaran tetap dipantau apakah langkah tersebut benar-benar merupakan langkah yang sudah tepat atau perlu ditinjau kembali.
Kemampuan Mahasiswa Biologi FKIP UR dalam Memadukun Berbagai Strategi Belajar
Perbandingan kemampuan memadukan berbagai strategi belajar Mahasiswa Pendidikan
Bilogi FKIP UR, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: I l
76
I
l
74
I
i
72
I I I
70
I
58
I
66
I I
-t-indikator
64
! I I
62
I I
60 58
I
t I
I
I
I
246810
I
se
Gambar
4.
mester
I
_l
I
Skor Kemampuan Mahasiswa Biologi FKIP UR dalam Memadukan Berbagai Strategi Belajar Berdasarkan Perbedaan Masa Studi
Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa skor kemampuan memadukan berbagai strategi belajar yang tertinggi diperoleh oleh mahasiswa semester 8, mahasiswa semester 2,4, dan 6 yang memperoleh skor sama, sedangkan mahasiswa semester l0 memperoleh skor terendah.
Dari perolehan skor item MSI pada instrumen ini, dapat diketahui bahwa dalam mengkombinasikan berbagai strategi belajar, mahasiswa terlebih dahulu mempertimbangkan beberapa cara yang memungkinkan dalam penyelesaian suatu permasalahan, dan meyakinkan diri mereka bahwa strategi atau langkah yang mereka ambil sudah tepat.
Kemampuan Mahusiswa Biologi FKIP UR dulam Menilui Strategi Belajar yung
Efektif
Perbandingan kemampuan menilai strategi belajar yang efektif Mahasisiva Pendidikan Bilogi FKIP UR, dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 85 80
-*-indikator
1,.
10
I
I
Gambar
5.
semester
Skor Kemampuan Mahasiswa Biologi FKIP UR dalam Menilai Strategi Belajar yang
Efektif Berdasarkan Perbedaan Masa Studi
9
Dari grafik di atas, dapat diketahui perolehan skor kemampuan menilai strategi belajar yang efektif, mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR, dari yang tertinggi secara berurutan ditunjukkan oleh mahasiswa semester 4, mahasiswa semester 2, mahasiswa semester 8, mahasiswa semester
6 dan mahasiswa
semester 10.
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu, dapat berupa dari dalam diri maupun dari lingkungan (Muhammad, 2009). Pada indikator ini, perolahan skor item MSI yang tertinggi adalah pada item motivasi dari dalarn diri, yaitu motivasi akan kemampuannya dalam belajar, sehingga akan menimbulkan kesadaran dari dalam diri, bahwa sejauh mana tujuan pembelajaran tersebut telah dicapainya, serta sejauh mana efektifitas usaha yang telah dilakukannya selama ini. Dengan demikian seseorang akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya selama ini. Dengan adanya motivasi yang kuat dari dalam diri, seseorang akan selalu berusaha untuk menutupi kekurangannya.
Tingkat keberhasilan belajar seorang, dapat dipengaruhi oleh pengalaman belajar (korelasi positif antara masa studi dan kemampuan metakognisi). Klein el al. (1996), telah menyatakan bahwa pengalaman belajar dapat menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Namun, data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan hal yang sebaliknya. Mahasiswa semester sepuluh yang telah memiliki pengalaman belajar lebih banyak dibandingkan mahasiswa semester di bawahnya (2,4,6,8), memperoleh skor yang lebih rendah disetiap itemnya, dibandingkan dengan skor yang diperoleh oleh mahasiswa semester dua, empat, enam dan delapan. Secara umum, kemampuan metakognisi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR, ditinjau dari perbedaan masa studi, berada pada tahap sudah berkembang sampai berkembang sangat baik. Mahasiswa sadar dan mampu mengatur proses berpikirnya, sefia mampu belajar mandiri. Beberapa bahkan ada yang telah tertarur menggunakan kemampuan metakognisinya dalam mengatur proses berpikirnya.
Kesimpulan Secara umum, dapat disirnpulkan bahwa semakin larna masa studi mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR, maka kemampuan Metakognisinya semakin rendah. Secara khusus, dapat dijelaskan bahwa: Kemampuan merancang strategi belajar mahasiswa semester 4 berada pada tahap berkembang sangat baik, sedangkan mahasiswa semester 2,6,8 dan l0 berada pada
l.
tahap sudah berkembang.
2.
Kemarnpuan mernilih dan menggunakan strategi belajar mahasiswa semester 8 berkernbang sangat baik, sedangkan mahasiswa semester 2, 4, 6 dan l0 sudah berkembang.
3. 4.
Kemampuan memantau dan menilai strategi belajar mahasiswa semester 2 dan 4 berkembang sangat baik, sedangkan mahasiswa semester 6, 8 dan 10 sudah berkembang. Kemampuan seluruh mahasiswa (semester 2,4,6,8 dan l0) dalam memadukan strategi belajar, sudah berkembang.
Kendatipun dernikian, perlu dipayakan kerjasamayang baik antara mahasiswa dan dosen dalam penerapan 5 indikator kemampuan yang terdiri dari kemampuan merancang, memilih dan menggunakan, mernantau, mengkonrbinasikan dan menilai efektifitas strategi belajar
yang digunakan, untuk meningkatkan kemampuan metakognisi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UR. Mahasiswa diharapkan lebih kreatif dalam
10
memilih dan memadukan berbagai strategi belajar. Untuk dapat meningkatkan kemampuan tersebut, perlu dilakukan beberapa hal, seperti pemberian tugas kepada mahasiswa yang menuntut penyelesaian dengan menggunakan berbagai strategi. Perlu diketahui lebih dalam lagi apa saja faktor yang menyebabkan mahasiswa yang masa studinya lebih lama, kemampuan metakognisinya lebih rendah. Acknowledgment Penelitian ini dapat terlaksana atas dukungan Dana Hibah Program Penelitian Guru Besar Universitas Riau Tahun Anggaran 2011. Peneliti juga ingin menyampaikan terima kasih khusus kepada Dr. Saemah Rahman (Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur) dan Dr. Sri Amnah, M.Pd (Universitas lslam Riau, Pekanbaru) atas kesediaannya memvalidasi instrumen penelitian ini.
Daftar Pustaka
Abdul, R. 2010. Penelitian Kependidikan: De.skripsi, Eksposisi dan
Argumentasi.
Autografi ka. Pekanbaru.
Anne,
A.
2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa. Diakses 26 Oktober 2011, dari http://www.anneahira.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
p re stas
i
-be I aj ar-s i swa. htrn
Anderson, N. J. (2005). Applying of pattern regulation of metakognisi in course of study in
high
school. Diakses tanggal 5
http ://www. ore.reso urce/d i gestJd f/_Anderson.
Maret
2010,
dari
pdf
Arikunto. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). BumiAksara. Jakarta. Dokumen KBK Prograrn Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Tahun 2010. Fidaus, L.N. (2007). Student Centered Learning (SCL) Sebagai Pendekatan Reformatif dalam Pembelajaran. Dalam Isjoni dan Firdaus L.N. Pembelajaran Terkini Perpaduan lndonesia dan Malaysia.2007 . (pp 57- 71). Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Imel, S. (2003) Metacognition Background Brief front The QLRC News Suntmer 2000. Diakses l3 Maret 2010 dari http://,uvww. cete.org/acve /docs / tia.O07.pdf Khasanah, Desty Nur. (2010). Peningkatan Keterampilan Metakognitif dengan Menggttnakan Metode SQ3Rpada Pembelajaran Biologi Stu'rra kelas VIIIA SMP Muhantmadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 (Skripsi). FKIP Universitas Muharnrnadiyah Surakarta. Surakafta.
Lin, X., Schwartz D.L., &. Hatano, C. (2005). Teachers Metacognitlon. Diakses l5 April 20 I 0 dari http://aaalab.stanford.edu/papers/Teacher_metacog nition.pdf Livingstone dan Jennifer A.(1997). Metacognition: An Overview (Online). Diakses 9 april 20 I 0 dari http:// www. ese. bu ffalo.edu/fas/shuell/cep5 64l metacog.html
Mala, H. (2010). Httbungan Kemampuan Metakognitif dan Efikasi Diri dengan Prestasi Keterampilan LaboratoritrntKintia Analitik Mahasisv,a Analis Kesehatan. Diakses
tanggal 21
September
2011, dari http:// staff.
uny.
ac.
7/kemampuanmetakognitifMAMualiminYk. pdf Muhammad, BA. 2009. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak. Diakses 26 Oktober 201 I dari http://wrvw.psikolosizone.corn/faktor-yang-ryempensaruhi-prestasiid/sites/default/files/1323025
belajar-anak/065 I I
Ozsoy,
I
I6I
G. dan Aysigiil, A. (2009). The Effect Metacognitive Strategy training
on
mathematical Problem Solving Achievemenl International Electronic Journal of Elernentary Education Vol.l(2): 68-79. Diakases I8 Maret 2010 dari
ll http://www.iejee.com Pierce, W. (2003). Metacognition: Study Strategies, Monitoring, and Motivation. Diakases 9 April 2010 dari http://www.MCCTR hontep4ge Pilgerstorfer, Monika. (2005). Metakognisi dalam E-Learning untuk Peningkatan Belajar. Diakases 14 April 20ll dari http://css.unigraz.atlcourses/ ppt TeLearn/S S06/Pre sentations/Metaco gnition. Rahman. S, Siti Fatimah MY. (2007). Melatih Pelajar Bagaiman cara Belajar Guru boleh Mengimplementasikannya dalam Bilik Darjah. Dalam Firdaus LN., Muhammad A., Jamil A., Auzar & Darmadi. Prosiding Seminar Pendidikan Serantau lll2-3 Mei 2007 Pusat pengembangan Pend id ikan U n i versitas R iau. Pekanbar u. 260 -269 . Safaat, Asep. (2008). Metakognitif, Belajar Bagaimana untuk Belajar. Diakases 26 Februaru 20010 dari http:// Sahabat-Guru. bloespot.com Sri, Amnah. (2009). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share, Jig.saw Kombinasi dengan Strategi Metakognitf, dan Kemampuan Akademik terhadap Kesadaran Metakognitif, Keterarupilan Metakognitif dan Hasil Belajar Biologi Siswa di SA.L4 Negeri Kota Pekanbaru Riau. Disertasi. Pasca Sar.iana UNM. Malang. (Tidak Dipublikasikan). Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Bumi Aksara. Jakarta. Sulaiman, S., Fatin, A.P., Marlina, A. (2007). Kemahiran Metakognitd dalam Kalangan Pelajar Sekolah Menengah di Negeri Johor Dalant Menyelesaikan Masalah Fizik. Laporan TeknikalVot 75161. Faculty of Education, Universiti Teknologi Malaysia. Sumadi, S. (l 99 l). Metodologi Penelitian. Rajawali Pers.Jakarta. Yuni, Wibowo. (2010). Analisis Tingkat Kemampuan ltfietakognitif Guru MIPA Man Mualintin Yogtakarta. Jurnal Elektronik. Diakses 22 September 2011 darihttp.ll Zare, Abbas. (2005). Pengaruh Penerapan Strategi kognitif dan Metakognitif terhadap http.,ll Prestasi Membaca EFL. Diakases 15 April 201A dari facult),.ksu.edu. sa/aljarf/Docunients/English_LanguageTea-ching Conference-lran 2008/ Abbas Zare-ee,pdf