POSISI DAN PERANAN PEREMPUAN DI SEKTOR PERTANIAN ( Suatu Penelitian Pada Masyarakat Etnik Bali di DesaKarya Makmur Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai) Laode M. Darwis. Farid Th. Musa. S. Sos., M.A Yowan Tamu. S. Ag., M.A ABSRAK Laode M. Darwis Nim 281 409 023. Penelitian yang berjudul “Peran Dan Partisipasi Perempuan Di Sektor Pertanian” (Studi Penelitian Pada perempuan Etnik Bali Di Desa Karyamakmur Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampe bulan Juli 2013. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di desa karya makmur kecamatan toili barat kabupaten banggai yaitu pada perempuan etnik bali di Desa Karya Makmur.Penelitian ini didasarkan pada permasalahan bagaimana peran perempuan di sektor pertanian? Adapun tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagai mana peran perempuan disektor pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk usulan skripsi pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Gorontalo. Pemimbing I Farid Th. Musa S.Sos, M.A dan pemimbing II Woan Tamu S.Ag, M.A. Penelitian tentang peran dan partisipasi perempuan di sektor pertanian sangat penting dilakukan karena perempuan tidak hanya dirumah saja bagai mana perempuan atau ibu rumah tangga bisa mencari penghasilan sendiri. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif degan pendekatan secara deskritif degan tehnik pengumpulan data observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Karya Makmur teryata dalam sektor pertanian pertanian teryata tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja. Derbeda degan masyarakat bali yang terdapat di desa karya makmur kaup perempuan juga memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian. Karena perempuan etnik bali juga sering melakukan pekerjaan ini. Bahkan perempuan masyarakat bali juga sering bekrja mengarap sawah dan banyak terdapat ritual dalam pertanian. Kata Kunci : Perempuan, Dan Masyarakat Etnik Bali Proses peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat diterapkan berbagai pendekatan, salah satu diantaranya adalah pemberdayaan masyarakat. Pendekatan pemberdayaan masyarakat bukan hal yang sama sekali baru, tetapi sebagai strategi dalam pembagunan relative belum terlalu lama dibicarakan. Istilah pemberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam
individu – individu lainya dalam masyarakat untuk membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Perempuan tani etnik Bali yang terdapat di Desa Karya Makmur adalah sosok perempuan pedesaan baik yang dewasa maupun muda. Isteri petani atau anggota keluarga tani yang terlibat secara langsung atau tidak langsumg dengan tetap atau sewaktu waktu dalam kegiatan usaha tani dan kesibukan lainnya berhubungan dengan kehidupan dan penghidupan keluarga tani di pedesaan. Perempuan tani dari setiap daerah mempunyai masalah yang sama.Yaitu tingkat hidup yang rendah dan jumlah keluarga yang relatif besar, tingkat pendidikan dan kesempatan belajar kurang,
pengetahuan dan
keterampilan yang sangat terbatas dan tertinggal dalam usaha tani, kurangnya sikap positif terhadap kemajuan baik karena adat, agama, maupun kebiasaan hidup. Bergesernya pembagian kerja dalam pertimbangan gender sering kali menjadi lain ketika mereka memasuki dunia pertanian. Misalnya terdapat banyak jenis pekerjaan laki – laki yang dapat dikerjakan oleh perempuan, namun karena adanya Gender, hal tersebut menjadi penghambat perempuan untuk dapat menunjukkan kemampuannya melakukan pekerjaan tersebut. Inilah fenomena masyarakat, yang meskipun semakin berkembang namun pandangan umum tentang perempuan bekerja masih terjadi Gender dalam memandang dan memperlakukan perempuan. Gender tersebut kemudian memunculkan masalah yang
berkaitan dengan tingkat partisipasi perempuan bekerja dalam sector
pertanian. Hal itu merupakan salah satu penyebab terjadinya ketimpangan atau ketidak adilan gender antara pekerjaan laki – laki dan perempuan yang kemudi anakan mempengaruhi kondisi pekerjaan itu sendiri. Dengan demikian peneliti untuk mengamati “Posisi Dan Peranan Perempuan Di Sektor Pertanian” (Suatu Penelitian Pada Masyarakat Etnik Bali di Desa Katya Makmur, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Baggai). Kata gender dalam istilah bahasa indonesia sebenarnya berasal dari bahasa Inggris, yaitu „Gander‟. Jika dillihat dalam kamus bahasa Inggris, tidak secara jelas dibedakan pengertian antara sex dan gender. Sering kali gender dipersamakan dengan seks (jenis kelamin laki – laki dan perempuan). Setelah
Sekian lama terjadi proses pembagian peran dan tanggung jawab terhadap kaum laki – laki dan perempuan yang telah berjalan bertahun – tahun bahkan berabad – abad maka sulit dibedakan pengertian antara seks (laki – laki dan perempuan) dengan gender (Riant nugroho, 2011). Keluarga berasal dari bahasa sang sekerta yaitu “kula dan warga kulawarga yang artinya anggota kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Sebagai ibu, wanita dituntut pada tugas – tugas domestiknya yang tidak dapat dihindari, namun sebagai wanita, harus dapat melaksanakan tugas pelaksana emansipasi wanita. Sebagai wanita harus melaksanakan beberapa peran untuk dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan kemajuan. Peranan wanita tersebut dikenal dengan Panca Dharma wanita, yaitu: a.
Wanita sebagai istri Berperan tidak hanya sebagai ibu, akan tetapi harus tetap bersikap
sebagai kekasih suami seperti sebelum kawin, sehingga dalam rumah tangga tetap terjalin ketentraman yang dilandasi kasih sejati. Sebagai istri dituntut untuk setia kepada suamidan harus terampil sebagai pendamping suami agar dapat menjadi motivasi kegiatan suami. b.
Wanita sebagai ibu rumah tangga Sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab berkewajiban secara
terus menerus memperhatikan kesehatan rumah, lingkungan dan tata laksana rumah tangga, mengatur segala sesuatu dalam rumah tangga untuk meningkatkan mutu hidup. Keadaan rumah tangga harus mencerminkan suasana aman, tenteram dan damai bagi seluruh anggota keluarga.
c.
Wanita sebagai pendidik Ibu adalah pendidik utama dalam keluarga bagi putra – putrinya.
Menanamkan rasa hormat, cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
kepada orang tua, masyarakat dan bangsa yang kelak tumbuh menjadi warga negara yang tangguh. d.
Wanita sebagai pembawa keturunan Sesuai fungsi fitrahnya, wanita adalah sebagai penerus keturunan yang
diharapkan dapat melahirkan anak – anak yang sehat jasmani dan rokhaninya, cerdas pikirannya dan yang memiliki tanggung jawab, luhur budi dan terpuji perilakunya. e.
Wanita sebagai anggota masyarakat Pada masa pembangunan ini, peranan wanita diusahakan untuk
meningkatkan pengetahuan atau keterampilan sesuai dengan kebutuhannya. Organisasi kemasyarakatan wanita perlu difungsikan sebagai wadah bersama dalam usaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membina dan membentuk pribadi serta watak seseorang dalam rangka pembangunan manusia indonesia seutuhnya (Budi Socahyono 2002). Fungsi ibu rumah tangga adalah sebagai “Tiang rumah tangga” amatlah penting bagi terselenggaranya rumah tangga yang sakinah yaitu keluarga yang sehat dan bahagia, karena di atas yang mengatur, membuat rumah tangga menjadi surga bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi bagi suaminya. Untuk mencapai ketentraman dan kebahagian dalam keluarga dibutuhkan isteri yang soleh, yang dapat menjaga suami dan anak – anaknya, serta dapat mengatur keadaan rumah sehingga tempat rapih, menyenangkan, memikat hati seluruh anggota keluarga. Publik tentang wanita dalam sejarah masyarakat, kapan dan dimanapun selalu
terdapat
kelas
yang bersifat
meremehkan
martabat
wanita
dan
memandangnya sebagai hamba kelas dua setelah kaum pria. Program peningkatan peranan wanita di Indonesia merupakan refleksi dan perwujudan dari proses emansipasi wanita tertuang dalam surat – surat Kartini melalaui bukunya "Habis
Gelap Terbitlah Terang” dalam menuju kesetaraan antara wanita dan pria (Budi Sucahyono 2002). Teori struktural fungsional merupakan teori dengan pendekatan sosiologi yang memandang bahwa masyarakat merupakan sebuah sistem yang salingterkait satu sama lain. Pendekatan ini mengakui adanya keragaman kehidupan sosial dalam struktur masyarakat (Megawangi 1999). Struktural fungsional menekankan pada keseimbangan sistem yang stabil dalam keluarga agar dapat berfungsi dengan baik dan kestabilan sosial dalam sitem masyarakat. Metodologi Penelitian Sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Yang di gambarkan adalah keadaan objek pada saat sekarang, bedasarkan fakata – fakta yang tampak atau sebagaimana adanya Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling, dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyekatausituasi sosial yang diteliti Penelitian ini merupakan jenis penelitian sosio – historis yakni membuat suatu rekonstruksi sosial selanjutnya menggambarkan secara sistematis, obyektif dan faktual dalam bentuk suatu kisah. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :Sumber tertulis dan Sumber lisan MenurutNawawikecermatandalammemilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data ini sangat berpengaruh pada obyektivitas hasil penelitian.
Sehubungan
dengan
hal
tersebut
Nawawi
membedakan
teknik
dalam
mengumpulkan data sebagai berikut :Teknik observasi langsung, Teknik observasi tidak langsung,Teknik komunikasi langsung,Teknik komunikasi tidak langsung dan Teknik studi dokumenter atau Bibliographis. Lokasi dalam penelitian ini yakni di Desa Karya Makmur Kecamatan toili Barat Kabupaten Banggai. Waktu penelitian kualitatif pada umumnya memerlukan waktu yang relatif lama, antara 1 bulan sampai 6 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian. Hasil Dan Pembahasan DesaKarya Makmur adalah Desa transmigrasi yang penduduknya berasal dari pulau Lombok dan Bali dan penempatannya dimulai dari tanggal 11 Agustus sampai dengan Oktober1980. Pada saat ini Desa Karya Makmur terdiri dari 6 (enam) dusun yaitu dusun I, dusun II, dusun III, dusun IV, dusun V dan dusun VI. Jika dilihat dari kondisi alamnya, Desa Karya Makmur memiliki potensi yang menunjang kesuksesan pembangunan serta kesejahteraan warganya.Desa Karya Makmur dari tahun 1980 hingga saat ini sudah 7 (tujuh) kali mengalami pergantian kepala Desa. Batas – batas wilayah sebagai berikut :Sebelah UtaraBerbatasan dengan Wilayah HTI, Sebelah Timur Berbatasan dengan desa Mekapa A, Sebelah Selatan, Berbatasan dengan Mentawa, Sebelah Barat Berbatasan dengan desa Mentawa. Adapun luas wilayah Desa Karya Makmur adalah 67,4 km. Secara administrasi terdiri dari 6 Dusun dan 12 RT.Wilayah Desa Karya Makmur mempunyai ketinggian < 4 meter dari permukaan laut dengan bentuk permukaan tanah : Daratan
: 65 % dan Pegunungan : 35 %
Penduduk di Desa Karya Makmur pada akhir tahun 2012 berjumlah 1804 jiwa dari 340 keluarga dengan luas wilayh 67,4 km. kepadatan penduduk bervariasi, laju pertumbuhan penduduk di Desa Karya Makmur dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan migrasi yang masuk maupun yang keluar dari Desa Karya Makmur. Walaupun penganut agama di Desa Karya Makmur berbeda – beda sebagaimana yang ada di Desa ini mereka saling menghargai satu sama lain dan
mereka menganggap seperti keluarga besar. secara rinci keadaan penduduk di Desa Karya makmur.Desa Karya Makmur sebagian besar daerahnya adalah agraris, oleh sebab itu pertanian menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduknya. Masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil bercocok tanam (tani) jumlahnya 1094 selain tanaman pangan seperti : padi, jagung, ubi, kacang tanah, dan ubi jalar. Selain itu masyarakat di desa karya makmur menanam sayur – mayur seperti : Cabai, Terong, Kacang Panjang, dan Bayam. Dan masyarakat di Desa Karya Makmur menanam rempah – rempah seperti : Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak, dan Merica. Pepaya , Pisang, Rambutab , Jeruk dan Langsat adalah jenis buah-buahan yang mereka budidayakan. Selain itu masyarakat Desa Karya Makmur memiliki tanaman industri yang menambah penghasilan masyarakat setempat seperti Kelapa Sawit, Kelapa, Cengkeh, Coklat dan Kayu Jati sebagai penghasilan sampingan dan tanaman tahunan. Selain bercocok tanam ada sebagian penduduk yang bergerak dalam Sektor buruh 214 Orang, Pegawai Negeri Sipil 40 Orang, Pedagang 34 Orang, dan Tukang bagunan 25 Orang, persentase dari perbandingan mata pencaharian masyarakat di Desa Karya Makmur ternyata sebagian besar bermata pencaharian atau memenuhi kebutuha hidupnya diluar dari pegawai sipil atau tergantung pada alam. Keterlibatan perempuan dalam usaha mencari nafkah telah dapat dijumpai sejak dahulu di wilayah pedesaan. Pada wanita Desa kebanyakan kegiatan di rumah tangga yang terbesar adalah mengasuh anak, terutama pada mereka yang memiliki balita, kemudian memasak, mencuci dan menyelesaikan tugas rumah yang waktunya dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain. Selain sebagai pengelola rumah tangga, para wanita juga membantu suaminya dalam mencari nafkah sesuai dengan keahliannya seperti menjadi buruh tani, beternak sapi, berdagang, ataupun menjadi tukang. Peran perempuan ternyata tdak hanya sebagai membantu tapi biasa terjun langsung. terkadang mereka melakukan pekerjaan itu dengan sendirinya. Fungsi perempuan etnik Bali di pertanian seperti berikut :
1)
Ngabo nasi (membawa nasi). Membawa nasi yaitu Mengantar makanan disawah untuk orang yang
bekerja disawah, suami atau buruh tani yang sudah terlebih dahulu kesawah . Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh kaum wanita atau ibu – ibu rumah tangga. 2)
Nampad pundukan (membersihkan pematang). Pekerjaan ini biasanya dilakukan setelah panen atau pada saat menggarap
sawah agar terlihat rapi pada saat menanam padi. Namun dengan adanya kemajuan teknologi serta perubahan jaman kaum perempuan sudah tidak bekerja lagi sebagai buruh tani. hal ini dikerena banyak kaum laki – laki telah menggunakan mesin rabas akan tetapi hanya sebagian besar yang memiliki mesin tersebut. 3)
Mejukud (mencabut rumput disawah). Pekerjaan ini bertujuan untuk membersihkan sawah dari semua rumput
yang masih tersisah dalam penyemprotan biasanya dilakukan pada padi saat padi berumur satu bulan dan terkadang yang bertugas untuk melakukan pekerjaan dalam segi pencabutan rumput di saawah biasanya di lakukan oleh kaum perempuan. 4)
Gensuban (menyulam). Pekerjaan ini dilakukan bertujuan untuk mengganti padi yang sudah mati
karena biasanya banyak padi yang sudah ditanam mati misalnya di serang hama tanaman atau kebanyakan air. Pekerjaan ini bisanya dilakukan oleh perempuan. 5)
Ngeloken yeh (mengatur air). Pekerjaan ini bisa dilakukan bertujuan untuk mengatur air dalam sawah.
Padi merupakan tanaman yang tidak selalu membutuhkan air sehingganya air diatur, dikontrol. Pekerjan ini juga dilakukan oleh ibu – ibu atau perempuan petani yang ada di Desa Karya Makmur khususnya etnik Bali. Pekerjaan ini bisanya dilakukan pada sore hari ketika pulang ke rumah. 6)
Mupok padi ( memupuk padi). Pekerjaan ini dilakukan agar padi yang ditamam menjadi subur dan hijau.
Memupuk biasanya dilakukan 3 – 4 kali, dan biasanya dilakukan oleh perempuan etnik Bali. Pekerjaan ini bisanya dilakukan oleh kaum laki – laki namun terkadang
kaum perempuan juga ikut serta dalam memupuk padi hal ini di lakukan untuk mempermudah pekerjan suaminya. 7)
Mederep (Panen). Pekerjaan ini bisanya dilakukan pada saat padi sudah menguning.
Perempuan etnik Bali biasanya ikut serta dalam pekerjaan ini dan bisanya mereka membentuk kelompok biasanya banyak klompok dalam mederep sebanyak 8 – 15 orang. 8)
Yemuh padi (jemur padi). Pekerjaan ini bisanya dilakukan untuk mengeringkan padi dan bisanya
dilakukan oleh perempuan etnik bali seperti menghambur padi dilapangan tempat penjemuran padi, menjaga padi yang dijemur, mencampur padi supaya cepat kering dan mengupul padi. Dalam pekerjaan ini seharusnya dilakukan oleh kaum laki – laki akan tetapi perempuan etnik Bali bisanya bekerja sendiri hanya dibantu ketika sudah menjelang sore yaitu pada saat padi dikumpul. 9)
Mebanten padi (upacara atau ritual). Mebanten padi yaitu ritual atau upacara yang bisanya dilakukan oleh
masyarakat etnik Bali. Ritual yang terdapat pada pertanian sebagai berikut : mubohen, tulong-tulong, biyu kukong dan mesabo. Posisi ibu-ibu rumah tangga pada masyarakat etnik bali di desa karya makmur dalam kehidupan sehari-hari dalam pertanian ternyata tidak hanya bekerja mereka juga mengatur dan mempersiapkan upacara-upacara atau ritual dalam pertanian seperti : 1.
Mubuhen Mesabo adalah upacara yang dilaksanakan pada saat mencari hari baik
dalam menanam padi. Dalam ritual ini bahan yang utamanya adalah nasi bubur 2.
Tulong-Tulung. Tulong-tulong adalah upacara yang dilaksanakan pada saat padi berumur
satu bulan tujuan upacara ini bisanya meminta agar bebas dari segala hama yang ada disawah. Dalam ritual ini bahan utamanya adalah nasi.
3.
Idam-Idam Idam-idam adalah upacara yang dilaksanakan pada saat padi berumur dua
bulan atau padi saat mengidam. Dalam ritual ini bahan utamanya adalah buahbuahan dan bantal-bantalan (terbuat dari beras ketan yang didalamnya terdapat kacang ) 4.
Kukong Kukung yaitu upacara yang dilaksanakan pada saat padi sudah keluar.
Dalam ritual ini bahan utamanya adalah ayam, tipat atau ketupat dan tumpeng. 5.
Mesabo Mesabo yaitu upacara yang dilaksanakan pada saat padi sudah kuning
tujuanya adalah meminta izin untuk memanen padi tersebut. Dalam ritual ini bahan utamanya adalah tipat (ketupat), dan kue-kue basah. Perkembangan peran dan posisi kaum perempuan sejak masa lampau hingga saat ini telah menempatkan perempuan sebagai mitra yang sejajar dengan kaum pria. Perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai bidang. Perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap kehidupan bermasyarakat maupun dalam kepemerintahan, Berbangsa dan bernegara demi majunya pembangunan Negara ini termasuk didalamnya peran dalam bidang pembangunan pertanian. Perkembangan struktur sosial masyarakat desa saat ini masih mengenal adanya dua strata tersebut, namun kegiatan ekonomi yang ada telah berkembang sehingga kesejahteraan buruh tani dapat lebih meningkat. Pola kemitraan yang sejajar juga telah terbentuk antara buruh tani dan pemilik tanah. Dampaknya akan beragam juga terhadap laki-laki dan perempuan tani. Sebagai contoh bila perkembangan terjadi dalam perkakas atau permesinan, maka seperti sejarah masuknya mesin pemakas dan mesin penyemrot padi, maka tenaga kerja buruh perempuanlah yang akan berkurang. Masuknya teknologi baru, terutama yang paling mungkin terjadi di masa depan, yaitu mesin pemanen, akan sangat mengguncang saluran-saluran yang selama ini bisa dimasuki lapisan buruh tani perempuan. Tapi secara umum perkembangan permesinan, Di satu sisi akan
berujung pada bertambahnya tingkat ketersingkiran buruh tani dan petani miskin untuk memperoleh manfaat dari sawah, dan peningkatan kemungkinan akumulasi kekayaan di kalangan petani kaya dan pemilik mesin. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
peran dan
partisipasi perempuan di sektor pertanian pada masyarakat etnik Bali di Desa Karya Makmur , maka penulis menarik suatu kesimpulan bahwa : Kehidupan ibu rumah tangga tidak hanya bekerja di rumah tangga saja tapi bekerja disawah dan melakukan upacara ritual dalam pertanian. Dalam sektor pertanian pertanian ternyata tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja. Berbeda dengan masyarakat Bali yang terdapat di Desa Karya Makmur kaum perempuan juga memiliki peran yang sangat penting dalam pertanian. Karena perempuan etnik Bali juga sering melakukan pekerjaan ini. Bahkan perempuan masyarakat bali juga sering bekerja menggarap sawah. Posisi perempuan atau Kehidupan perempuan di pertanian pada masyarakat etnik Bali yang terdapat pada Desa Karya Makmur tidak lepas dari bagimana cara mengatur waktu karena pekerjaan yang mereka lakukan tidak hanya di pertanian namun mereka juga mengurus hewan ternak dan upacara hari – hari dan ritual lainya. Niat yang tulus untuk membantu suami, kerja yang ikhlas dalam membangun keluarga adalah hal yang sangat baik dan terpenting, karena bagaimana pun perempuan adalah tiang keluarga yang menyangga atau yang membantu suami. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1.
Dalam sektor pertanian yang dilakukan oleh kaum perempuan sebaiknya
kiranya untuk bekerja di sektor pertanian dikuagi mengingat atau melihat pekerjaan yang mereka lakukan tidaklah hanya mengurus rumah saja tapi ibu rumah tangga juga mengurus perlengkapan ritual atau upacara adat yang sering dilakukan dirumah maupun di sawah dan merawat ternak mengingat anak mereka hanya di lantarkan atau di titipkan kepada tetanga atau kepada nenek.
2.
Diharapkan kepada mahasiswa sosiologi untuk melakukan penelitian
lanjutan terhadap perempuanpetani pada masyarakat etnik Bali agar diketahui secera jelas bagaimana posisi dan peranan perempuan dalam sektor pertanian khususnya pada masyarakat etnik Bali. DAFTAR PUSTAKA Sucahyono, Budi, 2002. Sosiologi Wanita. Jakarta : PT RINEKA CIPTA. Nugroho, riant.2011.Gender Dan Strategi Pengurus - Utamaannya Di Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nugroho, riant.2008. gender dan sdmistrasi publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Martono, Nanang.2011Sosiologi
Perubahan Sosial, Persepektif
Klasik,
Moderen, Posmoderen, Kolonial. Jakarta: PT.Raja–GraffindoPersada Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Nawawi.2007.Metode Penelitian BidangSosial. Yogyakarata :
Gadjah Mada
University Press Tololi, Nani. 2012.
Metodologi Penelitian, Gorontalo: Universitas Negri
Gorontalo. Anwar. 2007. Manajemen Pemberdayaan Perempuan (perubahan sosial melalui perempuan vocational skill pada keluarga nelayan. Bandung : Alfabeta. Raho, Bernard.2007. Teori Sosiologi Modern.Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Soekanto, Soerjono.2011. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja-Graffindo Yacub, Dahlan. 2001. Kamus Sosiologi Antropologi. Surabaya : INDAH SURABAYA http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=bab+i%2Cii%2Ciii+kehidupan+ibu.ibu+rumah +tangga&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CGEQFjAG&url=http%3A%2F%2Frepository .unhas.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F1856%2FBAB%2520IIII.docx%3F
sequence%3D1&ei=dt_sUL6lAYrckgX_zIAY&usg=AFQjCNHbUdhONu3U2kedp5VqMHcMPmgbQ&bvm=bv.1357316858,d.bmk jam 9.30 25/12/12 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3837/1/sosiologi-hadriana.pdfjam 9.30 25/12/12 http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=bab+ii+wanita+pekerja+di+publik&source= web&cd=13&cad=rja&ved=0CDcQFjACOAo&url=http%3A%2F%2Frepository.unhas.ac.id %2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F242%2FBAB%2520I%2CII%2CIII%2CIV%2CV. docx%3Fsequence%3D1&ei=PED1ULfQEIKkgWr9IGYBg&usg=AFQjCNErwjMR3nsFeVIAg7 G46UyVUhmZuA jam 9.30 25/12/12 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2010-2-00110-ds%20bab%202.pdf
jam
9.30 25/12/12 http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pkn_045025_chapter2.pdf
jam
9.30
25/12/12 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24089/3/Chapter%20II.pdf jam 9.30 25/12/12