Universitas Muhammadiyah Malang
Pokok Bahasan 1. Preparasi Data 2. Penggunaan Software SPSS 3. Validitas dan Reliabilitas
Oleh: Rahmad Wijaya (
[email protected] ) http://rahmadwijaya.staff.umm.ac.id
4. Analisis Data (praktik)
Pelatihan SPSS
2 2
Proses Preparasi Data Siapkan Rencana Analisis Data Cek Kuesioner
PREPARASI DATA
Edit Kode Entry Data Bersihkan Data Pilih Strategi Analysis Data
Pelatihan SPSS
3 3
Cek Kuesioner
Pelatihan SPSS
4 4
Editing
Sebuah kuesioner kembali dari lapangan mungkin tidak bisa diterima karena beberapa alasan: 1. Bagian dari kuesioner mungkin tidak lengkap. 2. Pola respon mungkin menunjukkan bahwa responden tidak memahami atau ikuti petunjuk. 3. Tanggapan menunjukkan varians sedikit. 4. Satu atau lebih halaman yang hilang. 5. Kuesioner diterima kedaluwarsa. 6. Kuesioner dijawab oleh orang yang tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi. Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
5 5
Perlakukan bagi hasil yang tidak memuaskan: – Kembali ke Lapangan – Kuesioner dengan tanggapan
yang tidak memuaskan dapat dikembalikan ke lapangan, dimana pewawancara menghubungi kembali responden . – Menetapkan sbg Missing Value – Jika kembali kuesioner ke lapangan tersebut tidak mungkin, redaksi dapat menetapkan nilainilai yang hilang untuk tanggapan tidak memuaskan . – Buang Hasil yang tidak memuaskan – Dalam pendekatan ini, kuesioner dari responden dengan tanggapan yang tidak memuaskan dibuang.
Pelatihan SPSS
6 6
1
Pembersihan Data
Pengkodean Kuesioner
Cek konsistensi Konsistensi cek mengidentifikasi data yang berada di luar jangkauan, logis tidak konsisten, atau memiliki nilai ekstrim. • Paket komputer seperti SPSS, SAS, EXCEL dan MINITAB dapat diprogram untuk mengidentifikasi outofrange nilai untuk setiap variabel dan mencetak kode responden, kode variabel, nama variabel, nomor record, jumlah kolom, dan nilai outofrange . • Nilai ekstrim harus diperiksa.
• Kode responden dan jumlah rekor muncul di setiap record dalam data. • Record pertama berisi kode tambahan: kode proyek, kode pewawancara, kode tanggal dan waktu, dan kode validasi. • Ini adalah praktik yang baik untuk menyisipkan kosong antara bagian.
Pelatihan SPSS
7 7
Pembersihan Data
Pelatihan SPSS
Memilih Strategi Analisis Data
Perlakukan untuk Respon yang Hilang • Substitute a Neutral Value Sebuah nilai netral, biasanya respon berarti variabel, digantikan dengan tanggapan yang hilang.
Tahap Awal (1, 2, & 3) dari Proses Penelitian Tahap Awal (1, 2, & 3) dari Proses Penelitian
Pahami Karakteristik Data
• Substitute an Imputed Response Pola responden tanggapan terhadap pertanyaan lain digunakan untuk menyalahkan atau menghitung tanggapan sesuai dengan pertanyaan hilang.
Sifat sifat Teknik Statistika Sifat sifat Teknik Statistika
• Dalam Casewise Deletion, kasus, atau responden, dengan setiap tanggapan hilang dibuang dari analisis.
Latar Belakang dan filosofi si Peneliti Latar Belakang dan filosofi si Peneliti
• Dalam Pairwise Deletion, bukannya membuang semua kasus dengan nilainilai yang hilang, peneliti hanya menggunakan kasus atau responden dengan tanggapan yang lengkap untuk setiap perhitungan. Pelatihan SPSS
Strategi Analisis Data
9 9
Klasifikasi Teknik Univariate
Pelatihan SPSS
One Sample * t test * Z test
Multivariate Techniques
Nonnumeric Data
Two or More Samples
Independent * Two Group test * Z test * OneWay ANOVA
One Sample * Frequency * ChiSquare * KS * Runs * Binomial
Two or More Samples
Related * Paired t test
10 10
Klasifikasi Teknik Multivariate
Univariate Techniques
Metric Data
8 8
Independent
Related
* ChiSquare * Sign * MannWhitney * Wilcoxon * Median * McNemar * KS * ChiSquare * KW ANOVA Pelatihan SPSS 11 11
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
Dependence Technique One Dependent Variable * Cross Tabulation * Analysis of Variance and Covariance * Multiple Regression * Conjoint Analysis
More Than One Dependent Variable * Multivariate Analysis of Variance and Covariance * Canonical Correlation * Multiple Discriminant Analysis
Interdependence Technique Variable Interdependence * Factor Analysis
Interobject Similarity * Cluster Analysis * Multidimensional Scaling
Pelatihan SPSS
12 12
2
Data Editor SPSS Menu
PENGGUNAAN SOFTWARE SPSS
Toolbar
Variabel Case (Nomor Responden)
Data View & Variable View
Pelatihan SPSS
13 13
Entry Data ke Worksheet SPSS • Data View : tempat entry data (data editor) • Variabel View: – – – – – – – – – –
Ambil Data & letakkan di Data Editor
Tahap 2
Pilih prosedur di Menu
Tahap 3
Pilih Variabel untuk dianalisis
• Systat (*.sys atau *.syd)
• Microsoft Excel (*.xls) • Lotus (*.w*) • dBase (*.dbf) • Text (*.txt)
Pelatihan SPSS
16 16
Data dari Microsoft Excel
Anda dapat membuka file yang sudah tersimpan; membaca spreadsheet, file Pilih suatu prosedur dari text, or database; atau menumenu untuk membuat masukkan datamu langsung tabel, menghitung statistik, ke Data Editor. atau membuat grafik. Pilih variabelvariabel yang
Tahap 1
Editor SPSS
15 15
Tahapan Menganalisis
14 14
Sumber data • Ketik langsung pada Data
Name : Nama Variabel èpendek & mudah diingat Type : Jenis data Width : Lebar data Decimal : Berapa digit tempat desimal Label : Label dari Nama Variabel Value : Mengatur label dari data Missing : Mengatur data yang hilang (missing value) Columns : Mengatur lebar kolom Align : perataan è Left, Right, Center Measure : ukuran data è Scale, Ordinal, Nominal Pelatihan SPSS
Pelatihan SPSS
dibutuhkan untuk dugunakan Variabelvariabel pada file dalam analisis. file ditampilkan pada kotak dialog untuk suatu prosedur.
Ingat: Baris pertama HARUS berisi nama variabel Keuntungan: Mudah dalam manipulasi data
Tahap 4
Menguji hasil
Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
17 17
Pelatihan SPSS
18 18
3
Impor Data dari Excel
VALIDITY & RELIABILITY Pelatihan SPSS
19 19
Konsep Pengukuran
21 21
Faktor yang mempengaruhi Kesalahan Pengukuran
• Kondisi sementara peserta: (Suasana hati, kesehatan, tingkat kelelahan, dll) • Atribut peserta yang Stabil: (Kecerdasan, motivasi kepribadian, dll) • Faktor Situasional sesuai pengaturan penelitian: (Suhu ruang, pencahayaan, berjejal, dll)
Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
20 20
Kesalahan Pengukuran
• Definisi Operasional: adalah definisi variabel dalam hal prosedur yang digunakan oleh para peneliti untuk mengukur dan / atau memanipulasinya. • Mirip dengan 'resep,' menentukan definisi operasional persis bagaimana mengukur dan / atau memanipulasi variabel dalam studi. • Definisi operasional yang bagus akan menentukan prosedur yang tepat sehingga peneliti lain dapat meniru studi ini. Pelatihan SPSS
Pelatihan SPSS
23 23
• Skor seorang peserta pada pengukuran tertentu terdiri dari 2 komponen: Skor Pengamatan = Skor Benar + Kesalahan Pengukuran
• Skor Benar adalah skoryang diperoleh jika pengukuran sempurnayakni, kita mampu mengukur tanpa kesalahan Kesalahan Pengukuran = komponen dari nilai pengamatan yang mendistorsi skor dari nilai sebenarnya Pelatihan SPSS
22 22
Karakteristik Tindakan dan Manipulasi • Presisi dan kejelasan definisi operasional. • Pelatihan pengamat. • Jumlah pengamatan independen yang didasarkan skor (lebih banyak lebih baik?). • Langkahlangkah yang menyebabkan kelelahan atau takut
Pelatihan SPSS
24 24
4
Kesalahan Umum
RELIABILITAS (Keandalan)
• Peralatan yang rusak • Salah dalam mencatat perilaku oleh pengamat • Respon yang membingungkan untuk format pelaporan diri (selfreports ). • Salah memasukkan data
• Keandalan suatu ukuran adalah suatu fungsi kebalikan kesalahan pengukuran: • Semakin kesalahan, semakin sedikit dapat dipercaya ukuran • Ukuran dapat dipercaya menyediakan pengukuran konsisten dari kesempatan ke kesempatan lain
Kesalahan pengukuran dapat mengkikis RELIABILITAS (REPEATABILITY) dari ukuran yang digunakan. Pelatihan SPSS
25 25
Penaksiran Reliabilitas Reliabilitas =
Variance due to true scores
+ Variance due to error
Reliability
=
Truescore Variance
/
Total Variance
Reliabilitas bernilai antara 0 sampai 1 Ketika koefisien reliabilitas =0, When a reliability coefficient equals 0, score mencerminkan tak lain hanya kesalahan pengukuran Rule of Thumb: Pengukuran dengan koefisien keandalan 70% atau lebih besar mempunyai keandalan bisa diterima 27 27
Mengestimasi Validitas Ukuran • Suatu ukuran baik harus tidak hanya RELIABEL, tetapi juga VALID • Suatu ukuran yang VALID mengukur apa itu yang ingin diukur • Validitas bukanlah sifat suatu ukuran, tetapi suatu indikasi tingkat dari penilaian ukuran konstruk tertentu pada koteks tertentu è Jadi suatu ukuran mungkin VALID untuk satu tujuan tetapi tidak yang lain. • Suatu ukuran tidak bisa Valid kecuali jika itu Reliabel, tetapi suatu ukuran yang Reliabel mungkina tidak Valid Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
26 26
Estimasi Konsistensi Internal
Total Variance in a set of scores
Pelatihan SPSS
Pelatihan SPSS
29 29
• Konsistensi Itemtotal
• Splithalf reliability: secara acak membagi item menjadi dua bagian dan menguji konsistensi total skor dari dua bagian tersebut. • Cronbach’s Alpha: secara konseptual, merupakan ratarata konsistensi pada seluruh kemungkinan splithalf
reliabilities • Cronbach’s Alfa dapat secara langsung dihitung dari data Pelatihan SPSS
28 28
Construct Validity • Mengacu pada sejauh mana operationalisasi dari konstruksi (misalnya ujian praktek yang dikembangkan dari suatu teori) dapat mengukur dg benar apa yang ada di teori. • Misalnya, sampai sejauh mana adalah kuesioner IQ benarbenar mengukur "kecerdasan"? Pelatihan SPSS
30 30
5
Printout Validitas & Reliabilitas
Cara Menentukan Item yang Valid 1. 2.
3.
Pelatihan SPSS
Tentukan df, df=N2. Karena dalam contoh ini N=100, maka df=98. Cari nilai r dengan taraf signifikansi 5% dengan df 98 pada tabel Nilai r Product Moment. Dengan df 98 dan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai r= ......... (lihat tabel) Lihat nilai corrected item total correlation pada hasil diatas. Jika nilainya lebih besar dari rtabel maka item valid dan sebaliknya. Sehingga dalam contoh kasus diatas tidak satupun item yang valid, karena nilai r < dari ....... (lihat tabel)
31 31
Pelatihan SPSS
32 32
Printout Korelasi Product Moment
ANALISIS DATA UNIVARIAT ; BIVARIAT ; MULTIVARIAT
• Korelasi • Regresi • Diskriminan Pelatihan SPSS
33 33
Definisi Variate
Pelatihan SPSS
34 34
Uni BiMulti Multi Variat UniBi
• Variate: kombinasi linier variabel variabel yang memiliki bobot yang penentuannya (bobot tsb) dilakukan secara empiris (Simamora; 2005). • Variate dari sejumlah variabel yang telah diberi bobot dapat dinyatakan sbb:
VAR1
UNI VARIAT UNI VARIAT
VAR2 VAR2
BI VARIAT BI VARIAT
Nilai Variat = w1X1 + w2X2 + ....... + wnXn
VAR1
VAR1
VAR2
VAR2
VAR2
VAR2
dimana :
VAR2
Xn=variabel (ditentukan peneliti) Wn= bobot yang ditentukan oleh teknik mutivariat Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
MULTI VARIAT MULTI VARIAT
VAR1
VAR3 VAR4
35 35
VAR5
Pelatihan SPSS
36 36
6
Uji hipotesis • • • •
Skala Data
Pengujian instrumen: Validitas, Reliabilitas Univariate: ttest, Ztest, ChiSquare BiVariate: Korelasi Sederhana, Regresi Sederhana Multivariate: – – – – –
Korelasi Berganda Regresi Berganda Analisis Faktor Analisis Cluster Analisis Diskriminan Berganda
Scale
Basic Common Marketing Permissible Statistics Descriptive Inferential Characteristics Examples Examples Numbers identify Social Security Brand nos., store Percentages, Chisquare, & classify objects nos., numbering types mode binomial test of football players Percentile, Rankorder Nos. indicate the Quality rankings, Preference relative positions rankings of teams rankings, market median correlation, of objects but not in a tournament position, social Friedman the magnitude of class ANOVA differences between them Differences Temperature Attitudes, Range, mean, Product between objects (Fahrenheit) opinions, index standard moment Zero point is fixed, Length, weight Age, sales, Geometric Coefficient of ratios of scale income, costs mean, harmonic variation values can be mean compared
Nominal
Ordinal
Interval Ratio
Pelatihan SPSS
37 37
Pelatihan SPSS
38 38
Analisis Korelasi
Kondisi Dalam hubungan Kausalitas
Analisis korelasi adalah teknik statistika untuk mengukur keeratan hubungan antar dua variabel.
• Concomitant Variation. • Time order of Occurrence of Variables
Warning!. Korelasi palsu. (korelasi kuat, • Absence of other Possible Causal Factors
tapi sebernarnya tidak ada hubungan sama sekali)
• Solusi: Cek ke teori tentang hubungan antar variabel yang akan dikorelasi. Pelatihan SPSS
39 39
Pelatihan SPSS
Korelasi & Regresi Sederhana
Korelasi Bi Variat BiVariat
Suatu perusahaan berpendapat bahwa dengan mendemostrasikan cara pemakaian produk akan mendorong peningkatan penjualan. Manajer perusahaan tersebut ingin mengetahui hubungan antara jumlah demostrasi dengan jumlah barang yang terjual dari 10 kelompok salesforce. Berdasarkan laporan masingmasing kelompok salesforce diperoleh data.
SPSS: Analyze – Correlate Bivariate SPSS: Analyze – Correlate Bivariate
Kelompok
Jumlah demonstrasi
Correlations
Jml_Demo
Jumlah barang terjual
Amir
20
30
Ali
15
18
Bambang
18
20
Dodo
28
25
Endang
24
29
Endro
12
22
Farid
10
12
Fajar
30
29
Yuni
35
34
Zainul
26
24 Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
40 40
Pearson Correlation Sig. (2tailed)
Jml_Demo 1,000
N Jml_Terjual
Jml_Terjual ,823**
, 10 ,823**
Sig. (2tailed)
,003
,
10
10
N
Sig. (2tailed) < α, maka Signifikan
,003
Pearson Correlation
atau
10 1,000
Lihat tanda **
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
Korelasi negatif sempurna
1,00
Korelasi negatif kuat
Korelasi negatif sedang
0,5 Korelasi negatif
41 41
Korelasi negatif lemah
Tidak ada korelasi
0
Korelasi positif sempurna Korelasi positif lemah
Korelasi positif sedang
0,5
Korelasi positif kuat
1,0
Korelasi positif
Pelatihan SPSS
42 42
7
Output SPSS Regresi Sederhana
Interpretasi Regresi Sederhana (1)
SPSS: Analyze – Regression – Linier SPSS: Analyze – Regression – Linier
Y’ = a + bX Y’ = 9,929 + 0,659 X Interpretasi : Nilai a = 9,929 ; berarti jika tidak dilakukan demostrasi sama sekali ( X = 0 ), maka jumlah barang terjual sebanyak 9,929 unit. Nilai b = 0,659 ; berarti setiap penambahan jumlah demostrasi diharapkan akan menaikkan jumlah barang terjual sebanyak 0,659 unit
Coefficients a Standardi zed Coefficien ts
Uns tandardized Coefficients
b Variable s Entered/Re m oved
Model 1
Variables Entered
Variables Rem oved a
Jm l_Dem o
,
Model 1
Coefficients a
Method Enter
Uns tandardized Coefficients
a. All re ques ted variables entered.
Model 1
b. Dependent Variable: Jm l_Te rjual
(Cons tant)
B 9,929
Std. Error 3,724
Jm l_Dem o
,659
,161
Standardi zed Coefficien ts Beta ,823
t 2,666
Sig. ,029
4,096
,003
a. Dependent Variable: Jm l_Te rjual Model Sum m ary
Model 1
R
R Square
Adjus ted R Square
Std. Error of the Es tim ate
,677
,637
3,95
,823 a
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Dem o
ANOVA b
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regres s ion
261,455
1
261,455
Res idual
124,645
8
15,581
To tal
386,100
9
F
Sig. ,003 a
16,781
B
Std. Error
(Cons tant)
9,929
3,724
Jm l_Dem o
,659
,161
Beta
,823
t
Sig.
2,666
,029
4,096
,003
a. Dependent Variable: Jm l_Te rjual
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Dem o b. Dependent Variable: Jm l_Te rjual
Pelatihan SPSS
43 43
Pelatihan SPSS
Regresi Berganda
Interpretasi Regresi Sederhana (2) Model Sum m ary
Model 1
R ,823 a
R Square
Adjus ted R Square
Std. Error of the Es tim ate
,677
,637
3,95
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Dem o
R = 0,823 : menyatakan bahwa korelasi varibel bebas terhadap variabel terikat sebesar 82,3 % yang berarti hubungannya positif yang kuat.
Contoh : Seorang peneliti pemasaran tertarik untuk meneliti pengaruh frekuensi iklan dan jumlah salesforce pada perusahaan makanan ringan terhadap volume penjualannya. Data yang diperoleh sebagai berikut : Nama produk
Volume Penjualan (000 unit)
Frekuensi Iklan (tayangan / hari)
Jumlah Agen (unit)
Y
X1
X2
X3
Chiko
20
5
5
25
R Square = 0,677 : menyatakan bahwa 67,7 % perubahan pada variabel terikat (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang tidak dimasukkan dalam model. Adjusted R Square = 0,637 : sama dengan R Square, hanya saja nilai Ajusted R Square telah disesuaikan (ajusted) (dikoreksi dengan dfnya) Standard Error = 3,95 : Kesalahan baku berganda pendugaan (standart error od estimation). Pelatihan SPSS
44 44
45 45
Output Regresi Berganda (1)
Jml salesforce (orang)
Zetset
15
4
3
25
Demi Mie
48
10
9
39
Kraak
52
13
5
40
Jelly
35
9
4
28
Stiko
29
11
7
22
Waf
41
14
10
36
Kabo
33
13
6
24
Yippi
12
8
8
14
Gadon
25
16
4
20 Pelatihan SPSS
46 46
Output Regresi Berganda (2)
Model Sum m ary b
Model 1
R ,959 a
R Square
Adjus ted R Square
Std. Error of the Es tim ate
DurbinW ats on
,920
,880
4,66
2,119
Model Sum m ary b
Model 1
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Sales , Frek_Iklan, Jm l_Agen
R ,959 a
R Square
Adjus ted R Square
Std. Error of the Es tim ate
DurbinW ats on
,920
,897
4,32
2,132
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Sales , Frek_Iklan
b. Dependent Variable: Penjualan
b. Dependent Variable: Penjualan ANOVA b
Model 1
ANOVA b
Sum of Squares Regres s ion Res idual To tal
df
Mean Square
1497,726
3
499,242
130,274
6
21,712
1628,000
9
F
Sig. ,001 a
22,993
Model 1
Sum of Squares Regres s ion Res idual
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Sales , Frek_Iklan, Jm l_Agen
To tal
b. Dependent Variable: Penjualan
df
Mean Square
1497,479
2
748,740
130,521
7
18,646
1628,000
9
F
Sig. ,000 a
40,156
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Sales , Frek_Iklan b. Dependent Variable: Penjualan
Coefficients a
Uns tandardized Coefficients Model 1
B (Cons tant)
Std. Error
17,177
6,424
Frek_Iklan
1,260
,421
Jm l_Agen
7,577E02
,711
1,273
,191
Jm l_Sales
Coefficients a
Standardi zed Coefficien ts Beta
t
Sig.
2,674
,037
,364
2,992
,024
,013
,107
,919
,807
6,650
,001
Uns tandardized Coefficients
Tidak signifikan Model 1
B
Std. Error
Standardi zed Coefficien ts Beta
Signifikan Semua t
Sig.
(Cons tant)
16,946
5,602
3,025
,019
Frek_Iklan
1,270
,379
,367
3,349
,012
Jm l_Sales
1,277
,173
,809
7,382
,000
a. Dependent Variable: Penjualan
a. Dependent Variable: Penjualan
Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
47 47
Pelatihan SPSS
48 48
8
Interpretasi Regresi Berganda (1)
Interpretasi Regresi Berganda (2) Model Sum m ary b
a Coe ffic ie nts
S ta n d a rd i ze d Co e ffi ci e n ts
Un sta n d a rd i ze d Co e ffi ci e n ts M o d e l 1
Y’ = a + b1X1+ b2X2+ e
B
S td . E rro r
B e ta
Model 1 t
S i g .
(Co n sta n t)
1 6 ,9 4 6
5 ,6 0 2
3 ,0 2 5
,0 1 9
Fre k_ Ikl a n
1 ,2 7 0
,3 7 9
,3 6 7
3 ,3 4 9
,0 1 2
Jm l _ S a l e s
1 ,2 7 7
,1 7 3
,8 0 9
7 ,3 8 2
,0 0 0
a . De p e n d e n t V a ri a b l e : P e n j u a l a n
Penjualan’ = 16,946 + 1,270 Frek_Iklan + 1,277 Jml_Sales
Interpretasi : Nilai a = 16,946 ; berarti jika tidak dilakukan penayangan iklan sama sekali ( X1 = 0 ) dan tidak ada sales, maka jumlah barang terjual sebanyak 0 unit. Nilai b = 1,270 ; berarti setiap penambahan 1 kali tayangan iklan diharapkan akan menaikkan jumlah barang terjual sebanyak 1,27 unit Pelatihan SPSS
Workshop Metpen & Aplikasi SPSS
49 49
R a
,959
R Square
Adjus ted R Square
Std. Error of the Es tim ate
DurbinW ats on
,920
,897
4,32
2,132
a. Predictors : (C ons tant), Jm l_Sales , Frek_Iklan b. Dependent Variable: Penjualan
R = 0,959 : menyatakan bahwa korelasi berganda varibel bebas terhadap variabel terikat sebesar 95,9 % yang berarti hubungannya positif yang kuat. R Square = 0,92 : menyatakan bahwa 92 % perubahan pada variabel terikat (Y) dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang tidak dimasukkan dalam model. Adjusted R Square = 0,897 : sama dengan R Square, hanya saja nilai Ajusted R Square telah disesuaikan (ajusted) (dikoreksi dengan dfnya) Standard Error = 4,32 : Kesalahan baku berganda pendugaan (standart error od estimation). Pelatihan SPSS
50 50
9