POTENSI DAN KENDALA PENGGUNAAN TEKNOLOGI C3P S DALAM PENENTUAN BATAS BIDANG TANA H
TUGAS AKH1 R Diserahkan Kepada Jurusan Teknik Geodes i Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaa n Institut Teknologi Bandun g
Oleh : SANDHI SURYAWA N N I M 151 91 023
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaika n Program Pendidikan Strata Pertama Bidang Teknik Geodes i
JURUSAN 7EKNIK GEODES I
FAKULT'AS TEKNIK SIPlL DAN PERENCANAA N INS'Y'IT'UT TEKNOLOGI BANDUN 6 1996
Diperiksa dan Disetujui Oleh :
Ir._ Hasanuddin Z . Abidin, M .Sc .,Ph .D . Pembimbing I
Ir. Kardiman Perawiraneqara Pembimbing I I
Disahkan Oleh : Ketua Jurusan Teknik Ceodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaa n Institut T/teknologi Bandung ,
tr . H; lshak H, Iso,pl`lah, DEA ., Td . NIP . 130 528 324
1L&
Qwn
ABSTRAK
Salah satu aplikasi dari teknologi GPS adalah penentua n posisi titik-titik batas bidang tanah dalam kegiatan survey kadaster . Aplikasi tersebut merupakan bagian dari proyek pendaftaran tanah sistematik dan terpadu dimana seluruh kegiatan yang mencaku p pengadaan titik dasar teknik maupun penentuan batas bidan g tanahnya mengacu kepada satu datum tunggal yaitu WGS'84 yan g digunakan dalam sistem GPS . Untuk itu perlu dikaji potensi dan kendala penggunaan teknologi GPS untuk keperluan penentuan batas bidang tana h tersebut baik dari aspek teoritis maupun praktis yaitu denga n mengimplementasikan contoh pengukuran GPS menggunaka n metode stop and go.
ABSTRAC T
One application of GPS technology is to determine th e position of parcel boundary points in cadastral survey activities. That application is part of systematic and integrated lan d registration project, which use a global datum (i .e. WGS `84 which is used in GPS system) in all cadastral survey activities such as th e determination of control points and parcel boundaries . Therefore, it is necessary to study the prospects and limitations in using GPS technology for determination of the parce l boundary points, both in theoritical and practical aspects b y implementing a GPS measurement . The measurement is done by using stop and go method.
DAFTAR ISI
Halaman i
." \1 -kPENGANTAR '~ 3
~ r R.AK
m
'_ :3sTRAC T
iv
%.E =-FAR ISI
v
~ \E= T AR GAMBA R
viii
~ \ }=T .A-R TABE L
ix
~ \ F T AR LAMPIRAN
x
\B I PENDAHULUAN
1
1 .1 Latar Belakang Masalah
1
1 .2 Ruang Lingkup Masalah
3
1 .3 Tujuan Penulisan
5
1 .4 Sistematika Pembahasan
6
\B II PENGUKURAN BATAS TANAH SEBAGAI BAGIA N DARI PROSES PENDAFTARAN TANAH
8
2.1 Proses Pendaftaran Tanah
8
2.2 Titik Dasar Teknik
10
2.3 Pengukuran Detail Batas Bidang Tanah
11
2.3 .1 Pengukuran Batas Bidang Tanah denga n Metode Terestris 2.3 .2 Pengukuran Batas Bidang Tanah dengan Metode GPS
11 12
2.4 Peta-Peta dalam Pendaftaran Tanah
14
2.5 Sistem Datum dan Transformasi Koordinat
15
2.5 .1 Datum dan Sistem Proyeksi yang Digunakan
15
2.5 .2 Transformasi Koordinat
16
Es %B III PENENTUAN POSISI DENGAN GPS METODE STOP AND GO
18
3 .1
Pronsip Metode Stop and Go
18
3 .2
Model Matematika Metode Stop and Go
2*'2
3 .2.1
Model Matematika Double Difference pad a Proses Inisialisas i
22
3 .2 .1 .1 Model Matematika untuk Metode Baseline yan g Tidak Diketahui
22
3 .2 .1 .2 Model Matematika untuk Metode Baseline yang Diketahui
29
Model Matematika Triple Differenc e
30
3 .3
Prosedur Survey GPS Metode Stop and G o
34
3 .4
Proses Pengolahan Dat a
37
3 .5
Bias dan Kesalahan GPS
40
3 .2.2
13 NB IV POTENSI DAN KENDALA PENGGUNAAN TEKNOLOGI GP S DALAM PENENTUAN BATAS BIDANG TANAH
43
4 .1
Keuntungan dan Kerugian GPS
43
4 .2
Penyelenggaraan Survey Kadaster Menggunakan GPS
44
4 .3
Hal-Hal yang Harus Diperhitungkan Dalam Penyelenggaraa n
4 .4
Survey GPS
46
4.3 .1
Standar Ketelitian dan Spesifikasi Teknis
47
4.3 .2
Karakteristik Alat Penerima dan Perangkat Lunak
49
4.3 .3 Produktivitas
52
4.3 .4
Cost Benefit
$3
4.3 .5
Kemudahan Dalam Penggunaan
54
Optimasi Penggunaan Metode GPS dan Pengembangan Mas a 54
Depan 4 .4.1
Optimasi Metode GP S
54
4.4 .2
Pengembangan Masa Depart
56
:~ \B V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI
57
5.1 Analisa Pada Daerah Uji Senayan
57
5. 1 .1 Analisa Ditinjau dari Metode Inisialisasi
`
58
5 .1 .2 Analisa Ditinjau dari Lamanya Inisialisasi
62
5 .1 .3 Analisa Ditinjau dari Lamanya Pengamatan di Tiap Titik
63
5 .2 Analisa Pada Daerah Studi Kasus Depok
:~ ~B VI KESIMPULAN DAN SARAN
65
72
6.1 Kesimpulan
72
6.2 Saran
75
\FT .<1R PUSTAKA \MPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1 .1
Skema Latar Belakang Masalah
2
Gambar 1 .2
Skema Ruang Lingkup Masalah
4
Gambar 2 .1
Diagram alir proses pekerjaan Pendaftaran Tanah dalam rangka Administrasi Pertanahan Nasional
iJambar 2.2
Proses pengukuran detail batas bidang tanah denga n metode terestris
(Jambar 2 .3
9
12
Proses pengukuran detail batas bidang tanah dengan metode GPS
13
Penentuan posisi relatif metode stop and go
19
Metode inisialisasi untuk baseline yang tidak diketahui
20
Tambar 3 .3
Metode inisialisasi untuk baseline yang diketahui
21
Tambar 3 .4
Diagram alir proses pengukuran metode stop and go
35
Diagram alir proses pengolahan data pada PC-GPS
37
--
ambar 3 .1
(jambar 3 .2
, Jambar 3 .5 ~ 1
ambar 3 .6
Algoritma proses differential carrier phase pada metod e stop and go menggunakan PC-GPS
38
Grafik perbandingan rms untuk metode inisialisasi yang berbeda
61
~ iambar 5 .2
Graft perbandingan rms untuk lama inisialisasi yang berbeda
63
~ Jambar 5 .3
Grafik perbandingan rms untuk lama pengamatan yang berbeda
64
v jambar 5 .4
Grafik penyimpangan (rms) terhadap hasil pengukura n
k
rambar 5 .1
terestris pada daerah studi kasus Depok
68
DAFTAR TABE L
Halaman i abel 4 .1
Keuntungan clan kerugian metode penentuan posisi dengan GPS
I abe14 .2
Kontribusi kesalahan utama GPS kepada pengamatan
I abel 4 .3 1 ahel
4 .4
'
abel 5 .1
:
abel
5 .2
jarak tunggal
48
Kategori aplikasi GPS berkaitan dengan ketelitiannya dalam meter
49
Perbandingan produktivitas (per hari) antara metode GP S dengan tradisional (terestris)
53
Karakteristik pengukuran daerah Senayan
58
Solusi ambiguity untuk tiap-tiap sesi pengukuran beserta nilai rms-nya
_ibel 5 .3
62
Perbandingan nilai rms untuk sesi pengukuran dengan lama pengamatan yang berbeda
64 66
ahel
5 .6
Karakteristik pengukuran daerah Depok
~ ibel
5 .7
Perbedaan koordinat titik hasil pengamatan dengan GP S
-
60
Perbandingan nilai rms untuk sesi pengukuran dengan lama inisialisasi yang berbeda
ahel 5 .5
59
Perbandingan nilai rms untuk satu sesi pengukuran denga n metode inisialisasi yang berbeda
: - )el 5 .4
44
terhadap hasil pengukuran terestris
67
DAFTAR LAMPIRAN \`iPIRAN 1 : I-IASIL KOORDINAT DAN LISTING PROSES PENGOLAHAN ~ -\TA DAERAH UJI SENAYAN :rnpiran la
: Koordinat hasil pengukuran receiver geodetik Leica dengan perangka t lunak pengolah data SKI .
:mpiran lb
: Koordinat UTM dalam satuan meter hasil pengukuran receiver CM T daerah Senayan.
.71p
ran lc
: Listing program pengolahan data pada proses inisialisasi menggunaka n modul program CMT-CM (Differential Carrier Phase) .
11p
ran l d
: Plot hasil pengukuran daerah Senayan menggunakan receiver CM T (file .FTR).
'viPIRAT? 2 : HASIL KOORDINAT DAN LISTING PROSES PENGOLAHAN ', . i k DAERAH STUDI KASUS DEPO K w.piran 2a
: Hasil pengukuran terestris daerah Depok dalam sistem TM-3 zon e 48 .2 (meter)
.wrIran 2b
: Hasil pengukuran GPS metode stop and go dengan receiver CM T daerah Depok dalam sistem tm-3 zone 48 .2 (meter)
:wpiran 2c
: Listing proses pengolahan data menggunakan CMT-CM pada daera h Depok .
w.piran 2d
: Plot hasil pengukuran dengan metode stop and go pada daera h Depok menggunakan receiver CMT (file .FTR).
'. v 1 PIRAN 3 : CONTOH FORMULIR PENGIJKURAN TERESTRIS (POLIGON) DAERAH DEPOK BESERTA PETA PENDAFTARAN TANAHNYA
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa kesimpulan yang diambil baik dari aspe k teoritis maupun praktis. Aspek teoritis didasarkan pada teori penentuan posisi dengan GPS yang meliputi potensi dan kendalanya secara umum ditinjau dari berbagai seg i untuk keperluan survey kadaster, uraian metode stop and go dan aplikasinya untu k penentuan batas bidang tanah . Sedangkan aspek praktis didasarkan pada analisa hasi l pengukuran dalam rangka implementasi metode stop and go yang meliputi penelitian metode atau sebagai analogi pada keadaan ideal dan pada keadaan lapangan yan g sebenarnya dengan pembanding hasil pengukuran terestris dengan alat yang tersedia . Disamping itu akan diajukan beberapa saran sebagai bahan masukan dan kajia n lebih lanjut bagi pihak BPN sebagai bahan pertimbangan mengenai aplikasi teknolog i GPS dalam survey kadaster dalam rangka pendaftaran tanah terpadu untuk keperlua n proyek Admirustrasi Pertanahan Nasional .
6 .1 Kesimpula n Dari aspek teoritis yang didasarkan pada teori pendaftaran tanah, penentua n posisi menggunakan GPS metode stop and go serta uraian umum potensi clan kendal a penggunaan teknologi GPS untuk penentuan batas tanah dapat diambil kesimpula n sebagai berikut : a.> Survey kadaster khususnya dalam rangka pendaftaran tanah sistematik yan g meliputi penentuan posisi batas tanah merupakan survey terhadap jumlah titik detai l dalam jumlah yang banyak dan areal yang relatif sangat luas
sehingg a
membutuhkan teknologi survey yang memiliki produktivitas dan efisiensi yang tinggi serta mengacu kepada sistem datum yang seragam dan konsisten . b .> Secara umum, penggunaan teknologi GPS dalam penentuan batas bidang tana h mempunyai beberapa keuntungan terutama dalam hal penyatuan sistem datum , penentuan posisinya tidak tergantung cuaca dan waktu serta memiliki produktivitas
Bab 17 Kesimpulan clan Saran
73
dan efisiensi yang relatif lebih baik dibanding metode konvensional (terestris ) dengan ketelitian yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif atau bahka n pengganti metode konvensional karena memenuhi kriteria yang dibutuhkan pad a survey kadaster diatas . c .> Disamping keuntungan-keuntungan tersebut diatas, teknologi GPS juga memilik i beberapa kendala atau kerugian antara lain bias dan kesalahan yang mempengaruhi , memerlukan ruang pandang ke langit yang relatif terbuka, memerlukan prosedu r perencanaan dan pelaksanaan yang baik dan berbeda dari survey konvensional, da n memerlukan alat penerima serta perangkat lunak pengolah data yang canggih untu k mendapatkan ketelitian yang tinggi . d .> Penyelenggaraan survey batas tanah menggunakan GPS harus memperhitungka n berbagai macam aspek yaitu masalah spesifikasi teknik atau kriteria ketelitian untu k survey kadaster, alat penerima dan perangkat lunak yang akan digunakan , produktivitas, cost benefit, kemudahan dalam penggunaan, serta faktor-faktor lai n yang mempengaruhi ketelitian seperti yang telah tersebut pada butir diatas . e .> Metode stop and go dipilih untuk keperluan survey batas tanah tersebut karen a metode tersebut memiliki tingkat produktivitas dan efisiensi yang relatif lebih tinggi untuk daerah yang terbuka dengan ketelitian yang sama dibanding metode lain , juga karena faktor alat yang tersedia . Metode tersebut mempunyai karakteristi k yaitu penentuan ambiguity pada proses inisialisasi yang kemudian dibawa untu k penentuan posisi titik-titik berikutnya . Oleh karena itu metode ini memilik i kelemahan dibanding metode lainnya yaitu harus selalu mengamati sinyal sateli t selama pergerakan sehingga memerlukan perencanaan jalur survey yang baik da n rentan terhadap bias tertentu serta memerlukan geometri satelit yang baik . f > Untuk lebih meningkatkan efisiensi, produktivitas dan ketelitian pada berbagai macam keadaan lapangan yang mungkin, optimasi penggunaan GPS dapa t dilakukan dengan beberapa alternatif antara lain optimasi penggunaan dan jumla h receiver, penggunaan beberapa monitor station, kombinasi beberapa metode GP S dan kombinasi metode GPS dengan terestris . Sedangkan untuk pengembanga n masa depan, dimungkinkan suatu proses pengolahan data secara real-time da n pengembangan metode yaitu secara On The Fly dalam pemecahan bilangan
Bab 17 ke .simpulan dan Snran
74
ambiguity . Disamping itu yang tidak kalah penting adalah pengembangan sumbe r daya manusia sebagai pelaksananya . Dari aspek praktis yaitu dari analisa hasil pengukuran baik pada daerah Senayan sebagai penelitian metode dan analogi survey kadaster pada daerah ideal maupun pad a daerah Depok sebagai implementasi pada keadaan lapangan yang sebenarnya dapa t ditarik kesimpulan sebagai berikut : a.> Dari hasil pengukuran menggunakan receiver geodetic Leica sistem 200 secar a stop and go menghasilkan standar deviasi dalam orde mm untuk komponen posis i horisontal dan orde cm untuk komponen vertikal (hasil terlampir) . Dengan demikian hasil pengamatan tersebut memenuhi kriteria ketelitian untuk keperlua n survey kadaster . b .> Hasil pengukuran menggunakan receiver tipe handheld CMT dengan data acua n hasil pengukuran rceiver geodetik, menunjukkan karakteristik metode stop and g o yaitu : metode inisialisasi baseline yang diketahui memiliki tingkat ketelitian yan g lebih tinggi dan waktu pengamatan yang lebih singkat daripada metode baselin e yang tidak diketahui ., makin lama inisialisasi dan lama pengamatan di tiap titik , relatif makin baik pula ketelitian titik-titik pengamatan . Tapi hal tersebut tidak selalu mutlak, karena tergantung pada banyak faktor seperti geometri satelit pad a saat pengamatan, bias dan kesalahan yang mempengaruhi dan lain-lain . c.> Apabila titik-titik tersebut dianalogikan sebagai titik pojok batas tanah, maka untu k memenuhi kriteria ketelitian untuk survey kadaster seperti tabel diatas, mak a pengukuran sebaiknya dilakukan menggunakan receiver tipe geodetik . Apabila memakai receiver CMT atau tipe sejenis maka harus melakukan inisialisasi denga n waktu maksimal (30 menit) dengan lama pengamatan 60 detik atau bisa dengan inisialisasi singkat tetapi dengan metode inisialisasi baseline yang diketahui . d .> Hasil pengukuran batas tanah menggunakan receiver handheld pada daerah Depo k menunjukkan bahwa banyaknya obstruksi menimbulkan berbagai macam kesalaha n seperti multipath, cycle slip, putusnya pengamatan ke 4 satelit yang menyebabka n rendahnya ketelitian yaitu sampai orde meter sehingga penggunaan receiver tip e handheld CMT ini tidak cocok untuk keperluan survey kadaster daerah perkotaan .
Bab 6Z Kesimpulan dan Saran
75
6.2 Saran Sebagai bahan masukan dan kajian lebih lanjut, diajukan saran-saran sebaga i berikut : a.> Hendaknya dilakukan penyusunan spesifikasi teknis yang diinginkan secara jela s baik untuk pengukuran GPS maupun terestris untuk keperluan survey kadaster. b.> Perlu dikaji lebih lanjut mengenai ketelitian dan produktivitas metode-metode GP S lainnya misalnya rapid statik atau pseudo-kinematik dengan implementasi langsun g di lapangan . c.> Agar dipertimbangkan pemakaian alat penerima yang lebih canggih yaitu tip e geodetik yang dapat melakukan pengukuran secara real time Kinematik)
(Real Time
dengan metode pemecahan ambiguity secara 4TF guna meningkatka n
ketelitian dan mengurangi pengaruh banyaknya bias yang terjadi terutama pad a daerah perkotaan . d.> Agar dapat diimplementasikan optimalisasi metode GPS tersebut misalnya denga n penggabungan beberapa metode GPS atau penggabungan dengan metode terestri s dengan memperhatikan kondisi lapangan sehingga dapat dicapai hasil yang palin g optimal. e.> Perlu dilakukan suatu pelatihan sumber daya manusia agar trampil dala m mengimplementasikan metode GPS tersebut . Saran-saran tersebut diharapkan dapat menjadi masukan dalam menunjan g proyek pendaftaran tanah terpadu dalam rangka administrasi pertanahan nasional .
DAFTAR PUSTAKA Abidin, H. Z., Diktat Kuliah GD-427 Survey Satelit, Jurusan Teknik Geodesi, ITB , 1994. Abidin, H.Z., Penentuan Ambiguitas Fase Sirryal ( ;PS Secara On The Fly da n DampakAlikatifnya, Seminar GPS 95, Jakarta, 22-23 Mei 1995 . Abidin, H .Z ., Jones, A., Joenil, K ., Survei Dengan GP.S, PT. Pradnya Paramita , Jakarta, 1995 . Anshari, Rizal, Aplikasi Teknologi (;PS di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional, Seminar GPS 95, Jakarta, 22-23 Mei 1995 . Anshari, R ., Program Badan Pertanahan Na.sional Hingga Tahun 2010, Lokakarya Peran Sektor Swasta dalam Menunjang Program Badan Pertanahan Nasional d i Bidang Survey Kadaster, Bandung, 15-16 Januari 1996 . APSPI, Koradisi Perusahuan Swasta dalam Survey dan Pemetaan dan KemungkinanKemungkinannya Untuk Survey Kada.ster, Lokakarya Peran Sektor Swast a dalam Menunjang Program Badan Pertanahan Nasional di Bidang Surve y Kadaster, Bandung, 15-16 Januari 1996 . Ayers, H ., Cannon, M.E ., Lachapelle, G ., Schwarz, S .P., A Comparison Of Semiki n and Kinsnry For Kinematic Applications, Proceeding Of ION GPS-90 , Colorado Springs, Colorado, 1990 . Barnes, G., Sartori, M., A GP.S' Methodology For Surveying and Mapping ('adastra l Parcels in Albania, ACSM/ASPRS Convention, Charlotte, North Carolina , February 27-March 2, 1995 . Darmanto, Penggunaan Receiver GPS tTntuk Pemetaan Tata Gurur Tanah Di Daerah Pedesaan, Skripsi, Jurusan Teknik Geodesi, ITB, 1993 . Minkel, DE., Kinematic Land Survey - Description Of Operational Test and Results , National Geodetic Survey, Charting and Geodetic Services, National Ocean Service, NOAA, Rockville, Maryland .
Perawiranegara, K ., Rednk.si ,Iarak Sudut dan Hitungan Koordinat Pada Proyeks i Transverse Mercator (TM-3), Direktorat Pengukuran dan Pemetaan, Deput i Bidang Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, Badan Pertanahan Nasional, 1995 . Rizos, C ., Principles and Practice Of GPS .Surveying, School of Geomatic Engineering, IJNSW, Sydney, Australia, 1995 . Schwarz, J ., Schubernigg, M ., Static, Rapid Static, Reoccupation, Stop and Go, and Kinematic Measurements on the FGCS Test Network, Maryland, USA, Leic a Heerbrugg AG, July 1992 . Seeber, G ., Satellite Geodesy, Walter de Gruyter, Berlin, 1993 . Wellenhof, B .H., Lichtenegger, H ., Collins, J., GPS Theory and Practice, SpringerVerlag, Wien, 1992 . , Himpurtart Peraturan Agraria Bidang Pertdaftaran Tanah, DRK PPL , Badan Pertanahan Nasional, 1995 . , Manual Of CMT Receiver, Corvalis Microtechnology Inc ., Jefferson Ave . , OR, USA, 1994 . , Manual Of PC-GPS Software ver. 2.3, Corvalis Microtechnology Inc . , Jefferson Ave ., OR, USA, 1994 . , Manual Of SKI Static-Kinematic Software, Wild-Heerbrugg, 1994 . ,Peratzrran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasiotzal no . 2 Tahun 1996 Tentang Pengukurart dan Pemetaan Untuk Penyelenggaraar t Pendaftaran Tanah, Badan Pertanahan Nasional, 1996 .