Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Monika Dyah Retno Kurniawati1, Hadi Soekamto2, Yuswanti Ariani Wirahayu.3 Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang
Abstrack The goals of this research are (1) to know whether there is a relationship between the interests in becoming a teacher with the learning achievements of the students, (2) to know whether there is a relationship between the achievement motivations with the learning achievements of the students, and (3) to know whether there is a relationship between the interest in becoming a teacher and the achievement motivation with students’ learning achievements. This research was a descriptive correlational research which used purposive proportional sampling technique with 57 students of Geography Education Department, Faculty of Social Science, State University of Malang, class 2010. The data collecting technique used questionnaire as the research instrument. The hypothesis testing in this research used moment product correlation analysis and multiple regression analysis. All testing in this research was supported by SPSS version 16 for windows. The result of this research showed that students’ interests in becoming teachers had no relationship with their learning achievements; their achievement motivations had relationship with their learning achievement, while the interests in becoming a teacher and the achievement motivations had big influence towards the learning achievement. That there was no relationship between the students’ interests in becoming teachers with their learning achievements could be said is because may be due to the selection of majors that do not comply with the interests of each student. From the result of this research, it is suggested for the students of Geography Education Department, Faculty of Social Science, State University of Malang to always improve their insights in order to increase their achievement motivations. For the next researcher who wants to conduct similar research is suggested to use other variables so the researches will complete each other, so finally a comprehensive conclusion could be taken. Keywords: the interest in becoming a teacher, the achievement motivation, learning achievement Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui apakah ada hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa (2) mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa (3) mengetahui apakah ada hubungan antara minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yang menggunakan teknik pengambilan sampel proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 57 mahasiswa yang diambil dari angkatan 2010 Prodi S1 Pendidikan Geografi FIS UM. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket sebagai instrument penelitian. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi prodect moment pearson dan analisis regresi berganda. Seluruh pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa minat menjadi guru tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa, motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa, sedangkan minat menjadi guru dan motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Tidak adanya hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar dapat dikarenakan pemilihan penjurusan yang tidak sesuai dengan minat masing-masing mahasiswa. Dari hasil penelitian ini, disarankan untuk mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi FIS UM, hendaknya senantiasa menambah wawasannya agar motivasi berprestasinya semakin meningkat. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, hendaknya menggunakan variabel lain agar penelitian-penelitian tersebut akan saling melengkapi, sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan secara komprehensif (menyeluruh). Kata Kunci : minat menjadi guru, motivasi berprestasi, prestasi belajar
Cita-cita bangsa Indonesia salah satunya yaitu untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Selain itu melimpahnya sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia seharusnya tidak mustahil untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Namun pada kenyataannya, masih 1
banyak masyarakat Indonesia yang harus pergi ke luar negeri untuk mencari rejeki. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki bangsa Indonesia masih rendah. Oleh sebab itu, diperlukanlah pendidikan yang bermutu tinggi untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas tinggi serta siap untuk menghadapi segala permasalahan. Berbicara mengenai pendidikan, peran dari seorang tenaga pendidik sangatlah penting. Tenaga pendidik yang berkualitas tentu akan menciptakan pendidikan yang berkualitas pula. Seorang tenaga pendidik dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar pengetahuan dan keterampilan yang dirnilikinya tidak ketinggalan jaman. Salah satu universitas terkemuka di kota Malang yang mencetak lulusan untuk tenaga pendidik adalah Universitas Negeri Malang. Harapannya, lulusan mahasiswa dari Universitas Negeri Malang ini mampu meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan yang kondusif bagi berkembangnya kemampuan intelektual, emosional, sosial, dan religius secara terpadu. Berdasarkan Pedoman Pendidikan UM (2012: 15-16) Universitas Negeri Malang memiliki beberapa Program Studi Kependidikan, salah satunya yaitu Program Studi S1 Pendidikan Geografi. Program Studi S1 Pendidikan Geografi merupakan salah satu Program Studi yang memiliki visi menghasilkan tenaga profesional dan akademik di bidang geografi yang religius, mandiri, cendikia, dan adaptif terhadap perubahan dan kemajuan pengetahuan dan teknologi aplikatif di bidang geografi, dan responsif dalam menanggapi tantangan dan permasalahan di lingkungan sekitar dengan keahlian yang dimiliki. Dalam bahasa yang lebih sederhana, lulusan dari Program Studi S1 Pendidikan Geografi diharapkan mampu menjadi guru atau tenaga pendidik yang berkualitas di bidangnya. Selain itu, menurut buku Pedoman Pendidikan UM (2012: 66-67), kualitas prestasi mahasiswa dapat dilihat melalui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang didapatkan. IPK memiliki nilai maksimal sebesar 4,00 dengan rentang nilai 2,00-2,75 sebagai kategori memuaskan, nilai 2,76-3,50 sebagai kategori sangat memuaskan, dan nilai 3,51-4,00 sebagai kategori dengan pujian. Dilihat dari hasil wawancara di lapangan menyebutkan bahwa mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi memiliki beragam IPK mulai dari tingkat yang rendah, menengah, sampai tinggi. Hal ini tentu menjadi masalah bagi mahasiswa Pendidikan Geografi karena seharusnya mereka mendapatkan nilai yang optimal sebagaimana maksud dari visi yang dituliskan. Menurut Slameto (2003: 54-55) ada dua faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi tiga faktor yaitu jasmani, psikologis dan kelelahan. Di dalam faktor intern ini terdapat faktor yang paling penting yaitu faktor psikologis. Faktor psikologis biasanya diwujudkan melalui intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor minat dan motivasi inilah yang sangat berperan penting dalam penentuan tinggi rendahnya prestasi belajar. Sesuai pendapat yang dikemukakan Hurlock (1980:144), bahwa semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan, maka semakin 2
kuatlah ia. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab terjadinya suatu kegiatan dan hasil yang diperoleh. Sedangkan istilah motivasi berasal dari kata kerja bahasa Latin movere, yang berarti bergerak. Motivasi digunakan untuk menjelaskan apa yang membuat seseorang melakukan sesuatu, apa yang membuat mereka terus melakukannya dan membantu dan menyelesaikan tugasnya (Pintrich & Schunk, 2002). Mengetahui minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dari mahasiswa merupakan suatu hal yang sangat penting, karena hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa, terutama prestasi belajarnya. Prestasi belajar yang optimal pasti menjadi harapan setiap mahasiswa, tidak terkecuali mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan kepada mahasiswa angkatan 2010 Program Studi S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Hal ini dikarenakan mahasiswa pada angkatan ini telah menempuh mata kuliah-mata kuliah kependidikan, sehingga pengetahuan yang diterima sudah sangat luas. Selain itu, berdasarkan pra survei yang dilakukan tehadap beberapa mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang, ternyata masih ada beberapa mahasiswa yang memiliki minat menjadi guru rendah dan memiliki motivasi berprestasi rendah untuk menempuh kuliah di Pendidikan Geografi. Hal ini diduga menjadi penyebab belum optimalnya prestasi belajar serta bervariasinya prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang minat menjadi guru dan faktor motivasi berprestasi dalam mempengaruhi prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, dan mengetahui hubungan antara minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
METODE Jenis penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan variabel minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar. Hasilnya akan diinterpretasikan dengan analisis deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk memeriksa, mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan variabel minat menjadi guru dan motivasi berprestasi. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi berprestasi dan minat menjadi guru sedangkan variabel terikatnya yaitu prestasi belajar mahasiswa. Berikut ini disajikan bagan rancangan penelitian antara minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar.
3
Minat Menjadi Guru (X1)
Prestasi Belajar (Y) Motivasi Berprestasi (X2)
Gambar 1. Rancangan Penelitian
Pengambilan data untuk variabel minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dilakukan secara langsung kepada mahasiswa dengan memberikan angket penelitian. Pengukuran variabelnya menggunakan Skala Likert yang memiliki gradasi nilai. Variabel minat menjadi guru dan motivasi berprestasi diukur dari jabaran sub variabel menjadi indikator-indikator variabel. Sedangkan untuk pengukuran variabel motivasi berprestasi menggunakan klasifikasi IPK. Klasifikasinya mulai dari kurang memuaskan, memuaskan, sangat memuaskan, dan dengan pujian. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 Program Studi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang yang berjumlah 187 mahasiswa. Jumlah ini terdiri dari empat offering, yaitu offering A, B, AA, dan BB. Sedangkan dalam pengambilan sampel, peneliti memilih teknik proportional sampling yang diwakili secara proporsional sesuai dengan jumlah mahasiswa setiap offering. Peneliti menentukan sampel kurang lebih 25–30% dari 187 mahasiswa. Sehingga jumlah sampel yang akan diteliti yaitu 57 mahasiswa. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari pernyataan langsung dari responden.Variabel penelitian yang menggunakan data primer yaitu minat menjadi guru dan motivasi berprestasi. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari dokumen atau arsip KHS mahasiswa angkatan 2010 Program Studi S1 Pendidikan Geografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode angket dan metode dokumentasi. Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan. Tujuannya untuk mempermudah proses pengambilan data dalam penelitian, yang penggunaannya disesuaikan dengan sumber dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen penelitian diujikan pada sampel penelitian yaitu beberapa mahasiswa angkatan 2009 Program Studi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Langkah-langkah atau prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan; (2) menentukan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan, kemudian menentukan skornya; (3) melakukan analisis data.
4
HASIL Semua data yang terkumpul dalam penelitian berasal dari data sebaran angket minat menjadi guru, motivasi berprestasi, dan prestasi belajar mahasiswa yang berjumlah 57 responden. Dari semua angket yang telah dikembalikan oleh responden, maka dapat disusun distribusi frekuensinya. Rumus distribusi frekuensi adalah i= Untuk melihat deskripsi dari masing-masing variabel yang telah diperoleh maka terlebih dahulu perlu disusun distribusi frekuensi dan selanjutnya menentukan klasifikasi tingkat skor pada masing-masing variabel. Berikut ini akan diuraikan satu persatu mengenai deskripsi variabel bebas (minat menjadi guru dan motivasi berprestasi) dan variabel terikat (prestasi belajar).
Data Minat menjadi Guru Klasifikasi skor variabel minat menjadi guru, dikembangkan menjadi 4 indikator. Skor harapan tertinggi 122 dan skor harapan terendah 71, sehingga dapat diperoleh distribusi frekuensi sebesar 12,75 yang dibulatkan menjadi 13. Distribusi data tentang variabel minat menjadi guru dapat ditunjukkan pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1.Distribusi Frekuensi Minat Menjadi Guru
No
Rentang
Kualifikasi
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
1
Skor 71 – 83
Rendah
8
14,05
2
Skor 84 – 96
Sedang
23
40,35
3
Skor 97 – 109
Tinggi
20
35,08
4
Skor 110 – 122
Sangat tinggi
6
10, 52
57
100
Jumlah
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa minat menjadi guru pada Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, yaitu sebanyak 8 mahasiswa (14,05 %) memiliki klasifikasi rendah dan 6 mahasiswa (10,52 %) memiliki klasifikasi sangat tinggi. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata (40,35 %) mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang memiliki minat menjadi guru dengan kriteria klasifikasi sedang. Hal ini dibuktikan dari 57 mahasiswa 23 diantaranya memiliki klasifikasi minat menjadi guru yang sedang. Data distribusi di atas jika digambarkan dalam bentuk histogram akan tampak sebagai berikut:
5
Gambar 2. Histogram Minat Menjadi Guru
Data Motivasi Berprestasi Klasifikasi skor variabel motivasi berprestasi dikembangkan menjadi 4 indikator. Skor harapan tertinggi 146 dan skor harapan terendah 90, sehingga dapat diperoleh distribusi frekuensi sebesar 16. Distribusi data tentang variabel motivasi berprestasi dapat ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi
No
Rentang
Klasifikasi
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
1
Skor 90 – 103
Rendah
1
1,8
2
Skor 104 – 117
Sedang
16
28,06
3
Skor 118 – 131
Tinggi
23
40,33
4
Skor 132 – 146
Sangat tinggi
17
29,81
57
100
Jumlah
Dari Tabel 2 dapat dilihat motivasi berprestasi mahasiswa pada Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang yaitu sebanyak 1 mahasiswa (1,8 %) memiliki klasifikasi rendah dan 17 mahasiswa (29,81 %) memiliki klasifikasi sangat tinggi. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata (40,33 %) mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang memiliki motivasi berprestasi dengan kriteria klasifikasi tinggi. Hal ini dibuktikan dari 57 mahasiswa 23 diantaranya memiliki klasifikasi motivasi berprestasi yang tinggi. Data distribusi di atas jika digambarkan dalam bentuk histogram akan tampak sebagai berikut:
6
Gambar 3. Histogram Motivasi Beprestasi
Data Prestasi Belajar Rentangan IPK memiliki nilai maksimal sebesar 4,00 dengan rentang nilai 0-2,00 sebagai kategori kurang memuaskan, nilai 2,00-2,75 sebagai kategori memuaskan, nilai 2,76-3,50 sebagai kategori sangat memuaskan, dan nilai 3,51-4,00 sebagai kategori dengan pujian. IPK tertinggi yaitu 3,65 dan IPK terendah 2,75, distribusi tentang variabel prestasi belajar mahasiswa dapat ditunjukkan pada tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
No
Rentangan IPK
Kualifikasi
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
1
0 – 2,00
Kurang memuaskan
0
0
2
2,01 – 2,75
Memuaskan
1
1,72
3
2,76 – 3,50
Sangat memuaskan
49
85,98
4
3,51 – 4,00
Dengan pujian
7
12,3
57
100
Jumlah
Dari tabel 3 dapat dilihat prestasi belajar mahasiswa pada Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang yaitu sebanyak 1 mahasiswa (1,72 %) memiliki klasifikasi IPK memuaskan dan 7 mahasiswa (12,3 %) memiliki klasifikasi IPK dengan pujian. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata (85,98 %) mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang memiliki prestasi belajar dengan kriteria klasifikasi IPK sangat memuaskan. Hal ini dibuktikan dari 57 mahasiswa 49 diantaranya memiliki klasifikasi IPK sangat memuaskan. Data distribusi di atas jika digambarkan dalam bentuk histogram akan tampak sebagai berikut:
7
Gambar 4. Histogram Prestasi Belajar
ANALISIS PEMBAHASAN
Pada bagian ini dipaparkan pembahasan dari hasil penelitian ini. Pembahasan yang dimaksudkan meliputi: Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dengan Prestasi Belajar Hasil analisis korelasi Pearson dalam penelitian ini diperoleh nilai dengan taraf kepercayaan 95% dengan signifikansi 0,063 > 0,05. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa minat menjadi guru tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa angkatan 2010 Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Hal ini dikarenakan masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi minat menjadi guru, selain pembawaan yang dimiliki oleh mahasiswa, cita-cita, rasa ingin tahu, pengaruh orang tua, pengaruh lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan pengaruh lingkungan pendidikan. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi minat menjadi guru adalah: umur, jenis kelamin, pengalaman, serta perasaan mampu untuk menjadi guru. Selain itu, pada Program Studi S1 Pendidikan Geografi hanya sebagian mata kuliah saja yang kependidikan, sedangkan sebagiannya lagi adalah mata kuliah geografi fisik dan sosial. Hal ini juga menjadi pemicu kurangnya minat mahasiswa untuk menjadi guru, dikarenakan kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang profesi guru. Pemilihan jurusan oleh mahasiswa juga menjadi faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi guru. Hal ini disebabkan karena mahasiswa dalam memilih jurusan tidak berdasarkan keinginan diri sendiri atau minat yang memang berasal dari mahasiswa. Ada kemungkinan mahasiswa memilih Program Studi S1 Pendidikan Geografi karena dorongan orang tua, teman, maupun saudara. Sehingga minat menjadi guru masih belum tampak pada mahasiswa angkatan 2010 Program Studi S1 Pendidikan Geografi. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Widiastuti (1998) yang menyatakan bahwa “minat pada profesi guru tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 8
1994 Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP MALANG”. Berarti dapat disimpulkan bahwa, mahasiswa angkatan 1994 Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP MALANG dalam proses belajarnya untuk meraih prestasi yang diharapkan, tidak dipengaruhi oleh minatnya untuk menjadi guru. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan pendapat Syah (2005:151) bahwa minat yang dimiliki seseorang akan memberikan stimulus untuk lebih giat belajar dalam mencapai prestasi yang diinginkan, karena pada dasarnya minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Secara teori, jika seorang mahasiswa memiliki minat yang tinggi untuk menjadi guru, maka dia akan lebih tekun dalam belajar, sehingga secara tidak sadar akan meningkatkan pretasi belajar yang baik pada mahasiswa yang bersangkutan. Selain itu, minat juga dapat menambah kegembiraan mahasiswa dalam setiap proses belajarnya. Jika selama menjadi mahasiswa dia sudah memiliki kebiasaan belajar yang bagus, maka seharusnya akan meningkatkan pula prestasi belajarnya. Selain hal di atas, penyebab hasil penelitian variabel minat menjadi guru tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi FIS UM, dapat dikarenakan asal daerah masing-masing mahasiswa yang tidak sama. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh latar belakang mata pencaharian orang tua yang berbeda-beda. Mahasiswa yang mata pencaharian orang tuanya sebagai guru bisa menjadi pemicu minat menjadi gurunya bertambah, karena menurutnya pekerjaan guru adalah pekerjaan yang mulia. Hasil penelitian ini juga bertolak belakang dengan hasil penelitian Widuri (2010) yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruh secara langsung minat pada profesi guru terhadap motivasi berprestasi mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang”. Dengan demikian, mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang, dalam melakukan kegiatan belajarnya untuk meraih prestasi yang diharapkan, dipengaruhi oleh minatnya untuk menjadi guru.Perbedaan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian Widuri (2010) bisa disebabkan karena perbedaan indikator-indikator yang digunakan serta jumlah sampel yang ditetapkan oleh peneliti. Dalam penelitian Widuri (2010), indikator yang digunakan untuk mengukur minat mahasiswa pada profesi guru selain cita-cita, pembawaan, rasa ingin tahu dia juga menggunakan indikator-indikator lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Perbedaan jumlah sampel yang diambil bisa mempengaruhi perbedaan hasil penelitian, hal ini dikarenakan semakin banyak sampel yang diambil, maka akan semakin banyak populasi yang terwakili sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian akan semakin menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Menurut hasil analisis korelasi Perason, motivasi berprestasi mahasiswa diperoleh nilai signifikan 0,007< 0,05. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa motivasi berprestasi mahasiswa 9
memiliki hubungan yang positif dengan prestasi belajar mahasiswa. Hal ini terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan sebagian besar motivasi berprestasi memiliki klasifikasi tinggi dan sebagian besar prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi FIS UM memliki tingkat prestasi belajar memuaskan. Dengan demikian, hasil penelitian ini sejalan dengan teori kebutuhan yang menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis, dan motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai . Semakin tinggi motivasi berprestasi, maka dia akan semakin meningkatkan kemampuannya secara maksimal yaitu dengan belajar yang lebih tekun sehingga, tanpa dia sadari akan menghasilkan prestasi belajar yang baik yang menjadi ciri mahasiswa. Penelitian ini membuktikan bahwa motivasi berprestasi mahasiswa memiliki hubungan yang positif dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi FIS UM. Hasil penelitian ini, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sardiman (2009:75) bahwa motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi adalah dorongan yang menggerakkan, mengarahkan dan menopang usaha seseorang dengan melakukan kebiasaan tertentu dalam rangka mencapai tujuannya. Bila seorang mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, maka setiap hari mahasiswa tersebut akan lebih tekun dan rajin dalam belajar sehingga dihasilkan prestasi belajar yang tinggi pula. Dalam hal ini, tujuan yang ingin dicapai adalah nilai IPK yang sangat memuaskan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa antara lain: faktor dari dalam diri mahasiswa yang terdiri dari aspek jasmani (kesehatan badan dan cacat tubuh), aspek psikologis (psikologis, antara lain intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan), dan kelelahan (kelelahan jasmani dan rohani). Selain itu, faktor dari luar mahasiswa juga memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor dari luar tersebut misalnya, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan, letak rumah, letak kampus, tersedianya peralatan dan tempat belajar yang memadai, kondisi keuangan mahasiswa, dan kondisi alam sekitar mahasiswa yang disesuaikan dengan kebutuhannya juga memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Hubungan Antara Minat Menjadi Guru dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar. Berdasarkan hasil uji Model Summary diperoleh nilai R sebesar 0,365 < 0,5, dengan demikian variabel minat menjadi guru serta motivasi berprestasi berhubungan positif dengan 10
prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Dengan demikian, apabila seorang mahasiswa memiliki minat menjadi guru yang tinggi dan motivasi berprestasi tinggi maka dapat menghasilkan prestasi belajar yang optimal. Namun, jika minat menjadi guru tinggi dan motivasi berprestasi rendah, maka prestasi belajar menjadi kurang optimal. Sebaliknya, jika minat menjadi guru rendah, dan motivasi berprestasi tinggi, maka dapat menghasilkan prestasi belajar yang optimal pula. Sehingga dapat disimpulkan jika seorang mahasiswa ingin memiliki prestasi yang optimal maka harus meningkatkan minat menjadi guru serta motivasi berprestasinya. Variabel di luar penelitian ini yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dapat berupa faktor jasmani, psikologis, dan faktor kelelahan. Selain itu faktor ekstern yang meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat, juga sangat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar seseorang. Hasil penelitian yang sejenis dengan penelitian ini masih belum ditemukan, namun ada beberapa penelitian yang variabelnya hampir sama dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Sr. Yustiana Wiwiek Iswanti CB yang berjudul “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Peran Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Tarakanita I”. Berarti dapat disimpulkan bahwa, siswa SMU Tarakanita I dalam proses belajarnya untuk meraih prestasi yang maksimal dipengaruhi oleh motivasi berprestasi. Selain itu, penelitian ini juga mendukung penelitian Woro Widayanti (2006) yang berjudul “Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang”. Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang dalam mencapai prestasi belajar yang optimal dipengaruhi oleh minatnya menjadi guru.
SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: tidak ada hubungan positif antara minat menjadi guru dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang, dan ada hubungan positif antara minat menjadi guru dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
11
SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka motivasi berprestasi memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar mahasiswa, sedangkan untuk minat menjadi guru, tidak memiliki hubungan dengan prestasi belajar mahasiswa. Dengan demikian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: - Bagi Jurusan Geografi: mengadakan seminar dan workshop pendidikan, yang mampu meningkatkan minat menjadi guru dan motivasi berprestasi mahasiswa jurusan Geografi. - Bagi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Geografi: mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi dengan klasifikasi sedang, sebaiknya segera meningkatkan motivasinya yang salah satu caranya yaitu dengan menambah wawasan pengetahuannya (misalnya dengan membaca buku-buku pendidikan atau artikel lewat internet dan mengikuti seminar-seminar pendidikan). Selain itu, minat menjadi guru juga perlu ditingkatkan lagi misalnya membuka les privat, agar mahasiswa nantinya mampu menjadi seorang guru yang profesional. - Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan variabel lain sebagai variabel bebasnya, karena masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa (misalnya pendekatan belajar mahasiswa). Penambahan tersebut dimaksudkan agar penelitianpenelitian selanjutnya akan dapat saling melengkapi, sehingga pada akhirnya bisa ditarik kesimpulan secara komprehensif (menyeluruh).
RUJUKAN
Hurlock. 1980. Psikologi Pengembangan. Jakarta: Erlangga. Iswanti CB, Sr. Yustiana Wiwiek. ________ . Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Peran Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Tarakanita I. Skripsi tidak diterbitkan. Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation in Education: Theory, research and applications(2nd ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall Merrill. Sardiman, A. M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi berprestasi Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya. Universitas Negeri Malang, BAKPIK. 2012. Pedoman Pendidikan Universitas Negeri Malang. Malang: Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, Informasi, dan Kerjasama Universitas Negeri Malang. Widayanti, Woro. 2006. Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Pestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. 12
Widiastuti, Susanti. 1998. Pengaruh Minat pada Profesi Guru dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 1994 Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA IKIP Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Widuri, Aprilia Ratna. 2010. Pengaruh Minat Pada Profesi Guru Akuntansi dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
13