PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BAB 16 PENINGKATAN IIMESTASI DAN EKSPOR NON MIGAS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENINGKATAN
BAB 16 IIYVESTASI DAN EKSPOR NON MIGAS
A. KONDISI T]MUM Pertumbuhan ekonomi Indonesiapada tahun 2007 mencapaisebesar6,3 persen merupakanpencapaiantertinggi dalam sepuluh tahun terakhir, dimana pada tahun pertumbuhan tersebut hanyatumbuhsebesar5,5 persen.Di sisi pengeluaran, sebelumnya didorongoleh eksporbarangdan jasa yang tumbuh sebesar8,0 persen,sertainvestasi Modal TetapDomestik Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar9,2 berupaPembentukan persen.Pertumbuhaninvestasitahun 2007 tersebutjauh di atastahun sebelumnyayang hanyamencapai2,9 persen. Tingginyapertumbuhan realisasiinvestasi investasijuga tercermindari meningkatnya (lUT) berupaIjin UsahaTetap sektornonmigasyangdikeluarkan oleh BadanKoordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang meningkat67,8 persendibandingkantahun 2006 yang mengalamipenurunan 34,8persen,ataumencapainilai tertinggisejakkrisis ekonomitahun t997. Berdasarkan dataBKPM, realisasiPenanaman Modal DalamNegeri (PMDN) selama tahun2007adalahsebesar tahunsebelumnya Rp 20,8triliun. Rp 34,9triliun, sedangkan yang mendominasi Bidangusaha besarnya realisasiPMDN padatahun2007 adalah(l) sektorindustrikertasdan percetakan mencapai41,7 persen,(2) industrimakanan15,4 persen, dan(3) industrilogam,mesin,danelektronik10,2persendaritotalrealisasiPMDN. Sedangkan realisasiPenanaman Modal Asing (PMA), padatahun2006 dan 2007 secaru berturut-turut tercatatmasing-masing sebesar USD 6,0 miliar danUSD 10,4miliar. Bidang usahayangmendominasi besarnya realisasiPMA padatahun2007adalah(1) industrikimia dasarbarangkimia dan farmasi mencapai14,9 persen,(2) industri logam, mesin,dan elektronik6,9persen, dan(3) industrimakanan 6,8persendaritotalrealisasi PMA. Baik dari sisi minatterhadapPMDN maupunPMA padatahun2007meningkatcukup pesatsebesar I14,8persen.Nilai rencana investasi PMDNyangdisetujuiolehBKPM pada tahun2007sebesar Rp 188,9triliun ataumeningkat16,0persendibandingkan tahun2006 sebesarRp 162,8triliun. Sedangkan untuk rencanaPMA padatahun2007 adalahsebesar USD40,2miliar ataumeningkat156,9persendibandingkan tahun2006yangsebesar USD 15,7miliar.Meningkatpesatnya nilai rencanaPMA padatahun2007menunjukkan bahwa secara benahapiklim investasi di Indonesia mulaimembaik. Seiring dengan perkembangarirealisasi investasi berupa IUT sektor nonmigas, perkembangan persetujuanfasilitaskeringananbea masukbarangmodaljuga cenderung meningkat.Untuk PMDN meningkatdari USD 604,7juta padatahun2006 menjadiUSD 771,5juta padatahun2007,sedangkan PMA meningkatdari USD 2,7 miliar menjadiUSD 3,2miliar. Berdasarkansurvey BadanPusatStatistik(BPS), secaraumum kondisi bisnis yang diukur denganindekstendensibisnis(ITB) di Indonesiatahun2007 cenderungmembaik dibandingkan tahunsebelumnya. PadaTriwulanl-2007,ITB sebesar100,19padaTriwulan IV menjadisebesar112,25.Padatahun2006,ITB TriwulanI sebesar95,12 dandi akhir
-I Ir.16
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
dan Komunikasi,serta tahunsebesar107,43.PadaTriwulanIV-2007,SektorTransportasi mempunyainilai ITB tertinggi,masing-masing Persewaan, Keuangan, danJasaPerusahaan dan Komunikasidan sebesar118,20untuk Keuangan, sebesar118,62untuk Transportasi sektorIndustrimempunyainilai terendahyaitu Persewaan, danJasaPerusahaan, sementara 104,75. itu, berbagaitantangandan hambatandalamberinvestasimasihdirasakan Sementara dunia usaha,namun upaya perbaikaniklim investasiterus dilakukanmelalui berbagai kebijakanbaik yang langsungmaupuntidak langsungterkaitdenganpeningkataninvestasi sampaidengantahun 2007. BerdasarkanlaporanDoing Business2008 (Bank Dunia) peringkatIndonesiauntuk indikator "kemudahanberusaha"(ease of doing business) meningkat dari peringkat135dalamtahun2007menjadiperingkat123dalam tahun2008. peringkatIndonesiaini disebabkan stabilitas antaralain oleh pencapaian Peningkatan Modal, Pengesahan UU Nomor 25/2007tentangPenanaman ekonomimakro,pengesahan UU Nomor 28/2007tentangKetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan,dan 3 (tiga) prosesIjin Mendirikan Bangunan(IMB) oleh upaya perbaikanyaitu penyederhanaan GubernurDKI, peningkatanperlindunganinvestoroleh BAPEPAM,dan informasikredit yangdikelolaolehBankIndonesia. Menurut hasil laporanDoing Business2008 (Bank Dunia) untuk tahun 2008, posisi Asia lainnyaseperti Indonesiamasihtertinggaljika dibandingkandengannegara-negara Singapurayang mendudukiperingkatpertama(dari tahun 2007). SedangkanThailand, peringkatke 15,24,83, dan91. menduduki Malaysia,China,danVietnammasing-masing Rendahnyadaya saing Indonesiauntuk investasiterutamadisebabkanmasih lama dan panjangnya waktuyang dibutuhkanuntukmemulaiusahayang mencapai105hari dengan 12 prosedurperijinan. Sementaraitu, Singapurahanya memerlukan5 hari dengan5 prosedur,Thailand33 hari dengan8 prosedur,Malaysia24 hari dengan9 prosedur,China danVietnam50 haridenganll prosedur. 35 haridengan13prosedur, Dalam tahun 2009, upayamemperbaikiiklim investasiagar semakinkondusiftetap yangdihadapiantaralain (1) terusdilakukan,karenaberbagaitantangandanpermasalahan belum selesainyapenyusunanperaturanpelaksanaan dari Undang-UndangPenanaman Modal (RUPM) serta perlunya dilakukan Modal melalui RencanaUmum Penanaman evaluasiterhadapberbagaiperaturanyang terkait denganUU PM dan yang berpotensi menghambat iklim investasi,(2) masihdiperlukannyapenyederhanaan berbagaiperijinan dalam membukausaha seperti HO, ijin lokasi, ijin prinsip, termasuk mengurangi persyaratan perijinan,(3) dayadukungdankualitasinfrastrukturmasih untukmemperoleh perlu ditingkatkan,(4) masih perlu diperbaikinyaiklim ketenagakerjaan, (5) masih harmonisasi diperlukannya antaraperaturandaerahdenganperaturanperundang-undangan yanglebihtinggi,(6) Diperlukannya peningkatan insentifbaikfiskal maupunnonfiskal,(7) pemanfaatan masihperluditingkatkannya aksesdanaperbankankhususnyauntuk investor domestik. Ekspornonmigas di tahun2007telahmenyumbangkan devisasebesar USD 91,9miliar yangjauh lebih tinggi dibandingkan padatahunsebelumnya sebesarUSD 79,6 millar. Sejaktahun2005sampaidengantahun2007,ekspornonmigasIndonesiaselalutumbuhdi atassasarantahunanRPJMN2004-2009danrencanakerjapemerintahtahunan.Meskipun pertumbuhan ekspornonmigasdi tahun2007relatiflebih lambatdibandingkandengandua
rr.t6- 2
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
tahunsebelumnya, namunpertumbuhannya masihpadakisaranangkayang cukuptinggi. Melambatnya ekspornonmigaspadatahun2007terutamadisebabkan olehfaktoreksternal, sepertimelemahnyapermintaandunia akibattingginyahargaminyak dunia dan adanya krisiskreditperumahan (subprimemortgage)diAmerikaSerikat. Upayauntuk melakukandiversifikasipasarekspor(terutamaekspornonmigas)mulai menunjukkanperkembangan yang semakinbaik. Pangsaekspornonmigasdi empatpasar tradisional(Jepang, AS, Singapura, dan UE) padatahun2007telahmenjadi50,7persen dari yang sebelumnyasebesar55,4 persendi tahun 2004. Penurunanpangsaekspor 'nonmigas di empatpasartradisionaltersebutdiiringi dengankenaikanpangsaekspordi pasarlainnyaterutamake ChinadanKoreaSelatanyangmeningkatmenjadi7,3 persendan 4,1 persendi tahun2007dibandingkan tahun2004sebesarmasing-masing 6,1 persendan 3,3 persen.Hal ini seiring denganmeningkatnyapermintaanChina dan Korea Selatan terhadapkomoditaseksporprimer,terutamauntukbahanbakuindustridanmakanan. Padatahun2007,ekspornonmigasmeningkatsebesar15,5persen,dengankontribusi sektorpertaniansebesar4,3 persen,sektormanufaktursebesar82,6 persen,dan sektor pertambangan sebesarl3,l persen.Eksporpertaniandan pertambangan tumbuhsebesar 17,0 persendan 7,8 persen,dimana pertumbuhannya terutamadidorong oleh faktor kenaikanharga.Sedangkan ekspormanufakturyangtumbuhsebesar16,8persenterutama didorongolehadanyakenaikanvolume. Pertumbuhanekspor nonmigaspada tahun 2008 diperkirakan sedikit melambat dibandingkandengantahun2007,karenaadanyagejolakeksternalyang disebabkan oleh meningkatnyaharga minyakduniadanhargakomoditasdi pasarinternasional, sertakrisis subprirnemortgagedi AS yangmengganggu stabilitassektorkeuangandunia.Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan melambatnya ekonomiglobal di tahun2008,yang berpotensi memberikan tekananterhadapperkembangan ekspornonmigasIndonesia.Padatahun2009, ekspornonmigasIndonesiadiperkirakanmasih akan tumbuh pada kisaranangkayang cukuptinggi, dimanapertumbuhannya diperkirakanakansedikitlebih tinggi dibandingkan dengantahun2008.Hal ini karenapadatahun2009diperkirakanefek lanjutanperlambatan ekonomiglobalsudahmulaimelunak. Upaya peningkatanekspor nonmigasperlu didukung oleh pengembangan bidang perdagangan dalamnegeri,yang selamaini difokuskanpadapeningkatansaranadistribusi perdagangan agar efisiensidistribusiperdagangan dalamnegeri dapatlebih meningkat. Pada tahun 2006 dan 2007, telah dibangun 134 pasar penunjang,pasar di daerah perbatasan dan pulaukecil terluar,pasarpaskabencana, pasardaerahtertinggal,terpencil, dan terluar, serta pasar tradisionaldesa. Berdasarkandata dari Asosiasi Pemerintah KabupatenSeluruhIndonesia(APKASI), sampaisaatini jumlah pasartradisionalseluruh Indonesiaadalahsekitar 13.450unit yang menyerapjumlah pedagangsekitar 12,7 juta orang. Selain itu, pembangunan di bidang perdagangan dalam negerijuga didukungoleh penegakan hukumdan pengembangan kebijakanpersaingan usaha,pengembangan Sistem Resi Gudang(SRG) yang berperanbesardalammemberikanalternatifpembiayaanbagi usahakecil dan menengah, peningkatan upayaperlindungankonsumen,sertapengawasan barangberedatdanjasa.Upaya-upaya ini tentunyauntukmenciptakan sistemperdagangan dalamnegeriyanglebihefisiendanefektif,yanglebihberpihakpadapelakuusaha. I I . l 6- 3
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Upaya peningkatankinerja perdagangan luar negeri dan dalam negeri tetap terus dilakukan,karenamasih adanyapermasalahan dan tantanganyang perlu diselesaikan. Permasalahan dantantanganpokokdi bidangperdagangan luar negeri,antaralain adalah(i) diversifikasipasarekspornonmigasmasihperludiperluas,agartidak bertumpupadaempat pasareksportradisional(Jepang,AS, Singapura,dan Uni Eropa)dimanasampaisaatini pangsanya masihpadakisaranangka50 persen.Hal ini tentunyauntukmenurunkan tingkat ketergantungan ekspornonmigasterhadappasartradisional,sehinggaekspornonmigas Indonesiaakan lebih tangguhterhadapperubahankondisi perekonomiandan fluktuasi permintaandi keempatpasareksportersebut,(ii) diversifikasiproduk ekspornonmigas perlu ditingkatkan,agar pertumbuhannya tidak ditopangoleh eksporkomoditasprimer yang relatif bernilaitambahlebih rendahdan harganyacenderunglebih berfluktuasi,(iii) prosespenyederhanaan prosedurekspordan impor perlu terusdisempurnakan agardapat pungutanliar, (iv) masihbesarnya mengurangi ekonomibiayatinggi,termasukmengurangi hambatannon tarif di pasar ekspor,serta (v) ketersediaaninfrastrukturperlu terus ditingkatkanuntukmendukungkelancaran arusbarangekspor. Beberapamasalahdan tantangandi bidang perdagangan dalam negeri yang masih dihadapiadalah:pertama,masihadanyapotensiketidakstabilan hargabahanpokokseperti beras,terigu, kedelai,dan minyak goreng.Dalam laporanOECD-FAOAgricultural pasokandanstokkomoditaspangan Outlook2007-20| 6 edisipertengahan2007,penurunan danpertaniandi pasarduniaterjadikarenadampakperubahan iklim global danpenurunan stok akibatnaiknyapermintaanpasarduniaterhadapsejumlahkomoditaspertanianyang digunakansebagaibahanbakuenergialternatif.Kedua,sistemperdagangan dalamnegeri yang masihperlu disempurnakan, (i) mengingat: masihtingginyadisparitashargaantar wilayahdanfluktuasihargayangcukuptinggi,sepertiterjadinyagejolakhargabarangpada hari rayakeagamaan dan musimpaceklik; serta(ii) masihtingginyabiayaproduksi,yang disebabkanoleh masih tingginya biaya logistik domestik.Berdasarkandata Logistic PerformanceIndex (LPI) dari Bank Dunia tahun 2007, salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnyaLPI Indonesiaadalahmasihtingginyabiaya logistik domestik, dimanaIndonesiamenempatiperingkatke-93dibandingkan denganMalaysiadanThailand yangmendudukiperingkatke-36danke-25. Pariwisatamempunyaiandil besar untuk mendoronglaju pertumbuhanekonomi Indonesia.Pemerintahmendorongsektor pariwisatasebagaipenghasildevisa terbesar setelahsektorminyakdangas.Kegiatanpariwisatasecarapotensialjuga dapatmengurangi kemiskinandan menciptakanlapangankerja. Namun demikian,sektor pariwisataperlu (multiplierprocess)multisektoryangsinergisdankoordinatif. prosespenggandaan Sejak tragedi bom Bali pada 12 Oktober 2002, pariwisataIndonesiamengalami jumlah kunjunganwisatawanmancanegara. pertumbuhan negatifdenganmenurunnya Hal ini diperberatdenganmerebaknya isu flu burung,tsunami,dan berbagaibencanaalamdi daerahtduan wisata (destinasi).Menyusul adanya laranganbagi seluruh maskapai penerbangan Indonesiauntuk terbangdi wilayahUni Eropa,semakinmemperburukcitra pariwisataIndonesia. Namundemikiandari berbagaiupayayang telah dilakukan,padatahun2007jumlah (wisman)yang berkunjungke Indonesiamencapai5,5juta orang wisatawanmancanegara atau meningkatsekitar 13,14 peisen dibandingtahun 2006, denganperolehandevisa sebesar USD 5,3 miliar ataumeningkatsebesar19;10persendari tahun2006.Peningkatan
tr.t6 - 4
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
yang baik sebagai jumlah perolehandevisadi tahun2007mengindikasikan perkembangan perolehan devisapadatahun2009. dasarberpijakpencapaian Dengansemakinmembaiknyacitra pariwisataIndonesiaseiring dengansemakin makapada iklim investasi, di tanahair dan kondusifnya kondisikeamananan membaiknya dapatmencapai7,0 tahun2008 diperkirakanjumlah kunjunganwisatawanmancanegara itu padatahunyang juta orangdenganperolehandevisasekitarUSD 6,3 miliar. Sementara jumlah perjalanan. 223,0 mencapai sekitar perjalanan wisatawan sama itia pariwisata Namun,walaupunberbagaikemajuantelah berhasildicapai,pembangunan Kendalatersebutdiantaranya berbagaikendalayangperludituntaskan, masihmenghadapi yangdisebabkan terutama oleh(a) pariwisata destinasi adalah(i) belumoptimalnyakesiapan pariwisatayangbelummerata,terutamaantarakawasanBaratdanTimur,(b) pembangunan dalam berwisatakarenaantaralaiti saranadan prasaranamenuju kurangnyakenyamanan pariwisatayang memadai,(ii) belum optimalnyapemasaran pariwisata belum destinasi luar negeri sebagai dan (a) pemanf'aatan massa dalam media disebabkanterutamaoleh yang berbasis teknologi saranapromosibelum maksimalbaik elektronik,cetak maupun informasi,(b) belumseluruhpemerintahprovinsi,kota,dankabupatenmendukungpromosi sebagaidestinasiwisata,bahkanmasihterdapatberbagaiperaturandaerahyang daerahnya pariwisata,(iii) belum mapannyakemitraanantarpelaku menghambatpengembangan terutamaoleh (a) kerja samapelakuekonomi-sosial-budaya pariwisatayang disebabkan secaraoptimal,(b) koordinasi, belumberlangsung denganpelakupariwisatadan masyarakat pusat dan daerahdalampengembangan antarlembaga, intra dan integrasi,dan sinkronisasi (c) rendahnya dayasaingsumberdaya destinasidan promosipariwisatabelummaksimal, (SDM)pariwisata. manusia yang dihadapi tersebut maka kinerja Dalam menjawab berbagai permasalahan inambungan. berkes secara masih perluditingkatkan pembangunan pariwisata
B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2OO9 investasidanekspornonmigas yanghendakdicapaidalamupayameningkatkan Sasaran berikut: sebagai adalah t. Terwujudnyaiklim investasiyang kondusif dan kompetitif sehinggamampu meningkatkaninvestasidalam bentuk PembentukanModal Tetap Domestik Bruto (PMTB)sebesar 12,1 persen. 2. Meningkatnyaekspornon-migassebesar13,5persen,denganprodukeksporyanglebih pasartujuanekspor. danberagam,sertaperluasan berkualitas dalamnegeri. efisiensidanefektivitassistemdistribusiperdagangan 3. Meningkatnya jumlah perolehandevisadari sektorpariwisatamenjadisekitarUSD 8 4. Meningkatnya miliar dan meningkatnyaperjalananwisatawannusantaramenjadi sekitar 226 juta perjalanan.
C. ARAH KEBIJAKAN
PEMBANGUNAFI TAHUN 2OO9
Ir .16- 5
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Dalam rangka mewujudkan sasarandi atas, arah kebijakan bagi peningkatan investasi dan ekspor nonmigas, antaralain dilakukan dengankegiatansebagaiberikut: Perbaikan iklim investasi diarahkan pada penyederhanaanprosedur, penciptaan iklim investasiyang kondusif, dan peningkatandaya tarik investasiagar investasitumbuh tinggi. Kegiatannyamencakup: a. Penyederhanaanprosedur, peningkatanpelayanandan pemberian fasilitas penanaman modal; b. Pengendalian dan pelaksanaanpenanamanmodal; c. Peningkatanpromosi investasidi dalam negeri; d. Peningkatanpromosi investasiterintegrasidi luar negeri; e. Pengembangankawasanekonomi khususinvestasi(KEKI); f. Penyelenggaraandan pengembanganIndonesiaPromotion Office (IPO); g peningkatansaranadan prasarana. Pembangunan/pengadaar/ D' h. Sinkronisasi dan harmonisasi peraturan-peraturanyang terkait dengan pengembangan
Penanaman Modal; petakomoditiunggulan; i. Penyusunan j. Perencanaan penanaman danpengembangan modal; k. Peningkatan kapasitas kelembagaan investasi. Kebijakanperdagangan luar negeridiarahkanpadaupayauntuk meningkatkan ekspor yang bernilaitambahtinggi dan meningkatkan diversifikasipasartujuanekspor,terutama pada pasarekspor nontradisional.Adapun kegiatan-kegiatan pokok untuk mendukung kebijakan tersebut adalah: a. Penyelenggaraan danpengembangan IndonesiaPromotionOffice(IPO); pengembangan b. Pembentukan dan NationalSingleVl/indov,(NSW)danASEAN Single Window(ASW); c. Pemetaan dananalisiskomoditasutamadanpotensial; d. Pengembangan ekspordaerah; pengamatanpasar(MarketIntelligence); e. Pelaksanaan promosidagang; f. Pengembangan g. Penyelenggaraan IndonesiaTradePromotionCenterflTPC); h. Peningkatankualitas dan desain produk ekspor dalam rangka IndonesianDesign Product(IDP); i. PromosiprodukeksporIndonesia; j . Pembinaan ekspor,peningkatan dayasaing,danpengendalian impor partisipasiaktif dalamperundingan k. Peningkatan di berbagaifora internasional; l. Penyelenggaraan Tim NasionalPerundinganPerdagangan Internasional ; m. Peningkatan koordinasipenanganan isu-isuperdagangan internasional; Adapun kebijakan perdagangan dalam negeri akan diarahkanpada pengembangan sistemdistribusiperdagangan dalamnegeriuntuk meningkatkanefisiensidan efektivitas kelancaranarus barang di pasar domestik.Untuk melaksanakankebijakan tersebut, pokokyangakandilaksanakan kegiatan-kegiatan adalah: a. Pembangunan danpengembangan saranadistribusi; pasardandistribusi; b. Pembinaan c. Pengembangan SistemResiGudang(SRG); pasarlelangdaerah; d. Pengembangan perlindungan e. Pemberdayaan konsumen; I I . 1 6- 6
.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Peningkatanpengawasanbarangberedardanj asa; o Peningkatanpengawasankemetrologian; E' h. Penegakanhukum persainganusaha; i . Pengembangandan harmonisasikebijakan persainganusaha; j . Penyelenggaraanmonitoring dugaan praktek monopoli dan PersainganUsaha Tidak Sehat. f.
industripariwisatadiarahkanrmtuk mendorongpeningkatan Kebijakanpembangunan pariwisatamelaluipembangunan dankemitraanantarpelaku kesiapandestinasi,pemasaran, prinsip-prinsippembangunan dengantetapmemperhatikan pariwisataberbasismasyarakat dengandifokuskanpada: dantatakelolayangbaik(GoodGovernance) berkelanjutan a. Peningkatanpemanfaatanberbagaimedia dan teknoltigi informasi sebagaisarana promosipariwisata; pemasaran kerjasama danpromosipariwisatadenganlembagaterkaitdi b. Pengembangan kerjasama antar travel-agentdan antar tour operator di dalamdan di luar, terutama dalammaupundi luar negeri; destinasipariwisataberbasisbudaya,alam,bahari,danolahraga; c. Pengembangan destinasipariwisatadi luar Jawa dan Bali termasuk d. Penyebaranpengembangan perbatasan pariwisata danterpencil; pengembangan di pulau-pulau destinasi dan e. Fasilitasikemitraandengansektorterkait dalamupayapeningkatankenyamanan aksesdi destinasiwisata; kemudahan f. Pengembangan sisteminformasipariwisatayangterintegrasidi pusatdandaerah; profesionalisme sumberdayamanusiadi bidangpariwisata. E. Pengembangan
II.16- 7