PILIHAN BAHASA PADA MASYARAKAT MULTIBAHASA DI DESA BOTOHILISORAKE, NIAS SELATAN (Penelitian Etnografi pada Masyarakat Multibahasawan Nias, Indonesia dan Inggris) Rebecca Evelyn Laiya Universitas Negeri Jakarta
[email protected] Abstrak The aim of this study is to provide a deep understanding of the language choice of a multilingual society. This study is a qualitative research using ethnographic methods. Observation, recording and transcripts and interviews are data collection techniques used. Analysis of the data in this study conducted by transcribing the data recorded in written form, then analyzed and interpreted. The data analysis showed that: the language choice of Botohilisorake rural communities are very dense, consisting of ten language options. There are three main languages chosen: Nias Selatan dialect, Indonesian and English. But the choice of the most dominant language is Nias Selatan dialect. This is because the villagers who are proud of their identities as a Nias people in general Nias and Nias Selatan people in particular. Keywords: Language choice, multilingual, language teaching Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pilihan bahasa pada masyarakat multibahasa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode etnografis. Observasi, rekaman dan transkrip dan wawancara adalah tehnik pengumpulan data yang digunakan. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan transkrip data rekaman ke dalam bentuk tulis, kemudian dianalisis dan dimaknai. Analisis data menunjukkan bahwa: pilihan bahasa masyarakat desa Botohilisorake sangat lebat, terdiri dari sepuluh pilihan bahasa. Ada tiga bahasa yang paling utama dipilih yaitu bahasa Nias dialek Selatan, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Tetapi pilihan bahasa yang paling dominan adalah bahasa Nias dialek Selatan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat desa bangga akan identitas mereka sebagai orang Nias pada umumnya dan orang Nias Selatan pada khususnya. Kata Kunci: Pilihan bahasa, multibahasa, pengajaran bahasa yang berbeda dengan kelompok sosial
PENDAHULUAN Bahasa
tidak
lepas
atau masyarakat lainnya hal ini dapat
hubungannya dari masyarakat. Melalui
terlihat dari bahasa yang dimilikinya.
bahasa
Indonesia adalah negara yang terdiri dari
sebuah
menunjukkan masyarakat
akan
masyarakat
identitasnya, lain.
diantara
berbagai-bagai
pulau
dan
daerah.
Masyarakat
Sehingga masyarakat Indonesia memiliki
Indonesia tentunya adalah masyarakat
bahasa daerah yang beraneka ragam.
156
yang
dapat
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
Untuk mempersatukan keanekaragaman
Idanötae,
bahasa daerah yang begitu kaya di
Umbunasi, Mazö, Susua, Amandraya,
Indonesia,
memiliki
Aramö, Őo’u, Onohazumba, Ulususua,
bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.
Lölöwau, Hilimegai, Lölömatua, Huruna,
Selain itu agar Indonesia tetap maju
Ulunoyo,
dalam informasi dan teknologi, maka
Simuk, Pulau-Pulau batu Timur, Pulau-
Bahasa Inggris dan juga bahasa asing
Pulau batu Utara, Pulau-pulau batu Barat,
yang lain diajarkan di sekolah dan
Tana Masa, Hilisalawa’ahe.
Indonesia
juga
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai
bahasa
asing.
Maka
dapat
Uluidanötae,
Pulau-Pulau
Börönadu,
batu,
Hibala,
Desa Botohilisorake adalah desa yang
berada
kecamatan
Luahagudre.
dijelaskan bahwa setiap bahasa yang
Sejak ditemukannya pantai yang terdapat
dipergunakan di Indonesia yaitu bahasa
di desa Botohilisorake (dulu Botohilitanö)
daerah, bahasa Indonesia dan bahasa
sebagai tempat olahraga surfing (selancar
asing memiliki kedudukan yang berbeda-
air) sejak tahun 1974 ketika kapal pesiar
beda yang tentunya saling mendukung
internasional datang ke pantai Sorake
satu dengan lainnya. Bahkan di beberapa
(Teluk Lagundri). Kemudian pada tahun
daerah di Indonesia ketiga bahasa tersebut
1975 ketika tiga orang surfer (peselancar)
dipakai
Salah
yang berkebangsaan Australia yaitu John
satunya di desa Botohilisorake yang
Troy, Kevin Lovett dan John Gissel
berada di kepulauan Nias, tepatnya di
menemukan sorake (Teluk Lagundri)
Nias Selatan.
sebagai tempat yang memiliki ombak
dalam
masyarakatnya.
Nias Selatan adalah salah satu
yang ‘sempurna’ untuk olahraga surfing.
daerah yang terletak di bagian selatan
Pantai Sorake dipublikasikan di majalah
pulau Nias. Sekarang ini Nias Selatan
luar negeri dan berlanjut tahun 1978
sudah melepaskan diri dengan kabupaten
sampai sekarang (Periplus Action Guide).
induk, yaitu Nias. Berdasarkan UU No. 9
Latar belakang tersebut yang membuat
tahun 2003 Nias bagian selatan sekarang
desa Botohilisorake berkembang menjadi
telah terbentuk menjadi kabupaten yaitu
masyarakat penutur multibahasa. Bahasa
Kabupaten Nias Selatan (Laiya, 2006:7).
Nias Selatan sebagai bahasa ibu atau
Nias Selatan saat ini sudah memiliki 35
bahasa
kecamatan yang terdiri dari Telukdalam,
Indonesia sebagai bahasa kedua atau
Onalalu,
Fanayama,
bahasa nasional, selain itu bahasa Inggris
Luahagudre, Maenamölö, Mazinö, Toma,
serta bahasa asing lainnya (seperti Jepang,
Lahusa, Simambawa, Suduaöri, Gomo,
Prancis) menjadi
Kecamatan
pertama,
kemudian
bahasa
bahasa asing bagi
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
157
masyarakat
tersebut
komunikasi
untuk
dengan
menjalin wisatawan
mancanegara dan sesama masyarakat.
masyarakat
perilaku penuturnya.
Botohilisorake
adalah
pilihan
pemakaian
bahasa
(Fasold,
1996:180). Fasold memberikan ilustrasi
Interaksi di kelas sesungguhnya mencerminkan
dapat menjadi bidang studi karena adanya
berbahasa
dengan istilah societal multilingualism (multilingualisme
Masyarakat
mengacu
masyarakat
bahasa
masyarakat)
kenyataan dalam
yang
adanya
banyak
masyarakat
multibahasa yang menggunakan lebih dari
1984:180).
dua bahasa antara lain bahasa Nias,
diglosia, apabila tidak ada variasi tinggi
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
dan rendah. Dengan kata lain tidak akan
Situasi kebahasaan tersebut tercermin
ada kajian sosiolinguistik tanpa adanya
pada
topik pemilihan bahasa.
ranah
pendidikan
di
desa
Tidaklah
Botohilisorake. Pada ranah pendidikan di
penelitian
desa
(Kartomihardjo,
Botohilisorake
selain
bahasa
yang
akan
(Fasold ada
Berdasarkan
telah
1981,
bab
dilakukan
Fasold,
1984,
Indonesia yang dipergunakan terdapat
Hudson, 1996, Wijana 1997) dijelaskan
bahasa lain yang dipergunakan yaitu
bahwa fenomena pemakaian bahasa atau
bahasa daerah Nias dialek Utara dan
pemilihan
Selatan.
tersebut
masyarakat tutur dikontrol oleh faktor-
dipergunakan baik di dalam kelas maupun
faktor sosial, budaya dan situasional. Jadi
di luar kelas untuk berinteraksi. Baik
pada akhirnya dalam kajian pemilihan
antara guru dengan murid, antar guru dan
bahasa,
antar
juga
memberikan penjelasan hubungan gejala
percampuran bahasa baik di dalam kelas
pemilihan bahasa dengan faktor-faktor
maupun di luar kelas ketika guru dan
sosial, budaya dan situasional dalam
murid, antar guru dan antar murid ketika
masyarakat dwibahasa atau multibahasa,
berinteraksi. Fenomena pilihan bahasa di
baik
desa Botohilisorake sangat menarik. Oleh
impilikasional.
Ketiga
siswa.Selain
bahasa
itu
terdapat
karena itu peneliti tertarik meneliti sejauh
bahasa
para
secara
Fasold
dalam
sosiolinguis
korelasional
mendefinisikan
sebuah
berusaha
maupun
bahwa
mana pilihan bahasa digunakan pada
pemilihan bahasa adalah sebuah perilaku
masyarakat
atau dapat disebut dengan tindakan atau
multibahasa
di
desa
Botohilsorake. Pilihan bahasa adalah bagian dari
perilaku
memakai
berdasarkan
situasi
bahasa
terpilih
yang
berbeda.
ilmu sosiolinguistik Fasold menyatakan
Pemilihan bahasa bukan sesuatu yang
dalam bukunya bahwa sosiolinguistik
sederhana. Fasold menjelaskan bahwa
158
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
pemilihan bahasa menurut Fasold tidak
untuk berkomunikasi sehari-hari sebagai
sesederhana yang kita bayangkan, yakni
pendamping sekaligus pembanding.
memilih
sebuah
secara
Fenomena pilihan bahasa pada
keseluruhan (whole language) dalam
masyarakat multibahasa terlihat dalam
suatu
(Fasold,
interaksi murid-murid di dalam kelas,
1984:180). Dalam peristiwa komunikasi
karena interaksi yang terjadi di kelas
bahasa, bahasa tidak muncul begitu saja ia
menggambarkan
berhubungan
sosial.
dalam masyarakat multibahasa. Adapun
Sejalan dengan apa yang jelaskan oleh
fenomena pilihan bahasa yang terjadi di
Labov dan Fanshel dalam situasi sosial
kelas meliputi 1) Bahasa Nias dialek
sebenarnya
dapat
Selatan tidak diajarkan di dalam sekolah
kalimat
formal, padahal Nias pada dasarnya
Hudson
memiliki tiga dialek utama yaitu dialek
menjelaskan bahwa bahasa tidak dapat
Utara, Selatan dan Tengah. Pembagian
digunakan
dialek ini berdasarkan pembagian daerah
peristiwa
bahasa
komunikasi
dengan
situasi
seseorang
semaunya
saja
(1977:29).
Di
tidak
membentuk samping
lepas
dari
itu
konteks
dari
masyarakat pemakainya (1996:4-5).
perilaku
berbahasa
di Nias jadi sudah seharusnya setiap
Selain situasi atau konteks, yang
daerah
yang
ada
di
Nias
juga
berhubungan dengan pemilihan bahasa
mendapatkan muatan lokal pengajaran
adalah kompetensi. Weinrich menyatakan
bahasa Nias berdasarkan dialek yang
pilihan bahasa seseorang ditentukan oleh
dimiliki
faktor-faktor
dan
melupakan pengajaran bahasa dialek utara
ektralinguistik, salah satu dari faktor
yang merupakan alat komunikasi umum
intralinguistik
untuk
intralinguistik
adalah
kompetensi
oleh
orang
daerah
Nias.
tersebut
Tetapi
tanpa
pada
komunikatif (1953, 3). Ketika seseorang
kenyataannya di desa Botohilisorake yang
melakukan pemilihan bahasa, artinya ia
berada di Nias Selatan tidak mendapatkan
sedang
atau
pengajaran bahasa Nias dialek Selatan,
performansi
alasannya belum adanya buku teks yang
komunikatifnya (Much. Khoiri, 2014).
dapat dipergunakan untuk mengajarkan
Pada
pemilihan
bahasa Nias dialek Selatan 2) siswa-siswa
dengan
Sekolah Dasar yang berada di desa
masyarakat dwibahasa atau multibahasa,
Botohilisorake memiliki kesulitan dalam
karena untuk menentukan pilihan bahasa
membaca dan menulis. Hal ini menjadi
tentunya sudah tersedia pilihan bahasa
permasalahan
lain atau ragam lain yang juga digunakan
pengajaran di sekolah pada umumnya.
mengaplikasikan
menunjukkan
bahasa
dasarnya
fenomena
ada
hubungannya
yang
tersendiri
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
dalam
159
Permasalahan
ini
terjadi
berdasarkan
bahasa Inggris mereka adalah bahasa
observasi peneliti yaitu terlalu cepat
Inggris
mereka
bahasa
mempelajari bukan dari bangku sekolah
Indonesia dalam membaca dan menulis.
melainkan dari interaksi mereka dengan
Mereka tidak memiliki masa transisi
turis asing yang biasanya berkunjung ke
untuk berpindah dari pemahaman mereka
desa
dalam bahasa daerah ke bahasa Indonesia.
adalah turis yang berasal dari Australia.
Karena pada umumnya siswa-siswa di
Ini
sana bahasa pertama mereka atau bahasa
seharusnya diasah lebih lagi di bangku
ibu mereka adalah bahasa daerah pada
sekolah.5) Kebanyakan mahasiswa yang
umumnya bahasa Nias dialek Selatan.
berasal dari desa Botohilisorake ada yang
Mereka tidak pernah mempelajari bahasa
mengambil jurusan pendidikan Bahasa
Nias dialek selatan secara formal yang
Inggris
sesungguhnya membantu mereka belajar
mempelajari
menulis dan membaca lalu tiba-tiba harus
mereka
mempelajari bahasa Indonesia yang asing
kemampuan berbahasa Inggris dari pantai
bagi
kemampuan
secara informal dari para turis asing.
mereka dalam membaca dan menulis
Sehingga pada umumnya tata bahasa dan
lambat pada umumnya. 3) Pada umumnya
pelafalan mereka menjadi masalah dalam
bahasa
pembelajaran
harus
mereka.
menggunakan
Sehingga
Indonesia
yang dipergunakan
informal
karena
Botohilisorake
adalah
pada
sebuah
mereka
umumnya
kelebihan
mengalami
yang
kesulitan
dalam
Inggris
karena
bahasa biasanya
memperoleh
bahasa
Inggris
pada
siswa-siswi baik di dalam kelas maupun
pendidikan formal. Ditambah mereka
di luar kelas adalah bahasa Indonesia
tidak mau memperbaiki masalah-masalah
yang mengalami pengaruh dari bahasa
pemahaman bahasa Inggris di bangku
daerah baik dalam kalimat maupun dalam
kuliah mereka.
intonasinya. Tidak hanya siswa-siswanya
Berdasarkan latar belakang dan
yang menggunakan bahasa Indonesia
pemaparan teori yang telah dijelaskan di
seperti itu tetapi guru-gurunya dalam
atas, maka peneliti ingin melakukan
mengajar siswa-siswa mereka. 4) Di
penelitian
sekolah dasar sayang sekali tidak lagi
komprehensif, yaitu dengan menemukan,
diajarkan sebagai mata pelajaran, karena
mendeskripsikan,
kurikulum untuk SD tidak lagi diajarkan
menelaah berdasarkan teori yang relevan
bahasa Inggris. Padahal banyak dari
dan hasil penelitian terdahulu tentang
siswa-siswa
memiliki
pilihan
menggunakan
bahasa
160
kemampuan Inggris
meski
yang
bahasa
multibahasa
di
mendalam
menganalisis,
pada desa
dan
dan
masyarakat Botohilisorake
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatra
Saville-Troike yaitu 1) observasi 2)
Utara.
dapat
partsipasi observasi 3) wawancara sambil
ilmu
lalu, 4) wawancara terfokus tanpa struktur
Penelitian
memberikan
diharapkan
pengembangan
sosiolinguistik tentang pilihan bahasa
dan 5)
pada
Serta
dilakukan dengan menggunakan teori Dell
untuk
Hymes
tentang
pengembangan pengajaran bahasa baik
Tetapi
analisis
bahasa daerah, bahasa Indonesia dan
dipergunakan dikaitkan dengan analisis
bahasa Inggris berdasarkan kearifan lokal.
sosiolinguistik.
masyarakat
diharapkan
multibahasa.
menjadi
dasar
perekaman. Analisis data yang
analisis
komunikasi.
komunikasi
Ketika
yang
seseorang
Adapun tujuan dari penelitian ini
menggunakan bahasa terikat oleh siapa
adalah untuk memberikan pemahaman
dan kepada siapa ia berbicara, kapan
yang mendalam tentang pilihan bahasa
dilaksanakan komunikasi, dimana terjadi
masyarakat
komunikasi,
multibahasa
di
desa
Botohilisorake.
apa
saluran
komunikasi
tersebut, apa tujuan dari komunikasi tersebut. Jadi yang dilakukan adalah menganalisis
METODE Peneliti menggunakan pendekatan
masyarakat
pilihan
bahasa
multibahasa
di
pada desa
kualitatif dengan metode etnografi dalam
Botohilisorake berdasarkan komponen-
penelitian ini. Menurut Licoln dan Guba
komponen analisis pada tabel di bawah ini
penelitian kualitatif membuka peluang lebih besar hubungan langsung antara peneliti dan responden atau sasaran penelitian. Dengan demikian akan mudah memaknai fenomena yang dideskripsikan dibandingkan
istilah
tersebut
hanya
No 1 2 3 4
didasarkan kepada pandangan peneliti sendiri (1993, 19). Creswell menjelaskan
5
Tabel 1 Analisis Data Komponen Analisis Oleh Siapa dan kepada siapa komunikasi terjadi Kapan terjadi komunikasi tersebut Dimana terjadi komunikasi tersebut Apa saluran dari komunikasi tersebut Apa tujuan dari komunikasi tersebut
bahwa penelitian etnografi menerangkan, menganilisis,
dan
menginterpretasikan
pola tingkah laku, kepercayaan, bahasa dan budaya dalam suatu masyarakat (2008, 17 ). Peneliti melakukan pengumpulan data berdasarkan apa yang dikemukakan
Adapun dilakukan identifikasi,
adalah
tahap-tahap 1)
setelah
pengkodean
yang proses dan
pengelompokan data mentah, maka apekaspek pilihan bahasa dihubungkan dengan penuturnya 2) melakukan evaluasi ulang
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
161
terhadap data untuk mengetahui pilihan
ragam tergantung dari asal dari ayah dan
bahasa pada masyarakat multibahasa desa
ibu. Peneliti membagi dua kategori asal.
Botohilisorake berdasarkan komponen-
Kategori yang pertama apabila ayah dan
komponen analisis 3) menganalisis aspek
ibunya memiliki asal yang sama dan
pilihan bahasa berdasarkan teori ranah
kategori kedua ketika ayah dan ibunya
fishman 4) Menginterpertasi data dan 5)
berasal dari asal yang berbeda. Orang tua
memaknai pilihan bahasa masyarakat
yang
multibahasa desa Botohilisorake dari
Botohilisorake dan Gunungsitoli. Orang
aspek budayanya.
tua yang berasal dari Botohilisorake
Berdasarkan didapatkan
hasil
analisis
maka
pilihan
bahasa
masyarakat desa Botohilisorake adalah: Pertama, pilihan bahasa berdasarkan Berdasarkan
hasil
penelitian
terdapat 7 ranah penggunaan bahasa yaitu terdiri dari (1)ranah keluarga (2)ranah ketetanggaan
(3)ranah
pertemanan
(4)ranah pekerjaan (5)ranah adat (6)ranah agama (7)ranah pendidikan. Pada ranah keluarga terdapat lima pilihan bahasa. Pada ranah ketetanggaan terdapat delapan pilihan bahasa. Sedangkan pada ranah pertemanan terdapat sembilan pilihan bahasa. Sementara pada ranah pekerjaan ada delapan pilhan bahasa. Pada ranah adat terdapat satu pilihan bahasa. Lalu pada ranah agama terdapat tiga pilihan bahasa, dan yang terakhir pada ranah pendidikan terdapat tiga pilihan bahasa. Kedua,
pilihan
bahasa
berdasarkan
interaksi. Pilihan bahasa berdasarkan interaksi dalam ranah keluarga beraneka
berasal
dari
Nias dialek Selatan. Sementara orang tua yang asalnya berasal dari Gunungsitoli memilih pilihan bahasa Nias dialek utara. orang tua yang asalnya berbeda pilihan bahasanya
pun
beranekaragam.
Pada
ranah ketetanggaan pilihan bahasa yang menjadi sangat berpilihan dan semakin lebat pemakaiannya. Pilihan bahasa dalam interaksi antar orang-orang yang memiliki asal yang sama berjumlah lima yaitu bahasa Nias dialek Selatan, bahasa Nias dialek Utara, bahasa Nias campuran, bahasa Indonesia dan bahasa Batak. Ada empat pilihan bahasa yang dipilih oleh orang-orang yang memiliki asal yang berbeda yaitu pilihan bahasa Nias dialek Selatan dan Utara, bahasa Nias campuran dan bahasa Nias dialek Selatan, bahasa Nias campuran dan bahasa Nias dialek Utara, dan bahasa Indonesia. Pada ranah pertemanan ini peneliti tetap membagi interaksi
yang
terjadi
di
dalamnya
berdasarkan dua kategori yaitu interaksi pertemanan
162
sama
tentunya lebih memilih pilihan bahasa
HASIL
ranah.
asalnya
antar
orang
yang
sama
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
asalnya dan interaksi pertemanan antar
Inggris. Pada ranah adat interaksi yang
orang yang asalnya berbeda meski mereka
terjadi tidak banyak hanya satu yaitu
sama-sama tinggal di desa Botohilisorake.
interaksi antara perangkat desa yaitu
Dalam interaksi pertemanan yang asalnya
kepala desa, sekretaris desa, dan seluruh
sama terdapat enam pilihan bahasa yang
perangkat desa yang terkait dengan tokoh-
muncul yaitu pilihan bahasa Nias dialek
tokoh adat. Maka pilihan bahasa yang
Selatan, Bahasa Nias dialek Utara, bahasa
dipilih hanyalah satu yaitu bahasa Nias
Nias campuran, bahasa Indonesia, bahasa
dialek
Batak dan bahasa Inggris. Dalam interaksi
terdapat dua setting yaitu setting Masjid
antar orang yang asalnya berbeda ada
dan Gereja. Pada Masjid bahasa yang
tujuh yang menjadi pilihan bahasa mereka
digunakan adalah bahasa Arab dan bahasa
yaitu pilihan bahasa Nias dialek Selatan,
Indonesia. Dalam Gereja pilihan bahasa
bahasa Nias dialek Selatan dan Utara,
dipergunakan adalah bahasa Nias dialek
bahasa Nias campuran dan bahasa Nias
Selatan dan dialek Utara dan bahasa
dialek Utara, bahasa Indonesia dan bahasa
Indonesia. Dalam ranah pendidikan
Inggris.
ranah
terbagi atas dua kategori yaitu interaksi di
pekerjaaan peneliti kembali membagi
dalam kelas dan interaksi di luar kelas. Di
dua kategori yaitu (1) kategori asal sama
dalam kelas pilihan bahasanya terdiri dari
dan (2) kategori asal berbeda. Pilihan
bahasa Nias dialek Selatan, bahasa Nias
bahasa antar sesama orang lokal terdiri
dialek
dari pilihan bahasa Nias dialek Selatan,
Sedangkan di luar kelas pilihan bahasa
bahasa Nias dialek Utara, Bahasa Nias
yang dipergunakan meliputi bahasa Nias
dialek Selatan dan dialek Utara, bahasa
dialek Selatan, bahasa Nias dialek Selatan
Batak. Pilihan bahasa antar orang lokal
dan Utara serta bahasa Indonesia. Ketiga
yang berbeda asalnya adalah pilihan
pilihan bahasa dalam bentuk ragam
bahasa Nias dialek Selatan dan dialek
keformalan (situasi). Pada ranah keluarga
Utara, bahasa Nias campuran dan bahasa
semua pilihan bahasa yang digunakan
Nias dialek Nias Selatan, bahasa Nias
dalam ragam akrab (intimate). Pada ranah
dialek Selatan dan bahasa Indonesia.
ketetanggaan semua pilihan bahasa dalam
Pilihan bahasa antar orang lokal dengan
bentuk ragam santai (casual). Pada ranah
turis lokal dari luar desa Botohilisorake
pertemanan semua pilihan bahasa yang
ada pilihan bahasa Nias dialek Selatan,
digunakan dalam dua bentuk yaitu ragam
bahasa Nias dialek Selatan dan dialek
santai
Utara, bahasa Indonesia dan bahasa
(casual). Pada ranah pekerjaan semua
Dalam
interaksi
Selatan.
Utara
Pada
dan
(intimate)
ranah
bahasa
dan
agama
Indonesia.
ragam
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
santai
163
pilihan
bahasa
dalam
ranah penggunaan bahasa yang paling
bentuk ragam usaha (consultative). Pada
sedikit memiliki pilihan bahasa adalah
ranah
yang
ranah adat. Alasannya karena komunikasi
dipergunakan dalam bentuk ragam resmi
dalam ranah adat ini terjadi dalam
(formal). Pada ranah agama semua bahasa
interaksi orang-orang yang memiliki latar
yang dipergunakan dalam bentuk ragam
belakang yang sama yaitu tokoh adat dan
beku (frozen). Pada ranah pendidikan
tokoh masyarakat dalam bahasa yang
semua bahasa yang dipilih dalam bentuk
resmi
ragam resmi (formal) dan dalam bentuk
Komunikasi dalam ranah adat ini sudah
ragam santai (casual).
merupakan
adat
dipergunakan
semua
bahasa
Berdasarkan analisis di atas maka dapat dijelaskan bahwa pilihan bahasa pada masyarakat multibahasa di desa Botohilisorake dapat ditinjau dari tiga sudut pandang yaitu berdasarkan ranah,
keformalan
interaksi (situasi).
dan
ragam
1) Pada
ranah
terlihat jelas seperti apa yang telah diteliti oleh Fishman bahwa pilihan bahasa terjadi dalam ranah-ranah yang berbeda
dan
muncul
pada
tujuh
ranah
pemakaian bahasa. Dalam setiap ranah terdapat pilihan bahasa yang bervariasi. Pilihan
bahasa
yang
paling
banyak
terdapat pada ranah pertemanan. Hal ini disebabkan karena interaksi di dalam ranah pertemanan begitu banyak sehingga para penutur juga harus memilih pilihan bahasa yang beranekaragam agar dapat mampu
berkomunikasi
dengan
baik
dengan penutur yang lain. Sementara itu
selatan.
turun-temurun
Botohilisorake
pada
khususnya. Komunikasi dilakukan dengan cara mengadakan rapat adat atau dalam bahasa Nias orahu atau orahua. Bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Nias dialek Selatan dan tidak ada pilihan lain. Bagi pendatang atau yang berasal dari daerah lain kemudian tinggal di desa Botohilisorake
harus
mampu
menyesuaikan diri akan situasi ini. Pilihan-pilihan bahasa yang paling banyak dipilih dalam ranah penggunaan bahasa adalah pilihan bahasa 1) bahasa Nias dialek Selatan 2) pilihan bahasa bahasa Nias dialek Selatan dan Utara 3) dan pilihan bahasa bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena: bahasa Nias dialek Selatan adalah pilihan bahasa yang paling dominan adalah
karena desa
desa
yang
Botohilisorake terdapat
dalam
kabupaten Nias Selatan. Penduduk yang paling
banyak
Botohilisorake 164
dialek
budaya
masyarakat
(1972:22). Peneliti menemukan pilihan bahasa
Nias
masyarakat Nias Selatan pada umumnya
PEMBAHASAN
berdasarkan
daerah
berdomisili adalah
di
desa
mereka
yang
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
memiliki latarbelakang berasal dari Nias
adalah bahasa Arab. Hal ini dikarenakan
selatan. Pilihan bahasa
yang paling
karena bahasa Arab hanya dipergunakan
banyak
pada
ranah
oleh penduduk desa Botohilisorake yang
penggunaan bahasa adalah pilihan bahasa
beragama Islam dan hanya dipergunakan
bahasa Nias dialek Selatan dan bahasa
pada ranah agama yaitu tepatnya di
Nias dialek Utara. Adapun alasannya
Masjid. Bahasa Arab yang digunakan
adalah
desa
adalah bahasa Arab yang terdapat pada
latarbelakang
ayat-ayat Kitab Suci Al-Quran dan bukan
yang bervariasi. Selain yang berasal asli
bahasa Arab yang dipergunakan untuk
dari Botohilisorake yang termasuk dalam
berkomunikasi. 2) Berdasarkan interaksi
kabupaten
yang
dalam tujuh ranah pemakaian bahasa
menggunakan bahasa Nias dialek selatan.
terdapat dua kategori yaitu interaksi asal
Ada juga yang berasal dari Gunungsitoli
yang sama dan interaksi asal yang
dan Sirombu yang merupakan daerah
berbeda. Bagi yang asalnya sama mereka
Kotamadya Gunungsitoli atau termasuk
menggunakan bahasa daerah yang sama
Nias utara, yang menggunakan bahasa
lalu bagi mereka yang asalnya berbeda
Nias dialek utara. Apabila pengguna
mereka menggunakan bahasa daerah yang
bahasa Nias dialek selatan dan pengguna
berbeda tergantung dari asal mereka.
bahasa Nias dialek utara berkomunikasi.
Bahasa daerah menjadi pilihan yang
Mereka
menggunakan
asalnya sama karena keakraban lebih
bahasa Nias dialek mereka masing-
terlihat dapat dibangun dan mereka tetap
masing. Tujuannya menurut mereka agar
ingin mempertahankan identitas mereka
tidak
dalam
sebagai orang asli desa Botohilisorake.
berkomunikasi. Bahasa Indonesia sering
Sementara bagi yang asalnya berbeda
dipergunakan
bahasa daerah masing-masing menjadi
dipilih
juga
karena
Botohilisorake
penduduk memiliki
Nias
lebih
ada
selatan
senang
di
dan
kesalapahaman
oleh
penduduk
desa
Botohilisorake yang berasal dari luar
pilihan
daerah Nias dengan sesama penduduk
membangun
desa Botohilisorake yang asli berasal dari
komunikasi yang saling dimengerti dan
Nias. Apabila mereka tidak terlalu mampu
mereka
berkomunikasi dalam bahasa Nias. Maka
identitas mereka sebagai pendatang di
bahasa Indonesia dapat membantu mereka
desa Botohilisorake. Sementara Bahasa
berkomunikasi.
Indonesia dan bahasa Inggris dipilih
Sementara bahasa yang paling sedikit
digunakan
oleh
penggunanya
karena
juga
mereka
keakraban,
ingin
juga agar
ingin terjalin
mempertahankan
apabila salah satu dari orang yang berkomunikasi
tidak
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
mampu 165
menggunakan bahasa daerah selain itu
hanya kepada sesama manusia tetapi lebih
dipergunakan untuk bahasa komunikasi
mengarah antara Tuhan dan umatnya.
untuk
pekerjaan.
menjadi
Dan
satu-satunya
bahasa
Arab
bahasa
yang
Meskipun demikian penelitian ini masih
penuh
keterbatasan.
Hal
ini
dipergunakan di ranah Agama untuk
dikarenakan penelitian ini hanya terbatas
pembacaaan Kitab Suci Al-Quran. 3)
dilakukan di salah satu desa di Nias
Berdasarkan
atau
Selatan. Oleh sebab itu penelitian ini
situasi maka dalam setiap ranah ragam
hanya terbatas untuk melihat pilihan
keformalan
bahasa yang ada di desa Botohilisorake
ragam
keformalan
bervariasi.
Ragam
akrab
(intimate) dipilih dalam ranah dimana orang-orang di dalamnya sangat akrab. Bahkan
terkadang
panggilan
yang
digunakan seperti ejekan tetapi tidak dinilai dari sudut kesopanan melainkan
bukan Nias Selatan secara keseluruhan. SIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini bahwa pilihan bahasa pada masyarakat multibahasa di desa
dari sudut keakraban. Ragam santai
Botohilisorake sangat beragam dan lebat.
(casual) dipilih pada ranah yang di
Meski demikian bahasa daerah Nias
dalamnya terdiri dari orang-orang yang
tidaklah ditinggalkan oleh penduduk desa
akrab tetapi masih terdapat batasan-
Botohilisorake.
batasan
paling
tertentu
dalam
berbicara
Pilihan
dominan
bahasa
yang
oleh
desa
dipilih
contohnya dalam ranah pendidikan yaitu
Botohilisorake adalah bahasa Nias dialek
interaksi antara guru dan siswa di luar
Selatan. Hal ini baik, mereka masih
kelas tentunya mereka menggunakan
mempertahankan identitas mereka sebagai
ragam yang santai dan tidak mungkin menggunakan ragam akrab, karena ada batas-batas
kesopanan
yang
harus
diperhatikan. Ragam usaha (consultative) dipergunakan dalam ranah dimana orangorang di dalam berinteraksi untuk tujuan
orang
Nias
dan
tetap
bangga
mempergunakan bahasa daerah mereka sendiri.
Walaupun
bahasa
Indonesia,
bahasa Batak, bahasa Inggris dan bahasa Arab juga menjadi pilihan bahasa yang mereka pergunakan. Pilihan
bahasa
muncul
dapat
pekerjaan. Ragam formal dipergunakan
berdasarkan ranah, interaksi dan situasi
dalam ranah yang formal tetapi tidak
keformalan.
dalam situasi terlalu kaku. Dan ragam
multibahasa desa Botohilisorake. Pada
beku (frozen) dipergunakan dalam ranah
dasarnya secara garis besar di dalam
dimana komunikasi yang terjadi tidak
masyarakat Botohilisorake terdapat 5
Di
dalam
masyarakat
(lima) bahasa yang dipergunakan yaitu (1) 166
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
bahasa Nias (2) bahasa Indonesia (3) bahasa Batak (4) bahasa Inggris dan (5) bahasa Arab. Namun berdasarkan analisis terdapat 10 (sepuluh) pilihan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi yaitu (1) bahasa Nias dialek selatan (2) bahasa Nias dialek utara (3) bahasa Nias dialek selatan dan dialek utara (4) bahasa Nias campuran (5) bahasa Nias campuran dan bahasa Nias dialek selatan (6) bahasa Nias campuran dan bahasa Nias dialek utara (7) bahasa Indonesia (8) bahasa batak (9) bahasa Inggris dialek Australia (10) bahasa Arab. Di desa Botohilisorake terdapat tujuh ranah pemakaian bahasa yaitu (1) ranah keluarga (2) ranah ketetanggaan (3) ranah pertemanan (4) ranah pekerjaan (5) ranah adat (6) ranah agama dan (7) ranah pendidikan. Pada setiap
ranah
pilihan
bahasa
sangat
bervariasi dan berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya. Di dalam setiap ranah terdapat interaksi. Semakin dekat hubungan
antar
penutur
di
desa
Botohilisorake maka bahasa yang mereka adalah bahasa daerah, semakin jauh hubungan
antar
penutur
di
desa
Botohilisorake maka bahasa yang dipakai
REFERENSI Creswell, John W. Educational Research, Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. Colombus Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall, 2008. Fasold, Ralph The Sociolinguistics of Society. USA: Basil Blackwell, 1984. Fishman, Joshua A, The Relationship between micro- and macroSociolinguistics in the study of who speaks what language to whom and when. In John B. Pride and Janet Holmes (eds) Sociolinguistics. Harmondsworth: Penguin, 1972. Hudson, Richard A, Sosiolinguistik. Second Edition. Cambridge: Cambridge University Press, 1996. Labov, William dan David Fanshel, Therapautic Discourse, Psychotherapy as Conversation, New York: Academic Press, 1977. Laiya, Bambӧwӧ, Nilai Budaya Nias Selatan: Sumane Bӧwӧ Ni Orisi (Telukdalam: Yayasan Bamper Madani: 2006. Sumatra: Nias, A Surf City on Stilts” di Periplus Action Guide, Surfing Indonesia: A Search for the World’s Most Perfect Wave Edisi ketiga. Lincoln, Yvonna S. dan Egon Guba, Naturalistic Inquiry (Beverly Hills: Sage Publications, 1993.
adalah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sementara penggunaan bahasa Arab hanya dipergunakan antar chotib dan umatnya ketika membacakan kitab suci Al-Quran. Dan tidak ada hubungannya dekat dan jauhnya hubungan antara chotib dan umatnya
Much. Khoiri, Lebih Akrab dengan Pemilihan Bahasa,http://m.Kompasiana.com/ post/read/597467/3/lebih-akrabdengan-pemilihan-bahasa.html tanggal 25 Juni 2014. U. Weinreich. Language in Contact, New York: Press Linguistics Circle of New York, 1953.
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )
167
168
Rebecca Evelyn Laiya : Pilihan Bahasa Pada Masyarakat Multibahasa .... (156 - 167 )