Program Kontrol Kuantitas dan Kualitas Batubara Oleh PT. SUCOFINDO (PERSERO)
ALUR PRODUKSI INDUSTRI PERTAMBANGAN BATUBARA “PIT TO STOCK PILE” “STOCK PILE TO SHIP” “TRUCK”
“PIT A”
“PIT B”
“BARGING”
“RUN OF MINE”
“STOCK PILE”
“LOADING PORT”
“SHIP”
“WASHING PLAN”
“TRUCK” “BARGING FOR DOMESTIC SUPPLY”
“PIT C”
“SIMPUL I” “SIMPUL iI” “SIMPUL III”
KONTROL KUALITAS Tindakan sistematis yang memberdayakan semua unsur yang terlibat dalam proses produksi untuk mencapai standard kualitas yang ditetapkan Data Eksplorasi Channel Sample Proses Penambangan Coal Transporting ROM Stockpile Production Sample Stockpile Management Quality loaded into the barge/vessel
TUJUAN KONTROL KUALITAS 1.
2. 3. 4.
5.
Mempertahankan kualitas batubara dari PIT, ROM Stockpile, Processing dan End Stockpile untuk setiap produk/type batubara. Penerapan sistem manajemen stockpile. Menetapkan rencana blending (apabila lebih dari 2 produk) dalam rangka penjualan. Dapat menjadi salah satu clausal dalam rangka perjanjian antara Pemilik Tambang dan Kontraktor Tambang (tidak mengejar kuantitas), Kontrol kuantitas produksi : a. b. c.
Jumlah Over Burden yang telah dikupas. Jumlah batubara yang diproduksi. Stockpile audit survey
RUANG LINGKUP Kontrol Kualitas dan Kuantitas Produk Batubara ANALYSIS SAMPLE EKSPLORASI
MINE SITE
CHANNEL/ PIT SAMPLING & ANALYSIS
ROM STOCKPILE
SAMPLING & ANALYSIS PRODUCT
CRUSHING PLANT
SAMPLING & ANALYSIS PRODUCT
QUALITY INDICATE SAFETY DEKIVERY & QUANTITY CONTROL
PRODUKSI (EKSPLOITASI)
EKSPLORASI
QUALITY & QUANTITY PRODUCT
END STOCKPILE STOCKPILE MANAGEMENT
CODE EACH PRODUCT
LOADING SURVEY BARGE
- Kuantitas by Draught Survey - Kualitas : TM, Proximate, Analysis, S, GCV, HGI, Size, dll
LOADING SURVEY VESSEL
- Kuantitas by Draught Survey - Kualitas : TM
VESSEL
BARGE
Ruang Lingkup Superintending
DISCHARGING SURVEY VESSEL
- Kuantitas by Draught Survey - Kualitas : TM, Proximate, Analysis, S, GCV, HGI, Size, dll
Rank / Tingkatan Batubara
1. Peat / Gambut
2. Lignite
3. Sub.Bituminous
4. Bituminous
5. Anthracite
-H2O
CV +
Increase in Coal Rank Increase in Calorific Value Increase in Carbon Content Decrease in Volatile Matter Decrease in Moisture Decrease in Reactivity
Steaming Coals
Batubara ini digunakan untuk menaikan uap untuk tenaga listrik Dapat juga digunakan untuk pembakar dalam industri semen ~ 70% dari produksi batubara dunia Yang dijual adalah energi – CV merupakan parameter penting.
Moisture Ash Volatile Matter Total Sulphur Calorific Value Carbon & Hydrogen Nitrogen Ash Analysis Ash Fusibility Trace Elements Size Distribution HGI
Yang Mempengaruhi Calorific Value Ash
Moisture
CV - Ash = Ash coal + Ash Non Coal Ash
Size
CV
PENGARUH BATUBARA TERHADAP BOILER
SIFAT KIMIA & SIFAT FISIK Kimia Proximate (moisture, ash, vm, fc), Sulfur Calorific Value Ultimate (H, C, N, O), ash analysis, trace elements
Fisika HGI, ash fusion temp.
SPESIFIKASI BOILER
SPESIFIKASI BATUBARA
APABILA TIDAK SESUAI : BIAYA TINGGI TIDAK EFISIEN/BOROS HASIL DAYA RENDAH PENGARUH LINGKUNGAN DLL….
TOTAL MOISTURE •
Total Moisture merupakan gambaran kandungan air total dalam batubara.
•
Total moisture dipengaruhi oleh cuaca, metoda penambangan, processing, stock pilling dan transportasi.
•
TOTAL MOISTURE (TM) = FREE MOISTURE (FM) + RESIDUAL MOISTURE (RM)
•
TM
•
Total Moisture ~ Berat
•
Moisture tinggi akan mengakibatkan : – – –
~ CV
Dibutuhkan energy tambahan untuk membuang moisture. Masalah pada saat handling. Pemborosan/Tidak Efisien dikarenakan batubara cepat terbakar.
PROXIMATE ANALYSIS (M, Ash, VM & FC) Moisture in The Analysis Sample •
Moisture in the analysis sample sering ditetapkan sebagai Inherent Moisture sample merupakan moisture dalam sample GA batubara yang dihilangkan pada kondisi standar.
•
Sebagai dasar pendukung parameter yang dilaporkan dalam basis air dried.
Proximate Analysis (M, Ash, VM & FC) Ash Content • • • • •
Ash merupakan residue pembakaran batubara. Ash tinggi, menurunkan nilai kalori. Konsistensi Ash dalam produk batubara penting. Produk batubara dengan ash bervariasi, menyebabkan masalah pada proses pengunaannya. Ash merupakan material yang abrasive dan untuk berkadar tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pulverisers dan boiler
PROXIMATE ANALYSIS (M, Ash, VM & FC)
Volatile Matter •
Volatile Matter merupakan bagian dari kandungan batubara yang menguap pada temperatur tertentu dalam kondisi standar. Terdiri dari gas –gas yang mudah terbakar, seperti H, CO dan Metan, juga gas yang tidak mudah terbakar seperti CO2.
•
Volatile Matter mempengaruhi penyalaan (ignition),pembakaran dan stabilitas nyala dalam boiler.
PROXIMATE ANALYSIS (M, Ash, VM & FC) Fixed Carbon •
Fixed Carbon is by difference
•
FC = 100 – (M + Ash + VM)
•
Fuel Ratio = FC / VM (in the same basis)
Ultimate Analysis ( C, H, N, O and S)
•
Carbon dan Hydrogen digunakan untuk kalkulasi pembakaran.
•
Nitrogen adalah sumber gas yang menyebabkan polusi. Gas Nitrogen Oxide (NOx) ada dalam emisi gas buang.
Ultimate Analysis ( C, H, N, O and S)
Total Sulphur •
•
SULPHUR merupakan sumber polusi yang serius dari gas-gas yang dihasilkan dalam pembakaran batubara. Tingkat emisi Sulphur Oxide diatur dan dimonitor oleh regulasi pemerintah.
Calorific Value • Steaming coal yang dijual adalah nilai energinya, yang dilaporkan sebagai Calorific Value. • Normalnya dijual pada salah satu dari tiga moisture basis dibawah : – Gross Calorific Value on Air Dried Basis – Gross Calorific Value on As Received – Net Calorific Value on As Received
Ash Analysis • Ash analysis adalah analisa kimia dari abu batubara untuk menentukan kandungan mayor dan minor elemennya. Biasanya dilaporkan SiO2, Al2O3, Fe2O3, CaO, MgO, Na2O, K2O,MnO2, P2O5, TiO2 and SO3. • Hasil digunakan untuk mengklasifikasi abu batubara dalam kaitan menentukan potensi slagging dan fouling serta menentukan dampak evaluasi dampak terhadap lingkungan. • Slagging dan fouling menyebabkan masalah operasional dan efisiensi pada boiler.
Ash Fusion Temperature •
Ash Fusion Temperature memberikan suatu hasil dalam skala laboratorium terhadap karakteristik profil leleh dari abu batubara.
•
Keterkaitan AFT dalam kaitan terhadap kontrak penjualan adalah untuk memenuhi spesifikasi tipe dan disain boiler, temperatur pengoperasian and profil abu.
•
Perlu dicatat bahwa AFT merupakan sifat fisik dan tidak dapat dikalkulasi secara matematis untuk tujuan blending.
Hardgrove Grindability Index •
HGI adalah suatu tolok ukur secara laboratorium dari mudah atau sulitnya batubara digerus atau di pulverising.
•
Pengerusan batubara merupakan salah satu yang termahal dari biaya perawatan power stations dan juga menjadi biaya operasional dalam pemakaian energi.
•
Operator menginginkan yang mudah untuk digerus tetapi batubara begitu getas, menimbulkan debu dan masalah dalam proses handlingnya.
Size Distribution / Distribusi Ukuran •
Distribusi ukuran dari produk batubara dilaporkan pada banyak ukuran butir yang berbeda-beda. Tipekal distribusi ukuran yang lazim digunakan adalah 50, 40, 31.5, 22.4, 11.2, 6.7, 4.75, 2, 1 dan 0.5mm.
•
Kontrak penjualan mempunyai tipikal spesifikasi untuk persen oversize, + 50 mm untuk kebanyakan batubara dan untuk jumlah yang lebih kecil -2 atau –1mm.
•
Size distribution dapat dikontrol dari metode penambangan, processing, handling and ergonomis stockpile.
COAL & MINERAL SERVICES
SOUTH KALIMANTAN BANJARMASIN SUNGAI DANAU IBT BATULICIN KELANIS SUNGAI PUTING BUNTOK MUARA TEWEH JORONG ASAM-ASAM
RIAU PEKANBARU RBH SITE MEREDAN LUBUK JAMBI RUMBAI PERAWANG BENGKALIS
MEDAN BELAWAN
ACEH TAKENGON
WEST SUMATERA PADANG KILIRAN JAO SAWAH LUNTO MUARA BUNGO
EAST KALIMANTAN SAMARINDA BERAU SANGATTA TANAH GROGOT BALIKPAPAN SANGA-SANGA TARAKAN SESAYAP
S. SUMATERA TG. ENIM PALEMBANG
BENGKULU BENGKULU DMH SITE BBU SITE
LAMPUNG BANDARLAMPUNG TARAHAN PORT
BANTEN & JAKARTA JAKARTA PLTU SURALAYA CIWANDAN
CENTRAL JAVA SEMARANG CIREBON CILACAP
EAST JAVA SURABAYA GRESIK TUBAN PAITON
SOUTH SULAWESI MAKASSAR KOLAKA
PAPUA TIMIKA
26 FULL LABORATORIES 10 PREPARATIONS LAB.
TERIMA KASIH