Praktikum ke-3 : MONERA, PROTISTA, DAN FUNGI
Biologi Laut ITK 211 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor 2011
1. MONERA Monera, dalam beberapa sistem klasifikasi biologi, adalah sebuah kerajaan yang terdiri dari sebagian besar makhluk hidup dengan organisasi sel prokariotik. Untuk alasan ini, kerajaan juga telah disebut Prokariote. Kingdom monera terdiri dari bakteri, ganggang biru-hijau (cyanobacteria), dan archaebacteria.
Contoh Organisme Kelompok Cyanobakteria (ganggang hijau –biru) :
Prochlorococcus sp. Taksonomi (http://www.uniprot.org/taxon omy/2) : Fillum : Bacteria Ordo : Cyanobacteria Kelas : Prochlorophytes / Prochlorales (Lewin 1977) Family : Prochlorococcaceae Genus : Prochlorococcus (Chisholm et al. 2001)
Ciri –ciri umum 1. Memiliki kemampuan fotosintesis yang dilakukan oleh seluruh sel tubuhnya 2. Organisme ini berisi phycobiliprotein berfungsi menyerap energi matahari untuk fotosintesis 3. Mengandung klorofil b sebagai pigmen
Contoh Organisme Kelompok Archaebacteria: Rhodospirillum sulfurexigens Taksonomi Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis,1978 Kingdom: Bacteria Phylum: Proteobacteria Class: Alphaproteobacteria Order: Rhodospirillales Family: Rhodospirillaceae Genus: Rhodospirillum Spesias : Rhodospirillum sulfurexigens (Anil Kumar et al. 2008)
PROTISTA • Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. • Protista dapat digolongkan menjadi • 1. Protista mirip hewan (protozoa) • 2. Protista mirip tumbuhan (alga) • 3. Protista mirip jamur (jamur).
Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas: 1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga 2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa 3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur
Euglena sp.
Gonyaulax sp. Taksonomi Domain: Eukaryota Whittaker & Margulis,1978 Kingdom: ProtozoaR. Owen, 1858 Phylum: MyzozoaCavalier-Smith & Chao, 2004 Class: DinophyceaePascher, 1914 Order: PeridinialesTaylor, 1980 Family: Gonyaulacaceae Genus: Gonyaulax
Informasi tambahan: Manfaat Gonyaulax: • Saat ini sedang dilakukan penelitian tentang penggunaan saxitoxin dimodifikasi secara kimia dalam pengobatan gangguan syaraf dan jantung. • saxitoxin juga berpotensi dikembangkan sebagai anestesi lokal • Gonyaulax berguna bagi industri bahan bakar fosil.
Ciri –ciri umum : 1. Organisme bersel tunggal 2. Sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein 3. Ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoar, tempat partikel makanan padat masuk kedalam sel 4. Memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai, dengan tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang flagel
Informasi lain : Sesuai dengan alat geraknya (flagel) sebagian besar Euglenophyta hidup diperairan mulai dari air tawar, air laut dan lumpur. Bahkan ekstrimnya, Euglena dapat hidup dalam perut berudu Rana sp.
Dinoflagellata Merupakan protista yang hidup di laut atau air tawar, dikelompokkan sebagai protista autotrof. Mereka dikenal dari perairan kutub, beriklim sedang dan tropis. Cadangan makanan berbentuk tepung atau minyak. tidak seperti diatom dimana dinding sel yang terbuat dari silika, dinding sel dinoflagellata terbuat dari polisakarida.
Pyrrophyta (Alga Api) • • • • • • •
KLASIFIKASI Pyrrophyta (Alga Api) Name :Dinoflagellates Class :Dinoflagellata, Dinophyceae Phylum :Dinophyta Order :Gonyaulacales Species :Gonyaulax balechii
• •
Karakteristik Karakteristik dari dinoflagelata, hanya sekitar setengah dari spesies dinoflagelata yang mengandung pigmen yang dapat berfotosintesis, sementara yang lain adalah hetertotrop.
CIRI-CIRI UMUM PYRROPHYTA HABITAT • Pyrrophyta berasal dari lautan (dominan) tetapi ada beberapa ratus spesies yang lain yang berada di air segar. Pyrrophyta memiliki variasi nutrisi yang besar dari autototropik ke bentuk heterotropik yang mana terdapat vertebrata parasit dan ikan atau alga phagocytiza yang lain SUSUNAN TUBUH • Berbentuk Sel Tunggal, contoh : Peridinium dan Ceratium. Berbentuk Filamen yang bercabang. contoh : Dinotrix dan Dinoclammn Susunan Sel :Anggota Pyrrophyta banyak yang ditemukan tanpa adanya dinding sel, sedangkan anggota yang memiliki dinding sel terdiri dari selulosa dan lempeng-lempeng. Contoh : Glenodinium dan Peridinium Terdapat lekukan pada tubuh selnya. • Terdapat butir-butir kromatin yang berupa untaian (hal ini merupakan ciri khas dari alga api), Pigmen ; Kloroul a, Karoten, Xantofil: Berupa Peridinin, Dinoxantin, Diadinoxandn dan Neodinoxantin.
Protista mirip tumbuhan • Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi membentuk jaringan khusus.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya alga dibedakan manjadi 6 filum yaitu: 1. Filum Euglenophyta 2. Filum Alga Hijau (Chlorophyta) 3. Filum Alga Keemasan (Chrysophyta) 4. Kelas alga coklat-keemasan (chrysopyceae) • 5. Kelas diatom (Bacillariophyceae) • 6. Filum Alga Api (Pyrrophyta) • • • •
DIATOM • Diatom adalah alga uniselular yang berukuran mikroskopis dimana ukurannya berkisar antara 5 pm sampai 500 pin. Menurut morfologinya, • Diatom dibedakan atas 2 ordo yaitu ordo Centrales (centric diatom) dan ordo Pennales (pennate diatom). • Kedua ordo ini dibedakan dari bentuk frustulanya. • Ordo Centrales memiliki frustula yang berbentuk radial simetri, segi tiga dan ada yang bermodifikasi menjadi bentuk segi empat. Sedangkan ordo Pennales memiliki frustula yang berbentuk radial simetri.
Penggolongan Diatom •
Penggolongan diatom menurut pola hidupnya juga di bedakan atas 8 kelompok. Yaitu : 1. Epiphytic dikenal dengan kelompok diatom yang melekat pada tumbuhan lain yang lebih besar. 2. Epipsamic dikenal dengan kelompok diatom yang hidup dan tumbuh pada pasir. 3. Epipelic di kenal dengan kelompok diatom yang hidup dan tumbuh pada permukaan tanah liat (mud) atau sediment. 4. Endopelic di kenal dengan kelompok diatom yang tumbuh dalam rongga tanah liat (mud) atau sediment. 5. Epilithic di kenal dengan kelompok diatom yang tumbuh dan melakat pada permukaan batuan. 6. Endolithic di kenal dengan kelompok diatom yang tumbuh didalam rongga batuan pada dasar perairan. 7. Epizoic di kenal dengan kelompok diatom yang melakat pada hewan umunya invertebrate dasar perairan. 8. Fouling di kenal dengan kelompok diatom yang melekat pada benda-benda yang keras yang biasannya di tanam atau di letakkan pada dasar perairan.
Manfaat dan Peranan Diatom • Fungsi diatom bentik adalah mengikat partikel sedimen pantai dengan "mucilage" yang mengandung polimer karbohidrat yang disebut " Ekstra Cellular Polymeric Substances (EPS)" yang dihasilkannya sehingga sedimen tidak mudah tererosi (Little. 2000). • Sebagai makanan bagi hewan-hewan "deposit feeder" dan "suspension feeder" misalnya kepiting dan beberapa jenis zooplankton (mysid) serta hewan bentik lainnya • Sebagai bioindikator
DEFINISI FUNGI Organisme heterotrof (tidak mempunyai klorofil) Dinding sel spora mengandung kitin Tubuh terdiri dari satu sel (uniseluller) dan bersel banyak (multiseluller) Sel berbentuk benang (hifa), Hifa akan bercabangcabang membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium Sel bersifat eukaryotik Sebagai parasit atau saprofit.
FAKTA MENGENAI JAMUR -Jamur dapat ditemukan dari daerah tropic hingga kutub dan dari gunung hingga laut dalam - Kingdom fungi >1,5 juta spesies menurut Hawksworth 1991 -Jenis jamur yang terdefinisi barulah 80.00090.000 spesies -Jamur laut atau marine laut berpotensi dalam bidang Farmasi dengan adanya metabolit aktif
PEMBAGIAN JAMUR LAUT Jamur laut terbagi menjadi 2 kelompok yaitu : 1. Obligat jamur Jamur tumbuh dan menghasilkan spora di lingkungan laut 2. Fakultatif jamur Jamur laut yang berasal dari darat atau air tawar, tetapi bisa juga tumbuh di lingkungan laut.
DIVISI JAMUR LAUT 1. Ascomycotina : Kelompok jamur yang terbesar yang hidup secara parasit dan menimbulkan penyakit pada inang 2. Basidiomycotina : Jamur multiseluler yang hifanya bersekat 3. Deuteromycotina : (fungi imperfecti) Cendawan yang tidak sempurna karena belum diketahui tingkat seksualnya
CIRI – CIRI DIVISI ASCOMYCOTINA Jamur ini mempunyai miselium yang bersekat-sekat Pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan konidia Pembiakkan secara generatif dilakukan dengan spora-spora yang dibentuk Didalam askus Beberapa askus terdapat di dalam suatu tubuh buah
DIVISI ASCOMYCOTINA A. Arenariomyces majusculus (Kohlm. & Volkm.-Kohlm., 1989 ) Kingdom : Fungi Divisi :Ascomycota Sub- divisi :Pezizomycotina Class : Sordariomycetes Sub-class : Hypocreomycetidae Ordo : Microascales Famili : Halosphaeriaceae Genus : Arenariomyces Spesies : Arenariomyces majusculus
DIVISI ASCOMYCOTINA B. Halosarpheia marina (Cribb & J.W. Cribb) Kohlm., 1984 Kingdom : Fungi Divisi :Ascomycota Sub- divisi :Pezizomycotina Class : Sordariomycetes Sub-class : Hypocreomycetidae Ordo : Microascales Famili : Halosphaeriaceae Genus : Halosarpheia Spesies : Halosarpheia marina
DIVISI ASCOMYCOTINA C. Acremonium chrysogenum Kingdom : Fungi Divisi :Ascomycota Sub- divisi :Pezizomycotina Class : Sordariomycetes Sub-class : Hypocreomycetidae Ordo : Sordariomycetes Famili : Hypocreomycetidae Genus :Hypocreales
CIRI – CIRI DIVISI BASIDIOMYCOTINA Jamur multiseluler yang hifanya bersekat Hifa vegetative Basidiomycotina terdapat dalam substratnya (tempat hidupnya) Jalinan hifa generative jamur ini ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak membentuk tubuh buah Tubuh buah pada Basidiomycotina disebut Basidiokarp Basidiokarp berukuran makroskopik dengan bentuk bermacammacam, misalnya seperti payung, kuping, atau setengah lingkaran Pada bagian bawah tudung basidiokarp terdapat lembaranlembaran (bilah) Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium yang akan menghasilkan spora basidium (Basidiospora) Basidium : spora dalam bentuk kubus
DIVISI BASIDIOMYCOTINA A. Halocyphina villosa Kohlmeyer & E. Kohlmeyer, 1965 Kingdom : Fungi Divisi :Basidiomycota Sub- divisi :Agaricomycotina Class : Agaricomycetes Sub-class : Agaricomycetidae Ordo : Agaricales Famili :Niaceae Genus :Halocyphina Spesies :Halocyphina villosa
DIVISI BASIDIOMYCOTINA A. Halocyphina villosa Ciri – ciri : -keputihan atau kekuningan -lembut -berdinding tipis -akhir berbentuk corong atau cupulose, -dangkal -berkoloni
DIVISI BASIDIOMYCOTINA B. Calathella mangrovei E.B.G. Jones & Agerer, 1992 Kingdom : Fungi Divisi :Basidiomycota Sub- divisi :Agaricomycotina Class : Agaricomycetes Sub-class : Agaricomycetidae Ordo : Agaricales Famili :Marasmiaceae Genus :Calathella Spesies :Calathella mangrovei
DIVISI DEUTEROMYCOTINA A. Clavatospora bulbosa (Anastasiou) Nakagiri & Tubaki, 1985 Kingdom : Fungi Divisi :Ascomycota Sub- divisi :Pezizomycotina Class :Sordariomycetes Sub-class :Hypocreomycetidae Ordo :Microascales Famili :Halosphaeriace Genus :Clavatospora Spesies : Clavatospora bulbosa
DIVISI DEUTEROMYCOTINA B. Trichocladium alopallonellum (Meyers & R.T. Moore) & Volkm.-Kohlm., 1995 Kingdom : Fungi Divisi :Ascomycota Sub- divisi :Pezizomycotina Class :Sordariomycetes Sub-class :Sordariomycetidae Ordo :Sordiales Famili :Chaetomiaceae Genus :Trichocladium Spesies :Trichocladium alopallonellum
NILAI PRODUKSI JAMUR LAUT 1.Cephalosporium acremonium (Divisi Ascomycotina) Senyawa aktif yang terkandung didalamnya yaitu Cephalosporin C (dikenal sebagai obat antibiotic) Cephalosporins adalah kelas yang paling sering diresepkan antibiotik Secara struktural dan farmakologis berkaitan dengan penisilin. Cephalosporins memiliki cincin beta-lactam struktur yang mengganggu sintesis dinding sel bakteri begitu juga bakterisida (yang berarti bahwa membunuh bakteri).
NILAI PRODUKSI JAMUR LAUT 2. Hypoxylon aceanicum -Suatu marine fungi obligat yang menghasilkan metabolit aktif antifur gel dengan kode 15G256c.¬ -Mekanisme aksi:Menghambat sintesis dinding sel fungi Merupakan kelas senyawa lipodepsipeptida ( suatu struktur peptide yang memiliki sisi asam lemak ). 3. Halovir A-C -Suatu antivirus dari fungi Scytalidium sp.yang berupa peptide linear yang memiliki karakteristik N-terminal yang terasetilasi dan C-terminal tereduksi dan memiliki turunan asam amino isobutirat. -Memiliki aktivitas mengikat langsung sisi ikatan dari virus sehingga mencegah inkorporasi ke sel inang, berpotensi menjadi antivirus topical.
REFERENSI • Beale, G.H., Preer, J.R., 2008. Paramecium: Genetics and Epigenetics. CRC Press • Singleton, P., Sainsbury, D. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology. 3rd Edition. Wiley • Tilton, R.C. 2002. Microbiology: Pre Test Self Assessment and Review. McGraw Hill