Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF DENGAN KENAKALAN REMAJA Muhammad Iqbal Syaiful Arif (Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Univiersitas Negeri Surabaya) Email :
[email protected]
Abstrak Era globalisasi seperti sekarang ini, sosialisasi antar manusia semakin mudah, apalagi ditambah dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Di zaman yang serba canggih ini, semua umat manusia di bumi ini dapat terhubung dengan banyak orang walaupun dari jarak yang sangat jauh sekalipun. Dengan begitu remaja sekarang harus benar-benar memilih teman bergaul dan lingkungan untuk bergaul. Dari situlah muncul dampak positif dan negatif dari pergaulan tersebut yang dapat mempengaruhi perubahan dan moral remaja bangsa ini. Globalisasi dapat berpengaruh terhadap manusia, terutama pada anak remaja. Pengaruh yang terjadi adalah pengaruh kenakalan remaja seperti minum-minuman keras (alkohol), pergaulan bebas, suka merokok, dan lain-lain. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif korelasi yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik serta di dukung dengan pengumpulan data melalui metode angket, observasi dan dokumentasi. Teknik-teknik tersebut digunakan untuk menggali data penelitian tentang hubungan pola asuh permisif dan kenakalan remaja. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disusun pada bab IV, maka simpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah terdapat korelasi yang posistif antara pola asuh permisif dengan kenakalan remaja di Desa Sukodadi RT. 04 RW. 04 Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan ditunjukkan dengan nilai r hitung 0,519 lebih besar dari r tabel 0,361. Kesimpulan (1) Ada hubungan antara Pola Asuh Permisif Dengan Kenakan Remaja. Hal ini berdasarkan dengan r hitung yang lebih besar dari r tabel (0,519 ≥ 0,361). (2) Dari 3 jenis kenakalan, remaja di Desa Sukodadi RT.04 RW.4 Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan ini dapat di persentase dibawah ini : (a) Kenakalan biasa : 13% (b) Kenakalan menjerumus kepada pelanggaran dan kejahatan : 30% (c) Kenakalan khusus : tidak ada yang melakukan kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkoba dan seks diluar nikah. Kata Kunci : Pola Asuh Permisif, Pola Asuh Orang tua dan Komunikasi dalam Keluarga, Kenakalan Remaja. Abstract The globalization era today, bring human more easy to socialization, and also supported by the advance of thegnology. In this modern era, all human in the world can connect with others, although long distance. As a adolescent they must be smart too chose a friend and the environment. From these, and good effect will rise and it will be influence their attitude. The globalization era can influence human being, especially for adolercent, the bad effect from globalization era are : adolescent wanton, using dring, free sex, smoking and other. The writer using the correlation kuantitative method to analyze the numeric data, and the writer calculate with statistic method, also supported by the data collection with questionare, observation and documentation, this method used by the writer to find out the data about the correlation between permissive education with juvenile delinquency. Based on the research and discussed on the chapter IV, the researcher can conclude that there is positive correlation between permissive educate with juvenile delinquency at Sukodadi RT.04 RW.04 Sukodadi district Lamongan. It is show with the r value 0,519 higher than r table it is 0,361. The colclusion : (1) there is correlation between permissive education with juvenile. It is based on r value higher than r table (0,519 ≥ 0,361). (2) From three types of juvenile delinquency in the village Sukodadi RT.04 RW.04 districts Lamongan district can be in persentation below: 1
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
(a) delinquency usual 13% (b) the juvenile turn to the infraction and crime are : 30% (c)nothing special mischief such as drug abuse and sex outside marriage. Keywords : Permissive education, Communication and Parents Education In Family, Juvenile Delinquency. Kemajuan teknologi saat ini sangat pesat
PENDAHULUAN Era
globalisasi
ini,
berbagai kemajuan teknologi dapat kita peroleh
sosialisasi antar manusia semakin mudah,
dengan mudahnya. Seiring dengan dengan
apalagi ditambah dengan kemajuan teknologi
perkembangan
yang sangat pesat. Di zaman yang serba
pekembangan teknologi itu komunikasi antar
canggih ini, semua umat manusia dibumi ini
manusia dapat dilakukan dengan berbagai alat
dapat
dan
terhubung
seperti
dengan
sekarang
banyak
orang
sarana.
zaman
Salah
dan
satunya
pesatnya
adalah
alat
walaupun dari jarak yang sangat jauh sekalipun.
komunikasi yang banyak digunakan saat ini
Dari dukungan alat yang canggih tersebut,
adalah internet, hanphone, facebook, twitter,
manusia menjadi gampang bergaul dengan
dan lain-lain.Kemajuan teknologi banyak sekali
semua umat manusia yang berbeda watak, sifat
dilakukan oleh Negara Indonesia, karena negara
dan karakter.Dengan begitu remaja sekarang
Indonesia sangat mudah dalam menggunakan
harus benar-benar memilih teman bergaul dan
alat komunikasi berupa internet. Bukan hanya
lingkungan untuk bergaul.Dari situlah muncul
itu
dampak positif dan negatif dari pergaulan
internet bukan hanya
tersebut yang dapat mempengaruhi perubahan
komunikasi antar manusia, tetapi juga untuk
dan moral remaja bangsa ini. (Suhanadji, dkk
melihat situs-situs porno. maka dari itu Negara
2012: 231).
Indonesia adalah Negara yang paling banyak
Globalisasi dapat berpengaruh terhadap
masyarakat
Indonesia
menggunakan
untuk melakukan
terdapat kenakalan remaja.
manusia, terutama pada anak remaja.Pengaruh
Indonesia kenakalan remaja yang dilakukan
yang terjadi adalah pengaruh kenakalan remaja
para
seperti
(alkohol),
sewajarnya. Banyak anak dibawah usia remaja
pergaulan bebas, suka merokok, dan lain-lain.
sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan
Dalam hal ini aktivitas yang dilakukan remaja
banyak tindakan kriminal lainnya. Kenakalan
harus diketahui oleh orang tua karena dengan
remaja dalam studi masalah sosial dapat
orang tua mengetahui pergaulan remaja, maka
dikategorikan kedalam perilaku menyimpang.
remaja tidakakan salah dalam pergaulan dan
Dalam
tidak
masalah
minum-minuman
akan
terpengaruh
keras
dalam
kenakalan
remaja.
remaja
sudah
perspektif sosial
melebihi
perilaku terjadi
batas
yang
menyimpang
karena
terdapat
penyimpangan perilaku dari berbagai aturanaturan sosial ataupun dari nilai dan norma nilai 2
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat
harus selalu diperhatikan oleh masyarakat agar
dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
dapat mengkritik tayangan yang ditampilkan.
membahayakan tegaknya sistem sosial. Hampir
Peran orang tua dalam memberikan pola
setiap hari kasus kenakalan remaja selalu kita
asuh sangatlah penting bagi anak, untuk dapat
temukan di media-media massa, dimana sering
membentuk sebuah perilaku yang baik bagi
terjadi
Jakarta,
remaja. Dapat kita ketahui bahwa orang tua bisa
Surabaya, dan Medan, salah satu wujud dari
juga berperan sebagai teman bagi anak remaja,
kenakalan remaja tawuran yang dilakukan oleh
dengan memberikan kesempatan anak untuk
para pelajar atau remaja.
bercerita tentang pergaulan di lingkungan.
dikota-kota
besar
seperti
Persoalan negara kita ini sangat menarik
Perilaku orang tua juga dapat dipelajari dan
perhatian, kita dengar anak belasan tahun
ditiru oleh anak. Orang tua sebagai lingkungan
berbuat jahat, mengganggu ketrentaman umum
terdekat yang selalu mengitarinya dan sekaligus
seperti mabuk-mabukan kebut-kebutan, dan
menjadi figur idola anak yang paling dekat. Bila
main-main dengan wanita. Sungguh sangat di
anak melihat kebiasaan baik dari orangtuanya
sayangkan para remaja di negara kita ini dengan
maka
mudah melakukan perubahan sosial dan budaya
demikian sebaliknya bila orang tua berperilaku
dengan mengadopsi budaya luar tanpa adanya
buruk maka akan ditiru perilakunya oleh anak-
filter. Meningkatnya kenakalan remaja di
anak. Model perilaku yang baik akan membawa
negara kita saat ini merupakan salah satu
dampak
dampak dari media informasi yaitu program
demikian
siaran
kurang
dibentuk tidak hanya dari pengaruh globalisasi
memberikan nilai yang edukatif bagi remaja
dan pengaruh masyarakat tapi juga dari segi
ketimbang nilai amoralnya. Hal ini disebabkan
informal yaitu orang tua.( Tridhonanto, 2014: 2)
karena industri perfilman kurang memberikan
Orang tua memiliki peran penting dan
dari
pesan-pesan
televisi
moral
yang
terhadap
dinilai
siaran
yang
dengan
baik
cepat
bagi
juga
akan
mencontohnya,
perkembangan
sebaliknya.
Karakter
anak bisa
straegis dalam menentukan ke arah mana dan
ditampilkan.
kepribadian anak yang bagaimana yang akan
Televisi memberikan tayangan yang dapat
dibentuk.
Dalam
konteks
pendidikan
memberikan dampak negatifseperti sinetron
dibenarkan orang tua membiarkan anak tumbuh
maupun
dan
reality
show
yang
banyak
berkembang
dengan
bimbingan
menayangkan tentang pergaulan bebas remaja
pengawasan.Bimbingan
bersifat
kenakalan
memberikan arah yang jelas dan meluruskan
remaja dan sebagainya untuk selalu ditampilkan
kesalahan sikap dan perilaku anak ke jalan
dilayar kaca. Oleh karena itu tayangan program
lurus.Meskipun
televisi yang ditampilkan pada negara kita ini
tidak selalu dilakukan dan tidak mungkin untuk
pornografis,
kekerasan,
3
diperlukan
dan
pengawasan
untuk
terus-menerus
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
selalu mengikuti dan mendampingi anak, tetapi
model ini, penuh cinta kasih, mudah merinci
pengawasan
tetapi menuntut tingkah laku yang baik.
sampai
batas-batas
tertentu
dibutuhkan agar sikap dan perilaku anak terkendali
dengan
antisipasi
didapatkan bila orang tuanya menerapkan pola
orangtua terhadap anak ini penting dilakukan
asuh otoriter dan permisif. Karena anak di
secara
untuk
bawah asuhan otoriter akan menjadi pendiam,
mengantisipasi kebiasaan negatif anak. Upaya
penakut, dan tidak percaya diri pada dirinya
antisipasi
dan
sendiri. Sementara anak yang di asuh dengan
menghilangkan kebiasaan negatif anak secara
model permisif akan menjadi anak yang tidak
berangsur-angsur adalah dengan cara membina
mengenal
kerukunan pergaulan anak dengan saudaranya
memiliki rasa tanggung jawab. Dengan berkaca
dan teman sebaya, tidak membeda-bedakan
pada kondisi saat ini, sudah saatnya orangtua
masalah agama, status, jasmani, dan suku
sekarang
bangsa,
mengembangkan
terus
menonton
baik.
Sikap
Kondisi yang demikian itu tidak akan
menerus,
orangtua
menemani
terutama
untuk
anak
Televisi,
meredam
dan
membatasi
menemani
dan
aturan
dan
mengambil
norma
peran
serta
lebih
karakter
memberikesempatan
untuk
tidak
untuk dan
tumbuh
dan
membimbing anak waktu belajar, membatasi
berkembang secara optimal agar anak menjadi
membaca komik, dan larangan keras membaca
manusia yang berkualitas. Anak yang berkulitas
buku porno, majalah porno, novel porno atau
itu bisa di dapatkan dari pendidikan yang
melihat sesuatu yang bernuansa pornografi,
dilakukan oleh orang tua. Pendidikan yang
pornoaksi, pornowicara, mengantisipasi dan
dilakuan oleh orang tua diperuntukan untuk
mengawasi keterlibatan pada obat telarang
anak, dan sudah dijelaskan dalam UU Sistem
seperti narkoba, ekstasi dan sejenisnya. (Bahri,
Pendidikan Nasiolan No. 20 tahun 2003 ayat
2014:32)
(1).
Kedekatan dengan orangtua tentunya juga
UU
Sistim
Pendidikan
Nasional
akan mempengaruhi pembentukan karakter
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.
anak. Begitu besarnya peran orang tua dalam
20 tahun 2003 Bab VI pasal 3 ayat (1)
mendidik anak sudah sewajarnya apabila
pendidikan digolongkan menjadi 3 bagian,
orangtua perlu menerapkan pola asuh yang baik
yaitu: pendidikan informal, pendidikan formal,
pada anaknya. Pola asuh yang baik akan selalu
dan
menghargai individualitas akan tetapi juga
informal adalah pendidikan yang dilakukan
menekankan perlunya aturan dan pengaturan.
pada keluarga yang merupakan dasar dari
Mereka sangat percaya diri dalam melakukan
pendidikan.Dalam pendidikan informal terdapat
pengasuhan tetapi orangtua dengan pola asuh
Pendidikan karakter diberikan orangtua kepada anak. 4
pendidikan
non
formal.
Pendidikan
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
UU Sistem Pendidikan Nasional diatas
yang biasa disebut sebagai proses pencarian jati
sudah dijelaskan bahwa pendidikan dari orang
diri. Angka kenakalan remaja sekarang ini
tua berasal dari keluarga yakni pendidikan
selalu meningkat dari tahun-tahun lalu. Anak
informal. Pendidikan pertama yang diperoleh
harus di didik dengat baik agar tidak terjerumus
anak diawal kehidupannya berasal dari keluarga
dalam kenakalan remaja. Agar anak tidak
khususnya orang tua, dimana pendidikan yang
terjerumus ke dalam kenakalan remaja, bisa kita
diberikan itu bisa dalam bentuk pola asuh, sikap
terapkan pola asuh dalam keluarga supaya anak
atau tingkah laku yang ditampilkan oleh orang
dapat berkarakter baik. Karakter baik juga
tua terhadap anaknya dalam kehidupan sehari-
terdapat dalam pergaulannya di lingkungan
hari. Orang tua diharapkan mampu menerapkan
sekitar, bagaimana anak memilih teman yang
pola asuh yang bisa mengembangkan segala
baik agar tidak terpengaruh dalam kenakalan
aspek perkembangan anak.Sekarang ini banyak
remaja.
sekali masalah-masalah negatif yang ada pada
Gunarso (2000: 55), pola asuh permisif
remaja saat ini. Masalah-masalah negatif saat
dapat diartikan sebagai pola perilaku orang tua
ini sudah marak terjadi pada kalangan remaja,
dalam
seperti merokok disembarang tempat, banyak
membebaskan anak untuk melakukan apa yang
sekali anak remaja sering merokok dan anak
ingin dilakukan tanpa ada aturan. Pola asuh ini
tersebut tidak melihat dampak dari rokok
tidak menggunakan aturan-aturan yang ketat
tersebut. Dampak negatif yang lain berupa
bahkan
bolos sekolah, mabuk-mabukan dan masih
sehingga
banyak
terjadi
pengontrolan serta tuntutan kepada anak.
dikalangan remaja. Ini merupakan masa transisi
Sejalan dengan itu, perilaku pergaulan bebas
dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
yang
Dalam masa ini, remaja mulai memiliki
cenderung
interaksi secara aktif dan mulai mencerna nilai-
pengawasan dan aturan-aturan yang diterapkan
nilai yang berasal dari luar lingkungan keluarga
oleh orang tua. Remaja akan cenderung
dan mulai mendapatkan nilai-nilai baru berasal
terjerumus ke dalam pergaulan bebasmanakala
dari lingkungan luar seperti sekolah, teman
adanya pengawasan yang kurang dari orang
sebaya, dan lingkungan sosial, maka seseorang
tuanya. Kebanyakan orang tua memang tidak
tersebut akan mengalami kondisi yang tidak
termotivasi
seimbang
remaja
tentang kenakalan remaja dan kesehatan remaja,
mengalami kebingungan tentang seperti apa
sebab mereka takut hal ini justru meningkatkan
perilaku, sikap nilai, aturan dan aspek lainnya
perilaku yang tidak baik.
lagi,
inilah
tersebut
yang
kerap
mengakibatkan
yang seharusnya dilakukan oleh dirinya, atau
5
berinteraksi
dengan
bimbinganpun tidak
dilakukan
ada
oleh
disebabkan
untuk
anak,
kurang
diberikan,
pengendalian
para
remaja
terlalu
memberikan
yang
atau
lebih
longgarnya
informasi
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
Orang
tua
seperti
diatas
kebanyakan
disembarangan
tempat
dan
juga
suka
memberikan pola asuh permisif yang tidak
nongkrong di sebuah warung pada saat malam
memberikan aturan kepada anak, karena orang
hari. Remaja tersebut juga sering kabur dari
tua selalu sibuk dengan pekerjaannya dari pada
rumah untuk nonton konser metal di kota-kota
anaknya.
lain dengan tidak berpamitan pada orangtuanya,
Berita yang saya baca pada koran jawa pos
dan tidak pulang sampai beberapa hari. Remaja
tahun 2015,ada sebuah kasus kenakalan remaja
tersebut juga suka membuat saikt hati orangtua,
berupa pesta minum-minuman keras di sebuah
meminta sepeda motor dengan paksa dan bila
warung
tidak di belikan akan kabur dari rumah.
kopi
di
Desa
Karang
Wedoro,
Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan.Kasus
RT. 04 RW. 04 Desa Sukodadi Kecamatan
kenakalan remaja ini dilakukan oleh para ABG
Sukodadi Kabupaten Lamongan menunjukkan
dengan menggelar pesta minum-minuman keras
bahwa
pada kedai kopi. Para ABG ini bernama If,
peraturan kepada anak dan anak tidak akan ikut
Hmd dan Rz, ketiganya warga Desa Putat
dalam pergaulan bebas dan ada juga yang tidak
Kumpul,
Fn,
memberikan peraturan kepada anak (anak bebas
keduanya warga Desa Delanggu, Kecamatan
memilih apa yang dia inginkan) anak akan
Deket, Nw, Warga Desa Balun Kecamatan
terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.
Turi, NK warga Desa Gedangan, Kecamatan
Orang tua pada RT. 04 RW. 04 Desa Sukodadi
Sukodadi dan Er, warga kelurahan Sidoarjo.
ini
kasus ini di ketahui oleh polisi, pada saat razia
memberikan kontrol kepada anak dimana anak
di gelar. (dikutip oleh panturajatim-Lamongan
diberi kebebasan untuk berbuat sekehendaknya.
Diakses 27/02/2015)
Memberikan
Kecamatan
Turi,
DY
dan
orangtua
kebanyakan
ada
yang
kurang
kebebasan
menerapkan
sekali
yang
dalam
sebesarnya
Tahun 2007 banyak sekali kenakalan
kepada anak adalah hal yang kurang tepat, anak
remaja usia SMP yang suka bolos sekolah
juga kurang mendapatkan bimbingan dari
dengan loncat dari pagar sekolah dan minum-
orangtua. Kenakalan remaja yang dilakukan di
minuman keras di sawah dekat sekolahan
Desa Sukodadi RT.04 RW.04 disebabkan oleh
tersebut. Ada juga kasus kenakalan remaja usia
pola asuh yang diberikan oleh orang tua adalah
SMP lain yang dilakukan yaitu tidak masuk
pola asuh permisif, dimana orang tua selalu
pelajaran dan merokok di toilet sekolah. Ini
membebaskan anak untuk melakukan apa yang
sering terjadi pada remaja SMP dan juga SMA.
di inginkan anak, dan anak akan melakukan
Pada tahun 2015 dan 2016 juga terdapat kasus
kenakalan remaja yang sekarang ini marak
kenakalan remaja usia SMP dan SMA pada
terjadi. Seperti contoh ada anak yang selalu
Desa
Sukodadi
keluar malem dan orang tua tidak pernah
merokok
melarangnya, hal inilah yang menyebabkan
Sukodadi
Kabupaten
Kecamatan
Lamongan
yaitu
6
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
anak
atau
remaja
terjerumus
ke
dalam
langkah-langkah tertentu yang besifat logis.
kenakalan remaja. Atas
dasar
tersebut
(Sugiyono, 2012:2) peneliti
Penelitian menggunakan metode pendekatan
menyusun
kuantitatif yaitu pendekatan ilmiah terhadap
penelitian dengan judul
pengambilan
“Hubungan Pola Asuh Permisif Dengan
keputusan
manajerial
dan
ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data.
Kenakalan Remaja Di Desa Sukodadi RT.04
Ibrat informasi yang berharga bagi pengambilan
RW.04 Kecamatan Sukodadi Kabupaten
keputusan. Pemrosesan dan manipulasi data
Lamongan”
mentah menjadi informasi yang bermanfaat
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
inilah yang merupakan jantung dari analisis
1. Untuk mengetahui hubungan pola asuh
kuantitatif. (Kuncoro, 2001:1)
permisif dengan kenakalan remaja di Desa
Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti
Sukodadi RT. 04 RW. 04 Kecamatan
mengambil data-data yang berkaitan dengan
Sukodadi Kabupaten Lamongan.
fokus penelitian. Lokasi yang diambil dalam
2. Untuk mengetahui adanya hubungan pola
penelitian ini adalah di Desa Sukodadi RT.04
asuh permisif dengan kenakalan remaja di
RW.04
Desa Sukodadi RT. 04 RW. 04 Kecamatan
Kecamatan
Sukodadi
Kabupaten
Lamongan.
Sukodadi Kababupaten Lamongan.
Menurut Bungin (dalam Siregar, 2013: 30)
METODE
Populasi
Metode penelitian pada dasarnya merupakan
adalah
keseluruhan
dari
obyek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,
cara ilmiah untuk mendapatkan data untuk
tumbuh-tumbuhan,
mendapatkan data dengan tujuan data dan
peristiwa,
kegunaan tertentu. Cara ilmiah yang dimaksud
Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber
diatas adalah bahwa ada ada kegiatan penelitian
data penelitian.
sikap
udara, hidup
gejala, dan
nilai,
sebagainya.
tersebut didasarkanpada ciri-ciri keilmuan yaitu
Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah
rasional, empiris dan sistemais. Rasional berarti
orang tua anak remaja di Desa Sukodadi RT. 04
kegitan penelitian itu dilakukan dengan cara-
RW. 04 Kabupaten Lamongan.
cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh
Sampel adalah suatu prosedur pengambilan
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara
data di mana hanya sebagian populasi saja yang
yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra
diambil dan dipergunakan untuk menentukan
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu
dan mengamati dan mengetahui cara-cara yang
populasi.
digunakan. Sistematis berarti proses yang
Berdasarkan pendapat diatas sampel diambil
digunakan dalam penelitian itu menggunakan
30 orang tua dan 30 anak usia remaja di Desa
7
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
Sukodadi
RT.
04
RW.
04
Kabupaten
Sukodadi
Kabupaten
Lamongan
ini
Lamongan.Dalam pengambilan sampel dari
mempunyai luas wilayah sekitar 2 hekta.
suatu populasi dengan menggunakan teknik
Peta
Purposive sampling yaitu dengan penetapan
Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
responden untuk dijadikan sampel berdasarkan
RT.04
Letak
RW.04
Desa
Desa
Sukodadi
Sukodadi
Kecamatan
pada kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut
Sukodadi berada disebelah utara Kecamatan
antara lain
orang tua yang memiliki anak
kabuh mempunyai kondisi tanah yang miring
remaja dan anak usia remaja yang terjerumus ke
dan berbukit, mempunyai luas wilayah
dalam kenakalan remaja.
251.415 Ha. B. Visi dan Misi Desa Sukodadi RT.04 RW.04 Kecamatan Sukodadi Kabupaten
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lamongan:
Diuraikan hasil penelitian dan pembahasan
1. Visi dari Desa Sukodadi RT.04 RW.04
sesuai dengan fakta-fakta empiris berdasarkan hasil penelitian yang ada dilapangan dengan
Kecamatan
mengikuti
Lamongan
dilapangan penelitian
prosedur
penelitan
dengan yang
yang
mengikuti
telah
ada
Kabupaten
a) Mewujudkan Masyarakat Sejahtera,
prosedur
dianjurkan
Sukodadi
Mandiri dilandasi dengan iman dan
dan
taqwa.
disyaratkan dalam sebuah penelitian ilmiah,
b) Terwujudnya masyarakat yang saling
sehingga hasil penelitian yang ditemukan dapat
tolong menolong.
dipertanggungjawabkan. Sehingga dari hasil
2. Misi dari Desa Sukodadi RT.04 RW.04
penelitian tersebut kemudian peneliti analisis dengan teori yang telah diangkat berdasarkan
Kecamatan
Sukodadi
kajian teori yang telah disajikan pada bab
Lamongan
sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut maka
a) Meningkatkan
Kabupaten
ketentraman
dan
pada bab ini akan menampilkan hasil penelitian
ketertiban umum dalam kehidupan
dan pembahasan, berikut pemaparanya:
bermasyarakat. b) Meningkatkan
A. Gambaran Umum Desa Sukodadi Rt.04
perekonomian
dan
pembangunan melalui optimalisasi
RW.04
partisipasi masyarakat Desa Sukodadi
RT.04 RW.04 Desa Sukodadi Kecamatan
RT.04 RW.04 Kecamatan Sukodadi
Sukodadi Kabupaten Lamongan merupakan
Kabupaten Lamongan.
salah satu dari RT di Desa Sukodadi
C. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
Data yang diperoleh dari angket adalah
RT.04RW.04 Desa Sukodadi Kecamatan
data pola asuh permisif dan kenakalan 8
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
remaja di Desa Sukodadi RT.04 RW.04
D. Analisis Data
Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
Setelah dilakukan uji validitas dan
Sebelum menyebarkan angket, angket
reliabilitas,
angket
yang
sudah
valid
terlebih dahulu di uji validitas dan uji
kemudian disebarkan kepada 30 responden.
reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas
Hasil angket dari dua variabel yaitu data
menggunakan responden sebanyak 12 orang
angket pola asuh permisif dan kenakalan
tua (ibu) dan anak usia remaja. Uji validitas
remaja di Desa Sukodadi RT.04 RW.04
dan reliabilitas pada penelitian menggunakan
Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
SPSS versi 23. Sebelumnya data telah diolah
dalam penelitian ini
menggunakan bantuan Micosoft Excel. Penyebaran
12
Uji Korelasi product moment ini digunakan
responden, orang tua yang menerapkan pola
untuk mengetahui hubungan pola asuh
asuh permisif dan anak usia remaja yang
permisif dengan kenakalan remaja di Desa
terjerumus ke dalam kenakalan remaja,
Sukodadi
untuk mendapatkan instrumen angket yang
Sukodadi Kabupaten Lamongan, data uji
valid
korelasi
dan
angket
reliabel
kepada
Uji Korelasi product moment
dengan
menjawab
RT.04
pola
RW.04
asuh
Kecamatan
permisif
dengan
pertanyaan sebanyak 35 pertanyaan. Yang
kenakalan remaja di Desa Sukodadi RT.04
terdiri dari 20 pertanyaan untuk pola asuh
RW.04 Kecamatan Sukodadi Kabupaten
permisif (variabel X) dan 15 pertanyaan
Lamongan sebagai berikut.
untuk
kenakalan
remaja
(variabel
X).
Tabel 4.18
Kemudian hasil yang valid untuk variabel X
Hasil Uji Korelasi Pola Asuh Permisif dengan
sebanyak 11 pertanyaan sedangkan untuk
Kenakalan Remaja
variabel
Y
sebanyak
14
pertanyaan, Correlations
kemudian item yang tidak valid dianggap gugur dan tidak digunakan lagi dalam penelitian. Jadi hasil pertanyaan dari angket
Pola Asuh
Pearson Correlation
keseluruhan setelah dilakukan uji validitas
Permisif
Sig. (2-tailed) N
sebanyak 25 pertanyaan. Instrumen yang valid adalah nilai hasil SPSS yang lebih dari 0,576 sedangkan
Pola Asuh
Kenakalan
Permisif
Remaja 1
,044 30
30 1
Kenakalan
Pearson Correlation
,519
Remaja
Sig. (2-tailed)
.044
N
,519
30
30
instrumen yang dikatakab reliabel karena Berdasarkan penghitungan
hasil perhitungan SPSS memendekati 1 dan
di
atas
dapat diketahui bahwa nilai korelasi hitung
lebih dari 0,5.
sebesar 0,519 dan untuk N = 30 dengan taraf
9
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
dengan nilai r-hitung sebesar 0,519 adalah
signifikan 5% maka harga r-tabel diketahui samadengan 0,361. Ketentuannya bila r-
Cukup
hitung lebih kecil dari r-tabel maka Ho
menunjukan bahwa kemungkinan terdapat
diterima dan Ha ditolak.Tetapi apabila r-
faktor-faktor lain yang berhubungandengan
hitung lebih besar dari r-tabel maka Ha
kenakalan remaja, sehingga dapat dikatakan
diterima dan Ho ditolak. Jadi, dengan
bahwa pola asuh permisif berhubungan
demikian
dengan kenakalan remaja.
hipotesis
berbunyi
Terdapat
Tinggi.Nilai
Perhitungan
Hubungan yang positif dan signifikan antara
Cukup
diatas
tersebut
menghasilkan
r
pola asuh permisif dengan kenakalan remaja
sebesar 0,519 .harga r tabel kemudian dicari
RT. 04 RW. 04 Desa Sukodadi Kecamatan
signifikansinya dengan mencari t hitung.
Sukodadi Kabupaten Lamongan diterima
Nilai
atau Ha diterima, karena r-hitung (0,519)
mensubtitusikan nilai r dalam rumus t
lebih besar dari r-tabel (0,361) yang artinya
dibawah ini.
t
hitung
diketahui
dengan
Jika Pola Asuh Permisif dari Orang tua diterapkan dalam keluarga, maka kenakalan
√
remaja akan tampak dalam remaja.
√
Untuk melihat seberapa kuat hubungan tersbut maka dapat dilhat pada tabel berikut:
√ √
Tabel4.19
√
Pedoman Interpritasi Terhadap Koefisien
√
Korelasi Tingkat Hubungan
√
R 0,00 – 0,199
Korelasi sangat
0,20 – 0,399
rendah
0,40 – 0,599
Rendah
0,60 – 0,799
Cukup Tinggi
0,80 – 1,000
Tinggi
√
Sangat Tinggi Nilai t hitung sebesar 3,292 diatas kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa
hubungan
perempuan
dan
antara
pemberdayaan
motivasi
berwirausaha
Nilai
t
tabel
yang
digunakan
mempertimbangkan α = 0,05 uji dua pihak
10
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
dan dk = N -2=28. t tabel sebesar 2,048.
permisif memiliki hubungan yang positif
Hasil perbandingan menunjukkan harga t
dengan
hitung 3,511 lebih besar dari t tabel,
ditunjukkan dengan r hitung yang lebih
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
besar dari r tabel (0,519 ≥ 0,361).
berarti terdapat hubungan yang signifikan
Hubungan positif yang dimaksud adalah
antara pola asuh permisif dengan kenakalan
Jika Pola Asuh yang diberikan oleh
remaja di Desa Sukodadi RT. 04 RW. 04
orang tua yaitu pla asuh permisif maka
Desa
kenakalan
Sukodadi
Kecamatan
Sukodadi
Kabupaten Lamongan.
kenakalan
remaja
remaja
akan
yang
terjadi.
Sebaliknya Jika pola asuh yang diberikan
Hasil perbandingan menunjukkan harga
oleh orang tua tidak menggunakan pola
t hitung 3,292 lebih besar dari t tabel,
asuh permisif maka kenakalan remaja
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.Hal ini
tidak akan terjadi. Jadi dari hasil
berarti terdapat hubungan yang signifikan
perhitungan diatas dapat di simpulkan
antara pola asuh permisif dan kenakalan
bahwa terdapat hubungan yang positif
remaja
dan signifikan antara pola asuh permisif
di
Desa
Sukodadi
Kecamatan
Sukodadi Kabupaten Lamongan. Koefisien korelasi
dengan kenakalan remaja dilihat dari
yang didapatkan
hasil r hitung 0,519 besar dari r tabel
memang sudah mnjawab hipotesis, tapi
0,361. Dan hubungan pola asuh permisif
belum menunjukkan besarnya kontribusi
dengan
yang diberikan oleh variabel independen
Sukodadi
terhadap
dependen.
Sukodadi Kabupaten Lamongan ini para
dengan
orang tua yang memiliki anak usia
perubahan
Kontribusi
tersebut
variabel diketahui
koefisien determinas
remaja
di
Desa
RT.04 RW.04 Kecamatan
remaja kebanyakan menggunakan pola asuh permisif dilihat dari orang tua yang
E. Pembahasan Penelitian
kenakalan
ini
bertujuan
untuk
memberikan kebebasan kepada anak
mengetahui hubungan pola asuh permisif
untuk
dengan kenakalan remaja di RT.04 RW. 04
inginkan, seperti contoh pada anak
Desa
remaja
Sukodadi
Kecamatan
Sukodadi
melakukan
apa
yang
anak
yang saya lihat orang tua
Kabupaten Lamongan. Pada pembahasan ini
mengizinkan anaknya untuk menonton
akan dipaparkan hasil analisis data utama
konser band metal di kota lain, dan
yaitu angket, maupun dari hasil analisis data
banyak sekali anak yang suka bolos
pendukung yaitu observasi.
sekolah, merokok sembarangan, keluar
1. Berdasarkan uji statstik yang telah
malam atau nongkrong-nongkrong. Hal
dilakukan, diketahui bahwa pola asuh
itu
11
dikarenakan
orang
tua
selalu
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
memberikan kebebasan kepada anak, jadi
Kecamatan
anak akan melakukan hal-hal yang anak
Lamongan. Jadi dari hasil perhitungan
sukai.
untuk
diatas bahwa terdapat hubungan pola
menginterpretasikan koefisien korelasi
asuh permisif dengan kenakalan remaja
dapat dilihat bahwa pola asuh permisif
di Desa Sukodadi Kecamatan Sukodadi
memiliki hubungan yang cukup tinggi
Kabupaten Lamongan dilihat dari bahwa
dengan kenakalan remaja karena berada
pola asuh permisif memiliki hubungan
pada interval koefisien 0,40 – 0,519. Hal
yang cukup tinggi dengan kenakalan
ini berarti Ho yang menyatakan bahwa
remaja karena berada pada interval
tidak terdapat hubungan yang positif
koefisien 0,40 – 0,519. Hal ini berarti Ho
antara pola asuh permisif
dengan
yang menyatakan bahwa tidak terdapat
kenakalan remaja di RT. 04 RW. 04
hubungan yang positif antara pola asuh
Desa Sukodadi Kecamatan Sukodadi
permisif
dengan kenakalan remaja di
Kabupaten Lamongan. Ho ditolak dan
RT.
RW.
Ha diterima. Nilai t hitung sebesar 3,292
Kecamatan
diatas kemudian dibandingkan dengan
Lamongan.Nilai t tabel yang digunakan
nilai t tabel. Nilai t tabel yang digunakan
mempertimbangkan α = 0,05 uji dua
mempertimbangkan α = 0,05 uji dua
pihak dan dk = N -2=28. t tabel sebesar
pihak dan dk = N -2=28. t tabel sebesar
2,048. Hasil perbandingan menunjukkan
2,048. Hasil perbandingan menunjukkan
harga t hitung 3,511 lebih besar dari t
harga t hitung 3,511 lebih besar dari t
tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha
tabel, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima.
diterima.
terdapat
hubungan yang signifikan antara pola
hubungan yang signifikan antara pola
asuh permisif dengan kenakalan remaja
asuh permisif dengan kenakalan remaja
di Desa Sukodadi RT. 04 RW. 04 Desa
di Desa Sukodadi RT. 04 RW. 04 Desa
Sukodadi
Sukodadi
Kabupaten
Dari
tabel
Hal
Kabupaten perbandingan
ini
pedoman
berarti
Kecamatan Lamongan.
Sukodadi Dari
menunjukkan
hasil
harga
04
Sukodadi
04
Kabupaten
Desa
Sukodadi
Hal
perbandingan
ini
Sukodadi Kabupaten
berarti
Kecamatan Lamongan.
terdapat
Sukodadi Dari
menunjukkan
hasil
harga
t
t
hitung 3,292 lebih besar dari t tabel,
hitung 3,292 lebih besar dari t tabel,
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal ini berarti
Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh permisif dan kenakalan remaja di Desa Sukodadi 12
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
PENUTUP
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Simpulan
dilakukan, maka saran untuk pihak yang terkait 1. Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
diantaranya sebagai berikut:
pembahasan yang telah disusun pada bab IV,
1. Setiap orang tua harus waspada terhadap
maka simpulan yang dapat diambil pada
tingkah laku anaknya yang kurang wajar,
penelitian ini adalah terdapat korelasi positif
anak
antara pola asuh permisif dengan Kenakalan
negatif
yang ditunjukkan dari hasil r hitung 0,519
misalnya
kendaraan
2. Dari 3 jenis kenakalan, remaja di Desa
kebutan.
Kecamatan
suka
berkelahi,
suka
bermotortanpa
SIM,
Minum-minuman
keras
kebutatau
alcohol.
Sukodadi Kabupaten Lamongan ini dapat di
2. Peran orang tua harus dalam pengawasan
persentase dibawah ini :
anak-anaknya sangat diperlukan baik di
a. Kenakalan biasa : 13% b. Kenakalan
untuk
keluyuran, membolos sekolah, mengendarai
lebih besar dari r tabel 0,361.
RW.04
komunikasi
tidak terlanjur melakukan perbuatan yang
Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan
RT.04
diajak
mengetahui apa yang terjadi sehingga anak
Remaja di Desa Sukodadi RT.04 RW.04
Sukodadi
segera
rumah maupun diluar rumah karena besar
menjerumus
kepada
pengaruh
pelanggaran dan kejahatan : 30%
terhadap
tingkah
laku
dan
perkembangan anak.
c. Kenakalan khusus : tidak ada yang melakukan
kenakalan
khusus
DAFTAR PUSTAKA
seperti
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: RinekaCipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2014. Pola Asuh Orang Tua Dan Komunikasi Dalam Keluarga. Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
penyalahgunaan narkoba dan seks diluar nikah. Jadi dari 3 kenakalan diatas, pada Desa Sukodadi
RT.04
RW.04
Sukodadi
Kabupaten
Kecamatan
Lamongan
ini
kebanyakan dari kenakalan menjerumus
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta, 2004
kepada pelanggaran dan kejahatan seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit,
Drajat, Zakiah. 1974. Problema Remaja Di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
mengendarai kendaraan bermotor tanpa SIM, kebut-kebutan. Minum-minuman keras atau
Fathi, Bunda. 2011. Mendidik Anak Dengan AlQurr’an Sejak Janin, Bandung: Pustaka Oasis.
alkohol.
13
E-Journal UNESA. Volume Nomor Tahun 2016, 0 - 216
Gunarsa, Singgih. D. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
asuh orang tua dalam Jurnal Psikologi Volume I Nomer 2 Desember2005 hal 46-51.
Gunarsa, Singgih dan Yulia Singgih D. Gunarsa, 2007.Psikologi Untuk Pembimbing, Jakarta: Gunung Mulia.
Mussen
dkk. 2002. Perkembangan dan Kepribadian Anak terjemahan, Jakarta: Arcan.
Hall, S. 2003. Perkembangan Remaja. Jakarta Erlangga.
Nazir, Moh. Ph.D. 1983. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hafis, Siti Ainiyah (2014). Presepsi Keharmonisan Keluarga dan Konformitas Teman Sebaya Dengan Kenakalan Remaja. Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya. volume 2, 1-7
Proboningrum, C, S, 1993. Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gaja Mada University Press. Santrock, J. W. 1999. Life Span Development. (terjemahan). Boston: Mac Graw-Hill
Hurlock, E. B. 1997. Psikologi Perkembangan. Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Nurla Aunillah. 2015 Membentuk Karakter Anak Sejak Janin Yogyakarta: Flash Books.
Santrock, J. W. 2002. Life-Spain Development Perkembangan Sepanjang Hidup (edisi kelima). (penerjemah Ahmad Chusai, Juda Damanik; Ed. Herman Sinaga, Yati Sumiharti). Jakarta: Erlangga.
Joesoef, Sulaiman. 2009. Konsep Dasar Luar Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara
Sarlito, Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Kartini, Kartono. 1986. Patologi Social II : Kenakalan Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. (Wanita Sebagai Ibu dan Anak), Jilid 2 Bandung.
Simajuntak, 1977.Pengantar Kriminologi dan Patologi Sosia, Bandung: Transito. Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: KENCANA
Isna,
Kartono,
K. 2013. Kenakalan Jakarta: Rajawali Pers.
Remaja,
Soetjiningsih, dkk. 2002. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakarta: Sagung Seto.
Kasmadi, dan Nia Siti Sunariah, 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta
Sri, Sulastri Rivai Melly. 1987. Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Bina Aksara
Kuncoro, Mudrajad, 2001. Metode Kuantitatif. Yogyakarta: (UPP) STIM YKPN Lestari,
Marini,
Surbakti, 2009. Kenalilah Anak Remaja Anda, Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sri. 2012. Psikologi Keluarga Penanaman Nilai & Penanganan Konflik Dalam Keluarga. Jakarta: KENCANA
Sudarsono, 2005. Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta
L & Andriani, E. Perbedaan Arsertivas remaja ditinjau dari pola 14
Pola Asuh Permisif Dengan Kenakalan Remaja
Sugiyono, 2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2014.Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Suhanadji, dkk. 2012 Sosiologi Antropologi dalam perspektip Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press Tim Penyusun. 2014. Pedoman Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Unesa Press. Tridhonanto, Al dan Beranda Agency. 2014 Mengembangkan Pola Asuh Demokratis Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional Walgito, Bimo, 1980. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Psikologi UGM. Willis, S. Sofian. 1994. Problema Remaja dan Pemecahannya Bandung: Angkasa. www.panturajatim.com/warta/kurangnyamannya-lingkungan-sekitar-9pelajar-pesta-miras(Diakses 27/02/2015)
15