Pola Tujuan Orientasi Data Syahril Efendi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Pola digambarkan sebagai suatu proses yang memiliki banyak tahapan dimana gambaran perwakilan-perwakilan-perwakilan dari susunan program dan prosedur disatukan dengan syarat-syarat informasi. Penjelasan ini diperjelas oleh Freeman [Free 80] : “Pola adalah suatu aktivitas yang menyangkut dan berhubungan dengan pengamblan keputusan-keputusan utama/pokok, dan seringkali dari sebuah sususnan yang dialami yang terbagi atas hubungan timbal balik dari bagian-bagin ditingkatkan yang tertinggi dan operasi-operasi yang logis, yang rumit pada tingkatan yang terendah.” Pola adalah pengerak informasi tentang metode-metode perangkat lunak yang diambil dari pertimbangan bidang informasi. Metode aliran sebuah data dan pola tujuan disajikan di bab ini. Sasaran metode ini menetapkan pendekatan secara teratur bagi permulaan dari susunan kode-pandangan secara luas mengenai perangkat lunak dan pendukung dari arsitek. 1. POLA DAN ALIRAN INFORMASI Gambaran mengenai aliran informasi adalah satu dasar dari syarat-syarat analisis yang yang kita sebut pemeriksaan daerah informasi yang diawali dengan sebuah susunan pokok. Informasi dapat digambarkan sebagai aliran yang terus menerus melalui suatu rangkaian dari perubahan bentuk sebagai perkembangan dari informasi yang dimasukkan ke hasil informasi yang dikeluarkan. Diagram aliran yang data (DFD) digunakan sebagai suatu alat grafik untuk menggambarkan suatu aliran data. Aliran data-pola tujuan menegaskan suatu bilangan dari pola-pola yang berbeda yang merubah aliran informasi ke dalam susunan kode. 1.1. Penyumbang – penyumbang Aliran data pola tujuan sering disebut “Pola susunan” yang memiliki dalam konsepkonsep pola terbaru yang ditekankan pada pengaturan (DEN 73), pola atas bawah (WIR 71), dan susunan pembubuhan kode (DAH 72, LIN 79). Bagaimanapun aliran data-pola tujuan melakukan pendekatan secara luas. Tehnik pelaksanaan ini dengan tegas menggabungkan aliran informasi ke dalam penyelesaian pola. Steve, Mycrs, Constantinc (STE 74) telah lebih dulu menganjurkan pola perangkat lunak berdasarkan aliran data melalui cara pekerjaan awal yang diperhalus dan disajikan dalam buku-buku oleh Myers (MYE 78), Yourdon (YOU 79) dan Constantine.
1 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
1.2. Luas Daerah Penggunaan Setiap pembuatan pola perangkat lunak memiliki kelebihan dan kekurangan. Suatu faktor pemilihan yang penting dan ketat untuk sebuah pembuatan pola adalah penerpan yang meluas kemana dia bisa. Aliran data-pola tujuan yang dapat diterima melalui jarak lebar dari daerah penerapan atau penggunaan. Kenyataannya, karena semua perangkat lunak. Sebuah aliran data, pendekatan tujuan untuk pola adalah berguna sekali ketika informasi diselesaikan secara teratur, berturut dan keberadaan susunan data tidak kaku. Contohnya: penerapan-penerapan pengawasan mikroprosesor, cara-cara pemeriksaan angka-angka yang rumit, persiapan pengawasan dan keahlian-keahlian yang lain dan penerapan perangakat lunak ilmiah jatuh pada kategori ini. Perluasan aliran data-pola tujuan disebut DARTS (GOM 84), penyesuain pendekatan ke waktu yang sebenarnya merupakan gangguan penggunaan-penggunaan pengerak. Tehnik-tehnik aliran data-pola tujuan juga dapat dipakai pada penerapan pengolahan data-data dan dapat dipergunakan dengan baik walaupun ada susunansusunan data yang masih kaku. Ada beebrapa masalah, dimana sebuah pertimbangan aliran data ada dipersoal tambahan data yang erbaik. Seperti dalam penerapan-penerapan. Contoh : jarinagan awal data, jaringan-jaringan ahli, permukaan tujuan sasaran. 2.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PENYELESAIAN POLA
Aliran data pola-pola tujuan memberikan peralihan yang sesuai dari informasi yang digambarkan (misalnya : bagan aliran data ) dimuat dalam sebuah perincian syarat-syarat perangkat lunak untuk penjelasan sebuah pola dari susunan rencana. Pealihan dari informasi ke susunan dilengkapi sebagai bagian dari 5 tahap penyelesaian, yaitu : 1. Tipe dari aliran informasi yang telah ditentukan 2. Terdapat batasan-batasan aliran 3. DFD dipetakan ke dalam susunan rencana 4. Pengawasan ketat ditegaskan dengan pembuatan 5. Susunan yang dihasilkan mengunakan ukuran-ukuran pola heuristic. Tipe aliran data adalah penggerak data untuk kewajiban pendekatan pembuatan data di tahap 3. 2.1. Pergantian Bentuk Aliran Pada penarikan kembali bentuk sususnan pokok (bagan aliran data tingkat 10), keterangan harus masuk dan keluar melalui perangkat lunak dalam suatu bentuk keadaab yang banyak sekali, contohnya : golongan data di sebuah papan tuts, nada/bunyi di sebuah telefon, dan gambar-gambar di sebuah tampilan (layar komputer). Gambar grafik komputer adalah seluruh bentuk dari informasi keadaan yang banyak sekali. Seperti keadaan data harus diubah ke bentuk bagian dalam dari penyelesaian. Informasi data keterangan memasuki susunan sepanjang garis-garis earnya yang mengubah rupa data ke bentuk dalam dan ditandai sebagai “aliran yang baru masuk”. Pada inti perangkat lunak terjadi sebuah perubahan. Data yang baru masuk melalui sebuah pusat pengubah dan mulai bergerak sepanjang garis-garis edar yang sekarang mengantar keluar perangkat lunak. Data yang bergerak di sepanjang garis-garis edar ini 2 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
sebut aliran yang keluar. Secara keseluruhan aliran dari data terdapat pada sebuah gaya rentetan dan dikuti oleh satu atau beberapa saja, jalan kecil yang merupakan “Garis-garis lurus”. Ketika sebuah bagian dari satu bagan aliran daat memperagakan ciri-ciri ini maka perubahan bentuk aliran akan hadir. 2.2. Transaksi Aliran Bentuk jaringan asam menunjukkan perubahan aliran. Oleh karena itu ada kemungkinan untuk memberi ciri kepada semua aliran data ke dalam kelompok ini. Bagaimanapun aliran informasi selalu digolongkan oleh satu item data yang disebut transaksi, yang menggerakkan aliran data lain sepanjang satu atsu banyak garis-garis edar. Transaksi aliran digolongan pada pengerakan data sepanjang garis edar yang sedang naik (disebut juga edar penangkapan) yang merubah informasi daerah luar ke dalam sebuah transaksi. Transaksi ini dinilai dan didasarkan atas nilainya, dimulai dengan aliran sepanjang satu dari banyaj gerakan garis-garis edar. Pusat aliran informasi dari banyak gerakan garis-garis edar berasal disebut sebuah transaksi pusat. Harus dicatat bahwa dalam sebuah DFD untuk sebuah jaringan yang lebar, kedua perubahan dan transaksi aliran informasi sepanjang gerakan garis edar mungkin memiliki ciri-ciri perubahan aliran. 2.3. Persiapan Pemisahan Pola mulai dengan penilaian dari tingkat dua atau tingkat tiga diagaram aliran data. Kelompok aliran informasi (yaitu : pergantian bentuk atau transaksi aliran) sudah jelas, dan batas-batas aliran yang digambarkan perubahan bentuk atau transaksi pusat ditetapkan. Berdasarkan batasan-batasan lokasi perubahan-perubahan bentuk (gagasangagasan DFD) dipetakan ke dalam susunan rencana sebagai pengatur. Ketepatan pembuatan peta dan ketentuan mengatur dinyatakan oleh pembagaian, pengawasan atas bawah dalam bentuk (persiapan) yang disebut “pembuatan” dan mempergunakan garis pedoman untuk pengaturan hasil yang baik. Bagaimanapun, perbedaan dan penyesuaian dapat dan bisa terjadi. Atas semua itu, pola perangkat lunak menuntut pertimbangan manusia yang sering melebihi “aturan” dari sebuah cara. 3.
PERUBAHAN BENTUK ANALISIS/ PEMERIKSAAN
Perubahana bentuk pemeriksaan/analisi adalah tahapan-tahapan kunmpulan dari pola yang mengijinkan sebuah DFD dengan ciri-ciri perubahan bentuk aliran menjadi dipetakan ke dalam suatu pengarah penegasan sebelumnya untuk sususnana rencana. Di bagian ini, perubahan bentuk pemeriksaan dijelaskan dengan mempergunakan tahapantahapan pola untuk sebuah contoh jaringan suatu bagaian dari keamanan perangkat lunak “tempat tinggal yang aman”.
3 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
3.1. Sebuah Perumpamaan Jaringan keamanan tempat tinggal yang aman mencerminkan dari banyak komputer berdasarkan hasil dan jaringan yang sedang digunakan hari ini. Penerima hasil dunia yang sebenarnya dan bereaksi mengalami perubahan. Ini juga mempengaruhi sebuah pengguna melalui serangkaian dari contoh pemakaian-pemakaian dari tampilan menurut angka awal. Selama keperluan pemeriksaan, lebih rinci lagi bentuk-bentuk aliran akan dibuat untuk tempat tinggal yang aman sebagai tambahan pengawasan dan perincian persiapan, keperluan-keperluan penerjemah dan berbagai keperluan ilmu bentuk juga diciptakan. 3.2. Tahapan-tahapan Pola Contoh diatas akan digunakan untuk melukiskan setiap tahap dalam pemeriksaan perubahan bentuk. Tahapan dimulai dengan penilaian kembali dari pekerjaan yang telah dilakukan selama pemeriksaan keperluan dan kemudian bergerak ke arah perkembangan susunan rencana. Tahap 1. Meninjau Bentuk Susunan Pokok Bentuk susunan pokok meliputi DFD tingkat sepeluh dan mendukung iformasi. Dalam keadaan sebenarnya tahap pola dimulai dengan penilaian kedua perincian jaringan dan perincian perangkat lunak. Tahap 2. Meninjau dan Menyaring Bagan-bagan Airan Data Untuk Perangkat Lunak Keternagan di dapat dari isi bentuk-bentuk pemeriksaan syarat-syarat keperluan perangkat lunak disaring untuk menghasilkan perincian yang erbaik. Sebagai contoh : DFD tingkat satu dan dua untuk menangkap syarat diperiksa dan diperoleh bagan aliran data yang memperagakan keterpaduan yang relatif tinggi. Itu merupakan penyelesaian secara tidak langsung oleh penyelenggaraan perubahan bentuk tunggal, kegunaan yang jelas bisa dilaksanakan sebagai pengatur dalam tempat tinggal perangkat lunak yang aman. Oleh karena itu, DFD berisi cukup rinci untuk sebuah potongan pertnma di pola dari sususnan rencana menangkap siaran sususnan pokok dan kita teruskan tanpa ada penggolongan. Tahap 3. Menentukan Apakah DFD sudah Berubah Bentuk atau Ciri-ciri transaksi Alam Umumnya aliran informasi dalam sebuah jaringan dapat selalu ditunjukkan sebagai perubahan bentuk. Bagaimanapun, ketika kenyataan ciri-ciri transaksi berjumpa, dianjurkan membuat peta dengan pola yang berbeda. Dalam tahapa ini, pembuatan pola memilih secara keseluruhan (macam-macam perangkat lunak). Penggolonganpenggolongan secara luas dijelaskan di atas.
4 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Menaksir DFD kita dapat melihat data yang masuk ke perangkat lunak sepanjang satu garris edar yang baru masuk dan keluar di sepanjang jalan keluar di tiga garis edar. Pusat transaksi yang tidak jelas dinytakan secara tidak langsung (walaupun perubahan bentuk mungkin dirasakan sebagai keadaan dalam tanapa bahaya). Oleh karena itu, syarat-syarat perubahan secara keseluruhan akan diambil unutk keperluan informasi. Tahap 4. Memisahan Perubahan Bnetuk Pusat Melalui Penggolongan yang Baru Masuk dan yang Keluar Batas-batas Aliran Pada bagian yang terdahulu aliran yang baru masuk sebagai sebuah garis edar dimana informasi dirubah dari bagian luar ke bentuk bagian dalam. Batas aliran yang baru masuk dan keluar dapat diterjemahkan secaa mudah. Itulah, dalam aliran sebgai tempat –tempat pembatas. Kenyataanya, pemecahan-pemecahan pola pilihan lainnya dapt diperoleh melalui pemempatana dari batas-batas aliran. Walaupun perawatan akan diambil ketka pembatas-pembatas perbedaan dari satu gagasan sepanjang sebuah garis edar secara umum akan terjadi tubrukan kecil di susunan rencana akhir. Perubahan bentuk gelembang-gelembung terdiri dari perubahan bentuk pusat terletak dalam pembatas-pembatas dua tanda titik yang bergerak dari atas ke bawah. Pembatas aliran yang baru masuk memisahkan penangkap pembacaan dan memperoleh keterangan balasan bisa di kemukakan. Tekanan dalam tahapan-tahapan pola harus menyeleksi pembatas-pembatas yang cukup beralasan. Tahap 5. Melakukan Pembuatan Tingkat Pertama Susunan rencana diawakili sebuah pengawasan pembagian atas-bawah penyelenggaraan yang menghasilkan sebuah susunan rencana dimana tingkat yang terbatas mengatur tampilan kebanyakan pemakaian, perhitungan dan hasil kerja. Tingkat pertengahan mengatur penyelenggaraan beberapa pengawasan dan melakukan kelayakan kerja. Bila saluran perubahan dijumpai, DFD dipetakan pada sebuaah struktur spesifik yang memberikan kontrol untuk proses yang baru masuk, perubahan, dan informasi keluar. Kontroller utama berada pada puncak struktur program yang berfungsi mengkoordinasi fungsi kontrol sub koordinat yang berikut : Kontroller proses informasi yang baru masuk mengkoordinir penerimaan seluruh data yang masuk. Kontroller saluran perubahan yang mengawasi seluruh operasi pada data dengan bentuk internalisasi (misalnya : sebuah modul yang mmebutuhkan berbagai prosedur perubahan data) Kontroller proses informasi yang keluar yang mengkoordinir produksi informasi yang dihasilkan. Jumlah modul pada tingkat pertama harus dibatasi pada tingkat minimum yang dapat meyelesaikan fungsi kontrol dam masih mempertahankan penggadaan yang baik dan karakteristik kohasi. Melanjutkan sub sistem monitor sensor untuk safehome. Setiap modul kontrol diberi nama yang menyatakan fungsi kontrol modul sub ordinat. 5 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Tahap 6. Melakukan Pemfaktoran Tingkat Kedua Pemfaktoran tingkat kedua diselesaikan dengan memetakan setiap perubahan DFD ke dalam modul yang tepat yang terdapat dalam struktur program. Berawal pada batasan pusat perubahan dan bergerak ke arah luar jalur pemasukan dan kemudian keluaran, perubahan dipetakan ke dalam tungkat sub ordinat struktur program. Melukiskan pemetaan satu antara perubahan DFD dan modul perangkat lunak, pemetaan yang berbeda-beda sering saja terjadi. Dua atau tiga bubble dapat digabungkan dan digambarkan sebagai satu modul ataupun bubble tunggal dapat dikembangkan dua atau beberapa modul. Pertimbangan praktis dan pengukuran kwalitas desain mendikte hasil pemfaktoran tingkat kedua. Pemetaan sederhana satu-satu dari pada bubble dengan modul dapat diamati dengan mengikuti saluran dari batasan luar pusat perubahan. Kajian dan penyaringan dapat mengakibatkan perubahan dalam struktur ini, tetapi dapat berfungsi sebagai deain potongan pertama. Pemfaktoran tingkat kedua utuk saluran yang masuk mengikuti cara yang sama. Pemafaktoran kemudiam diselesaikan dengan bergerak ke arah luar dari batasan pusat perubahan pada sisi saluran yang masuk. Pusat perubahan perangkat lunak subsistem monitor sensor dipetakan agak berbeda. Setiap perubahan data ataupun perubahan kalkulasi sebagian perubahan data DFD dipetakan ke dlam sub ordinat modul terhadap kontroller perubahan. Modul yang dipetakan dengan cara di atas menunjukkan sebuah desain awal dari struktur program. Walaupun modul dinamai dalam sebuah cara yang menyatakan fungsi, narasi pemrosesan singkat (yang dikutip dari PSPEC yang diciptakan selama permodelan analisa) akan dituliskan. Naratif menggambarkan : Informasi yang keluar masuk pada modul (deskripsi interface) Informasi yang diterima kembali olehnsebuah modul diterima misalnya data yang disimpan dalam sebuah struktur data lokal. Naratif procedure yang menunjukkan point-point dan tugas keputusan utama Pembahasan ringkas (misalnya file I/O, karakteristik yang tergantung pada perangkat lunak, ketentuan pengaturan waktu) Naratif berfungsi sebagai spesifikasi desain generasi pertama. Namun demikian, penyaringan dan penambahan kemudian terjadi secara teratur selama periode desain ini berlangsung. Tahap 7. Menyaring Struktur Program “Potongan Pertama”, dengan Memakai Heuristic Desain untuk Mutu Perangkat Lunak yang Meningkat Struktur program potongan pertama senantiasa dapat disaring dengan menggunakan konsep model bebas. Modul dapt dikembangkan dan dipersempit untuk menghasilkan pemfaktoran yang peka, kohesi yang baik, penggandaan minimal dan yang palinga penting sebuah struktur yang dapat dilakukan tanpa mengalami kesulitan, diuji tanpa menghadapi kebinggungan dan dapat diperoleh tanpa adanya rasa kejenuhan.
6 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Penyaringan idikte dengan pertimbangan praktis dan pengertian umum. Misalnya, ada kesempatan ketika kontroller untuk saluran data yang masuk sepenuhnya tidak diperlukan, bila proses input diperlukan dalam sebuah modul yaitu sub ordinat terhadap kontroller perubahan, bila penggandaan tinggi terhadap global tidak dapat dicapai. Ketentuan perangkat lunak yang digandakan dengan penilaian manusia adalah penilaian akhir. Banyak perubahan dapat dibuat terhadap struktur potongan pertama yang dikembangkan untuk sub sistem monitor safehome. Diantara kemungkinan-kemingkinana itu : ¾ Kontroller pemasukan dapt dibuang bila dianggap tidak penting kalau bidang saluran pemasukan tunggal yang akan disusun. ¾ Sub struktur yang dikembangkan dari saluran perubahan bisa dipersempit ke dalam modul estabilish alarm yang conditions (yang sekarang akan meliputi pemrosesan yang dinyatakan oleh select phone number, kontroller perubahan tidak dibutuhkan dan sedikit dibutuhkan penurunan kohesi. ¾ Format display model dan generate display dapat dipersempit ke dalam sebuah model baru yang disebut dengan produce display. Tujuan daripada tujuh langkah terdahulu adalah untuk mengembangkan sebuah gambaran perangkat lunak secara umum. Yaitu, bila struktur telah ditentukan, kita dapat menilai dan menyaring arsitektur perangkat lunak dengan memandangnya secara keseluruhan. Modifikasi yang dibuat pada waktu ini sedikit memerlukan pekerjaan tambahan tetapi dapat berdampak pada mutu kemampuan perangkat lunak. 4.
ANALISA TRANSAKSI
Pada berbagai pemakaian lunak, item data tunggal memicu satu atau sejumlah saluran informasi yang mempengaruhi fungsi yang dinyatakan oleh item data pemicu. Iterm data, yang disebut transaction, dan karakteristik salurannya yang bersesuaian telah dibahas dalam bagian 1.2. Dalam bagian ini kita mempertimbangakan langkah-langkah desain yang dipakai untuk menguji saluan transaksi. 4.1. Sebuah Contoh Analisa transaksi akan dilukiskan dengan mmepertimbangkan sub sistem interaksi pemakai perangkat lunak Safchome. Perintah pemakai dan arus data ke dalam sistem dan menghasilkan arus informasi tambahan sepanjang salah satu dari tiga jalur tindakan. Iterm data tunggal, tipe perintah, menyebabkan arus data keluar dari pusat. Oleh karena itu, keseluruhan karakteristik arus data adalah berorientasi terhadap transaksi. Perlu dicatat bahwa arus informasi sepanjang dua dari tiga jalur tindakan mengakodinir arus masukan tambahan (misalnya parameter sistem dan data adalah input pada bidang tindakan “perubahan”). Setiap bidang tindakan mengalir ke dalam perubahan tunggal, pesan display dan status.
7 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
4.2 Langkah-langkah Desain Langkah-langkah desain untuk analisa transaksi adalah ama, dan dalam beberapa kasus identik dengan langkah-langkah untuk analisa perubahan (bagian 1.3). Perbedaan pokok terletak pada pemetaan DFD pada struktur program : Langkah 1 : Mengkaji model sistem dasar Langkah 2 : Mengkaji dan menyaring diagram arus data untuk perangkat lunak. Langkah 3 : Menentukan apakah DFD memiliki perubahan maupun karakteristik arus transaksi. Langkah 1, 2 dan 3 adalah sama dengan langkah-langkah yang bersesuaian dalam analisa perubahan. Langkah 4 : Mengenali pusat transaksi dan sigat-sifat arus sepanjang masing-masing jalur tindakan. Lokasi pusat transaksi dapat segera dilihat dari DFD. Pusat transaksi terletak pada sumber dari sejumlah bidang tindakan yang secara radial mengalir dari pusat itu.Bidang pemasukan (yaitu : bi dang arus sepanjang sebuah transaksi diterima) dan seluruh bidang tindakan juga harus diisolasi. Langkah 5 : Petakan DFD pada sebuah struktur program yang disetujui pada proses transaksi. Arus transaksi dipetakan ke dalam struktur program yang memuat cabang yang masuk dan cabang pengiriman. Struktur untuk cabang masuk dikembangkan dengan beberapa cara seperti analisa perubahan. Dimulai pada pusat transaksi, bubble sepanjang jalur masuk (jalur penerimaan) dipetakan ke dalam modul. Struktur cabang pengirim yang mengontrol seluruh kontroller jalur tindakan sub ordinat. Setiapjalur tindakan DDF dipetakan pada sebuah struktur yang bersesuaian dengan sifat arus spesifiknya. Bubble read user command dan aktivate sistem secara langsung berpeta ke dalam struktur program tanpa dibutuhkannya modul kontrol perantara. Pusat transaksi invoke command prosessing secara langsung berpetaan terhadap modul pengiriman nama yang sama. Langkah 6 : Faktor dan saring struktur transaksi dan struktur dari setiap jalur tindakan. Setiap jalur tindakan diagram arus data memiliki sifat arus informasi tersendiri, kita telah mencatat bahwa arus perubahan maupun arus transaksi dapat ditemukan. Sub stuktur tindakan dengan jalur yang berkaitan dikembangkan dengan memakai langkah-langkah desain seperti yang ditunjukkan dalam bagian ini dan di dalam bagian terdahulu 2.5. Arus menunjukkan karakteristik perubahan klasik. Kata tegoran adalah input (arus masuk) dan diteruskan ke dalam pusat perubahan dimana dibandingkan dengan katan tegoran yang disimpan. Sebuah alarm dan pesan peringatan (arus keluar) kemudian dihasilkan.
Langkah 7 : Saring struktur program “Potongan pertama” dengan memakai heuristic desain untuk mutu perangkat lunak yang berkembang. Langkah untuk 8 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
analisa transaksi ini identik dengan langkah-langkah yang bersesuaian untuk analisa perubahan. Dalam kedua pendekatan desain, kriteria seperti modul bebas, kepraktisan (kehandalan implementasi dan test) dan kemampuan pertahanannya harus dipertimbangakan secara seksamam bila modifikasi struktur dinginkan. 5.
HEURISTIC DESAIN A. Evaluasi “struktur program potongan pertama” utnutk menekan penggadaan dan meningkatkan kohesi. B. Usaha untuk menekan struktur dengan Fan_Out tinggi, usaha untuk meningkatkan kedalaman. C. Berikan batasan pengaruh modul modul dalam cakupan kontrol modul itu. D. Evaluasi interface modul untuk menekan kerumitan dan penurunan dan peningkatan konsistensi. E. Tentukan modul yang fungsinya dapat diprediksi tetapi hindari modul yang terlalu membatasi. F. Usaha untuk model Single-entri-single-exit dengan menghindari sambungan patologis.
6.
PROSES AKHIR DESAIN Pemakaian analisa perubahan dan transaksi yang berhasil dilengkapi dengan menambahkan dokumen yang dibutuhkan sebagai bagian dari arsitektur. Struktur dikembangkan dan disaring, tugas-tugas yang berikut harus diselesaikan : • Naratif proses dikembangkan untuk setiap modul • Deskripsi interface dilengkapi untuk setiap modul • Struktur data lokal dan global ditentukan • Seluruh batasan desain limit-limitnya dicatat • Optimalisasi dipertimbangkan (jika diperlukan dan jika diijinkan). Naratif proses adalah (idealnya) tidak memberikan arti yang mengambang deskripsi proses yang terjadi dalam sebuah modul. Naratif menggambarkan tugas pemrosesan, keputusan input output. Desain struktur data dapat berdampak terhadap struktur program dan detail prosedur unutk setiap modul. Batasan dan limit untuk setiap modul juga dianjurkan. Topik khusus untuk pembahasan meliputi pembahasan tipe maupun format data, memori maupun batasan waktu, karakteristik khusus dari sebuah modul. Tujuan pembatasan/limit adalah mengurangi jumlah kesalahan yang terjadi karena karakteristik fungsi yang diasumsikan. 7.
OPTIMALISASI DESAIN
Pembahasan lain mengenai optimalisasi desain harus dikemukakan dengan pernyataan yang berikut : Bahwa desain optimal yang tidak bekerja memberikan manfaat yang memadai. Perancang perangkat lunak harus dianjurkan mengembangkan penyajian perangkat lunak yang dapat memenuhi seluruh fungsi dan ketentuan performan dan pemanfaatannya yang didasarkan pada ukuran dan heuristic desain.
9 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
Penyaringan struktur program selama tahap desain awal akan diusahakan. Representasi alternatif dapat dilakukan, disaring dan dinilai untuk pendekatan terbaik. Pendekatan terhadap optimasi ini adalah merupakan salah satu keuntunggan yang diperoleh dari pengembangan representasi arsitektur perangkat lunak. Bahwa kesederhanaan struktur sering merefleksikan clcgansi maupun keefesienan. Optimasi desain harus berusaha unutk memberikan jumlah modul terkecil yang konsisten dengan modularitas efektif dan struktur data yang paling kompleks yang memadai untuk memberikan ketententuan informasi. Untuk aplikasi waktu kritis, diperlukan optimalisasi selama desain terinci dan kemungkinan selama pengkodean. Developer perangkat lunak namun demikiam harus mencatat bahwa persentasi yang relatif kecil (khusus 10%-20%) program sering menghasilkan presentase besar (50%-80%) waktu pemrosesan. Tidaklah sia-sia unutk mengajukan pendekatan berikut unutk perangkat lunak waktu kritis : 1. Kembangkan dan saring struktur program tanpa mempertimbangkan optimasi waktu kritis 2. Gunakan alat case untuk mendukung performasi waktu jalan unutk mengisolasi daerah yang tidak efisien 3. Selama desain detail, pilih modul yang diragukan “time bogs” dan kembangkan prosedur secara hati-hati (logaritma) unutk efisien waktu. 4. Berikan kode dalam bahas pemrograman order tinggi 5. Pakailah perangkat lunak untuk mengisolasi modul yang mempengaruhi pemakaian processor besar. KESIMPULAN
Data desain berorientasi arus data adalah sebuah metode yang memakai karakteristik arus informasi unutk menggerakkan struktur program. Diagaram arus data dipetakan ke dalam struktur program dengan memakai salah satu dari dua pendekatan analisa perubahan maupun analisa transaksi. Analisa perubahan dipakai terhadap arus informasi yang menunjukkan batasan yang berbeda data masuk dan data keluaran. DFD dipetakan ke dalam sebuah struktur yang mengalokasikan kontrol pada input, pemprosesan dan output sepanjang tiga hirarki modul yang difaktorkan secara terpisah. Analisa transaksi dipakai bila iterm informasi tungal mengakibatkan arus bercabang sepanjang satu dari beberapa bidang lainnya. DFD dipetakan ke dalam sebuah struktur yang mengalokasikan kontrol ke sebuah sub struktur yang menetapkan dan menilai sebuah transaksi.
10 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
1. Charette, R.N., Sofware Engineering Risk Analysis and Management, McGrawHill/Intertext, 1989. 2. Druckers, P., Management, W.Heinemann, 1975. 3. Tavri D. Mahyuzir, Pengantar Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak, Elex Media Komputindo, Jakarta, 1991.
11 e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara