02
Memberi Rasa Aman Bagi Masyarakat, Polres Kediri Kota Bentuk Pasukan PATKO HALAMAN
05
“Tuhan Mengutus `Saya” HALAMAN
Foto Cover:
06
Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin bersama Pasukan Patroli Kota (PATKO) Foto: Imam Mubaroq
T SEMERU 2015 TERTANGKAP DALAM OPERASI SIKA
SUSUNAN REDAKSI : Pendiri : AKBP Budhi Herdi Susianto, SH, S.IK, M.Si Pelindung : Kapolres Kediri Kota, AKBP Bambang Widjanarko Baiin S.IK, M.Si, Penasehat : Wakapolres Kediri Kota, Kompol Hendriyana, SE Pimred : AKP Anwar Iskandar Wakil Pimred : Aiptu Supeni Redaktur Pelaksana : Aiptu Totok Koordinator Pelaksana : Aiptu Nur Hidayat Koordinator Liputan : Aiptu Darussalam Dewan Redaksi : Penda Tk.I Didik Hermawanto Reporter : Brigadir Yuli Hariadi Sekretaris Redaksi : Aiptu Santoso Fotografer : Bripka Budi Pramono Team Kreatif : Brigadir Arif Sudarmanto Lay Out : g Brigadir Arizta Ardian Keungan : Pengda Tk.I Menik Puji Astutik Pemasaran : Soni dan Aris Redaksi menerima sumbangan artikel baik berupa cerita, profil atau berita. Kirim karya atau artikel ke : Subbag Humas Polres Kediri Kota Jl.KDP. Slamet No: 2 Kota Kediri Telpon (0354) 687677 atau melalui email humas :
[email protected]
HALAMAN
08
HALAMAN
12
BRIGADIR YUSUF POLISI PERAIH JUARA TIGA PENCAK SILAT KEJURPROV JAWA TIMUR HALAMAN
18
POLRES KEDIRI KOTA SIAP MEMBANTU ANDA Polres Kediri Kota: 0354-699374
Polsek Tarokan:
0354-776120
Polsek Kota:
Polsek Semen:
0354-773320
0354-680100
Polsek Pesantren: 0354-687779
Polsek Mojo:
0354-479481
Polsek Mojoroto: 0354-773550
SMS:
089621888830
Polsek Banyakan: 0354-780656
Pin BB:
25DGE963
Polsek Grogol:
HP Kapolres:
081281929888
0354-771012
www.polreskedirikota.com 03
Salam Sapa Jangan Takut, Kami Siap Menjaga Masyarakat Kediri Secara kebetulan sebelum isu begal atau dalam m KUHP dikenal dengan curas muncul di permu-kaan , begitu saya masuk Kota Kediri ini ada hall yang menarik yang harus ditindak lanjuti adalah h maraknya balap liar di malam Minggu. Tanpa saya sengaja, waktu saya berkeliling kota a banyak saya dapati kendaraan yang tidak sesuai ai spesifikasinya alias di modif, satu pertanyaan saya, kok bisa mereka masuk di wilayah kota yang kecil ini ? Artinya sebagai polisi jiwa ini terpanggil, “ini harus kita tertibkan,selama mereka punya area sendiri dan tidak masuk jalan raya silahkan” Dalam pelaksanaan penertiban ini sekaligus secara diam-diam memeriksa kendaraan. Ada fungsi serse ada fungsi intel didalamnya. Adakah yang membawa sajam atau tidak, semuanya diteliti, jika menyalahi aturan diamankan. Kaitanya dengan aksi curas ini tidak sengaja kita sudah melangkah lebih dini di Kediri Kota. Proses kehadiran polisi di tengah masyarakat di jalan raya pada saat anak muda melimpah ruah di jalan raya itu sudah merupakan upaya pencegahan terjadinya aksi curas.
“Aksi curas adalah hasil dari kurangnya kehadiran polisi di jalan raya.” AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si
04
Aksi curas akan selalu mencari tempat yang sepi, gelap, akses kaburnya banyak dan cepat. Kita sudah menggelar operasi di beberapa tem-pat tidak pernah dalam satu titik. Terjadinya curas adalah hasil dari kuranggnya kehadiran polisi di jalan raya. Niatnya ada, maka terjadilah kesempatan. Kita akan bertidak tegas terhadap aksi pelaku curas di Kediri Kota. Bahwa tindakan n kita adalah respon dari perlawan si pelaku. Kita kasih contoh, logikanya dia meludah kita ngludah, dia mukul kita pukul, dia mengancam jiwa, kita hentikan. Caranya bagaimana mereka menggunakan sajam, apa kita harus menggunakan celurit ? tidak k bisa, maka kita menggunakan pistol. Bahkan dikatakan dalam undang-undang, lumpuhkan pelaku kejahatan tanpa harus mengakibatkan kematian si pelaku. (***)
Memberi Rasa Aman Bagi Masyarakat, Polres Kediri Kota Bentuk Pasukan PATKO BD- Kediri Kota – Banyaknya aksi curas atau yang sekarang dikenal dengan begal di Indonesia, membuat Polres Kediri Kota meningkatkan keamanan dengan pasukan khusus yang diberi nama Patroli Kota (PATKO).
emas, bank dan daerah-daerah sepi yg kita anggap berpotensi terjadinya aksi curas,” kata AKBP Bambang Widjanarko Baiin.
Sebab selama ini patroli yang fungsinya menghadapi pencurian dengan kekerasan sangat kurang sekal.
Ditambahkan Kapolres Kediri Kota, patroli ini juga untuk meyakinkan masyarakat bahwa Kediri kota komitmen akan mewujudkan keamanan, sehingga masyarakat dapat beraktivitas tanpa ada rasa takut.
“Dalam waktu dekat kita akan turunkan Patroli Kota (PATKO) roda dua dengan bersenjata laras panjang. Patroli ini akan fokus pada jalan-jalan dimana terdapat toko
“Semua kendaraan roda dua sudah kita service, bensin sdh kita penuhi , dukungan operasi ke anggota kita berikan. Jadi saya yakin patroli yg akan kita laksanakan
nanti tidak ada hambatan di internal kita sehingga Patko akan berjalan lancar dan efektif dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat Kediri dan para pelaku kriminal akan berfikir beribu kali apabila jika akan melakukan di Kota Kediri ini,” terang Bambang W Baiin PATKO dibawah kendali Sat Sabhara ini telah dilengkapi peralatan yang dibutuhkan, dan saat ini terus melakukan berbagai pelatihan untuk meningatkan kemampuan. ” Selain itu kita juga menggandeng Brimob untuk melakukan patroli seminggu dua kali setiap Jumat dimana hari Jumat rawan perampokan terhadap nasabah bank ,” tambah Bambang. Selain, mengedepankan fungsi Shabara, Polres Kediri Kota dalam mengantisipasi curas juga memanfaatkan fungsi Binmas. “Salah satunya memberikan himbauan kembali kepada nasabah, mau apa tidak dikawal. Untuk ini kita juga sudah banyak membuat stiker himbauan, setiap polsek diberikan 200 dan kita akan tambah lagi,” ungkapnya. Ditambahkan mantan Kasatgas FPU-6 di Sudan ini, terjadinya aksi begal ini sebenarnya prinsipnya teori kebutuhan “ Orang selama sandang panganya cukup, untuk berbuat jahat kecil kemungkinan. Kita Harus Punya Hati Raja, Melindungi, Tapi Juga Punya Hati Hamba, melayani,” pungkasnya. (BD-1)
STORY
Kisah Inspiratif Kepala Satgas Formed Polisi Unit Indonesia 6, AKBP Bambang Widjanarko Baiin ( Bagian-1)
“Tuhan Mengutus Saya” 3 Maret 2012, jam 10.10 WIB, di ibadah kedua di Gedung Jasmin di Gereja Abbalove, pada saat pendeta Ayub berdoa, dia katakan “ Pada saat saya berdoa, ada satu atau dua orang di tempat ini yang Tuhan memanggilmu ke Afrika” AKBP Bambang Widjanarko Baiin yang saat itu duduk dibelakang, saat pendeta menyampaikan nubuat, dirinya langsung paham “Ini saya, saya tahu betul itu untuk saya,” kata Bambang sambil menepuk jidatnya. Inilah awal dari kisah inspiratif Kepala Satgas Formed Polisi Unit Indonesia 6 - United Nations-African Union Hybrid Mission in Darfur (UNAMID), AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si selama satu tahun sepuluh hari yang yang dikisahkan khusus kepada Majalah Bhayangkara Dhahanapura. “Saya buat filmnya,saat saya dinubuatkan (diramal,red) oleh pendeta. Bahkan sebelum berangkat saya dipanggil dari berbagai gereja untuk memberikan satu kesaksian,” terang Bambang menceritakan kisahnya yang penuh perjuangan dan pertentangan jiwa ini sebagai Kepala Kasatgas FPU-6.
di Kelapa Dua. Tidak ada teman-teman saya yang selama itu, hanya saya berdua sampai 16 tahun. Yang lainnya di tahun ke-2 , ke-5 sudah pindah karena ndak kuat,” terangnya. Mutasi Bambang ke Polda Metro Jaya, setelah 16 tahun di Markas Brimob Kelapa Dua, tepatnya setahun setelah ia mengikuti Sespim. “Hati kecil saya tahu nubuwatan itu untuk saya. Tapi saya bingung jauh hari sebelum mendapatkan tugas itu hati kecil saya menyuruh les Bahasa Inggri. Saya ikuti saja, tapi bingung ini buat apa saya les di Wall Street institute di Mall Pondok Indah selama 3,5 tahun,” ungkapnya heran. Dibalik nubuwatan Pendeta Ayub kepada Bambang, akhirnya benar-benar ada tugas untuk dirinya. Bambang dipanggil untuk mengikuti seleksi sebagai Kasatgas FPU-5. Ternyata panggilan hatinya untuk les Bahasa Inggris, dikehendaki Tuhan untuk tugasnya di Afrika, terjawab sudah.
Sebagai manusia AKBP Bambang W Baiin, sempat menolak atas nubuatan pendeta kepadanya.
“Saya mengikuti test letting 95 seangkatan dengan saya ada empat orang , yakni saya sendiri, AKBP Heru, AKBP Pasole, AKBP Mohammad Anis yang dianggap mampu untuk dijadikan calon sebagai Kasatgas Formed Polisi Unit (FPU),” tegasnya.
“Saya merasa menolak, kenapa begitu, karena saya waktu pindah ke Brimob Polda Metro ada kesejahteraan yang saya dapatkan. Saya bisa bergaul dengan rekan-rekan artis, saya 16 tahun
Diceritakan Bambang, dari rangkain test para calon kasatgas ini ditanya oleh Kepala Sebasa (Sekolah Bahasa) Lemdikpol Polri. Pertanyaanya adalah siapa yang pernah sekolah Centre
06
saya bagaimana ma kalau sudah gagal begini. Jawaban istri saya, saya tidak tahu, yang jelas kamu sudah mempermalukan Tuhan. Kamu dari dulu kan suka taat sama Tuhan, kenapa sekarang tidak taat,” ungkapnya sedih.
of Excellence for Police Stability Units (CoESPU) di Italy. “Akhirnya saya angkat tangan, sebab diantara kawan-kawan hanya saya yang pernah sekolah di Italy satu bulan.Artinya dari salah satu persyaratan yang terpenuhi hanya saya,” tuturnya.
Akhirnya Bambang hanya bisa diam diam dan menyesal. Proses berjalan satu tahun, membuat Bambang berjanji pada Tuhan bahwa dirinya tidak akan mempermalukan Tuhan lagi.
Proses selanjutnya Bambang, dipanggil Kepala Sebasa KIBI, untuk dilakukan perkenalan lebih pada kemampuan personal. “Coba memperkenalkan diri, latar belakang tugas dan lain sebagainya. Singkat cerita setelah ngobrol dengan kita berempat, Kepala Sebasa KIBI menyampaikan diantara kami yang paling bagus Bahasa Inggrisnya hanya saya. Dalam hati saya, mati saya,” katanya.
“Tuhan kalau sudah berkehendak, sudah memilih kita tidak bisa menghindar kemanamana. Tahun 2013, dengan caranya yang luar biasa, tiba-tiba saya dipanggil lagi melalui telegram Mabes Polri, untuk mengikuti test sebagai Kasatgas FPU 6,” ceritanya sambil tersenyum gembira.
Ibarat balap motor apa yang dilakukan Bambang,sebenarnya sudah pada etape akhir. Namun ia belum siap menang dan masih takut sebagai juara . Salah satunya alasannya bahwa dalam dinamika organisasi Polri jika dikirim misi keluar negeri pasti jabatan yang di Indonesia dilepas. “Berarti saya harus lepas jabatan, di Brimob itu yang menjadi mimpi adalah Kepala Detasemen Polda Metro, dan saya baru masuk setahun kok sudah di panggil tugas luar negeri. Sementara yang tiga kawan angkatan saya yang baru lulus sespim baru beberapa bulan, kenapa tidak mereka saja ? ,” tanya BW dalam hatinya. Pergolakan hati tersebut membuat Bambang memutar otak mencari akal. “Saat wawancara sama testernya orang bule saya bagusin. Tetapi nilai hitam diatas putihnya saya hancur-hancurin ngitung kancing. Semua saya ancurin. Sudah saya hancurin ternyata beda tipis saja sama AKBP Reza, akhirnya Reza yang terpilih. Dengan dongkol dia berkata kenapa kok saya yang bisa terpilih,” ceritanya sambil
mengerutkan kening mengingat peristiwa yang tak pernah ia lupakan itu. Terpilihnya AKBP Reza, membuat Bambang begitu gembira hingga ia mengepalkan tangan dan kemudian berteriak “ Yes saya tidak diterima”. Dengan gembira, akhirnya Bambang pulang ke rumah dan dirumah sudah ada telegram rahasia (TR) yang intinya tidak diterima. “Saya tunggu istri untuk pulang , kemudian saya cerita saya tidak lulus sebagai Kasatgas FPU 5. Tiba-tiba Tuhan menegur melalui istri saya bunyinya begini, kamu sudah mempermalukan Tuhan, jelas-jelas kamu tangkap, itu nubuatan dari pak pendeta, tapi kamu sudah mempermalukan Tuhan,” cerita Bambang yang mengaku ditegur Tuhan melalui istrinya Veronica Paruntu. Usai mendapat teguran tersebut Bambang mengaku benar-benar hancur. “Saya bertaubat dan bertanya kepada istri
Kabar gembira itu segera Bambang sampaikan pada istrinya bahwa dirinya dipanggil mengikuti seleksi sebagai Kasatgas FPU6,“Ma aku dipanggil lagi ikut test seleksi Kasatgas FPU.Apa jawaban istri saya ,lho kok bisa dipanggil lagi ?... Itulah ma yang saya bingung,” ujar Bambang. Singkat cerita setelah mengikuti beberapa rangkaian test akhirnya Bambang terpilih menjadi Kasatgas FPU 6 mengalahkan beberapa kandidat yang lain. Dalam peristiwa tersebut Bambang mengepalkan tangan sambil berkata “Yess saya tidak takut dan tidak gentar saya yakin bisa “ tukasnya. Ada kejadian yang tak pernah ia lupakan dan hanya terjadi di Satgas FPU-6. Yakni sebelum berangkat ke Sudan ada pembaretan yang dilakukan oleh Kapolri Jendral Sutarman secara langsung. Sebab di Satgas FPU 1- 5 dan 7 tidak ada tradisi pembaretan. “Tuhan mengutus saya, saya merasa tugas ke Sudan itu bukan merupakan tugas Mabes Polri. Tetap Tuhan mengutus saya, sebab semua berangkat dari nubuatan pendeta kepada saya,” pungkasnya. (bersambung)
07
Kerendahan Hati & Tertib Berlalu Lintas Dengan
Himbaun Kapolres Kediri pada Bikers HD
Kebijakan Kapolres Kediri Kota terkait pengguna “Motor Gede” yang memasuki wilayah hukum Polres Kediri Kota : 1.
Memasuki wilayah Kota Kediri bikers Harley Davidson harus tertib berlalu lintas walaupun dikawal polisi.
2.
Saat rambu lalu lintas merah, bikers harus berhenti pula.
3.
Sopan dan santun selama di jalan, apabila ada bikers melanggar akan ditangkap dan ditilang
BD- Kediri Kota – Beberapa waktu lalu Polda Jawa Timur melaunching Jatim Peduli Keselamatan Lalu Lintas atau Jatim Peka yang berisi 11 program keselamatan berlalu lintas. Adapun program ini bertujuan untuk menekan angka kecelakaan di wilayah Jawa Timur. “Ada beberapa stakeholder yang terlibat dalam Jatim Peka ini, tentunya harus dilakukan secara konkret, dan nantinya akan ada evaluasi secara berkala,” kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf di Lapangan Kodam V Brawijaya, Sabtu (7/2). Acara ini dibuka oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi. Turut hadir Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri, Irjen Pol Condro Kirono, Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta beberapa pejabat lainnya. Anas menegaskan, Jatim Peka adalah wujud konkret program berlalu lintas bagi masyarakat agar mengutamakan keselamatan saat berkendara. “Tujuan Jatim Peka ini, agar masyarakat menomorsatukan keselamatan berlalu lintas,” tegasnya. Sebagai tindak lanjut program “Jatim Peka” kepolisian Resort Kediri Kota mengimbau kepada pengguna jalan di Kota Kediri juga untuk tertib berlalu lintas, tidak terkecuali klub sepeda motor besar atau ‘motor gede’ agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya. “Dengan adanya kesadaran tersebut klub ‘ moge’ Kota Kediri dan daerah lain yang masuk Kota Kediri diharapkan menjadi penggerak keselamatan berlalulintas,” kata AKBP Bambang Widjanarko Baiin, SH, M.Si.
08
Pertemuan HDCI Kediri.
Menurut lelaki kelahiran Jakarta, 13 Mei 1972 ini motor gede yang masuk wilayah Kediri Kota beda dengan diluar Kota Kediri. Sebab di Kota Kediri banyak persimpangan jalan. “Saya yakin jujur saja mereka itu hanya menyalurkan hobi. Tapi jangan kita minta fasilitas lebih, di jalan umum yang nota bene milik bersama,” Ungkap Bambang. Bambang menyesalkan kadang mereka juga ada pengawalan dari pihak polisi, namun justru tidak mentaati aturan lalu lintas. “Harusnya polisi itu sendiri berani untuk mengajak para pengguna motor gede untuk tertib berlalu lintas. Saya
sempat marah di HT, tanya kasatlantas. Ternyata setelah kita kejar pengawalannya bukan dari Polres Kediri Kota,” katanya Dijelaskan karena baru saja kita melewati “Jatim Peka”. Seharusnya begitu ketika memasuki wilayah kota diajak mematuhi lalu lintas,”Saya yakin mereka akan mau mengikuti,” tukasnya. Dicontohkan Bambang, HDCI Kediri mau taat dan mematuhi aturan yang berlaku di Kota Kediri. “Kenapa yang lain tidak, kedapatan saya mampu mengejar dengan motor mio saya, pasti akan saya tilang. Untungnya saya belum dapat, jadi belum sempat menilang,” jelasnya. (BD-1)
11 Butir Jatim Peka 1.
Tertib di jalan tol.
2.
Strategi penindakan pelanggaran bus dan truk.
3.
Safety riding jelajah Jawa Timur.
4.
Polantasku sahabatku.
5.
Stop and go (tertib traffic light).
6.
Lomba PKS dan duta lantas.
7.
MMS peka (peduli keselamatan lalu lintas).
8.
Superlantas (Surabaya pelopor keselamatan berlalu lintas).
9.
Kampanye keselamatan budal awal (mudik dan balik bersama)
10. Lomba angkutan peduli keselamatan. 11. ESQ ROAD SAFETY.
09
5 1 0 2 U R E M E S T A IK S I S A R E P TERTANGKAP DALAM O
10
BD-Kediri Kota,- Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur menggelar Operasi Sikat Semeru 2015. Dalam operasi tersebut, petugas berhasil mengamankan puluhan pelaku kejahatan lengkap dengan barang buktinya. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Kediri Kota AKP I Made Yogi Purusa mengatakan, Operasi Sikat Semeru digelar selama 10 hari, sejak 1225 Februari 2015. Pihaknya berhasil menahan sebanyak 43 orang tersangka pelaku kejahatan pencurian dan perjudian “ Sasaran dari Operasi Sikat Semeru yang kita laksanakan adalah kejahatan pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, pencurian kendaraan bermotor, pencurian hewan, sampai penggunaan senjata tajam maupun senjata api yang meresahkan,” ungkap AKP I Made Yogi Selain menahan pelaku kejahatan, petugas juga menyita sejumlah barang bukti dari hasil operasi tersebut. Barang bukti kejahatan itu didominasi oleh sepeda motor yang disita dari tangan pelaku dan penadahnya. Secara total, terdapat sebanyak 17 unit sepeda motor. Selain sepeda motor itu, juga terdapat sejumlah barang bukti lain yang juga digunakan dalam tindak pidana kejahatan itu, seperti palu, linggis, pisau, sampai gergaji mesin yang digunakan untuk mencuri kayu jati. “ Kami juga mengamankan sejumlah barang elektronik seperti, televisi layar datar, telepon seluler, kamera, serta belasan bungkus rokok. Seluruh barang itu itu merupakan hasil kejahatan dari pada pelaku yang sudah kita amankan,” imbuhnya Dari berbagai kasus yang terungkap itu, masih kata I Made Yogi, terdapat kasus yang menonjol yaitu pencurian. Saat ini, polisi juga masih mengejar sejumlah pelaku kejahatan yang belum ditangkap. Mereka sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). “ Kami berharap warga semakin waspada terhadap berbagai macam modus kejahatan, terlebih lagi, saat ini menjelang pemilihan kepala daerah. Di beberapa daerah telah ditemukan kasus penggandaan uang. Di Kediri memang belum ditemukan adanya kasus peredaran uang palsu, tetapi kami minta supaya masyarakat teliti,” pungkasnya. Seperti diketahui operasi Sikat Semeru 2015 ini juga merupakan rangkaian dari penjabaran aksi nasional pembersihan preman dan premanisme yang tertuang dalam rencana aksi 8 program quick wins Polri. (BD-2)
11
Ringkus Dua Pemasok Sabu Sabu Ditangkap Saat Tanya Alamat Pada Petugas BD-Kediri Kota – Satnarkoba Polresta Kediri mengamankan dua pemasok narkotika jenis sabu sabu, Selasa (10/1). Mereka adalah Ahmad Budiarto (45) warga Desa Tertek, Pare dan Mochamad Yunus, (40) warga Kelurahan Miji, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Keduannya ditangkap Satnarkoba saat hendak mengirim barang di Kelurahan Semampir Kota Kediri. Dari penangkapan keduannya polisi mengamankan sabu sabu seberat 16,01 gram. “Petugas Satnarkoba mendapat informasi jika di Kelurahan Semampir akan ada pesta sabu,” tegas Kapolres Kediri Kota AKPB Bambang Widjanarko Baiin. Informasi yang dihimpun Bhayangkara Dhahanapura Budi dan Yunus ditangkap sekitar pukul 01.00 WIB. Dini hari itu keduannya hendak mengirim barang ke seorang pembeli yang beralamatkan Kelurahan Semampir. Diduga barang tersebut akan digunakan pembeli untuk pesta sabu. Namun Budi dan Yunus tidak mengetahui dimana calon pembelinya tinggal. Dia mendatangi dua orang berpakaian preman yang sedang berada di pinggir jalan. Dia bertanya alamat pembeli berinisial Y. Mungkin Budi tidak men-
12
getahui jika dua pria yang ditanyainya adalah petugas Satnarkoba. “Dua petugas Satnarkoba sedang melakukan penyelidikan atas informasi akan ada pesta sabu di Semampir,” tegas Bambang. Merasa curiga dua anggota Satnarkoba langsung menangkap dan langsung melakukan penggeledahan di pakaian Budi. Namun tidak ditemukan narkotika atau pil koplo. Petugas meminta dia melepas helm yang dikenakannya. Petugas menemukan satu paket klip narkotika jenis sabu seberat 10,25 gram. Sabu sabu tersebut disimpan disela telingga helm. Tak hanya Budi, polisi juga melakukan penggeledahan terhadap Yunus. Hasilnya ditemukan satu klip sabu sabu seberat 5,76 gram yang dimasukkan dalam bungkus rokok. Narkotika berbentuk bening seperti kristal tersebut disimpan didalam saku celana. Kedua tersangka langsung diamankan ke Polres Kediri Kota untuk penyidikan lebih lanjut. Dihadapan penyidik Budi mengaku jika barang tersebut dibeli dari Yunus. Satu gram sabu dibelinya dengan harga Rp 900 ribu. “Saya beli dari Yunus,” aku Budi. Yunus mengaku jika barang tersebut didapatnya dari orang bernama Er. Namun dia tetap bungkam saat ditanya dimana keberadaan Er. Yunus berdalih jika dia hanya memesan melalui ponsel. “Saya
tidak tahu diama Er tinggal,” akunya. Dalam mengirim sabu sabu, Er menggunakan sistem ranjau. Setelah menerima tranferan uang dari Yunus, Er menranjau pesanan sabu sabu di suatu tempat. Er kemudian mengirim pesan kepada Yunus dan memberitahu dimana tempat narkotika golongan satu itu diranjau. Yunus berdalih baru dua kali memasuk sabu sabu di Kota Kediri. Dia mengaku terpaksa menjalani ‘bisnis’ panas ini karena tuntutan ekonomi. Penghasilannya sehari-hari sebagai sopir angkot dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. “Karena kebutuhan ekonomi mas. Penghasilan sebagai sopir tidak mencukupi,” ungkap Yunus. Alasan serupa juga diucapkan Budi mengenai alasan menjalankan ‘bisnis’ narkotika ini. Yunus mengaku satu gram sabu-sabu dibeli dengan harga Rp 850 ribu. Narkotika tersebut kemudian dijual dengan harga Rp 900 ribu. Dalam setiap transaksi Yunus mengambil keuntungan sebesar Rp 50 ribu. Sebagai uang muka 16 gram ini saya baru mentranfer Rp 6 juta kepada Er. Kini Budi dan Yunus harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduannya diancam dengan Pasal 114 No 35/2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman pidana penjara minimal selama lima tahun, maksimal selama 20 tahun. (BD-3)
Gulung Sindikat Curanmor Satu Pelaku Didor, Dua Masih Pelajar BD-Kediri Kota – Lima komplotan pencuri motor berhasi digulung oleh Tim Buru Sergap (Buser) Satreskrim Polres Kediri Kota, Sabtu (14/2) lalu. Salah satu di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di kakinya. Yang ironis, dua di antara anggota komplotan ini masih pelajar. Dari kelima anggota komplotan tersebut, dua orang berperan sebagai eksekutor. Mereka adalah Yogi Astagi (18) warga Kelurahan Lirboyo, Mojoroto dan Arif Wibowo (19) warga Kecamatan Semen. Dua lagi sebagai penadah, yaitu Doni Prasetiawan, (37) warga Kelurahan Bandarlor, Kecamatan Mojoroto dan Mohamad Zaena (21) warga Desa Bulu, Kecamatan Semen. Adapun yang terakhir berperan sebagai perantara penjualan motor. Yakni, Yulianto (19) warga Bandarlor juga. “Kami terpaksa menembak tersangka Yogi karena mencoba melawan saat ditangkap,” ujar Kasubbag Humas Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar. Ditambahkan Anwar,Yogi menjadi tersangka pertama yang diamankan. Dia ditangkap saat berada di sekitar Sukorame. Ini merupakan tindak lanjut dari laporan pencurian sepeda motor yang diterima satreskrim, sekitar Januari lalu. Novaldo (17) warga Kelurahan Sukorame, Mojoroto kehilangan sepeda motor Kawasaki Ninja nopol AG 3247 JD miliknya. Laporan inilah yang lantas diselidiki dengan mengumpulkan bukti-bukti. Dari keterangan korban dan saksi, polisi mensket wajah pe-
Komplotan Yogi Anggota: - Yogi dan Arif (eksekutor) - Doni dan Zaenal (penadah) - Yulianto (perantara) Catatan Kriminal: - Kawasaki Ninja (Sukorame, Januari 2015) - Yamaha Mio (Sukorame, Juni 2014) Modus: - Incar motor yg tak dikunci setang. laku. Berbekal gambar reka wajah itulah tim buser satreskrim lantas mengejar pelakunya. “Dugaan mengarah kepada tersangka Yogi,” ungkap Anwar. Petugas melihat Yogi berada di sekitar Sukorame. Tim buser berpakaian preman yang sudah beberapa hari mengintainya pun langsung menyergapnya. Namun, kata Anwar, Yogi berusaha melawan hingga polisi terpaksa melubangi paha kanannya dengan timah panas. Semula, Yogi mengelak dituduh telah mencuri motor milik Novaldo. Namun, dari pengembangan, dia justru diduga tidak hanya sekali beraksi. ”Dari pemeriksaan, tersangka Yogi akhirnya mengaku dua kali mencuri motor,” tuturny. Selain Kawasaki Ninja milik Novaldo, pada Juni 2014 dia juga pernah menggasak motor di Sukorame. Yakni, Yamaha Mio nopol AG 4823 BW. Kepada polisi, Yogi mengaku
menjual motor Kawasaki Ninja kepada Doni. Adapun Yamaha Mionya dijual kepada Zaenal. Dari pengakuan tersebut, tim buser langsung melakukan pengembangan. Mereka segera bergerak ke rumah Doni di Bandarlor untuk membekuknya. “Tersangka Doni diamankan di rumahnya,” terangnya. Selanjutnya, satu per satu anggota sindikat yang lain terungkap. Polisi mengamankan Yulianto yang merupakan tetangga Doni. Yulianto ditangkap karena menjadi perantara Arif untuk menjual motor Kawasaki Ninja. Kedua pemuda inilah yang masih berstatus pelajar salah satu SMK swasta di Kota Kediri. Tapi, Yulianto berdalih tidak mengetahui jika motor tersebut merupakan curian. Setelah mengamankan Doni dan Yulianto, tim buser mencari barang bukti Yamaha Mio. Mereka bergerak ke rumah Zaenal. Dia diamankan berikut barang buktinya. Selanjutnya, polisi membekuk Arif karena Yogi mengaku saat beraksi mengajak yang bersangkutan. Sekitar pukul 17.15, kemarin sore, kelima tersangka itu tiba di mapolresta. Mereka dibawa dengan tiga unit mobil Suzuki Carry. Sebagian tangannya diborgol. Yogi yang dilubangi kakinya berjalan tertatih-tatih. Satreskrim masih terus mengembangkan kasusnya. ”Kami masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap kelima tersangka,” tambahnya. Yogi salah satu tersagka mengaku tidak menggunakan kunci T dalam setiap aksinya. Dia hanya mengincar sepeda motor yang setirnya tidak dikunci. Begitu pemiliknya lengah, dia segera melarikannya. “Motor itu tidak dikunci gondok. Saya dorong saat mengambilnya,” akunya. (BD-3)
13
BD-Kediri Kabupaten - Bencana alam tanah longsor terjadi di dua dusun yaitu, Dusun Juron dan Dusun Jeti, Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, 14 Februari 2015. Sebanyak 23 rumah warga rusak, mulai dari kerusakan ringan, sedang hingga berat. Bahkan, dua rumah rata dengan tanah. Material tanah longsor juga sempat menutup sejumlah akses jalan raya. Tanah longsor di Desa Blimbing terjadi setelah hujan lebat turun mengguyur wilayah itu selama kurang lebih 5 jam. Bukit dengan ketinggian lebih dari 50 meter yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membangun rumah runtuh. Beruntung tidak ada korban dalam
14
musibah itu. Yati (35) merupakan satu dari dua orang pemilik rumah yang ambruk tertimpa material tanah longsor. Seluruh bangunan rumah, beserta perabotan yang ada di dalamnya rata dengan tanah. Tidak ada satupun barang yang bisa ia selamatkan. Tetapi, Yati masih bersyukur karena seluruh keluarganya selamat.
Rumah Yati ini terletak di Dusun Juron, berada bawah tebing. Di sebelah rumah Yati adalah rumah Haryati (32). Bangunan rumah Hartati lebih kokoh daripada Yati, karena dinding rumah sudah terbuat dari tatanan batu bata dengan semen. Tetapi rumah yang menghadap ke jalan raya ini juga tidak luput dari tanah longsor.
“ Yang tersisa hanya tinggal pakaian yang menempel di tubuh ini. Semua barang-barang hancur, bahkan dokumen penting, ijazah anak saya ikut tertimbur puing-puing bangunan rumah yang ambruk. Semua barang tidak ada yang bisa diselamatkan,” keluh Yati dengan berurai air mata.
“ Dapur, kamar belakang ambrol tertimpa tanah longsor. Dinding rumah sudah retak. Seperti ini, apabila sekali terjadi longsor sudah pasti hancur seperti rumah milik Mbak Yati,” aku Haryati yang terlihat masih shock. Tebing di belakang rumahnya kini telah menganga dan setiap saat bisa runtuh kembali.
Tepat diatas rumah Yati dan Haryati ada tiga rumah warga lainnya. Salah satunya adalah rumah Winarti. Halaman rumahnya kini telah amblas ke bawah. Sedangkan di dalam rumah penuh dengan retakan. Mulai dari dapur, kamar hingga ruang tamu. Retakan tersebut terjadi akibat pergerakan bukit yang mereka tempati ke bawah.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Kediri Eko Setiono mengaku, telah menyiapkan lahan untuk relokasi para korban bencana tanah longsor. Lahan tersebut milik perhutani dengan status Hak Guna Usaha (HGU). Luas lahan yang dipersiapkan berukuran 800 kali 300 meter persegi.
“ Setelah longsor itu terjadi saya langsung meninggalkan rumah. Saya mengungsi di rumah saudara di Dusun Jeti. Sebab, apabila malam hari, kami sekeluarga tidak berani menempati rumah, khawatir terjadi longsor kembali. Semua tetangga disini tidak ada yang berani tinggal di rumah. Ada yang mengungsi di rumah saudara, adapula yang ke rumah tetangga, yang penting aman,” tutur Winarti dengan nada penuh iba.
“ Tempat pengungsian gedung SDN Blimbing 1 ini sifatnya hanya sementara. Nantinya mereka akan kita pindah ke lahan baru di dekat sini, jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi pengungsian ini. Kita prediksi sampai musim hujan berhenti, kira-kira 3 bulan kedepan,” ujar Eko Setiono
Empat hari paksa bencana tanah longsor di Desa Blimbing, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno bersama jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri datang ke lokasi.
POSKO KESEHATAN SIAP LAYANI KELUHAN PENGUNGSI Selain dapur umum, MKC sebuah posko
dan linu-linu. Itu terjadi karena kondisi tempat ini. Mereka tinggal dalam satu ruangan yang terbuka seperti ini, hingga menyebabkan penularan penyakit berlangsung cepat. Sampai saat ini belum ada pengungsi yang mengalami penyakit berat. Jika nanti ada, akan kita rekomendasikan untuk dirawat di puskemas, atau ke rumah sakit milik pemerintah,” terang dr. Endang Firikha.
BELUM ADA KEPASTIAN RELOKASI, POLISI JAMIN KEAMANAN 66 KK KORBAN LONGSOR DI KEDIRI Sebanyak 66 kepala keluarga korban longsor di Desa Blimbing Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, dipastikan akan berlama-lama di pengungsian. Sebab lokasi yang dijadikan rencana relokasi di Perkebunan Secang Su-
Bupati mengajak para korban untuk berdialog bersama. Dalam dialog tersebut warga menginginkan agar diberikan tempat tinggal yang aman. Sementara bupati menjanjikan akan merelokasi mereka ke lahan milik perhutani. “ Kami akan segera berunding dengan perhutani untuk mencarikan lahan yang cocok untuk tempat tinggal mereka. Untuk penanganan sementara, akan kami berikan tanaman sejenis perfensi yang dapat tumbuh dan mencengkeram tekstur tanah ini, supaya tidak mudah longsor,” janji Bupati Haryanti Sutrisno kepada warga masyarakat. Dalam kunjungan tersebut, Bupati Haryanti juga memberikan bantuan kepada para korban. RATUSAN KORBAN TANAH LONGSOR MENGUNGSI Rabu, 25 Februari 2015 merupakan hari yang paling menegangnya bagi masyarakat di Dusun Juron dan Dusun Jeti. Masyarakat sempat panik dan berlarian mencari tempat yang aman. Sebab, pada hari itu mereka mengetahui retakan bukit semakin bertambah lebar dan telah anjlok ke bawah. Sementara tepat dibawah bukit merupakan bangunan rumah mereka. Bersama petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Koramil Mojo dan Polsek Mojo, serta Tim Tanggap Bencana (Tagana) dan perangkat Desa Blimbing, para korban tanah longsor mengungsi ke Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Blimbing I. Ada tiga ruang kelas yaitu, kelas I, 3 dan 6 yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah akhirnya dipakai sebagai tempat pengungsian. Sekretaris BPBD Kabupaten Kediri Wahyu mengungkapkan, masyarakat sadar meminta agar direlokasi, karena daerahnya sudah tidak aman. Pihaknya kemudian mengevakuasi mereka ke Gedung SDN Blimbing I. Petugas juga mendirikan sebuah dapur umum di Balai Desa Blimbing untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum para pengungsi. Sedangkan untuk keperluan Mandi Cuci dan Kencing (MCK) didirikan di dekat lokasi pengungsian.
kesehatan juga berdiri di lokasi pengungsian. Tim kesehatan yang berada di posko tersebut berasal dari petugas dari Puskesmas Mojo. Petugas kesehatan siap memberikan layanan kesehatan secara Cuma-Cuma kepada para pengungsi. Bahkan, tim medis juga siap memberikan surat rujukan apabila pengungsi mengalami penyakit berat. Menurut catatan dari Posko Kesehatan, sejak tiga hari terakhir telah menerima lebih dari 200 orang pasien dari pengungsi. Umumnya, pasien mengeluh sakit kepala, linu-linu, dan tensi darahnya tinggi. Tim medis melakukan pemeriksaan rutin dan memberikan obat kepada pengungsi yang jatuh sakit. Kepala Puskesmas Mojo dr. Endang Firikha mengatakan, faktor utama yang menyebabkan para pengungsi sakit, karena berada di ruang terbuka udara. Sementara cuaca saat ini sedang ekstem, karena musim penghujan. Para pengungsi, khususnya anak-anak rentan dengan kondisi tersebut, hingga mereka jatuh sakit. “ Mereka mengeluhkan sakit kepala meriang
kosewu masih menunggu ijin dari Kementrian Kehutanan. Selama penantian panjang tersebut Kepolisian Polres Kediri Kota siap memberikan jaminan keamanan baik rumah maupun barang-barang milik pengungsi selama ditinggalkan. Pantauan Bhayangkara Dhanapura setelah seminggu berada di tempat pengungsian para korban tanah longsor banyak yang pulang.Selain was-was atas keamanan rumah yang ditinggalkan, warga juga memasuki masa panen jagung yang ditinggalkan sejak mereka mengungsi di SDN Blimbing 1. Jaminan keamanan tersebut disampaikan langsung oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko . “Kami menghimbau agar masyarakat tidak khawatir terhadap keamanan rumah dan barang-barang yang ditinggalkan selama dalam masa pengungsian. Kami akan menjagannya dan menjamin keamanannya,” terang Bambang Widjanarko Baiin, Kamis (5/3). (BD-2/ BD-1)
15
Pemkot Kediri Launching Prodamas Rp 50 Juta Per RT BD-Kediri Kota- Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mulai merealisasikan at Program Pemberdayaan Masyarak ini. 2015 t Mare pada s, ama atau Prod Program Rp 50 juta per Rukun Tetjanji angga (RT) tersebut merupakan r Walikota Kediri Abdullah Abu Baka saat h, ibba Muh Lilik ilnya dan Wak masa kampanye lalu. ng di Program Prodamas 2015 dilaunchi Jaya ) (GOR raga Gelanggang Olah t baya Kota Kediri, pada Rabu 4 Mare s ama Prod an ncur pelu 2015. Pada saat ngan tersebut dihadiri oleh ribuan unda a RT yang terdiri dari dari seluruh Ketu Kediri, dan Rukun Warga (RW) se-Kota Kepala Kelurahan dan Camat. an Peluncuran Prodamas ditandai deng sebedana olis simb ra seca an erah peny Ketua sar Rp 50 juta kepada beberapa ota se-K RT uh selur akili mew yang RT, an Kediri. Selain itu juga diwarnai deng man paha kese nan anga ndat pena al untuk melaksanakan dan mengaw s. ama Prod memSejumlah pejabat yang hadir untuk ra berikan tanda tangan tersebut anta Kediri lain, Kepala Kejaksaan Negeri Kota i Amiek Mulandari, SH, Kapolres Kedir , Baiin ko anar Widj bang Bam Kota AKBP r. dan Walikota Kediri Abdullah Abu Baka
16
r Walikota Kediri Abdullah Abu Baka n mengatakan, Prodamas merupaka sar sebe dana n beria program pem an Rp 50 juta kepada setiap RT, deng ubang pem epat perc mem k tujuan untu amas nan di Kota Kediri. Program Prod kat melibatkan seluruh elemen masyara hingga tingkat bawah yaitu, RT kan “ Pelaksanaan Prodamas berdasar lui mela l mpu terku usulan warga yang forum rembug warga di setiap RT. Dana Rp.50 Juta ini nantinya akan pemdikelola sendiri oleh warga untuk l, sosia omi, ekon tor bangunan disek ap termasuk Infrastruktur (fisik), ” ungk llah Abdu kota Wali Mas Abu, sapaan Abu Bakar. Dalam program Prodamas, Pemkot sar Kediri mengucurkan anggaran sebe RT asing ing-m mas da kepa juta Rp 50 60 dengan komposisi pembangunan sik fi atau tur struk infra k untu persen, 40 persen ekonomi-sosial. Sementara total RT yang terdata dan bisa ng mengakses prodamas sebanyak kura pada bar terse ka Mere . 0-an 1.30 lebih 46 kelurahan, di tiga kecamatan. buPersiapan program Prodamas mem satu pir ham lebih ng kura u tuhkan wakt rtahun, mulai dari perencanaan, pene ukan bent pem m, huku bitan payung
tim pengawas dan lain sebagiannya. ampAda sebanyak 72 orang tim pend ng mble dige telah ing prodamas, yang apem dan atan kegi is tekn ng tenta p haman aturan pelaksanaan. Setia i ping dam men akan ing amp pend sebanyak 20 RT, mulai dari menyudi sun program hingga pelaksanaan lapangan. al Tim pendamping bertugas mengaw kan mus meru m dala RT a para Ketu tidak kegiatan, agar tepat sasaran dan , awal pan taha Pada n. atura i menyalah n tim pendamping bertugas menyusu program bersama RT serta memverifi asing kasi usulan kegiatan di masing-m n. lingkungan RT selama empat bula Proing amp Pend tor Menurut Koordina ga gram Prodamas Agus Mujamil, hing uh selur ini, s ama peluncuran Prod usulan dari masing-masing RT telah aran disusun kedalam Rancangan Angg Belanja (RAB). amas Sementara itu, pelaksanaan Prod pensendiri akan diawasi oleh tim inde a, asisw mah ri terdi rasi) birok den (non at aktivis Lembaga Swadaya Masyarak k (LSM) serta tokoh masyarakat, untu t memastikan program tersebut tepa sasaran dan tidak diselewengkan. (BD-2)
17
BRIGADIR YUSUF POLISI PERAIH JUARA TIGA PENCAK SILAT KEJURPROV JAWA TIMUR
18
Bagai api dengan asap, itulah gambaran antara Brigadir Yusuf dengan pencak silat. Keduanya seakan tidak bisa dipisahkan. Silat menjadi bagian dari diri Yusuf, yang sudah dikenal sejak usia anak-anak. Bahkan, ketika sudah menjadi anggota polisi sekalipun, ia tetap menggeluti olahraga ekstrem itu. Kegemarannya terhadap pencak silat, akhirnya mengantarkannya sebagai juara 3 pada ajang Kejuaraan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 lalu. Brigadir Yusuf memiliki nama panjang Abdullah Yusuf. Dia adalah anggota Polres Kediri Kota sekaligus seorang atlet pencak silat. Lahir di Ujung Panjang, tetapi Yusuf justru membawa harum nama Kota Kediri. Sekilas, Yusuf memang tidak berbeda dengan anggota polisi lainnya. Berbadan tegap, namun tetap ramah. Sehari-hari dia bertugas sebagai anggota kepolisian di Polres Kediri Kota. Yusuf merupakan anggota polisi yang memiliki segudang prestasi, pada cabang olahraga pencak silat Pada Desember 2013 lalu, Yusuf meraih juara 3 di Kejuaraan Pencak Silat Provinsi Jawa Timur. Ia berhasil menyisihkan 23 peserta dari perwakilan Jawa Timur. Pria yang menggeluti pencak silat sejak masih duduk di bangku kelas 1 SMP ini menjadi perwakilan dari Kota Kediri Sebelum mengikuti Kejurprov Jatim, Yusuf pernah mewakili Kota Kediri di Kejuaraan Pencak Silat Tingkap Provinsi Banten “Jayeng Rana Cup”. Kejuaraan tersebut diadakan oleh Ikatan Pencak Silat indonesia (IPSI) Provinsi Banten, pada Novenber lalu. Yusuf berhasil keluar sebagai juara I.
Kemenangannya itu merupakan langkah awalnya untuknya mengikuti seleksi Pra PON, pada September mendatang. Ia berharap bisa lolos seleksi dan mengikuti PON, pada tahun 2015 mendatang. Menjadi bagian dari kontingen Indonesia di kejuaraan Internasional merupakan tekad yang selama ini diidamkan “ Harapan saya bisa menjadi bagian dari kontingen Indonesia yang bisa berlaga di kancah Internasional. Semua pasti mendambakan, begitu juga dengan saya,” ungkap Yusuf. Yusuf mengakui, untuk mewujudkan keinginannya itu tidaklah mudah. Dia dituntut untuk selalu berusaha dan berlatih keras. Itu sebabnya, setiap setelah Sholat Subuh dan sepulang dinas selalu digunakan untuk berlatih pencak silat. Yusuf berlatih dengan tekun. Ambisinya tinggi yaitu menjadi perwakilan Indonesia diajang Asean Games. Biasanya, apabila pagi hari ia manfaatkan w waktu itu untuk berlari dan melakuka melakukan olahraga berat. Diantaranya sit up, push up. Sementara sore hari ia gunakan untuk latihan tehnik-te tehnik-tehnik pencak silat. Yusuf berlatih di ha halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Lembaga Dahwah Islam Indonesia (LDII) Wali Barokah di Kelurahan Burengan, Kediri Kota. Yusuf bercerita, ber prestasi yang selama ini in diraih tidak didapat dengan m mudah. Ia telah berjuang keras dal dalam berlatih. Bahkan, kala itu, tahun 2004 silam, saat dirinya dihadapk dihadapkan pada dua pilihan berat. Yusuf har harus memilih mengikuti pendidikan d di Kepolisian atau menjadi wakil dari dar Sulawesi Selatan pada ajang Kej Kejuaraan Nasional Pencat Silat di Ja Jakarta. Namun, kkarena menjadi polisi merupakan cit cita-cita sejak kecilnya, Yusuf akhirnya memilih untuk mengikuti pendidika pendidikan di kepolisian. Namun, demikian pencak silat juga tidak pernah lepas le dari dirinya. Itu karena, ketika masih ma usia 12 tahun Yusuf sudah mengenal me dan menyukai silat Yusuf me mengaku, mempelajari pencak silat dari tanah kelahirannya. Berbagai tehn tehnik dan fisik ia latih dengan tekun. Ba Bahkan, ketika sudah menjadi polisi, Yusuf Yu selalu meluangkan waktu un untuk berlatih. ”Setiap ada waktu luang lua saya gunakan untuk berlatih,” ungkapnya. Akhirnya, kesempatan yang dulu pernah h hilang, ketika ia mengikuti pendidik pendidikan polisididapat kembali. Pada tahun 2007 ia kembali me mengikuti seleksi masuk KejjurnasPencak Silat mewakili Sulawesi Selatan. Hasilnya dia meraih juara III dan menyisihkan 15 beserta lainnya. (BD-3/BD-2)
Sinergitas Polres Kediri Kota Cegah Radikalisasi BD-Kediri Kota- Dalam rangka melaksanakan program Polri 8 Quick Wins, Sat Binmas Polres Kediri Kota menggelar acara yang dikemas dalam bentuk pencegahan radikalisasi di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota (20/2). Langkah preventif ini, sebagai upaya agar tidak sampai terjadi upaya penggantian ediologi Pancasila. “Kegiatan yang melibatkan Kemenag, Kesbanglinmas dan MUI ini dalam rangka sinergitas penerapan butir pertama quick wins yakni Penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti Pancasila. Sekaligus butir keempat yakni Pembentukan dan pengefektifan satgas Ops Polri kontra radikal dan deradikalisasi ( khusus ISIS ),” kata Kasat Binmas Polres Kediri Kota AKP Sumilih Ditambahkan Sumilih selain upaya pencegahan dengan melibatkan stakeholder, pihaknya bekerjasama dengan Sat Intelkam juga terjun langsung kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan RT/RW dengan melibatkan tiga pilar (Babinkamtibmas, Babinsa dan Kepala Kelurahan. (BD-1)
19
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si , memimpin langsung operasi lalu lintas di jalan-jalan protokol setiap malam Minggu, salah satunya mengantisipasi begal dan balap liar.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si member pengarahan kepada Bintara Remaja (Baja) Polres Kediri Kota
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si memimpin upacara pemakaman Itbidbin Itwaswad Polda Bengkulu AKBP Suci Widyaningsih, SH, yang juga kakak kandung AKP Riko Saksono Kapolsek Semen.
20
Galeri Bhayangkara
Kunjungan Komandan Kodim 0809 Kediri, Letkol (Inf) Purnomosidi di Mapolres Kediri Kota
Kunjungan Kepala Jasa Rahardja Kediri di kantor Kapolres Kediri Kota, AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si
Pertemuan tahunan pelaku industri jasa keuangan 2015 dalam rangka memacu pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan di kantor Otoritas Jasa Keuangan Kediri, 25 Februari 2015.
Kapolres Kediri Kota, AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si melakukan sidak di Pos Semampir
Kunjungan Kapolres Kediri Kota ke Yonif 521 Kediri
Vidcon dengan Wakapolri dan Panglima TNI di Mapolres Kediri Kota
Penjagaan perayaan tahun baru Imlek 2015.
Polisi bersepatu roda menjaga keamanan Car Free Day Jl.Dhoho Kota Kediri setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00 .
21
Bhayangkari Cabang Polres Kediri Kota Fokuskan Pendidikan Anak Usia Dini BD Kediri Kota- Bhayangkari Cabang Polres Kediri Kota, sedang memfokuskan program pendidikan usia dini. Salah satunya bagaimana menciptakan generasi yang luar biasa yang dicetak di lembaga pendidikan dibawah Yayasan Kemala Bhayangkari. Kepada Bhayangkara Dhahanapura, Ketua Cabang Bhayangkari menyampaikan saat ini sedang fokus bagaimana para siswa di TK Bhayangkari (42) nyaman dalam belajar,” Rasa nyaman itu syarat dalam belajar, sementara kondisi bangunan sudah tua, jadi program kita akan segera melakukan renovasi,” kata Veronica Paruntu, BBA yang juga istri Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si Ditambahkan Veronica, apalagi TK Bhayangkari (42) sedang meningkatkan statusnya menjadi terakreditasi A,” Saat ini kami sedang fokus itu juga disamping renovasi bangunan,” tukasnya. Selain, itu Bhayangkari Cabang Polres Kediri Kota, juga fokus pada anak-anak balita salah satunya perhatian pada pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang digelar setiap bulan sekali. Berbagai pembenahan dilakukan antara lain melengkapi berbagai fasilitas yang dianggap kurang. (BD-1)
22
23
Tatap Muka Kapolres Kediri Kota denga Purnawirawan Polri BD-Kediri Kota – Dalam rangka mempererat tali silaturohim antara Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin dengan para purnawirawan Polri pada 10 Februari 2015 kemarin digelar acara tatap muka di Gedung Rupatama Polres Kediri Kota. Acara ini sekaligus pelepasan tiga anggota Polres Kediri Kota yang telah memasuki masa pensiun. Yakni Kompol Cahyono, Kompol Subaryo dan Kompol Totok Mujiarto. Dalam kesempatan tersebut selain tatap muka juga diserahkan bingkisan kepada tiga anggota yang memasuki masa pensiun oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin, S.IK, M.Si ( BD-1)
24
Demi Nyawa, BRI Berikan Bantuan Ambulan Untuk Polres Kediri Kota BD- Kediri Kota- Banyaknya korban kecelakaan yang terlambat tertangani, membuat Bank Rakyat Indonesia Cabang Kediri tergerak. Salah satunya memberikan bantuan ambulan kepada Polres Kediri Kota. Bantuan ambulan diserahkan langsung oleh Kepala Cabang BRI Kediri Primartono Gunawan pada Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin, dalam upacara yang digelar di halaman Mapolres Kediri Kota, (4/3). “Pemberian bantuan ini adalah atas usulan dari kapolres sebelumnya yakni AKBP Budhi Herdi. Awal mulanya, menceritakan banyak sekali korban laka lantas yang tidak tertangani dengan segera, dari luka berat akhirnya meninggal, yang luka ringan jadi luka berat.
Karena ketidaktersediaan ambulan pada saat kecelakaan,” kata Primartono. Ditambahkan Primartono, dari curhatan tersebut pihaknya langsung merespon, “Karena ini masalah kemanusiaan, masalah masa depan seseorang yang terkena musibah. Alangkah indahnya kalau kita bisa berperan membantu korban-korban itu sehingga bisa meminimalisir terjadinya korban,” tambahnya. Bantuan ambulan ini menurut Primartono disamping faktor kemanusiaan juga sebuah bentuk ibadah,” Kita bayangkan yang jadi korban seorang ayah yang memiliki anak istri yang masih tanggungjawab terhadap masa depan keluarganya. Kemudian meninggal hanya karena terlambat penanganan maka kita
akan merasa berdosa,” ujarnya. Primartono menggaris bawahi dari latar belakang itu pihaknya kemudian mengusulkan kepada pimpinan pusat di Jakarta. “Ini suatu keajaiban. Kalau niat baik pasti dimudahkan. Biasanya bantuan ambulan itu untuk rumah sakit belum pernah dibutuhkan untuk instansi seperti kepolisian.Dari latar belakang tadi dan alasan yang jelas, akhirnya setelah tiga bulan datanglah yang kita tunggutunggu,Alhamdulillah,” ungkapnya Sementara itu Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko mengaku sangat bersyukur atas bantuan dari BRI ini. Sehingga Polres Kediri Kota bisa melayani masyarakat Kota Kediri dengan lebih baik. (BD-1)
25
Situs Setono Gedong Makam Syaikh Wasil Guru Sri Mapanji Jayabaya 26
“Survey epigraf Islam yang dilakukan Louis – Charles Damais dalam laporan berjudul L’epigraphie Musulmane Dans le Sud-est Asiatique, inskripsi kuno di makam Setono Gedong Kota Kediri menyebutkan makam seorang “ Al-imam Al-Kamil” Tak lengkap kiranya jika sudah berada di Kota Kediri tapi tidak mengunjungi tempat bersejarah di era Kerajaan Panjalu Kediri di masa Sri Maharaja Mapanji Jayabaya yakni Situs Setono Gedong.
makam seorang “ Al-imam Al-Kamil” yang epitafnya diakhiri dengan keterangan “al-syafii madzhaban alarabi nisban wa huwa taj al-qudha(t) namun tidak terdapat tanggal tepat tentang inskripi tersebut.
Situs Setono Gedong Kota merupakan peninggalan cagar budaya abad ke-12 masehi. Dalam catatan sejarah perjalanan panjang, situs ini sudah cukup di kenal di Indonesia, salah satunya sebagai situs makam guru dari Sri Maharaja Mapanji Jayabaya.
“Menurut Claude Guillot dan Luvik Kalus dalam L’enigmatique Inscription Musulmane du Maqam de Kediriperusakan seperti itu disengaja terbukti dari pukulan –pukulan yang dilakukan oleh orang yang beragama Islam yang paham bahasa Arab, karena para perusak tidak merusak nama Nabi dan al-hijrah al-nabawiyah setelah tanggalnya. Namun apapun situs ini adalah situs yang sangat penting, karena Syaikh Syamsuddin al-Wasil adalah seangkatan Fatimah Binti Maimun yang makamnya di Leran Gresik,” kata Agus Sunyoto yang juga wakil ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU ini.
Agus Sunyoto, penulis buku Atlas Wali Songo yang juga pengamat sejarah wali songo, menceritakan banyak catatan tentang situs Setono Gedong ini. Salah satunya menurutnya hasil survey epigraf Islam yang dilakukan Louis – Charles Damais dalam laporan berjudul L’epigraphie Musulmane Dans le Sud-est Asiatique, inskripsi kuno di makam Setono Gedong Kediri menyebutkan
Masih menurut Agus, pandangan kisah tokoh Syaikh Syamsuddin dalam hubungan dengan Sri Mapanji Jayabaya, digambarkan sebagai hubungan guru dengan murid. Hubungan tersebut disinggung dalam “Kakawin Hariwangsa” pada epilog yang memaparkan keberadaan Mapanji Jayabhaya dan guru penasehatnya dalam gambaran yang menyatakan bahwa Wisynu telah pulang ke surga, tapi turun kembali ke bumi dalam bentuk Jayabhaya pada Zaman Kali untuk menyelamatkan Jawa. “Sebagai titisan Wisynu Sri Mapanji Jayabhaya ditemani oleh Agastya yang merintis dalam diri pendeta kepala Brahmin penasehat raja. Menurut Prof. Dr Poerbatjaraka dalam Agastya in den Archipel, memaparkan hubungan Jayabhaya (titisan Wisynu) dengan gurunya (titisan Agastya) dengan mengutip sajak Kakawin Hariwangsa yang ditulis oleh Mpu Panuluh,” terang Agus. Sebagian orang menafsirkan guru Sri Mapanji Jayabhaya adalah Mpu Sedah. Sementara bagian yang lain menafsirkan bahwa Mpu Sedah adalah guru Jayabaya di bidang sastra, sedangkan bhiksu pandhita adhikara yang disebut dalam Hariwangsa adalah Syaikh Syamsuddin al-Wasil.
“Syaikh Syamsuddin tidak sekedar mengajarkan ilmu perbintangan dan nujum, melainkan menunjukkan pula karamah –karamahnya yang ditunjukkan seperti kesaktian Rsi Agastya. Sebutan bhiksu dan kemudia pandhita, lazim digunakan untuk menyebut tokoh-tokoh Islam pada zaman itu. Seperti makam Fatimah binti maimun yang dalam prasasti Leran disebut susuk (tempat suci,red), sebutan pandhita untuk Syaikh Maulana Malik Ibrahim dan penyebutan Ali Murtadllo sebagai Raja Pandhita di Gresik,” ungkap Agus. Berdasarkan fakta sejarah tersebut, menurut Agus, pihak takmir Masjid Setono Gedong tidak berhak merubah, merusak cagar budaya yang memang diakui keberadaanya oleh BPCB Trowulan. Dalam catatan Bhayangkara Dhahanapura, berdasarkan penelitian (alm) Prof. Dr Habib Mustopo, guru besar Universitas Negeri Malang yang melakukan penelitian menyatakan, Syaikh Syamsuddin al-Wasil yang makamnya di Situs Setonogedong dan juga area komplek makam adalah tempat bersejarah dan merupakan cagar budaya. Menurutnya Syaikh Syamsudin alWasil berasal dari negeri Ngerum /Rum (Persia) yang datang ke Kediri untuk
berdakwah dan atas permintaan Raja Kediri Sri Maharaja Mapanji Jayabaya untuk membahas kitab Musyarar yang berisi ilmu pengetahuan khusus seperti perbintangan (ilmu falak) dan nujum (ramal-meramal). Menurut Habib Mustopo, tokoh Syaikh Syamsuddin inilah yang kiranya telah berupaya menyebarkan dan mengembangkan agama Islam di daerah pedalaman Kediri pada abad 12. Syaikh Syamsuddin sangat dihormati masyarakat Islam di pedalaman. Menurut cerita tutur yang berkembang di masyarakat, makam Syaikh Syamsuddin semula di tempat terbuka. Untuk menghormati jasa-jasannya dibangunlah makamnya oleh seorang Bupati Kediri bernama Suryo Adilogo yang beragama Islam. Oleh karena Bupati Suryo Adilogomenurut sumber historiografi adalah mertua Sunan Drajad putra Sunan Ampel hidup di abad ke-16, maka masuk akal jika makam Syaikh Syamsuddin secara arkeologis berasal dari abad ke16, meski makam itu sendiri sudah ada di kompleks pekuburan Setono Gedong sejak abad ke-12 Masehi. ( Penulis : Imam Mubaroq | pengamat sejarah kediri)
27
Car Free Day Jadi Ajang Kontes Anjing Berbagai Ras” BD-Kediri Kota- Pecinta anjing di Kota Kediri menggelar ajang kumpul bareng di lokasi car free day di jantung Kota Kediri Jl.Dhoho. Kegiatan yang digelar pecinta anjing Kota Kediri cukup mendapat tanggapan dari para pecinta anjing berbagai ras yang dimiliki warga Kota Kediri. Tidak hanya kumpul bareng, para pecinta anjing ini juga pamer keindahan hewan piaraan mereka. Untuk menarik perhatian para penikmat car free day di Jl.Dhoho mereka mendandani anjinganjing dengan pakaian yang indah dan lucu-lucu. Beberapa ras anjing dipelihara oleh penyuka binatang ini, antara Anjing Ras Alaskan Malamute, akita, beagle, Belgian Malinois, boxer,Chihuahua, dachshund, dobermen pinscher, bulldog, German shepherd, golden retriever, Labrador retiever, Korean jindo, maltese,mini pinscher,rotweiller, Pekingese,Pomeranian, shih tzu dan shiba inu, Selain itu Unit Satwa Sat Sabhara Polres Kediri Kota, juga ikut memeriahkan kegiatan “temu kangen” pecinta anjing Kota Kediri ini dengan memerkan atraksi cara anjing didikan Unit K9 menangkap penjahat dan menngatasi kejahatan. (BD-1)
28
Memberi Perhatian Pada Pengrajin Tenun Ikat Bandar BD-Kediri Kota-Kota Kediri selain dikenal dengan tahu takwa dan getuk pisang juga dikenal dengan sentra produksi tenun ikat di daerah Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Tak banyak yang memberi perhatian hingga mau mempromosikan produk andalan Kota Kediri ini. Tapi tidak bagi Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin, ia memberikan perhatian penuh dan terjun langsung melihat di pengrajinya tentang proses produksinya. Tidak hanya melihat dan memberi perhatian, tapi juga membeli. Salah satunya tenun ikat khas Kota Kediri itu dijadikan souvenir bagi para tamu penting dan instansi yang datang di Polres Kediri Kota. Seperti diketahui sejarah awal mula kerajinan tenun ikat Bandar Kidul masih kelam. Kerajinan tenun ikat di Bandar Kidul sempat mengalami kejayaan pada tahun 1970-an sampai 1980-an, akibat adanya kain tenun buatan pabrik yang lebih murah dan lebih banyak motif mengakibatkan kerajinan ini mengalami kemunduran. Pada masa-masa keterpurukan tersebut masih ada beberapa pengrajin yang bertahan dan memulai dari awal. Salah satu pengrajin yang memulai pada
tahun 1989 adalah kerajinan tenun ikat “Medali Mas” Bapak Munawar yang berdiri pada 17 Februari 1989. Selama bertahun-tahun dari awal pendiriannya sampai tahun 2000 kerajinan ini hanya memproduksi sarung goyor. Pada tahun 2001 Ruqoyah istri Munawar, melakukan deversifikasi produk dengan membuat kerajinan tenun ikat yang dipergunakan untuk bahan pakaian. Deversifikasi produk yang dilakukan berupa penambahan warna-warna
baru dan motif baru. Keberhasilan Ibu Ruqoyah dalam mengembangkan produk membuahkan hasil, kerajinan tenun ikat “Medali Mas” menjadi kerajinan tenun ikat terbesar di Bandar Kidul Kota Kediri. Dengan keberhasilannya tersebut pada tahun 2011 Ruqoyah dijadikan wakil Kota Kediri sebagai calon penerima penghargaan upakarti dari pemerintah. Hingga saat ini kerajinan tenun ikat yang bertahan di Bandar Kidul sampai tahun 2011 berjumlah sebelas pengrajin (BD-1)
30
Sosialisasi dan Penyerahan Buku Panduan Penerimaan Anggota Polri BD- Kediri Kota- Bagian Sumber Daya Manusia (Sumda) Polres Kediri Kota melakukan sosialisasi penerimaan anggota polri tahun 2015 di ruang rupatama Polres Kediri Kota kepada Babinkamtibmas se-Polres Kediri Kota. Menurut Kabag Sumda Polres Kediri Kota Kompol Andjar Setijaningrum, S.E penyerahan buku kepada Babinkamtibmas ini dikarenakan Babinkamtibmas adalah bagian dari tiga pilar yang menjadi corong kepolisian di tingkat bawah. “Buku ini merupakan panduan tentang tahapan dalam penerimaan anggota Polri sehingga masyarakat yang berminat menjadi anggota Polri bisa mengetahui dan memiliki gambaran tentang tahapan dalam penerimaan anggota Polri,” kata Kompol Andjar pada Bhayangkara Dhahanapura, Minggu (8/3). Selain sosialisasi melelui Babinkamtibmas Bagian Sumda Polres Kediri Kota juga melakukan sosialisasi secara langsung dan terjun ke masyarakat salah satuya di area car free day Jl.Dhoho Kota Kediri.,” Untuk pendaftaran online bisa melalui website Polri di www.penerimaan.polri.go.id atau untuk mendapat informasi lebih lanjut bisa menghubungi Bagsumda Polres Kediri Kota, Jl.KDP Slamet 2 Kota Kediri,” pungkasnya. (BD-1)
31
(Christian Mens Network) BD – Kediri Kota – Camp Pria Sejati Modul 1 ( Christian Mens Network ) yang dilaksanakan di wisma St Yohanes Desa Puhsarang Kec Semen Kab Kediri pada 5-7 Maret 2015 berlangsung penuh khidmat. Dalam kegiatan ini sedikitnya ada 105 peserta dari Jawa dan luar Jawa (Nias).Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin adalah salah satu peserta yang berperan aktif di kegiatan ini. Visi Misi Kegiatan: 1. Pembentukan Pria Sejati sebagai Kepala Rumah Tangga yang tangguh , sebagai Pelindung sebagai Penolong dan sebagai Pengambil Keputusan yang tepat dalam Berkeluarga / Bermasyarakat. 2. Penyembuh dari Pria Pria yang
32
3. Kesempurnaan seorang pria dan keserupaan dengan Kristus adalah hal yang sama.
telah menyakiti Istri / Keluarga.
9. Semakin anda membangun kehidupan anda diatas prinsip,semakin luruslah jalan anda.
4. Menjadi laki laki adalah masalah kelahiran tetapi menjadi pria sejati adalah masalah pilihan.
10. Perubahan bukanlah suatu perubahan sampai terjadi perubahan.
5. Seorang pria adalah pemimpin atas rumah tangganya dan ciri khas seorang pemimpin adalah bertanggung jawab.
11. Pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal melainkan mereka yang tidak pernah berhenti mencoba.
6. Anda hanya berhak untuk memimpin sampai pada batas anda bersedia melayani
12. Satu ons ketaatan lebih berharga daripada satu ton doa.
7. Katakanlah kepada istri anda setiap hari bahwa dia adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk anda dan anda mencintainya. 8. Bagi pria sejati,dosa adalah dosa,dosa bukanlah sekedar masalah.
13. Seni komunikasi tidak terletak pada kemampuan berbicara tetapi pada kemampuan mendengar. 14. Kedewasaan tidak diukur dari umur,tetapi dari penerimaan akan tanggung jawab. (BD-1)
KAPOLRES KEDIRI KOTA BAKTI SOSIAL KORBAN BENCANA TANAH LONGSOR BLIMBING BD-Kediri Kabupaten- Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, jajaran Polres Kediri Kota bersama TNI dari Kodim 089 Kediri memberikan bantuan kepada para korban bencana tanah longsor yang berada di tempat pengungsian Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Blimbing 1 Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin secara tegas akan memberikan jaminan keamanan baik rumah maupun barang-barang milik korban selama ditinggalkan. Seremonial bakti sosial (baksos) berlangsung di halaman SDN Blimbing 1. Ada sebanyak 66 Kepala Keluarga (KK) korban bencana tanah longsor yang hadir. Mereka berasal dari Dusun Juron dan Dusun Jeti, Desa Blimbing. Sementara Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko datang bersama sang istri dan para pejabat teras Polres Kediri Kota. Sedangkan dari Kodim 0809 Kediri diwakili oleh Kasdim Mayor Infanteri Suko Adi. Tampak hadir Ca-
mat Mojo Teguh Kuncahyo dan Kepala Desa Blimbing Juwairi. Dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Blimbing yang diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan mengatakan, apabila para korban tanah longsor terpaksa harus tinggal di tempat pengungsian karena rekahan tanah di sekitar rumah mereka sudah semakin lebar dan mengkhawatirkan. Para korban akan segera direlokasi ke tempat aman dan didirikan bangunan permanen sebagai tempat tinggal mereka. “ Selama berada disini (pengungsian), mereka mendapatkan bantuan yang cukup. Di Balai Desa Blimbing didirikan sebuah dapur umum. Disana, Tim Tagana (Tanggap Bencana) membantu para pengungsi dalam menyiapkan makanan. Pengungsi sendiri juga ikut membantu disana. Disinipun juga sudah ada fasilitas MCK (Mandi Cuci Kencing) yang dapat dimanfaatkan oleh para pengungsi, serta posko kesehatan,” ungkap Juwairi Dalam sambutannya, Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko mengatakan, bakti sosial
yang dilakukan tersebut erangkat dari kepedulianTNI, Polri serta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah, yaitu warga di Desa Blimbing terdampak bencana tanah longsor. “ Sebenarnya sudah secara dini melalui koramil dan polsek merespon adanya saudarasaudara kita yang terkena musibah bencana ini. Namun perlu ada dukungan lain, dukungan ini tidak hanya sekali, tentunya perlu berkesinambungan. Ini bukti kepedulian dan kerinduan kita untuk membantu masyarakat,” ungkap AKBP Bambang Widjanarko. Selanjutnya, penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko kepada perwakilan korban. Kemudian dilanjutkan oleh Ketua Cabang Bhayangkari Kediri Kota , Ny Veronica Paruntu , Kasdmin dan istrinya. Bantuan tersebut berupa, bahan makanan seperti, beras, mie rebus, telur, obat-obatan dan barang keperluan pengungsi. Bakti sosial tersebut diakhiri dengan makan bersama di ruang kelas SDN Blimbing 1(BD-2)
33
Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko Baiin bersama Forpimda menaiki Panser APS-3 Anoa buatan PT Pindad (Persero) pada acara car free day di Jl.Dhoho Kota Kediri, Minggu (8/3).
Wakapolda Jatim Brigjen Suprodjo W.S berfoto bersama dengan komunitas jeep saat berada di Mapolres Kediri Kota
Wakapolda Jatim Brigjen Suprodjo W.S berfoto bersama jajaran Polres Kediri Kota dalam lawatan komunitas jeep
Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang Widjanarko dan istri berfoto bersama penyanyi Sammy Simorangkir saat di Kediri.
34
Launching T-Bone P4GN, Inovasi Tiada Henti BNN Kota Kediri BD – Kediri Kota - Dalam rangka mensukseskan program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) dengan sasaran utama anak usia dini, Badan Narkotika Nasional Kota Kediri kembali memberikan terobosan baru dengan menghadirkan T-Bone (Teater Boneka). Teater Boneka terobosan BNN Kota Kediri dilengapkapi dengan panggung, karakter boneka serta dibumbui dengan cerita menarik serta cerita bergambar (cergam). TBone (Teater Boneka) ini merupakan bentuk program unggulan BNN Kota Kediri, dengan misi utama mengajak sekaligus mengajarkan pada anakanak untuk menolak dan menjauhi narkoba.
Program ini merupakan perwujudan sebuah sinergi BNN Kota Kediri dengan Universitas Nusantara PGRI Kediri serta Pemerintah Kota Kediri dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat agar anak-anak serta generasi muda terlindungi dari tindak penyalahgunaan narkoba. “Selain itu menjadi ikon bahwa permasalahan narkoba hanya bisa dipecahkan melalui peran aktif semua komponen masyarakat, untuk bersama-sama bersinergi memerangi narkoba,” Kepala BNN Kota Kediri AKBP Lilik Dewi Indarwati Amk, SH,MM. Kegiatan yang digelar meriah di Auditorium Kampus II Universitas Nusantara PGRI Kediri hadir ±600 orang, terdiri dari sejumlah tamu
penting meliputi Kepala BNN Propinsi Jatim Brigjen Pol Drs.Iwan A. Ibrahi), Forpimda, KA Satker terkait se-Kota Kediri, Pejabat dan Mahasiswa UNP Kediri, Muspika, Tokoh masyarakat dan Agama, Organisasi masyarakat, Kepala Sekolah PAUD, TK, SD seKota Kediri, rekan media elektronik dan cetak, LSM, Kepala BNN Kota/ Kab se jajaran JATIM, serta ibu ketua tim penggerak PKK Kota Kediri. Menaggapi gebrakan BNN Kota Kediri, Kapolres Kediri Kota AKBP Bambang W.Baiin, S.I.K., M.Si menyatakan mengapresiasi kegiatan tersebut,”Dengan adanya inovasi dan kreasi dalam upaya P4GN melaui Teater Boneka ini yang sangat menarik.” Terangnya. (BD-1)
35
EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA Oleh: AKP DIDIT PRIHANTORO, S.H., M.H.
EXTERNAL COLLECTOR ILEGAL IDENTIKAH DENGAN BEGAL?
Pembaca budiman, sering kita melihat ,mendengar atau bahkan mungkin kita, saudara kita atau teman kita mengalami menjadi korban atas perampasan sepeda motor atau kendaraan roda empat maupun benda lainnya oleh sekelompok orang atau External Collector yang mengatakan bahwa barang yang kita bawa saat itu belum lunas atau masih menunggak pada sebuah Finance atau leasing.
pedoman polri yang harus di operasionalkan secara optimal guna mewujudkan kepastian bertindak dalam pemberian bantuan dalam pengamanan eksekusi jaminan fidusia , dengan persyaratan sebagaiman, dimaksud dalam pasal 6 maka harus ada :
Yang bahkan tidak segan-segan External Collector melakukan tindakan anarki terhadap debitur sehingga mengakibatkan kerugian jiwa maupun harta benda bagi debitur , orang awam menyebutnya sebagai Begal atau kalangan pemerhati hukum mengatakan lebih identik disebut pelaku perampasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 365 KUHP.
4. 5.
Namun kita tidak serta merta menyalahkan siapa berperan apa? fakta ada juga yang oknum aparat Penegak Hukum yang kurang paham akan hak istimewa bagi perusahaan pembiayaan (Finance ) sebagai pemegang hak fidusia yang dapat melakukan eksekusi langsung dengan pengamanan Kepolisian ketika Debitur cidera janji. Masih ada rasa kuatir dari finance bila disimpan ditempat penyidik yang tidak memiliki tempat penyimpanan barang bukti akan terjadi kerusakan atau penurunan nilai jaminan Fidusia tersebut. Beberapa kegiatan sosialisasi UU No.42 tahun 1999 dan Perkap No 8 tahun 2011 telah dilakukan kepada berbagai elemen masyarakat mulai dari pemangku kepentingan dalam praktik jaminan fidusia sampai dengan lembaga swadaya masyarakat merupakan wujud konkrit sikap proaktif yang dilakukan untuk memberikan pemahaman dan penjelasan terkait mekanisme, ketentuan serta prinsip dari jaminan fidusia dalam rangka menyatukan persepsi seluruh pemangku kepentingan khususnya aparat penegak hukum terhadap implementasi Undang –Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia. Selain itu,melalui media ini juga merupakan momen yang tepat untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang terjadi dalam praktik fidusia, khususnya dalam pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia, seiring dengan telah ditetapkannya Peraturan Kapolri Nomor 8 tahun 2011 sebagai landasan dan
36
1. 2. 3.
Permintaan dari pemohon , Memiliki akte jaminan fiducia , Jaminan fiducia terdaftar pada kantor pendaftaran fiducia , Memiliki sertifikat jaminan fiducia , dan Jaminan fiducia berada di wilayah hukum Indonesia.
Pasal 12 (1) : Kapolres setelah meneriman permohonan pengamanan eksekusi permohonan diteruskan kepada kasubag hukum polres utk dilakukan penelitian kelengkapan dan keabsahan persyaratan sebagaimana pasal 8 ayat(1). Pasal 12 (2) : Kasubag hukum polres setelah melakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memberikan saran tertulis kepada kapolres atas terpenuhinya atau tidaknya persyaratan permohonan pengamanan eksekusi . Pasal 13 (1) : Permohonan pengamanan yang memenuhi syarat , Kapolres memerintahkan Kepala Bagian Operasional untuk mempersiapan , merencanakan, dan melaksanakan pengamanan eksekusi . Sedang didalam amanat pelaksanaan Undang Undang No.42 tahun 1999 tentang jaminan fidusia kewajiban para pihak wajib mendaftarkan perikatan jaminan fiducia ke kantor pendaftaran fidusia konsekuensi yuridis perusahaan mendapat perlindungan secara yuridis untuk itu perlu dipedomani prinsip-prinsip hukum terkait dengan jaminan fidusia sebagai berikut : 1.
Pasal 20 UU No. 42 tahun 1999 bahwa jaminan fidusia akan tetap mengikuti obyek jaminan tersebut berada.
2.
Pasal 27 UU No. 42 tahun 1999 bahwa penerima fidusia memiliki hak yang didahulukan terhadap kreditur lainnya.
3.
Pasal 36 UU No. 42 tahun 1999 menyatakan Undang- Undang memberikan ancaman pidana maksimal 2
(dua) tahun penjara bagi debitur yang mengalihkan jaminan kepada pihak ketiga tanpa seijin penerima fidusia. 4.
Pasal 15 ayat 2 UU No. 42 tahun 1999 bahwa sertifikat fidusia memiliki kekuatan sama dengan eksekusi putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.
5.
Pasal 29 ayat (1) huruf a UU No. 42 tahun 1999 menyatakan bahwa pemegang hak fidusia dapat melakukan eksekusi secara langsung tanpa melalui pengadilan apabila debitur cidera janji.
6.
Pasal 30 UU No. 42 tahun 1999 menyatakan bahwa debitur yang cidera janji wajib menyerahkan obyek jaminan fidusia pada saat kreditur melakukan eksekusi secara langsung.
Hal ini perlu kita pahami bersama, mengingat kompleksitas permasalahan yang terjadi dalam proses eksekusi jaminan fidusia membutuhkan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan didalam mewujudkan situasi yang kondusif bagi setiap pihak yang berkepentingan yang mendukung terciptanya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat maka polri dengan lembaga pembiayaan dan perbankan melalui pengamanan eksekusi jaminan fidusia oleh polri dalam rangka terwujudnya Grand Strategi Polri Tahap II ”Partnerships Building”. Kejelasan dari ketentuan mengenai pendaftaran jaminan fidusia yang telah diatur didalam Undang - Undang tersebut tentunya akan memberikan kepastian hukum kepada para pihak yang berkepentingan, yaitu pemberian hak yang didahulukan (preferent) kepada penerima fidusia terhadap kreditur lain. Dengan demikian penetapan Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2011 diharapkan mampu mengakomodir segala permasalahan dan hambatan yang selama ini dihadapi oleh Polri dalam hal memberikan bantuan pengamanan dalam pelaksanaan Eksekusi Jaminan Fidusia, yang dapat memberikan kepastian hukum dan menjaga Harkamtibmas sehingga memberikan rasa aman dalam pelaksanaan Eksekusi Jaminan Fidusia di tengah masyarakat.
BIBINGAN ROHANI
ISLAM
Sankan Paraning Dumadi Dalam Gambuh Oleh : Melvien Z Asyiqien ( Gus Iing) Pengasuh Ponpes HM Putra Lirboyo Kediri
Gambuh, secara bahasa bermakna ketemu, mengerucut. Dalam istilah mainan adalah orang yang mengendalikan sesuatu atau biasa disebut pawang (missal jaranan). Ada pula yang mengartikan wangkot, keras kepala, tidak bisa dikandhani. Sedang menurut istilan dalam tembang macapat adalah tembang yang mempunyai pesan kesempurnaan sebuah urusan, untuk melakukan persiapan menuju pada tingkatan yang lebih tinggi (setelah pada asmarandana yang berada pada ketidakpastian tujuan hati, maka gambuh seolah sebuah kepasrahan yang tidak putus asa) Dalam kehidupan, tatanan gambuh seperti sebuah Hadits yang di-wirayatkan oleh Sayyid Umar Ibn Khoththob: Terjemahnya : “Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia me-
• •
•
• lihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim) Pelajaran yang terdapat dalam hadits • Disunnahkan untuk memperhatikan kondisi pakaian, penampilan dan kebersihan, khususnya jika menghadapi ulama, orang-orang mulia dan penguasa. • Siapa yang menghadiri majlis ilmu dan menangkap bahwa orang–orang yang hadir butuh untuk mengetahui suatu masalah dan tidak ada seorangpun yang bertanya, maka wajib baginya bertanya tentang hal tersebut meskipun dia mengetahuinya agar peserta yang hadir dapat mengambil manfaat darinya. • Jika seseorang yang ditanya
•
•
•
•
tentang sesuatu maka tidak ada cela baginya untuk berkata: “Saya tidak tahu“, dan hal tersebut tidak mengurangi kedudukannya. Kemungkinan malaikat tampil dalam wujud manusia. Termasuk tanda hari kiamat adalah banyaknya pembangkangan terhadap kedua orang tua. Sehingga anak-anak memperlakukan kedua orang tuanya sebagaimana seorang tuan memperlakukan hambanya. Tidak disukainya mendirikan bangunan yang tinggi dan membaguskannya sepanjang tidak ada kebutuhan. Didalamnya terdapat dalil bahwa perkara ghaib tidak ada yang mengetahuinya selain Allah ta’ala. Didalamnya terdapat keterangan tentang adab dan cara duduk dalam majlis ilmu. Tembang gambuh mengajarkan agar tidak lupa diri karena kedudukan, kekayaan dan kecakapan : “ Ana pocapanipun, hadiguna hadigang adigung, Hadigung paneseti hadigang pun kidang, hadiguna ula ilu, telu pisan mati sampyuh”. Bila orang merasa besar karena kecakapan, kekayaan, kedudukan atau salah satu dari ketiganya, maka sebenarnya itu mati sampyuh, tidak ada gunanya sama sekali. Karena semua serba terbatas dan selalu diminati oleh orang lain. Perlu diingat, bahwa manusia asal-usulnya sama. Awalnya dari saripai atau unsure-unsur yang bersenyawa dalam tanah, kemudian diciptalah Nabi Adam dan Ibu Hawa agar mempertahankan keberadaan manusia melalui proses garis keturunan, dari berbagai suku dan bangsa agar saling memelihara hubungan baik, tidak saling menjatuhkan dan merasa menang. Memelihara ukhuwwah Islamiyyah, Ukhuwwah Wathaniyah dan ukhuwwah Basyariyah. Demi NKRI, mari kita wujudkan kebinekaan kita sebagai sarana kompetisi mewujudkan cita-cita terwujudnya Negara yang Adil makmur, Gemah ripah, Loh jinawi. Merdeka…
37
BIBINGAN ROHANI
KRISTEN
Dr. Drs. Yosia Wartono Rohaniawan Kristen GBI Setia Bakti
Hidup yang Bijaksana “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” (Ibrani 9:27) Penulis kitab Ibrani memberitahukan kepada kita bahwa manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja. Hal ini berarti bahwa kesempatan hidup di dunia ini hanya satu kali juga. Berapa lama hidup manusia di dalam dunia ini? Ada yang mengatakan bahwa Hidup di dunia ini hanya sebentar saja dengan mengatakan “Urip mono paribasan mung mampir ngombe”. Berapa lama orang singgah untuk hidup kecuali sebentar saja. Dan kesempatan hidup yang sebentar di dunia ini hanya sebentar saja. Bahkan dunia dipandang hanya sebagai tempat persinggahan. Dunia hanyalah persinggahan untuk suatu tujuan perjalanan. Jika demikian, maka memperoleh seluruh dunia bukanlah tujuan utama dari hidup ini. Disebutkan bahwa akhir perjalanan hidup di dunia ini adalah penghakiman. Ini artinya bahwa setiap pilihan-pilihan, tindakan-tindakan dan semua yang kita perbuat selama kita hidup di dalam dunia harus dipertanggungjawaban dalam suatu peradilan yaitu peradilan ilahi. Kadang-kadang manusia lupa bahwa setiap perbuatan dan perkataan dalam hidup ini pada saatnya harus dipertanggung jawabkan dalam peradilan yang tidak bisa dipermainkan oleh mafia peradilan. Peradilan dunia bisa saja direkayasa sehingga yang salah dibenarkan dan yang benar dipersalahkan. Orang-orang jahat dengan berbagai tindak kejahatan yang dilakukan bisa saja bebas dari hukuman dunia, namun pada saatnya tidak ada seorangpun yang dapat lari dari hukuman atas tindak kejahatannya. Siapa yang menabur pasti menuai. Barangsiapa menabur angin ia akan menuai badai. Orang-orang yang memboroskan waktu hidupnya
38
untuk bersenang-senang di dalam dunia dengan kekayaan, kedudukan dan kekuasaannya pada akhirnya akan meratap dan menangis. Tidak ada seorangpun yang dapat bebas dari sistem peradilan ilahi. Apa makna dari kebenaran bahwa hidup di dunia ini singkat, lalu mati dan sesudah itu dihakimi bagi kita? Sekalipun keinginan kita ialah ingin hidup seribu tahun lagi, namun bagaimanapun kita pasti akan mati. Apa artinya seribu tahun dibandingkan dengan kehidupan abadi? Kehidupan yang sebentar atau sementara di dalam dunia ini pada saatnya akan berakhir dan kita akan menghadapi penghakiman. Kebenaran ini menyadarkan kita kepada pokok-pokok kebenaran yang memberikan kepada kita kesadaran menjalani hidup yang semestinya: Pertama, kesadaran akan betapa singkatnya hidup di dunia ini membuat kita memahami betapa berharganya waktu di dalam kehidupan kita. Waktu hidup yang singkat ini bersifat menentukan yakni menentukan pada saat kita harus mempertanggung jawabkan dalam penghakiman ilahi. Orang-orang yang mengetahui benar betapa berartinya setiap detik di dalam hidup ini mengatakan: “Time is Money”. Ini tidak dimaksudkan bahwa setiap detik hidup harus digunakan untuk mencari uang. Namun “time is money” adalah ungkapan yang menyatakan betapa berharganya waktuwaktu hidup ini supaya tidak ada yang menyia-nyiakan. Katon Bagaskara memberikan penjelasan melalui salah satu lagunya “bila hidupmu di dunia ini tinggal sehari saja, apa yang akan kau berbuat? Ia katakan bahwa ia akan mengisinya dengan melakukan segala sesuatu yang bermakna”. Ini artinya bahwa tidak pada tempatnya hidup ini dihabiskan dengan bermalas-malas tanpa melakukan sesuatu yang bermakna.
Kedua, sebagai orang-orang yang beragama, sudah barang tentu kesadaran bahwa akhir dari hidup yang singkat ini adalah penghakiman, maka setiap orang beragama akan mengisi hari-hari hidupnya dengan kesalehan yaitu suatu kehidupan yang dilandasi ketaatan kepada hidup keberagamaannya. Jikalau setiap agama mengajarkan kebajikan dalam hubungan dengan sesama, maka dunia ini khususnya bumi pertiwi pasti akan diisi oleh insan-insan yang mengamalkan kebajikan dalam kehidupan bersama. Setiap anggota masyarakat akan mengalami kehidupan bersama yang harmonis dan memberikan rasa tentram dan nyaman. Ketiga, kesadaran akan adanya penghakiman setelah melewati masa hidup di dunia yang singkat, akan membuat setiap orang yang menerima kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin akan bertindak jatinya seorang pemimpin terhadap masyarakatnya, yakni seorang pemimpin yang dapat ngayomi (melindungi), ngayemi (membuat ayem atau tentram), dan ngayani (membuat masyarakat sejahtera). Jikalau hal ini menjadi sifat dan citra hidup pemimpin di negeri kita, maka apa yang menjadi cita-cita luhur bangsa Indonesia yakni masyarakat yang adil dan makmur secara merata akan terwujud. Dengan demikian, marilah kita tingkat kesadaran betapa singkatnya hidup dunia ini. Dunia bukan tujuan akhir dari perjalanan hidup setiap orang sebab dunia ini hanyalah tempat persinggahan untuk minum. Dunia menjadi tempat menjalani kehidupan yang sementara, yang dipenghujungnya kita semua akan diperhadapkan dengan peradilan ilahi. Nabi Musa memberikan nasihat pada kita dalam doanya: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12).
39