44 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
POTENSI PARIWISATA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA Agung Nurmansyah1 1
Program Studi Ilmu Administrasi Niaga Universitas Sahid Surakarta E-mail:
[email protected] Abstract
The tourism sector has contributed 11 percent of the gross domestic product absorbing world with about 200 million workers. Or have an indirect impact of 800 million people. In 2012, the direct and indirect contribution to Indonesia's gross domestic product by 12 percent. Tourism potential is huge but much hampered infrastructure, security, promotion, and government policy. In addition to having a positive impact on the Indonesian economy. Tourism also has a negative impact on the economic and social aspects, although still much more positive impact than negative impact. Keywords: tourism sector, gross domestic product, the impact positit and negative impacts.
46 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
Pada tahun 2012 Asia Pasifik
PENDAHULUAN Berbagai organisasi internasional seperti
World
Bank,
Perserikatan
Bangsa Bangsa, dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan ekonomi dan sosial. Data WTO tahun 2001
menunjukkan
bahwa
sektor
pariwisata telah memberikan kontribusi 11% bagi Produk Domestik Bruto dunia dengan menyerap sekitar 200 juta orang sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 1998. Dari catatan WTO juga diketahui bahwa pada tahun 2000 wisatawan mancanegara jumlah
687
internasional juta
orang
mencapai dengan
pemasukan devisa pariwisata sebesar USD
476
Milyar.
Perkembangan
industri pariwisata yang pesat karena
adalah
kawasan
yang
mempuyai
perkembangan yang paling tinggi dari sisi pariwisata dengan pertumbuhan 7 persen atau dengan kata lain sama dengan
kenaikan15
juta
orang
pengunjung dibandingkan tahun 2011. Menurut prediksi industri pariwisata di Asia Pasifik akan terus meningkat. Industri pariwisata sebagai salah satu sektor
yang
tetapi
memiliki
pertumbuhan positif ditengah krisis ekonomi dunia dapat menjadi sektor yang
membantu
Indonesia
untuk
bertahan dari krisis. Bahkan, negara seperti China pun juga menjadikan industri pariwisata sebagai salah satu dari
5
pilar
strategisnya
dalam
perencaan 12 tahun yang dicanangkan oleh China. Potensi
pariwisata
Indonesia
dianggap tidak menghasilkan polusi
sangatlah besar dari Sabang sampai
udara seperti halnya industri pada
Merauke dengan segala macam obyek
umumnya.
pariwisata,
yang
diharapkan
mampu
kesemuanya menarik
itu lebih
47 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
banyak lagi devisa negara, baik dari wisatawan
dalam
negeri
maupun
Pariwisata juga merupakan sebuah industri
yang
kompleks
wisatawan luar negara. Potensi yang
melibatkan
dimiliki Indonesia seharusnya dapat
lainnya,
memberikan kontribusi yang lebih besar
restoran dan rumah makan, transportasi
terhadap
Produk
banyak
seperti
sekali
karena industri
industri perhotelan,
Domestik
Bruto
darat, laut, dan udara, industri kerajinan,
beberapa
tahun
industri jasa seperti biro perjalanan dan
terakhir ini, sektor pariwisata menjadi
pemandu wisata, dan lainnya. Karena
penyumbang
bagi
melibatkan aneka ragam industri lainnya
penerimaan devisa negara Indonesia
yang berarti juga melibatkan banyak
setelah minyak dan gas bumi (migas).
orang dari berbagai profesi, pariwisata
Pada tahun 2012,kontribusi langsung
disebut memberikan multiplier effects
maupun tidak langsung terhadap produk
atau efek ganda kepada banyak orang.
domestik bruto Indonesia sebesar 12
Ini
persen. Yang terdiri dari kontribusi
pariwisata
langsung terhadap GDP mencapai 4
ekonomi kepada banyak pihak, baik
persen
tidak
yang langsung maupun tidak langsung
persen.
berhubungan dengan pariwisata. Tetapi
pariwisata
dengan potensi yang besar di sektor
sangat diperlukan untuk meningkatkan
pariwisata Indonesia, banyak sekali
daya tarik wisatawan, terlebih lagi masih
kendala untuk memajukan sektor ini.
banyak potensi pariwisata Indonesia
Kendala yang sering ditemui adalah
yang belum diolah dan dikenalkan
infratruktur baik perjalanan darat, laut
kepada dunia.
maupun udara, sumber daya manusia,
Indonesia.
Bahkan
terbesar
sedangkan
langsung
kontribusi
sebesar
Pengembangan
kedua
potensi
8
juga
berarti
bahwa
memberikan
industri kontribusi
teknologi, pengembangan industri yang
48 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
berdaya saing, pembiayaan, perluasan pasar, serta penciptaan iklim usaha. Semuanya itu, tidak dapat dibenahi
PEMBAHASAN Potensi
Obyek
dan
Daya
Tarik
Pariwisata Indonesia
dengan waktu satu atau dua tahun. Tetapi
membutuhkan
waktu
yang
bertahun-tahun untuk dapat bersaing dengan
negara
tetangga
seperti
Secara umum, modal atau aset wisata dapat dibedakan menjadi tiga macam yaituModal Wisata Budaya, Alam
Singapura, Malaysia dan Thailand.
dan
sebenarnya Potensi yang besar dari sektor pariwisata
di
Indonesia
harus
dikembangkan dan ditingkatkan karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tetapi disamping mempunyai dampak
positif
(sektor
pariwisata),
terdapat juga dampak negatif. Sampai saat ini dapat positif lebih banyak daripada dampak negatifnya. Dalam tulisan ini akan banyak membahas dapak positif dari sektor pariwisata, kebijakan
pemerintah
terhadap
Manuasia. memiliki
Indonesia
ketiga
modal
wisata tersebut. Terkait dengan modal budaya, Indonesia sejak dulu terkenal dengan
keanekaragamana
budaya
tradisional dan artefak-artefak budaya dari lebih kurang 300 suku bangsa yang ada di Indonesia. Tari-tari tradisional seperti tari Pendet, Kecak, Srimpi, dan sebagainya
sudah
dikenal
oleh
masyarakat
dunia.
Indonesia
juga
memiliki suku-suku dengan budaya menarik seperti suku Badui di Banten, Asmat di Papua.
kemajukan sektor pariwisata dan isu-isu kritis
terhadap
Indonesia.
sektor
pariwisata
Modal alam bisa dilihat dari bukti bahwa Indonesia memiliki laut, pantai, gunung, danau, dan hutan yang indah ditambah dengan aneka jenis flora dan
49 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
fauna. Indahnya pantai Sanur dan Kuta
6.323.730 menjadi 8.802.129 pada tahun
di Bali, Danau Toba di Sumatera Utara,
2013. Dan untuk wisatawan luar negeri
Danau Kelimutu di NTT, Taman Laut
dari 5.53.269 menjadi 7.973.440. Terus
Nasional Bunaken di Sulawesi Utara
meningkat dari tahun ke tahun lihat tabel
hanyalah beberapa contoh dari sekian
di bawah ini.
banyak daya tarik pariwisata yang dimiliki Indonesia. Sedangkan yang menyangkut modal manusia, sebenarnya kita juga telah memiliki SDM yang terlatih di bidang pariwisata, walaupun jumlahnya masih harus ditingkatkan terus. Modal manusia di sini yang juga harus
dipikirkan
untuk
selalu
dikembangkan dan dipertahankan adalah sikap dan perilaku manusia-manusia Indonesia ketika berhadapan langsung dan
tidak
langsung
dengan
para
wisatawan, seperti sikap ramah tamah dan bersahabat.
Kebijakan
dalam
Mendukung Pariwisata Indonesia Dengan kekayaan yang dimiliki Indonesia,
mengapa
pariwisata
Indonesia dalam realitanya ternyata tertinggal dari Thailand, Singapura dan Malaysia.
Jumlah wisatawan (baik berasal
Pemerintah
dilihat
Ketertinggalan
dari
jumlah
ini
dapat
devisa
yang
dari dalam negeri maupun berasal dari
diperoleh ketiga negara tersebut dan
luar
ke
jumlah wisatawan mancanegara yang
Indonesia dari tahun ke tahun terus
mengunjungi obyek-obyek wisata di
meningkat. Pada tahun 2009 jumlah
ketiga negara ini dibandingkan dengan
wisatawan
yang diperoleh Indonesia.
negeri)
yang
dalam
berkunjung
negeri
berjumlah
50 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
Sebenarnya Pemerintah Indonesia
berasal dari negara-negara yang
sudah lama menyadari bahwa sektor
diberi
pariwisata
untuk
mengurus visa ke KBRI di negara
menjadi salah satu sumber penerimaan
asal mereka; mereka bisa langsung
resmi negara ini. Selain itu, selama ini
datang ke Indonesia dan pada saat
Pemerintah Indonesia sudah melakukan
berada di Indonesia, baru mereka
berbagai upaya untuk memajukan dunia
mengurus visa.
dapat
diandalkan
pariwisata Indonesia. Upaya-upaya yang telah
dilakukan
oleh
pemerintah
Indonesia antara lain adalah: 1. Memberlakukan Kunjungan
Visa (BVKS)
berdasarkan Keppres No. 103/ 2003 (sebelumnya Keppres No. 18/2003). Fasilitas
ini
warganegara (mayoritas
memungkinkan dari
adalah
11
negara
negara-negara
ASEAN) berkunjung ke Indonesia tanpa
harus
ini
tidak
perlu
3. Mengadakan Pemilihan Duta Wisata Indonesia yang dimulai pada tahun 2006. Tujuan dari pemilihan ini
Bebas
Singkat
fasilitas
menggunakan
visa
selama 30 hari. 2. Memberlakukan Visa on Arrival (VoA) atau Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VKSK) yang mulai berlaku tanggal 1 Pebruari 2004. Dalam VoA, para wisatawan yang
adalah memperoleh duta-duta wisata yang
bertugas
untuk
memperkenalkan
dan
mempromosikan
pariwisata
Indonesia,
baik
dalam
negeri
maupun di luar negeri. 4. Menciptakan slogan resmi untuk pariwisata Indonesia, yaitu Ultimate in Diversity. Slogan ini mulai diperkenalkan untuk memberikan citra
khas
Indonesia internasional
negara
dan
kepada seperti
bangsa dunia
yang
telah
dimiliki oleh Malaysia dengan The Truly Asia dan Singapura dengan
51 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
slogannya
Singapore.
menengah dalam industri kerajinan.
Slogan Ultimate in Diversity baru
Berbagai fasilitas pendukung di
diluncurkan tahun 2003 dan sampai
obyek wisata juga diperbaiki, seperti
saat ini masih terasa sangat kurang
renovasi
gaungnya
tamanisasi, dan sebagainya.
Hanya
Uniquely
di
Indonesia
sedikit
sekali
sendiri. anggota
masyarakat yang tahu slogan resmi
kios-kios
cenderamata,
Isu-isu Kritis terhadap Pariwisata Indonesia
pariwisata Indonesia tersebut karena memang
sosialisasinya
sangat
kurang, bahkan terhadap kalangan yang
berkiprah
pada
dunia
Dunia pariwisata Indonesia juga tidak lepas dari berbagai kendala yang menghambat
atau
mengganggu
kelancaran aktivitas pariwisata. Ada
pariwisata sekalipun. 5. Pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung sektor pariwisata. Setiap tahun, pemerintah Indonesia memberikan bantuan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk
beberapa persoalan atau isu yang selama ini dianggap menjadi batu sandungan dalam mengembangkan dunia pariwisata Indonesia. Beberapa persoalan atau isu penting tersebut adalah:
memberikan kenyamana bagi para
1. Masalah keamanan dalam negeri dan
wisatawan
ke
Citra sebagai Negara Teroris.Bangsa
berbagai daerah di Indonesia. Hotel-
Indonesia telah mengalami beberapa
hotel dari kelas melati sampai
kejadian
berbintang lima dibangun di mana-
keharmonisan kehidupan bangsa ini dan
mana, jalan-jalan diperbaiki, sarana
mengakibatkan perasaan was-was tidak
transportasi
dan
saja bagi bangsa Indonesia sendiri, tetapi
membantu usaha-usaha kecil dan
juga bagi bangsa-bangsa lain. Berbagai
yang
berkunjung
diremajakan,
besar
yang
mengguncang
52 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
kejadian yang membuat kesan bahwa
bangsa
Indonesia adalah negara yang tidak
Pemerintah
aman adalah peristiwa Kerusuhan Mei
“enggan”
memanfaatkan
1998, peristiwa Bom Bali I (Oktober
elektronik
seperti
2002 yang menewaskan lebih dari 200
kecanggihan dunia maya via website
orang), Ledakan bom mobil di Hotel JW
yang selalu di-update untuk “menjual”
Marriott Agustus 2003 (menewaskan 12
Indonesia. Memang, dua media yang
orang), Ledakan Bom mobil di depan
disebut terkhir ini membutuhkan biaya
Kedubes Australia
besar
September
2004
Indonesia,
dan
Indonesia
dan
lainnya. tampaknya media
televisi
ketelatenan
dalam
(menelan korban tewas 9 orang), Bom
memberikan
Bali II (Oktober 2005 yang menewaskan
aktual
lebih dari 20 orang), dan yang terbaru
promosi
adalah Bom Kuningan (yang meledak di
pariwisata Indonesia memang jauh dari
Hotel JW Marriott dan Hotel The Ritz
memadai.
Carlton Jakarta Juli 2009).
informasi
dan
kepada
yang
paling
konsumen.
yang
Alhasil,
dilakukan
untuk
3. Slogan yang Tidak Memasyarakat.
2. Keterbatasan Dana untuk Melakukan Promosi Wisata
Pemerintah
Indonesia
terkesan
setengah-setengah dalam menawarkan
Selama ini Pemerintah Indonesia
slogan
atau
brand
pariwisata
konvensional
mengirimkan
pemerintah dalam memutuskan slogan
delegasi kesenian dan kebudayaan ke
seperti apa yang mampu mewakili
berbagai
pameran
semua keindahan alam dan budaya
internasional, menyiapkan aneka ragam
Indonesia tercermin dari perubahan
brosur
slogan
kegiatan
dan
atau
majalah
yang
memperkenalkan keindahan negara dan
yang
Sikap
untuk
lebih banyak mengandalkan cara-cara seperti
Indonesia.
image
berkali-kali
ragu
dalam
memasarkan pariwisata Indonesia: tahun
53 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
2001 diperkenalkan Indonesia, Just A Smile Way, kemudian slogan ini berubah menjadi Indonesia, Endless Beauty of Diversity,
kemudian
berganti
lagi
menjadi Indonesia, The Colour of Life. Sejak tahun 2004 sampai sekarang, slogan pariwisata Indonesia berubah menjadi
Indonesia,
Ultimate
in
Diversity.
Dampak-dampak Pariwisata Berbagai aktivitas yang mendukung kegiatan pariwisata memiliki banyak dampak
terhadap
masyarakat
bertempat tinggal di dan atau di sekitar obyek wisata, juga terhadap pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Bidangbidang
kehidupan
yang
biasanya
dari
kegiatan
bidang
ekonomi,
mendapat
pengaruh
4. Sarana Transportasi yang Diragukan
pariwisata
adalah
Keselamatannya
sosial,
Sejak Juli 2007, pemerintah dari negara-negara warganya maskapai
Uni
Eropa
melarang
menggunakan
semua
yang
dimiliki
Indonesia
karena semua maskapai penerbangan di Indonesia keselamatan
tidak
memenuhi minimal
standar yang
dipersyaratkan oleh badan keselamatan transportasi internasional. Larangan dari
yang
budaya,
dan
lingkungan.
Pengaruh atau dampak yang ditimbulkan dari aktiviatas pariwisata tidak hanya yang bersifat positif, tetapi juga yang bersifat negatif. Dampak positif dapat di lihat (sebagai contoh) di Kota Solo yang menjadi salah satu tujuan wisata di Jawa Tengah. Dampak positifnya antara lain adalah 1. Meningkatkan
pendapatan
Uni Eropa ini juga diikuti oleh Arab
(pemerintah dan masyarakat) dan
Saudi, bahkan Korea Selatan pun ikut-
meningkatkan
ikutan
masyarakat.
mempertanyakan
keselamatan
armada transportasi udara di Indonesia.
standar Pariwisata
hidup termasuk
dalam subsektor ekonomi kreatif, ekonomi kreatif dapat menyumbang
54 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
7,5
sampai
persen
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dan
Kota Solo, jumlah wisatawan yang
menumbuhkan lapangan kerja 1-2
menginap di hotel berbintang dan
persen per tahun. Ini merupakan
nonbintang tumbuh tak kurang dari
sumbangan
besar
38 persen tahun 2013 dibandingkan
terhadap PDB Indonesia. Yang pada
tahun 2010. Tahun 2010, total
akhirnya
meningkatkan
wisatawan sebanyak 942.541, tahun
pendapatan pemerintah dan standar
2011 melonjak menjadi 1.300.832
hidup
orang,
terhadap
dengan
PDB
8
nasional
yang
akan
masyarakat.
cukup
Sedangkan
tahun
2012
tercatat
sumbangan sektor pariwisata (Pajak
1.305.820, dan tahun 2013 jumlah
hotel, restoran dan hiburan) menjadi
wisatawan
primadona
mancanegara
menjadi
pendapatan asli daerah (PAD). Hal
Wisatawan
domestik
ini karena ketiga jenis pajak tersebut
mendominasi. Pada 2013, misalnya,
menyumbang kontribusi sekitar 10%
jumlah
dari PAD Solo atau sebesar Rp.
1.468.625
46.97 miliar.
jumlah wisatawan bias lebih tinggi
dalam
penghimpunan
Nusantara
1.480.135.
wisatawan orang.
dan
masih
domestik Sebenarnya,
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi
lagi karena yang di catat yang
masyarakat lokal (contoh kasus di
menginap di hotel sedangkan yang
Kota
menginap selain di hotel tidak
Solo).
Kehadiran
bisnis
pariwisata yang berkaitan dengan
tercatat.
begitu banyak lembaga dan profesi
3. Memperluas
tentunya
akan
mendorong
Pariwisata
kesempatan akan
kerja.
membutuhkan
pertumbuhan ekonomi di daerah
sejumlah tenaga kerja untuk bidang-
tujuan
bidang
wisata.Berdasarkan
data
pekerjaan
yang
terkait
55 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
dengan pariwisata. Sebuah daerah
atau modal dari para investor sangat
yang menjadi daerah tujuan wisata
diperlukan
akan membutuhkan tenaga kerja
fasilitas penginapan, pusat bisnis
untuk
yang menawarkan barang-barang
hotel,
rumah
makan,
untuk
pembangunan
keamanan dan sebagainya. Tenaga
kerajinan,
kerja yang paling mudah diperoleh
Contohnya adalah, Tahun 2010,
adalah tenaga kerja lokal sehingga
jumlah hotel berbintang sebanyak
jelas sekali pariwisata akan mampu
19 buah (di kota Solo) dengan
memperluas kesempatan kerja, baik
jumlah kamar 1.086 unit. Pada 2013
bagi
maupun
hotel berbintang melonjak menjadi
penduduk dari luar daerah. Sebagai
34 dengan jumlah kamar 3.150 unit.
contoh, di kota Solo pertumbuhan
Adapun hotel nonbintang pada 2010
berbintang
190
sebanyak 117 buah dengan jumlah
persen di tahun 2013. Pertumhuhan
kamar 2.302 unit, sedangkan tahun
hotel yang pesat tersebut pasti
2013 jumlah hotel 124 buah dengan
membutuhkan jumlah tenga kerja
jumlah kamar 1.860. Jika setiap
baru yang kurang lebih sama yaitu
kamar hotel membutukan investasi
ada kenaikan permintaan tenaga
sekitar
kerja
kebutukan investasi adalah sebesar
penduduk
lokal
tumbuh
sebesar
hingga
190
persen
dari
kebutuhan yang ada. 4. Meningkatkan mendorong Pembagunan
dan
Rp.
15
sebagainya.
juta
.
Maka
Rp. 75 Milyar. Belum gedung dan
investasi
dan
pembangunan. sektor
pariwisata
investasi yang lainnya. 5. Meningkatkan Pariwisata
pendapatan melibatkan
membutuhkan modal yang tidak
industri
di
sedikit, karena itu suntikan dana
menyumbangkan
dalamnya pajak
pajak. banyak yang kepada
56 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
negara dalam jumlah yang relatif
dapat
besar. Pajak hotel dan restoran,
pengembangan fasilitas publik untuk
retribusi masuk lokasi wisata, pajak
kepentingan
toko kerajinan hanya sebagian kecil
pengembangan fasilitas di kota Solo
contoh penyumbang pajak kepada
adalah menghidupkan tur eksotis
pemerintah daerah dan pusat dari
kereta uap atau sepur Kluthuk
sektor pariwisata. Jika dilihat di kota
Jaladara sejak 2009. Kereta ini
Solo
target
ditarik lokomotif bertenaga uap
Rp18,25 miliar telah terkumpul
buatan Jerman tahun 1896, yang
Rp20,37
111,6%.
melintasi pusat kota. Tahun 2011,
Realisasi pajak restoran 15,5% lebih
diluncurkanlah bus tingkat wisata
besar dari target senilai Rp15,5
Werkudoro. Museum Radya Pustaka
miliar, terkumpul Rp17,9 miliar.
kini direvitalisasi sehingga tampak
Sedangkan pajak hiburan dari target
lebih segar. Kuliner Solo yang
Rp8,5 miliar menjadi Rp8,7 miliar.
menggoda selera tak luput digarap.
Ini
meningkatan
Wisata kuliner menjadi magnet
pendapatan yang di dapatkan dari
penarik pelancong. Bila Yogyakarta
sector pariwisata di kota Solo.
mempunyai
target
pajak
miliar,
merupakan
dari
atau
6. Pengembangan infrastuktur fasilitas publik.
Pariwisata
menjadi
contoh
pariwisata.
lesehan
Untuk
Malioboro,
maka Pemkot Solo tahun 2008
membutuhkan
mewujudkan Gladag Langen Bogan
fasilitas publik bagi kenyamanan
atau dikenal Galabo. Di Galabo,
para
Pembangunan
wisatawan dapat menemukan aneka
tempat parkit khusus untuk bus dan
kuliner lezat khas Solo, seperti
mobil pariwisata, penyediaan toilet
tengkleng, sego liwet, hingga gudeg
umum, gazebo, dan pusat informasi
ceker dalam satu area.
wisatawan.
57 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
7. Meningkatkan belanja.
kesempatan untuk
Daerah
biasanya
tujuan
menyediakan
akan
mengakibatkan
berjalannya
wisata
hukum ekonomi sederhana, naiknya
lokasi
harga
barang
dan
jasa
karena
belanja untuk memberi kesempatan
permintaan yang meningkat. Hal ini
bagi
membeli
dapat memukul bisnis pariwisata di
cinderamata khas dari daerah yang
daerah tersebut bila kenaikan ini
mereka kunjungi. Untuk kota Solo
terlalu
tempat bagi wisatawan, berburu
terjangkau oleh calon wisatawan
batik masih menjadi favorit. Ini
yang kemudian akan membatalkan
terlihat dari hasil survei Pemkot
perjalanan mereka. Harga barang
Solo, Badan Promosi Pariwisata
dan jasa yang tinggi ini juga akan
Indonesia Solo, Perhimpunan Hotel
mempersulit
dan Restoran Indonesia Solo. Batik
masyarakat
menempati daftar tertinggi belanjaan
kunjungan wisatawan berkurang.
wisatawan
turis. Dari survei diketahui sebagian besar
responden
2. Membuat
tinggi
sehingga
kehidupan lokal,
harga
tidak
ekonomi
apalagi
tanah
bila
dan
menghabiskan
perumahan di lokasi obyek wisata
sekitar Rp 2 juta untuk belanja. Dan
dan sekitarnya menjadi mahal. Bila
data ini didukung dari hasil survei
bisnis pariwisata sukses di sebuah
Selain memberikan manfaat positif secara ekonomi, pariwisata juga dapat mendatangkan dampak negatif terhadap sektor ekonomi seperti:
daerah,
tidak
hanya
barang
kebutuhan hidup yang naik, tetapi juga lahan di sekitarnya. Seiring dengan
meningkatnya
kehidupan
ekonomi di sebuah lokasi, harga 1. Membuat harga barang dan jasa menjadi naik. Daerah-daerah yang laris sebagai daerah tujuan wisata
lahan juga akan meningkat sesuai hukum ekonomi.
58 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
3. Meningkatkan biaya hidup. Bila
wisata yang ramai dikunjungi oleh
sebuah daerah sudah berkembang
para
menjadi daerah tujuan wisata, harga
menggunakan
berbagai produk dan jasa akan naik.
transportasi
Akibatnya biaya hidup di daerah
kerusakan pada jalan-jalan yang
tersebut akan meningkat karena
dilewati. Semakin ramai jalan dan
barang-barang
semakin
kebutuhan
hidup
wisatawan
dengan
berbagai
alat
mengakibatkan
besar
dan
berat
alat
naik, pajak naik, jasa (transportasi,
transportasi yang digunakan oleh
kesehatan, dan lain-lain) juga naik.
para wisatawan, semakin besar pula
4. Memberikan peluang bagi kehadiran
kemungkinan
kerusakan
yang
buruh atau pekerja asing yang
ditimbulkan. Kerusakan jalan dan
biasanya
peremajaan alat transportasi demi
berpotensi
menggeser
kehadiran tenaga kerja lokal yang
kenyamanan
biasanya memiliki keahlian yang
dibutuhkan untuk tetap menarik
lebih sedikit dibandingkan dengan
calon-calon wisatawan agar mau
tenaga kerja asing
datang ke sebuah obyek wisata
5. Penambahan pembangunan infrastruktur
biaya atau
wisatawan
sangat
untuk
7. Pariwisata yang bersifat musiman
penyediaan
(hanya ramai pada waktu tertentu)
tambahan
(seperti
akan menimbulkan resiko besar bagi
untuk air, sumber tenaga seperti
terciptanya
listrik, bahan bakar, medis, dan
terselubung (pada saat tidak ada
sebagainya)
kunjungan wisatawan sama sekali
yang
biasanya
membutuhkan biaya cukup besar 6. Meningkatkan biaya perawatan jalan dan
sistem
transportasi.
Obyek
pengangguran
atau minim sekali) 8. Memunculkan
persaingan
yang
semakin tajam dalam kepemilikan
59 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
lahan atau tempat yang memiliki manfaat
ekonomi
yang
tinggi.
Tempat-tempat usaha yang laris akan menjadi incaran banyak pihak untuk memilikinya sehingga tidak hanya harga lahan atau harga sewa yang naik, tetapi juga kemungkinan keuntungan
dari
sebuah
tempat
usaha di dekat obyek wisata akan meningkat tajam
dikelola
bersama
dengan
investor asing sangat berpotensi lari ke luar negeri tempat asal investor dan pekerja asing. Hal ini berarti bahwa
keuntungan
ekonomi
dari
sepenuhnya
Potensi sektor pariwisata sangat besar,
jika
atau
kue
pariwisata
tidak
jatuh
ke
tangan
dilihat
dari
kontribusi
menunjukkan bahwa sektor pariwisata telah memberikan kontribusi 11% bagi Produk Domestik Bruto dunia dengan menyerap sekitar 200 juta orang sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 1998. Dari catatan WTO juga diketahui bahwa pada
9. Keuntungan dari bisnis pariwisata yang
SIMPULAN
tahun
mancanegara jumlah
2000
wisatawan
internasional
mencapai
687
juta
orang
dengan
pemasukan devisa pariwisata sebesar USD 476 Milyar.Sedangkan kontribusi bagi
perekonomian
Indonesia
pada
tahun 2012 adalah 12 persen baik kontribusi
langsung
maupun
tidak
langsung.
masyarakat dan pemerintah daerah. 10. Gaji rendah terutama untuk pekerja lokal
yang
kualifikasi
dianggap yang
jauh
memiliki berbeda
dengan tenaga profesional dan juga pekerja asing (yang biasanya digaji sangat tinggi)
Bahkan beberapa tahun terakhir ini, sektor pariwisata menjadi penyumbang terbesar kedua bagi penerimaan devisa negara Indonesia setelah minyak dan gas bumi
(migas).
kontribusi
Pada
langsung
tahun
2012,
maupun
tidak
langsung terhadap produk domestik
60 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
bruto Indonesia sebesar 12 persen. Yang
meningkatkan standar hidup masyarakat,
terdiri dari kontribusi langsung terhadap
mendorong
GDP mencapai 4 persen sedangkan
masyarakat
kontribusi tidak langsung sebesar 8
kesempatan
persen.
Pengembangan
investasi dan mendorong pembangunan,
pariwisata
sangat
potensi
Memperluas
kerja,meningkatkan
pendapatan
pajak,
meningkatkan daya tarik wisatawan,
pengembangan
infrastuktur
fasilitas
terlebih lagi masih banyak potensi
publik,pengembangan
infrastruktur
pariwisata Indonesia yang belum diolah
transportasi,meningkatkan
kesempatan
dan dikenalkan kepada dunia. Jumlah
untuk belanja. menciptakan kesempatan
wisatawan (baik berasal dari dalam
bisnis baru,penyebaran kue ekonomi
negeri maupun berasal dari luar negeri)
kepada masyarakat. Selain memberikan
yang berkunjung ke Indonesia dari tahun
manfaat
ke tahun terus meningkat. Pada tahun
pariwisata juga dapat mendatangkan
2009 jumlah wisatawan dalam negeri
dampak negatif terhadap sektor ekonomi
berjumlah 6.323.730 menjadi 8.802.129
seperti, membuat harga barang dan jasa
pada tahun 2013. Dan untuk wisatawan
menjadi naik,membuat harga tanah dan
luar
menjadi
perumahan di lokasi obyek wisata dan
7.973.440. Ini bukti bahwa pariwisata
sekitarnya menjadi mahal,meningkatkan
Indonesia
biaya hidup, memberikan peluang bagi
dari
5.53.269
penyumbang
bagi
untuk
lokal.
ekonomi
meningkatkan
negeri
diperlukan
pertumbuhan
devisa
negara.
secara
ekonomi,
kehadiran buruh atau pekerja asing yang
Tetapi mempunyai negatif.
positif
sektor dampak
Dampak
Meningkatkan
pariwisata positi
maupun
positifnya
adalah
pendapatan
dan
biasanya
berpotensi
menggeser
kehadiran tenaga kerja lokal yang biasanya memiliki keahlian yang lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga
61 Ekonomi Bisnis&Kewirausahaan Vol. III, No. 1, Januari 2014
kerja asing, penambahan biaya untuk
lokal
pembangunan
penyediaan
kualifikasi yang jauh berbeda dengan
infrastruktur tambahan (seperti untuk
tenaga profesional dan juga pekerja
air, sumber tenaga seperti listrik, bahan
asing (yang biasanya digaji sangat
bakar, medis, dan sebagainya) yang
tinggi)
atau
biasanya membutuhkan biaya cukup besar, meningkatkan biaya perawatan jalan dan sistem transportasi,pariwisata yang bersifat musiman (hanya ramai pada waktu tertentu) akan menimbulkan resiko
besar
bagi
terciptanya
pengangguran terselubung (pada saat tidak ada kunjungan wisatawan sama sekali atau minim sekali), memunculkan
yang
dianggap
memiliki
DAFTAR PUSTAKA Lucinda, 2009, Global, Indonesia.
Industri Pariwisata Business Watch
Pariwisata, alamat http://www.indonesia.go.id/in/pot ensi-daerah/pariwisata, diakses hari Sabtu, 20 September 2014. Amalia, Nadia (2013), Potensi Sektor Pariwisata bagi Pertumbuhan Ekonomi, Alamat http://blog.kanopifeui.org/?p=8670, diakses hari Sabtu, 20 September 2014.
persaingan yang semakin tajam dalam
Kompas, 14 juli 2014, Tujuh Isu Strategis Ekomomi Kreatif.
kepemilikan lahan atau tempat yang
Kompas, 5 September 2014, Pariwisata Tak Optimal.
memiliki
manfaat
ekonomi
yang
tinggi,keuntungan dari bisnis pariwisata yang dikelola bersama dengan investor asing sangat berpotensi lari ke luar negeri tempat asal investor dan pekerja asing,gaji rendah terutama untuk pekerja
Kompas, 27 Juni 2014, Menggenjot Sektor Pariwisata. Solo Pos, 10 September 2014, Pajak Hotel, Restoran, Hiburan Sumbang 10% PAD Solo. Alamat http://www.solopos.com/2013/12/ 18/pajak-hotel-restoran-hiburansumbang-10-pad-solo-475274, diakses hari Sabtu, 20 September 2014