Siaran Pers Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)
“Potensi Kekerasan dan Pelanggaran Pemilu di Aceh” Jakarta, 18 Februari 2014 Penyelenggaraan Pemilu Legislatif 2014 tinggal menghitung hari. Jika dihitung mundur, pelaksanaannya tinggal 52 hari lagi. Semakin dekatnya penyelenggaraan pemilu juga akan berimbas pada semakin tingginya persingggungan dan gesekan politik antar pihak yang berkepentingan dengan pemilu. Mulai dari peserta pemilu, penyelenggara pemilu, para pendukung, dan pemilih secara umum. Gesekan politik ini tentu akan memperbesar peluang terjadinya pelanggaran pemilu. Tidak hanya pelanggaran administrasi dan pidana pemilu, potensi kekerasan dan intimidasi fisik juga sangat besar. Ini terlihat dari beberapa kasus yang terjadi di Aceh, kecenderungan bukan hanya pelanggaran pemilu namun lebih kepada kasus kekerasan dan intimidasi. Mulai dari antar peserta pemilu dan masing-masing pendukung, atau pun pendukung dengan pemilih dan masyarakat sipil pada umumnya. Bentuk perbuatannya terdiri dari teror bom, pembakaran, pembunuhan, pemukulan, penganiayaan. Bahwa segala tindakan ini sangat tidak sejalan dengan tujuan penyelenggaraan pemilu. Pemilu sebagai sarana perpindahan kekuasaan mestinya dijalankan dengan jalan damai. Rakyat diberikan ruang untuk mengekspresikan kedaulatannya dengan rasa aman dan nyaman sesuai dengan pertimbangan politiknya masing-masing. Berdasarkan persoalan tersebut, Kami menyatakan sikap sebagai berikut: 1. Mengecam tindak kekerasan dan intimidasi karena pemilih yang akan dirugikan. 2. Mendorong penyelenggara pemilu dan aparat Kepolisian untuk bertindak efektif, cepat, dan netral, guna mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan, mengingat penyelenggaraan Pemilu 2014 sudah semakin dekat. 3. Mendorong pihak Kepolisian di Aceh khusususnya dan Kepolisian RI untuk menindak tegas para pelaku kekerasan terkait dengan penyelenggaraan Pemilu 2014. Karena sejatinya, pemilu adalah upaya untuk mewujudkan kebersamaan dalam memilih pemimpin kedepan dan membawa kesejahteraan untuk semua masyarakat Indonesia. Demikianlah siaran pers ini Kami sampaikan, atas perhatian rekan-rekan Kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, 18 Februari 2014. Cp. Veri Junaidi (085263006929), Fadli Ramadhanil (085272079894)
LAMPIRAN Rekapitulasi Kekerasan Pada Tahun 2012 Jenis Peristiwa Kekerasan fisik Intimidasi Perusakan Fasilitas Kerusuhan Pencurian Jumlah total
2012* 14 2 2 1 1 20
2013** 1 3 2 6
2014** 4 1 2 7
Sumber: *Laporan Pemantauan Kekerasan Pemilukada Aceh Oleh Koalisi NGO HAM Aceh ** Pemantauan Media Paralegal Pemilu Wilayah Aceh
Tabel: Rangkuman Peristiwa Kekerasan berdasarkan Pemantauan Media Periode 2012 (Serambi Indonesia dan Atjeh Post) No Lokasi Temuan/Peristiwa 1.
Aceh Besar
2
Aceh Besar
3
Lhokseumawe
4
Aceh Timur, Peurlak Peudawa
5
Aceh Selatan, Kecamatan Pasie Raja, Gampong Silolo
Senin, 2 April 2012, Jam 06.15 Perusakan baliho calon Gubernur dari jalur idenpenden Darni M. Daud oleh org tak dikenal di Desa Deyah kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar Kamis, 5 April 2012 Perusakan baliho dan spanduk Cabup/Cawabup Aceh Besar dari Partai PAN Ir.Mawardi Ali oleh orang tak dikenal di Desa lamanga, komplek PP Neuheun dan Ujoeng Batee Senin, 9 April 2012 Kerusuhan pada LP Kota Lhokseumawe karena banyak yang tidak mendapat hak pilih. Kotak suara sempat diambil oleh penghuni LP Rabu, 4 April 2012, Jam 19.40 Teror di Desa Punti kemungkinan terkait pilkada, mengingat korban adalah mantan kombatan GAM eks Libya. Pelaku berjumlah 3 orang membawa senjata laras panjang. Dan pelaku melepaskan 5 tembakan ke udara didekat telinga korban sambil mengancam Selasa, 3 April 2012 Satu orang simpatian calon gubernur Irwandi Yusuf – Muhyan Yunan di pukul oleh teman sekampungnya yang merupakan pendukung dari calon gubernur Zaini Abdullah Muzakir Manaf.
6
Aceh Selatan, Kecamatan Pasie Raja, Gampong Silolo
7
Aceh Selatan, Kecamatan Kluet Utara, Keude Padang
8
Aceh Jaya
9
Abdya, Susoh
10
Abdya, Susoh
11
Abdya, Babah rot
12
Abdya, Blang Pidie
13
ABDYA, Kecamatan Babah Rot. Desa Pasar,
Senin, 2 April 2012 Tindakan penganiayaan terhadap seorang warga bernama Jul dianiaya dengan menggunakan parang. Info sementara Jul merupakan pendukung kandidat Cagub/Cawagub no urut 2 dan dianiaya oleh pendukung kandidat Cagub/Cawagub no urut 5 Selasa, 3 April 2012, Dua orang warga Keude Padang Kec Kluet Utara yaitu Jul dan Daus memasuki gampong Silolo Kec. Pasie Raja dengan menggunakan mobil berstiker nomor pasangan 2. Sebelumnya sudah diingatkan untuk tidak masuk ke desa tersebut dengan menggunakan mobil itu, namun tidak diindahkan. kemudian terjadi perselisihan dengan masyarakat di kawasan lorong Jeumpa dan berakhir dengan terjadinya penganiayaan terhadap Daus Di rumah saudara Mahdi, Desa Tuwi Kareng Kecamatan Pasi Raya, terjadi penggeledahan dua orang timses Zamzami Ar-rani yang bernama Madi dan Mahdi oleh pihak kepolisian karena terbukti melakukan pelanggaran pemilukada dengan cara penyebarkan surat pencemaran nama baik kandidat dari Partai Aceh Senin, 02 April 2012 Terjadi tindak kekerasan pada pendukung kandidat Cagub/cawagub No 5 terkena lempar oleh orang tidak dikenal, dan korban masuk rumah sakit Rabu, 04 April 2012 Anggota dari Partai Aceh menampar anggota dari kandidat no 5 di daerah babahrot ABDYA. Rabu, 4 April 2012, Jam 18.00 Terjadi tindak kekerasan pemukulan terhadap salah satu simpatisan cabub fakhruddinburhanuddin oleh beberapa orang dari Partai Aceh. Kejadian di Babah Rot April 2012 Sebuah mobil avanza melintas di depan kantor Partai Aceh dengan menggunakan senjata tajam dan mencoba melakukan kekerasan. Tetapi dapat dicegah, dan mobil avanza tersebut kabur. Kamis, 5 April 2012, Jam 08.25 Pemukulan terhadap tim sukses Kandidat Cabub/cawabub No Urut 5 FakhruddinBurhanuddin (diusung oleh Partai Demokrat/PMB), terjadi di Desa Pasar, Kecamatan Babah Rot,
14
Abdya, Babahrot
15
Sabang
16
Sabang
17
Nagan Raya, Desa selamat Datang
18
Nagan Raya, Seunagan Timur
19
Nagan Raya, Darul Makmur
20
Nagan Raya, Seunagan
dilakukan oleh 3 orang Tim sukses pasangan Bupati/Wakil Bupati nomor urut 6, Jufri H.Yusrizal Razali yang diusung oleh Partai Aceh (PA), sehingga korban yang bernama Hartono Isda kepalanya berdarah dan harus di visum. Peristiwa ini telah diselesaikan oleh para pihak dengan perdamaian dimediasi oleh Kodim. Minggu, 8 April 2012 Terjadi pencurian surat suara, sudah di proses di Polres setempat Selasa, 3 April 2012, jam 11.00 Terjadi perkelahian antara pengawal yang sedang melakukan pengawalan Cagub/Cawagub dari Partai Aceh dengan simpatisan calon Cagub/Cawagub dari jalur independen saat mencoba mendekati dr. Zaini. Awalnya sudah diperingatkan oleh pihak pengawal untuk tidak mendekatinya. Namun sekelompok orang tetap mendekatinya sehingga terjadi perkelahian di Balohan Kec. Suka Jaya. Selasa, 3 April 2012, jam 16.30 Aksi perkelahian terjadi pada sore hari terhadap salah seorang simpatisan Partai Aceh yang sedang melintas di Jl. Taman Ria, Kec Sukakarya tanpa alasan yang jelas. Korban bernama Yusri, berumur 33 tahun dan didampingi polisi sudah melakukan visum (luka memar) di rumah sakit dan tidak dirawat. Sabtu, 7 April 2012 Rombongan PA beradu dengan anggota TRK (Cabub). Terjadi kecelakaan tabrak lari di mana anggota TRK yang menaiki mobil menabrak rombongan PA yang menggunakan sepeda motor. Korban seorang perempuan patah kaki dan seorang laki luka-luka masih dalam perawatan Senin, 9 April 2012, jam 15.20 Terjadi perkelahian dari pihak calon No urut 4 dengan no urut 5 di Desa Bumi Sari Nagan Raya Kecamatan Betong Bawah Minggu, 8 April 2012, Jam 00.00 Pak Keucik Trang Ladang Baro di pukul tim anggota Pak Asib Amin. Pemukulan terjadi karena pak Keucik adalah anggota Ambong Bang. Sudah ditangani oleh kepolisian Selasa, 10 April 2012, Jam 20.00 Tim sukses Cagub No 4 (M Nazar), di tusuk senjata
tajam oleh saksi, karena tidak di bayar honor. Korban bernama Saifulah, anggota dewan Nagan Raya Kec Kuala,pelaku masyarakat Puwor Dadi Kec Kuala Sumber: Laporan Pemantauan Kekerasan Pemilukada Aceh Oleh Koalisi NGO HAM Aceh
Rangkuman Kekerasan Yang Terjadi Sepanjang Tahun 2013 Terkait Penyelenggaraan Pemilu 2014 Media yang dipantau: Serambi Indonesia No
Lokasi
Temuan/Peristiwa
1
Gampoeng Sagu, Kecamatan Beureuh
2
Aceh Besar
3
Aceh Utara
Tangal 26 april 2013 sekitar pukul 04.00 Wib T Muhammad Zainal Abidin (35) alias Cekgu yang tercatat sebagai salah seorang kader Partai Nasional Aceh (PNA) Pidie tewas ditembak oleh orang yang belum teridentifikasi. Jasad Cekgu ditemukan di dalam mobil Avanza BK 1690 QG miliknya di aliran Krueng Tiro, di pinggir lapangan sepakbola Pertamina, Gampong Sagoe, Kemukiman Beureueh, Kecamatan Mutiara Lokasi temuan jasad korban berjarak sekitar dua kilometer dengan Jalan Nasional Banda Aceh-Medan atau sebelah kanan dari Banda Aceh. Hasil visum di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Beureunuen, ada tiga liang berbentuk luka di tubuh korban, yaitu di belakang kepala bagian kiri tembus arah ke pipi, di belakang kepala bagian kanan sedalam satu centimeter, dan di bagian dada sebelah kanan kedalaman satu centimeter. Tanggal 21 April 2013, Seorang calon anggota legislatif (caleg) perempuan dari Partai Nasional Aceh (PNA) Aceh Besar, Zuhra (31), warga Gampong Lampisang Tunong, Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar, mengaku diancam tembak oleh seorang mantan kombatan GAM yang kini menjadi simpatisan Partai Aceh (PA), disebut-sebut bernamanya Bidin. Pengakuan langsung korban, ancaman itu pertama kali diterimanya persis saat ia akan mendaftarkan diri atas pencalonannya ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Besar. Tanggal 29 Juni 2013, Sekitar pukul 03.20 Wib, Mobil Ford Fiesta milik Herlina (38), calon anggota
4
Pidie Jaya
5
Aceh Utara
6
Aceh Utara
legislatif (caleg) dari Partai Nasional Aceh (PNA) diduga dibakar oleh orang yang belum teridentifikasi, Mobil warna merah tersebut diparkir di samping rumahnya, Desa Keude Geudong, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Selain itu juga beberapa bendera PNA yang dipasang di pagar depan rumah Herlina juga hilang. Tanggal 24 Mei 2013, Sekitar pukul 23.00 Wib, Satu lembar bendera Partai Nasional Aceh (PNA) di Gampong Meunasah Kulam Kemukiman Beuracan, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, dibakar oleh orang yang belum diketahui identitasnya. Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PNA Kabupaten Pidie Jaya, Abdurrahman Mahmud (48) mengklaim aksi ini sebagai bentuk teror terhadap para caleg PNA di wilayah tersebut. Bendera partai yang dibakar itu telah diamankan di kantor DPD PNA Pijay, akan menjadi bukti untuk membuat laporan ke polisi. Tanggal 28 September 2013, sekitar pukul 23.00 Wib, Calon anggota legislatif (caleg) perempuan dari Partai Nasional Aceh (PNA) Kabupaten Aceh Utara, Herlina, kembali menjadi sasaran teror. Sehari setelah lampu di depan rumahnya dirusak diduga dengan menggunakan galah, rumah Herlina berada di Desa Keude Geudong Kecamatan Samudera, Aceh Utara, diketapel dan dilempari batu. Tanggal 13 september 2013, sekitar pukul 13.30 Wib, Sebuah rumah berkonstruksi beton di Desa Biara Timu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, milik Akmal Daud (31), kader Partai Aceh (PA), dilempar pelaku dengan bom molotov. Akibatnya, boks meteran listrik dan sebagian pintu rumah itu ikut terbakar. Sebagian dinding rumah Akmal juga mendadak berwarna hitam, karena terkena asap dan jelaga dari bom molotov tersebut. Ekses lainnya, listrik di rumah korban sampai sore kemarin masih padam, karena Kwh meteran listrik di rumah itu hangus terbakar. Pintu depan rumah korban pun ikut terbakar pada bagian atasnya.
Sumber: Pemantauan Media Paralegal Pemilu Wilayah Aceh
Rekapituliasi Kekerasan Yang Terjadi Pada Tahun 2014 (Per Januari 2014) Media yang dipantau: serambinews.com, No
Lokasi
1
Aceh Utara
2
Lhokseumawe
3
Aceh Utara
4
Nagan Raya
5
Lhokseumawe
Temuan/Peristiwa Selasa, 7 Januari 2014 Sekelompok pria yang diperkirakan tujuh orang dilaporkan telah menganiaya seorang kader Partai Nasional Aceh (PNA), Syamsuddin (47) asal Tanjong Awe, Kecamatan Samudera Geudong, Aceh Utara, Selasa (7/1) malam. Korban juga mengaku bahwa saat dipukul, seorang dari pelaku sempat mengeluarkan ancaman untuk menembaknya Sabtu, 11 Januari 2014, Sekitar Pukul 23.00 Jufrizal (27) kader Partai Nasional Aceh (PNA), asal Desa Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, Sabtu (11/1) sekitar pukul 23.00 WIB mendatangi Polres setempat untuk melaporkan kasus penculikan dirinya oleh pria berinisial Bal. Sabtu, 25 Januari 2014 Posko pemenangan Pemilu milik Partai Nasional Aceh ( PNA) di Desa Keude Karieng Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, Sabtu (25/1) malam, dirusak sekelompok pria yang menggunakan mobil berstiker caleg Partai Aceh (PA), saat berlangsungnya shalat magrib. Selasa, 28 Januari 2014 Kekerasan terkait pemilu kembali terjadi. Kali ini, seorang kader Partai Nasional Aceh ( PNA) Nagan Raya, Yusrizal (24), menjadi sasaran amukan kader partai berbasis nasional. Penyerangan yang terjadi di rumah Yusrizal, Gampong Cot Mee, Kecamatan Tadu Raya, Selasa (28/1) kemarin, mengakibatkan korban mengalami luka di bagian wajah. Kasus ini sudah dilaporkan ke polisi. Selasa, 29 Januari 2014 Jufrizal (20) yang memasang bendera Partai Nasional Aceh ( PNA) di jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di kawasan Panggoi, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe, dilaporkan telah dianiaya sekelompok pria, Selasa (29/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Menyebabkan pria asal Panggoi tersebut sempat pingsan dan harus dirawat di sebuah
6.
Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara
7.
Gampong Kunyet Mulee, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara
rumah sakit di Kota Lhokseumawe. Kamis, 6 Februari 2014 Penganinayaan dan menyebabkan kematian terhadap kader Partai Nasional Aceh (PNA) di Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara. Minggu, 16 Februari 2014 Penembakan dan penganiayaan di Kantor Partai Nasdem.
Sumber: Pemantauan Media Paralegal Pemilu Wilayah Aceh