policy ? pedoman ? metoda ? model belajar ? ?...?...?
POKOK MASALAHNYA ADALAH ADANYA PERUBAHAN :
MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI
TERUSIK KARENA “MUNGKIN “ : • KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK, APA PERLU DIUBAH. • KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI ITU SENDIRI BELUM JELAS TAPI DIRASA AKAN MENGIKAT. ATAU KITA MEMANG TIDAK MAU BERUBAH (KEMAPANAN
><
PERUBAHAN)
KONDISI GLOBAL :
PERSAINGAN PERSYARATAN KERJA PERUBAHAN ORIENTASI
PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN
PERUBAHAN KURIKULUM
PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN, BELAJAR DAN MENGAJAR
PERUBAHAN PEMBELAJARAN
LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN MASALAH •• Penataan MASALAH Penataan Lembaga Lembaga INTERNAL INTERNAL •• Penataan Penataan Arah Arah dan dan Tujuan pendidikan Tujuan pendidikan PERG.TINGGI PERG.TINGGI Penataan Program Program DI DI INDONESIA INDONESIA •• Penataan Studi. Studi.
KURIKULUM NASIONAL 1994 (( no. no. 056/ 056/ U/ U/ 1994 1994 ))
KONTEKS KONTEKS ILMU/ ILMU/ IPTEKS IPTEKS
•• MKU MKU •• MKDK MKDK •• MKK MKK
MASALAH MASALAH •• EKSTERNAL EKSTERNAL •• (TATANAN (TATANAN •• GLOBAL) GLOBAL)
Persaingan Persaingan Perubahan Perubahan Orientasi Orientasi Lembaga Lembaga Pendidikan Pendidikan Perubahan Perubahan Persyaratan Persyaratan kerja kerja
KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL (( no. no. 232/ 232/ U/ U/ 2000.) 2000.)
FENOMENA ANTHROPOS ANTHROPOS KONTEKS KONTEKS FENOMENA FENOMENA TEKNE TEKNE KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN FENOMENA FENOMENA FENOMENA OIKOS OIKOS FENOMENA FENOMENA ETNOS ETNOS
DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000
fenomena anthrophos
dicakup dalam pengembangan manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
fenomena tekne
dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan untuk mencapai derajat keahlian berkarya.
fenomena oikos
dicakup dalam kemampuan untuk memahami kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.
ADA PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM
BERBASIS PADA ISI KEILMUAN ADANYA KONSORSIUM SAINS,TEKNOLOGI , SENI
BERBASIS PADA KEBUDAYAAN
KONSEP UNESCO ( 4 PILAR PENDIDIKAN ) learning to know learning to do learning to be learning to live together
KEMAMPUAN MINIMAL PENGUASAAN PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN SIKAP SESUAI SASARAN KURIKULUM PROGRAM STUDINYA PENILAIAN OLEH PERGURUAN TINGGI SENDIRI
KOMPETENSI SESEORANG
UNTUK DAPAT MELAKUKAN TINDAKAN CERDAS, PENUH TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SYARAT UNTUK DIANGGAP MAMPU OLEH MASYARAKAT
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DI BIDANG PEKERJAAN TERTENTU PENILAIAN DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT PEMANGKU KEPENTINGAN
Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai kompetensi ( 5 elemen kompetensi ) yang sesuai kebutuhan stakeholders , berupa : •
Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs)
•
Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)
•
Kebutuhan profesional (professional needs)
•
Kebutuhan generasi masa depan (aspek scientific vision)
SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KELOMPOK MATA KULIAH
KURIKULUM INTI
KURIKULUM INSTITUSIONAL
1. Kelompok Pengembangan Kepribadian ( MPK ) 2. Kelompok Keilmuan dan Ketrampilan ( MKK ) 3. Kelompok Keahlian Berkarya ( MKB )
40% - 80%
4. Kelompok Perilaku Berkarya ( MPB ) 5. Kelompok Berkehidupan ( MBB ) Bermasyarakat
INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia. INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb. KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
1. KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI UNESCO. 2. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT OLEH DUNIA KERJA GLOBAL. 3. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS NASIONAL.
Dasar Pertama : Kurikulum yang disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO ( The International Comission on Education for the 21 st Century ) EMPAT PILAR PENDIDIKAN Learning to know Learning to do Learning to be Learning to live together Life long learning
Dasar kedua : DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA PENGUASAAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN :
• • • • •
Analisis dan sintesis. Menguasai IT/computting. Managed ambiguity. Communication. 2 nd language.
ATTITUDE :
• Kepemimpinan. • Teamworking. • Can work crossculturally. PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT :
• Terlatih dalam etika kerja. • Memahami makna globalisasi. • Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.
Dasar ketiga : Usaha penyepadanan PERSYARATAN KERJA Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan : • analisis dan sintesis • menguasai IT/computting • managed ambiguity • communication • 2 nd language Attitude : • kepemimpinan • teamworking • can work crossculturally Pengenalan sifat pekerjaan terkait : • Terlatih dalam etika kerja • Memahami makna globalisasi • Fleksibel thd pilihan pekerjaan
IBE UNESCO learning to know learning to do learning to be
learning to live together
KURIKULUM INTI & INSTITUSIONAL Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan ( MKKK )
Matakuliah Keahlian Berkarya ( MKKB )
Mata kuliah Perilaku Berkarya ( MKPB )
Mata kuliah berkehidupan bersama ( MKBB )
MK Pengemb. Kepribadian ( MKPK )
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002. TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI ELEMEN KOMPETENSI
KURIKULUM INTI
KURIKULUM INSTITUSIONAL
Kompetensi Utama
Kompetensi Kompetensi Pendukung Lainnya
40% - 80 %
20% - 40%
1. Landasan kepribadian. 2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan. 3. Kemampuan berkarya.
0% - 30%
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya. 5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat. Kompetensi Utama ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
• KOMPETENSI UTAMA :
Kemampuan minimal untuk menampilkan unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan penciri program studi. • KOMPETENSI PENDUKUNG :
Kemampuan yang gayut dan dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas PT yang bersangkutan. • KOMPETENSI LAIN :
Kemampuan yang ditambahkan yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan lingkungan PT.
KELOMPOK MATA KULIAH ( pada SK Mendikbud no 232/U/2000) BUKAN SASARAN DARI PENYUSUNAN KURIKULUM TETAPI YANG MENJADI SASARAN PENYUSUNAN KBK ADALAH TERCAPAINYA KELIMA ELEMEN KOMPETENSI ( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)
Pengertian KOMPETENSI :
Seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu. ( SK. Mendiknas No.045/U/2002 ).
Merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. ( Mulyana 2000 ).
Spesification of knowledge and skill and the appication of that knowledge and skill to the standart of performance required by the standards or learning outcomes. (Jones J, Malcohm,2000). A statement which describe integrated demonstration of a cluster of related skills and attitude that are measureable and observable necessary to perform a job independently ( Hamlin, 1994 ). Knowledge, skill and attitude needed to perform an ability to do a certain job / proffesion ( Tillman, 1996 ).
PENGERTIAN KOMPETENSI
AFEKTIF
KOGNITIF
PSIKOMOTOR
PADA PRINSIPNYA ADALAH MEMPERSIAPKAN SESEORANG DENGAN KUALIFIKASI KESARJANAAN, YANG SIAP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN CEPAT YANG MUNGKIN DIHADAPINYA DALAM PROFESI ATAU LAPANGAN KERJA YANG DIGELUTINYA.
BASIC SKILL GENERIC SKILL TRANSFERABLE SKILL
STANDART KOMPETENSI PROFESI / BID. KERJA
• KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH : SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN DAN PELAJARAN SERTA CARA PENYAMPAIAN DAN PENILAIANNYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI.
CIRI-CIRI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI • Menyatakan kompetensi secara jelas dari proses pembelajaran bidang studinya ; • Proses pembelajaran memberi bekal kepada tercapainya kompetensi dan berfokus pada mahasiswa; • Lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif ,secara utuh; • Proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan untuk mendemonstrasikan kognitif, psikomotorik dan afektif (evaluasi proses & hasil ).
DOKUMEN
KEGIATAN NYATA
( CURRICULUM PLAN )
( ACTUAL CURRICULUM )
SERANGKAIAN MATA KULIAH
PROSES EVALUASI ( ASSESSMENT )
SILABUS
PENCIPTAAN PROSES PEMBELAJARAN
PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN ( GBPP - SAP )
SUASANA PEMBELAJARAN
SECARA SPESIFIK YANG BERUBAH ADALAH : 1. PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM 2. PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI 3. SEBAGAI KONSEKUENSINYA DIPERLUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN .
KURIKULUM BARU YANG SELALU BERUBAH • JUMLAH MATA KULIAH • BESARNYA SKS MATA KULIAH • ISI MATERI MATA KULIAH • SUSUNAN MATA KULIAH • NAMA DAN KODE MATA KULIAH • RUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN • SARANA PEMBELAJARAN
YANG SULIT BERUBAH • BENTUK PEMBELAJARAN ( BENTUK DAN MACAM TUGAS ) ( CARA MENILAI / ASSESSMENT ) • PARADIGMA PENDIDIKAN ( MENGAJAR / MENDIDIK ) ( TEACHING / LEARNING ) ( AKADEMIK / PROFESIONAL ) ( KEMAPANAN / PERUBAHAN )