Plt. Bupati Jepara Jemput Penderita Tomor Ganas tegas.co., JEPARA – Plt. Bupati Jepara Ihwan Sudrajat, Minggu (8/1) pagi mendatangi rumah Kasiatun (55) warga RT 04 RW 01 Dukuh Krajan Desa Dongos Kecamatan Kedung, Jepara, Jawa Tengah. Warga ini merupakan penderita tumor ganas payudara sejak delapan tahun silam.
Plt. Bupati Jepara Ihwan Sudrajat, Minggu (08/01/2017) menjemput warga yang terkena penyakit tumor untuk dibawa ke rumah sakit. FOTO : DEDY SETYAWAN
Mendapati kondisi ini, Ihwan Sudrajat, Kartini guna mendapatkan perawatan.
langsung membawanya ke RSU
Informasi tentang derita Kasiatun ini didapat Hadi Priyanto, Sekretaris
Diskominfo Kabupaten Jepara dari pesan WA, Zainal Abidin, seorang warga Desa Dongos, yang dikenal sebagai pekerja sosial.Kemudian info tersebut diteruskan ke Ihwan Sudrajat , Plt. Bupati Jepara . Plt. Bupati Jepara Ihwan Sudrajat mengatakan, pemerintah harus hadir disetiap persoalan rakyatnya secara cepat. Ia ingin memberikan edukasi pada birokrasi Jepara bagaimana agar birokrasi harus cepat dalam melayani rakyatnya. “Semoga bu Kasiyatun cepat sembuh” ungkap Ihwan Sudrajat. Plt. juga mengapresiasi masyarakat, yang menginformasikan adanya permasalahan yang dihadapi di lingkungannya. Hal ini tentunya tidak hanya dalam bidang kesehatan saja, namun juga dalam bidang lainnya. Dengan begitu pemerintah, dapat mengambil tindakan cepat untuk memecahkan segala persoalan tersebut. Dengan adanya komunikasi yang baik, antara pemerintah dan masyarakat ini akan muncul sebuah kepercayaan mereka kepada pemerintah. “Saya sangat mengapresasi mereka, yang melaprokan Dengan begitu pemerintah dapat bertindak dengan cepat” paparnya. DEDY SETYAWAN / NAYEF
Kampung Wisata Edukasi Kopen
Berawal Dari Masalah Sampah tegas.co., SUKOHARJO – Siapa nyana jika kampung wisata ini tadinya bermula dari masalah sampah. Idenya timbul saat adanya progam sampah di Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kompleks Wisata edukasi di Sukoharjo. FOTO : AGUNG NUGROHO
Atas hal itu tercetus ide seorang Arif Suryono, ST., untuk mendirikan Kampung Wisata Edukasi Kopen. Tujuannya tak lain untuk memberi pembelajaran warga tentang penanganan sampah organik maupun an organik yang tentunya bisa membawa manfaat. Dengan kerja kerasnya Arif Suryono dan masyarakat itu, kemudian mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Dan sampah an organik menjadi berbagai barang kerajinan. Selain itu juga mampu menciptakan lahan pertanian dan pertenakan di lahan warga yang tidak produktif menjadi lahan yang profuktif. Menurut Tri Wahyudi SH., Lurah Ngadirejo, Desa ini sekarang menjadi tempat wisata edukasi dan desa berprestasi. “ Terbukti desa ini mendapat juara 1 bank sampah dan juara1 kelompok wanita tani. Selain itu juga berkontribusi terhadap Anugerah Adipura 2016 untuk penilaian TPS 3R bagi Kabupaten Sukoharjo,”ungkap Tri Wahyudi. Kampung edukasi ini menawarkan bagi pengunjung/wisatawan berupa pelatihan tentang bank sampah, pembuatan pupuk kompos, kreasi sampah, pemanfaatan lahan, produk hasil pertanian dan peternakan. AGUNG NUGROHO / NAYEF
Hutan Kota Langsa Banyak Diminati Warga Disaat Libur tegas.co -ACEH LANGSA – Hutan Kota Langsa, Provinsi Aceh, yang terletak di Kecamatan Langsa Baro dihari libur atau ahkir pekan dipadati pengunjung.
Taman Kota Langsa yang dimanfaatkan warga untuk mebgisi libur. FOTO : ROBY SINAGA
“Bahkan pengunjung banyak yang datang dari luar Kota Langsa,” kata Herawati, seorang pedagang keliling di hutan kota tersebut, Minggu (8/1/17). Herwati mengatakan,bila hari libur cukup padat pengunjung yang datang ke hutan kota.Sehingga dagangan kami pun laku keras . “Semenjak hutan kota dibuka untuk umum ,secara otomatis turut menambah penghasilan kami setiap hari.”urai Herwati. Hal senada diungkapkan Adi (34) juru parkir di lingkungan Hutan Kota, jika hari libur omset parkirpun meningkat .Dikarnakan ramai-nya
pengunjung. Di samping suasana nya yang asri ,di hutan kota pengunjung dapat menikmati wahana danau buatan,dan pengunjung juga dapat melihat berbagai jenis satwa langka yang di rawat sedemikan rupa sehingga terlihat indah di pandang mata.tutur nya ROBY SINAGA / NAYEF
Pemkab Aceh Timur Didesak Agar Mengatur Dana Csr Perusahaan tegas.co., ACEH TIMUR – LSM Komunitas Aneuk Nanggroe (KANA) mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Timur,Provinsi Aceh segera mengatur dana Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya, sangat banyaknya perusahaan di wilayah Aceh Timur yang tidak jelas dana CSR-nya.
Ketua LSM KANA Aceh Timur Muzakir. FOTO : ROBY SINAGA
“Dana CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada di Aceh Timur untuk segera diusulkan dan diatur melalui Peraturan Daerah (Perda), kalau di Aceh kita sebut Qanun,” kata Muzakir , Direktur LSM KANA, Minggu (8/1/2017) Menurutnya, CSR bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan atau memecahkan masalah sosial atas dasar inisiatifnya sendiri, mensejahterakan masyarakat. “ Melalui peran dunia usaha dalam peningkatan kesejahteraan yaitu dengan menyisihkan sebagian dananya untuk diarahkan bagi usaha-usaha sosial“, kata Muzakir. Dia menegaskan, seharusnya DPRK Aceh Timur segera melakukan pembahasan bersama dengan pemerintah untuk membuat Qanun CSR. Sehingga nantinya program CSR dari perusahaan-perusahaan yang berdiri di Aceh Timur yang sangat banyak di sektor perkebunan kelapa sawit,kehutanan,pertambangaan,sehingga jika disatukan dana CSR sangat membantu dalam kehudupan masyarakat.Urai Muzakir. ROBY SINAGA / NAYEF
Manfaatkan Drum Bekas, Hasilkan Omzet Hingga Puluhan Juta tegas.co.,JEPARA – Siapa sangka, kursi dan meja mungil penuh lukisan dan tulisan kreatif ini asalnya dari drum bekas minyak tinner atau cat yang tak terpakai. Selain dibuat kursi dan meja, juga bisa disulap menjadi tong sampah yang menarik.
Drum bekas didaur ulang dengan berbagai macam tulisan dengnan berbagai kreatifitas. FOTO : DEDY SETYAWAN
Drum bekas hasil daur ulang ini merupakan ide kreatif Dessy Fitriani, warga jalan Soekarno – Hatta Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Awalnya, Dessy yang menekuni kreasi ini sejak dua tahun lalu. Awalnya dia mendapati banyak drum bekas minyak tinner dan cat menumpuk di beberapa gudang pembuatan meubel. Dengan banyaknya drum bekas tersebut, Dessy mencoba berkreasi, menjadikan drum bekas bernilai ekonomis tinggi, yakni berupa tempat sampah yang menarik, kursi serta meja mungil dengan beragam hiasan lukisan dan tulisan reatif.
Pembuatan kursi, meja dan tempat sampah dari drum bekas ini dibutuhkan kesabaran. Pasalnya memelalui beberapa proses, dari membersihkan drum dengan pembakaran, pengecatan dasar, hingga proses akhir berupa pemberian hiasan berupa lukisan dan tulisan tangan. Hasil karya kreatif Dessy Fitriani ini, ternyata banyak dilirik pembeli, bukan hanya sekedar untuk tempat sampah, kursi atau meja, namun juga untuk hiasan di sudut-sudut ruang rumah. Selain memiliki beragam pilihan motif lukisan dan tulisan kreatif,pembeli tertarik karena hasil dari polesan tangan, bukan tempelan stiker. Dita Rofiana,pembeli kerajianan drum bekas. Ia memilih kreasi ini karena unik, motifnya bermacam-macam dan handmate atau kreasi asli tangan sehingga mempunyai nilai seni yang cukup tinggi. Selain unik bisa juga sebagai hiasan rumah, imbuhnya. Selain dipasarkan untuk kota-kota besar di Jawa dari pengolahan drum bekas ini, juga sering dipesan hingga luar Jawa diantaranya Kalimantan dan Sumatera. Dengan harga jual kisaran 200 ribu rupiah hingga 250 ribu rupiah per unit, Dessy bisa menghasilkan omzet hingga 30 juta rupiah per bulan. DEDY SETYAWAN / NAYEF
Deklarasi Anti Hoax Di Gelar Di Berbagai Daerah tegas.co, SOLO-JATENG- Berita Bohong yang marak beredar di media Sosial (Medsos) sangat memprihatinkan dan membuat masyarakat gusar. Terkait hal itu masyarakat mengadakan deklarasi anti hoax Soloraya dan juga di ikuti oleh 7 kota besar di Indonesia di Solo sendiri acara ini diselengarakan di car free day (CFD) di jalan Slamet Riyadi Solo Jateng, Minggu (8/1/2017). Acara
Deklarasi tolak berita bohong atau hoax FOTO : BISMA
ini didukung oleh perwakilan masyarakat anti hoax se soloraya, juga ada hiburan dari owah girl band dan penandatanganan piagam deklarasi anti hoax. Menurut Basendar salah satu panitia penggagas anti hoax mengatakan, acara ini diadakan untuk mensosialisasi bahayanya hoax di medsos dan agar masyarakat tau bahwa hoax itu adalah sesuatu yang negatif, tidak produktif dan meresahkan. “Hoax itu berita bohong dan ditampilkan di Media Sosial. Dampaknya sangat negative, karena itu mari perangi Hoax,”ujarnya. Dalam Deklarasi anti hoax ditampilkan juga papan papan bertuliskan anti hoax disitu dan ada sebuah papan yang memang dibuat untuk masyarakat menempelkan cap tangannya dengan cat tembok. Ariyanto salah satu pengunjung di deklarasi anti hoax mengapresiasi acara ini, karena banyaknya berita hoax yang tersebar di medsos yang sangat meresahkan. Harapannya dengan adanya deklarasi anti hoax ini masyarakat bisa lebih bijak dalam memilih berita, jangan sampai masyarakat menerima berita berita hoax,”Ujarnya singkat. BISMA SURYA KURNIAWAN / MAN
1200 Pohon Mangrove Ditanam Di Teluk Awur tegas.co. JEPARA, JATENG – Sebanyak 265 orang terlibat di lokasi pantai pesisir Pantai Teluk Awur Tahunan di Kabupaten Jepara untuk melakukan penanaman mangrove. Ratusan orang yang terlibat di penanaman mangrove terbut berasal dari komunitas pencinta alam dari Sekretariat Bersama (sekber) Arcapala Komunitas Kesemat Univertsitas Diponegoro, Minggu (08/01/2017).
Penanaman Bakau yang dilakukan oleh kelompok pencinta alam di jepara di pantai Awur. FOTO : DEDY SETYAWAN
Dipilihnya Pantai Teluk Awur untuk ditanami Mangrove dikarenakan salah satu pantai terpanjang di jawa tengah itu mulai terkikis akibat abrasi. Hal inilah yang menggugah beberapa komunitas pencinta alam di Jepara, termasuk oraganisasi kepemudaan Desa teluk Awur untuk melakukan penanaman
mangrove. Ketua Panitia penanaman mangrove Eddy Soepono mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya abrasi yang semakin meluas dipantai Jepara, termasuk memperkenalkan terhadap tanaman magrove dan jenisjenisnya kepada seluruh peserta. “Ada 1200 pohon magrove yang ditanam di sepanjang pantai Awur,”ujarnya kepada media ini. Begitu juga dengan Ahmad Fauzan salah stu peserta yang mengikuti kegiatan ini menyampaikan, sangat senang mengikuti kegiatan ini karena selain menambah persaudaraan antar pecinta alam, juga ikut berpartisipasi untuk menjaga lingkungan agar abrasi tidak semakin meluas. “Kami berharap pemerintah untuk menedukung adanya geraskan ini, serta menyediakan bibit yang lebih banyak sehingga kegiatan akan terus digalakkan”Ungkapnya. Ditambahkan, kedepan kegiatan sep[erti ini dapat bekerjasama dengan dinas terkait dalam bidang pemetaan lokasi tanam mangrove, sehingga kigiatan ini bersifat continyu selama satu tahun, dari pesisir pantai yang satu ke tempat yang lain, dan sekaligus menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Jepara. DEDY SETYAWAN / MAN
Bekerja Sebagai Buruh, Mampu
Kuliahkan Anak Di Unhas tegas.co, BANTAENG, SULSEL – Pekerjaan apapun itu, semasih itu halal akan dilakukan oleh orang tua dalam rangka untuk membahagiakan anak. Hal itulah yang dilakukan oleh pasangan Suami istri (Pasutri) Saraba (50) dan Noro (50) di Desa Baruga Kecamatan Pajukukang Kecamatan Bantaeng bekerja sebagai buruh untuk membiayai kulaih dan biaya sekolah anak-anaknya.
Saraba dengan Istrinya bekerja sebagai pembuat batu merah di Desa baruga Kecamatan Pajukukang. FOTO : SYAMSUDDIN
Bekerja sebagai buruh percetakan batu merah dengan upah Rp 80 perbiji tidak membuat Suami Istri itu kendur, bahkan teriknya Matahari dan dinginnya angin yang bertiup tidak membuat patah arang, bahkan tetap bersemangat untuk bekerja untuk kebahagiaan anak. “Saya bekerja setiap hari disini sebagai buruh untuk membuat batu merah demi menyekolahkan anak. Satunya sudah kuliah di Unhas (Universitas Hasanuddin- red) sejak tahun 2016 lalu. Jadi kami harus bekerja keras untuk mendapatkan uang untuk biaya sekolah dan kulaih anak-anak”Kata Saraba saat ditemui awak media ini, Minggu (08/01/2017). Menurut Saraba, bekerja sebagai buruh dipercetakan batu merah bersama dengan istrinya dilakukan pada setipa hari, mulai dari mencetak, menjemur hingga menyusunnya di bangsal. “Kami tidak peduli dengan matahari, hujan ataupun angin, kami hanya ingin bekerja untuk mendapatkan uang untuk dapat membiayai anak-anak bersekolah dan Kuliah”katanya. Ditambahkan, kerja dengan membanting tulang agar dapat memperoleh upah demi membuat putrinya yang sementara menempu pendidikan tinggi di Unhas di Fakultas Hukum hingga mendapat gelar nantinya. “Putriku itu mempunyai semangat besar untuk kkuliah, karena itu kami juga demikian harus bekerja keras untuk dapat membiayai anak kami yang sementara kuliah,”Tandasny dengan mata sembab. SYAMSUDDIN / MAN
Komunitas Pejuang Sedekah, Berbagi Bersama Kaum Duafa tegas.co. JEPARA, JATENG – Komunitas pejuang sedekah di di Desa Dermolo Rt.03.RW.06 Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara menjadi oraginsasi sosial yang paling aktif dalam melukan kegiatan-kegiatan social, khususnya berbagidengan kaum duafa. Komunitas pejuang sedekah yang terbentuk sejak tanggal 17 Agustus 2014 lalu hingga saat initelah mengumpulkan dana sekitar Rp 80-an juta.
Komunitas Pejuang Sedekah Kabupaten Jepara saat melakukan kegiatan sosial di rumah salah satu warga yang mendapat bantuan. FOTO : DEDY SETYAWAN
Dana yang terkumpul melalui iuaran sukarela dari anggota pejuang sedekah
maupun dari dontaur-donatur lainnya yang tidak mengikat. Dari donasi dana yang terkumpul Komunitas Sedekah yang disebut sedakah itu telah membantu 80-an warga serta 50-an gelandangfan dari Kabupaten Jepara dan Pati. Ketua Pejuang sedekah Esa Noval Sapar Sabdala mengatakan, kebersamaan dari pejuang Sedekah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan kaum duafa merupakan kegiatan sosial yang manfaatnya untuk amal ibadah. “Kapan lagi ya kita bisa berguna & bermanfaat bagi sesama? sejak itulah kami dirikan bentuk sebuah komunitas yang kami namakan komunitas Pejuang Sedekah yang terdiri dari beberapa kelompok remaja pemuda seperti Ikatan Remaja.Dombang,organisasi pemuda Rw 6,kelompok pemuda Semriwing, Dokter Guru, buruh, bahkan ada yang masih pelajar antar desa kota dan Kecamatan bergabung disini,”Ujarnya kepada awak media ini, Minggu (098/01/2017) Menurutnya komunitas Pejuyang sedekah. bergerak di bidang sosial khususnya untuk kaum dhuafa, yatim, yatim piatu, jompo, janda & duda tidak mampu dan yang sakit. “Penggalangan dana terkumpul dari kami para anggota pribadi maupun masing masing induvidu & para donator,”Katanya. Ditambahkan dari Komunitas Pejuang Sedekah ini bertujuan, memberikan hak mereka dan berbagi kebahagiaan untuk mereka dan harapan supaya semakin banyak orang2 yang ikut peduli terhadap para yatim.piatu dan kaum.dhuafa. Sistem kerja kami, setiap awal bulan malam jum,at kami mengadakan pertemuan rutin untuk penggalangan dana, dan bermusyawah tentang siapa yang akan kita targetkan, kita bantu. untuk di sedekahi. tapi sebelum itu kami ada team survey lapangan sendiri, sebagaiamana jadi bahan pertimbangan apakah layakatau tidak kah target itu kami bantu, target yang menjadi prioritas kami. Tambah Esa. Mbh Kebon warga Tengguli yang telah berusi 90 tahun yangdi bangunkan rumahnya , Merasa bersyukur, masih ada generasi muda yang mau bertbagi, semoga dengan bantuan yang diberikan kepada kami dapat bermanfaat. “Ucapan terimakasih dr mereka dan doa yg selalu mereka berikan ,kesehatan serta rejeki untuk semua anggota .,”ungkapnya. DEDY SETYAWAN / MAN
Mobil Merangsek Penjual Nasi Goreng, 2 Luka 1 Kritis tegas.co,SUKOHARJO – Satu unit mobil Avansa AD 8978 JT telah menabrak penjual nasi goreng keliling di kampus 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (8/1/17) Pukul 02.00 WIB.
Kecelakaan yang terjai di depan kampus UNS. Dua kritiis dan telah dibawah kerumah sakitt. FOTO : BISMA SURYA KURNIAWAN
Akibat peristiwa naas tersebut, 2 orang mengalami luka-luka 1 diantaranya kritis karena terlindas mobil. Menurut Mukliis salah seorang warga mengatakan, kejadian bermula saat mobil Avansa yang memuat 2 orang itu melaju dari dalam kampus dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba sang sopir langsung membelokkan kendaraannya ke arah penjual nasi goreng malang tersebut. Sementara, waktu kejadian ada orang yang sedang memesan nasi goreng yang langsung terlindas mobil maut tersebut. “Penjual nasi goreng selamat dan hanya mengalami luka ringan karena dia
langsung lompat saat mobil itu datang,”katanya. Saat kejadian berlangsung ada 2 buah motor milik pelanggan yang terparkir ikut ditabrak oleh mobil itu. Penyebab kecelakaan ini diduga karena sopir mengantuk. Seluruh korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat guna menjalani perawatan intensif. Sementara itu, sopir beserta mobil dan 2 buah kendaraan bermotor milik pelanggan nasi goreng langsung diamankan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kartasura guna penyelidikan. Kasus ini sekarang ditangani oleh Satlantas Polres Sukoharjo BISMA
SURYA KURNIAWAN / NAYEF