PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI PENELITIAN TINDAK LANJUT ENDAPAN LUMPUR DI DAERAH PORONG KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR R. Hutamadi, Edie Kurnia, Danny Z. H., Mangara P. Pohan (Kelompok Program Penelitian Konservasi-Pusat Sumber Daya geologi) ABSTRAK Endapan lumpur Porong dengan kandungan bahan padat utama berupa lempung merupakan bahan galian industri yang dapat digunakan untuk banyak keperluan. Selain pemanfaatan fisik lempung, unsur atau senyawa yang terkandung di dalamnya perlu untuk dicermati kemungkinan adanya kandungan bahan galian bernilai ekonomi tinggi agar bencana endapan lumpur porong berpotensi menjadi sumber daya geologi yang bermanfaat bagi pembangunan. Secara umum pemboran mencapai tanah dasar, karena faktor teknis pemboran dan keselamatan kerja, pemboran secara sistematis pada masing-masing pond lumpur sulit dilakukan mengingat kondisi endapan lumpur sebagian tergenang air dan masih sangat plastis (lunak). Analisis major element dan trace element conto endapan lumpur hasil pemboran yang dilakukan pada penelitian tahun yang lalu menunjukkan relatif tidak adanya peningkatan konsentrasi unsur-unsur tersebut terhadap kedalaman lumpur, hal ini menunjukkan kandungan unsur-unsur tersebut sifatnya merata pada endapan lumpur dan tidak terjadi proses konsentrasi unsur-unsur tersebut di bagian bawah (pada kedalaman) endapan lumpur tersebut, sedangkan hasil analisis untuk kegiatan tahun 2008 ini belum diperoleh. PENDAHULUAN berhenti lagi. Sampai kemudian lumpur Semburan Kabupaten
lumpur
Sidoarjo
panas
yang
di
muncul
muncul di tempat lain, yang sampai sekarang lumpur ini belum berhenti. Sampai
pertama kali pada tanggal 29 Mei 2006
saat
ini
semburan
bertepatan 2 hari setelah gempa di
lumpur belum menunjukkan penurunan
Yogyakarta tanggal 27 Mei 2006, terjadi
tingkat
suatu peristiwa geologi yang pertama
berbagai penelitian dan hipotesa yang
kali terjadi di Indonesia di areal
terkait dengan penyebab semburan telah
persawahan Desa Siring, Kecamatan
dilakukan oleh berbagai instansi serta
Porong.
melibatkan berbagai bidang disiplin
Dimulai
dari
semburan-
semburannya,
meskipun
titik
ilmu. Bahkan jumlah debit semburan
pengeboran, kemudian berhenti, setelah
semakin besar, dari awal tanggal 23 Juni
itu terjadi semburan baru yang muncul
2006 sebesar 50.000 m3/hari sampai
di daerah lain, namun masih berdekatan
dengan sekarang 120.000 m3/hari. Dari
dengan lokasi pengeboran, kemudian
fenomena geologi yang menantang,
semburan
kecil
di
dekat
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI peristiwa
ini
kemudian
menjadi
Kegiatan ini dilakukan untuk
peristiwa sosial yang mengenaskan.
mengetahui kandungan unsur logam
Lebih dari 10.000 jiwa harus mengungsi
yang terdapat dalam lumpur sehingga
karena
dapat
rumah
dan
lahan
mereka
diterjang lumpur. Ketinggian lumpur
dikaji
lebih
kemungkinan
lanjut
untuk
pemanfaatannya.
sampai dengan radius 2 km mencapai 2
Kegiatan penelitian tindak lanjut
m, bahkan di beberapa tempat sudah
endapan lumpur Porong pada tahun
lebih dari 10 m.
2008
ini
adalah
merupakan
suatu
rangkaian dan kelanjutan dari kegiat an penelitian endapan lumpur di
unsur logam pada endapan lumpur
daerah Porong yang telah dilakukan
Porong relatif kecil, namun terdapat
sebelumnya. Adapun kegiatan yang
sedikit peninggian nilai pada beberapa
dilakukan
unsur apabila dibandingkan dengan
meliputi
pemboran,
pengambilan conto sedimen, conto air di
kadar
sepanjang aliran S. Porong hingga ke
batulempung. Kandungan logam pada
muara dan pengambilan conto gas di
endapan lumpur Porong mempunyai
sekitar daerah Siring Barat.
kemungkinan dapat berubah apabila ada
yang
fluida
umum
hidrotermal
mempengaruhi,
Latar Belakang
dijumpai
yang
terus
sehingga
Dalam penelitian yang dilakukan
akumulasi.
pada tahun 2007 yang lalu, bahwa
kandungan
sebagian lokasi genangan lumpur masih
karakteristik
banyak yang tergenang air terutama di
hidrotermal yang keluar.
Kuantitas logam
terjadi akumulasi
tergantung
dan
pada
debit
pada larutan
pengambilan
Untuk lebih mengetahui pola
conto pemboran atau lokasi titik bor
sebaran vertikal dan lateral dari unsur
lebih banyak diambil di daerah selatan.
logam dasar secara lebih detil, maka
daerah
utara
Pada masih
sehingga
penelitian
terdapat
ini
daerah
dilakukan kegiatan pemboran endapan
yang
lumpur. Hasil dari kegiatan ini nantinya
tergenang air yang cukup luas tetapi
dapat digunakan sebagai bahan kajian
pengambilan contoh tetap dilakukan,
untuk mengetahui kandungan unsur
tentunya
logam
dengan
juga
walaupun
mempertimbangkan
dasar
dalam
lumpur
serta
faktor keamanan dan keselamatan dalam
kemungkinan pemanfaatan dan atau
melakukan pemboran.
dampak
Hasil
penelitian
terdahulu
menunjukkan bahwa kandungan unsur-
luapan
lingkungan.
lumpur
terhadap
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI empat ke lokasi semburan lumpur di
Maksud dan Tujuan Kegiatan ini dimaksudkan untuk melengkapi data dan menindak lanjuti kegiatan sebelumnya secara lebih rinci dan
melakukan
pemantuan
kualitas
daerah Porong. Waktu dan Pelaksana Penelitian Waktu
kegiatan
lapangan selama 40 hari dari tanggal 19
endapan sungai di sepanjang aliran S.
Agustus
Porong.
September
Tujuan kegiatan ini adalah untuk
pelaksanaan
2008
kegiatan
sampai
2008
dengan
dengan
27
pelaksana
sebanyak 12 orang petugas
mengetahui sebaran unsur baik secara
lapangan, yang terdiri dari Ahli Geologi,
vertikal dan lateral untuk diketahui
Tambang, Surveyor, Teknisi Pemboran
pemanfaatannya
dari
dan Juru Gambar, disamping itu dibantu
pembuangan lumpur tersebut terhadap
seorang petugas pendamping dari Dinas
kualitas endapan S. Porong.
Lingkungan Hidup dan Pertambangan
dan
akibat
Energi Kabupaten Sidoarjo, yaitu Agus Lokasi Penelitian dan Kesampaian
Darsono ST. Kegiatan penelitian di
Daerah
lapangan senantiasa didampingi pula
Lokasi
kegiatan
secara
oleh petugas Badan Penanggulangan
administratif
termasuk
dalam
Lumpur Sidoarjo (BPLS).
Kecamatan
Porong,
Kecamatan
Kegiatan penyusunan laporan
Sidoarjo
dimulai sejak minggu keempat bulan
Provinsi Jawa Timur. Secara geografis
September membutuhkan sekitar tiga
daerah kegiatan terletak diantara 112o
minggu setelah kembali di Bandung
Tanggulangin
Kabupaten
o
42’ 19.87” – 112 44’ 0.56” Bujur Timur o
o
dilanjutkan penyelesaian laporan akhir
dan 7 31’ 3.20” - 7 32’ 30.03” Lintang
diharapkan
Selatan.
Desember
Daerah kegiatan dapat dicapai dengan sangat mudah karena adanya
sebelum 2008
akhir
bulan
itu
sangat
hal
tergantung pada selesainya hasil analisis conto laboratorium,.
berbagai sarana transportasi baik darat maupun udara melalui Surabaya, dari Bandung dapat menggunakan kereta api
2. METODOLOGI Metodologi
yang
dilakukan
atau kendaraan roda empat, atau dapat
dalam rangka melakukan penelitian
pula dengan menggunakan pesawat
tindak lanjut endapan lumpur Porong
terbang
ini, secara umum dapat dibagi menjadi 4
dilanjutkan
ke
Surabaya
dengan
kemudian
kendaraan
roda
tahapan yaitu : • Pengumpulan Data Sekunder
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI • Pengumpulan
Data
Primer
dan
pemboran dan pengambilan conto inti bor.
Pemercontoan • Analisis Laboratorium
Disamping
• Pengolahan Data dan Pelaporan
itu
dilakukan
pengambilan conto sedimen di daerah sepanjang S. Porong sebelum dan
Pengumpulan Data Sekunder. Dalam
mengumpulkan
data
sesudah
pipa
dengan
maksud
pembuangan untuk
lumpur
mengetahui
sekunder yang menyangkut kegiatan
seberapa besar pengaruh pembuangan
tindak lanjut ini dititik beratkan pada
lumpur tersebut terhadap komposisi
penelaahan hasil penelitian endapan
sedimen S. Porong.
lumpur di daerah Porong yang telah
conto
air
dari
sekitar titik pembuangan sampai di
dilakukan sebelumnya. Hasil
Pengambilan
penelitian
menunjukkan
muara sungai. Untuk pengambilan conto
bahwa kandungan unsur-unsur logam
di sekitar muara dilakukan
pada endapan lumpur Porong relatif
menggunakan perahu nelayan setempat.
kecil, namun terdapat sedikit peninggian
Selanjutnya conto-conto air tersebut
nilai
apabila
dianalisis untuk unsur-unsur logam (Cu,
dibandingkan dengan kadar yang umum
Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se)
dijumpai pada batulempung. Kandungan
dan unsur I.Daftar conto dan koordinat
logam pada endapan lumpur Porong
lokasi pengambiln conto dapat dilihat
mempunyai kemungkinan dapat berubah
pada Tabel 4.1 dan 4.2.
pada
beberapa
unsur
dengan
apabila ada fluida hidrotermal yang terus mempengaruhi, sehingga terjadi
Analisis Laboratorium
akumulasi. Akumulasi kandungan logam
Conto lumpur, sedimen sungai
tergantung pada karakteristik dan debit
aktif dan conto gas hasil kegiatan
larutan hidrotermal yang keluar.
lapangan dianalisis seperti terlihat pada Tabel. 1.
Pengumpulan
Data
Primer
dan GEOLOGI
Pengambilan conto Pengumpulan data primer pada penelitian lanjutan ini yaitu meneliti
Kondisi Geologi Secara
fisiografis
daerah
kandungan lumpur lebih difokuskan
kegiatan termasuk ke dalam Zona
penelitian
secara
Randublatung (Bemmelen, 1949) yang
melakukan
merupakan zona sempit memanjang
vertikal
endapan yaitu
pengamatan
fisik
lumpur
dengan
endapan
lumpur,
sekitar 250 km dan lebar 10 km dari
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI Semarang
sampai
Surabaya.
(Lihat
sedangkan reservoir akan tergantung
Gambar Peta Geologi Daerah jawa
kepada
Timur)
reservoir dari daerah yang lebih dangkal. Secara
Zona
struktur
Randublatung
suplai
sedimen
berkualitas
subsurface,
Batupasir kuarsa Formasi Kerek dan
diindikasikan
Merawu yang berumur Middle Miosen
sebagai triangle zone, sebuah zona
dan
segitiga yang diapit zona-zona sesar
Formasi
yang saling berlawanan kemiringan dan
Middle Miosen yang diendapkan ke
arahnya. Di Jawa Tengah dan Jawa
Zona
Timur, Zona Randublatung merupakan
source-nya banyak mengandung serpih
wilayah pertemuan dua buah zone besar
napalan
yakni Zona
lainnya.
Rembang dan Zona
sedimen
debris
Ngrayong
Randublatung
dan
kuarsaan yang
berumur
dan
sedimen
dari
Kendeng,
calcareous
Dengan tatanan geologi yang
Kendeng. Zona
Rembang
merupakan
demikian
menjadikan
Zona
daerah paparan dan slope yang dicirikan
Randublatung menjadi daerah prospek
dengan
yang
minyak dan gas dan telah dibuktikan
mengarah (vergency) ke selatan. Zona
dengan temuan Pertamina di karbonat
Kendeng merupakan slope dan bathyal
Formasi Kujung pada zona ini.
dominasi
sesar
naik
dengan dominasi sesar naik ke arah
Secara
stratigrafi
daerah
utara. Sehingga di daerah pertemuan
kegiatan
tersebut terbentuk sebuah zona sangat
merupakan daerah marine, Selat Madura
sempit, memanjang dan sangat dalam
menjorok jauh ke barat hampir sampai
yang disebut Zona Randublatung. Pada
Kota Semarang. Sungai-sungai seperti
Oligo-Miosen zone ini secara isostatik
Bengawan Solo dan sungai lainnya
tenggelam
bermuara
untuk
pengangkatan
di
mengkompensasi kedua
pada
di
Zaman
Selat
Pleistocene
Madura
purba
zona
mengendapkan sedimen seperti pasir
pengapitnya dan menjadi dapur yang
dan lumpur sehingga terbentuk delta
baik untuk terakumulasinya hidrokarbon
pada
selama ada suplai sedimen yang kaya
berangsur-angsur terjadi pendangkalan.
organik dan diendapkan di dalamnya.
Akibat
pantainya
yang
pendangkalan
selanjutnya
tersebut
lama
zone
kelamaan daratan bertambah ke arah
terhadap
pantai Selat Madura dan terbentuklah
pematangan batuan induk dan adanya
daratan seperti yang terlihat saat ini.
sub-thrust structure di bawah zona sesar
Pada peta geologi regional lembar
naik menjadi perangkap yang baik,
Surabaya dan Sapulu dan peta geologi
Subsided memberikan
triangle implikasi
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI yang
kandungan kimiawi lumpur. Akumulasi
dan
dari unsur-unsur tertentu yang terus
disebutkan
terbawa dalam fluida, pada kurun waktu
bahwa batuan penyusun daerah kegiatan
yang lama berpotensi menimbulkan
adalah endapan aluvial.
perubahan kandungan kimiawi lumpur
regional
lembar
dikeluarkan
Malang
Pusat
Pengembangan
Penelitian
Geologi,
dan lingkungan yang terlewati. Luapan Lumpur Porong Semburan
lumpur
Tingginya panas
di
Porong merupakan fenomena geologi yang menarik dan menjadi perhatian tidak saja para ahli dari dalam negeri namun juga dari luar negeri. Awal semburan terjadi di sekitar Sumur Banjar Panji 1 (BJP-1), dengan debit 5.000 m3/hari. (Lihat Gambar 3.2) Lubang semburan terjadi di beberapa
menimbulkan
menyemburkan lumpur panas dengan volume yang terus meningkat. Pada bulan Mei-Agustus 2006 debit lumpur telah mencapai 126.000 m3/hari.
pemboran yang menembus sampai pada kedalaman 10.300 kaki membawa bahan padat dan cair dengan unsur-unsur dan senyawa terlarut di dalamnya. Bahan padat berasal dari batuan penyusun formasi yang ditembus lubang bor, sedangkan bahan cair sangat tergantung kondisi geologi dan geohidrologi daerah di sekitarnya.
berperan pada mekanisme keluarnya material lumpur panas. Proses geotermal dapat terbentuk oleh pengaruh magmatik menghasilkan cairan hidrotermal yang umumnya mengandung unsur-unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, As, Sb, Au, Ag, Hg, Tl, dan Se. Untuk
mengurangi
dan
senyawa
terlarut pada fluida yang terbawa keluar bersama semburan lumpur panas akan dan
volume
lumpur yang ada saat ini telah dilakukan pembuangan lumpur melalui S. Porong setelah
ada
rekomendasi
Kementerian
Lingkungan
bersifat
plastis
dari Hidup.
mempengaruhi
dan
pekat,
terjadi
pengendapan di aliran S. Porong. Menurut
Subaktian
Karakteristik
Lubis
lumpur
Porong
(2008), mirip
dengan lumpur-lumpur yang umum dijumpai di muara-pantai atau rawarawa. Lumpur jenis ini sebenarnya sudah akrab dengan kehidupan manusia terutama
nelayan
dimanfaatkan
Unsur-unsur
kemungkinan
Kendala yang ada yaitu, karena lumpur
Semburan lumpur dari lubang
terdispersi
hipotesa
lumpur
adanya faktor geotermal yang ikut
tempat, sebelum akhirnya menjadi satu lubang yang dari waktu ke waktu
suhu
kolam
pantai,
sebagai
dasar
bahkan kolam-
pengendapankristalgaram.
Lumpur ini umumnya tidak berbahaya atau
beracun,
kalaupun
terkandung
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI mineral logam atau unsur logam berat
Hasil
maka secara alami akan dinetralkan oleh
Kegunaan Lumpur
Penelitian
Pendahuluan
Terbatasnya
Hasil penelitian yang dilakukan
pemahaman tentang karakter lumpur ini
pada tahun lalu (2007), menunjukkan
telah
kandungan unsur-unsur logam pada
media
lingkungannya.
mengakibatkan
kalangan
masyarakat
banyaknya (terutama
endapan
lumpur
Porong
apabila
pemerhati lingkungan) yang secara tegas
dibandingkan dengan kandungan logam
menolak
rata-rata
kehadiranlumpurPorongdiSelatMadura.
lempung relatif sama, namun ada sedikit
Adalah tidak mungkin menahan
yang
terdapat
pada
batu
peninggian nilai pada beberapa unsur.
lumpur ini di darat menggunakan sistem
Uji pemanfaatan lumpur dengan
dam atau tanggul, karena secara alami
cara pembakaran, lumpur tersebut dapat
lumpur ini akhirnya akan mengalir ke
digunakan
laut juga melalui berbagai media, seperti
keramik dengan pembakaran antara suhu
aliran
800-900oC
permukaan,
limpasan,
aliran
untuk
dan
pembuatan
untuk
body
pembuatan
sungai, ataupun banjir. Mengalirkan
keramik hias dengan pembakaran suhu
luapan lumpur ke Kali Porong sebagai
1400oC
media
genteng.
aliran,
secara
teknik
masih
serta
Hasil
mungkin dilakukan sebab debit aliran air
pembuatan
bata
penelitian
dan
terdahulu
Kali Porong jauh lebih besar dari pada
menunjukkan bahwa kandungan unsur-
debit aliran lumpur ini. Demikian pula
unsur logam pada endapan lumpur
kualitas air dan kandungan padatan
Porong relatif kecil, namun terdapat
tersuspensi Kali Porong di bagian hilir
sedikit peninggian nilai pada beberapa
juga sudah jauh lebih pekat, dicirikan
unsur apabila dibandingkan dengan
oleh
pembentukan
kadar
muara
Kali
batulempung. Kandungan logam pada
Porong. Wacana penempatan lumpur ke
endapan lumpur Porong mempunyai
dasar laut perlu mempertimbangkan
kemungkinan dapat berubah apabila ada
debit aliran. Dengan perkiraan debit
fluida
rata-rata semburan 50.000 m3/hari maka
mempengaruhi,
volume lumpur padatan yang akan
akumulasi.
mengendap di dasar laut mencapai
kandungan
15.000 m3.
karakteristik
dan
hidrotermal
yang
cepatnya
delta-delta
baru
PEMBAHASAN
proses pada
yang
umum
dijumpai
hidrotermal
yang
sehingga Kuantitas
emas
pada
terus terjadi
akumulasi
tergantung debit keluar.
pada larutan Hasil
penelitian sekarang ini belum diperoleh
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI karena
conto
sedang
dianalisis
di
laboratorium.
Pemboran dilakukan
endapan lumpur
pada
lokasi-lokasi
yang
merupakan lanjutan pemboran tahun Penelitian
Lanjutan
Endapan
yang
lalu,
pada
diusahakan
Lumpur Sesuai
dengan
tujuan
dari
luas
pemilihan
mewakili
endapan
lokasi
masing-masing
lumpur.
Pekerjaan
penelitian lanjutan ini yaitu : untuk
pemboran tetap dilakukan walaupun
mengetahui sebaran unsur baik secara
beberapa lokasi masih tergenang air
vertikal dan lateral dengan melakukan
tentunya
pemboran endapan lumpur pada lokasi
faktor teknis pemboran dan keselamatan
genangan
diketahui
kerja. Pemboran diupayakan sampai
mengetahui
mencapai kedalaman dasar dari endapan
kandungan unsur-unsur dari lumpur
lumpur yaitu permukaan tanah sebelum
tersebut yang terendapkan di aliran S.
tergenang. (Lihat Foto2)
lumpur
untuk
pemanfaatannya
dan
dengan
mempertimbangkan
Hasil pemboran menunjukkan
Porong. Adapun
kegiatan
penelitian
tidak seluruhnya dapat mencapai titik
meliputi pekerjaan pemboran endapan
dasar karena membentur pondasi atau
lumpur pada beberapa lokasi terpilih,
bekas puing-puing reruntuhan rumah.
pengambilan
Pada lokasi yang sudah sangat kering
conto
sedimen
di
sepanjang aliran S. Porong, dari daerah
pemboran
Watukosek hingga ke muara sungai, air
mengalami kendala untuk mencapai
permukaan
kedalaman lebih dari 5 m karena alat bor
dan
pengambilan
conto
secara
manual
ini
juga
semburan gas di daerah Siring Barat.
gambut
Pemboran Endapan Lumpur
melengkung. Dengan kondisi endapan
Pemboran menggunakan
alat
dilakukan bor
yang
dengan biasa
tersebut
lumpur
sudah
mulai
yang ada pada saat itu
kedalaman
hanya
dapat
mencapai
digunakan dalam eksplorasi endapan
maksimal 8 m. Pengambilan conto inti
gambut. Pemilihan jenis bor ini setelah
bor lumpur umumnya dilakukan dengan
mempelajari sifat dari endapan lumpur
interval kedalaman 1 m. Ada pula yang
yang relatif plastis sehingga lubang bor
hanya pada kedalaman tertentu saja pada
tidak bisa utuh terbentuk, maka dengan
lokasi
menggunakan peralatan bor gambut
berbahaya
tersebut pekerjaaan pemboran cukup
pemboran.
efektif.
yang
tergenang
bagi
air
keselamatan
karena kerja
Selama penelitian berlangsung telah dilakukan pemboran sebanyak 33
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI lubang bor dengan jumlah kedalaman
conto. Seluruh titik lokasi pengambilan
110 m dengan jumlah conto yang
conto koordinatnya diikat dengan GPS. Lokasi
didapat 110 conto. Seluruh titik lokasi pengambilan
conto
pemboran
pengambilan
conto
dipilih mulai daerah sekitar Watukosek
koordinatnya diikat dengan GPS. Peta
untuk
lokasi pengambilan conto lumpur dapat
sedimen S. Porong tersebut hingga
dilihat pada Gambar 4.1, daftar conto
muara
dan koordinat pengambilan conto dapat
seberapa besar pengaruh pembuangan
dilihat pada Lampiran Tabel 4.1.
lumpur tersebut terhadap komposisi
Seluruh
conto
lumpur
tersebut
selanjutnya dianalisis : 1. Analisis Major Element, guna
mengetahui
sungai,
sedimen
S.
kandungan
rona
untuk
awal
dari
mengetahui
Porong,
khususnya
unsur-unsur
trace
elementnya.
mengetahui kandungan unsur-
Pada saat dilakukan penelitian
unsur utama yaitu SiO2, Al2O3,
di sekitar titik pembuangan lumpur
Fe2O3, CaO, MgO, TiO2, P2O5,
kondisi di S. Porong dipenuhi dengan
SO3, MnO, H2O, NaO, K2O dan
endapan lumpur, terjadi pengendapan
HD yang terkandung dalam
dan pendangkalan (blocking), endapan
lumpur tersebut yang dikaitkan
tersebut tidak larut atau mengalir akibat
dengan kegunaan dan manfaat
cuaca musim kering, debit aliran S.
dari lumpur tersebut.
Porong juga sangat jauh berkurang.
2. Analisis Trace Element, guna
(lihat Foto 4.3) Upaya untuk mengatasi
mengetahui kandungan unsur-
hal tersebut dilakukan pengerukan dan
unsur Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn,
penggarukan
Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se dan I
ekskavator
oleh yang
beberapa telah
alat
dilengkapi
ponton. Pengambilan conto sedimen dan air di daerah aliran S. Porong Pengambilan conto sedimen Dalam penelitian ini dilakukan juga pengambilan conto sedimen di aliran S. Porong, di daerah sebelum titik
Peta lokasi pengambilan conto sedimen S. Porong dapat dilihat pada Gambar 4.2, daftar conto sedimen dan koordinat
muara sungai, telah diambil sebanyak 8
conto
dapat
conto
air
dilihat pada Tabel 4.2. Pengambilan conto air Pengambilan
pembuangan lumpur dan daerah setelah titik pembuangan lumpur hingga ke
pengambilan
dilakukan di 18 lokasi. Pengambilan conto air dari sekitar titik pembuangan sampai
di
muara
sungai.
Untuk
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI pengambilan conto di sekitar muara
1. Pekerjaaan
dilakukan dengan menggunakan perahu
efektif
nelayan setempat. Selanjutnya conto-
peralatan
conto air tersebut dianalisis untuk unsur-
Kedalaman pemboran maksimal
unsur logam (Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd,
yang dapat dicapai sekitar 8 m.
dengan
gambut.
beberapa
masih tergenang air Pengambilan conto semburan gas di sekitar Siring Barat Pengambilan conto gas
di
daerah
Siring
semburan
Barat
telah
cukup
menggunakan
bor
2. Meskipun
Cr, Hg, As, Sb, Se) dan unsur I.
pemboran
lokasi kegiatan
pemboran
tetap
dilakukan.
Pemboran
telah
dilakukan
sebanyak 33 titik dengan jumlah kedalaman 110 m.
dilakukan sebanyak 4 tabung conto,
3. Pemboran secara sistematis sulit
terutama di lokasi kemunculan gas yang
dilakukan pada lokasi yang
sudah ditangani oleh BPLS dimana
masih tergenang air.
sudah dipasang instalasi penyaluran dan
4. Pengambilan conto disepanjang
pembuangannya. Di luar daerah itu
S. Porong berupa conto air
berupa semburan liar yang berhubungan
sebanyak 18 conto dan conto
langsung dengan udara terbuka dan
sedimen sebanyak
umumnya
Pengambilan conto dilakukan di
kemunculan
gas
disertai
8 conto.
semburan air keatas sehingga tidak
daerah
mungkin diambil contonya karena sudah
pembuangan lumpur dan daerah
terkontaminasi.
setelah pembuangan hingga ke
Seluruh
titik
lokasi
pengambilan conto koordinatnya diikat
sebelum
titik
muara sungai. 5. Analisis major element dan
dengan GPS. Hasil pengamatan di lapangan
trace element conto endapan
sifat gas yang keluar berbau dan mudah
lumpur hasil pemboran yang
terbakar.
di
dilakukan pada penelitian tahun
beberapa tempat telah dimanfaatkan
yang lalu menunjukkan relatif
oleh penduduk setempat sebagai bahan
tidak
bakar untuk memasak.
konsentrasi unsur-unsur tersebut
Kemunculan
gas
ini
adanya
peningkatan
terhadap kedalaman lumpur, hal KESIMPULAN Kesimpulan
ini sementara
penelitian tindak lanjut ini, berdasarkan pengamatan di lapangan adalah :
menunjukkan
unsur-unsur
kandungan
tersebut
sifatnya
merata pada endapan lumpur dan
tidak
terjadi
proses
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI konsentrasi unsur-unsur tersebut
sekitar desa Siring Barat. Gas
di
(pada
yang keluar bersifat berbau dan
lumpur
mudah terbakar, sehingga perlu
bagian
kedalaman) tersebut,
bawah endapan sedangkan
hasil
penanganan yang serius.
analisis untuk kegiatan tahun 2008 ini belum diperoleh. 6. Pengambilan
conto
gas
sebanyak 4 tabung diambil di
DAFTAR PUSTAKA
Davis Jr, R., 1983, Depositional System ; A Genetic Approach to Sedimentary Geology, Prientice Hall Inc. Kep. Men. LH No 42 Thn 1996, tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas Serta Panas Bumi. Keputusan Gubernur Jawa Timur No.45 Tahun 2002, tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Industri Lainnya di Jawa Timur. Peraturan Pemerintah, PP No.18 tahun 1999, tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Pettijohn, 1975, Sedimentary Rocks, Harper and Row Publisher. Santosa, S dan Suwarti, T., 1992. Geologi Lembar Malang, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung Sabtanto, J.S., Gunradi, R., Ramli, Y.R., 2007, Geokimia Sebaran Unsur Logam Pada Endapan Lumpur Sidoarjo, Pusat Sumber Daya Geologi.. Tim Penelitian Tindak Lanjut, 2007, Laporan Penelitian Tindak Lanjut Endapan Lumpur di daerah Porong Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur, PMG, Badan Geologi, Bandung. www.detiknews.com www.esdm.go.id www.hotmudflow.wordpress.com www.iagi.co.id www.rovicky.wordpress.com
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI Tabel 1. Jenis dan Analisis yang Dilakukan Jenis Conto
Lumpur
Lumpur
Sedimen Sungai Gas
Jumlah
110
110
Unsur yang dianalisis
Metoda
Analisis Basah
AAS
Major Element : SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, TiO2, P2O5, SO3, MnO, H2O, NaO, K2O dan HD Trace Element : Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se dan I Trace Element :
8
4
AAS
Au, Ag, Cu, Pb, Zn, Mn, Fe, Cd, Cr, Hg, As, Sb, Se dan I H2, O2, + Ar, N2, CH4, CO2, SO2, H2S, HCl, NH3, H2O
Lokasi Penelitian
Gambar 1. Lokasi Penelitian
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI
Gambar 2. Peta Geologi Daerah Jawa Timur
Gambar 3. Sketsa Penampang Terjadinya LUSI (Sumber : Hot Mud Flow in East Java- www.hotmudflow.wordpress.com)
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI PETA LOKASI TITIK BOR
PETA KERJA PENANGGULANGAN LUMPUR DI DAERAH LUMPUR SIDOARJO SIDOARJO
Bor 18
0
Bor 17
0,5
Bor 19
Bor 22
Bor 20
Bor 06 Bor 05
Bor 15
Bor 21
1
kilometers
Bor 16
Bor 14 Bor 04
Bor 09
Bor 13
Keterangan :
Bor 03 A/G/1
Bor 02
Bor 12
Bor 08
Titik Bor
Bor 10
Bor 01 Bor 07
Titik Ga, air dan lumpur
A/L/4 Bor 30 Bor 31
Titik Tanggul
Bor 27 Bor 26 Bor 28 Bor 32
PETA INDEK
Bor 29 Bor 25
Bor 24
Bor 23
JAWA TIMUR
Daerah Penelitian
(Sumber : Peta Genangan Lumpur Agustus 2008, BPLS) Gambar 4. Peta Lokasi Titik Bor -7 30'
705000
700000
695000
112 45'
-7 30' 9170000
690000
AIR/3
Bor 11
GAS/5
685000
GAS/2
SE LA T
(((( ( ( ( (( (( ( (( ( ( ( ( ( (( ( Bor 18
Bor 17
Bor 19
Bor 22
Bor 16
Bor 20
Bor 21
Bor 06 Bor 05
Bor 15
Bor 14
Bor 04
Bor 13
Bor 09
( (( ( ( ( ( ( A/ G / 1
G AS/ 2
G AS/ 5
AI R/ 3
Bor 03
LPD/A/19
Bor 12
Bor 02
Bor 08
Bor 10
Bor 01
MA DU R
Bor 07
A/ L/ 4
Bor 31
Bor 30
Bor 32
( ( (( ( ( ( ( Bor 27
Bor 26
Bor 11
LPD/A/13 LPD/A/07
Bor 28
Bor 33
LPD/A/S/09
LPD/A/15
A
LPD/A/17
LPD/A/11
Bor 29
LPD/S/05
Bor 25
Bor 24
LPD/L/20
Bor 23
LPD/A/S/24
9165000
LPD/A/12 LPD/S/01
LPD/A/06
LPD/A/18 LPD/A/14
LPD/A/L/10
LPD/A/S/08
LPD/A/16
LPD/A/21 LPD/S/03 LPD/A/22
LPD/A/23 LPD/S/04 LPD/S/02
9160000
Sumber Peta dari Dem
PETA LOKASI CONTO DI SUNGAI PORONG SIDOARJO
Keterangan : Jalan Tol
Pusat semburan
PETA INDEK
Jalan raya
Rel Kereta Api
Sungai
JAWA TIMUR
Titik Lokasi
0
2,5
kilometers
5 Titik Bor
Daerah Penelitian
Gambar 5. Peta Lokasi Conto Sedimen dan conto air di S. Porong
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2008, PUSAT SUMEBR DAYA GEOLOGI
Foto 1. Pusat semburan lumpur
Foto 2. Pemboran endapan lumpur
Foto 3. Pembuangan lumpur di S. Porong terjadi pengendapan dan pendangkalan sungai (September 2008)
Foto 4. Pemanfaatan kemunculan gas untuk memasak di Pamotan