IV. A.
METODA P E N E L I T I A N
P h X S I A P A N LAPANG
Tahapan yang dilaksanakan didalam persiapan lapang pada penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Penentuan lokasi saluran tersier yang akan diteli-
ti, (2) Penyediaan bahan dan alat-alat penelitian, dan
(3) Pembersihan saluran dari lumpur atau benda-benda lain yang dapat rnenKp;anm ketelitian percobaan. Saluran yang akan diteliti merupakan saluran yang relatiu lurus, terdiri dari saluran yang dilapis dengan pasangan batu, GRC (glass fibre reinforced concrete), dan saluran tanah.
Saluram tanah dalam penelitian ini
digunakan sebagai pembanding.
Panjang dari saluran di-
tentukan sepanj~g50 meter dan penampang dari saluran adalah seragam berbent.uk trapesium, dengan luasnya bergantung debit yang digunakan. Besarnya debit ditentukan dengan berdasarlran keadaan debit pada saluran sekunder.
Pada penelitian ini
ditentukan tiga macam debit, kemudian dalam pengukuran ketiga macam debit tersebut diusahakan tetap, yaitu dengan jalan mengatur pintn pemasukannya. Pada jarak 50 meter dari setiap saluran yang seSang diteliti, dipasang tanda sebagai te~npatpenplkuran kehilangan air berlangsung.
Gambar 8.
Saluran dengan bahan pelapis GRC*
Gambar 9.
Saluran dengan bahan pelapis pasangan batu
Gambar 10.
B.
Saluran tanpa bahan pelapis (saluran tanah).
BAHAN DAN ALAT-ALAT PENELITIAN Didalam penelitian ini digunakan bahan dan alatalat sebagai berikut : Pita pengukur panjang (measuring tape), meteran kayu, tali, bambu, tabung eilinder, untuk pen-ran
laju perkolnsi dan Current meter tipe
CM-1A untlrk mengukur kecepatan aliran air. Penggunaan current meter ini eangat praktis, ka-
rena kecepatan aliran yang diukur dapat langsung dibaca.
Alat ini terdiri dari dua unit, yaitu : Sensory
unit dan indicator unit. Kedua bagian alat tersebut dihubungkan dengan kabel. dilihat pada gambar 11.
Untuk lebih jelasnya, dapat
C
.
METODA PENGUKURAN Dari ketiga metoda yang disebutkan terdahulu, pada penelitian ini kehilangan air diukur dengan metoda "inflow-outflow". Maka kehilangan air selama penyaluran adalah selisih debit yang terjadi pada panjang saluran yang diamati, dengan demikian dapat diketahui efisiensi penyaluran yang dinyatakan dalam persen. Pengukuran kecepatan aliran air dilakukan dengan alat current meter tipe CM-1A.
Penentuan letak a l ~ t'
ini pada kedalaman dibawah permukaan air, ditentukan dengan metoda satu titik.
Menurut SOSRODARSONO dan
TAKEDA (1978), metoda satu titik digunakan untuk mengukur kecepatan aliran, apabila kedalaman saluran yang diukur kurang dari satu meter, sedangkan metoda dua titik digunakan untuk kedalaman satu meter atau lebih. Untuk metoda satu titik ini, kedalaman pengukuran yang dipakai adalah 0,6 dari kedalaman aliran air, yang diukur dari permukaan air.
Selma pengukuran berlang-
sung, debit air yang keluar dari pintu air diusahakan tetap. Karena dimensi saluran adalah tetap dan seragam, maka luas penampang aliran dapat dengan mudah ditentukan, yaitu dengan mengukur lebar permukaan aliran, lebar dasar saluran dan kedalaman aliran air.
D.
PEHLAKUAN DAN RANCANGAN YERCOBAAN 1.
PERLAKUAN Perlakuan penelitian ini terdiri dari dua ha1 yaitu : a.
Bahan pelapis saluran, terdiri dari dua macam, dan saluran tanah sebagai pembanaing :
A1 = Saluran A2 = Saluran pasangan batu A3 b.
=
Debit air terdiri dari tiga taraf : B1 = B2 B 3
2.
Saluran tanah (saluran tanpa pelapis)
=
Debit air sebesar 85,41 liter/detik Debit air sebesar 65,12 liter/detik
-- Debit air sebesar 45,22 liter/detik
RANCANGAN PERCOBAAN Dalam penelitian ini rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktorial dan ulangan 5 kali. Menurut HAERUMAN (19721, persamaan rancangan percobaan ini adalah sebagai berikut :
keterangan : i' jk
=
nilai pengamaaan pada perlakuan A ke i dan anak perlakuan B ke j dengan ulangan ke k.
U
=
nilai tengah m u m
=
pengaruh perlakuan utama A ke i
Al B = j (ABIij =-
pengaxuh anak perlakuan B ke j penganrh interaksi perlakuan utama A ke i
dengan anak perlakuan B ke j E.
ljk
=
galat/sisa
Berdasarkan analisa korelaei dan regresi, hasil pengamatan ini juga digunakan untuk melihat hubungan antara besar debit dengan persentase kehilangan air. Menurut NASUTION daii BARIZI (1979). model dari persamaan ini adalah :
Y = bo + blx keterangan :
Y = persentase kehilangan air
x = besar debit bo dan bl adalah tetapan yang dapat dicari berdasarkan perhitungan.