satuan tugas
Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur
Laporan Kegiatan GCF tahun 2010
“…Pohon berarti kehidupan bagi kami.” Odigha Odigha Ketua Komisi Kehutanan, Cross River State, Nigeria
Daftar Isi Latar Belakang
03
Pentingnya REDD+
04
Tonggak-Tonggak Bersejarah GCF
05
Pencapaian di Tahun 2010
06
Inisiatif Anggota GCF
07
Tahun Mendatang
11
15% sampai 20%
“Tidak diragukan bahwa tindakan positif di level subnasional membantu menciptakan dorongan ke atas, yang melibatkan dan terus mendorong pemerintah nasional”. Pangeran Charles Petikan dari pidato Putra Mahkota Wales pada KTT Iklim Global Tingkat Gubernur 3 bulan Nopember 2010. Foto: Danredrup/Dreamstime.com
| 02 |
pencemaran pemanasan global berasal dari penggundulan hutan dan perubahan peruntukkan lahan di daerah tropis, melebihi polusi keseluruhan dari sektor transportasi global.
Latar Belakang Emisi dari deforestasi tropis dan perubahan peruntukan lahan lainnya bertanggung jawab atas 15-20% dari emisi gas rumah kaca antropogenik global (GRK). Semakin banyak bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa konsentrasi CO2 di atmosfer tidak bisa distabilkan pada tingkat aman tanpa di saat yang sama memangkas emisi dari sektor kehutanan, dan para pengambil kebijakan telah merespon dengan mengintegrasikan sektor kehutanan ke dalam rejim kepatuhan GRK yang ada pada saat ini dan yang terus berkembang serta peluang-peluang pasar lainnya. Sementara banyak program pengurangan GRK nasional dan internasional mengalami kemunduran besar pada tahun 2010, upaya untuk melindungi hutan tropis telah berlanjut pada berbagai tingkat pemerintahan, dengan munculnya banyak inovasi dalam perancangan program untuk mendukung dan melaksanakan pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+) di negara berkembang. Salah satu tonggak kemajuan penting dalam hal ini adalah Satgas Hutan dan Iklim Gubernur [Governor’s Climate and Forest Task Force (GCF)], yang banyak mendapat dukungan dari Gordon & Betty Moore Foundation, ClimateWorks Foundation (2010) dan David & Lucile Packard Foundation (2009). GCF adalah sebuah kolaborasi subnasional unik antara 15 negara bagian dan propinsi dari Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, Nigeria, dan Meksiko yang memiliki lebih dari 20% hutan tropis di dunia (yang merepresentasikan 75% dari hutan tropis Brazil, dan lebih dari setengah hutan tropis Indonesia). Pada tahun 2010, Kalimantan Tengah dan Chiapas menjadi anggota GCF ke 14 dan 15 (berlaku 1 Januari 2011). Diluncurkan oleh Gubernur California, Arnold Schwarzenegger dan 8 Gubernur lainnya dari Amerika Serikat, Brasil dan Indonesia pada bulan November 2008, GCF membangun platform guna mensinkronisasikan upaya antar yurisdiksi hutan tropis untuk mengembangkan kebijakan dan program-program yang dapat memberikan jalan yang realistis menuju pembangunan wilayah pedesaan yang sekaligus melestarikan hutan. Upaya REDD + subnasional ini akan mampu membangkitkan aset REDD+ yang memenuhi standar kepatuhan (compliance-grade) yang dapat memanfaatkan berbagai pasar dan peluangnon pasar – dari pendanaan publik berbasis kinerja (pay-for-performance) dan pasar karbon sampai upaya yang terus berkembang untuk mendekarbonisasi rantai suplai pangan agro. Dengan demikian, GCF mewakili komponen penting dari upaya yang lebih luas untuk menunjukkan bagaimana REDD dapat berfungsi dalam prakteknya: untuk memobilisasi dan memajukan pendanaan untuk kegiatankegiatan REDD+ berdasarkan kinerja (pay-for-performance); mempengaruhi rancangan hukum dan regulasi pasar kepatuhan (fokus awal pada California); untuk mengenali kegiatan-kegiatan REDD+ di negara bagian dan propinsi penggerak mula-mula di Brazil, Indonesia, Nigeria, dan Meksiko; membangun kapasitas untuk kegiatan-kegiatan REDD+ dalam yurisdiksi subnasional yang luas di negara-negara hutan tropis kunci; dan mengembangkan institusi dan kerangka kerja untuk menghubungkan kegiatan-kegiatan REDD+ subnasional dengan upaya-upaya internasional dan nasional sukarela yang terus berkembang. | 03 |
15
5
negara bagian dan propinsi dari
Pentingya REDD+
“Saya terutama ingin memuji Satgas Hutan dan Iklim Gubernur untuk peran yang mereka mainkan dalam melibatkan peraturan REDD ke dalam regulasi California karena hal ini memungkinkan program Iklim di Barat untuk berhubungan langsung dengan program iklim dan hutan lainnya yang sedang berkembang di seluruh dunia. Saat semua upaya ini digabungkan, maka kita akan menjadi sangat efektif.” Jane Goodall Petikan dari pidato Jane Goodall, Ph.D., DBE, Pendiri Jane Goodall Institute & UN Messenger of Peace www.janegoodall.org. pada KTT Iklim Global Tingkat Gubernur 3 bulan Nopember 2010. Kredit foto: Jeff Orlowski.
| 04 |
negara direpresentasikan dalam Satgas GCF.
Deforestasi hutan tropis secara signifikan mempengaruhi sistem bumi dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan hasil hutan, erosi tanah, tanah longsor, gangguan siklus air, penggurunan, banjir bandang, penggusuran masyarakat yang tergantung pada hutan, dan emisi karbon dioksida. Deforestasi juga menghilangkan sumber yang berharga dalam upaya untuk memerangi perubahan iklim, karena daerah-daerah hutan yang rusak sudah tidak lagi dapat menyerap dan menyimpan karbon dioksida dari atmosfer. Hutan dibuka karena berbagai alasan, termasuk untuk membangun jalan, untuk mengakomodasi pertumbuhan penduduk, untuk memanen kayu untuk bahan bakar dan tujuan-tujuan komersial serta untuk membuka lahan untuk pertanian dan peternakan. Perubahan pada peruntukan lahan ini biasanya dianggap lebih menguntungkan dan berguna daripada konservasi. GCF bekerja untuk melindungi hutan tropis dan mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan dengan mengembangkan mekanisme dan peluang untuk mengenali dan menghargai manfaat hutan.
Tonggak-Tonggak Bersejarah GCF Nopember 2008
California, Wisconsin, Illinois (Amerika Serikat), Amapá, Amazonas, Pará, dan Mato Grosso (Brazil), dan Aceh dan Papua (Indonesia) menandatangani Memoranda of Understanding (MOUs), untuk bekerja sama dalam kebijakan kehutanan dan iklim
Juni 2009 di pertemuan Belem GCF, Pará (Brazil), negara bagian-negara
bagian dan Propinsi-propinsi secara resmi membentuk GCF untuk melaksanakan MOUs (dengan California sebagai Ketua pada tahun 2009) dan mengevaluasi Rencana Aksi Bersama (Joint Action Plan), Laporan Kajian Protokol (Protocol Assessment Report), dan kegiatan pokja GCF (GCF Working Group)
Juni 2009 - Januari 2010 keanggotaan GCF meluas mencakup
“Bertindak adillah kepada
Acre (Brazil), Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat (Indonesia), Cross River State (Nigeria) dan Campeche (Meksiko)
sesama, berserah diri kepada
September 2009 Rencana Aksi Bersama final disepakati saat pertemuan GCF di Los Angeles, CA, dan menetapkan kerangka kerja untuk mengimplementasikan ketentuan-ketentuan sektor kehutanan dari MOUs tahun 2008
ingatlah hanya kepada
Desember 2009 para Gubernur mengadakan rapat di side event GCF
UNFCCC COP-15 (Kopenhagen), untuk membahas semakin pentingnya upayaupaya subnasional untuk mengurangi deforestasi dan strategi untuk meningkatkan jangkauan
Januari 2010 GCF meluncurkan situs di alamat www.gcftaskforce.org Februari 2010 GCF menerbitkan Opsi Rancangan Regulasi (Regulatory
Design Options) untuk Mekanisme Subnasional REDD+ dan memfasilitasi lokakarya teknis tentang Rancangan Regulasi REDD+ di Sacramento, CA
Mei 2010 pada pertemuan GCF di Banda Aceh (Indonesia), GCF membentuk 4 pokja untuk mewujudkan sasaran tahun 2010-2011 (lihat halaman (lihat halaman 6)
September 2010 at GCF meeting in Santarem, Pará (Brazil), GCF
membership extended to Chiapas (Mexico) and Central Kalimantan (Indonesia), Final GCF Stakeholder Policy approved and published, members agree to pursue a GCF Fund, and Task Group 1-4 progress evaluated
Oktober 2010 lokakarya GCF propinsi dan stakeholder Indonesia
lanjutan di Jakarta, Indonesia akan memberikan umpan balik konkrit tentang hasilhasil Tugas 1 Laporan Kerangka Kerja Subnasional REDD+, dan Tugas 3 Database Pengetahuan REDD+ GCF (difasilitasi oleh Kemitraan dan Emerald Planet)
Nopember 2010 lokakarya GCF negara bagian-negara bagian dan
stakeholder Brasil lanjutan di Manaus, Brasil akan memberikan umpan balik konkrit tentang hasil-hasil Tugas 1 dan Tugas 3 (difasilitasi oleh IDESAM)
Desember 2010 Side Event resmi GCF di UNFCCC COP-16 (Cancun)
mengangkat visibilitas kepemimpinan subnasional terhadap REDD+ dan menyoroti pencapaian Tugas GCF, termasuk Database Pengetahuan REDD+
Desember 2010 California Air Resource Board mengadopsi Cap and
Yang Maha Kuasa, dan Tuhan yang telah memberi kita nafas kehidupan dan kepadaNyalah kita berbakti… Yang utama diperlukan adanya kerjasama seluruh pihak dalam mengubah pola pikir serta pola hidup masyarakat dalam memperlakukan keberadaan hutan agar lestari. Dan juga perlu dipikirkan, bagaimana caranya hutan tetap terjaga, namun masyarakat sekitar hutan tetap punya pendapatan, karena bersama mereka jugalah kita akan memperbaiki hutan dan alam yang rusak.” Drs. Cornelis, MH Gubernur Kalimantan Barat Excerpt from a speech given by Drs. Cornelis, MH when welcoming the GCF team in May 2010.
Trade Regulation memanfaatkan kerja-kerjanya dengan GCF dan menetapkan landasan bagi pasar kepatuhan pertama untuk offset REDD+ subnasional
| 05 |
Pencapaian di tahun 2010
“Kolaborasi yang unik antara 15 negara bagian dan propinsi di Amerika Serikat, Brasil, Indonesia, Nigeria dan Meksiko ini kini mencakup lebih dari 20% hutan tropis dunia. Negara bagian-negara bagian ini sedang bekerja sama untuk membuat kerangka kerja-kerangka kerja yang memungkinkan pengurangan emisi dari deforestasi dimasukkan ke dalam rejim kebijakan Amerika Serikat dan internasional yang terus berkembang. Amatlah luar biasa melihat apa telah dicapai inisiatif ini dalam dua tahun terakhir dan akan masih banyak lagi yang akan dicapai di tahun-tahun mendatang.” Harrison Ford Petikan dari pidato Harrison Ford pada KTT Iklim Global Tingkat Gubernur 3 bulan Nopember 2010. Foto: Entertainment Press/yaymicro.com0
| 06 |
Pada tahun 2010, seluruh negara bagian dan propinsi yang tergabung dalam GCF muncul sebagai pemimpin dalam REDD+. Di antara pencapaian di tahun 2010, GCF memberikan masukan langsung kepada upaya pembuatan kebijakan cap and trade California Air Resources Board (ARB), yang memberikan rekomendasi kunci akan apa yang menjadi aturan pertama untuk aset REDD+ yang memenuhi standar kepatuhan (compliancegrade). Dalam sebuah upaya terkait, GCF mengembangkan sebuah kerangka kerja subnasional REDD+ untuk merancang dan melaksanakan pendekatan subnasional terhadap REDD+ di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi yang memiliki hutan tropis. GCF saat ini sedang menyempurnakan kerangka kerja GCF berdasarkan masukan dari negara bagian dan propinsi anggotanya dan dari para stakeholder. Begitu selesai, ini bisa berfungsi sebagai template untuk upaya-upaya serupa di yurisdiksi lain (subnasional dan nasional). Kerangka kerja ini adalah yang pertama dari empat tugas yang saling berkaitan yang dilakukan GCF pada tahun 2010 dan akan terus berlangsung pada tahun 2011: Tugas 1 Untuk mengembangkan rekomendasi rancangan GCF bagi kerangka kerja REDD+ tingkat propinsi dan negara bagian untuk ditinjau ulang dan disetujui anggota GCF; untuk bekerja sama dengan standar-standar pihak ketiga (misalnya: CAR, VCS, CCB+CARE, Pedoman Praktek yang Baik dari IPCC, Plan Vivo) dan stakeholder lainnya; Tugas 2 Untuk mengidentifikasi, menelusuri, dan menarik peluang pendanaan untuk kegiatan REDD+ negara bagian dan propinsi GCF dan memulai pembentukan dana GCF; Tugas 3 Untuk membuat sebuah database pengetahuan GCF yang menggambarkan Kegiatan REDD+ anggota GCF (program, kebijakan, dan proyek-proyek) dan kebutuhankebutuhan kelembagaan, teknis, keuangan, hukum, dan kebutuhan lainnya; dan Tugas 4 Untuk mengembangkan dan menerapkan strategi komunikasi dan outreach GCF dan meningkatkan/memformalkan keterlibatan stakeholder dalam proses GCF. Usaha Tugas 2 GCF menghasilkan pengembangan Konsep Dana GCF yang telah menarik perhatian yang signifikan dari calon pemberi dana potensial. GCF berharap untuk mengumumkan benih awal pendanaan menjelang pertengahan tahun 2011. Untuk Tugas 3, GCF telah menyelesaikan putaran pertama untuk upaya pengembangan Database Pengetahuan REDD+. Database ini mengidentifikasi beberapa kebutuhan bersama dan mendesak yang menjadi kebutuhan seluruh anggota GCF, yang akan memberikan landasan bagi prioritas Dana GCF di tahun 2011. GCF juga terus memberikan peluang berbagi informasi kritis dan dukungan teknis bagi negara bagiannegara bagian dan propinsi-propinsi anggota GCF seraya mereka membangun kapasitas mereka dan menentukan program-program untuk memastikan pendanaan REDD+ – baik yang berbasis keuangan maupun pasar. Selain itu, GCF telah menyediakan sebuah forum penting bagi negara bagian Amazon di Brasil, propinsi-propinsi di Indonesia, dan Cross River di Nigeria untuk melakukan kolaborasi antara mereka, dengan para stakeholder, dan pemerintah daerah mereka dalam upaya untuk mengembangkan pendekatan umum terhadap REDD+. Akhirnya, GCF telah berhasil mengadakan side event di UNFCCC COP-16 (Cancun), yang secara signifikan membangkitkan minat untuk bergabung, mengikuti, dan mendukung upayaupaya mereka masa depan.
Inisiatif Anggota GCF Negara Bagian / Propinsi
Batas Emisi GRK
Inventaris Emisi dan Penyerapan GRK
Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan
Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan
Rencananya akan diuraikan untuk sektor energi, transportasi dan industri
Ada kemajuan dalam Rencana REDD+; dalam proses penetapan program dan kebijakan yang akan memenuhi syarat
Rencana REDD+ (sedang berlangsung)
Inventaris perubahan peruntukkan lahan dan hutan
Rencana untuk Pencegahan dan Pengendalian
Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan
Hal Penting Lainnya
BRASIL Acre
Program reboisasi
- Penetapan zona ekologi ekonomi - Kebijakan untuk menilai aset hutan - Hukum Chico Mendes tentang pembayaran untuk jasa konservasi bagi penyadap karet
Deforestasi sedang diimplementasikan
- Sertifikasi Properti Berkelanjutan dan bonus tahunan
Sistem pemantauan deforestasi dan degradasi Pada tanggal 22 Oktober 2010, Acre memberlakukan State Law #2308/2010, yang membuat sebuah Sistem Insentif Jasa Lingkungan Negara (SISA)), termasuk sebuah “Program Carbon ISA” REDD+.
- Peningkatan produktifitas di kawasan hutan - Rencana Pengelolaan Kawasan Adat
UU ini membentuk sebuah Institut Regulasi, Pengendalian dan Registri, sebuah Komisi Negara untuk Validasi dan Monitoring, sebuah Badan Pengembangan Jasa Lingkungan, dan Badanbadan lainnya untuk membantu implementasi UU ini. UU ini membuka ruang bagi partisipasi masyarakat sipil dan secara eksplisit memasukkan prinsip-prinsip sosial dan lingkungan ke dalam sistem. Amapá
Persediaan produksi hutan di negara bagian (sedang berlangsung)
Rencana untuk mencegah dan mengontrol deforestasi (sedang berlangsung)
Penetapan stok karbon dalam Hutan Produksi Negara Bagian
- Produksi hutan negara bagian Amapa ditetapkan - Kebijakan Lingkungan Pemerintah Negara Bagian tahun 2009 - UU tentang kehutanan dan lingkungan lainnya (sedang disusun)
Amazonas
Program negara bagian untuk monitoring stok karbon hutan dan keanekaragaman hayati
State Law No. 3135/2007 berisi strategi REDD State Complementary Law No. 53/2007 (memberikan ruang bagi pembentukan Sistem Kawasan Lindung Negara dan juga berisi beberapa ketentuan tentang REDD dan jasa lingkungan, termasuk pembagian manfaat Rencana Negara Bagian untuk Pencegahan dan Pengendalian Deforestasi selesai
- Juma - Apuí - Netralisasi karbon untuk kejuaraan FIFA 2014 World Cup (akan diimplementasikan, MUNGKIN akan melibatkan kegiatankegiatan yang melampaui REDD, seperti promosi energi terbarukan dan pengurangan emisi di sektor transportasi)
- State Law No. 3135, Kebijakan Negara Bagian untuk Perubahan Iklim (PEMC-AM) - Programa bolsa floresta on State Conversation Unit (UCEs) - Pusat Perubahan Iklim Negara Bagian (CECLIMA) - Kebijakan Negara Bagian untuk Jasa Lingkungan dan Konservasi Hutan (sudah difinalisasi dan tersedia di http://www.gcftaskforce.org/ research.html) - Forum Amazon tentang Perubahan Iklim, Keanekaragaman Hayati, Jasa Lingkungan dan Energy
20%
Lebih dari hutan tropis dunia terletak dalam negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF. | 07 |
Negara Bagian / Propinsi
Batas Emisi GRK
Inventaris Emisi dan Penyerapan GRK
Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan
Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan
Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan
Hal Penting Lainnya
CCSX (46 proyek, mencakup kawasan seluas 602.711 hektar)
- Undang-undang no 911 membentuk Forum Perubahan Iklim
Proyek REDD+ proyek di negara bagian NW di MatoGrosso bersama ICV dan TNC (sedang berlangsung)
- Undang-undang 327, 343 menetapkan programprogram Perijinan dan Regulasi Lingkungan Hidup Pedesaan
BRAZIL Mato Grosso
Beberapa pembuatan model hutan dilakukan untuk CCSX
Rencana untuk Pencegahan dan Pemberantasan Deforestasi dan Kebakaran Hutan di Mato Grosso (dipresentasikan tahun 2009 dan diteguhkan oleh Surat Keputusan Negara Bagian Oktober 2010)
- Rencana Perubahan Iklim Negara Bagian (sedang berlangsung) - Program Pengelolaan Hutan - Rencana untuk Mencegah Deforestasi dan praktek tebang habis (sedang dikembangkan) - Penetapan Zona Sosial Ekonomi dan Ekologi (dalam tahap akhir peninjauan kembali) - Proposal untuk UU Negara Bagian tentang Perubahan Iklim dan REDD sedang didiskusikan dalam Forum Perubahan Iklim Negara Bagian
Pará
Rencana Pencegahan, Prakarsa Aksi dan Alternatif bagi Deforestasi di negara bagian Pará – PPCAD-PA, disetujui oleh Surat Keputusan Negara Bagian No. 1697, tanggal 8 Juni 2009
- Proyek 1 milyar pohon untuk Amazon - Proyek uji coba REDD+ di Sao Felix do xingu (TNC bermitra dengan SEMA-PA) - Proyek lingkungan sosial karbon Xingu (TNC bermitra dengan SEMA-PA) - Proyek Calha Norte (Conservation International – CI bermitra dengan SEMA-PA)
| 08 |
- Surat Keputusan Negara Bagian No. 1764, 25 Juni 2009, membentuk Kelompok Kerja Eksekutif untuk pembentukan Forum Perubahan Iklim Pará (Fórum Paráense de Mudanças Climáticas) - Registrasi Online Lingkungan Pedesaan (CadastroAmbiental Rural - CAR) untuk menstandarisasi kegiatan lingkungan dan penetapan kawasan cadangan yang legal dan perlindungan permanen - Penetapan Zona Makro Ekonomi Ekologi di negara bagian Pará (UU No. 6.745, 6 Mei 2005)
Negara Bagian / Propinsi
Batas Emisi GRK
Inventaris Emisi dan Penyerapan GRK
Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan
Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan
Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan
Hal Penting Lainnya
INDONESIA Aceh
PDD (Proyek Dokumen Rancangan) Ulu Masen memperkirakan emisi hutan
Baseline hutan – Team Re-design Aceh digunakan sebagai baseline bagi Rencana Tata Ruang Hutan Aceh
Rencana pengkajian stok karbon di lokasi uji coba REDD (2008-2009)
Kalimantan Timur
Sedang dikaji
Kalimantan Barat
Sedang dikaji
- Proyek REDD Ekosistem Ulu Masen - Proyek REDD Ekosistem Leuser
SK Dephut No. P.36/ MenhutII/2009
CCBA (Aliansi Masyarakat Iklim dan Keanekaragaman Hayati) menyatakan ada 100 juta ton yang tersedia untuk kredit karbon untuk 30 tahun ke depan, angka yang saat ini sedang divalidasi/ diverifikasi Papua
SK Dephut No.30/ MenhutII/2009
Proyek Uji Coba REDD Jayapura (FFI/ Macquarie); Mimika/ Mamberamo (New Forest) &MeraukeMappi-Asmat (WWF)
- SK Dephut Nomor 30 / Menhut-II/2009
Climate Action Registry memiliki database untuk proyekproyek California
Beberapa proyek kehutanan domestik yang terdaftar sebagai bagian dari Climate Action Reserve Registry
- UU Otonomi Khusus Papua tentang Pengelolaan Hutan Lestari tahun 2009
Rencana pengkajian stok karbon di lokasi uji coba REDD (2008-2009)
AMERIKA SERIKAT California
AB 32 economywide GHG cap Western Climate Initiative (sedang berlangsung)
- Inventaris emisi GRK Air Resource Board sebagian didasarkan pada data dari Analisa Inventaris Hutan dari Dinas Jasa Hutan AS
Target emisi hutan 2020 untuk sektor kehutanan California
- Kajian rangeland dan Hutan Negara
Adopted Cap-and Trade regulation yang memikirkan offset berbasis sektor dari REDD Illinois
Midwest GHG Accord (MWGGA) (sedang berlangsung)
https://thereserve1. apx.com/myModule/ rpt/myrpt.asp?r=111
Protokol hutan domestik diadopsi oleh pemerintah negara bagian California pada tahun 2007 dan yang terakhir diperbarui pada tahun 2010 http://www. climateactionreserve.org/how/ protocols/adopted/forest/ current/
Peraturan-peraturan offset karbon internasional sedang dibahas dan dikembangkan
Penginderaan jauh berkala atas tutupan lahan negara bagian, termasuk tutupan hutan; klasifikasi hutan dan area hutan masyarakat yang diperbarui; pengembangan kemampuan pemetaan LIDAR
Baseline yang mungkin tersedia dari Dinas Jasa Hutan USDA, Stasiun Penelitian Wilayah Utara
Sebagai sebuah output dari proses MWGGA (sedang berlangsung)
- Rencana Aksi Iklim - Prakarsa Iklim dan Konservasi Illinois - Program Pengelolaan dan Restorasi Habitat - Identifikasi Kawasan Peluang Konservasi [Conservation Opportunity Areas (COA’s)] dalam Comprehensive Statewide Wildlife Plan; Vital Lands Initiative mendukung kerja-kerja NGO di COA’s
| 09 |
Negara Bagian / Propinsi
Batas Emisi GRK
Inventaris Emisi dan Penyerapan GRK
Baseline dan /atau Target Sektor Kehutanan
Registri untuk Kegiatan Karbon Hutan
Proyek-proyek Karbon Hutan yang sedang berjalan
Hal Penting Lainnya
nigeria Cross River
Negara bagian sedang mengembangkan sebuah sistem klasifikasi hutan, stok hutan per klas, dan perubahan pada wilayah jenisjenis hutan (Tidak diterbitkan). 8 klas hutan berbeda untuk CRS telah dikaji untuk tingkat deforestasi dari tahun 1991 dan 2001. Sebuah studi awal akan megkaji tingkat deforestasi dari tahun 2001 sampai 2008.
Belum ada kerja registri spesifik yang telah dimulai, namun sebuah UU negara bagian yang baru mengijinkan pemberian konsesi karbon.
Negara bagian Cross River bersama dengan pemerintah federal telah secara aktif terlibat dengan UNREDD+. Mereka sedang mengembangkan sebuah program Kesiapan REDD+ untuk Nigeria. Pemerintah negara bagian CRS telah melakukan sebuah uji kelayakan untuk tiga proyek uji coba REDD+ yang potensial di negara bagian tersebut.
- Sebuah moratorium pembalakan liar selama dua tahun dilaksanakan di seluruh negara bagian, yang telah berakhir di akhir tahun 2010. Kondisi terakhir moratorium ini masih belum pasti.
Berkoordinasi dengan komisi kehutanan nasional (CONAFOR) ke-3 negara bagian di Semenanjung Yucatan ini (Campeche, Yucatán & Quintana Roo) sedang mempromosikan sebuah inisiatif regional untuk perubahan iklim yang memasukkan program REDD+
Pemerintah negara bagian membentuk Dinas Lingkungan Hidup dari Kejaksaan Agung dan sebuah badan khusus untuk menangani kejahatan lingkungan untuk memperkuat kerangka kerja hukum sektor lingkungan negara bagian.
- Gubernur mendanai dan memberdayakan sebuah satgas untuk menahan siapa pun yang didapati melakukan pembalakan liar di wilayah negara bagian tersebut. - Badan legislatif negara bagian mengeluarkan sebuah UU pengelolaan hutan yang baru untuk mendorong konservasi dan membuka pintu bagi proyek dan program REDD+.
Meksiko Campeche
Tingkat deforestasi didasarkan pada peta pemanfaatan lahan yang tersedia, yang dihasilkan oleh INEGI Sebuah inventaris GRK tingkat negara bagian akan dilaksanakan pada tahun 2011.
“Yang paling penting adalah agar semua negara bagian dan propinsi berkomitmen untuk mengurangi emisi. Dan masyarakat lokal harus terlibat dalam upaya ini. Mereka perlu memahami bahwa salah satu manfaat dari memelihara hutan adalah peningkatan kesejahteraan mereka. Ada asumsi bahwa menebang hutan akan menghasilkan uang. Sekarang, kita perlu menunjukkan bahwa adalah lebih berharga untuk memelihara dan menggelola hutan kita secara lestari.” H.E. Agustin Teras Narang Gubernur Kalimantan Tengah
| 10 |
Tahun mendatang Tahun 2011 adalah tahun yang kritis bagi GCF, dengan semakin meningkatnya upaya komunitas internasional mencari pedoman tentang bagaimana mengembangkan dan menerapkan program-program REDD+ subnasional yang kuat dan dapat dijalankan. Di tahun 2011 GCF memfokuskan upayanya pada kegiatan-kegiatan berikut: • Tugas 1 memfinalisasi kerangka kerja REDD+ subnasional umum untuk pengadopsian dan implementasi di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF dan mengembangkan opsi-opsi untuk menghubungkan pengaturan antara kredit REDD+ subnasional berbasis sektor dan sistem kepatuhan GRK yang terus berkembang, misalnya program cap-and-trade California; dan the United National Framework Convension on Climate Change (UNFCCC);
State of Acre Brazil
State of Amapá Brazil
State of Amazonas Brazil
State of Mato Grosso Brazil
State of Pará Brazil
Aceh Province Indonesia
Cent. kalimantan prov. Indonesia
east kalimantan prov. Indonesia
Papua Province Indonesia
west kalimantan province Indonesia
• Tugas 2 membentuk sebuah Dana GCF untuk membantu mengatasi kebutuhan bersama dan mendukung model-model berbasis kinerja bagi REDD+ di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF; • Tugas 3 menyempurnakan, meningkatkan dan menyediakan untuk publik (secara online) Database Pengetahuan GCF tentang kegiatan-kegiatan dan kebutuhankebutuhan REDD+ di negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF; • Tugas 4 memajukan keterlibatan stakeholder dan transparansi dalam semua aspek kerja GCF; • Terus memfasilitasi upaya kerjasama antara negara bagian-negara bagian dan propinsi-propinsi GCF dengan stakeholder mereka dan pemerintah federal; • Menyelenggarakan lokakarya di Indonesia, Brasil, Meksiko dan Nigeria untuk mencapai tujuan-tujuan ini; dan • Menyepakati penyerahan akhir untuk Tugas 1-3 saat Pertemuan GCF di Kalimantan Tengah (September 17-24, 2011) untuk diumumkan pada COP-17 di Durban, Afrika Selatan.
state of campeche mexico
state of chiapas mexico
State of California U.S.
cross river state nigeria
State of Illinois U.S.
| 11 |
Untuk informasi lebih lanjut tentang GCF William Boyd GCF Secretariat, Senior Advisor and Project Lead University of Colorado Law School, Professor of Law Tel +1 303 492 7320 Email
[email protected]
Printed on 30% post-consumer waste.
Julie Teel GCF Secretariat, Project Manager University of Colorado Law School (CEES), Research Faculty Tel +1 303 492 7252 Email
[email protected] Mariana Pavan GCF Coordinator for Brazil Coordinator of the Climate Change and Environmental Services Program, IDESAM Tel 55 92 3642 5698 Email
[email protected] Avi Mahaningtyas GCF Coordinator for Indonesia Chief Economic and Environmental Cluster, Kemitraan Tel 62 21 7279 9566 Email
[email protected]
www.gcftaskforce.org
Pendukung GCF