POTENSI WISATA BUDAYA DI KAMPUNG BANDAR SEBAGAI IKON WISATA KOTA PEKANBARU Oleh : Meidya Riventi Hastanto Email :
[email protected] Concellor : Dr. Hj. Sofia Achnes M.Si Jurusan Ilmu administrasi – Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya.H.R Soebrantas Street Km. 12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277 Abstract The purpose of this research is to determine the potential of cultural tourism in Kampung Bandar to serve as a Pekanbaru tourism icon according from travellers response who have visited Kampung Bandar. This research use deskriptif kuantitatif metode. There were 100 sampel of that people is taken by accidental sampling. The data collection techniques in this research used observation, interview, and questioners. The likert scale was used to measure the intervals in quantitative data. This research used Sukardi (1998 : 67). This theory divides the cultural potential to 4 category : Tradition, Handycraft, Art, and Historical Heritage. The result of this research shows that historical heritage of Mesjid Raya Pekanbaru is reasionable to be Pekanbaru tourism icon and other tourism potensial promotion need to improved for more people to know the tourism potential in Kampung Bandar is the origins of Pekanbaru city. Keyword Heritage.
: Potency, Culture Tour, Tradition, handycraft, Art, and Historical
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 1
kunjungan
PENDAHULUAN
wisatawan
ke
Kota
Pekanbaru dari tahun 2011 sampai
1. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman budaya yang
tahun
2015
rata-rata
mengalami
unik serta alam yang memikat dari
peningkatan
tiap-tiap
tahunnya dan dapat dikatakan masih
negara
seakan
membuat
sebesar 10 % setiap
mereka berlomba untuk menjadikan
sedikitnya
negaranya sebagai negara wisata yang
kunjungan ke Pekanbaru. Hal ini
layak dikunjungi dan dilirik oleh
disebabkan
dunia.begitu juga dengan Indonesia.
pengetahuan
Keindahan
sejarah
budaya
alam yang
menjadikan
dan
keragaman
sangat
sektor
memikat
pariwisata
di
persentase
masih
kurangnya
wisatawan
di
memiliki
peningkatan
kota
mengenai
pekanbaru
yang
menarik
untuk
potensi
dikunjungi.
Indonesia merupakan salah satu sektor Dari
ekonomi yang sangat penting. Sektor
berbagai
permasalahan
ini diharapkan akan menjadi penghasil
yang telah diuraikan diatas, penulis
devisa terbesar di Indonesia.
tertarik untuk meneliti secara spesifik
Tabel I.1
mengenai “potensi wisata budaya apa yang paling menarik yang dapat
No. 1 2 3 4 5
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Wisatawan ke Kota Pekanbaru Tahun 2012 s/d 2014 Wisatawan Nusantara Wisatawan Asing 1.047.678 5.417 1.047.678 6.011 1.152.445 6.611 1.267.689 7.272 1.394.457 7.989 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru, Tahun
dijadikan sebagai salah satu ikon wisata di Kampung Bandar” melalui Pertumbuhan - penelitian 0,1%
yang berjudul “Potensi
Wisata Budaya Kampung Bandar
10,0%
Sebagai
10,0%
ikon
Wisata
Kota
Pekanbaru”. 10,0% 2. Rumusan Masalah Potensi wisata budaya apa yang paling menarik di Kampung Bandar
2012-2016. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
yang dapat dijadikan sebagai salah satu ikon wisata kota pekanbaru? 3. Tujuan Penelitian
Page 2
Adapun tujuan yang ingin
hasil
karya
dan kegiatan manusia
dicapai penulis dalam melakukan
yang
ada
dan
dimiliki
dalam
penelitian ini adalah:
masyarakat
yang
didapat
dengan
1. Untuk mengetahui Potensi
proses belajar.
wisata budaya yang dapat dijadikan ikon wisata Kota Pekanbaru
yang
dimiliki
Kampung Bandar. 2. Tanggapan
Potensi Budaya Perjalanan
suatu
kebudayaan
senantiasa mengalami perkembangan wisatawan
terhadap
potensi
budaya kampung
bahkan terjadi kemunduran. Hal ini
wisata
terjadi karena adanya beberapa faktor
yang
dimiliki
diantaranya adalah hubungan dengan
Bandar
sebagai
kebudayaan lain. Kebudayaan dalam
ikon wisata Kota Pekanbaru.
TINJAUAN TEORI
arti umum adalah sistim gagasan, hasil
karya
dan kegiatan manusia
yang
ada
dan
dimiliki
dalam
masyarakat
yang
didapat
dengan
proses belajar.
Potensi Wisata Pengertian potensi wisata menurut
Pengertian Wisata Budaya
Sukardi (1998:67) adalah segala yang
Menurut
Mill
(1996:12),
dimiliki oleh suatu daya tarik wisata
budaya sebuah bangsa mengandung
dan berguna untuk mengembangkan
kepercayaan, nilai, sikap, dan tingkah
industri pariwisata di daerah tersebut.
laku,
Pengertian Kebudayaan
terpisahkan
Perjalanan
suatu
kebudayaan
menjadi
bagian
dari
yang
masyarakat
tak yang
diwariskan dari suatu generasi ke
senantiasa mengalami perkembangan
generasi
berikutnya.
bahkan terjadi kemunduran. Hal ini
mengekspresikan diri dalam banyak
terjadi karena adanya beberapa faktor
hal seperti kerja, pakaian, arsitektur,
diantaranya adalah hubungan dengan
kerajinan
kebudayaan lain. Kebudayaan dalam
agama, pendidikan, tradisi, kegiatan
tangan,
sejarah,
Budaya
bahasa,
arti umum adalah sistim gagasan,
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 3
pengisi waktu luang, seni, musik, dan
dijadikan acuan untuk mengatur tata
sebagainya.
kehidupan
Cagar Budaya
mengikat.
Pada pasal 1 UU RI No. 5
dan
Kerajinan adalah suatu usaha yang
Cagar Budaya mendefinisikan
dilakukan secara terus menerus dengan
Benda Cagar Budaya sebagai
penuh semangat ketekunan, kecekatan,
berikut:
kegigihan,
berdedikasi
Benda buatan manusia, bergerak
berdaya
atau tidak bergerak yang berupa
melakukan
kesatuan atau kelompok, atau
2011:10).
bagian-bagiannya
atau
sisa-
sisanya, yang berumur sekurangkurangnya
50
tahun,
atau
mewakili masa gaya yang khas dan
mewakili
sekurang-kurangnya
masa
gaya
50
tahun,
serta dianggap mempunyai nilai penting
2.
masyarakat
Kerajinan
Tahun 1992 tentang Benda
1.
suatu
bagi
sejarah,
ilmu
maju
yang
suatu
tinggi luas
karya,
dan dalam
(Kadjim
8. Peninggalan Sejarah Peninggalan sejarah adalah warisan masa lampau yang mempunyai nilai sejarah. METODE PENELITIAN 1. Disain Penelitian Desain
penelitian
merupakan
perencanaan, struktur, dan strategi
pengetahuan, dan kebudayaan.
penelitian dalam rangka menjawab
Benda alam yang dianggap
pertanyaan
mempunyai nilai penting
penyimpangan yang mungkin terjadi
bagi
ilmu
(Sumarni dan Wahyuni, 2006:47).
dan
Pada penelitian ini, penulis bermaksud
sejarah,
pengetahuan, kebudayaan. Adat Istiadat
Menurut Haristov Aszadha, S.H.
dan
mengendalikan
untuk memperoleh gambaran yang mendalam mengenai potensi wisata budaya di Kampung Bandar Sehingga
(2010) Adat adalah aturan, norma dan
peneliti
hukum, kebiasaan yang lazim dalam
deskriptif dengan metode penelitian
kehidupan suatu masyarakat. Adat ini
kuantitatif.
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
menggunakan
desain
Page 4
dimiliki, maka sampel yang akan diambil hanya sampai dirasa sudah
2. Populasi dan Sampel
memberikan gambaran yang dapat
a. Populasi Populasi
menurut
Sugiyono
dipercaya dari seluruh populasi yang
(2007:90) dalam bukunya “Statistika
diteliti yang terdapat dalam populasi
Penelitian”
Untuk
adalah wilayah
tersebut.
Menurut
Roscoe
(1975)
generalisasi yang terdiri dari : objek
dikutip Sekaran (2006), ukuran sampel
atau subjek yang mempunyai kuantitas
lebih dari 30 dan kurang dari 500
dan
adalah
karakteristik
ditetapkan
tertentu
oleh
dipelajari
dan
kesimpulanya.
yang
tepat
untuk
kebanyakan
peneliti
untuk
penelitian. Dan menurut (Gay dan
kemudian
ditarik
Diehl, 1992) mereka mengasumsikan
Populasi
meliputi
bahwa :
seluruh karakteristik atau sifat yang
“Semakin banyak sampel yang
dimiliki
objek
diambil maka akan semakin
tersebut. Populasi dalam penelitian ini
representatif dan hasilnya dapat
adalah
digenelisir.
oleh
subjek
wisatawan
mengunjungi
atau
yang
Kelurahan
pernah Kampung
Bandar
Namun
ukuran
sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.
Jika
penelitiannya
korelasional,
b. Sampel
sampel minimumnya adalah 30
Sampel adalah sebagian atau
subjek”
wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
Maka penulis menetapkan jumlah
2006:131).
minimum sampel dalam penelitian ini
Dan
menurut
Nawawi
(2001:144), sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.
waktu,
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
Karena jumlah populasi yang tidak
sebanyak 100 subyek.
diketahui biaya
dan serta
keterbatasan tenaga
yang
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Probabilitas
Sampling
adalah
Non
dan
cara
pengambilan sampel model ini, penulis menggunakan
teknik
Accidental
Page 5
Sampling.
Metode
merupakan
yang berkaitan dengan permasalahan.
teknik penentuan sampel berdasarkan
Sumber sekunder yang digunakan
kebetulan,
yang
berasal dari informasi yang berkaitan
kebetulan bertemu dengan peneliti
dengan objek penelitian berupa sejarah
dapat digunakan sebagai sampel, bila
singkat
dipandang
kebetulan
umum Kampung Bandar. Selain itu
ditemui itu cocok sebagai sumber data
data yang diperoleh dari buku-buku,
(Sugiono, 2007:90)
jurnal yang ada kaitannya dengan
yaitu
ini
siapa
orang
yang
saja
Pekanbaru
dan
gambaran
penelitian.
3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). b. Data Sekunder Data
yang
diperoleh
dari
beberapa literatur atau sumber lainnya Operasional Variabel
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 6
Tabel III.1 Operasional Variabel Teknik Variabel Dimensi
Indikator
Pengumpulan Data
Adat Istiadat
Kerajinan
Petang Megang di sungai siak Kerajinan Tenun Songket Riau
Kesenian
Kompang
Potensi
a.
Budaya
b.
Mesjid Raya Pekanbaru Rumah Singgah Tuan
Qadhi Peninggalan
c.
Rumah Inap Tuan Qadhi
d.
Surau Al-Irhash
e.
Rumah H.Yahya
Observasi, Wawancara dan Kuisioner
Sejarah
f.
Terminal Lama
Diadopsi dari : Teori Sukardi (1998) dan olahan peneliti
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Profil Umum Dan Identitas
2. Profil Responden Berdasarkan Jenis
Responden
Kelamin
1. Profil Responden Berdasarkan
3. Profil Responden Berdasarkan
Umur
Pekerjaan
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 7
wisatawan
Berdasarkan Tabel IV.5 diatas,
terhadap potensi wisata budaya di
terlihat bahwa sebagian Responden
kampung
menjawab Kurang Setuju terhadap
Deskripsi
tanggapan
bandar
yang
dapat
Pertanyaan yang terdapat pada angket
dijadikan ikon kota Pekanbaru
yang telah disebar peneliti
1. Adat istiadat Untuk dimensi adat istiadat, penulis
memberikan
yaitu
dengan Skor 299 poin. Sesuai dengan
pertanyaan
skala pengukuran data dengan hasil:
“Setujukah anda bahwa potensi wisata
Kurang setuju : Apabila total skor
petang megang menjadi ikon wisata
responden 260 – 339
kota pekanbaru? Hasil yang di peroleh
Hal itu sesuai dengan yang
dari penelitian ini dapat dilihat pada
diutarakan oleh Pengelola Kampung
tabel IV.5
Wisata pekanbaru melalui wawancara yang
Tabel IV.5
Dimensi
Indikator
Responden Skor
Adat Istiadat
Petang Megang
100
299
299
Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
sebagai
“......Petang megang memang kebiasaan yang sakral yang dilakukan setiap menyambut bulan ramadhan, tapi itu Cuma setahun sekali apalagi kegiatan petang megang juga ada didaerah lain seperti mandi balimau di bangkinang, atau balimau kasai di pangkalan......” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung peroleh dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.6 Tabel IV.6
2. Kerajinan
penulis
peneliti
berikut:
Penilaian Responden Terhadap Potensi Wisata Budaya Petang Megang Kampung Bandar
Untuk
dilakukan
dimensi
memberikan
Penilaian Responden Terhadap Potensi Wisata Budaya Kerajinan Tenun Songket Melayu Kampung Bandar
Kerajinan, pertanyaan
“Setujukah anda bahwa potensi wisata Tenun Songket Melayu menjadi ikon wisata kota pekanbaru? Hasil yang di
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Dimensi
Kerajinan
Indikator Tenun Songket Melayu
Responden Skor
100
292
292
Page 8
Berdasarkan Tabel IV.6 diatas,
Kompang menjadi ikon wisata kota
terlihat bahwa sebagian Responden
pekanbaru? Hasil yang di peroleh dari
menjawab Kurang Setuju terhadap
penelitian ini dapat dilihat pada tabel
Pertanyaan yang terdapat pada angket
IV.7
yang telah disebar peneliti
yaitu
Tabel IV.7
dengan Skor 292 poin. Sesuai dengan
Penilaian Responden Terhadap Potensi Wisata Budaya Kesenian Kompang Kampung Bandar
skala pengukuran data dengan hasil: Kurang setuju : Apabila total skor responden 260 – 339
Dimensi
Kesenian
Hal itu sesuai dengan yang
Indikator Kompang
Responden Skor 100 224
224
diutarakan oleh Pengelola Kampung Wisata
Kampung Bandar
melalui
Berdasarkan Tabel IV.7 diatas,
wawancara yang dilakukan peneliti
terlihat bahwa sebagian Responden
sebagai berikut:
menjawab Tidak
“......Kerajinan yang ada di Kampung Bandar berupa Kerajinan Tenun Songket Melayu. Kerajinan ini dilakukan oleh komunitas tenun yang beranggotakan ibu-ibu kreatif yang bernama KSM Pucuk Rebung. Komunitas ini bertempat di salah satu bangunan sejarah di Kampung Bandar yaitu Rumah H. Yahya. Saat ini pemerintah dan pihak pengelolah masih melakukan upaya promosi untuk memperkenalkan kerajinan ini.....” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2015, pukul 13.30 WIB).
Pertanyaan yang terdapat pada angket
Setuju terhadap
yang telah disebar peneliti
yaitu
dengan Skor 224 poin. Sesuai dengan skala pengukuran data dengan hasil: Tidak setuju : Apabila total skor responden 180 - 259 Hal itu sesuai dengan yang diutarakan oleh Pengelola Kampung Wisata
Kampung Bandar
melalui
wawancara yang dilakukan peneliti sebagai berikut: “......kompang memang merupakan
3. Kesenian
kesenian asli kota pekanbaru tapi saat
Untuk dimensi Kesenian, penulis
inni sudah sangat jarang dibuat.
memberikan pertanyaan “Setujukah
Kalau dulu sering kita mendengar
anda bahwa potensi wisata Kesenian
orang memainkan kompang saat orang
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 9
latihan pencak silat atau sekedar 2289 memainkan nya untuk acara di mesjid. Tapi
sekarang
kompang
Cuma
Berdasarkan Tabel IV.8 diatas,
dilakukan saat acara pernikahan dan
terlihat bahwa sebagian Responden
acara penyambutan tamu besar....”
menjawab Setuju terhadap Pertanyaan
(Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2015, pukul 13.30 WIB).
yang terdapat pada angket yang telah disebar peneliti yaitu dengan Skor 2289
poin.
Sesuai
dengan
skala
pengukuran data dengan hasil: 4. Peninggalan Sejarah Untuk Sejarah,
dimensi penulis
Setuju
skor
memberikan
Tabel diatas menjelaskan bahwa :
menjadi ikon wisata kota pekanbaru? Hasil yang di peroleh dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.8
a.
Mesjid Raya Responden
menjawab
sangat
setuju terhadap pertanyaan penelitian yang terdapat pada angket yang di sebar peneliti yaitu 72 responden
Tabel IV.8
dengan skor 465 poin
Penilaian Responden Terhadap Potensi Wisata Budaya Peninggalan Sejarah Kampung Bandar Mesjid raya Rumah singgah tuan Qadhi Rumah Inap Peninggalan tuan Qadhi Sejarah Surau Al Irhash Rumah H yahya Terminal Lama
total
responden 2040 – 2519
potensi wisata Peninggalan Sejarah
Indikator
apabila
Peninggalan
pertanyaan “Setujukah anda bahwa
Dimensi
:
Responden Skor
100
465
100
425
100
392
100
400
100
319
100
288
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Hal itu sesuai wawancara yang dilakukan peneliti sebagai berikut: “......Mesjid Raya adalah mesjid yang pertama kali dibangun dikota pekanbaru. dan sudah ada sejak tahun 1762. Banyak yang berkunjung kesana untuk beribadah dan berziarah kemakam raja siak dulu. Ada juga yang datang kesana untuk melakukan pengobatan dengan air sumur nya yang dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit. Dimesjid raya juga sering dilakukan kegiatan keagamaan, tidak hanya wisatawan lokal yang datang berkunjung wisatawan manca negara pun sering Page 10
melakukan kunjungan serta mengadakan acara keagamaan di mesjid tersebut....” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
kategori
Setuju
dimana
ada
76
responden menjawab setuju. Berikut hasil wawancara dengan Pengelola
Kampung
Wisata
Kampung Bandar melalui wawancara sebagai berikut:
b.
Rumah singgah tuan Qadhi Sebagian
Besar
jumlah
responden menilai sangat setuju adalah 48 responden terhadap pertanyaan penelitian Hal ini senada dengan hasil wawancara sebagai berikut: “......untuk rumah singgah tuan qadhi yang ada di jalan perdagangan memang sudah dilakukan renovasi namun tetap mempertahankan bentuk aslinya. Rumah ini merupakan tempat tuan qadhi melakukan kegiatan perniagaan dipinggir sungai siak dan juga merupakan tempat singgahnya para Sultan yang datang ke kampung Bandar pada masa itu. Pemerintah sudah melakukan revitalisasi terhadap rumah ini sehingga rumah ini sudah ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.....” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
“......Rumah inap atau kediaman tuan qadhi berbeda dengan rumah singgah tuan qadhi yang bergaya melayu Rumah inap tuan qadhi memiliki arsitektur yang bergaya eropa klasik termasuk perabotan rumah nya seperti keramik, piring makan, kursi dan lemari dan perabotan yang lainnya. Rumah inap tuan qadhi cukup unik untuk dijadikan icon wisata kota pekanbaru......” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
d.
Surau Al – Irhash Sebagian Responden menjawab
Setuju
terhadap
terdapat
pada
Pertanyaan angket
yang
yang telah
disebar peneliti yaitu dengan Skor 400, Surau Al – Irhash merupakan markas para fisabilillah pada tahun 1925 memiliki nilai sejarah perjuangan yang membuat responden menjawab
c.
Rumah Inap tuan Qadhi
setuju 69.
Responden memberikan bobot nilai
392
yang
termasuk
dalam
Berikut hasil wawancara dengan Pengelola Kampung Wisata Kampung Bandar :
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 11
“......Surau Al – Irhash dulunya markas para fisabilillah yang berjuang untuk menyebarkan agama islam kemudian ada juga ketuntungnya atau tabuhnya yang terbuat dari kayu dan kulit rusa. ......” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
f.
Terminal Lama Menurut
responden,
Karena
bangunannya sudah tidak utuh lagi, menjadikan terminal
lama kurang
menarik untuk di jadikan ikon wisata kota pekanbaru Responden menjawab kurang Setuju
e.
Rumah H yahya ada
54
Hasil
responden
yang
menjawab kurang setuju di karenakan responden
yang tidak
mengetahui
dimana letak rumah H yahya ini. Berikut hasil wawancara dengan Pengelola
Kampung
Wisata
Kampung Bandar : “......Rumah H Yahya dulunya digunakan oleh pejuang Fisabilillah sebagai basis dan Dapur Umum. Lalu setelah Indonesia merdeka rumah ini dijadikan tempat tinggal Tentara dan tempat penyimpanan senjata. Rumah ini letaknya di kawasan padat penduduk dan diujung gang jadi agak sulit untuk menemukan rumah ini. Namun kami tetap berusaha membuka akses untuk menuju ke rumah ini agar wisatawan dapat dengan mudah berkunjung ke sini. Sekarang rumah ini dikelola ibu-ibu KSM pucuk Rebung melakukan kerajinan tenun songket melayu.....” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
wawancara
dengan
pihak
pengelola Kampung Wisata “....Terminal lama dahulunya adalah pintu masuk ke kota Pekanbaru, tak hanya masyarakat lokal, masyarakat dari negara tetangga pun datang ke pekanbaru berlabuh di terminal ini, sebagai jalur perdagangan terminal ini merupakan pusat keramaian pada masa itu, sangat di sayangkan bangunannya saat ini hanya tinggal diding beratap dari batu....” (Wawancara dengan Yulimaswati, sekretaris Kampung Wisata Kampung Bandar, 6 mei 2016, pukul 13.30 WIB).
4.1. Rekapitulasi Tanggapan Responden Berikut rekapitulasi
merupakan tanggapan
tabel
responden
terhadap potensi wisata budaya di Kampung Bandar sebagai ikon wisata kota Pekanbaru.
Page 12
Tabel IV.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Potensi Wisata Budaya Di Kampung Bandar Sebagai Ikon Wisata Kota Pekanbaru Variabel Dimensi
Adat Istiadat Kerajinan Kesenian Budaya
Indikator
Skor
Petang Megang
299
Total skor
299 292 292 224 224 465 425 392 400 319 288 2289 3104
Tenun Songket Riau Total skor
Kompang Total skor
Mesjid Raya Pekanbaru Rumah singgah tuan Qadhi Rumah Inap tuan Qadhi Peninggalan Surau Al – Irhash Sejarah Rumah H yahya Terminal Lama Total skor Jumlah total skor
3. Di
PENUTUP 5.1
Kurang setuju
Kampung
kelompok
Kesimpulan
Kategori
Kurang setuju Tidak Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Setuju Kurang setuju Kurang setuju Setuju Setuju
Bandar
swadaya
memiliki masyarakat
1. Terdapat 4 macam potensi budaya
yang hadir saat acara-acara adat dan
di Kampung Bandar yaitu adat
pernikahan dilaksanakan. KSM ini
istiadat, kerajinan tangan, kesenian
benama
dan peninggalan sejarah.
melestarikan kesenian kompang.
2. Adat istiadat di Kampung Bandar
4. Asal
Bandar
muasal
Bertuah
kota
yang
Pekanbaru
berupa kegiatan Petang Megang
bermula di Kampung Bandar ini.
atau disebut juga dengan Potang
Terbukti dengan adanya beberapa
Balimau
peninggalan sejarah yang ada di
tahunan
merupakan dari
pemerintah
agenda kota
Pekanbaru yang selalu diadakan di
Kampung Bandar ini. 5. Adapun
persepsi
wisatawan
Kampung Bandar tepatnya di tepi
terhadap potensi wisata budaya di
Sungai Siak.
Kampung
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Bandar
yang
dapat Page 13
dijadikan
ikon
kota
Pekanbaru
mengacu
pada
potensi
budaya
peninggalan sejarah.. Dengan ini
dan tidak merubah bentuk asli dari peninggalan sejarah tersebut. 2. Dalam meningkatkan
kunjungan
sarana dan prasarana Mesjid Raya
wisatawan ke Kampung Bandar
Pekanbaru
diharapkan
akan
lebih
fokus
agar
pengelolaan
ditingkatkan untuk dapat menjadi
Kampung Wisata kampung Bandar
ikon wisata kota Pekanbaru.
dilakukan secara Fasilitas-fasilitas
5.2
di kawasan objek wisata Kampung
Saran
1. Bila ingin memperbarui bangunan
Bandar kiranya ditingkatkan lagi,
bersejarah yang ada di Kampung 3.
diharapkan agar Kampung Bandar
Bandar
dipromosikan baik didalam daerah
sebaiknya
diskusikan
terlebih dahulu dengan pemerintah
ataupun
luar
daerah.
Suatu Pendekatan”. Dalam Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Abrar, Ana Nadhya. 2005. Terampil Menulis Proposal Penelitian
Mada
University
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka
Damardjati, R.S. 1987. Istilah-istilah Pariwisata.
Jakarta
:
pada
Jakarta: dan
Pusat
Pengabdian
Masyarakat
Iskandar.2009.
Metode
Pendidikan
Sekolah
Penelitian
dan
Sosial
(Kuantitatif
John.
Ismayanti.
dan
2010.
Pariwisata.
2004.
“Penggunaan „Travel Cost Methods‟ Untuk Memprediksi Permintaan Lokasi Rekreasi: JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Pengantar
Jakarta
Gramedia
Pradnya Paramita. FoEh,
2004.
Kualitatif).Jakarta : GP Press.
Cipta.
E.H.J.
Juli
Tinggi Pariwisata Trisakti.
Press.
Dunia
PariwisataVolume 9, No. 2,
Penelitian
Komunikasi.Yogyakarta: Gadjah
Ilmiah
:
PT.
Widiasarana
Indonesia. Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu
Pendekatan
Proposal.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Page 14
Marpaung, Happy. 2000. Pengetahuan Kepariwisataan.
Bandung
Salam, Aprinus. 2005. “Praktik dan
:
Problem
Alfabeta.
Menulis
Dalam
Indonesia”.
Maryaeni, 2012. Metode Penelitian
di
Wiedarti,Pangesti
(editor),
Kebudayaan. Jakarta : Bumi
Menuju
Budaya
Menulis:
Aksara
Suatu
Bunga
Rampai.
Nawawi,
Hadari.
2001.
Metode
Yogyakarta: Penerbit Tiara
Bidang
Wacana.
Penelitian
Sosial.Yogyakarta : Gadjah
Sugiono. 2006. Metode Penelitian
Mada University Press.
Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : CV Alfabeta.
Pendit,
Nyoman
Pariwisata.
S.
1990.
Jakarta
:
Ilmu PT.
Pradnya Paramita. _______________.
Suwardi. 2011. Hukum Adat Melayu Riau. Pekanbaru : Alaf riau. Widaghdho,
2006.
Ilmu
Dasar. Jakarta : Rineka Cipta Przeclawksi, Krysztof. 1995. Tourism And
The
Contemporary
Ilmu
Aksara. Yoeti,
Prasetya, Joko Tri. 2011. Ilmu Budaya
1994.
Budaya Dasar. Jakarta : Bumi
Priwisata ed.revisi. Jakarta : PT. Pradnya Pramita
Djoko.
Oka
A.
Budaya
2006.
Pariwisata
Masalah
dan
Solusinya. Jakarta : Pradnya Paramita. Website :
World. Warsaw: University of
http://aristhaserenade.blogspot.co.id/p/
Warsaw.
unsur-dan-nilai-sastra.html
Riduwan.2002.
Skala
Pengukuran
Variabel-variabel Penelitian.Bandung
http:/bahanawahasiswa.co/?p=31 http://bappeda.pekanbaru.go.id/artikel/
:
CV.
Alfabeta.
2/mesjid-raya-pekanbaru--sejarahberdirinya-situs-sejarah-danpergantian-nama/page/1
JOM FISIP Vol. 3 No. 2 – Oktober 2016
Page 15