Potensi dan Tantangan Perekonomian Indonesia: Menghindari Middle-‐Income Trap Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia
Kuliah Umum Universitas Andalas Padang, 25 April 2014
Outline Overview: Perkembangan Perekonomian Indonesia Potensi dan Tantangan Perekonomian Indonesia
Ringkasan terkait Middle Income Trap
Strategi Menghadapi Middle Income Trap
Overview: Perkembangan Perekonomian Indonesia
Perkembangan perekonomian global 2014 diperkirakan akan tumbuh lebih baik meskipun mempunyai Downside Risk…
1. Ekonomi Global masih hadapi risiko pelemahan di 2014 walau diperkirakan lebih baik dari 2013:
Source: WEO-‐IMF
• Pertumbuhan AS mulai mendeka2 3% serta berakhirnya perseteruan poli2k AS atas anggaran negara mendorong normalisasi kebijakan monter • Pengangguran dan sektor industri Eropa masih belum pulih secara sigini=an, meskipun beberapa negara mulai dapat menekan defisit anggarannya. • Rusia diperkirakan akan mengalami perlambatan karena sanksi internasional • China diperkirakan masih akan mengalami perlambatan, karena fokus pada struktural, sementara kebijakan Abenomics masih belum dapat memulihkan perekonomian Jepang 2. Potensi gejolak likuiditas global • Perlu diwaspadai exit policy kebijakan moneter longgar di negara-‐negara maju yang dapat berdampak pada pembalikan arus modal di negara-‐negara berkembang. 3. Gejolak Harga Komoditas Pasar Global • Harga minyak dan komoditas ekspor masih sangat berfluktua2f dan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global dan faktor geopoli2k.
4
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2014 Consensus forecast terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 & 2015 per April 2014
Faktor dan Risiko Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan Investasi: • Minat investor yang masih 2nggi: • Pasar yang luas menjadi daya tarik pengembangan usaha • Upaya revitalisasi Industri, pembangunan infrastruktur yang terus berjalan (MP3EI), perbaikan sektor migas (blok Cepu beroperasi) • Financial Deepening memperbesar sumber pembiayaan ak2vitas ekonomi Konsumsi • Demographic Dividend àDapat menjaga pertumbuhan konsumsi swasta pada kisaran 5,0% • Dukungan upaya menjaga stabilitas harga • Dampak pemilu -‐> dorongan tambahan pada pertumbuhan ekonomi (peningkatan pada Konsumsi RT, sebagian kecil pada Investasi, namun juga faktor pengurang berupa kenaikan impor) Perdagangan Internasional • Perbaikan perekonomian global masih moderat (Negara maju membaik, negara berkembang masih lemah) • Dampak depresiasi nilai tukar • Risiko jangka pendek penurunan ekspor bahan tambang mentah Risiko Tekanan Tapering • Dampak terhadap pertumbuhan mitra dagang Indonesia à menekan ekspor • Potensi gejolak likuiditas à pengetatan pendanaan ak2vitas ekonomi
5
Outlook Terkini dari IMF, World Bank dan ADB menunjukkan adanya downside risk pada 2014 IMF Staff Visit (Maret 2014)
World Bank IEQ-‐ 1st Quarter 2014 “.. GDP Growth to slow moderately to 5.3% in 2014, & current account deficit to narrow to 2.9% of GDP ... ”
“Indonesia has navigated the transi
•
•
•
Perekonomian dunia diperkirakan membaik dengan dukungan dari advanced economies. Sementara pasar keuangan dunia diperkirakan masih tertekan. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2014 diperkirakan 5.4% -‐ Kontribusi ekspor mineral terhadap PDB akan berkurang, akibat pembatasan ekspor mineral -‐ Investasi diperkirakan akan sedikit melambat Infasi akan kembali ke 4.5 +-‐ 1% (asumsi 2dak terdapat kebijakan harga BBM lanjutan) Defisit Transaksi Berjalan USD25.8 bln (3% dari PDB) dengan Cadangan Devisa di kisaran USD 105 Miliar di akhir 2014
Risiko • Eksternal: Sen2men investor terhadap EM dan risiko Geopoli2k terhadap komoditas • Domes[k : FX Exposure pada private sector
•
•
•
• •
Konsumsi RT akan mendapat dorongan tambahan dari pemilu (April dan Juli), namun ter-‐offset oleh pengetatan kredit bagi rumah tangga Pertumbuhan investasi diperkirakan tetap lemah -‐ Tingginya biaya pinjaman -‐ Harga komoditas yang masih rendah -‐ Dampak depresiasi terhadap impor barang modal Ekspor sedikit membaik seiring penguatan sisi permintaan global Kebijakan pembatasan ekspor akan membawa dampak nega2f signifikan terhadap kinerja ekspor dan penerimaan negara dalam jangka pendek Defisit Transaksi Berjalan mencapai USD24.4 bln (2,9% PDB) Inflasi diperkirakan mereda dan berada di bawah batas atas target inflasi yang ditetapkan BI (3.5%-‐5.5%)
Risiko • Berlanjutnya kebijakan tapering akan mempersulit kondisi pembiayaan eksternal
Asian Development Outlook 2014 -‐ Indonesia (April 2014) “Indonesia's growth is to so^en slightly to 5.7 percent this year before picking up to 6.0 percent next year” • Konsumsi diperkirakan akan tumbuh cukup kuat didukung oleh belanja Pemilu 2014 dan inflasi yang moderat. • Pertumbuhan PMTB diperkirakan masih sama dengan tahun sebelumnya. • Ke2dakpas2an hasil Pemilu & US tapering akan mempengaruhi investasi Q1’14 • Peringkat investasi dan persepsi global masih mendukung prospek investasi.Peringkat daya saing Indonesia pda 2013 naik 12 level ke 38 dari 148 negara. • Pertumbuhan investasi lebih cepat pada 2015 di mana sudah ada pemerintahan baru dengan kebijakan infrastruktur yang kemungkinan akan diupdate. • Ekspor bersih diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup baik pada pertumbuhan tahun ini, meskipun 2dak sebesar tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor manufaktur pada Q4-‐2013 diharapkan berlanjut pada 2014. Risiko • Kinerja ekspor yang masih melemah dan sen2men pembalikan arus modal.
6
Paket kebijakan Pemerintah membantu perekonomian Indonesia menunjukan peningkatan yang posi[f pada akhir 2013 Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,8%
7.0
•
6.0 5.0 4.0 3.0
•
2.0 1.0 -‐ 2009 8%
2010
2011
2012
2013
•
7,0% 7,1% 6,8% 7,0% 6,8% 6,9% 7,0% 6,8% 6,7% 6,3% 6,1% 6,0%
6% 4% 2%
6,4% 6,6% 6,5% 6,4% 6,3% 6,3% 6,2% 6,2% 6,0% 5,8% 5,6% 5,7%
0% -‐2% -‐4%
1,2%
0,7% -‐0,9%
-‐1,3% -‐1,6%
-‐2,4%
-‐2,0%
-‐6%
-‐2,5% -‐6,2%
-‐8% Q1
Q2
Q3
•
Q4
2011
GDP Growth
Q1
Q2
Q3
-‐4,4% -‐4,9% Q4
2012
Non O il & Gas
Q1
•
-‐4,1% Q2
Q3
2013
Q4
•
Sumber pendorong pertumbuhan PDB terutama adalah Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi pemerintah, dan ekspor. Sektor yang tumbuh lebih 2nggi al sektor pertanian, pertambangan, dan pengangkutan PDB tahun 2013 tumbuh 5.78% lebih rendah dibandingkan tahun 2012 (6.2%). Investasi dan impor mengalami perlambatan. Penurunan kapasitas produksi dan lihing migas turut mempengaruhi kinerja PDB migas PDB non migas masih tumbuh cukup kuat, di atas 6% per tahun. Secara umum share PDB migas rela2f kecil
Oil & Gas
7
Defisit transaksi berjalan kembali menyempit pada Q4-‐2013 & BoP kembali surplus setelah defisit selama [ga triwulan berturut-‐turut (US$ miliar) ITEM A. TRANSAKSI BERJALAN 1. Barang a. Ekspor, fob b. Impor, fob 2. Jasa-jasa 3. Pendapatan 4. Transfer Berjalan B. TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL 1. Transaksi Modal 2. Transaksi Finansial a. Investasi Langsung b. Investasi Portofolio c. Investasi Lainnya C. TOTAL (A + B) D. SELISIH PERHITUNGAN BERSIH E. NERACA KESELURUHAN (C + D) Posisi Cadangan Devisa (bulan impor & pemb. ULN Pemt.) Transaksi Berjalan (% PDB) Debt Service Ratio (%)
2011 Q1 Q2 Q3 2.9 0.3 0.8 9.3 9.2 9.7 45.9 51.8 52.4
Q4 Total Q1 -2.3 1.7 -3.2 6.6 34.8 3.8 50.7 200.8 48.4
-36.6 -42.6 -42.7 -44.1 -166.0 -1.8 -3.1 -2.6 -3.1 -10.6 -5.5 -6.8 -7.4 -7.0 -26.7 1.0 1.0 1.0 1.2 4.2 4.8 0.0 4.8 3.8 2.9 -1.9 7.8 -0.1 7.7 105.7 7.5 1.5 18.4
11.6 0.0 11.6 2.5 5.2 3.9 11.9 0.0 11.9 119.7 7.9 0.1 21.9
-3.1 0.0 -3.1 2.1 -4.6 -0.7 -2.3 -1.6 -4.0 114.5 7.1 0.3 19.8
0.2 0.0 0.2 3.1 0.2 -3.2 -2.1 -1.6 -3.7 110.1 6.5 -1.1 26.2
Q2 -8.1 0.8 47.5
2012 2013 Q3 Q4 Total Q1 Q2 Q3 -5.3 -7.8 -24.4 -5.9 -10.0 -8.5 3.2 0.8 8.6 1.6 -0.5 0.1 45.5 47.1 188.5 45.2 45.6 44.1
-44.5 -46.7 -42.4 -46.3 -179.9 -43.6 -46.1 -2.0 -2.8 -2.4 -3.2 -10.3 -2.5 -3.4 -6.0 -7.1 -7.0 -6.7 -26.8 -6.1 -7.1 1.0 0.9 0.9 1.3 4.1 1.1 1.0
13.6 2.1 5.0 0.0 0.0 0.0 13.5 2.1 5.0 11.5 1.6 3.7 3.8 2.6 3.9 -1.8 -2.1 -2.5 15.3 -1.1 -3.2 -3.4 0.1 0.3 11.9 -1.0 -2.8 110.1 110.5 106.5 6.5 6.2 5.8 0.2 -1.5 -3.7 21.7 30.3 35.0
5.8 0.0 5.8 4.5 2.5 -1.2 0.5 0.3 0.8 110.2 6.1 -‐2.4 35.2
12.0 0.0 12.0 4.1 0.2 7.7 4.2 -1.0 3.2 112.8 6.1 -‐3.6 39.4
24.9 -0.4 8.3 0.1 0.0 0.0 24.8 -0.4 8.3 13.7 3.8 3.7 9.2 2.8 3.4 1.9 -6.9 1.2 0.5 -6.3 -1.7 -0.3 -0.3 -0.8 0.2 -6.6 -2.5 112.8 104.8 98.1 6.1 5.7 5.4 -‐2.8 -‐2.7 -‐4.4 34.9 34.8 41.6
Q4 Total -4.0 -28.5 4.9 6.1 48.6 183.5
-44.0 -2.7 -6.9 0.9
-43.7 -177.4 -2.9 -11.4 -7.1 -27.2 1.1 4.1
5.6 0.0 5.6 5.7 1.9 -2.0 -2.9 0.3 -2.6 95.7 5.2 -‐3.8 41.0
9.2 0.0 9.2 1.6 1.8 5.9 5.2 -0.8 4.4 99.4 5.5 -‐2.0 52.7
22.7 0.0 22.7 14.8 9.8 -1.9 -5.7 -1.6 -7.3 99.4 5.5 -‐3.3 42.7
§ Defisit transaksi berjalan kembali menyempit menjadi US$4.0 miliar (2.0% PDB) dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar US$8.5 miliar (3.8% PDB). § Surplus transaksi modal dan finansial meningkat menjadi US$9.2 miliar yang berasal dari surplus investasi langsung, portofolio dan lainnya. § Akan tetapi BoP 2013 masih defisit US$7.3 miliar dg defisit transaksi berjalan sebesar 3.3% PDB 8
Sejak awal 2014, Rupiah dan IHSG mengalami penguatan ter[nggi di kawasan, Rupiah mengalami apresiasi terbaik sejak Nov 2013… Indeks saham regional dan global
-‐0 ,98
Indonesia
1,33
Filipina -‐6 ,70
Thailand
0,01 2,73
Singapura -‐0 ,88
Korea
-‐0 ,96
Amerika
Japan
13,27
India
ytd 31 Dec 13 26,50
ytd 17 A pr 14
14,43
-‐1 ,83
0
20
6,54
-‐1 7,99
2,84
-‐1 1,01
Thailand
-‐6 ,70
Malaysia
-‐6 ,65
40
60
Korea EU Filipina
80
2,50 1,83 1,19
-‐3 ,38
1,14 1,39 1,05
ytd 31 dec 13
ytd 17 Apr 14
0,65
-‐7 ,64
China
56,72
Jepang -‐11,50 -‐20
-‐1 9,51
Singapura
10,54
0,72
-‐1,01
Inggris
Indonesia
14,57
8,48 8,98 6,89
India Malaysia
Nilai tukar regional dan global
-‐25,00 -‐20,00 -‐15,00 -‐10,00
-‐0 ,10 -‐2 ,64
-‐5,00
0,00
4,35
2,91
5,00
10,00
Sumber: Bloomberg
Penguatan nilai tukar Rupiah dan IHSG juga dipengaruhi sen2men akibat capital inflow yang masuk ke pasar domes2k. • Per Maret 2014: Sahamà inflow Rp14,5 triliun, SUN à inflow Rp15,8 triliun • Selama 2014 (ytd): Sahamàinflow Rp.28,7 triliun; SUNà Rp35,2 triliun (s.d. 1 Apr) Di samping itu, surplus perdagangan pada Februari lalu juga memberikan sen2men posi2f pada pasar.
9
Yield obligasi mengalami perkembangan posi[f seiring dengan kenaikan arus modal masuk... Perkembangan Yield Obligasi • Per 2 Jan 2014: Yield SUN 10Y à 8,57%, Yield SUN 5Y à 8,09% • Per 2 Apr 2014: Yield SUN 10Y à 7,85%, Yield SUN 5Y à 7,64%
Perkembangan Arus Modal 50.00
130.00
40.00
120.00
30.00 20.00
110.00
Trillion Rp
10.00 100.00
0.00
-‐10.00
90.00
-‐20.00 80.00
SBN SBI Stock Cadev in Bill USD(RHS)
-‐30.00 -‐40.00 -‐50.00
70.00
Jan-‐14
Nop-‐13
Sep-‐13
Jul-‐13
Mei-‐13
Mar-‐13
Jan-‐13
Nop-‐12
Sep-‐12
Jul-‐12
Mei-‐12
Mar-‐12
Jan-‐12
Nop-‐11
Sep-‐11
Jul-‐11
Mei-‐11
Mar-‐11
Jan-‐11
Nop-‐10
Sep-‐10
Jul-‐10
Mei-‐10
Mar-‐10
60.00
Jan-‐10
-‐60.00
• Arus modal masuk di tahun 2013 tercatat sebesar Rp37,3 T. Pasar Saham mengalami oullow Rp20,7 T; SUN inflow Rp53,7 T dan SBI (s.d Okt) inflow Rp15,8 T. • Pada Maret 2014 pasar saham inflow Rp14,5 T dan SUN inflow Rp15,8 T. • Total 2014 (ytd) capital inflow di pasar saham sebesar Rp28,7 T. SUN inflow Rp35,2 T.
10 10
Asumsi Dasar Ekonomi Makro Realisasi 2012-‐ 2013 dan APBN 2014
Pertumbuhan5Ekonomi5
2012
2013
2014 APBN
realisasi 6.3
realisasi 5.8
6.0
4.3
8.4
5.5
9384
10452
10500
3.2
4.5
5.5
112.7
105.7
105
860
825
870
1260
1215
1240
44.8
46.2
48
%,#yoy
Inflasi %,#yoy
Nilai5Tukar Rupiah#per#dolar#AS,#rata#rata
Suku5Bunga5SPN535Bulan (%#rata#rata) ICP (USD#per#barel)
Lifting Minyak5Mentah (ribu#barel#per#hari)
Gas (ribu#barel#setara#minyak#per#hari)
Vol.5Konsumsi5BBM (juta#KL)
Nilai Tukar • Downside : Capital Reversal yang disebabkan oleh ak2vitas Tapering. • Tantangan pada perbaikan Neraca Berjalan Indonesia • Posi[ve Side : Kondisi kebijakan moneter yang sudah lebih jelas di negara maju. Inflasi • Downside : Tekanan depresiasi Rupiah • Posi2ve side : Upaya-‐upaya koordinasi stabilitas harga dari Pemerintah
• Pertumbuhan Ekonomi • Downside : Isu Tapering The Fed dapat meningkatkan risiko pada pertumbuhan ekspor karena dapat mempengaruhi partner dagang utama Indonesia. • Downside : Rela2f 2ngginya inflasi dan suku bunga dapat memperlambat pertumbuhan kredit dan tekanan depresiasi. • Posi[ve Side : Peningkatan pada permintaan global, khususnya yang berasal dari perbaikan di negara-‐negara maju dan Pemilu 2014. 11
Potensi dan Tantangan Perekonomian Indonesia
Indonesia memiliki beberapa faktor penunjang keberlanjutan pertumbuhan ekonomi... Dengan sumber daya alam , usia penduduk produk[f dan tenaga kerja terdidik, Indonesia memiliki potensi untuk lepas landas … Jumlah penduduk peringkat 4 dunia, l Ekonomi terbesar di Asia Tenggara l Bonus Demografi, peningkatan rasio angkatan kerja l Bertumbuhnya kelompok Middle Income l Keragaman budaya l
Jumlah Populasi besar, Peningkatan Angkatan Kerja Produk[f
Sumber Daya Alam berlimpah
Batubara, minyak, gas bumi, mineral l Komodi2 pertanian: CPO l
Pertumbuhan ekonomi rela2f stabil di kisaran 6%, l vola2litas pertumbuhan yang sangat rendah l Investasi infrastruktur yang meningkat l Tren peningkatan investasi langsung l Laju inflasi yang cukup terkendali l
Kinerja Makroekonomi yang stabil dan kuat
Pengelolaan Fiskal yang Prudent
Defisit Anggaran Pemerintah ≤3% PDB l Manajemen Utang l
13
Indonesia juga memiliki bonus demografi yang menjadi potensi terhadap [ngginya permintaan... Lebih dari 60% penduduk Indonesia berusia di bawah 35 tahun Year 2010
Year 2030E
Year 2050E
Age 100+
14
Age 0 Source: World Bank, UNPP
Peningkatan GDP perkapita nominal
Dependency ra[o akan terus terus hingga 2025 Indonesia
Brazil
China
(US$)
India
Russia
4,000
3,540
90 80
3,000
70
2,000
60 50
1,000 40
30 1980
1990
Source: UNPP Source: World Bank, UNPP
2000
2010
2020
2030
2040
2050
0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Source: IMF, Interna2onal Financial Sta2s2cs
14
Persepsi Investor Asing terhadap Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik... Total investment (% PDB)
PMA dan PMDN (triliun Rp) 2011 growth : 20.4%
2012 growth : 24.7%
55.0
2013 growth : 27.3%
50.0
PMA dan PMDN (Rp Triliun) 398.6
350
PMDN
300
TOTAL
200
50 0
251.2
150.3
150 100
313.2 270.4
208.6
250
175.2
148.0
221
112.4
37.9
60.6
76
92.2
2009
2010
2011
2012
128.2
35.0 30.0
Increase their level of investment Still in the market, but will not invest more Reduce their investment Have no plans to invest
Source: The Economist
73.8
India
32.0
53.5
13.9
27.1
43.0
18.6
38.5
16.3 2.4
Thailand
38.6
48.9
33.9
35.0 34.6 26.8 25.4
20.0
19.2
Sumber: IMF, World Economic Outlook Database – October 2013
5.0
2.2
Malaysia
Russia
10.0
0.8 Indonesia
Korea
15.0
0.7
20.6
54.1
Indonesia
Survey Bisnis pengusaha Jepang: Indonesia merupakan kawasan yang paling potensial untuk investasi
25.0
2013
The Economist: Indonesia peringkat ke 3 tujuan investasi di kawasan Asia tahun 2013
China
India
40.0 Source: BKPM Note: IDR/US exchange rate of 9,000; USD values for convenience only
PMA
China
45.0
450 400
Brazil
JBIC Survey Bisinis
25.2
Peringkat Credit Ra[ng yang stabil R&I, Moody’s and Fitch mengumumkan bahwa walaupun terdapat gejolak pasar keuangan gloibal akhir-‐akhir ini, peringkat investasi Indonesia tetap aman dengan outlook tetap
3.3 Vietnam Singapore
37.7
32.8
34.8
26.2 0.7
53.9
10.6 3.1
South Korea
28.9
46.1
21.9
15