POTENSI EKSTRAK KERING SIRIH MANADO:MIYANA SEBAGAI BAHAN BAKU TABLET HERBAL Awal P, Yun Astuti Nugroho Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbang Kesehatan Kem Kes RI E-mail:
[email protected]
Latar Belakang • Keunggulan tablet • Komposisi penyusun tablet • Secara empiris ramuan buah sirih manado :miyana disiapkan dari juice tidak praktis • Alternatif: Tablet ekstrak kering buah sirih manado:miyana • Tujuan penelitian: membuat bentuk sediaan tablet herbal sirih manado:miyana, serta menguji kualitas tablet yang dihasilkan secara fisikawi.
BAHAN DAN METODE agaman - Bahan : Sirih manado, Miyana, Avicel PH 101, Explotab, HPMC, Talk, Magnesium stearat. - Ekstraksi - Formula tablet: Komposisi
Formula 1 tablet
Formula 250 Tablet
Ekstrak
400 mg
100000 mg
Explotab
20 mg
5000 mg
HPMC
10 mg
2500 mg
Avicel PH 101
110 mg
27500 mg
Talk:Mg Stearat (4:1)
10 mg 2500 mg
Bobot tablet
550 mg
Granulasi , Pencetakan Tablet & Pengujian Mutu Tablet secara Fisika Ekstrak
Avicel PH 101
Explotab 1
Pencampuran, 5 menit, 20 rpm, dalam cube mixer
Pencampuran dengan larutan HPMC Uji sifat alir Granulasi
Granul + Explotab 2 + Talk:Mg Stearat
Tablet
Uji mutu tablet: Uji keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur,
HASIL & PEMBAHASAN
e Tabel 2. Hasil Pengujian Sifat Fisika Tablet Sirih Manado:Miyana Pengujian
Hasil Pengujian
Acuan hasil Pengujian
Uji keseragam
550 + 5,37 mg
Batas Kolom A = 27,5 + 550 mg = 577,5 mg
bobot
Batas Kolom B = 55 mg + 550 mg = 605 mg Bobot memenuhi uji keseragaman bobot (Anonim,
1994)
Uji kekerasan
5,2 + 0,16 kg
Kerapuhan
0,74 + 0,49%
Waktu hancur
13,55 + 0,29 menit
4-8 kg (Parrot, 1971) 0,5-1% (Banker, 1981 dalam Lieberman, 1981). ≤ 20 menit (Anonim, 1994)
Pada uji keseragaman bobot, terlihat bahwa bobot tablet rata-rata : 550 + 5,37 mg dengan nilai KV:: 0,97%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai keseragaman bobot memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Obat tradisional bentuk tablet. Keseragaman bobot tablet dapat mencerminkan keseragaman kandungan zat aktif dalam tablet. Pada uji kekerasan & kerapuhan, terlihat bahwa kekerasana tablet 5,2 + 0,16 kg memenuhi persyaratan Tablet tidak bersalut yaitu 4-6 kg (Parrot, 1971). Sedangkan nilai kerapuhan tablet 0,74 + 0,49 %, memenuhi persyaratan kerapuhan tablet tak bersalut yaitu 0,5-1% (Banker, 1981). Pengujian kekerasan dan kerapuhan tablet dilakukan untuk memastikan bahwa tablet yang dihasilkan tahan terhadap guncangan, dan pengikisan selama proses produksi, pengemasan dan pengiriman, hingga sampai ke tangan konsumen (Bandelin, 1989). Dalam formulasi pembuatan tablet, ditambahkan bahan pengikat, untuk menjamin bahwa granul yang diproses akan terikat satu dengan yang lain sehingga membentuk tablet yang kompak. Dalam formulasi ini digunakan bahan pengikat HPMC dengan alasan HPMC merupakan polimer bioadesive yang aman untuk sediaan oral. Pada konsentrasi 2-8% bersifat sebagai bahan pengikat (Rowe, dkk., 2009). HPMC sebagai bahan pengikat, hanya ditambahkan dalam jumlah yang relatif kecil (2-8%), sehingga lebih ekonomis.
Pada pengujian waktu hancur terlihat bahwa waktu hancur tablet: 13,55 + 0,29 menit, memenuhi kriteria waktu hancur yang dipersyaratkan untuk tablet obat tradisional. Pengujian waktu hancur tablet dilakukan untuk menjamin bahwa tablet yang dihasilkan akan dapat hancur saat kontak dengan medium air pada saluran cerna. Pada proses pengempaan tablet, gaya kempa yang diberikan akan meningkatkan kohesifitas dari partikel. Untuk menghilangkan kohesivitas antar partikel inilah, dalam formulasi tablet seringkali ditambahkan bahan penghancur (disintegrant), agar tablet dapat hancur saat kontak dengan air (Kottke & Rudnig, 2002). Uji waktu hancur dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera pada tiap monografi. Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan obat atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang tidak larut (Anonim, 1995).
KESIMPULAN Bedasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa tablet yang dihasilkan memenuhi persyaratan kualitas tablet yang telah ditetapkan. Tablet yang dihasilkan memiliki kriteria: bobot tablet 550 + 5,37 mg, kekerasan tablet: 5,2 + 0,16 kg, kerapuhan tablet: 0,74 + 0,49%, waktu hancur tablet: 13,55 + 0,29 menit, sehingga ekstrak kering buah sirih manado:miyana memiliki potensi cukup bagus untuk dikembangkan sebagai tablet herbal
DAFTAR PUSTAKA Andries L. 2004. Uji efektifitas ramuan buah sirih terhadap malaria tanpa komplikasi. Laporan penelitian. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi .Manado Anonim 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Dep Kes RI, Jakarta, 6-7, 782784, 840 Anonim, 1994, KepMenKes RI No: 661/MENKES/SK/VII/1994 Tentang Persyaratan Obat Tradisional Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Ed.IV, Dep Kes RI, Jakarta, hal 9991000; 1083- 1087 Anonim. 2005. Initiative for vaccine research, state the art of vaccine research and development. World Health Organization, J enewa.
MATUR NUWUN