PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DI TINJAU DARI SEGI MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII DI SMP IT ABUBAKAR YOGYAKARTA ZULKARNAIN
ABSTRAK Latar belakang dalam penelitian ini berdasarkan hasil observasi pada SMP IT Abubakar Yogyakarta pada kelas VIII rendahnya prestasi belajar IPS yang diperoleh pada ujian tengah semester siswa kelas VIII, rata-rata di bawah 65. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Hubungan atara Prestasi Belajar IPS Terpadu dengan Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar pada Kelas VIII di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta”. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dan kedisiplinan dengan prestasi belajar pada siswa kelas VIII SMP IT Abu Bakar Yogyakarta”. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP IT Abu Bakar Yogyakarta berjumlah 173 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 114 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode skala dan dokumentasi. Skala digunakan untuk mendapatkan data motivasi belajar dan kedisplinan belajar. Metode dokumentasi untuk mendapatkan data prestasi belajar IPS.Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dan korelasi ganda, dengan uji asumsi normalitas dan linieritas. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahawa (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, dengan koefisien korelasi sebesar 0,572 dengan p =0,000 karena p lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). (2) Ada hubungan positif yang signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar, dengan koefisien korelasi sebesar 0,584 dengan p = 0,000 karena p lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). (3) Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar koefisien korelasi R sebesar 0,709 dengan p = 0,000 karena p lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05)
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar
Dari pengertian tersebut, dapat
A. Latar Belakang Prestasi
belajar
dalam
dunia pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. pada
Prestasi
hakekatnya
cermin
dari
belajar
merupakan
usaha
belajar.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah
dicapai
mendapat waktu
setelah
pengajaran
tertentu.
Semakin
siswa
baik
prestasi yang dicapai. Dengan lain,
prestasi
siswa
merupakan cerminan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran.
prestasi belajar adalah tingkat pemahaman
bahwa hal
prestasi
yang
penting
dalam pendidikan karena menjadi salah satu alat ukur sejauhmana tingkat pemahaman siswa dalam suatu materi. Selain itu, tinggi rendah prestasi belajar sering pula dikaitkan dengan baik buruknya mutu pendidikan. Prestasi
belajar
dapat
dijadikan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan
dan
teknologi.
Selain itu prestasi juga sebagai bahan
evaluasi
meningkatkan
dalam
mutu
rangka
pendidikan
karena prestasi yang telah diraih
Menurut Slameto (2010) “
sejauhmana
merupakan
dalam
usaha belajar semakin baik pula
kata
dikatakan
anak
terhadap materi yang diterima”.
oleh siswa digunakan sebagai tolok ukur tingkat produktivitas suatu
institusi
pendidikan
dan
kesuksesan siswa dalam belajar.
Prestasi belajar yang maksimal
dilihat dari masih banyak siswa
hanya
yang nilainya berada di bawah
dapat
diraih
dengan
motivasi belajar yang tinggi dan
kriteria
ketuntasan
minimum
tingkat kedisiplinan belajar siswa
(KKM), dimana KKM di SMP IT
yang baik. Dengan motivasi dan
Abubakar Yogyakarta sebesar 65.
disiplin pada siswa juga timbul
Table 1 Nilai kelas VIII IPS
karena profesionalisme guru di
Terpadu semester 1
dalam sekolah.
Tahun Ajaran 2012/2013
Melihat begitu pentingnya prestasi belajar dalam pendidikan,
Frekuensi Nilai
tentunya sekolah akan berusaha menghasilkan siswa-siswa yang memiliki
prestasi
yang
memuaskan dalam setiap mata pelajaran.
Akan
kenyataannya,
tetapi di
pada
SMP
IT
9,010 7,18,9 6,57,0 <6,5 Juml ah
Juml ah
VI II A -
VI II B -
VI II C -
VI II D -
VI II E -
VI II F -
3
2
2
3
5
3
18
5
1
1
3
3
4
17
21
28
27
18
21
23
138
29
31
30
24
29
30
173
0
( Sumber : Data nilai guru mata pelajaran IPS terpadu)
terjadi
Berdasarkan data di atas
masih
dapat dilihat bahwa cukup banyak
banyak siswa yang memperoleh
siswa yang nilanya berada di
nilai yang rendah pada mata
bawah KKM, yaitu sebanyak 138
pelajaran
siswa
Abubakar
Yogyakarta
permasalahan
IPS
dimana
kelas
VIII
.
Rendahnya nilai siswa ini dapat
atau
sebesar
79,76%.
Adanya nilai siswa yang masih
kurang memuaskan dalam mata
berhubungan dengan lingkungan
pelajaran
sekolah, lingkungan masyarakat
IPS
Terpadu
ini
merupakan masalah yang serius
serta
karena
ini
Sedangkan faktor yang timbul dari
mata
dalam diri siswa berupa faktor
pelajaran yang diujikan. Dengan
biologis seperti faktor kesehatan
rendahnya prestasi belajar siswa
misalnya
pada mata pelajaran IPS Terpadu
Sedangkan faktor psikologisnya
di SMP IT Abubakar Yogyakarta,
seperti kecerdasan, bakat, minat,
maka siswa dituntut untuk aktif
perhatian serta motivasi belajar
dalam belajar. Untuk mencapai
siswa.
mata
merupakan
prestasi
pelajaran
salah
satu
belajar
lingkungan
keluarga.
cacat
mental.
siswa
Jika ditinjau dari prinsip
sebagaimana yang diharapkan,
pengajaran yang terletak pada
maka perlu diperhatikan beberapa
keaktifan belajar siswa, motivasi
faktor
dalam belajar adalah faktor yang
yang
mempengaruhi
prestasi belajar antara lain; faktor
penting
internal
eksternal.
prestasi belajar siswa. Semakin
Faktor internal berasal dari dalam
tinggi tingkat motivasi belajar
diri
yang
dan
sendiri,
faktor
sedangkan
faktor
dalam
dimiliki
meningkatkan
siswa
dapat
eksternal berasal dari luar diri
membuatnya lebih aktif belajar
siswa. Faktor yang berasal dari
untuk memperoleh pengetahuan,
luar meliputi faktor-faktor yang
keterampilan, dan sikap.
Menurut Uno (2008) dalam bukunya
Teori
Motivasi
dan
Pengukurannya,
yang
seseorang
iklim
belajar
kondusif
Motivasi adalah dorongan dasar
motivasi dan dapat menciptakan
menggerakan
bertingkah
laku.
yang
dan
harmonis,
menggairahkan
serta mampu memberi semangat kepada
siswa.
tersebut
Keberhasilan
nantinya
akan
Dorongan ini berada pada diri
ditentukan oleh seberapa besar
seseorang yang menggerakkan
tujuan
untuk melakukan sesuatu yang
siswa, yang diukur dari hasil
sesuai dengan dorongan dalam
belajar dan di sekolah biasanya
dirinya.
dinyatakan dalam bentuk buku
Oleh
perbuatan
karena
seseorang
itu, yang
laporan
belajar
hasil
dapat
dicapai
belajar
yang
didasarkan atas motivasi tertentu
disebut rapot. (http://
mengandung
majalah/Edisi sebelumnya / kolom / detail.
dengan
tema
sesuai
motivasi
yang
Peranan
dan
fungsi
motivasi dalam dunia pendidikan juga sangat diperlukan, karena keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari peran aktif guru
yang
Majalah Human Capital No. 14 April 2009)
Menurut
mendasarinya.
mampu
memberi
portalhr. com/
Hamalik
(1992)
motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapi tujuan.
Sedangkan
menurut
Sardiman (2008). Motivasi dalam
belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik (motivasi
yang
berasal
dari
Dalam motivasi
sangat
dalam pribadi seseorang), dan
sebab
faktor ekstrinsik (motivasi yang
mempunyai
berasal dari luar diri seseorang).
belajar,
Menurut
Judith
(2004)
proses
seseorang
belajar,
diperlukan, yang
tidak
motivasi
tak
melakukan
akan
dalam mungkin
aktivitas
belajar
dalam bukunya Hasrat Untuk
dengan
baik.
Sebab
segala
Belajar,
sesuatu
yang
menarik
minat
Motivasi
belajar
dapat
orang lain belum tentu menarik
mengambil berbagai macam
minat orang selama sesuatu itu
bentuk dan pada akhirnya
tidak
akan menjadi karakteristik
kebutuhannya.
pribadi yang secara luas ditentukan
melalui
proses
bersentuhan
Kedisiplinan belajar adalah pengendalian diri siswa terhadap
belajar. Bila motivasi belajar
bentuk-bentuk
seorang
tertulis
berkembang
anak baik
sudah sebagai
dengan
maupun
aturan
baik
tidak
tertulis
yang telah diterapkan oleh siswa
sebuah ciri pribadi, masa
yang
depannya
berasal dari luar serta bentuk
dengan
akan
diberkahi penemuan,
kesempatan, dan kontribusi.
bersangkutan
kesadaran tanggung
akan
maupun
tugas
jawabnya
dan
sebagai
pelajar, baik disiplin di rumah
menghasilkan
maupun di sekolah dengan tidak
baik.
melakukan sesuatu yang dapat
prestasi
yang
Sikap disiplin dan motivasi
merugikan tujuan dari proses
belajar
belajarnya.
penting dimiliki oleh setiap siswa
(2003)
“
Menurut disiplin
Arikunto
merupakan
yang
karena
tinggi
dengan
sangat
disiplin
dan
sesuatu yang berkenaan dengan
motivasi belajar yang tinggi akan
pengendalian
seseorang
memudahkan bagi para siswa
terhadap bentuk-bentuk aturan di
dalam belajar mempergunakan
mana aturan tersebut diterapkan
waktu belajar secara teratur.
oleh orang yang bersangkutan
Siswa yang menyadari bahwa
maupun berasal dari luar”. Sikap
dengan
disiplin
dari
motivasi belajar dalam dirinya
kesadarannya sendiri akan dapat
akan mempermudah kelancaran
lebih memacu dan tahan lama
di dalam proses meraih prestasi
dibandingkan
dengan
belajar. Hal ini terjadi karena
disiplin
timbul
yang
yang
diri
timbul
sikap karena
dengan
disiplin
disiplin
belajar
belajar
dan
yang
adanya pengawasan dari orang
tinggi maka rasa segan, malas
lain. Siswa yang memiliki disiplin
dan
yang tinggi akan belajar dengan
teratasi.
baik dan teratur sehingga akan
memerlukan kedisiplinan belajar dan
rasa
membolos Siswa
motivasi
belajar
akan sanggat
supaya
dapat mengkondisikan diri untuk
sikap
belajar sesuai dengan harapan
melalui proses dari serangkaian
dalam dunia pendidikan.
perilaku yang menujukkan nilai-
Siswa belajar
dan
siswa
yang
terbentuk
dengan
disiplin
nilai ketaatan, dan keteraturan
adanya
motivasi
berdasarkan acuan nilai moral
yang tinggi akan cenderung lebih
individu
mampu
perubahan tingkah laku yang
belajar dengan
memperoleh yang
baik
siswa
hasil
dibanding
yang
disiplin
belajar dan kurangnya motivasi belajarnya rendah. Siswa yang
untuk
mencakup
memperoleh
perubahan
berfikir,
sikap dan tindakan yang sesuai dengan standar sosial. Sifat
malas,
keinginan
disiplin dalam belajar dan juga
untuk mencari mudahnya saja,
adanya
kurannya
motivasi
belajar
konsentrasi
senantiasa bersungguh-sungguh
berfikir,
dan
kesenangan
berkonsentrasi
dalam
kebiasaan
dalam
melamun, menyendiri,
mengikuti pembelajaran di kelas,
merupakan
siswa datang ke sekolah tepat
menghambat
waktu dan selalu mentaati tata
siswa
tertib sekolah, apabila berada di
semester. Berbagai gangguan
rumah
siswa
tersebut
teratur
dan
Prasti
(2005)
belajar terarah. disiplin
secara
gangguan
saat
usaha memasuki
dapat
yang belajar ujian
diantisipasi
Menurut
dengan kedisiplinan belajarnya.
belajar
Demikian pula unsur keteraturan
disiplin tidak akan terasa lagi
kebijaksanaan.
sebagai bahan yang berat, jika
kedisiplinan akan menciptakan
siswa
kemauan untuk belajar secara
terbiasa
kedisiplinan
menjalankan
belajar.
Dengan
teratur,
Dengan
dengan
kedisiplinan
jalan kedisiplinan belajar berarti
yang baik akan terlihat bahwa
siswa
setiap
mampu
melaksanakan
cara belajar yang baik.
Kedisiplinan belajar adalah suatu tingkah
perbuatan
laku
siswa
belajar
selalu
memberikan hasil yang positif
Menurut Rubiyanto (2006)
sikap,
usaha
serta
motivasi
belajar yang baik pula.
dan untuk
memberikan
Dari uraian di atas, apakah siswa
yang
memilki
motivasi
melakukan aktivitas belajar yang
belajar dan kedisiplinan belajar
sesuai
keputusan-
yang tinggi akan mewujudkan
keputusan, peraturan-peraturan
prestasi belajar yang baik dan
dan norma-norma yang telah
apakah
ditetapkan
baik
memiliki motivasi belajar dan
persetujuan tertulis maupun tidak
kedisiplinan belajar yang tinggi
tertulis antara siswa dengan guru
akan mencapian prestasi belajar
di
yang buruk.
dengan
bersama,
sekolah
orangtua
maupun di
mendapatkan
rumah
dengan
siswa
yang
tidak
untuk
Berdasarkan latar belakang
penguasaan
di atas maka peneliti tertarik
pengetahuan,kecakapan,
untuk
melakukan
penelitian
dengan judul: “Prestasi Belajar
pada kelas VIII di SMP IT
IPS Terpadu di Tinjau Dari Segi
Abubakar Yogyakarta 2012.
Motivasi Belajar Dan Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Kelas VIII di SMP IT Abubakar Yogyakarta “. B. Rumusan Masalah Permasalahan
1. Pengertian prestasi belajar Prestasi
belajar
adalah
sebuah kalimat yang terdiri
penelitian
ini
dirumuskan sebagai berikut : 1.
C. Tinjauan Pustaka
dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah
Apakah ada hubungan antara
hasil dari suatu kegiatan yang
motivasi
belajar
telah dikerjakan, diciptakan,
prestasi
belajar
dengan IPS
pada
baik secara individual maupun
kelas VIII di SMP IT Abubakar
kelompok.
Yogyakarta
proses usaha yang dilakukan
2. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan prestasi
belajar
belajar
dengan
IPS
pada
Belajar
adalah
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru
secara
kelas VIII di SMP IT Abubakar
keseluruhan,
Yogyakarta
pengalamannya sendiri dalam
3. Apakah ada hubungan antara motivasi
belajar
dan
kedisiplinan
belajar
dengan
prestasi belajar IPS siswa
interaksi lingkungannya 2010).
sebagai
hasil
dengan (Slameto,
Winkel (Hamdani, 2010) mengemukakan prestasi
belajar
bahwa
Basri
(2004)
Kedisiplinan
“ belajar
merupakan
merupakan salah satu unsur
bukti keberhasilan yang telah
dalam struktur keperibadian
dicapai
oleh
seseorang
Dengan
demikian,
belajar
seseorang. prestasi
merupkan
hasil
telah
mengalami
proses
perkembangan
maksimum yang dicapai oleh
panjang”.
seseorang
bahwa
setelah
yang
yang
Hal
ini
berarti
kedisiplinan
belajar
melaksanakan
usaha-usaha
merupakan
belajar.
Berdasarkan
pembentukan
proses kepribadian
beberapa pendapat di atas
seseorang
yang
telah
dapat
mengalami
proses
yang
disimpulkan
prestasi hasil
belajar
yang
bahwa
merupakan
diperoleh
dari
panjang. 3. Aspek-aspek
kedisiplinan
aktivitas belajar siswa dalam
belajar
menurut
Gunarsa
proses pembelajaran. Prestasi
(2002).
meliputi
sebagai
belajar dapat diukur dan dapat
berikut :
menjadi salah satu tolak ukur
a. pembagian waktu,
keberhasilan
b. menepati jadwal,
dari
pembelajaran tersebut. 2. Pengertian kedisiplinan belajar
c. memanfaatkan belajar.
waktu
d. mematuhi
aturan-aturan
yang berlaku.
belajar dapat tercapai.
Berdasarkan diatas
pendapat
maka
dapat
disimpulakan kedisiplinan kesadaran
belajar dan
belajar sehingga keberhasilan
5. Aspek-aspek motivasi belajar menurut Purwanto (2004) ada
bahwa
empat
adalah
berikut :
kepatuhan
komponen
sebagai
a. Usaha yang terus menerus
siswa pada aturan-aturan dan
b. Keyakinan untuk berhasil
melaksanakan
c. Respon yang kuat terhadap
kewajiban
kewajiban-
yang
berkaitan
persoalan
dengan kegiatan belajar baik di
d. Hasil upaya sendiri
sekolah maupun di rumah.
Berdasarkan pendapat diatas
4. Pengertian motivasi belajar Chairul
Annam
2004)
dapat
disimpulakan
motivasi
bahwa,
belajar
adalah
“motivasi belajar adalah suatu
keseluruhan daya penggerak dari
nilai
dalam
atau
belajar”.
dorongan Siswa
untuk
melakukan
diri
individu
yang
menggerakkan tingkah laku untuk
aktivitas
belajar
karena
melaksanakan
didorong
adanya
tujuan,
guna meraih keberhasilan dalam
kebutuhan,
atau
keinginan.
belajar.
Siswa
kegiatan
yang
belajar
memiliki
Siswa yang memiliki motivasi
motivasi belajar yang kuat akan
belajar yang kuat akan giat
mencurahkan
perhatian
dan
berkonsentrasi
dalam
kegiatan
3. Ada hubungan positif antara
belajar sehingga tujuan belajar
motivasi
belajar
dan
dapat tercapai. Motivasi sangat
kedisiplinan
belajar
dengan
penting dalam kegiatan belajar
prestasi belajar IPS siswa
karena
pada kelas VIII di SMP IT
sebagai
pemelihara
penjaga
dan
kelangsungan
kegiatan belajar.
Abubakar Yogyakarta 2012. E. Metode Penelitian
D. hipotesis
1. Populasi dan Sampel
Berdasarkan pada teori yang
Populasi menurut Suharsimi
dikemukakan di atas maka dapat
Arikunto
diajukan hipotesis yaitu :
“keseluruhan
1. Ada hubungan positif antara motivasi prestasi
belajar belajar
dengan IPS
pada
(2002)
populasi adalah keseluruhan individu atau penduduk yang dimaksudkan
Yogyakarta
azwar
kedisiplinan prestasi
belajar
belajar
dengan
IPS
subyek
penelitian. Dengan kata lain
kelas VIII di SMP IT Abubakar
2. Ada hubungan positif antara
adalah
(2003)
“Populasi
untuk
diteliti”
menyatakan merupakan
kelompok atau subyek yang
pada
dikenai perlakuan penelitian
kelas VIII di SMP IT Abubakar
yang mempunyai kesamaan
Yogyakarta
sifat dan karakteristik yang dapat
diamati
serta
dapat
membedakan
kelompok
subyek yang lain”.
profesional di bidangnya (Azwar, 2008).
2. Teknik sampling
b. Reliabilitas
Pengambilan
sampel
Menurut
Azwar
(2001)
dilakukan dengan cara Cluster
reliabilitas
Random Sampling yaitu teknik
dari kata reliability yang
pengambilan sampel dengan
mempunyai asal kata rely
cara melakukan randomisasi
dan ability artinya keadaan
terhadap
kelompok,
dapat
terhadap
individu
bukan (Azwar,
2003).
diterjemahkan
dipercaya.
reliabilitas
sering
disamakan
3. Metode Pengumpulan Data
Istilah
dengan
consistency,
keandalan,
a. Skala
keajegan, kestabilan, dan
b. Dokumentasi
sebagainya,
4. Validitas dan Reliabilitas a. Validitas
Isi
pokok
yang
namum
ide
terkandung
adalah
dalam konsep reliabilitas
validitas yang diestimasi
dalah sejauh hasil suatu
melalui pengujian terhadap
pengukuran
isi instrumen pengukuran
dipercaya
dengan analisis rasional
5. Analisi Data
yang dilakukan oleh orang
Penelitian
dapat
ini
adalah
metode statistik. Keunggulan
metode statistik, menurut Hadi
belajar siswa. Berdasarkan hasil
(2004) adalah: (a) bekerja
analisis regresi ganda terhadap
dengan
(b)
motivasi belajar dan kedisiplina
bersifat obyektif; (c) bersifat
belajar dengan prestasi belajar,
universal.
diperoleh hasil nilai r sebesar
angka-angka;
Adapun analisis data yang
0,709
berdasarkan
hasil
digunakan dalam penelitian ini
perhitungan akan menghasilkan
adalah menggunakan regresi
R2 sebesar 0,503 yang berarti
ganda yang digunakan untuk
bahwa perubahan prestasi belajar
mengetahui hubungan antar
yang disebabkan oleh motivasi
variabel baik secara langsung.
belajar dan kedisplinan belajar
Analisis statistik penelitian ini
adalah
dibantu dengan menggunakan
sedangkan
program SPSS versi 16.0 for
49,7% adalah karena variabel lain.
windows
Berdasarkan
sebesar
50,3%,
sisanya
hasil
sebesar
perhitungan
analisis regresi ganda tersebut F. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil
analisis
maka
hipotesis
yang
diajukan
regresi
dalam penelitian ini dapat diterima
menujukan bahwa motivasi belajar
yaitu ada korelasi antara motivasi
dan kedisiplinan belajar secara
belajar dan kedisiplinan belajar
bersama-sama
dengan
memberikan
kontribusi positif terhadap prestasi
prestasi
belajar
pada
siswa
SMP
IT
Abu
bakar
Yogyakarta.
penelitian ini motivasi belajar dan kedisiplinan
Berdasarkan hasil kategorisasi menujukkan bahwa faktor motivasi belajar dan kedisiplinan belajar mempunyai
peran
terhadap
belajar
secara
bersamaan mempunyai hubungan terhadap prestasi belajar siswa. Seorang memiliki
siswa
motivasi
diharapkan belajar
prestasi belajar, hasil kategorisasi
meningkatkan
menujukkan bahwa secara umum
kedisiplinan belajar maka siswa
tingkat prestasi belajar 59,6%.
dapat mencapai prestasi belajar
Hasil penelitian juga menujukkan
yang memuaskan. Siswa yang
bahwa tingkat motivasi belajar dan
memiliki
kedisiplinan belajar secara umum
kedisiplinan belajar yang tinggi
tergolong
akan
demikian
sedang, dapat
dengan
kesadaran
dan
motivasi
diikuti
belajar
dengan
akan
dan
prestasi
disimpulkan
belajar yang tinggi dan sebaliknya
bahwa semakin tinggi motivasi
jika seorang siswa yang memiliki
belajar dan kedisiplinan belajar
motivasi belajar dan kedisiplinan
maka semakin tinggi pula prestasi
belajar yang rendah maka siswa
belajar
tidak dapat mencapai prestasi
siswa.
Demikian
pula
sebaliknya jika rendah motivasi belajar dan keidsiplinan belajar maka prestasi
semakin belajar
rendah siswa.
pula Dalam
belajar yang memuaskan. Berdasarkan
bersarnya
sumbangan efektif dari variabel bebas
motivasi
belajar
dan
kedisiplinan
belajar
terhadap
menanyakan materi-materi yang
variabel terikat prestasi belajar
belum jelas di pahami kepada
sebesar
sedangkan
guru, siswa yang aktif merespon
sumbangan yang ditentukan oleh
persoalan dalam belajar maka
faktor lain sebesar 49,7%.
akan lebih mudah untuk meraih
50,3%
belajar
prestasi belajar. Keempat. siswa
prestasi belajar siswa
yang memiliki motivasi belajar
dapat dijelaskan sebagai berikut.
akan selalu berusaha semaksimal
Pertama. Siswa yang memiliki
mungkin
motivasi belajar yang tinggi akan
waktu belajar sebaik mungkin,
selalu
terus
agar hasil yang diraih dalam
mendapatkan
prestasi belajarnya benar-benar
prestasi belajar yang lebih baik.
dari diri sendiri, bukan dari orang
Kedua. Siswa
lain.
Hubungan dengan
berusaha
menerus
belajar
motivasi
untuk
tinggi
keyakinan
secara
dangan motivasi akan untuk
memiliki dapat
untuk
menggunakan
Berdasarkan
teori
yang
dikemukan oleh Purwanto (1995). Jika
dibandingkan
dengan
meraih/berhasil dalam mencapai
siswa yang tidak memiliki motivasi
prestasi belajar. Ketiga. Siswa
belajar, maka dalam diri siswa
yang memiliki respon yang kuat
tersebut akan terjadi kemalesan
terhadap persoalan dalam belajar,
dalam belajar atau tidak ada
maka akan lebih mudah untuk
usaha
secara
melakukan
untuk
belajar,
komonikasi
terus-menerus tidak
adanya
keyakinan
untuk
berhasil,
kurangnya
respon
terhadap
Motivasi penting
belajar
sangatlah
bagi seseorang
persoalan yang dihadapi siswa
untuk
terutama dalam belajar dan siswa
belajar,
yang memiliki motivasi belajarnya
berdiri sendiri, selalu ada hal yang
rendah/kurang selalu tidak yakin
mendorongnya dan tujuan pada
dengan
dirinya
suatu
belajar
dicapainya,
hasil
sendiri.
belajar
Motivasi
merupakan
dorongan
mencapai
siswa
perilaku
tujuan
suatu
tujuan
individu
tidka
yang
ingin
kekuatan
yang
yang
menjadi
pendorong
kegiatan
menggerakkan dan mengarahkan
disebut.
Jika
individu
perilaku
menginginkan
manusia
perilaku
Siswa
suatu
bentuk
yang
prestasi belajar yang baik, maka
memiliki motivasi belajar yang
dari dalam diri individu terdapat
rendah tidak memiliki dorongan
adanya dorongan untuk dapat
untuk
prestasi
berusaha keras dan lebih maju
belajar yang lebih baik, siswa
untuk mencapai suatu tujuan yaitu
cenderung cukup puas dengan
dengan
apa yang didapatnya saat ini.
prestasi belajar yang lebih baik
Motivasi belajar yang rendah akan
dalam hal ini pastinya ada suatu
mengakibatkan
belajar
bentuk tindkan darongan dari diri
tidak
individu yang dapar membantu
yang
belajar.
termasuk
mendapatkan
prestasi
didapatkan
maksimal.
siswa
bentuk
pencapaian
individu untuk dapat mencapai
memiliki kesadaran tinggi tentang
tujuannya.
kedisiplinan,
Hubungan kedisiplinan belajar dengan
prestasi belajar dapat
dijelaskan
sebagai
berikut.
akan
menjalankan/mematuhi yang
berlaku
baik
teori
tingkat
Gunarsa (2002).
baik,
akan
baik
selalu
yang
membagi
disekolah
maupun di rumah. berdasarkan
Pertama. Siswa yang memiliki kedisiplinan
aturan
yang
Faktor
dikemukan
lain
oleh
yang
dapat
prestasi
belajar
waktunya untuk belajar. Kedua.
mempengaruhi
Siswa
adalah kepribadian, salah satu
yang
sudah
terbentuk
kedisiplinan dalam belajar, akan
unsur
berusaha
mungkin
memiliki kepribadian kedisiplinan,
untuk menepati jadwal belajar
maka ada pribadi yang disiplin
yang sudah dibuat. Ketiga. Siswa
dan adapula pribadi yang tidak
yang memiliki kedisiplinan belajar
disiplin.
berusaha memanfaatkan waktu
bentuk kepatuhan siswa untuk
belajar dengan sebaik mungkin,
mengikuti peraturan dan tata tertib
baik ketika ada guru maupun tidak
yang didorong oleh kesadaran
ada guru selama proses belajar
yang ada pada hati nuraninya
mengajar berlangsung. Baik di
bukan karena paksaan. Disiplin
dalam kelas maupun di luar kelas
merupakan
(rumah). Keempat. Siswa yang
berkenaan dengan pengendalian
semaksimal
yang
terpenting
Disiplin
adalah
merupakan
sesuatu
yang
diri seseorang terhadap bentukbentuk peraturan-peraturan yang
a. Kesimpulan Berdasarakan
analisis
ada, peraturan yang dimaksud
data dan pengujian hipotesis
dapat ditetapkan oleh orang yang
yang peneliti lakukan maka
bersangkutan
dapat
maupun
yang
berasal dari luar.
mampu
waktu
belajar.
menggunakan
kesimpulan,
sebagai berikut :
Siswa yang memiliki disiplin akan
ditarik
1. Ada hubungan positif yang
memanfaatkan
signifikan
Siswa
belajar
waktu
akan
luangnya
antara
motivasi
dengan
prestasi
belajar, artinya jika motivasi
untuk belajar, pemanfaatan waktu
belajarnya
belajar seperti ini tentunya akan
prestasi
mendukung keberhasilan siswa
diperoleh oleh siswa kelas
dalam belajar. Disiplin membuat
VIII
siswa
teratur
baik,
belajar
yang
IT
dapat
Yogyakarta
juga
waktu
belajar
Sebalikanya
jika
sehingga
waktu
belajarnya rendah
sia
belajarnya.
tetapi
termanfaatkan
Abubakar
rendah
luang tidak terbuang dengan siaakan
maka
dan
memanajemen dengan
SMP
tinggi
pula
tinggi. motivasi maka prestasi
dengan kegiatan belajar.
2. Ada hubungan positif yang
6. Kesimpulan dan Saran
signifikan antara kedisiplinan belajar
dengan
prestasi
belajar,
artinya
jika
kedisiplinan belajarnya tinggi maka prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa kelas VIII
SMP
IT
Yogyakarta
Abubakar
juga
tinggi.
Sebaliknya jika kedisiplinan belajarnya
rendah,
rendah
pula
maka prestasi
belajarnya.
prestasi belajarnya. b. Saran Berdasarkan
antara
belajar
dan
belajar
dengan
motivasi
kedisiplinan prestasi
peneliti
memberikan
saran-saran
sebagai berikut : 1. Bagi orang tua Peran
orang
dalam
dalam
anak
untuk
meraih
prestasi
belajar anak perlu adanya langkah-langkah berikut :
belajar
a. Orang
kedisiplinan
tua
meraih suatu keberhasilan
belajar, artinya jika motivasi dan
hasil
penelitian,
mendorong
3. Ada hubungan positif yang signifikan
rendah maka rendah pula
tua
sebagai
diharapkan
belajarnya tinggi maka tinggi
memiliki
pula prestasi belajar siswa
dan memahami tentang
kelas VIII SMP IT Abubakar
tugas-tugas
Yogyakarta. Sebaliknya jika
perkembangan
remaja
motivasi
secara
benar,
menerapkan
disiplin
kedisiplinan
belajar
dan
belajarnya
pengetahuan
pada
anak.
Cara
ini
dapat dilakukan antara lain
dengan
membuat
bimbingan belajar bagi anak. b. Agar orang tua berupaya
jadwal dan aturan yang
meningkatkan
harus diikuti oleh anak.
kesadaran.
Karena
Orang
kedisiplinan
belajar
tua
harus
berusaha terus menerus
sangatlah penting dan
untuk memotivasi anak
besar manfaatnya dalam
agar
kehidupan.
dapat
belajar
Caranya
menggunakan waktunya
dapat dilakukan dengan
dengan
menetapkan
baik
pencapaian
agar prestasi
jadwal
tentang disiplin di rumah
belajar yang lebih baik.
seperti
Cara memotivasi dapat
waktu, tidur tidak boleh
dilakukan
lewat
dengan
misalnya memberikan
malam,
belajar
dari
jam
tepat
10:00
membersihkan
hadiah jika anak belajar
kamar mandi seminggu
dan jika anak mendapat
sekali,
prestasi yang baik di
barang-barang pribadi di
sekolah,
tempat
atau
memberikan pendampingan
menempatkan
yang
ditentukan. dan
sudah
Daftar Pustaka Anam,
M.C,. 2004. Pendidikan Motivasi, Prestasi Belajar. Jakarta : Cerdas Pustaka. Arikunto, S,. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta Azwar, S., 2001. Metode penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S., 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : andi Offset Azwar, S., 2008. Validitas dan reliabilitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Basri, H. 2004 “ Remaja berkualitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Gunarsa, S,. 2002 Psikologi untuk membimbing. Jakarta : Gunung Mulia Hadi, S., 2004. Statistik jilid II, Yogyakarta: Penerbit Andi Offse Hamdani, 2010) Strategi belajar mengajar : CV. Pustaka Setia. Judith, R 2004. Hasrat untuk Belajar, Yoyakarta: Pustaka Pelajar Purwanto, N,. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Slameto. 2010. Belajar dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Tu’u, T,. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. Unaradjana, D. 2003. Manajemen Disiplin. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Uno, H.B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.