LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Potensi Antidiabetes Ekstrak Dau� Wungu ( Graptophylum pictum (L.) Gr!ff)� Studi Khasiat, Kualitas, dan Keamanan
Nama Penyusun Laporan: 1. DIMAS ANDRIANTO, SSi. MSi. 2.
WARAS NURCI-IOLIS, SSi. MSi
3.
dr. MIRA DEWI, MSi.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPAO.� MASY.ARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR Gd. Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogar 16680 2012
LAPORAN AKHIR PENELITIAN
Potensi Antidiabetes Ekstrak Daun Wungu (Graptophy/um pictum (L.) Griff): Studi Khasiat, Kualitas, dan Keamanan
.•
PERPUSTAKAAN Tang�a! No. Jnduk
: --=-�
No. Klass
\bO '2
�\J Nama Penyusun Laporan:
1. DIMAS ANDRIANTO, SSi. MSi. 2. WARAS NURCHOLIS, SSi. MSi 3. dr. MIRA DEWI, MSi.
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR Gd. Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 2012 •
_:.. ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
2
HALAMAN PENGESAHAN
ama Peneliti :-..as Andrianto
SSi. MSi.
.-.�:as Nurcholis
SSi. MSi.
.o-a oewi �•
dr. MSi.
Judul Penelitian
=-nTENSI ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN WUNGU
(Graptophylum pictum (l.)
: STUDJ KHASIAT, KUALITAS, DAN KEAMANAN stitusi Penanggung Jawab
_.a--.baga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat-lnstitut Pertanian Bogor/ ..;:r:... Andi
Hakim Nasution Lt. 3, Kampus IPB Dramaga, Boger, Jawa Barat/16680/
:::51-8622709/0251-8622323/
[email protected]
Ketua Peneliti
Dimas Andrianto, SSi. MSi. NIP. 19831119 200912 1 003
tAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
A. LAPORAN HASIL PENELITIAN
3
ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
4
RINGKASAN - ' S ANDRIANTO, WARAS NURCHOLIS, MIRA DEWI. Potensi Antidiabetes Ekstrak ::'a:.m Wungu (Graptophylum pictum (L.) Griff): Studi Khasiat, Kualitas, dan Keamanan. :::::im bing oleh MARIA BINTANG.
Tanaman wungu (Graptophyffum pictum (L.) Griff) merupakan salah satu tanaman dari �i Acanthaceae. Tanaman lain yang berada dalam famili dilaporkan memiliki aktivitas :-::adiabetes, sehingga diduga daun dari tanaman wungu juga memiliki aktivitas antidiabetes :en diamati aktivitas antidiabetesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada :riaknya aktivitas antioksidan dan antidiabetes serta kandungan kimiawi daun wungu. Selain - ditentukan pula toksisitas subkronis dari ekstrak daun wungu terpilih. Pada penelitian ini menggunakan empat pelarut yang berbeda, yaitu pelarut air, etanol �. etanol 70%, dan etanol 96%. Ekstrak masing-masing pelarut diteliti untuk mengetahui =Ca tidaknya aktivitas antioksidan serta kandungan kimiawinya dengan menggunakan .:::.arnin C sebagai pembanding. Aktivitas antioksidan dari ekstrak air, ekstrak etanol 30%, �ak etanol 70%, dan ekstrak etanol 96% ditentukan dengan metode DPPH (2,2 --:::m enyl-1-picryl-hydrazyl) menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 517 Uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak air, etanol 30%, etanol 70%,dan etanol 96% :Elm wungu mengandung alkaloid dan flavonoid. Ekstrak etanol 30% dan etanol 70% -::engandung saponin. Ekstrak etanol 70% dan etanol 96% mengandung tanin dan steroid. Jj akivitas antioksidan (IC5o) dari empat jenis pelarut menunjukkan bahwa aktivitas =: "oksidan tidak aktif pada empat jenis pelarut yang digunakan namun ekstrak etanol 70% ::iaun wungu memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dengan IC5o 257,79 ppm. Dapat ,., impulkan ekstrak air, etanol 30%, etanol 96% daun wungu tidak memiliki aktivitas satioksidan yang diukur menggunakan metode DPPH. Namun, ekstrak etanol 70% daun angu memiliki aktivitas antiosidan hanya saja aktivitasnya lemah. Ekstrak etanol 96% dan 70% merupakan ekstrak dengan persentase inhibisi a �osidase diatas 50%, yaitu sebesar 61.09% dan 66.11%. Pelarut yang dapat ::1engekstraksi seluruh senyawa yang diharapkan adalah etanol 70%. Ekstrak dengan nilai ..£so terkecil (tidak toksik) adalah ekstrak etanol 30%. Sedangkan uji aktivitas hayati �ukan dengan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Hasil menunjukkan nilai ibisi a-glukosidase oleh ekstrak berdasarkan kepolaran pelarut (96%, 70%, 30% dan air) :erturut-turut 61.09%, 66.11%, 58.55% dan 40.13%. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ckstrak dengan pelarut etanol 96% dapat mengekstraksi senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan steroid; pelarut etanol 70% mengekstraksi alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid; pelarut etanol 30% mengekstraksi alkaloid, flavonoid dan saponin; dan pelarut air :nengekstraksi alkaloid dan flavonoid. Hasil uji aktivitas hayati dengan BSLT berdasarkan :cepolaran pelarut berturut-turut 531.844 ppm, 982.220 ppm, 488.040 ppm, dan 538.233 wm. Ekstrak terpilih yang digunakan untuk uji toksisitas subkronis adalah ekstrak etanol 70% dan 96% dengan konsentrasi masing-masing 100, 500, dan 1.000 ppm. Toksisitas subkronis dilakukan dehgan hewan coba mencit dan parameter analisis histopatologi hati dan ginjal yang diamati setiap bulan. Persentase kematian hewan coba selama uji menunjukkan bahwa persentase kematian dari tinggi ke rendah pada ekstrak dosis 100 ppm, 500 ppm, dan 1.000 ppm rnasing-masing 30%, 20%, dan 10%, jumlah kematian sama ibaik pada ekstrak etanol 70% maupun 96%. Hasil analisis histopatologi menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama pemberian ekstrak maka kondisi hati semakin baik. Hasil yang berbeda terjadi pada pengamatan histopatologi ginjal, yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama pemberian ekstrak maka kondisi ginjal akan semakin buruk. Hasil uji antidiabetes in vivo menunjukkan bahwa dosis terbaik adalah ekstrak etanol 70% dosis 50 mg/kg bobot badan.
PORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
5
ABSTRACT -.S ANDRIANTO, WARAS NURCHOLIS, MIRA DEWI. Antidiabetic Potency of -=.:.ophylum pictum (L.) Griff Leaves Extract: Efficacy, Quality, and Safety Study. -srvised by MARIA BINTANG.
Graptophyllum pictum (L.) Griff is one of many plant in Acanthaceae family. Many plant .. :: t,amily has reported by having antidiabetic properties, for that reason G. pictum leaves � ::xperimented has same activities and it's biological activities. Research aims to search -:- artioxidant and antidiabetic activity also chemical properties of G. pictllm leaves. .:--eove r, this research also will determine sub chronic toxicity of G. pictum leaves. The crude aqueous and ethanol (30%, 70% and 96%) extracts of G. pictum (L.) Griff e.:: :"95 were examined for their a-glucosidase inhibitor activity by measuring the p �phenol release from p-nitrophenyl-a-0-glucoside (PNPG) at 400 nm, and cytotoxicity - :g brine shrimp lethality test (BSLT). Percent inhibition values for a-glucosidase inhibitor -� ranged from 40.03 to 65.89%, with the ethanol 70% extract having the highest value, a-:. =he aqueous extract having the lowest value. LCso values for BSLT ranged from 488.0 to .:2 IJg/ ml, with the ethanol 30% extract having the lowest value and therefore the most and the ethanol io% extract having the highest value. Phytochemical screening :eal ed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins and steroids, which could ·e- �ponsible for the bioactivities shown by the aqueos and ethanol extracts of G. pictum. Purple leaf also maserate with 4 kind solvent differ polarity, that is ethanol 96%, ol 70%, ethanol 30%, and aquadest. The results show that percentage of every solvent s 51.09% for ethanol 96% extract, 66.11% ethanol 70% extract, 58.55% ethanol 30% !::=act, and 40.13% aquadest extract. Phytocemistry test produce results that ethanol 96% -=- extract alcaloid, flavonoid, tanine. and steroid; ethanol 70% can extract alcaloid, �oid, tanine, saponine, and steroid; ethanol 30% can extract alcaloid, flavonoid and snonine; and aquadest can extract alcaloid and flavonoid ohly. BSLT produce results -:::rliflg on solvent polarity is 531.844 ppm, 982.220 ppm, 488.040 ppm, dan 538.233 ppm. - tlle results, we can conclude that the best extract in a-glucosidase inhibition mechanism a:st is ethanol 96% and 70% extract. The best solvent that has ability to extract every :;:;nected compound in phytochemistry test is ethanol 70%. And the best extract in BSLT test =- also has lowest LCso value is ethanol 30% extract which means has no toxicity effect. Extracts chosen to be tested in sub chronic toxicity test were 70% and 96% ethanolic ::::ct ::a in concentration 100, 500, and 1.000 ppm. Sub chronic toxicity was carried out using :-=oe with liver and kidney histopathology parameter. Death percentage of mice showed that - ghest to lowest death were occurred in 100 ppm, 500 ppm, and 1.000 ppm for 30%, 20%, � 10% death, respectively. Percentage of death was similar in ethanol 70% and 96% ;-:xiJ>. Histopathology analysis showed that extract concentration and administration period ::o-relate linearly with improvement of heart condition. Where as the opposite result showed kidney ·condition. In vivo antidiabetic test showed that the best extract used as :::-:5cfiabetes was 70% ethanolic extract dose 50 mglkg bodyweight.
:...APORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sa1ingga laporan ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang ksanakan pada tahun 2011 ini ialah aktivitas antidiabetes daun wungu, dengan judul �men-si Antidiabetes Ekstrak Daun Wungu (Graptophylum pictum (L:) Griff): Studi Khasiat, \.:.lalitas, dan Keamanan. Sebagian dari laporan ini telah diterbitkan dalam Proceeding International Symposium �Indonesian Wood Research Society dengan judul a-Glucosidase Inhibitor and Cytotoxic .::.c:tivie ti s and Phytochemical Screening of Graptophylum pictum (L.) Griff. Sebagian hasil ;enelitian lainnya juga diharapkan akan dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah - emasional/jurnal ilmiah nasional terakreditasi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. drh. Maria Bintang, M.S. selaku nembimbing dan Dr. Susilowati Herman, APU. yang telah memberi banyak saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Arya Arendra, SSi. Ninik testariningsih, Sundaningsih, dan Kiki yang telah membantu dalam hal pengurusan administrasi. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Departemen Biokimia dan ....embaga Penelitian dan Pengabdian Masyprakat lnstitut Pertanian Bogor yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan melalui Program Riset Pembinaan llmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin lptekdok). Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Februari 2012
Dimas Andrianto Waras Nurcholis Mira Dewi
LAPORAN .PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
7
O�ARISI --=-AR TABEL ..... . ............... .................... .. . ........... ............. . . . ............. . ......... . .. ... . ......
8
:.-=-AR
GAMBAR ..................... ..................... ... .. .. .............. .. ......... ;...............................
9
....-�AR
LAMP IRAN ... ................. ....... .. ..................... ............... .... .. ..... ............................
10
::;�:��AHULUAN ...................... .................................................................... ........... ..........
11
::r=":)
.�USAN MASALAH .. .. .. ... . ....... ..... .. ........... .. ........ ........ .. ..... ............... ........... . ...... . ...
12
'UAN PUSTAKA....................................................................................................... Oaun Wungu ........................................... . ... . .. ......................................... .......... Diabetes Melitus ................. .................................................................................... Antioksidan . ... ..... .. ..... . ... ...... .. .. ... .. ..... ..... ... ... ..... .. .. . .. . .. ..... .. .. .... . .. .. .. .. .. ....... ............. Uji Antidiabetes... .... ........... .. .. ....... . .. ....... .......................... .. .. ..... .. .. .. ..... .... .. .......... ... Uji Toksisitas............................................................................................................
13 13 14 15 16 16
-..... ..1JAN DAN MANFAAT PENELITIAN ....................... . ......................................... ......... Tujuan Penelitian ....... . .............................. .... . . ............................................ ......... Manfaat Penelitian . ................. ...... .. .. .. .......... .. ............ ........ .......................... .. ..... ... .
18 18 18
�OD E PENELITIAN ............. ........ ..... .. .. ... ........... ....... ......................................... ......... Jenis dan Rancangan Penelitian ......................... . ...... . . . .. .................... . ....... ........... Populasi dan Sampel....... ......... ....... ....... ...................... ........ ....... ............ . ...... ......... lnstrumen Penelitian .... .......... .. ... .. ........ ................ ..... ... .. ...... .. ... .... ..... ... ....... .... .. .. ... Pengumpulan Data ............. ..................................................................................... Variabel dan Definisi Operasional Variabel .. . .......... ............... ....................... ...... ... Anal isis Data ............................................................................................................
19 19 20 20 20 24 25
SIL DAN PEMBAHASAN .............. ..... ................... ....................... ............ ...... ..... ......... Hasil Penelitian . ......... . ....... ....... ..... ....... .. .......... ... .. ..... .. .................................. ......... Pembahasan. .................................................. .........................................................
26 26 31
�SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................. Kesimpulan .... .......................... ..... .............. ............ ................ ............ ...... ..... ......... Saran ......... ..............................................................................................................
33 33 33
:>AFTAR PUSTAKA........................ ..................................................................................
34
:.AMPIRAN........................................................................................................................
34
:>RAFT
ARTIKEL ILMIAH ................... . ... ....................................... .............................. .....
41
SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN .......... ... ....................... .. ......... .............. ... ...............
51
..
.
.
.
.
.
.....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
tAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
8
DAFTAR TABEL •..iESffikasi toksisitas . .... ......... .. ...... .. ... . . ......... ... .. . .. .. .. . .. .. . . . . .. .... ..... .... .. ... . . . . . . . . ........ . . ..... - ::;.; isi operasional............................. ..... .............. ... ..... .... ..... .............. .. .. .. ... .. .. ........... =:.•eriksaan kadar air .................................................................................................. -=-;..,eriksaan renemen hasil ekstraksi daun wungu....................... :.............................. - =-;.-:1eriksaan fitokimia ekstrak daun wungu..... ............................................................. is data aktivitas antioksidan metode OPPH ...................................... ..... ............. - --- is histopatologi hati uji toksisitas ......................................................................... is histopatologi ginjal uji toksisitas....................................................................... is histopatologi pankreas uji antidiabetes........................... ................................. afisis imunohistokimia pankreas uji antidiabetes ........................................... .........
17
24 26 26 26 26 29 29 30 31
ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
9
DAFTAR GAMBAR -�..an wungu
..... . . ............................ ......... ......... ................. ........................... ... ....... keterkaitan antar bagian penelitian ... ................................................... ....... '2 aaya hambat enzim a-glukosidase . . ... .......... ... .. .. .. . .... .. . .. ..... :............................. perbandingan bioaktivitas ekstrak berdasarkan LC50 . ......................... .. ........ . .. = ::.c:. �dan selama perlakuan uji toksisitas.............. .. ............. ............ .......... .. .. ......... -::nsi pakan selama perlakuan uji toksisitas.......................................................... - ::.'?=-e�se kematian hewan pad a uji toksisitas sub kronis .. .. .............. .... ............. .. .. ... • =.=� bad an selama perlakuan uji antidiabetes . .................................... ........... .... ....... • :.-sLrnsi pakan selama perlakuan antidiabetes.......................................................... • =:-.seotrasi glukosa darah puasa selama uji antidiabetes ..... . ......................... . ......... -=s to!eransi glukosa pasca perlakuan....................................................................... �-..::3alCUl
••
13 19 27
27 28 28 28 30 30 31 31
"..A ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
10
DAFTAR LAMPIRAN
-
pelaksanaan .... .. .... ... ..... ... ... .. . .. ... .. ... . .... . . . ....... ..... ..... .. .. ... ....... .... . .. .. .. .. .. .. ...... . : ::'·sc..,a!ia penelitian . . . . :. .. ... .. .. .. ... .... . . .. .. .... . = :: :: :lenelitian .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................
..
...
....
.
34 35 :37
RAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
11
BASI PENDAHULUAN ·
......__._ �-·- : -
up yang tidak sehat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit yang dengan gangguan metabolisme, salah satunya .adalah diabetes melitus.
Sr:s::r:::...= . yang terkena diabetes melitus akan mudah mengalarni kondisi hiperglikemia :..•::Si
...
darah
diatas
normal).
Prevalensi
nasional
diabetes
melitus
hasil pengukuran gula darah pada penduduk umur lebih dari 15 tahun yang
,;=s.:---c ...=-
glukosa
oerkotaan di Indonesia sebesar 5,7% (Badan Litbangkes 2008),
-=-�pat sejumlah tanaman yang terbukti memiliki aktivitas antidiabetes, diantaranya - t:::aman Andrographis paniculata Nees (Yulinah et a/. 2001 ), Barieria lupulina (Suba -
), Justicia beddomei (Srinivasa 2008), Asteracanthus longifolia Lin (Dineshkumar
:-:.�0}, Strobilanthes crispus (Liza et a/. 2010), dan Adathoda vasica (L.) Nees (Sujatha £010). Kesemuanya adalah tanaman famili Acanthaceae, tanaman famifi tersebut ::c:a
signifikan dapat memperbaiki toleransi glukosa dalam tubuh manusia dan pasien
� (Bnouham 2006).
:::>aun wungu (Graptophy/um pictum L. Griff) merupakan tanaman famili Acanthaceae =
:umbuh liar di pinggir-pinggir jalan, kebun kosong, pagar atau ditanam sebagai
��� ?I hias pekarangan. Wungu memiliki klasifikasi yaitu dari Divisi Magnoliophyta, Kelas
uu:=��.s .,... ida, Ordo Scrophulariales, Famili Acanthaceae, Genus Graptophyllum dan
S:eses Graptophyllum pictum L. Griff. (Rojak & Rochimat 2007).
Secara empirik, tanaman ini biasa digunakan oleh sekelompok masyarakat di -�-: _-paten
lndramayu untuk obat wasir. Pemanfaatan lainnya di masyarakat diantaranya
re.::�agai obat peluruh batu empedu, hepatitis, infeksi, memar, serta sebagai antiseptik untuk !<arena tusukan ikan beracun (Suhargo 2008). Khasiatnya sebagai penyembuh penyakit obat luka dikarenakan kandungan senyawa-senyawa metabolit sekunder di dalam wungu.
-�
=ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKOOK
12
BAB II PERUMUSAN MASALAH
3.a.:yak upaya yang dilakukan untuk mengatasi diabetes, mulai dari pengaturan pola •
=.an olah raga yang teratur, hingga penggunaan obat-obatan antidiabetes atau
-
-""' · '""" · .... ""
-ceJakukan suntikan insulin. Namun pemilihan obat-obatan antidiabetes sintetik yang
�--=-
-
""
;mcul menjadi pilihan alternatif dibanding obat-obatan sintetik. Hal ini karena ada
a;c:;;=--
pasaran menjadi berkurang seiring munculnya obat-obatan herbal. Obat-obatan efek samping yang ditimbulkannya merugikan, selain itu harga obat-obatan
�;ga menjadi alasan lain seseorang lebih memilih obat-obatan herbal (Sunarsih et at Hal ini menjadi titik awal penelitian yang hingga saat ini dilakukan terus menerus tanaman-tanaman yang berpotensi memiliki aktivitas sebagai antidiabetes. 3eberapa tanaman yang sudah diteliti dan memiliki aktivitas antidiabetes diantaranya ---cm:a dewa, buah makasar, sambiloto, brotowali dan mengkudu. Tanaman tersebut juga :::a-ra.< yang berasal dari famili Acanthaceae, sehingga diduga tanaman lain yang berasal :z- ��� yang
sama juga memiliki aktivitas antidiabetes, salah satunya adalah daun wungu
'=-:ap:Dphyl/um pictum (L.) Griff). Daun wungu sudah dimanfaatkan oleh masyarakat dalam �uhan berbagai penyakit, seperti wasir, bisul, koreng telinga dan perut, serta � siklus haid bagi wanita (Dalimartha 1999). Se:telah kualitasnya dikarakterlsasi dan khasiatnya diuji, hal lain yang penting dalam :e--.::-::ian tanaman obat adalah data keamanan. Maka perlu dibuktikan keamanan daun �u secara
klinis dengan pengujian toksisitas subkronis.
---=oRAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
13
BAB Ill TINJAUAN PUSTAKA ungu 'IUngu (Graptophylum pictum L. Griff) merupakan taRaman famili Acanthaceae .__,-.h ..u liar di pinggir-pinggir }alan, kebun kosong, pagar atau ditanam sebagai "� -· �
-:las pekarangan. Wungu memiliki klasifikasi yaitu dari Divisi Magnoliophyta, Kelas
::;-�a, Ordo Scrophulariales, Famili Acanthaceae, Genus Graptophyllum dan ::::sas Graptophyllum pictum L. Griff. Asal tanaman ini adalah dari Papua dan Polinesia .
!efmasuk jenis tumbuhan perdu yang tumbuh lurus dengan tinggi 1 ,5-4 meter.
.:.�
cJ ::!-'
1unggal, bertangkai pendek, letaknya berhadapan silang, berbentuk bulat telur
.E:lset dengan ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip dan permukaan atas
- - .:awama ungu dan di permukaan bawah daun berwarna kehijauan. Kulit dan daunnya dan berbau busuk. Perbungaan tanaman ini majemuk, keluar di ujung batang, dalam rangkaian berupa tandan yang panjangnya 3-12 em, warnanya merah :.;.:an·
Bagian buah merupakan buah kotak, bentuknya lonjong, warnanya ungu
=--=.o:·::!atan. Biji berbentuk bulat dan berwarna putih (Rojak & Rochimat 2007).
Gambar 1 Tanaman wungu
Tanaman ini mempunyai 3 varietas, yaitu berdaun ungu, hijau dan berdaun beiang Varietas yang biasa digunakan sebagai obat adalah yang berdaun ungu (Budi 2008).
3Ja9an tanaman yang bermanfaat sebagai obat adalah daunnya karena mengandung zat !:::"::ja
seperti alkaloid,
·-..-:u1iaatkan
steroid,
polifenol,
tanin,
saponin dan glukosida
dan banyak
sebagai obat wasir, batu empedu, hepatitis, infeksi, dan memar, serta sebagai
:..::!lseptik untuk luka karena tusukan ikan beracun (Rojak & Rochimat 2007).
'•
PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
;
14
:-:-e:as Melitus :::.e-ems
melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit kelainan metabolik kronis
� yang memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan yang ditandai dengan
:s:::� :::;::
---:-:-:. .-.arler ::E:::.;-=-
nnya hormon insulin yang diproduksi oleh sel beta pulau Langerhans dalam
--=c.
-··.::.
gula dalam darah. Salah satu penyebab diabetets melitus yaitu ditandai
:a:�s. Insulin merupakan hormon yang berperan dalam metabolisme glukosa
c.:::s=:s-:;;_":a.c:. sebagai perantara masuknya glukosa di dalam darah ke sel-sel jaringan tubuh -...... :: :aoerti otot dan jaringan lemak (Garret & Grisham 2002). emia merupakan keadaan saat konsentrasi kadar gula dalam darah melewati ..- _.;, --:mal :r:::;;:e...,
Keadaan ini dapat te�adi akibat adanya defisiensi insulin sehingga
�ukosa ke dalam sel menjadi terhambat (Ohta 2002). Kadar gula dalam darah
-ang
dari 100 mg/dL, sesaat setelah makan kadar gula dalam darah dapat
e--;� tmtgga
120 mg/ dl dan dapat kembali normal 2 jam setelah makan (Soegondo
3ejala umum yang timbul pada diabetes melitus diantaranya, sering haus, sering _ =-;: -• ·-
--
� kesemutan, penglihatan mulai terganggu, banyak makan akan tetapi berat
cepat merasa Ieiah, dan sering mengantuk (Purwakusumah 2003).
--"':UJtm,
tiabetes
-=- -•
:::::c:€S� ·�r
melitus dapat disebabkan oleh beberapa fak.tor diantaranya pola makan,
genetik, bahan kimia dan obat-obatan, serta infeksi pada pankreas
-a-� 2004 ) . .::a;.Ji:-:es -�-=�
melitus terbagi menjadi dua tipe yaitu diabetes tipe I (Insulin Dependent
!Jelifus) dan diabetes tipe II (Insulin Independent Diabetes Mefitus). OM tipe I
-:::z:=: �ikan
�-=a:;;;rra
sebagai tipe diabetes yang tergantung pada insulin. Oibetes tipe I ini sel
mengalami
kerusakan
sehingga
sel-sel
13-pankreas
tidak
dapat
�an insulin atau jika dapat mensekresi insulin, maka insulin yang disekresikan --:a:- :
::e&jumlah
:e3 <.£2:W,
.=e=.:.:..a "'-'=' ._ ....
=-;:
sedikit.
Kerusakan
pada sel-sel 13-pankreas disebabkan
adanya
karena hal inilah penderita OM tipe I selalu bergantung pada adaanya insulin .
dengan OM tipe I , OM tipe II merupakan tipe diabetes yang tidak tergantung pada
-:aJ ini
terjadi bukan karena set 13-pankreas yang rusak namun karena jumlah insulin
-:msnkan
menu run. Penurunan tersebut disertai defisiensi insulin hingga resistensi
wray 2003}. OM tipe II ini umumnya disebabkan oleh obesitas atau kelebihan ::r=- � dan
Pengobatan terhadap diabetes tipe ini dilakukan dengan pengaturan pola
olahraga, namun dapat pula diobati dengan obat-obat antidiabetes tertentu
ltz�::::m et aJ. 2002).
IPENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
15
adalah senyawa yang dapat menetralisir radikal bebas dengan cara -6:'".£-
sel normal, protein, dan =�an sumbernya antioksidan dibagi menjadi antioksidan endogen (berasal
=-�-.
-=- �h)
dan eksogen (berasal dari luar tubuh) (Kumalaningsih 2007).
3:--ZSCiJkan
cara
memperolehnya,
antioksidan
dibagi
menjadi
dua,
yaitu
_;:: alami dan sintetik. Antioksidan alami diperoleh dari sumber-sumber alami
......____
�;e::i - :.:M..rhan, dan dapat tersebar di berbagai bagian tanaman seperti kayu, kulit, akar, _a. buah, biji, rimpang, dan serbuk (Pratt & Hudson 1990 dalam Marpaung 2008).
:csidan alami, terdapat antloksidan sintetik yang juga memiliki kemampuan untuk radikal bebas. Jenis-jenis antioksidan :iz "!2: z-::rc: : c:. adalah butylatedhydroxytoluene
sintetik yang banyak
digunakan
{BHT), Butylatedhydroxyanysole {BHA), tert
quinon (TBHQ), propylgalatte (PG), nordihidroquairetic a cid (NDGA) dan
..,...,J
a
':::!!c��_,�� ntioksidan sintetik dapat membahayakan kesehatan, contohnya BHA dan BHT -
ca:::a! menyebabkan pembengkakan organ hati (Hernani & Rahardjo 2005 dalam
lli'Z:;;:c-� - 2008).
:::e"lambahan antioksidan dalam jumlah tertentu dimaksudkan untuk mencegah atau ��::�a.'ll.bat terjadinya proses autooksidasi. Antioksidan dapat berperan pada setiap :.a.'i proses autooksidasi. Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi, antara � �
sebagai pemberi atom hidrogen . antioksidan yang mempunyai fungsi utama serin disebut sebagai antioksidan pimer. Senyawa ini dapat memberikan atom secara
cepat ke radikal lipida (R*,COO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil,
c=-,=--.-..·= ·turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding ._.,...,....,._ �ida. (2) fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan
::e:-....?� mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai lipida ke bentuk lebih stabil 1990). .ntioksidan memiliki fungsi utama dalam menangkap radikal bebas. Radikal bebas -=-- rr.enyebabkan oksidasi asam nukleat, protein, lipid, DNA, dan dapat meng-inisiasi
degeneratif. Senyawa antioksidan seperti fenol, polifenol, dan flavonoid dapat
";-mbat mekanisme oksidasi yang disebabkan radikal bebas seperti peroksida, -:::a :oeroksid , atau peroksida lipid (Shahidi 1997 dalam Nurcholis 2008). Secara umum bereaksi dengan menghambat oksidasi lemak atau autooksidasi melalui :a-.:� ·tahap, yaitu inisiasi, propagasi, dan terminasi. Tahap inisiasi merupakan tahap �.___.n .._i1!:.1ka radikal bebas asam lemak, yaitu asam lemak metastabil dan sangat reaktif ilangan satu atom hidrogen (H). Reaksi selanjutnya adalah propagasi dimana asam
lemak akan bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksida. Radikal
PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
16
:e:�:5::e. sslanjutnya akan menyerang asam lemak dan menghasilkan hidroksiperoksida �=---� asam
lemak baru lagi.
o-glukosidase memiliki nama kimia a-D-glikosida glukohidrolase merupakan :::.: .
=--_:c
berperan dalam usus halus manusia. Enzim tersebut merupakan enzim kunci
� :-...sas
akhir pemecahan karbohidrat. a-Giukosidase mengkatalisis hidrolisis terminal
- � ;_]:osa non pereduksi yang berikatan a-1 ,4 pada berbagai substrat dan dihasilkan a ·�-=....::u.. o-Giukosidase menghidrolisis ikatan a-glikosidik pada oligosakarida dan a-D Gao eta/. 2007). =� aktivitas daya hambat terhadap enzim a-glukosidase dapat dilakukan � dan in vitro. Metode spektrofotometri banyak digunakan dalam pengujian
:;e:z·"'
vitro
dengan
menggunakan
pseudo-substrat,
seperti
p-nitrofenil-a-D
�ti=r;lt:E::os·Kia (p-NPG) dan enzim a-glukosidase, sedangkan secara pseudo in vivo ·'=::_"""em
sel pankreas penghasil enzim a-glukosidase. Pengujian in vivo dilakukan
::c:.� -snberikan inhibitor dengan dosis tertentu pada hewan percobaan yang menderita ::t� =an
kadar glukosa dalam hewan percobaan tersebut diamati secara berkala.
=e:::.--�.;gan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, telah melahirkan suatu ::E::li:.S
::eagur1an terhadap aktivitas antidiabetes terbaru yaitu dengan menggunakan
�S3
!Jatsumoto et af. 2002).
�era hambat terhadap aktivitas a-glukosidase sendiri dipelajari secara pseudo
s.:::s:::::.:. -ensan mengetahui kemampuan sampel untuk menghambat reaksi hidrolisis pa:da substrat
p-nitrofenil-a-0-glukopiranosida {p-NPG). Setelah
mengalami
....... substrat akan terhidrolisis menjadi a-0-glukosa dan p-nitrofenol yang berwama -;
,:t.:ma
kuning yang dihasilkan p-nitrofenol menjadi indikator kemampuan inhibitor
-.c:�g:hambat reaksi yang terjadi. Semakin besar kemampuan inhibitor untuk •....:-... :;.. : u .:
maka produk yang dihasilkan semakin sedikit atau warna larutan semakin
--- EokUbasi lebih
cerah dibandingkan dengan larutan tanpa inhibitor (Sugiwati 2005}.
isitas
....,... t<sisftas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksiklracun yang 5:....::.....::: pc:da bahan sebagai sediaan dosis tunggal atau campuran. Toksisitas akut ini -
:a:a hewan percobaan yang menunjukkan evaluasi keamanan dari kandungan kimia �un aan produk rumah tangga, bahan tambahan makanan, kosmetik, obat
-�
:..:.... sediaan biologi (Balazs 1970). � toksisitas suatu senyawa dibagi menjadi dua golongan, yaitu uji toksisitas - toksisitas khusus. Pengujian toksisitas umum meliputi berbagai pengujian
PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK -:cang
17
untuk dievaluasi keseluruhan efek umum suatu senyawa pada hewan uji.
!<sisitas umum meliputi pengujian toksisitas akut, subkronik, dan kronik. �sitas khusus meliputi uji potensiasi, karsinogenik, mutagenik, teratogenik, ., mata, dan tingkah laku. Pengujian toksisitas akut dapat menghasilkan nilai . -=mberikan gambaran tentang gejala-gejala ketoksikan terhadap fungsi penting = ac:... <,
tingkah laku, dan pernafasan yang dapat menyebabkan kematian. Uji
::::x;:::;:s::::-=::s:: subkronik :::c.-a
dapat memberikan efek yang berbahaya yang timbul pada penggunaan
berulang dalam jangka walctu tertentu (Loomis 1978).
�Jran toksisitas bertujuan untuk mencegah kerugian terhadap kesehatan --,.....d· --=::-..- :ian -.;;;;....a_.,o�
fingkungan (Koeman 1987). Lethal Dose 50 (LD50) dapat dihubungkan dengan
.!Jose
50 (EOso). yaltu dosis yang secara terapeutik efektif terhadap 50% dari
=�-:-L-::..,::c hewan percobaan. Hubungan tersebut dapat berupa perbandingan antara LDso --...:::..�' EDso
12:::2t:"�
dan disebut indeks terpeutik (IT). Semakin besar indeks terapeutik suatu obat,
2:"ilaJ1
obat tersebut dikonsumsi. Tingkat keracunan senyawa kimia berdasarkan
capa1 diklasifikasikan seperti pada Tabel1. :asfikasi toksisitas :.:>50 peroral
(mg/kg BB)
Tingkat Keracunan
<5
Supertoksik
5-50
Amat sangat toksik
50-500
Sangat toksik
500-5000
Toksik
5000-15000
Toksik
>15000
Praktis non toksis
RAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
18
BABIV TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
- �enelitian =-:�n ini bertujuan untuk mempelajari potensi khasiat, "kualitas, dan keamanan :tts:rak daun wungu (Graptophylum pictum (L.) Griff) sebagai antidiabetes. �:n:;�-�:.C a..
-=
daun wungu berdasarkan uji BSL T dan uji subkronik pad a mencit
P'enelitian :
·an ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi awal mengenai khasiat dan
.... �-... � =. �an .:;;::;:::c;:-;:-
wungu sebagai antidiabetes. Selain itu penelitian ini juga menginformasikan
daun wungu melalui uji kemanan toksisitas sub kronis, sehingga daun wungu
-::-:anfaatk an sebagai herbal yang aman baik sebagai antidiabetes maupun khasiat
- EU1TIAN RISBIN IPTEKDOK
19
BABV METODE PENELITIAN -
::=- ?..ancangan Penelitian
��;Zi':-;:; renelitian dilakukan selama 2 tahun penelitian di laboratorium dan kandang �atan pada tahun pertama adalah ekstraksi tanaman daun wungu, kualitas ekstrak daun wungu, uji toksisitas sub kronik pada hewan coba - khasiat antidiabetes pada hewan coba tikus. Sedangkan kegiatan pada tahun
- studi khasiat dosis efektif ekstrak daun wungu (hasil tahun pertama) dengan - - -- ..,-lidak hanya pada gfukosa darah, ditambah dengan profil lipid total, dan fungsi
:�� terujinya ekstrak daun wungu sebagai antidiabetes diharapkan penyakit
;.__. ;.a;:::.,; ..;: - k diabetes ini dapat ditanggulangi.
ini terdiri atas 3 (tiga) bagian percobaan yang saling terkait. Percobaan uji kualitas, uji keamanan, dan uji khasiat ekstrak daun wungu sebagai �..,...·---�_,-� Ketiga bagian ini merupakan satu kesatuan dan dilakukan secara s\multan. - besar lingkup penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Gam bar 2 Gambaran keterkaitan antar bagian penelitian
PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK ·-t-'-...c:�_, =.an
20
Sam pel
�u diperoleh dari lndramayu, Jawa Barat, Indonesia. Sampel sebelum :.::entukan voucher speciment tanaman di Herbarium Bogor. Sampel dalam
etc::':::::�
:::JSia dengan ':'Eq:;;::::-�-:n 4
ukuran
serbuk
100
mesh.
Ekst�aksi
dilakukan
dengan
kosentrasi pelarut yaitu air (etanol 0%), etanol 30%, etanol 70% dan etanol
:J::-�- menggunakan teknik maserasi sesuai dengan metode BPOM (2005). �"."::t:::::Z-�-::- a<Strak dilakukan dengan penguapan melalui rotavapor. -..ssnas
sub kronis dilakukan selama 3 bulan, terdiri dari 7 kelompok. Mencit
secara
�
acak dengan mempertimbangkan keseragaman bobot badan.
�an uji toksisitas subkronik setiap kelompok terdiri atas 1 0 mencit jantan (Gad -::-':lO 'merupakan kontrol negatif yaitu tanpa menerima formula. Kelompok II, Ill, I
memperoleh
cekokan ekstrak 1 dan ekstrak 2 dengan dosis yang berbeda
:.as::;;-�., pada uji toksisitas dengan BSLT. Perlakuan tersebut dilakukan setiap hari. U'..:!!':::s:f.C:=:J
--
dan
.-=""'.,...,..,
ginjal diuji setiap bulan terhadap kerusakan secara histopatologis. Air
secara ad libitum dan dilakukan pengukuran bobot badan dan komsumsi
....... pertakuan
a:=:::z::::�_:r;:
diberikan.
"::Jenelitian
::C.--=--.::a-an
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel daun wungu
;:;-::-':): DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), kloroform, amonia, H2S04, pereaksi ---'"='""·�----_.-__.,
0e�eaksi Meyer, Pereaksi Wagner, HCI pekat, amil alkohol, FeCb 1%,
�:;s:;�_:.-...sda
(DMSO), enzim a-glukosidase, p-nitrofenil-a-0-glukopiranosa (p-NPG),
�t (pH 7), serum bovine albumin, acarbose (glukobay), dimetilsulfoksida
..,._...,"'=""· :�
2N,
Na2C03, bufer netral formalin (BNF) 10%, xilol I, xilol ll, albumin, gliserin,
-=-�..._.,.,...,.. .tayers, =--la:.
litium karbonat, dan pewarna Eosin.
yang dipakai adalah spektrofotometer UV-VIS, penangas air, oven, neraca
... . � .. .... ....__. ,, _,.:;.apo r,
corong pisah, pipet mikro, pipet volumetrik, vial, penggiling 100 mash, tip,
pq>et tetes, labu Erlenmeyer, tabung reaksi, kertas saring, gelas piala, gelas - -. batang ;;:::=:-t::-.-=::::c
pengaduk,
sudip,
corong gelas, kertas saring,
kapas,
mesin
parafin, pemanas, alat pencetak, mikrotom, dan mikrc;>skop cahaya.
- ;.a-�Oata Kualitas Ekstrak 3L
-
c�tukan kualitasnya berdasarkan kandungan kimiawi dan bioaktivitasnya :an
•
dan antidiabetes). kandungan kimiawi ditentukan secara kualitatif untuk flavonoid,
� ·
erpenoid, alkaloid dan fenolik. Bioaktif ini merupakan senyawa yang
PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
21
wnum telah diketahui khasiatnya sebagai antidiabetes (lvorra et a/. 1989, Atta-Ur-Rhemann & Zaman 1 989). Flavonoid diketahui dapat meregenerasi kerusakan
sel
{Chakravarthy
beta et a/.
pada
tikut
1 980).
diabetes
Fenolik
yang
diketahui
diinduksi
oleh
�fektif sebagai
aloksan senyawa
antihiperglikemia (Manickam et a/. 1997). •
Uji Flavonoid. Sebanyak 0,5 ml ekstrak sampel etanol 70%, 96% dan rebusan
daun
masing-masing
ditambahkan
2,5
ml
metanol
30%
lalu
dipanaskan selama 5 menit. Sebanyak 0,1 g simplisia, daun wungu dan standar pembanding diperlakukan sama seperti ekstrak di atas. Campuran tersebut disaring dan filtratnya diambil sebanyak 2,5 mi. Kemudian, filtrat ditambahkan 0,1 gram Mg, 5 tetes H2S04 pekat dan 0,5 ml amil alkohol. Warna
merah
yang terbentuk setelah
penambahan asam sulfat pekat
menunjukkan adanya flavonoid. Uji Fenolik. Sebanyak 0,5 ml ekstrak sampel etanol 70%, 96% dan rebusan daun masing-masing ditambahkan 2,5 m l metanol 30% lalu dipanaskan selama
5 menit. Sebanyak 0,1
g simplisia, daun wungu dan standar
pembanding diperlakukan sama seperti ekstrak di atas. Campuran tersebut disaring dan filtratnya diambil sebanyak 2,5 mi. Kemudian, filtrat ditambahkan 5 tetes NaOH 10%. Warna merah yang terbentuk setelah penambahan NaOH 10% menunjukkan adanya fenolik.
Uji Alkaloid. Sebanyak 0 , 1 g ekstrak sampel ditambahkan 2,5 ml kloroform dan 2,5 ml amoniak. Kemudian dikocok, disaring dan filtratnya diambil. Filtrat (fase kloroform) diasamkan dengan
1 ml asam sulfat 2 M lalu dikocok. Fraksi
atas (asam) dipakai untuk uji alkaloid menggunakan pereaksi Mayer dan Dragendorff. Pereaksi Dragendorf dan Mayer masing-masing ditambahkan sebanyak 2 tetes ke dalam tabung reaksi berbeda yang berisi fraksi asam tersebut. Adanya alkaloid dalam sampel ditandai dengan terbentuknya endapan merah setelah ditambahkan pereaksi Dragendorff, terbentuknya endapan putih setelah penambahan pereaksi Mayer dan endapan coklat setelah penambahan pereaksi Wagner. •
Uji Steroid dan Triterpenoid. Sebanyak 0,1 g ekstrak sam pel ditambahkan 5 ml dietil eter kemudian dikocok dan disaring. Filtrat diuapkan sedangkan lapisan
eter yang tertinggal
ditambahkan
dengan
pereaksi
Lieberman
Buchard 2 mi. Terbentuknya warna hijau atau biru menunjukkan adanya steroid, sedangkan warna merah atau ungu menunjukkan adanya senyawa triterpenoid.
·
PEN.ELITIAN RISBIN IPTEKDOK
22
�rofil bioaktivitas antioksidan didasarkan pada metode DPPH (Dixit et al.
•
2008) . Ekstrak daun wungu dilarutkan dalam metanol dan dibuat dalam !Jefbagai konsentrasi (10, 40, 80, 100, 150, dan 200 ppm). Masing-masing ernasukkan ke dalam botol kecil dan ditambahkan larutan DPPH 1 mM sebanyak 1 ml dalam metanor. Lalu disimpan di dalam inkubator pada suhu 3JOC
selama
1
jam.
Kemudian
diukur
absorbansinya
dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 515 nm. --
Ekstrak
:>rom bioaktivitas antidiabetes didasarkan pada metode a-g lukosidase (Sutedja •
larutan enzim dibuat dengan melarutkan 1 .0 mg a-glukosidase dalam bufer •:4y 7.0) yang mengandung bovin serum albumin. Sebelum digunakan,
a=:Jo -= � ...a
1 ml larutan enzim tersebut diencerkan 25 kali dengan bufer fosfat (pH
:>_;mpuran reaksi terdiri dari 250 !Jl p-nitrofeni/ a-0-glukopiranosa sebagai
.,.....;-..,_..,��- 490 !JL bufer fosfat (pH 7.0) dan 1 0 IJL larutan sampel dalam DMSO. --=2., campuran reaksi diinkubasi selama
5 menit,
250
!JL
larutan enzim
��n dan selanjutnya diinkubasi selama 15 menit. Reaksi enzim dihentikan ---;a"" penambahan 1 ml natrium karbonat dan p-nitrofenol yang dihasilkan dibaca :tJansnya pada 400 nm.
=
Sampel yang di uji dilarutkan dalam pelarut DMSO dengan konsentrasi 1%. --=.-.:ta:1 standar dibuat dengan konsentrasi yang sama dengan larutan sampel, . � • melarutkan tablet Acarbose dalam akuades dan HCI 2N kemudian ::T:s.a-!!rifus, selanjutnya supernatan digunakan untuk membuat larutan standar. 0ersen inhibisi dapat dihitung dari persamaan: [(C - S)/ C1 x 100%. Dengan S= :bansi sampel (S1-SO dengan S 1 = absorbans sampel dengan penambahan �
dan SO= absorbans sampel tanpa penambahan enzim) dan C= absorbans
ie-r-.:nl (DMSO), tanpa sampel (kontrol-blanko). <eamanan Penentuan tingkat keamanan ekstrak daun wungu dilakukan melalui pengujian � sub kronik pada hewan coba mencit. Dua ekstrak terbaik berdasark:an :c::
hralitas ekstrak secara kimiawi diuji toksisitas melalui uji BSLT dan sub kronis
-;gun aka n hewan model mencit. •
etode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Penentuan dosis dilakukan
dengan
menggunakan
metode toksisitas
::e.'"ldah uluan terhadap 2 ekstrak terbaik, yaitu dengan metode Brine Shrimp
!£ihafrty Test (BSLT) yang menggunakan larva udang Artemia salina L. Uji -:aamanan pendahuluan ini dilakukan dengan mengamati letalitas larva udang
� salina L yang disebabkan oleh ekstrak tumbuhan daun wungu. Hasil dari
PENELITIAN RISDIN IPTEKDOK
23
- ini dapat digunakan untuk menduga kemampuan bahan yang diuji untuk '"'::embunuh
sel kanker, hama penyakit, dan untuk menduga efek farmakologi
:bahan tersebut. Data yang diperoleh dapat diolah untuk menduga nilai LCSO
;...a .elb ! Concentration 50%) dengan tingkat kepercay§lan 95% (Attaur-Rahman ..001).
Air laut dimasukkan dalam wadah kecil yang sudah dibagi menjadi dua .::Jagian ruangan dengan menggunakan sekat. Sedikit telur udang Artemia salina ..each . dimasukkan dalam salah satu ruang, kemudian ruangan ini ditutup sedang sisi lain dibiarkan terbuka atau diberi lampu untuk menarik udang yang ;="lah menetas melalui lubang sekat, sehingga anak udang dapat terpisahkan =.ali bagian telur atau kulit telur. Setelah dua hari, telur udang menetas menjadi ...:oang-udang kecil yang disebut nauplii dan siap digunakan untuk melakukan :JengUjian.
10 ekor larva
udang dimasukkan dalam vial yang didalamnya
==roapat sampel uji dengan konsentrasi 10, 50, 100, dan 500 ppm, masing ,...g .,.a>in dilakukan 3 kali pengulangan. Setelah 24 jam, jumlah larva udang yang ::l2fi untuk tiap-tiap konsentrasi dihitung dan dicatat (Mclaughlin et a!. 1 998). •
LC50 diperoleh dengan menggunakan analisis probit program SPSS.
efude Uji Toksisitas Subkronis Toksisitas sub kronis dilakukan selama 3 bulan, terdiri dari 7 kelompok. � dikelompokkan secara acak dengan mempertimbangkan keseragaman � badan. Jumlah ulangan uji toksisitas subkronik setiap kelompok terdiri atas
"" mencit jantan (Gad 2007). Kelompok I merupakan kontrol negatif yaitu tanpa =:arerima formula. Kelompok II, Ill, IV, V, VI dan VII memperol.eh cekokan �
1 dan ekstrak 2 dengan dosis yang berbeda-beda didasarkan pada uji
t::&sisitas dengan BSL T. Perlakuan tersebut dilakukan setiap hari. Kerusakan . - dan ginjal diuji setiap bulan terhadap kerusakan secara histopatologis. Air diberikan secara ad libitum dan dilakukan pengukuran bobot bad an dan · b::lSiwnsi pakan selama perlakuan diberikan. •
uatan Sediaan Histopatologi dan lmunohistokimia P
kaset tissue kemudian dilakukan tindakan dehidrasi dengan merendam
:o�·,.'i=:c=n tersebut secara berturut-turut ke dalam alkohol ;;..:....._..,.
absolut I,
�=---�
alkohol
absolut II,
xilol I,
xilol II,
70 %,
80 %,
90 % ,
parafin I dan terakhir
parafin II. Masing-masing proses perendaman pada setiap bahan
-� t:Bakukan selama 2 jam. Setelah mulai membeku, parafin ditambahkan =!ngga alat pencetak penuh dan dibiarkan sampai parafin mengeras.
ENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
24
::�emotongan jaringan dengan mikrotom dilakukan dengan ketebalan 5 Hasil potongan yang berbentuk pita (ribbon), diletakkan di atas :aan
-;;r-
air 45
°
C dengan
tujuan
untuk. menghilangkan
lipatan
akibat
:�-:;,.oogan. Sediaan diangkat dari permukaan air dengan gelas objek yang asi farutan perekat
(albumin),
kemudian dikeringkan semalam dafam
° ,.. ::-.e:or suhu 60 C. Sediaan dimasuk.k.an ke dalam xilol dua k.ali selama 2 menit.
Selanjutnya
�-=-�- · proses rehidrasi yang dimulai dari alkohol absofut sampai keafkohol yang masing-maslng lamanya dua menft. Kemudian sediaan dicuci = :1 -.:"'la :...-
air mengalir dan dikeringkan. Setelah itu sediaan diwarnai dengan Mayer's Hematoksllln selama 8 menlt, dlbllas dengan air mengalir,
· dengan lithium karbonat selama 1 5-30 detik, dibilas dengan air lagi, dan diwarnai
dengan
,_.,., , _. � ....gkan warna
pewarna
Eosin
selama
dua
menit.
Untuk
sediaan dicuci dengan air
Eosin yang berlebihan,
'-.:::'""""�Gr dan dikeringkan. Kemudian sediaan dicelupkan ke dalam alkohol 90 % x::. c.. .. yak 1 0 kali celupan, alkohol absolut 1 0 kali celupan, �-;a
2 menit,
alkohol absolut II
xilol I selama satu mehit dan xilo/ II selama dua menit.
- =--1'8 sediaan ditetesi perekat permount ditutup dengan gelas penutup dan � ,..
at menggunakan mikroskop cahaya.
Gambaran imunohistokimia sel pankreas ditentukan berdasarkan metode ·�!!':b :t;r.min- iotin-peroxidase.
lmunohistokimia
ini
menggunakan
pewama
bst::s�· SP. Gambaran antigen ditunjukkan dengan warna merah, dengan ;-a chromogen 3-amino-9-etil-karbazol.
;.'Uaf2:e!J -,-:- :>efinisi Operasionaf .....:e:..�:il �nal berisi definisi dari setiap parameter atau variabel yang diukur -�iit
.-.:=-,;,_"""=-..._ cJat ukur yang digunakan, cara mengukur dan hasil ukurnya (Tabel 2).
Definisi Operasional Bobot daun dan
Alat Ukur Neraca analitik
Cara Ukur Menimbang daun dan ekstrak
ekstrak dihitung dalam gram Uji fitokimia diamati secara
kualitatif
Pereaksi uji fitokimia
Mereaksikan ekstrak dengan pereaksi uji fitokimia
=E ELITIAN RISBIN IPTEKDOK Aktivitas antioksidan
25
Pereaksi DPPH
diukur dalam IC50
Ekstrak direaksikan dengan radikal DPPH
Aktivitas antidiabetes
Enzim a-glukosida�e
Ekstrak direaksikan
diukur dafam persen
dan substratnya
dengan enzim
a
glukosidase dan substratnya Nilai LC50 diukur
Larva udang Artemia
Larva udang
dafam ppm
salina Leach.
diinkubasi dafam larutan ekstrak
Jumlah kematian
Mencit
Jumlah kematian
hewan coba diukur
hewan coba dihitung
dafam persen
selama masa perlakuan
Kerusakan jaringan
Preparat
Preparat
diamati secara
histopatologi hati dan
histopatologi hati dan
kualitatif
ginjal
ginjal diamati pada akhir bulan ke- 1 ,
2,
dan 3 perlakuan
...,_ .... _.. � .... . ....
.....
.:.:!2 yang dilakukan
:::-"::-
histopatologi.
secara deskriptif adalah pengukuran kualitas fitokimia Statistika
deskriptif
digunakan
untuk
menjelaskan
hewan coba pada uji toksisitas sub kronis. Nilai rata-rata diterapkan ..,..,...,.....;;t--,...,_,_ rendem en
�m:::num:iiiatl!a::.:-
ekstrak dan uji aktivitas antidiabetes. Uji antioksidan dianalisis
�-esi linear sehingga diperoleh nilai IC50. Analisis probit diterapkan untuk -: _C50 pada
uji toksisitas BSLT.
ELITIAN RISB IN IPTEKOOK
PE
26
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kadar Air(%) 76,42 8,13
-o::.-� rendemen hasil ekstraksi daun wungu Bobot labu
Bobot
Bobot
Bobot ·
Rendemen
simplisia (g)
labu+ekstrak (g)
ekstrak (g)
(%)
220.23
30
226.87
6.64
22.13
270.74
30
279.91
9.17
30.56
220.63
30
240.31
19.68
65.60
269.71
30
285.00
15.29
50.96
a• tal
(g)
-��n fitokimia ekstrak daun wungu Ekstrak daun wungu
':""?:� 't ·
= .:. :::::.
Air
Etanol 30%
Etanol 70%
Etanol 96%
+++
+++
++
++
+++
+++
++
++
+++
+++
+
+
++
+++
+
+
+
+
+
+
+
+
positif (tinggi), (++}: positif (cukup), (+): positif (rendah), (-): tidak ada
ICso (ppm)
Aktivitas Antioksidan (Jun M.H.Y et. a/ 2003 )
>
500
Tidak aktif
>
500
Tidak aktif
257,79
Lemah
27
ELITIAN RISBIN IPTEKDOK > 500
Tidak aktif
4,39
Sangat aktif
.
100
� � a
75
50
-
�
!)
25
n
0 312,5
625
1250
.,,r'l
2500
Konsentrasi Etanol 30%
Etanol 70%
i�
5000
1 0000
(ppm) • Etanol 96% • Glukobay
Gambar 3 Kurva daya hambat enzim a-glukosidase
1000
750 :::J �
..;::::
0
2. 0 .n 0 _,
500
250
0
Etanol 96%
Etanol 70
Etanol
30%
Air
Ekstrak
-� 4 Grafik perbandingan bioaktivitas ekstrak berdasarkan LCSO
mAN RISBIN IPTEKDOK
28
-
kontrol EtGH 70% 100 ppm EtOH 70% 500 ppm
-EtOH 70% 1.000 ppm
- EtOH 96% 100 ppm
-
- EtOH 96% 500 ppm
1 2
3
4 5
6
7
8 9 10 11 12 13 14
EtOH 96% 1.000 ppm
Minggu ke-
� 5 Bobot badan mencit selama perlakuan uji toksisitas
_ ,r -..! .. ,..
_ __
. ,
-
kontrol EtOH 70% 100 ppm EtOH 70% 500 ppm
-EtOH 70% 1.000 ppm EtOH 96% 100 ppm
- EtOH 96% 500 ppm
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14
EtOH 96% 1.000 ppm
Minggu Ike-
==-=--!:Cr 6 Konsumsi paka n mencit selama perlakuan uji toksisitas
--
� �
�
30
20
Bulan Ke-3 10
• Bulan Ke-2 • Bulan Ke-1
0 1
2
3
4
5
Kelompok --
....
6
__.
_ __ _ _ _ _ _ _ _
RJSBIN IPTEKDOK
29
Bulan Ke-1
Bulan Ke-2
Bulan Ke-3
Polimorfonuklear TAKS TAKS Kongesti Pol imorfo nu klea r Kongesti TAKS
Kongesti TAKS TAKS TAKS TAKS TAKS TAKS
TAKS TAKS TAKS TAKS TAKS Kongesti TAKS
Bulan Ke-1
Bulan Ke-2
Bulan Ke-3
Polim orfo nu k lea r TAKS Kongesti Kongesti TAKS Nekrosis TAKS
Kongesti TAKS Nekrosis Nekrosis Nekrosis Nekrosis Nek rosis
Kongesti TAKS Nekrosis Nekrosis TAKS Limfoasit TAKS
.
- Normal
Diabetes -Giibenklamid - Ekstrak 50 mg/kg bb - Ekstrak 100 mg/kg bb
--·-.,
9
4
-1
14
- Ekstrak 200 mg/kg bb
Hari Ke-
... ..._. .. .... :x; .,.. r8
Bobot badan tikus selama perlakuan uji antidiabetes
- Normal
Diabetes -Giibenklamid - Ekstrak 50 ml/kg - Ekstrak 100 mg/kg bb - Ekstrak 200 mg/kg bb
9
4 Hari Ke-
14
-.?ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
30
:::r "C
....... Ql)
E
Ill "'
---+:- Normal
.£
::J
Diabetes
�
v;
-b-Giibenklamid
�
.... 1: CIJ "' 1: 0 ::.::
-M-Ekstrak 50 mg/kg bb
100
-Ekstrak 100 mg/kg bb
50
-Ekstrak 200 mg/kg bb
0 0
2
4
6
8
10
12
14
Hari KeGambar 1 0 Konsentrasi glukosa darah puasa selama uji antidiabetes
1
�1 � 500
E
Ill "'
400
G
3oo
�
200
]
�Normal Diabetes
v;
1: CIJ "' 1: 0 ::.::
-.lr-Giibenklamid -*'-Ekstrak 50 mg/kg bb __.. Ekstrak 100 mg/kg bb
100 0
..+ 0
-----, -r----
100
50
-Ekstrak 200 mg/kg bb
150
Menit Ke-
'"---·--- ---·· Gambar 1 1 Tes toleransi glukosa pasca perlakuan -:..:::a 9 Analisis histopatologi pankreas uji antidiabetes
Kelompok
Jumlah Pulau Langerhans
Keterangan
=-nal
12
Tidak ada kelainan
:. c=.ates
9
Satu fokus hiperplasia duktus pankreas
_
9
Tidak ada kelainan
:s::ak 50 mg/kg bb
4
Satu fokus Pulau Langerhans
..Jell klamid
diekspansi oleh massa eosinofilik (amyloid) :�k 1 00 mg/kg bb
6
Tidak ada kelainan
::s.:rak 200 mg/kg bb
7
Tidak ada kelainan
�ORAN PEN.ELITiAN RISBIN IPTEKDOK ..
'="
31
0 Analisis imunohistokimia pankreas uji antidiabetes
-<:elompok
Jumlah Pulau Langerhans
Ekspresi Insulin
12
12 ku�
9
2 kuat 4 sedang 3 lemah
9
7 kuat 2 sedang
4
4 kuat
6
3 kuat 2 sedang 2 lemah
7
3 kuat 2 sedang 1 lemah 1 tidak ada
=�ahasan oenelitian ini menggunakan pelarut dengan variasi kepolaran. Mulai dari akuades ; sangat polar, hingga etanol dengan berbagai konsentrasi yang juga berbeda tingkat e::::;.aa nnya
(96%, 70% dan 30%). Bervariasinya tingkat kepolaran berakibat pada
=..
seluruh senyawa aktif yang diharapkan.
Hasil penelitian aktivitas antioksidan pada tabel 9 menunjukkan bahwa sampel ekstrak EiallOI 30%, dan etanol 96% tidak memiliki aktivitas antioksidan, hal ini dikarenakan �:tt.myai
IC50
yang
sangat
tinggi
dibandingkan
dengan
vitamin
C
sebagai
:e-..:andingnya. Namun, aktivitas antioksidan dengan pelarut etanol 70% memiliki % ---
·
(penangkapan radikal bebas) yang paling tinggi, akan tetapi nilai IC50 yang masil':l
-;a! tinggi dan sangat jauh dari vitamin C sebagai pembandingnya. Hasil analisis bioaktivitas metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan '3
ektrak dengan kandungan senyawa bioaktif tertinggi dimiliki oleh ekstrak alkohol
Hasil tersebut juga menunjukkan senyawa bioaktif ekstrak daun wungu memiliki nilai _:..:.: :erbesar r--.:.s
982,22 f-1-g/ml, sehirigga dosis yang direkomendasikan untuk uji toksisitas sub
adalah 1 .00.0, 500,= dan 100 ppm. Sedangkan berdasarkan hasil uji antidiabetes dan
-Gk!an in vitro ekstrak yang berpotensi untuk diuji lebih lanjut adalah ekstrak etanol 70 .....c.. :SOAI.
Selama perlakuan, semua hewan coba sehat dan menunjukkan perilaku yang umum. =--.:Jar
6 dan 7 menunjukkan bobot bad an dan konsumsi hewan coba meningkat_ selama
--r.uan. Namun demikian, pada bulan pertama terjadi kematian pada semua kelompok ::z:-
:rada bulan kedua terjadi kematian pada kelompok dengan dosis 1 00 dan 500 mglkg bb
J. ;:�ORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK �
32
semua konsentrasi ekstrak. Data kematian total menunjukkan bahwa tingkat kematian
.-..:.m, berkurang dengan meningkatnya dosis. Oleh karena itu nilai LD 50 tidak dapat kan dan dosis 100 mg/kg bb sebagai dosis paling toksik dijadikan dasar penentuan untuk uji antidiabetes in vivo. Jumlah kematian yang sama �enjadikan ekstrak etanol
ss
untuk uji antidiabetes in vivo karena memiliki nilai tertinggi pada uji antioksidan dan
E-
;c:=abetes in vitro. Data
histopatologi
hati
(Tabel
1 1 ) menunjukkan bahwa ekstrak daun wungu
gkinan berpotensi melindungi sel hati (hepatoprotektor), hasil ini mendukung data =::.c=:
Gambar
8. Oleh sebab itu diperlukan penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh daun
""_ .,...= � terhadap fungsi hati. Sementara itu analisis histopatologi ginjal menunjukkan bahwa Ji::.ain tinggi dosis maka umumnya akan semakin menyebabkan kerusakan pada ginjal. Meskipun ekstrak etanol 70% dan ekstrak etanol 96% daum wungu menghasilkan kematian · hewan coba yang sama. Namun pengamatan kerusakan hati secara
.... --
�e:...:.natologis menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% lebih aman dan menghasilkan lebih kerusakan, sehingga ekstrak ini akan diuji lebih lanjut dengan uji antidiabetes in vivo. dosis uji yang direkomendasikan adalah 100 mg/kg bobot badan, hal ini karena efek t:.315 telah tampak pada dosis tersebut. Selama perlakuan uji antidiabetes in vivo bobot badan (Gambar (Gambar
8) dan konsumsi
9) tikus normal dan tidak berbeda nyata antar kelompok. Perilaku hewan
juga normal dan tidak ditemukan adanya kematian hewan coba selama masa
-=.a
er.aman. Gambar 1 0 menunjukkan bahwa konsentrasi glukosa darah tikus pada awal :s-a"'..an normal. Efek induksi aloksan tampak pada hari keempat pada semua kelompok -':..Ell kelompok normal dan menunjukkan kenaikan glukosa darah lebih dari 200 mglkg bad an. Konsentrasi glukosa darah menunjukkan penurunan yang signifikan di hari ke-
--= ..
- :ad a kelompok yang menerima cekok glibenklamid dan ekstrak dosis 1 00 mg/kg bobot a.:En_ Gambar 1 1 menunjukkan bahwa tes toleransi glukosa berhasil dilakukan dan hasil :Eibaik ditunjukkan oleh kelompok ekstrak dosis 50 mg/kg bobot badan. Hasil
analisis
histopatologi
pankreas
menunjukkan
bahwa
Pulau
Langerhans
e:.-e:1yak ada pada kelompok dengan dosis ekstrak 200 mg/kg bobot badan (Tabel
9).
n, ekspresi insulin terti nggi dihasilkan pada kelompok ekstrak dosis 50 mg/kg bobot :a:an
(Tabel 10).
:.APORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan Ekstraksi daun wungu dengan variasi kosentrasi pelarut menghasilkan rendemen r-�gi pada etanol 30% sebesar 65.60%. Dua pelarut dengan persentase inhibisi diatas S:•
adalah etanol 96% dan etanol 70% karena dapat mengekstraksi seluruh senyawa aktif
�-:g
dianalisis pada uji fitokimia. Daun wungu (Graptophyllum pictum L. Griff.) tidak memiliki aktivitas antioksidan yang
-_r.Jp aktif sehingga tidak berpotensi sebagai antioksidan alami yang baik. Pada ekstrak air, B:::x>l
30%, dan etanol 96% daun wungu tidak aktif memiliki kategori tidak aktif pada
.:., •. itas
antioksidan karena ICSO ketiga ekstrak tersebut lebih dari 500 ppm, namun pada
="strak etanol 70% daun wungu memiliki kategori aktivitas antioksidan namun lemah -er�an ICSO 257,79 ppm. Hasil ini yang menunjukkan bahwa ekstrak daun wungu tidak iliki aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH karena nilai ICSO yang sangat 1ebih tinggi dibandingkan dengan vitamin C sebagai pembandingnya. Nilai ICSO pada �:nin C adalah 4,39 ppm. Hasil uji BSL T menghasilkan nilai rata·rata inhibisi sebesar 61 .09% dan 66. 1 1 %. -..:.apun konsentrasi mematikan (LC5o) ekstrak dengan toksisitas paling rendah terdapat .<::la
ekstrak etanol 70% yaitu 982.220 j.Jg/ml. Ekstrak terpilih yang digunakan untuk uji toksisitas subkronis adalah ekstrak etanol
-:� dan 96%. Toksisitas subkronis dilakukan dengan hewan coba mencit dan parameter :ra5s·is histopatologi hati dan ginjal yang diamati setlap bulan. Persentase kematian hewan �..:Ja
selama uji menunjukkan bahwa persentase kematian dari tinggi ke rendah pada
-wak dosis 1 00 ppm, 500 ppm, dan 1.000 ppm masing.masing 30%, 20%, dan 10%, _ ..ah
kematian sama baik pad a ekstrak etanol 70% maupun 96%. Hasil analisis
patologi menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama pemberian �:s::rak maka kondisi hati semakin baik. Hasil yang berbeda terjadi pada pengamatan -s:.Dpatologi ginjal, yaitu semakin tinggi konsentrasi ekstrak dan semakin lama pemberian er.suak maka kondisi ginjal akan semakin buruk. Hasil uji antidiabetes in vivo menunjukkan ..:c:..'Na dosis terbaik adalah
ekstrak etanol 70% dosis 50 mg/kg bobot badan.
- Saran Perlu dilakukan analisis potensi antioksidan dengan menggunakan metode lain. Selain -- perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang konfirmasi senyawa yang berperan dalam •· -
as antidiabetes dengan HPLC, pengujian potensi ekstrak sebagai antidiabetes secara
.:vo dalam kaitannya
diabetes me\itus dengan sindrom metabolik.
lAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
34
DAFTAR PUSTAKA
-.:a-ur-Rahman. 1991 . Studies In Natural Products Chemistry. Volume 9B. London: Elsevier -:a-Ur-Rhemann, Zaman K. 1989. Ethnopharmacology. 26: 1-55.
Medicinal plants with hY.poglycemic activity. J.
Salan Litbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2007. Jakarta. ::..:.Jazs, T. 1 970. Measurement of Acute Toxicity. Di dalam GE Paget, editor. Methods in Toxicology. Edinburgh: Blackwell Scientific Publication, . .=�ouham M . 2006. Medicinal Plants with Potential Antidiabetic Activity - A Review of Ten Years of Herbal Medicine Research (1 990-2000). lnt J Diabetes & Metabolism. 14: 125. �?OM) Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta.
2005. lnfonnasi Temulawak Indonesia,
:"lakravarthy BK, Gupta S, Gambir SS, Gode KD, 1980. Pancreatic beta cell regeneration, a novel antidiabetic mechanism of Pterocarpus marsupium Roxb. Indian J. Phannacology. 12: 1 23-127. :-a:martha. 1 999. Ramuan Tradisional untuk Pengobatan hepatitis. Jakarta: Penebar Swadaya.
:�hkumar B, Mitra A, Manjunatha M. 2010. A comparative study of a-amylase inhibitory activities of common antidiabetic plants at Kharagpur 1 block. Inti. J. Green Phann; 4: 1 1 5-121 �d
SC. 2007. Animal Models in Toxicology . Ed ke-2. Taylor & Francis: Boca Raton.
:;eo
H et a/. 2008. Chebulagic acid is a potent a-glucosidase inhibitor. Biosci Biotechnol Biochem 72:601-603.
3arret RH, Grisham CM. 2002. Orleans: Wiley lntersci.
Biochemistry and Molecular Biology Education. New
3ordon MH. 1990. The mechanism of antioxidant action in vitro. Di dalam: Hudson BJF, editor. Food antioxidants. New York: Elsevierre applied Science . •
rra MD, Paya M, Villar A. 1989. A review of .natural products and plants as potent antidiabetic drugs. J. Ethnophannacology. 27: 243-275.
·:oeman, JH. 1987. Pengantar Umum Toksiko/ogi (terjemahan). Yogyakarta: Gajah Mada University Press. �alaningsih S. 2007. Antioksidan Sumber dan Manfaatnya. Antioxidant centre. Antioxidant centre.com {2 Februari 2011). _zza
www.
MS, Rahman RA, Mandana B, Jinap S, Rahmat A, Zaidul ISM, Hamid A. 2010 Supercritical carbon dioxide extraction of bioactive flavonoid from Strobilanthes crispus (Pecah Kaca). Food and Bioproducts Processing. 88: 31 9-326 .
..oomis, TA 1978. Essential Of Toxicology. 3rd ed. Philadelphia: Lea & Febiger. :UJ,
FC. 1995. Toksikologi Dasar : Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian Resiko. Ed 2. Jakarta: U l Press.
(anickam M, Ramanathan M, Jahromi MAF, Chansouria JPN, Ray AB. 1997. Antihyperglycemic activity of phenolic from Pferocarpus marsupium. J. Natural Products. 60: 609-610.
lAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
35
:;cholis W. 2008. Profil Senyawa Penciri Bioaktifitas Tanaman Temulawak pada Agrobiofisik Berbeda [tesis]. Boger: Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, lnstitut Pertanian Boger. :ta
T et a/. 2002. a-Glucosidase inhibitory activity of a 70% methanol extract from ezoishige (Palvetia bibingtoniide tonit) and its effect on the evaluation of blood glucose level in rats. J Biosci Biotechnol Biochem 66:1 552-1554. •
�aung IM. 2008. Potensi aktifitas antioksidan pada kulit kayu dan daun tanaman akway (Drymis sp) [skripsi]. Boger: Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam, lnstitut Pertanian Boger. .&rtsumoto K et a/. 2002. A novel method for the assay of a-glucosidase inhibitory activity using a multi�channel oxygen sensor. J Anal Sci 18:1351-1359 . .!Urray KR 2003. Harper's 1/ustrated Biochemistry. Ed ke-26. London: Lounge Medical Pub. :>.rrwakusumah ED. 2009. Tumbuhan sebagai sumber fitofarmaka. Di dalam: Pelatihan Tanaman Obat Tradisional, 3-4 Mei 2003. Boger: Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian IPB. =tojak A, Rochimat I. 2007. Teknik pengamatan siklus hidup dan kemampuan makan hama Doleschallia po!ibete Cr. pada tanaman handeuleum (Graptophyllum pictum (L.) Griff.). Bul. Teknik Pertanian. 12: 41-43. Soegondo S. 2004. Diagnosis dan klasifikasi diabetes melitus terkini. Di dalam: Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu sebagai Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus. 4 5 Maret 2004. Jakarta: Fakultas Kedokteran Ul. -
Srinivasa U, Rao JV, Krupanidhi AM, Divakar K. 2008. Antidiabetic activity of Justicia beddomei leaves in alloxan induced diabetic rats. J. Res. Educ. Indian Med. 2: 45-47. .
Sl.lba V, Murugesan R, Rao RB, Ghosh L, Subhash MP, Mandai C, Saha BP. 2004. Antidiabetic potential of Barleria Jupulina extract in rats. Fitoterapia. 75: 1-4. Sugiwati S. 2005. Aktivitas antihiperglikemik dari ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boer!.) sebagai inhibitor a-glukosidase in vitro dan in vivo pada tikus putih. [tesis]. Boger: Program Pascasarjana, lnstitut Pertanian Boger. Suhargo L. 2008. Pemanfaatan ekstrak daun wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff.) untuk penurunan kadar kolesterol serum mencit betina yang diovariektomi. Berk. Penel. Hayati. 13: 97-100 Sujatha S, Anand S, Sangeetha KN, Shilpa K, Lakshmi J, Balakrishnan A, Lakshmi BS. 2010. Biological evaluation of (3b)-STIGMAST-5-EN-3-0L as potent anti-diabetic agent in regulating glucose transport using in vitro model. Inti. J. Diabetes Mellitus. 19. Sunarsih ES, Djatmika, Utomo RS. 2007. Pengaruh pemberian infusa umbi gadung (Dioscorea hispida Densst) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan diabetes yang diinduksi aloksan. Majalah Farmasi Indonesia 18: 29-33. Wijayakusuma H. 2004. Atasi Diabetes Melitus dengan Tanaman Obat. Jakarta: Puspa Sehat. Yulinah E, Sukraso, Fitri MA. 2001. Aktivitas Antidiabetika Ekstrak Etanol Herba Sabiloto (Andrographis paniculata Nees (Acanthaceae)). JMS. 6: 1 3-20.
LAPORAN PENELITIAN RISBIN iPTEKDOK
36
Lampiran 1 . Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Bulan Ke0
Pengambilan sampel Ekstraksi Uji fitokimia Uji antioksidan Uji antidiabetes Uji toksisitas BS LT Uji toksisitas sub kronis
1
2
3
4
5
6
lAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK Lampiran 2. Personalia penelitian 1. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap
: Dimas Andrianto, SSi. MSi.
b. Jenis kelamin
:L
c.
: 19831 1 1 9 200912 1 003
NIP
d. Disiplin ilmu
:
e. Pangkat/Golongan
: lllb
f.
: Staf pengajar
Jabatan Fungsionai/Struktural
Biokimia
g. Fakultas/Jurusan
: MIPA/Biokimia
h. Waktu penelitian
: 1 6 jam/minggu
2. Anggota Peneliti 1 a. Nama lengkap
: Waras Nurcholis, SSi. MSi.
b. Jenis kelamin
:L
c.
: 19800102 200912 1 002
NIP
d. Disiplin ilmu
: Biokimia
e. Pangkat/Golongan
: lllb
f.
: Staf pengajar
Jabatan Fungsional/Struktural
g. Fakultas/Jurusan
: MIPA/Biokimia
h. Waktu penelitian
: 16 jam/minggu
3. Anggota Peneliti 2 a. Nama lengkap
: dr. Mira Dewi, MSi.
b.
:P
Jenis kelamin
c. NIP
: 1 9761 1 1 6 200501 2 001
d. Disiplin ilmu
:
e. Pangkat/Golongan
: lllb
f.
: Asisten Ahli
Jabatan Fungsionai!Struktural
Gizi Dasar
g. Fakultas/Jurusan
: Ekologi Manusia/Gizi Masyarakat
h. Waktu penelitian
: 16 jam/minggu
4. Tenaga Administrasi
a. Nama lengkap
: Arya Arendra, SSi.
b. Jenis kelamin
:L
c. NIP
: 1 9650415 198510 1 001
d. Disiplin ilmu
: Biokimia
e. Pangkat/Golongan
: lllb
37
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK f.
Jabatan Fungsionai/Struktural
: laboran
g. Fakultas/Jurusan
: MIPA/Biokimia
h. Waktu penelitian
: 6 bulan
38
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK .... a mpiran
3.
39
Biaya penelitian
I. REKAPITULASI BIAYA : URAIAN KEGIATAN
BIAYA(Rp)
Bahan Habis Pakai (1) lain-lain (2+3)
90,000,000
Perjalanan (4)
7,800,000
7,000,000 104,800,000
JUMLAH 1. Bahan Habis Pakal
Bahan
No. 1. Bahan Penelitian Oaunwungu
Etanol GR @ 2,5 l
Volume
400 4
kg
unit
Biaya Satuan (Rp)
Biaya R 86,900,000
20,000
8,000,000
515,000
2,060,000
Akuades
750
l
2,000
1,500,000
Etanol teknis
285
l
26,000
7,410,000 1,520,000
MetanoI GR @ 2,5 L
4
unit
380,000
MgS04 @100 g
1
unit
235,000
235,000
Asam sulfat GR
1
l
340,000
340,000
Amil alkohol GR
1
l
350,000
350,000
NaOH @ 100 g
1
unit
215,000
215,000
Kloroform GR
1
l
980,000
980,000
NH40H @ 100g
1
unit
245,000
245,000
Pereaksi Meyer @ 100 ml
1
unit
400,000
400,000
Pereaksi Dragendorf@ 100 ml
1
unit
400,000
400,000
PereakSi Wagner @ 100 ml
1
unit
400,000
400,000
Dietil Eter GR
1
l
600,000
600,000
DPPH
1
g
2,100,000
3,100;000
Vitamin C (standar) @ 10 mg
1
unit
500,000
510,000
Enzim alfa-glukosldase
1
pak
9,600,000
10,600,000
p-nitrofenll alfa-0-glukopiranosa @ 25 g
1
unit
3,600,000
3,600,000
Na2HP04 @ 100 g
1
unit
215,000
215,000
KH2P04 @ 100 g
1
unit
225,000
225,000
Bovine serum albumin @ 5 g
1
unit
650,000
650,000
DMSO
1
l
1,800,000
1,800,000
Na2C03 @ 100 g
1
unit
265,000
265,000
Acabose @ 5 tablet
1
strip
150,000
150,000
Asam klorida
1
l
190,000
190,000
p-nitrofenol @ 10 g
1
unit
680,000
680,000
1
unit
125,000
125,000
larva Artemia salina leach @ 10 g Air laut
10
l
Mencit
70
Pakan standar menclt
60
Syringe cekok mencit
8
Parafin
2
Xilol
1
Pewarna Mayer's Hematoksilln @ 100 ml
1
l tium karbonat @ 100 g i Pewarna Eosin @. 10 g
1
2,000
20,000
ekor
60,000
4,200,000
kg
20,000
1,200,000
buah
75,000
600,000
1,200,000
2,400,000
l
600,000
600,000
unit
750,000
750,000
unit
350,000
350,000
1
unit
n5,ooo
n5,000
Object glass
2
pak
175,000
350,000
Cover glass
2
pak
125,000
250,000
Skalpel
2
pak
60,000
120,000
Gunting Bedah
8
buah
125,000
1,000,000
Pinset Tikus
l
8
buah
36
ekor
35,000
280,000
75,000
2,700,000
lAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
40
Glukometer
2
buah
1,500,000
Aloksan
1
unit
1,500,000
1,500,000
Test strip glukosa
5
pak
520,000
2,600,000
Pakan standar tikus
kg
30 4
Glukosa IP
Kapas
unit
10
3,000,000
20,000
600,000
250,000
1,000,000
kg
92,400
924,000
Syringe cekok tikus
7
buah
Jarum sunti k
75,000
525,000
1
boks
175,000
175,000
Sarung tangan steril
Dus
Masker
4
38,000
152,000
4
Box
21,000
84,000
Vial Eppendorf
2
80,000
160,000
Tisu multifold
Box
4
Pak
225,000
900,000
Tip mlkroplpet kuning 200 ul
1
Pak
250,000
250,000
Tip mlkropipet biru 1 ml
1
lmunohistologi pankreas
36
pak
280,000
280,000
sampel
400,000
14,400,000
2. ATK dan Penggandaan
1,000,000
Alat tulis kantor 1
Penggandaan
paket
500,000
Paket
500,000
500,000 500,000
3. Konsumsl
2,100,000
Ra�at Koordinasi
10
Kali
5 orang
42,000 Jumlah Bia ia:
2,100,000
90,000,000
2. Belanja Sewa
No.
Kegiatan
Biaya Satuan (Rp)
Volume
1
B iaya Operasional kandang tikus 1 bulan
36
Ekor
2
Blaya o perasional kandangmencit 4 bulan
70
Ekor
Biaya
(Rp)
75.000
2.700.000
40,000
2,800,000
Jumlah Bia ya:
5,500,000
3. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
No.
Kegiatan
Volume
Voucher spesimen 2
Biaya Satuan (Rp) 1,000,000
Paket
Ethical clearance
paket
Tujuan
Volume
500,000
500,000 1,500,000
Biaya Satuan (Rp)
Biaya (Rp)
1. Pengurusan ethical clearance
3
Trip
1 orang
150,000
Transportasi dari Bogor ke lndramayu
1
Trip
3 orang
400,000
1,200,000
Uang harlan
3
Hari
3 orang
350,000
3,150,000
Uang penginapan
2
Hari
3 orang
400,000
2,400,000
Transportasi dari Bogor ke Jakarta
1
Trip
1 orang
150,000
Uangharlan
1
Kali
Transportasi dari Bogor ke Jakarta
(Rp) 1,000,000
Jumlah Bia ia:
No.
Biaya
450,000
2. Pengambllan Bahan Baku
3. Konsultasi llmiah/administrasl
150,000
1 orang 450,000
450,000
Jumlah Bia ya:
718001000
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
B. ARTIKEL ILMIAH
41
LAPORAN PENELITIAN RtSBIN IPTEKDOK Publikasi
sebagian
hasil penelitian
42
tahun pertama pada
International Symposium of
Indonesian Wood Research Society a-Glucosidase Inhibitor and Cytotoxic Activities and Phytochemical Sc!eening of Graptophyllum
pictum (l.) Griff Waras Nurcholis1.2, Dimas Andrianto1, Syamsul Falah1 , Tak.eshi Katayama3 1
Departm ent of Biochemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Bogar Agricultural University, Bogor-lndonesia 16680 2
Biopharmaca Research Center, Bogar Agricultural University, Bogor-lndonesia 16151
3 i nce, Department of Applied Biological Sce
Faculty of Agriculture, Kagawa University, Kagawa-lapan
Abstract The crude aqueous and ethanol (30%, 70% and 96%) extracts of Graptophyllum pictum (L) Griff leaves were examined for their a-glucosidase inhibitor activity by measuring the p-nitrophenol release from p-nitrophenyl-a-0-glucoside (PNPG) at 400 nm, and cytotoxicity using brine shrimp lethality test (BSLT). Percent inhibition values for a-glucosidase inhibitor activity ranged from 40.03 to 65.89%, with the ethanol 70% extract having the highest value, and the aqueous extract having the lowest value. lC50 values for BSLT ranged from 488.0 to 982.2 J.tg/ ml, with the ethanol 30% extract having the lowest value and therefore the most potent, and the ethanol 70% extract having the highest value. Phytochemical screening revealed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins and steroids, which could be responsible for the bioactivities shown by
the
aqueos and
ethanol extracts of G. pictum.
Keyword:
Graptophyllum · pictum
(L)
Griff,
a-Glucosidase
inhibitor
activity,
Brine
shrimp,
Cytotoxicity, Phytochemical screening
Introduction Diabetes mellitus is a desease due to abnormality of carbohydrate metabolism which is characterized by hyperglycemia (excessive hepatic glycogenolysis and gluconeogenesis) resulting from the deficiency in the production of insulin by. the pancreas or its action. More than 285 million people worldwide are currently believed to be afflicted with desease of diabetes mellitus (WHO
2010) and it is estimated that the number will rise to 366
millio n by
2030 (Shinde
et a/.,
2008).
Inhibitors of intestinal a-glucosidase enzymes retard the rate of carbohydrate digestion, thereby
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
43
�oviding an alternative means to reduce postprandial hyperglycaemia (Krentz & Bailey, 2005). Several a-glucosidase inhibitors, such as acarbose (Schmidt :995), and valiolamine (Horii
et a/.,
et a/.,
1977), miglitol (Pogano
et a/.,
1987) have been isolated and used in the management of
:;abetes mellitus. Traditional medicines derived mainly from plants play major role in the management of :.iabetes melitus (Kim
et a/.,
2011; Shokeen
et a/.,
2008; Anam et a/., 2009; Umar et a/., 2010). World
ealth Organization (WHO) has recommended the evaluation of traditional plant treatments for jtabetes as they are effective, non-toxic, with less or no side effects and are considered to be excellent candidates for oral therapy (Day, 1998). Makil
et a/.,
(2006) have reviewed many medicinal
�lant possessing experimental and clinical antidiabetic activity that have been used in traditional system of medicine. The present work was undertaken to explore the antidiabetic potential of a :lant, Graptophy/lum pictum (L.) Griff in a-glucosidase enzymes inhibitor. The brine shrimp (Artemia saln i a) has been utilized in various bioassay systems. The in-vitro :oxicity test using brine shrimps lethality assay is a simple, common, inexpensive, and rapid method �
predict the antitumor and pesticidal activities (Meyer
et a/.,
1982). It has also been used to
evaluate the cytotoxicicity and pesticidal activity (Ghisalberti, 1993). The species
G. pictum
(L.) Griff, also know as "daun ungu" in Indonesia, is a traditional
erbaceous plant distributed in Indonesia. The botany of the plant has been described (Weaver & Anderson, 2007). The plant is ornamental and grows profusely during the raining season in the tropic "'egion in the world (Oiangbede-Dada
et a/.,
2011). The leaves plant have been used in traditional
medicine for treatment of
constipation, rheumatism, menstruations, hemorrhoid, urinary
:nfections,
maturing
scabies, swelling,
boil
process,
smooting skins,
wound,
dermatitis,
epatomegaly, ear disease, laxative, and chancre (PT Eisai Indonesia editor, 1995). Studies on extracts from leaves of plant have revealed the analgesic and anti-inflamatory (Ozaki uterotonic and abortifacient (Oiangbede-Dada
et a/.,
et a/.,
1989),
2009), and hypoglycemic (Oiangbede-Dada
et
ol., 2011) activities. Hence, this present study was to perform detailed studies on the a-glucosidase :Ohibitor and cytotoxic activities and the phytochemical screening from aqueos and ethanol extracts of G. pictum.
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
44
Material and Methods '. aterials The leaves of G. pictum (l.) Griff were collected from The Conservation and Cultivation Unit of E."'opharmaca Research Center, Bogar Agricultural University, in March 2011 and the material was .centified by taxonomist of Herbarium, Indonesian Institute of Sciences, Bogor-lndonesia. The 'Oucher specimen was deposited in the Herbarium, Indonesian Institute of Sciences, Bogor "'
rchased from E Merck, Germany. While, Artemia salina eggs and acarbose were obtained from 'iQUarium and pharmacy shops Boger-Indonesia, respectively. All the chemicals and solvents used �re analytical grade. :>reparation of aqueous and ethanolics (30%, 70016, 96%) extracts Fresh leaves of plant materials were washed with water, cut into small pieces and dried for 5 :fays in the sun (the moisture:
<
10%). They were then ground in a grinder to be obtained in a
:lOWder form (the size: 80 mesh). Thirty grams of the powder leaves were macerated using 10 x 30 :nl aqueous and ethanol (30%, 70%, 96%) in a tightly closed round bottom flask at room
:em perature for a period of 24 h and filtered with Whatman filter paper (type 4). The whole process was repeated one times and the filtrate was concentrated under reduced pressure on rotavapor 8UCHI1
R-250,
Switzerland) at 50 "C temperature. The concentrated extracts were then used for the
experiments. Phytochemical screening The phytochemical screening of the aqueos and ethanol extracts of G. pictum was carried out JSing standard phytochemical methods described by Harborne (1998). hibition assay for a-glucosidase activity The inhibition assay for a-glucosidase activity was conducted in April 2011 at Biopharmaca !{esearch Center, Bogar Agricultural University, Indonesia. The enzyme inhibition activity for a .s:lucosidase was evaluated according to the method previously reported by Shibano
et of.,
(1997)
ilith modification. The reaction mixture consisted of 50 J.ll of 0.1 M phosphate buffer (pH 7.0), 25 J.ll of 0.5 m M PNPG (dissolved in 0.1 M phosphate buffer, pH 7.0), 10 J.ll of test sample/and or standard acarbose) (1% in DMSO) and 25 I ll of a-glucosidase solution (a stock solution of 1 mg/ml in 0.01 M
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
45
phosphate buffer, pH 7.0, was diluted to 0.1 U/ml with the same buffer, pH 7.0, just before the assay). This reaction mixture was then incubated at 3rc for 30 min. The reaction was then terminated by the addition of 100 j.!l of 0.2 M sodium carbonate solution. The enzymatic hydrolysis of the substrate was monitored based on the amount of p-nitrophenol r.e leased in the reaction mixture by observation at 400 nm using a microplate reader. Inhibition percentage was calculated using the equation: [(C
-
S)/ C] x 100%, with S = the absorbance of sample (51-SO; with 51
=
absorbance of samples with enzyme addition and SO = absorbance of sample without enzyme addition) and C = absorbance of control solution (DMSO), without sample (blank). Brine shrimp lethality test
(BSLT)
The assay was carried out according to the principle and protocol previously described by Krishnaraju et a!., (2005); Meyer et a/., (1982); and Ara et a/., (1999) with slight modifications. Brine shrimp eggs (Artemia salina) were placed on one side of a small tank which was filled with boiled,
·filtered sea water, covered with aluminum foil, and fully aerated. After 48 h incubation at room temperature and under illumination, the resulting nauplii (larvae) were attracted to the other side of the tank with a light source and collected with a Pasteur pipette. Ten shrimps were transferred to each sample vial and artificial sea water was added (where the extract was made in organic solvent) to make a concentration of 10, 100, 500, 1000 mg/ml (in the case of ethanolic extract a dilution of 2000 mg/ml was also prepared). Survivors were counted under the stereomicroscope after 24 h and the percent death at each dose was determined. The lethal concentrations of plant extracts resulting in SO% mortality of the brine shrimp (LC50) was determined from the 24 h counts by probit analysis
(SPSS 17).
Results and Discussion
!Phytochemical screening
In order to prove the estimation that there is a corre lation between phytochemical content of aqueos and ethanol extracts of G. extracts of
G. pictum
ethanol extracts of
pictum
leaves and its antidiabetic, the phytochemical screening
leaves was conducted. Phytochemical screening on the crude aqueos and
G. pictum
leaves were done using test tube. Result (Ta ble 1) revealed the
presence of secondary metabolites such as alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, and steroid. No tannin, saponin and steroid were detected in aqueos extract of steroid were detected in 30% ethanol extract of
G. pictum
G. pictum
leaves. No tannin and
leaves. All phytochemicals such as
alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, and steroid were present in 70% ethanol extract of G.
pictum
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
46
leaves. No saponin was detected in 96% ethanol extract of G. pictum leaves. I nhibition assay for a·glucosidase activity The aqueos and ethanol extracts of G.
pictum
leaves was considered as potential a·
glucosidase inhibitor as the percent inhibition values are below 96% which was comparable to acarbose as the reference compound. The result of the percentage of a-glucosidase inhi bition from aqueos and ethanol extracts of G.
pictum
leaves is as seen in Figure 1. The highest percentage of a
glucosidase inhibition (% inhibition, 65.89%) was shown by 70% ethanol extract ; this was followed by 96% ethanol extract and 30% ethanol extract, with % inhibition values of 60.91 and 58.54, respectively. The lowest percentage of a-glucosid ase inhibition was shown by aqueos extract (% inhibition, 40.03%). The previous studi in type 2 diabetic on alloxan·induced diabetic rats reported that after intake aqueos extracts of G. (Oiangbede-Dada
et al.,
pictum
leaves, fasting plasma glucose decreased significantly
2011). The present study showed a possible mechanism in a-glucosidase
inhibition. Based on the result in Figure 1, 70% ethanol extract of G. pictum leaves is the most active a· glucosidase inhibitor and it is chemical contents is different from other extracts of G. This is an important information as
G. pictum
pictum
leaves.
leaves has not been evaluated for its a-glucosidase
inhibitory activity previosly. In order to prove the estimation that there is a correlation between phytochemical content of the G.
pictum
leaves and its antidiabetic activity, the phytochemical screening of
G. pictum
leaves
was conducted. Table 1 Phytochemical screening of the aqueos and ethanol extracts of G. pictum leaves
Alkaloid
+
+
+
+
Flavonoid
+
+
+
+
+
+
Tannin Saponin Steroid -t-:
Present, -: Absent
+
+
+
+
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
47
Brine shrimp lethality test The brine shrimp lethality test (BSLT) has been used routinely in the primary screening of the crude extracts as well as isolated compounds to assess the toxicity towards brine shrimp, which could also provide an indication of possible cytotoxic properties of the test"materials. Brine shrimp nauplii have been previously utilized in various bioassay systems. Among these applications have been the analyses of pesticid al residues, mycotoxins, stream pollutants, anesthetics, dinoflagelate toxins, morphine-like compounds, carcinogenicity of phorbol esters and toxicants in marine environment. A number of novel antitumor and pesticidal natural products have been isolated using this bioassay (Meyer et a/., 1982; Sam 1993).
1op· .90
�: ;::: .. . :E '
;.<; :g .
-= ·
_ __
e.· <, · .:r :�L Q•
.80 7.060 stt
40 .30
d .20'· u·:· ro·. . ts o:
_
��ol · 7-0��-llll: o.l -�.6-�·.a.h3?��
·:exlr�ct
atra ct
:�
Figure 1 Percentage of a-glucosidase inhibition on crude aquoes and ethanol extracts of G.
pictum
leaves. 'The results of BSLT on crude aqueos and ethanol extracts of G. pictum leaves (% mortality at different concentrations and LC50 values) are shown in Table 2. The percentage mortality increased with an increase in concentration. LC50 values ranged from 488.0 to 982.2 J.lg/ml, with 30% ethanol extract of G.
pictum
leaves having the lowest value (most potent); this was followed by 96% ethanol
extract of G. pictum leaves (531.8 J.lg/mL), then by aqueos extract of G. pictum leaves (538.2 J.lg/ml) and lastly 70% ethanol extract of G.
pictum
leaves (982.2 J.lg/ml). The variation in BSLT results may
be due to the diffe rence in the amount and kind of cytotoxic substances present in the crude aqueos and ethanol extracts. Moreover, this significant lethality of the crude plant extracts (LC50 values was 1000 J.lg/ml or less (Meyer
et
a/., 1982)) to brine shrimp
s i
indicative of the presence of potent
cytotoxic and bioactive compounds which warrants further investigation. BSLT results may be used to guide the researchers on which crude plant extracts/fractions to prioritize for further fractionation and isolation of these bioactive compounds. Other cytotoxicity tests and specific
LA·PORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
48
oioassays may be done on the isolated bioactive compounds later. ....able 2 Results of Brine Shrimp lethality Test on crude aquoes and ethanol extracts of G. pictum eaves
.\queos extract
6.7
23.3
36.7
90.0
538.2
30% Ethanol extract
3.3
3.3
56.7
96.7
488.0
70% Ethanol extract
3.3
13.3
16.7
53.3
982.2
96% Ethanol extract
10
23.3
46.7
83.3
531.8
•
mean of 3 determinations
Conclusion
The study indicates the presence of a-glucosidase inhibitor, cytotoxic and secondary metabolites in crude aquoes and ethanol extracts of G. pictum leaves. Percent inhibition values for a-glucosidase inhibitor activity ranged from 40.03 to 65.89%, with the ethanol 70% extract having the highest value (65.89%); this was followed by 96% extract ethanol, 30% ethanol extract and aqueos extract with values of 60.91, 58.54, and 40.03%, respectively. The cytotoxicity as LC50 values for BSLT ranged from 488.0 to 982.2 �/ ml, with the ethanol 30% extract having the lowest value and therefore the most potent, and the ethanol 70% extract having the highest value. Phytochemical screening revealed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, saponins and steroids, which could be responsible for the bioactivities shown by the aqueos and ethanol extracts of G. pictum.
Acknowledgements
The authors acknowledge Prof. Dr. drh. Maria Bintang, MS and dr. Mira Dewi, MSi. for their excellence technical support. This research was supported by grants form the Health Reseacrh and Development Agency, Ministry of Health Republic of Indonesia. Dimas Andrianto was the recipient of Riset Pembinaan llmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin lptekdok) program year 2011.
LAPORAN PENELITIAN R�-SBIN IPTEKDOK
49
References Anam K, Widharma RM, Kusrini D.
2009.
a-Glucosidase inhibitor activity ot
Terminalia
species.
tnt J
Pharmacal 5 (4): 277-280.
Ara J, Sultana V, Ehteshamui-Haque S, Qasim R, Ahmad VU. algae on Artemia salina (brine shrimp). Phytother. Day C.
1998.
1999. Cytotoxic activity of marine
macro
Res. 13: 304-307.
Traditional plant treatments for diabetes mellitus: pharmaceutical foo ds.
Br J Nutr 80:
203-208.
Ghisalberti El.
1993.
Detection and isolation of bioactive natural products. In SM Colegate & RJ
Molyneux (Eds.), Bioactive natural products: detection, isolation and structure elucidation (pp. 1518).
Boca Raton: CRC Press.
Harborne JB.
1998. Phytochemical Methods.
London: Chapman and Hall.
Horii S, Fukasse K, Matsuo T, Kameda K, Asano N, Masui Y.
1987.
Synthesis and a-D-glucosidase
inhibitory activity of N-substituted valiolamine derivatives as potent oral antidiabetic agents. J. Med. Chem. 29: 1038-1046.
Krentz AJ & Bailey CJ.
2005.
Oral antidiabetic agents current role in type
2
diabetes mellitus. Drugs
65: 385--411
Kim JS, Yang J, Kim MJ.
2011.
Alpha glucosidase inhibitory effect, anti-microbial activity and UPLC
analysis of Rhus verniciflua under various extract conditions. J Med Plant Res 5 (5): 778-783. Krishnaraju AV, Rao TVN, Sundararaju D, Vanisree M, Tsay HS, Subbaraju GV.
2005
Assessment of
bioactivity of Indian medicinal plants using brine shrimp (Artemia salina) lethality assay.
Int. J. Appl.
Sci. Eng. 3(2): 125-134.
Meyer BN, Ferrign i NR, Putnam JE, Jacobsen LB, Nichols DE, Mclaughlin JL. convenient general bioassay for active plant constituents. Planta Med.
1982.
Brine Shrimp: A
45: 31-34.
Olangbede-Dada SO, Ogbonnia SO, Coker HAB, Ukpo GE. 2011. Blood glucose lowering effect of aqueous extract of Graptophyllum toxicity in mice. Afr. J. Biotechnol.
pictum
(Linn) Griff. on alloxan-induced diabetic rats and its acute
10(6): 1039-1043.
Ozaki Y, Sekita S, Soedigdo S, Harada M.
1989.
Anti-inflammatory effect of Graptophyllum pictum (L)
Griff. Chern. Pharm. Bull. 37(10): 2799-2802.
Pogano G, Marena S, Corgiant-Mansin l, Cravero F, Giorda C, Bozza M.
1995.
and glibenclamide in diet-treated type 2 diabetic patients. Diabetes Metab. PT Eisai Indonesia editor.
1995.
Comparison of miglitol
21: 162-167.
Medicinal herbs index in Indonesia. PT Eisai Indonesia editor,
Jakarata-lndonesia. Sam TW.
1993. Toxicity testing
using the brine shrimp: Artemia salina. In: Colegate SM and Molyneux
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
50
iU {Eds.), Bioactive Natural Products Detection, Isolation, and Structural Determination. CRC Press, Boca Raton. 1993, Fl: 442-456. Shokeen P, Anand P, Murali YK, Tandon
V.
2008. Antidiabetic activity of 50% ethanolic extract of
Ricinus communis and its purified fractions. Food Chern Toxico/46: 3458-3;466. Shibano M, Kitagawa S, Nakamura S, Akazawa N, Kusano G. 1997. Studies on the constituents of Broussonetia species. II. Six new pyrrolidine alkaloids, broussonetine A, B, E, F and broussonetinine A and B, as inhibitors of glycosidases from Broussonetia kazinoki Sieb. Chern. Pharm. Bull. 45:700-705. Schmidt D, Former H, Junge B, Muller M, Wingender W, Trusheit E. 1977. A-glucosidase inhibitor: New complex oligosaccharides of microbial origin. Naturwissenschajten 64: 535-536. Umar A, Ahmed QU, Muhammad BY, Dogarai BBS, Soad SZBM. 2010. Anti-hyperglycemic activity of the leaves of Tetracera scandens linn. Merr. (Dilleniaceae) i n alloxan induced diabetic rats. J Ethnopharmaco/131: 140-145. Weaver RE and Anderson PJ. 2007. Botany section. Tri-Oiogy 46 (3): 1-12. WHO
[World
Health
Organization].
2010.
Diabetes
Programme.
[terhubung
http://www.who.int/diabetes/facts/world figures/en/index5.html. [1 Agustus 2010].
berkala].
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
C. SINOPSIS PENELITIAN LANJUTAN
51
LAPORAN PENELITIAN RISBIN IPTEKDOK
A.
52
Studi Dosis Efektif Ekstrak Daun Wungu pada Kondisi Biokimiawi
Dosis efektik ekstrak daun wungu dari kegiatan tahun pertama digunakan untuk penelitian ini. dengan parameter uji profil lipid total, konsentrasi lipid peroksida hati dan ginjal, aktivitas .
enzim superoksida dismutase, aktivitas enzim serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT), serta konsentrasi produksi insulin pada hewan coba tikus. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, dengan jumlah 10 ekor per kelompok. Kelompok dari hewan normal sebagai kontrol, sedangkan kelompok
II
I
terdiri
dan Ill sebagai kelompok
perlakuan yang diinduksi diabetes dengan aloksan. Kelompok II berfungsi sebagai kontrol perlakuan yang dicekok akuades setiap harL Kelompok Ill merupakan kelompok perlakuan yang dicekok dengan dosis efektif ekstrak daun wungu. Glukosa darah puasa ditentukan pada hari ke-0, 3, dan 20 perlakuan hanya untuk menunjukkan bahwa hewan coba mengalami diabetes melitus. Efek dosis efektif terhadap profil lipid ditentukan dari plasma darah pada hari ke-0, 5, 10, 1 5 , dan 20 perlakuan. Kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL plasma darah ditentukan dengan metode spektroskopi enzimatis lopes-Virella ef a/. 1 977). Aktivitas enzim superoksida dismutase, serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT), dan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT), serta konsentrasi lipid peroksida darah . ditentukan pada hari ke-0, 5, 10, 15, dan 20 perlakuan. Konsentrasi lipid peroksida hati ditentukan pada akhir perlakuan. B. Pengaruh Pemberian Ekstrak Terhadap Konsentrasi Insulin Darah Tikus dibagi menjadi 3 kelompok dengan jumlah 6 ekor per kelompok. Kelompok I terdiri dari hewan normal sebagai kontrol, sedangkan kelompok II dan Ill sebagai kelompok perlakuan yang diinduksi diabetes dengan aloksan. Kelompok _II berfungsi sebagai kontrol perlakuan yang
dicekok akuades setiap hari. Kelompok Ill merupakan kelompok perlakuan yang
dicekok dengan dosis efektif ekstrak daun wungu. Tikus diberi dengan RERC dosis 500 mg/kg bobot badan selama 20 hari. Darah diambil dari vena ekor pada hari ke-0, 5, 10, 15, dan 20 perlakuan dan konsentrasi insulin serum ditentukan dengan kit ELISA (Shokeen et at. 2008).
U l""\. J...I '"'- 1 �
l L.l.'LL.JJ.....� J. 11>.1 "1
J...l.t'"\.l.� ,I Ll� \..J LIV.LJJ.O. l � \..J i>. J 'I
r•.._ L I.) L..iJ..ll""l..l i""U �
Jalan Percctakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Kotak Pos 1226 Telepon: (02 1 ) 42610 88 Faksitnile: (02 1 ) 424393 3 E-mail: [email protected], Website: http:// www.u... .. . .: ..,1,.u,;ul\.c:..:�u.id .
KEPUTVSAN KEPALA BAO.AN PENELITlAN DAN PENGEMBANGAN KgS EHATAN
05/ 1 / �93 /' 2 0 L l
N O M O R : Hl<.08
TBNTANG
PENETAPAN TIM PELAKSANA RISET PEJ.\:1BINAAN ILMU PENG ETAHlJAN DAN TEKNOLOGI KEDOKTERAN TAHUN 2 0 1 1 KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN , M cnimb ang
:
a. bahwa Unluk meningkatkan k�pasitas . pencl itian dan
pengembangan d i bidang kcsehatan pedu di!akukari pcro bi naan kepada para peneliti mp da;
: ·;
b. bahwCJ..
dalam
potensi
pcneliti
Pc mb in� a n
pembin
rangka
muda
ahn
perlu
dan
dilakukan
Pen getahuan·
Tlmu
menggali
Riset
Te kn ologi
dan
Kedoktcran; (;.
bahwa·
be rda sarka n
di .maksud
pada
Kcputusan
pcrtjmbarlga:n
hurur a
l<epala
dan
Badan
;
Pcngem6angan Kcsehatan tcnlan Pcl�aksana
Risct Pemb in aan
sebagaimana
·. ·� perlu ditetapkan
g
Pe11ditian
dan
Pcmbentukan Tim
Ilmu Pengetah uan dan
Teknologi Kedokteran Ta h un 201 1;
l . Undang-Undang Sislcm
Nasional
Pencrapan (Lembaran N o m or
84,
Jlmu
Nomor,
r
18
ta un
Pcrtelitian,
�
dan
Pengetahua
Ncgara. .R e publik
tcntang dan
Te knoio gi 2002
Indonesi;.l tahlln
Lembanin
Taptbahan
2002
Pengcmbangan
N'egara
I�cpublik
I n donesia Nomor 42 1 9); 2.
Undang-Undang Kcsehatan
Nomor
(Lcmbaran
36
tahun
Negara
Lentang
2009
Tahun
2009
Nbmor
1 4 4 , Ta mb a han Lcmbaran Ncgara Nomor 5063); 3.
PcraLurcH1 l'cmcrintah Nomor
39
']);lhun
1 995
tenlang
t.>cnclitian dan Pcngcmbangan Kcsehman {Lcrnbaran Ncgara
Rcpubl ik
Tarnbahan
I ndonesia
lembaran
Nomor 360CJ J ;
tahun
Ncgara
1 995
Rcpublik
Nomor 67, Indonesia
.... .., 4
..,.......,.. ... ""---" �
.&.
� "' -.: JI..._....J.JJ...&.. .J ..I -&..1 Al ,
... , ,
A..' .J..
.l L.r��'-JL...l.VJ.J.Jr'l..l "'( '\..J r\. 1 ._.
l�L) .J.j_(JJ-\_J...r-\.1'{
I 0560 Kotak Po:; 1226: . Telcpon: (02 I ) 4261088 Faksimile: (02 I) 4243933
Julan Percetakan Ncgara No. 29 Jakarta
E-mail: [email protected]�s.go.id, Website: bttp:i/www.l itbang.depkes.go. id
4.
Keputusan
Ment.cri
l
7 9 1 /Menkes; SK/Vll/ 1 999 Pcnyelcnggaraa n
Nomor
Kese 1atan
K.oord inasi
ten.tamg
Penelitian
d�n
Pengcmbangan
Keseha tan ; 5 . Peraturan
Mcn leri
�
Kesehalan
1 5 75/ Menkes/ Per/XI/2005
Nomor
tanggfil 1 6 Nopember · 2. 005 t.enlang Organ isasi d a n Tata 1 Ke rja Departemen
· KesGhata n
HI
Peraturan .
seb agaimah a
dhJbah dengan· te �a . · Kese h atr n Norrior :
Menteri
te.11t�.pg
1 1 44 /Menkes/ Per /VIII /20.10
Org-anisasi dan
'ff}ta l<
Kesatu
PENETAPAN T!M Pf!:;LA KSANA RlSET PEMBINAi\.N ILMU
·.
'l'AHUN Kedua:
.
.
P�NGETAHU A N
..
.
DAN
2011;
I
KEDOKTERAN
TEKNOLOC 1
;
F
Tini. Pelaksana
Rise t Pembirta,an Ilmu Pe.n getahuan dan
Teknologi Kcdoklcran
Tahun 20 1 1 (selanjutnya disebut
Risb.in
lptckdok 20 1 1 1 scbagaiman a larrif>iran . ke pu ru san irii.' ,bertugasj
tcrcaniurn d�lam
e
1. fvl laksanakan pcnelitian sesuai kaidah ilmia h dan . . I· . . etika. dcngan waktu yang telah ditctapkan;
2 . M e m pcrlanggungjawabkan
pt;nggu naan
scsuai pcraturan yang bcrlaku;
anggaran
'
3. Memqual dan menyampaikan laporari kcmajuan dan laporan akhir penclitian;
4. Membual
lingl
pcnelitian
scbagai
cksekutif bahan
bcrdasarkan masukan
hasil
kepada
pcngambilan keputusan dan pengelola program yang terkait dcngan hasil penelltian; KeH ga
Tim
Pela}},s.ana
T
Iptekdok
201 1
dimaksud pada dictum ke.dua dibcrikan
sebagaimana honor sesuai
dengan ketentuan yang ber1aku; Keempal
Dalam melaksanakan
tugasnya , Tim Pelaksana Risbin
Iptekdok 20 1 1 bcrpedoman pada pcraturan u n dangan
ye:-mg bcrlaku;
pei-undan g
.IJI�.LJ/0�'
J. .WJ.'!L..LJJ. J. � l 'i JJ'rl.L'<
1
L1'!'.)0J..l'.LL.II Ll'iUI"'\l� t'>...G uL-.L .LIL.lrl.l'i
Jalan Percetakan Negara No. 29 J akarta 10560 Kotak Pos t226 Telepon: (02 1 ) 4261088 Faksimile: (02l) 424393}
E-mail: st-'[email protected]. id, "Website: http://www.litbnng.depke$.go.i d
Kclirna
Dalam mclaksan<.ll<..an tugasnya, 20 1 1
lpLekdok
Tim! PeJaksana
Risbin
dapa.L berkonsullasi hail .Oerkoordinasi
dengan Tim Panel Pakar dan Tim Pcngelola Administrasi f
Keenam
Biaya kcgiatun Risbin lptckdok 20 1 1 dibebankan pada D I PA Sckrctariat Badan Litbangkes Nomor : 0682/024l l . J . O 1 /00/?.0 1 1 ;
Ketujuh
bcrlakunya Kepu tusan
Dengan
i.ni,
j maim Keputusan
Ke pa la Badan Pcnelitian dan Pcngembangan Kesehatan Nomor
:
HK.03.05/ l f 1092/2010 Langgal 1 7 Maret 2010
tentang Penetapan Tim Pelaksana Riset Pembinaan llmu Teknologi
dan
Pengetahuan
d inyatakan tidak berla.ku lagi; Kcdelapan
Keputp.san Desember'
�n i
bcrlaku
Kedokteran Tahun
seja.k
;
2010
;
dp
ditet
kar
i
20 1 1 , dengart ketentuan apabila
sa.fnpai
31
dikemudian
hari ternyata terdapt'lt kekeliruan dalarn keputusan ini
dapat dila kuh\n pefubah an dan perb�ikan sebagaimana mes t i_nya
.
Ditctapkan di Jakarta Pada tanggal
\ 9 Januari 20 1 1
� KEPALA BADAN PENELITIAN DAN it PENG F� M BANG��$ l!:.HATAN i t:
'
Dr. dr.
� �
Sc
N I P . 195402 1 4 1 980 J 2 1 00 1
Tembusa l) : 1 . Menteri Kese hatan Republik lndoncsia;
2. Sckre taris Jcndera1 Kemen tcrian Kcschalan; 3.
ln spektur ,Jendcral Kcmcnterian J<e�eha mn;
4. Kepala Kantor Pelayanan Pe1·bendaharaan Negara �Jakart'a V;
5. Pejabat Pcmbuat Komitmen Risbin Iptekdok;
6. Bendahara Pengeluaran Badan Litbang Kesehat.a n .
�
LAMPlRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN LITBANG KE NOM OR : HK.03.05/1/ :,9 3 /2011
TAN GGA L ;
\9 JANUARI 2011
J U���J2�-F�'-"
_. ..
Andani Eka Putra, dt, MSc
Llnosefa; iii
.Syafrrr..alf{;
SS:os. MM ·
Klonlng dan AplikasJ Gen Hly Listrasja rnonocytogenes PonyancJi Protein Lister_1otisin {lLO) seb3gai Mo(iel
Terapi Biologi terhadap tnfeksi M.tttbe'rtulosis
melastasis Ketenjar Getah
Uji Positifitas Mikro
2
2:
Tofrizal, dr
Be�ihg �ar�lnoma Mammae denga.n Metode
Reve:r.e Transkr/ptase P.CR Mammaglobin dar. Metode lmunohis!okim1a AE1/3 pada Formalin FixP.d
AJ)'wlyantl Asri..MSi-Med·, SpPA
Tissue
3
3
FK
Yenny Muchta r
dr, SpP
Edison, :dr;�MPH
Syafrllal
R, S$l:rs" MM
UNIVERSITAS INDONESIA, JAKARTA
Hubungan Po!a Penyebaran Res1stens j�an Kiinis dengan Genotiping M.tuberculos1s berba sis PCR
RFLP l!an Spoligotyping di Sumalera Bar at
Oet� "$1 Mutasi Necleophosmin (NPM1) dan
4
Delta Fertnikuri Akbar, SSi
L�na Setiawa n dr, 'SpPK
lndahwau. Ora
,
Hubunsannya dengan lmmunophenotyping dan Sitogeneuk pada Paslen LeukJmia M1elcb!astik Akc: (LMA)
Sistem Pendelek$1 Aktivitas Sei Coba Pasca lmumsas1 dengan Hemaglt.Jtinln (KA) Virus Influenza HSN1 dan Pengembangan
5
2
Ekawaty Betty Pratiwi. SSi
Lyd!a Mursida, SSi
RA Wendrayan! Putri. SSos
Si!otoksik CDS dan Hewan
H1N1 2009
a
3
Nuri Dyah lndrasari. dr, SpPK
�triana Primlastalitf; dr
Sobekt!
7
4
Tiara Anlnditha, de, SpS
Meil<ml Syampumawati, or; PhD
Nur Ita Margyaningsih,AindFt
Page 1 of 7
Faktor yang Berperan dalam.Pengatu.rnn H�ps1d:r. t·lcrmon Peng atur Besi pads Iron Overtoad.' Peran GDF15 dan lnfeksr Hepafi!is C Hamoatan
Heparin tertmdap Ttssue Factordab Enciothelial Growth Factor melalui T1ssue Factor Pathway I nhibitor
V3SC\ll&r
LAMPl RAN KEPUTUSAN KEPALA SADAN LITBANG NOMOR : HK.03.05/1/ 39 ?> /2011 TANGGAL : '9 JANUARI 2011
Anallsis Jaiur Apoptosis yang Berperan dalzm
8
Yuniardlni Semorini W, drg. MScDent
Anandina lrmagita, drg� SpM
Febrina Rahmayant!, drg, Spm
Ota Sukmawan
Mekanisme Antikanker Kilos an Berat Moie;.;u!
Rendah (KBMR) sebagai Kandldat Bahan
Kernoierapi
Pl�n,;ganfi Cisplatin untuk·KankerMulut
LPPM lNSTfTUT PERTANlAN BOGOR( BOGOR 9
01mlis.Andrianto, SSi,
MSi
Waras Nurcholis, SSi, MSi
Mira Dewi. dr. MSi
?otensi Amidiabetes Ekstrak Daun Wungu
Arya Arendra, SSi
(Graplcphyl!lm
piclum (L ) Griff) : Studi Khasiat,
Kua!ltas dan Keamanan
RSUP HASAN SADIKIN, BANDUNG 10
11
2
GartiKa Sapartini, dr. .' Sp.A, M.Kes
Putria Rayani Apandi; dr
Reni,Gnraliani D. dr:, SpA M.Kes
taelasarL.Ora. MARS
Yudith Setia!i Ermaya, dr, SpA{-M.Kes
Viiidy Ruslianti, d t
:Nina Herlina. dr
laelasari. Ora. MARS
Hubungan antra Ot:iesitas dan Atopi pac!a Anak
Pblrmori;sme Gen Toll Like Recaptor 9 dan Haman Leucccyte Antigen-DO. DR sebagai Faktor Risil
>>i!scavai<sinasi H!lpatitls B
Anak·
FK UNIVERSITAS PADJADJARAN, BANDUNG· Potens: Ql.!ercehn-3-0..gfocnside (03G) dan
12
·
Ermy Rchmawaty, dr, M.J<es
quercelin-4-0-glucoside(Q4G) yang Diisolasi darl
Vycke.Yunivita KD, dr. M.Kes
Res!u Pudjani
Daun Mimba (A?.adlruchta Indica A Juss) terhadap Ambilan Glukosa mt;�l!ii!-li Membran Usus Haius Tikus Putih,(Ratt�s noryeglcus albinus)
;�·..
Hubungan polimorfisme Gen Leptin, reseptor leptin
13
2
Mohammad Ghozali. dr
Henny Jufiastuti.
dr.,
Restu Pudjani
M.Kes
dan PPAR·y, dengan kompmisi tubu\1 pada cewasa
rnuda dengan riwayat bcrat -badan
lahir nmdcil
bayi benn. lat1ir normal
Page 2 of 7
dan
LAMPl RAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN LITBANG NOMOR : HK03.05/11 09 � /2011
TANGGAL : 19 JANUARI 20,11
FK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, BANDUNG
DJaja Rusmana dt, M.Si
14
Heddy Herdimar:�. dr
.
Teresa Liliana W, S.Si. M.Kes
Hartini Tiano, dr
Pctensi Formula Efferve-scent K ulil Ekstra.k Kulit Manggis (Garcinla mangostana L) dalam
Menghambat Penyakit Kardiovaskuler secam ln vitro dan In vivo
15
2
Fanny Raharofa. dr. M.SI
Andrian Suhendra. dr, SpPK: M.Kes
R ltatj(,kropranoto, dr, M.Sc.
S lndahwatl: ST
Ardy San�a, dr, SpU
. Wiwil< Les\ari. Al'M
Efek Potensi Tnh Hijau (Cameli sinensis L) da lam MeningkaJ.kan Daya Anhmalaria Artem!sinin
FK UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG Amallia Nuggelsiana S, dr, M.Si.Med
16
Bestari Ariningrum Setyawati. dr
Prediksi Keganasan Gem1 Cell dan Ristko infertthtas pada Kasus Cryptomf
Analists Kore!aSJ antara 17
2
Awa! Prasetyo, dr. M.Kes. SpTHT-I
Udadi Sadhena. dr.
M.Kas, SpPA
tienny Ka;tikawati, dr, SpTHT·K!-
Endang Purwati: Ora
Faktor Rel!ik.o, Titer A'Otibodi
St�rurn Etpsten-Barr Virt•� dengan Tipe Hislopatologik. Eksprest LMP-1 dail CD S9 pada K
IS
3
Muflihalul Muniroh, dr, M.SLMed
Abdul Mughni, dr, SpB, M.Si.Me�
19
4
Omega Mellyana. dr, SpA
Anindria. Soe\adji, dr, SpA
20
5
Santosa; dr. SpPD
Fanli Saktini
-�= : =-."·.;.�,-·
Hennawan lstiadi
Kurnia Owt Astutl.
Suci El Sukma Asmara.Amd
dr
,
Winda Oktoraninggnr, SE
dr
� -� -... ��·· .·.
...
';_.
Muffillaturfilluniroh, Dr. M.SlMed
Page 3 of l
Rita lndriyati. Amak
Mutass Gen K!as sebagai Bromar�er Prognosis paca
Pendenta T"mor Ko!orektal Stadium.Awai der.gan Rtwayat Kanker pada Keluarga.
PengQ.rv�t Warn!n E terhadap Profit Upid, Kadar LDL teroksldasi, sVCAM-1 dan ICAM·1 pada Pendl,lrita
Sindrom Nefrotik
Mutast JAK2.Yti17F sebagaf Bi.omarner.Oiagnastik dan Target Terapi pacia Neoplasma Myeloproilferalil den9an Kromosom Philadelphia Negat'f
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAOAN LlTBANG KE NOMOR : HK.03.05/1/ 39� /2011
TANGGAL :
\9
JANUARI 2011
FK UNIVERSITAS iSLAM SULTAN AGUNG, SEMARANG Skrining Fitokimia
.Dina Fatmawati, S.Sl
Sumarno, dr, MS. SpPA
21
Nurul Faedah. SH
dan uji
akt•vltas eks trak Gembili
(Dicscorc.a esculenla) sebagal
agen �emoterapi pada xanker payt.:dara mencit C3H adenocarcinoma payudara
FK UNIVERSITAS M UHAMMADIYAH, SU RAI
22
aumannudin lchsan, dr
Pengembangan Ekstrak Kulit Kayu Kluwih communis J R) sebagai Bahan Obal Herbal Terstandar (OHT) Antltum�.Payudara . Kajlll!'l Praklir.iK. Standarisasl Ekstra� dan Tokslsitas [Artocarpus
Andi Suhem;li. S Farm, Apt
FK UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA Maya EW Moningl
23
lutnfl Rusyadl. SKM
Yusilna Ru\rtlningsih. Ora
Single NuC:eolide Polymorphism (SNP) o53 {Pro72Arg). MOM2 (309 T>G) dan LMP2A-Ep;tco CTL·HLA-A24 {C>S Cpitop 8) pada Pender.ta Karsincma Nasolanng yang Terinfeksi Epstem-8au Virus CEBV)
4 2
2
Penny H .·Hamid drtl. M.Biofech ,
Anis Widyasari. dr
R Wenaro Numadi SIP
Pengembangan Rapid Test untul\ Dlagnosa Dmr Demam Berdarah Dengue di Indonesia Beroasis Reverse TranscriptJon-Loop-Mediall!d Isothermal Amplihcation (RT-LAMP)
Study Efek
25
3
Puguh lndrasetiawan, S.Fam1, Apt.
Rasuan·e Noor. S ·sr
Yustiita Hukliningsih. Dra
S«:,nyawa Terpineol Sebagar Ooat
· Ant;kanker pada Cell Line Kanker Le11er Rahim 00.11 Kankcr ·Payudara dengan Mel fh at Aktfvitas Sitotoksik
dan Pengaruhnya t.erhadap Apoptosis serta: Ekspres1 Turnor Supn�t>scr Gene p53 dan protein p21
Page 4 of 7
LAMPl RAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN UTBANG NOMOR : HK.03.05/1/ 39 3 /20H
TANGGAL : '9· JANUARI 2011
Potensi ekstr<�!< metanot temu kunci (8oe:Senbergia.
;26.
4
Shanti L!styawat[, �,.Si, M.Si
Muthl lkawatl; M.Sc, Apt
Widi Hartono
pandurata) sebagai agen kem_ot:irovensi kanker kulil tertr!dukst UVB; kajian mekanisme in vivopada
menca
Pengaruh Kombinasi Ekstrak, Ubi Jatar Putlh dan
27
5
Sri lestari Sutis!yo Rini, dr, M.Sc
Ch. Tti Nur)tana, dr, M.Kes
B'udihat1o
Ungu (lpcmoea.batattas L) terhadap Ginjai Tikvs
o;abetes Kajian terhadapi
Krea!inin. Tekanan Darah. Protein!lr:ia, Kolester.ol.
AGE, Ekspres! TGF·!3. VEGF, PDGFt'lan ECM
FK UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA 28
Ema Qurniaoingslh, dr
Karakterisas; dan Filo;mal!sis Virus Panderni
Kadek Rachmawall, drh. M:Kes
Influenza H1N1
2009 dl Surab<Jyp,
LPPM UNfVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA 29
Purkan, S.Si. M.Si
Aktivt1as Katafitik Mutan Protein Ka!G lso!at Kl1n1s Mycobacterium tuberculosis sebaga1 Konsep au.., dalam Mekan isme Hesiston:�i lzon1az:id
WIWin Retifowatr, Dr, M:Kes
LPPM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER, SURABAYA 3o
Arif Faalan.
�-S!, M.·.s;
Lanny Ha�anti, s.s1::Nt;$i
Wahyu_ �·I(�IMatiningsih, SSL MKes
Za�rotul.tMiqomar,S.Si
Dian Hasanah, dr
(TBC) P<:�ru (Antimycobacterial Aclivities oJ!ndcte Derivatrves)
FK UNIVERSITAS BRAWIJAY'A, MALANG
31
Rekayasa Strukt;[Jr lndala sebagai Anti Tuberkulosis
Oon;; i'Marisa.
ar·
Pratiwi, BSc, S.Pd
Samsu1Arlfin
··"·�·· ". '., . . . ' Hlibun[Jan antara Kadar Vitamin D . dengan Jumlah oar Fungsi Set T Regulator, Sel Th17.dan Set
Der.artt pada Pasiert Lupus Eri!ematosus Sistemik di Indonesia
Page.5 o()
LAMPl RAN KEPUTUSAN KEPALA.BADAN LITBANG NOMOR : HK.03�05/1/ 39 3 /2011
TANGGAL : \9 JANUARI 2011
'32:
2
Peningkatan Ekspres.i mRNA Reseptor Ulik Zuhriyah, SKM. Mkes
S'atuman. SSi,
MSI
.Dewi Susanti, SE
G!ukok0rtikoid B (GRBJ metal.�JI aktivitas fakto:
transkripsi NF-KB dan AfLfl&rtrada;fRespon
Kortikosrero\d pada sidrom in?frotik idiopatlk
FK UNIVERSITAS SAM RATULAN�I. MANADO
Analisis Hubungan Beberapa Fakor.Rlsiko: t .dan
John JE Wanan i ia. dr, SpOG
33
Meftany F ourry, dr. SpPA, ri.:tKes
Suza.nna P Mongan·. dr
Bitly Samljeka
{etanda Aogiogenik dengan Kejadiarr:den Per1angsungan Preeklamsi. Kajlan terl'ladap Vascular Endothelial Grm'l'th Factor (VEGF) dan Soh1ble FMS Like Tirosinkinase..·l {sFLT-1)
FK UNIVERSITAS HASANUDDIN, MAKASSAR 34
Mardi<'ina, dr
A. Yasmin Syal,iki,,(lr·
Nur Ashar!,
dr
Emf1ia,AMd
Ins ulin Mendt Otltls
FK UNIVERSITAS JEMBER; JEMBER 35
Az:ham Purwandhono, dr
Capdra Bumi, dr, M:Sl
Candra Bumi, ilr; M . s r
Heni Fatmawatt''dr:M;l<es
Perba,dmg:.w Efektlfliasd:ori Fish O il , Ekstrak
Kurkuma dan Melformin pada Perba!kan Res1stensi
Nindya Shinta, dr, M.Ked
Henf Fatmawatl, or, M.Kes
Peran Ekstrak 8.uah Pare {Momordica .dta(anha) terlladap Regenerasi Sel Endolel Pembultih Oaran pada Obesitas: Stud! pada Human Umb ilical Vein Enoathellal Cells (HUVECs) P otensl Genis1ein dalam Meningkatk.an,Kemampuan
36
2
·
Sumadi. A.Md
�ochy maJ Stem Dlferensias1 aan Proliferasi Mes Celts (MSCs) pad a lnfark Mloka� r meialui Penghambatan Jalur Apoplosis {Studipada Kultur MSCs Kond;si Hipoksia) -
.
37
3
Evi Umayah Ulfa, M,Si. Apt
Klon1ng dan Overproduksi CYP71AV1 sel;lagai Prekursor As am Artemlsinat unluk· Produksi
Tresna Lesiarl, M.Si; Apt
ArtemisirJo
38
4
Wiwien Sugih Utaml. dr.M:sc
Yunita Acm iyenti, d.r. MJ<es
Nuri, S.Si, M,Si
Page 6ot7
Lilik Mas!iim. AmO
Pengembangan Obat Herbal Terstandar untuK Terapi Malaria oari·Ekstrak Daun Kcrnb;:ng Sulon (l'ithon1a divers1foiJa)
LAMPlRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN LJTBANG KES
NOMOR
:
?>93. /2011 19 JANUARI 2011
HK.03.05/1/
TANGG A L :
Efek a-mangos11n sebagal Amiapopiosis Endothelia! Agus Yuwono. dr, SpPD
;39
Sari Febriani
Bambang Settawan, S.Ked
P:ogenrtor Cf!U akibat P<:�parar. Carboxy Metl'yl Lys;ne melalui Pathway Receptor for Advanced Glycatian Enc!Productli
(RAGE}
F·K UNIVERSITAS MULAWARMAN, BANJARMASIN .40
Eva Rachmi,
dr.
.
M.Kes. M.Pd.Ked
Ahmac(W&Snu Wardhana, dr
41
2
lka F.il';rlah. dr..• MKes
Eva.Mar1iana, S.Si, M.Si
42
.3
Nurul Hasanah, dr.;.M.Kes
Yuniati, dr..• M.kes
· FK UNIVERSITAS
43
44
Sjarif lsm11ll, dr .• M.Kes
Junr�idi Sidlk
Junaldi Sidik
lsolasl dan Meka11isme Alc.si Vasoolator dari Kulil Satang Alstonia w i ahigensis iecara m vitm
lsr.>!asi Senyowa Aktif darr Macar�nga Tanarius sebagal Antioksidan dan
Wijoy� Halfm. dr
Mayalisa Abikusno.
dr
Zaitun Dumo, S.Kom
UDAYANA, DENPASAR
Ni Wayan Tianir.g,S.Sl, Mkes
Bagus As:i Pradnyana oWi s; dr
Des·ak Mci\1'•/ihandani, dr; M.Kes .. . , .; � . · ·
KaJian Ekstraksi Bata,hy Oracontomelon dao disertai Pengujian Preklinik Antibakteri, Aniioksidan dan Sistcrn lmun secara in.v!trc cfanin vivo
. :.��·-:: : : . ·· �- ..
Pengaruh ?e-mberian Proototif( pada Pendeota lnfeksi Salur.an Pernapasan Akul (ISPA) di Palu
liubungan Pollmorfisme Gene Matrix Me! aloproleinase-9(MMP-9) deoga(l·Remodehng
Ventriitel Kiri yang
Diukur
i.�te..EkokardlQg(.afl sert<; N ilai Pr(ign.o.stiknya pad
PUSLITBANG B!OMEOIS DAN FARMAsl, JAKARTA 45
Hepatopreventlt
AL KHAIRMt; PALU Julia Sari,-dr
FK UNIVERSITAS
Jonaidi Sidik
Sooamo, S.Kep;·MSU�ed
Kambang Sariadji, S.Si
Fitriana, dr
Page 7of-7
Yud! Hartoyo, S.Kom
Dtsain Primer, Optima;,t, da·n sebagal Alet
Aplikasi in-house PCR
Bantu Diagnosis D!f(eri