“ DISKRIPSI DAN GAMBAR ” Produk, Pembuatan Dan Adat Atau Hadat dari Budaya Atau Kesenian ( Benda )
MAKALAH Diajukan Guna Melengkapi Mata Kuliah Wawasan Budaya Nusantara Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam
Oleh : MUHAMMAD SALEH
: 15148105
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2016
1. Berilah contoh produk budaya atau kesenian (benda) yang dihasilkan dari Mana ! a. Kapak Perunggu
http://www.wacana.co/wp-content/uploads/2015/10/WN_KapakCorongPerunggu768x432.jpg diakse pada 25 september 2016.
Di Indonesia kapak perunggu yang ditemukan memiliki bentuk tersendiri. Kapak perunggu memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran. Di lihat dari pengggunaannya, maka kapak perunggu dapat berfungsi sebagai alat upacara atau benda pusaka dan sebagai pekakas atau alat untuk bekerja. Secara Tipologik, kapak perunggu digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu: kapak corong dan kapak upacara. Umumnya kapak perunggu yang terdapat di Indonesia mempunyai semacam corong untuk memasukan kayu tangkai. Oleh karena bentuknya menyerupai kaki orang yang bersepatu, maka dinamakan “kapak sepatu”. Kapak perunggu tersebut ada yang diberi hiasan dan tanpa hiasan. Pada candrasa yang ditemukan di daerah Yogyakarta, di dekat tungkainya terdapat lukisan yang sangat menarik yaitu seekor burung terbang memegang sebuah candrasa yang tangkainya sangat pendek. Adapun cara pembuatan kapak-kapak perunggu atau corong, banyak tanda-tanda yang menunjukan teknik a cire perdue. Di dekat Bandung ditemukan cetakan-cetakan dari tanah bakar untuk menuangkan kapak corong. Penyelidikan menyatakan bahwa yang dicetak adalah bukan logamnya, melainkan tentunya kapak yang
dibuat dari lilin, ialah yang menjadi model dari kapak logamnya. Daerah-daerah temuan kapak perunggu di Indonesia adalah Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah dan Selatan, Bali, Flores, pulau Roti dan Irian Jaya dekat Danau Sentani. Kapak perunggu atau corong yang ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, sulawesi Tengah dan Selatan, pulau Selayar dan Irian dekat Danau Sentani memiliki beragam jenis. Ada yang kecil dan bersahaja; ada yang besar dan memakai hiasan; ada yang pendek lebar; ada yang bulat, dan adapula yang panjang satu sisinya. Yang panjang satu sisinya disebut Candrasa.
b. Pusaka Kujang
http://www.traveltextonline.com/sites/default/files/styles/large/public/field/image/kujang2.jpg ?itok=uGh46RSY. diakse pada 25 september 2016.
Kujang Pusaka adalah adalah senjata tradisional unik dari jawa barat yang sudah ada pada masa kerajaan Sunda Galuh Padjajaran. Dulunya kujang adalah alat untuk bertani yang kemudian berkembang sebagai simbol dan alat yang sakral. Pusaka kujang merupakan andalan raja-raja besar kerajaan Galuh Padjajaran. Pusaka kujang diposisikan sebagai perwujudan atau perwakilan sifat-sifat luhur Prabu Siliwangi yang pemberani, teguh, tegas, berbesar hati menghindari peperangan dan mengayomi rakyat. Sifat luhur inilah yang membuat Prabu Siliwangi menolak untuk menjadi raja jika
rakyatnya menderita dan kelaparan, serta menolak peperangan yang dimana lawannya adalah anak cucunya sendiri yang telah masuk Islam dan memilih untuk moksa atau ngahyang yaitu lenyap sebelum akhirnya menjadi simbol kebanggaan masyarakat sunda yaitu Harimau Putih. Pusaka kujang melambangkan kekuatan, keberanian untuk melindungi diri, kebenaran dan menyimbolkan ketajaman dalam kehidupan. Kata kujang sendiri berasal dari kata “Kudihyang” yang bearti kudi yang bearti kekuatan gaib dan Hyang bermakna dewa, dalam bahasa sunda kuno. Jadi, definisi pusaka kujang adalah pusaka dengan kekuatan gaib yang berasal dari para Dewa.Pusaka kujang memiliki bagian-bagian dan karakteristik tersendiri. Bagian-bagian tersebut antara lain papatuk atau congo yaitu ujung kujang yang menyerupai panah, eluk atau silih bagian lekukan punggung, Tadah yaitu lekukan yang menonjol pada bagian perut dan bagian Mata atau lubang kecil yang tertutup oleh emas dan perak. Pada masa kerajaan, orang yang ahli membuat kujang disebut Guru Teupa. Kujang bebahan kering, berpori, cenderung tipis dan mengandung unsur logam alam. Proses pembuatan kujang pun tidak sembarangan. Seorang Guru Teupa membuatnya berdasarkan aturan-aturan tertentu agar menjadi bentuk yang sempurna. Sebelum membuat Pusaka Kujang berdasarkan keadaan alam yang tidak biasanya terjadi atau waktu yang di anggap sakral, seperti kemunculan bintang dilangit atau Bintang Kerti. Dalam pembuatannya pun harus dengan berpuasa. Pada masa dahulu, pusaka kujang tidak dapat dimiliki oleh orang-orang biasa. Kujang Pusaka hanya boleh dimiliki oleh orang tertentu seperti Raja dengan kujang yang bermata 9, mata 9 untuk Putra Mahkota, golongan Pangiwan, Golongan Panengan, mata 3 untuk Golongan Agama.
2. Berilah contoh pembuatan magis dan produk budaya atau kesenian (benda) yang dihasilkan !
a. Teknik Malih Warno
http://1.bp.blogspot.com/kAOWoSwbqx0/VPF144hlPZI/AAAAAAAABB4/ctJj6YYlbb4/s400/Azimat-pusaka-kerispusaka-limo-panjer.jpg. Diakse pada 25 september 2016.
yaitu membuat azimat dengan cara merubah manusia/ jin/ setan/ binatang menjadi sebuah benda tertentu sesuai dengan daya ciptanya si empu. Jadi seorang manusia/ jin/ setan/ binatang karena keahlian si empu bisa di rubah menjadi sebuah benda yang bertuah dan bentuknya sesuai dengan hasil daya cipta si empunya. Beda dengan teknik jala sukma, teknik ini mempersiapkan bentuk bendanya/ azimatnya terlebih dahulu baru menundukkan makhluk halus dan dimasukkan ke dalam benda tersebut, kalau teknik malih warno ini, azimat yang di hasilkan benar - benar berasal dari makhluk yang di cipta oleh si empu, dan bentuknya tidak di persiapkan terlebih dulu. Kekuatannya azimat tersebut sama dengan kekuatannya makhluk yang di cipta pada masa hidupnya, misalnya seekor naga besar yang mempunyai kekuatan luar biasa di cipta menjadi sebuah keris, maka tuah keris tersebut sama persis dengan kekuatan yang di miliki naga sebelum di cipta menjadi sebilah keris, dan siapapun yang membawa keris tersebut akan memiliki kekuatan yang sama persis dengan naga itu. Kekuatannya bisa di rasakan selamanya
b. Teknik Jala Sukma
http://batuakiksulaiman.com/wp-content/uploads/2015/03/cincin-batu-sulaiman.jpg. Diakse pada 25 september 2016.
yaitu membuat azimat dengan cara memasukkan khodam atau makhluk halus lainnya ke dalam sebuah benda, proses pembuatannya dengan cara menundukkan makhluk halus terlebih dahulu lalu dengan keahliannya si empu memasukkan makhluk halus tersebut ke dalam sebuah benda yang sudah di siapkan untuk azimat, biasanya dalam proses waktunya tidak tentu, tergantung kemampuan dari si empu sendiri, kekuatannya bisa di rasakan selama makhluk halus tersebut masih berada di dalam azimat.
3. Berilah contoh Adat atau Hadat dan produk budaya atau kesenian (benda) yang dihasilkan !
a. Batu Badar Besi
http://www.disinisaja.com/wp-content/uploads/2015/02/Badar-2BBesi-2BMerah-2B03.jpg. Diakse pada 25 september 2016.
Pada umumnya jenis batu badar besi memiliki bahan campuran antara batu dan bahan besi.kasiat,tuah dan manfaat batu badar besi banyak sekali kususnya sebagai pegangan pukulan dan tahan pukul.batu badar besi kebanyakan memiliki warna hitam pekat.akan tetapi batu badar besi yang paling terbaik memiliki warna putih hampir mirip dengan baja. Manfaat serta kasiat batu badar besi selain mempu menahan pukulan juga mampu memberatkan pukulan.maka sebab itu,orang yang memakai batu badar besi hati-hati jika memukul orang,salah-salah bisa fatal.batu badar besi juga bisa di jadikan jimat kekebalan,sebab mustika badar besi jika berisi khodam kekuatanya cukup sakti bahkan kekuatan gaibnya hampir sama dengan mustika merah delima. Pantangan Mustika badar besi antara lain.Tidak boleh di bawa berenang-Tidak boleh di bawa masuk sumur-Tidak boleh di bawa masuk lubang/Menggali lubang dan naik pohon yang tinggi lebih dari 10 meter.Pantangan ini di kususkan untuk batu Badar besi asli dan di huni oleh sosok khodam dalam batunya.
Namun jika batu badar besi tidak berkhodam tidak ada pantangan apapun bagi pemakainya.cukup di rawat agar tuah serta aura badar besi murni alam bisa di rasakan manfaatnya. Kebanyakan batu badar besi mengandung besi dan akan menempel jika di sentuh dengan Magnet.namun banyak juga batu badar besi yang tidak lengkat jika di dekatkan magnet.dengan demikian,batu tersebut di sebut cukup dengan sebutan batu Badar.tidak pakai besi,sebab tidak ada unsur besi dalam batu tersebut.Bisa di sebut batu badar besi jika di dekatkan magnet akan menempel,walaupun batu tersebut hanya bergoyang sedikit itu sudah bisa di sebut dengan batu badar besi. Padepokan gunung jati Memaharkan Batu Badar Besi.jenis batu badar besi koleksi padepokan gunung jati tidak berkhodam.asli bebatuan alam,tidak ada pentangan apapun jika memakai batu badar besi padepokan kami.sebab aura serta energi yang terkandung dalam batu murni dari alam,bukan dari hasil isian.Untuk warna,ukuran serta gambarnya seperti di bawah ini.Batu badar besi ini akan menempel jika kita dekatkan pada Magnet.
b. Azimat
http://pusakadunia.com/wp-content/uploads/2015/12/azimat-hitam.jpg. Diakse pada 25 september 2016.
Azimat atau jimat yakni satu benda yang disakralkan karena memiliki manfaat supranatural untuk mengatasi bermacam persoalan kehidupan dan untuk membantu tercapainya satu maksud. Walaupun azimat umumnya disakralkan oleh pemiliknya, namun tidaklah
berarti disembah. Seorang yang mempunyai atau pengguna azimat yakini bahwa azimat cuma sarana untuk memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa. Azimat bisa datang dari alam ghaib (pemberian makhluk ghaib) atau dari benda alam (satu benda alamiah yang mempunyai kandungan daya tak terlihat, misalnya kristal). Azimat bisa pula berupa benda apapun (batu, baju, kayu, dsb) yang di-isi daya metafisika oleh seorang spiritualis, atau dapatlah berupa kertas yang ditulisi huruf, angka, simbol atau kode-kode khusus yang bisa terhubung daya kosmos. Dalam bhs Arab, Azimat atau Rajah umum disebutkan juga sebagai Wifiq atau Wafaq. Azimat/Rajah yakni tulisan-tulisan yang mempunyai kandungan daya gaib, yang mana dengan kekuatan gaib itu satu Azimat atau Rajah dapat merubah kondisi lingkungan sekitarnya (manusia, binatang dan bahkan makhluk halus). Tulisan Rajah dapat berbentuk huruf, angka, sandi, simbol dan gambar. Tulisan Rajah memang tidak seperti tulisan umumnya. Sebagian besar satu Rajah hanya terdiri dari huruf-huruf dan angka-angka yang berdiri sendiri-sendiri, tidak bikin satu kata. Sampai bisa dijelaskan tulisan rajah itu tidak bisa diambil kesimpulan dalam bhs. Namun diakui bahwa susunan huruf dan angka (rajah) itu kekuatan gaib. Tulisan Azimat atau Rajah beragam jenis jenisnya, sesuai sama faedah atau faedahnya. Azimat atau Rajah tidaklah sembarang tulisan yang ditulis diatas selembar kertas atau kain atau media yang lain. Namun tulisan Rajah yaitu tulisan yang mempunyai kandungan arti metafisik yang sangat dalam. Masing-masing coretan garis, simbol, sandi, gambar, huruf dan angka memiliki makna khusus yang umumnya hanya dipahami oleh sebagian orang yang mengerti pengetahuan batin. Walaupun terkadang, tulisan Azimat atau Rajah yg tidak dapat dipahami bermakna namun tulisan itu mempunyai makna. Azimat atau Rajah lebih memprioritaskan
pada
makna
daripada
arti.
Satu
makna
yang
dikandungnya yaitu maksud yang bakal dicapai oleh pembuatnya. Karena azimat/rajah memang di untuk buat membantu penuhi hajat hasrat seseorang.
Pengetahuan bikin azimat atau rajah sendiri yakni pengetahuan spiritual yang rumit. Intinya yakni bagaimana langkahnya terhubung daya khusus melalui tulisan-tulisan atau kode-kode khusus yang dituliskan pada media kertas, kain, daun, lempengan logam dsb. Sampai masing-masing orang yang menggunakan azimat itu, akan beroleh manfaat seperti yang diniatkan oleh pembuat azimat. Berdasar pada penjelasan dari sebagian Ulama yang masyhur, wifiq yakni rahasia rajah atau lambang huruf dan angka Arab maupun lambang yang tetap masih terputus-putus sebelum terjadinya kitab-kitab, mulai dari Nabi Adam Alaihissalam hingga Nabi Muhammad SAW, yang terdiri dari empat kitab : 1. Taurat, 2. Zabur, 3. Injil, 4. Al Qur’an. Wifik yakni pengetahuan tentang huruf-huruf Al Qur’an yang masing-masing huruf mempunyai arti dan jumlah khusus. Pengetahuan ini ada pada kitab-kitab tarekatdan tasawuf. Kertas yang ditulisi rajah berupa huruf-huruf khusus mempunyai makna atau perlambang ayat spesifik dari Al Qur’an, faedah beroleh faedah dari ayat itu dengan lantaran izin Allah. Tengah yang kami maksud RAJAH yakni kertas yang kami tulisi asmak, huruf, angka atau simbol khusus dengan maksud beroleh keberkahan dari Allah untuk permasalahan khusus. Pada prinsipnya AZIMAT dan RAJAH yakni sama, yang membedakan yakni langkah pakainya. Langkah penggunaan Rajah yakni direndam di air, lantas air barokah itu dipakai untuk minum (misalnya untuk penyembuhan) atau untuk disiram di satu tempat (misalnya untuk pemagaran gaib).
Daftar Pustaka http://sejarahkelasx.blogspot.com/2014/06/benda-benda-yang-dihasilkanpada-zaman.html. diakses pada 23 September 2016. http://www.paranormalmalaysia.com/category/benda-dan-pusaka-bertuah/. diakses pada 23 September 2016. http://www.alhikmah77.com/.diakses pada 23 September 2016. http://www.pusakagaib.net/2011/11/bismillahirrohmanirrohimalhamdulillah.html. diakses pada 23 September 2016.