Pertemuan ke-1 & 2
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KELAS
Pengertian dan Pentingnya Manajemen Kelas, Serta Tujuan Manajemen Kelas
Inggris
“Manajemen”= Pengelolaan yang berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran
Indonesia
"Pengelolaan"= Penyelenggaraan agar suatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien
Bahasa
M A N Arti A
• Tindakan atau kemampuan untuk memperoleh hasil yang diingini dengan menggunakan orang-orang yang mempunyai keahlian khusus
J E Harpiah M E
• Depdik, 1989 Proses memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan
N
Pentingnya
Sebagai proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema-problema dan situasi kelas. Hakikatnya merupakan aspek pendidikan utama
Tujuan
Untuk menciptakan kondisi kelas yang berupa lingkungan baik yang memungkinkan siswa berbuat sesuai dengan kemampuan
Pertemuan ke-3, 4 & 5
SEPULUH PENDEKATAN MANAJEMEN
(1) Otoriter
(2) Intimidasi
(5) Instruksional
(3) Permisif
(6) Pengubahan Perilaku
(8) Proses Kelompok
(9) Elektis
(4) Buku Masak
(7) Iklim-Sosio Emosional (10) Analistik Pluralistik
PENJELASAN DAN APLIKASI DARI PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS No.
1
2
3
PENDEKATAN
PENJELASAN
Pendekatan Otoriter
Memandang bahwa manajemen kelas adalah proses pengendalian perilaku peserta didik peranan guru mengembangkan dan memelihara kendala melalui penanaman disiplin.
Pendekatan Intimidasi
Manajemen kelas sebagai proses mengendalikan perilaku peserta didik lain halnya dengan otoriter, tampak lebih dilandasi bahwa perilaku peserta didik paling baik dikendalikan oleh perilaku guru; (menyalahkan, ancaman, paksaan, penolakan). Peran guru menggiring peserta didik berperilaku sesuai dengan keinginan guru dan merasa takut untuk melanggarnya.
Pendekatan Permisif
Bertentangan dengan intimidatif. Esensinya terletak pada peran guru memaksimalkan kebebasan peserta didik. Jika tidak dilakukan maka yang terjadi adalah proses menghambat peserta didik
No.
4
5
6
7
PENDEKATAN
PENJELASAN
Pendekatan Buku Masak
Berbentuk rekomendasi berisi daftar-daftar hal yang harus dilakukan/ yang tidak harus dilakukan oleh seorang guru apabila menghadapi berbagai tipe masalah manajemen kelas. Biasanya dapat ditemukan dalam artikel “tiga puluh cara memperbaiki perilaku peserta didik”. Pendekatan ini tidak dijadikan atas dasar konsep yang jelas, sehingga tidak ditemukan prinsip-prinsip yang memungkinkan guru menerapkan secara umum, bersifat mutlak apabila gagal tidak ada alternatif lain.
Pendekatan Instruksional
Manajerial yang efektif adalah hasil perencanaan guru dalam pengajaran yang bermutu. Pengembangan strategi manajemen kelas: • Menyampaikan kurikulum dan pelajaran yang menarik, relevan dan sesuai. • Menerapkan kegiatan efektif; menyediakan daftar rutin kelas; memberikan pengarahan yang jelas; menggunakan dorongan yang bermakna; memberikan bantuan yang mengatur kembali struktur situasi.
Pendekatan Pengubahan Prilaku
Prinsip utama adalah perilaku merupakan hasil proses belajar. Bahwa seorang peserta didik berperilaku menyimpang disebabkan oleh salah satu dari dua alasan: a. Peserta didik telah belajar berperilaku tidak sesuai b. Siswa tidak belajar berperilaku yang sesuai Pendekatan ini dibangun atas dua sumsi: - Empat proses dasar mengajar - Pengaruh kejadian dalam lingkungan.
Pendekatan Iklim-Sosial
Berakar pada psikologi penyuluhan klinikal, dank arena itu memberikan arti yang sangat penting pada hubungan antar pribadi. Gagasan yang bercirikan pendekatan ini: - Carl Rogers; kelancaran proses belajar tergantung pada kualitas sikap guru-siswa., hakikinya ketulusan, keserasian, sikap menerima, menghargai, perhatian, percaya dan empatik - Ginott; komunikasi yang efektif untuk meningkatkan hubungan guru-siswa, disamping keserasian, empati dan contoh dari guru - Glesser; terapi kenyataan kebutuhan identitas - Dreikurs; kelas yang demokratis, konsejuensi logis wajar perilaku siswa.
No.
8
9
10
PENDEKATAN
PENJELASAN
Pendekatan Proses Kelompok
Asumsi: kehidupan sekolah berlangsung dalam lingkungan kelompok yakni kelompok kelas. Tugas pokok guru menciptakan dan membina kelompok kelas yang efektif dan produktif. Kelompok kelas adalah suatu sistem sosial penciptaan kelas oleh guru menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang efektif. Schanuck & Schanuk dalam Weber mengemukakan 6 ciri M.K “Harapan, Kepemimpinan, Daya tarik, Norma, Komunikasi dan Keterpaduan”.
Pendekatan Elektis
Syarat: 1. Menguasai pendekatan-pendekatan potensial/ pengubahan perilaku. Penciptaan iklim sosioemosional (proses kelompok) 2. Memilih pendekatan yang tepat. Wilford & Weber : Pendekatan dengan cara menggabungkan semua aspek terbaik dari berbagai pendekatan untuk menciptakan suatu kebulatan/ keseluruhan yang bermakna secara filosofis, teoritis psikologis yang dinilai benar
Pendekatan Analistik Pluralistik
Pendekatan ini member kesempatan kepada guru untuk memilih strategi manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi dari berbagai pendekatan yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil menanggulangi masalah manajemen kelas dalam situasi yang telahdi analisis.
Pertemuan Ke-6
BAGAN PROSEDUR PENGELOLAAN KELAS
Manajemen Kelas
Manajemen Kelas Preventif
Manajemen Kelas Kuratif
Prosedur Manajemen Kelas Preventif
Prosedur Manajemen Kelas Kuratif
Rancangan Prosedur Manajemen Kelas Preventif
Rancangan Prosedur Manajemen Kelas Kuratif
Menciptakan dan Mempertahankan Kondisi Lingkungan Optimal
Pertemuan Ke-7
LANGKAH-LANGKAH RANCANGAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS
Manajemen Kelas
Preventif
Kuratif
Hakikat Peserta Didik Hakikat Penyimpangan
Macam-macam Pendekatan Manajemen Kelas
Rancangan Prosedur Manajemen Kelas
Balikan
Menciptakan Kondisi Optimal Mempertahankan Kondisi Optimal
Monitoring
PENJABARAN LANGKAH-LANGKAH RANCANGAN PROSEDUR MANAJEMEN KELAS
Manajemen Kelas
Preventif
Kuratif
Individual
Kelompok
Rancangan Prosedur Manajemen Kelas
Identifikasi Masalah Analisis Masalah Penilaian Alternatif Pemecahan Balikan
Pelaksanaan
Balikan
Penciptaan Kondisi Optimal Mempertahankan Kondisi Optimal
Monitoring
Pertemuan Ke-8 , 9 & 10
PENGATURAN KONDISI DAN FASILITAS KELAS
Kebersihan • Kelas harus bersih • Lantai, tempat duduk • Dinding, tempat sampah tersedia pada tempat yang khusus • Kebersihan lingkungan
Suhu dan Fentilasi • Jendela harus cukup besar • Udara sehat dengan fentilasi yang baik
Penerangan • Cahaya harus dating dari kiri cukup terang tetapi tidak menyilaukan • Siswa dapat melihat tulisan dengan jelas, baik tulisan dipapan tulis maupun waktu bacaan.
PENGATURAN KONDISI DAN FASILITAS KELAS Tempat Duduk • Pola berderet/ berbaris berjajar • Pola susunan berkelompok • Pola formasi tapal kuda (guru berada ditengah para siswa • Pola lingkaran atau persegi tidak ada pemimpin kelompok
Ruang Studio/Lab • Fungsi sebagai tempat pembelajaran dan dilengkapi dengan peralatan misalnya panggung pertunjukan fasilitas video
Orgasional • Pergantian pelajaran • Guru berhalangan hadir • Masalah antar siswa • Upacara bendera/ kegiatan lain
Absen • Untuk mengetahui kehadiran siswa/hal lainnya sehingga guru mengetahui alasanalasan kehadiran siswa
Sosio-Emosional • Menyangkut peran guru sebagai model, pengembang, perencana, pembimbing, fasilitator KONDISI
Administrasi Daftar presensi, ruang bimbingan siswa, tempat baca, tempat sampah, catatan pribadi siswa
Pertemuan Ke-11 PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN KELAS A. Disiplin - Bahasa;
Disciplina : Belajar dan mengajar
- Istilah;
Disciple
: Mengikuti orang belajar dibawah pengawasan seorang pemimpin
Ketertiban Siasat Ketertiban-Siasat - Hakikat
Pernyataan sikap mental dari individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan yang didukung oleh kesadaran dalam rangka pencapaian tujuan
- Sikap
untuk memenuhi tuntutan nilai-nilai
B. Konsep-konsep Disiplin Kelas 9 Kebutuhan siswa
: Faktor yang relevan dalam menentukan disiplin kelas
9 Keberadaan guru kelas : Disiplin guru perlu ditampilkan, selain sebagai pengajar 9 Materi dan Disiplin
: Dikaitkan pada pemahaman umum para siswa
9 Komponen penting disiplin harus dirumuskan
C. Tahap-Tahap Disiplin Kelas Cara mendisiplinkan hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak serta membantunya untuk mencapai tingkat perkembangan berikutnya. Tahap-tahap perkembangan dari Piaget telah mengaplikasikan untuk disiplin kelas yang baik sebagai pengajaran yang baik. Usia 2 – 7 tahun: Ciri utama “Egosentrisme” anak-anak merasa bahwa dunia hanyalah satu tempat menguntungkan punya mereka sendiri dan tidak mampu bekerja sama yang baik. Usia 4 – 7 tahun: Anak-anak menerima secara egosentris pendapat dan pandangan sebagai miliknya dan kebiasaan-kebiasaan yang ditimbulkan didalam otoritas orang dewasa. Tahap inilah dikatakan tahap moralisme guru dapat membantu anak mengalihkan dari berpikir egosentris kepada berpikir operasional dengan menjelaskan mengapa dan apa tingkah laku perbuatan itu baik.
Pertemuan Ke-11
D. Disiplin di Ruang Kelas dan Disiplin di Sekolah Sebab-sebab timbulnya problema disiplin
: 9 Kegaduhan 9 Corak suasana sekolah 9 Pengaruh komunitas yang tidak diinginkan 9 Ketidak teraturan dalam menerapkan hukuman dan peraturan
Tipe Penanggulangan
: 9 Kerjasama Kepala Sekolah beserta staf 9 Penyusunan jadwal yang baik 9 Menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan 9 Menciptakan hubungan baik dengan lingkungan dan aparat keamanan
Teknik Pemeliharaan Disiplin Kelas
: 9 Tepat waktu dan mulailah pelajaran 9 Siapkan segala sesuatu yang harus dikerjakan siswa 9 Siapkan rencana pelajaran dan kapan aktivitas itu dikerjakan 9 Bervariasi dalam aktivitas kelas 9 Tidak mengancam dan menentang siswa 9 Membuat tugas yang tepat dan cocok 9 Jagalah dan kontrol suara guru
Pertemuan Ke-12 & 13 FAKTOR YANG MENIMBULKAN GANGGUAN DISIPLIN KELAS
1. Guru yang membiarkan peserta didik berbuat salah M
2. Tidak suka kepada peserta didik
A S
GURU
A
3. Lebih mementingkan pelajaran dari pada peserta didik 4. Kurang menghargai peserta didik/siswa 5. Kurang senang
L
6. Kurang rasa humor
A H 1. Siswa
Y
memaanfaatkan
situasi
yang
tidak
menguntungkan untuk tidak disiplin
A
2. Banyak dari siswa tidak suka/ benci terhadap sekolah yang
N G
cepat
SISWA
tidak memberikan kepuasaan kepada semua harapan siswa dan para lulusan 3. Anak yang suka membandel, anak dari kurang harmonis,
D
anak yang sakit, anak yang kurang tidur, anak yang malas
I
membaca, anak yang pasif
T I M
1. Lingkungan rumah (keluarga). Misalnya:kurang perhatian,
B
ketidakteraturan,
U
masing.
K
2. Situasi tempat tinggal. Seperti: lingkungan criminal,
A
D A R I
ketidakharmonisan,
kecemburuan, masa bodoh, tekanan, sibuk urusan masing-
L
N
perlengkapan,
LINGKUNGAN
lingkungan bising, lingkungan minuman keras 3. Lingkungan Sekolah. Seperti kelemahan: guru, kurikulum, manajemen kelas, ketidaktertiban dan kurang fasilitas 4. Situasi Sekolah: hari pertama dan hari akhir sekolah. Misalnya: pergantian mata pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku, jadwal aktivitas sekolah yang kurang cermat, bau makanan, suasana gaduh dari tempat lain.
Pertemuan Ke-12 & 13
JENIS DAN TEKNIK MENANGANI GANGGUAN DISIPLIN KELAS
G = Gangguan G. Percakapan
G. Melempar Catatan
G. Perpindahan Situasi
G. pengaduan
JENIS GANGGUAN DISIPLIN KELAS
G. Permusuhan
G. Kebebasan yang berlebihan diantara siswa
G. Tabiat Marah
G. Penyontekan G. Kurang Perhatian
J E N I S G A N G G U A N D I S I P L I N K E L A S
Akibat
Percakapan antar peserta didik yang tidak baik akan mengancam disiplin dan guru perlu segera menanggulang
Teknik
• Menghampiri dan memberi tahu • Bertanya/ meminta siswa mengajukan pertanyaan • Menyuruh menyelesaikan tugas khusus • Cepat tanggap
Akibat
Naluri manusia. “Kebebasan bermain waktu belajar”
Teknik
• Kewibawaan guru • Siswa diingatkan tentang hak dan kewajiban diluar belajar
Akibat
• Sifat egoism anak SD yang tinggi • Sikap siswa
Teknik
• Guru mengadakan interaksi yang baik: guru-siswa, siswa-siswa, suru-siswa-siswa • Guru menjadi penengah dari siswa yang berselisih • Guru menerapkan nilai-nilai agama bias dihubungkan dengan PPKN
(a) Percakapan
(b) Kebebasan Berlebihan
(c) Permusuhan Peserta Didik/ Kelompok
J E N I S
K E L A S
Ketidakdisiplinan peserta didik/ materi yang melebihi batas
Teknik
• Beri motivasi dan kesempatan bijak serta tugas yang sesuai dengan kemampuan • Pendekatan dengan kata-kata bahwa menyontek akibat tidak belajar • Belajarlah dengan rajin dan tekun sebab selain konsentrasi buyar juga tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik
Akibat
Biasanya kurang dapat mengontrol diri sendiri dan kurang menghargai otoritas
(d) Penyontekan
G A N G G U A N D I S I P L I N
Akibat
(e) Kurang Perhatian Teknik
• Mengetahui latar belakang siswa • Alat yang digunakan, misalnya: - Interest-inventery: Cara sederhana Alat ini berupa penanyaan misalnya tentang buku yang disenangi, hobi favorit/ acara TV - Sosiogram: Untuk melihat bagaimana persepsi para siswa dalam rangka hubungan sosial psikologis dengan teman-temannya - Feed back Letter: siswa diminta membuat suatu karangan/ surat tentang perasaan terhadap sekolahnya (pertama kali masuk, pelajaran, istirahat, lingkungan, guru, dsb).
Akibat (f) J E N I S G A N G G U A N D I S I P L I N K E L A S
Tabiat marah
(g)
Teknik
• Guru segera menghampiri/ memindahkan siswa yang bertabiat marah dan menjauhkan peserta didik lain • Guru sebagai pendengar, mencari sebab dan membantu menyelesaikan persoalan
Akibat
Ganti Pelajaran, Pindah Kelas, Perubahan Jadwal
Teknik
• Alternatif • Inisiatif • Pengawasan
Akibat
• Kebosanan • Ketidaktepatan “KBM”
Teknik
• Mengambil tindakan hati-hati, cepat dan tepat • Secara persuasive menyatakan perbuatan demikian tidak baik, merugikan diri sendiri dan mengganggu orang lain
Perpindahan Situasi
(h) Melempar Catatan
(i)
Akibat
Pengaduan Teknik
• Guru harus dapat membedakan pengaduan dan laporan • Bijaksana dan konsisten dalam menjelaskan hal-hal tersebut
Pertemuan Ke-14 & 15 PENCEGAHAN GANGGUAN DISIPLIN KELAS Sajian yang menarik
Penampilan Menarik
Ketepatan Menangani Masalah
Belajar Dari Kesalahan
Penggunaan Hukuman Langkah-langkah Pencegahan P E N C E G A H A N
1
Sajian Menarik
• Metode bervariasi • Variasi suara • Sumber / Alat Peraga
Prosedur
• Orientasi • Latihan/Praktek • Umpan Balik
G A N G G U A N D I S I P L I N
• Lanjutan 2
Penampilan Menarik
• Guru Sebagai Model - Cara berpakaian - Cara berbicara - Bertingkah laku
3
4
Ketepatan Menganani Masalah
Belajar dari Kesalahan
Belajar dari pengalaman mengajar 9 Pengalaman 4-5 tahun mengajar akan disadari banyak hal positif, efektif namun ada yang kurang efektif untuk dilaksanakan 9 Kesiapan guru mengajar 9 Guru
dapat
pengalaman
memetik
manfaat
dari
P E N C E G A H A N
5
Penggunaan Hukuman
G A N G G U A N D I S I P L I N K E L A S
Prinsip-prinsip
: 9 Hukuman diberikan secara hormat dan penuh pertimbangan 9 Alasan mengapa hukuman diberikan 9 Hundari hukuman yang bersifat fisik 9 Jangan mendendam 9 Konsisten denganpemberian hukuman
Jenis-Jenis Hukuman
: 9 9 9 9 9 9 9
Pengurang skor/ penurunan peringkat Pengurangan hak Hukuman berupa benda Pemberian celaan Penahanan sesudah sekolah Penyekoran Pengiriman kepada orang tua
Para pendidik tidak setuju mengenai sesuatu yang mengakibatkan berkembangnya perilaku menyimpang dibiarkan. Hukuman kadangkadang kurang efektif dari ganjaran yang perlu diambil.
6
Langkah-langkah Pencegahan
a. Umum
: Peduli, tandai gangguan, Amati dengan seksama, Tingkatkan kepentingan semua pihak, humor, penyusunan kembali semua program, rutinitas, permohonan langsung, hindari barang-barang yang menggangu, pengendalian fisik
b. Moderat
: Susun aktivitas kelas, tentukan prosedur, ketentuan pembelajaran, susun aktivitas dan tugas-tugas akademik, susun kegiatan yang sudah rutin, tekankan tujuan dampak sampingan, laksanakan kegiatan monitoring, waktu yang efektif
c. Kemanusiaan
: Pengembangan kesadaran diri melalui umpan balik pengembangan dan pemeliharaan efisiensi, komunikasi.