PIEDRA PUTIH TRICHOSPORON BEIGELII Penyebab Piedra putih ialah infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon beigelii. Piedra putih ditemukan pada rambut ketiak dan pubis, jarang mengenai rambut kepala. Distribusi Geografik Penyakit ini jarang ditemukan, terdapat di daerah beriklim sedang. Jamur ini dapat ditemukan di tanah, udara,dan permukaan tubuh. Morfologi Jamur penyebab piedra putih ini mempunyai hifa yang tidak berwarna, termasuk MONILIACEAE. Secara mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan blastoconidia. Benjolan pada piedra putih terlihat lebih memanjang pada rambut dan tidak padat dsbanding piedra hitam. Benjolan mudah dilepas dari rambut. Tidak terlihat askus dalam massa jamur. Berbeda dengan Trichomycosis axillaries dalam benjolan hifa berukuran 2-4 mikron dan terlihat artospora dan artrokonodia. Patologi dan gejala klinis Pada piedra putih, kelainan rambut tampak sebagai benjolan yang berwarna putih kekuningan. Selain pada rambut kepala, dapat juga menyebabkan kelainan pada rambut kumis dan rambut janggut. Diagnosis Diagnosis piedra putih ialah dengan memeriksa benjolan yang ada pada rambut. Pada pemeriksaan langsung dengan larutan KOH 10%, tampak anyaman hifa yang padat, tidak berwarna atau berwarna putih kekuningan. Diagnosa ditegakkan atas dasar : - gejala kllinis
-
pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan kultur pada agar Sabauroud.
Pengobatan Pengobatan penyakit ini yaitu dengan memotong rambut yang terkena infeksi atau mencuci daerah dengan rambut yang terkena setiap hari dengan larutan sublimat 1/2000 dalam spiritus dilutus atau shampoo yang mengandung ketokonazol. Epidemiologi Penyakit ini terdapat di berbagai daerah dingin di dunia, belum pernah ditemukan di Indonesia. Kebersihan dijaga untuk mencegah penularan. Patogenesis Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung dari orang yang sudah terkena infeksi. Gambar
Tambahan Peran dari mikroba dengan enzim lipasenya dalam rangka penganeka ragaman pangan juga dapat diperhitungkan. Degradasi lemak yang dilakukan oleh enzim lipase pada makanan dan memproduksi serangkaian asam lemak bebas yang memberikan ciri penambahan rasa, aroma dan struktur yang sangat bergantung pada jenis asam yang diproduksi dan besarnya konsentrasinya. Degradasi fosfolipid dapat mengubah organisasi struktur dari komponen lipid dalam makanan. Walaupun metabolisme lipid oleh yeast termasuk produksi lipid dari lipase yang berada diluar sel telah dibahas dan ada sedikit pertimbangan mengenai peran yeast dalam menyebabkan lipolisis dari produk makanan seperti mentega, keju dan sosis
Yeast yang bersifat lipolitik terutama ditemukan dalam genera Candida, Rhodotorula, dan Cryptococcus, genus ini berperan dalam metabolisme lemak dari produk daging dan susu dan produk makanan sehari-hari. Sekitar 30% dari yeast yang diisolasi dari daging cincang dan sosis segar yang diproduksi di Inggris adalah bersifat lipolitik. Candida lipolytica adalah penghasil lipase ekstraseluler yang sangat kuat dan mampu menurunkan kadar lemak dalam mentega, lemak daging lain dan daging mentah merah, ikan dan minyak zaitun serta minyak kedelai (Fitzgerald and Deeth 1983). Yeast lainnya yang diketahui dapat memproduksi enzim lipase di luar sel adalah Cryp. albidus, Cryp. laurentii, C. zeylanoides, C. famata, C. rugosa, C. diffluens, Kluy. marxianus, dan spesies organisme yang menyerupai yeast Trichosporon. Kelompok yeast yang liar (wild yeast) Kelompok ini adalah yang sangat bervariasi untuk tumbuh pada suatu media seperi contohnya Pada industri fermentasi pangan dan minuman sangat dikenal dengan istilah yeast liar (wild yeast), yang datang sendiri bukan dipakai sebagai strater. Yeast liar ini pertumbuhannya terkadang diharapkan ada yang tidak diharapkan dalam suatu fermentasi. Kelompok ini adalah yang tidak mempunyai spora yaitu Candida, Torulopsis, Brettanomyces, Rhodotorula, Trichosporon dan Kloeckera. Aktivitas dalam degradasi selulosa, pektin dan xilan Mikroorganisme yang memproduksi selulosa, pektin dan xilan diluar sel sangat berperan dalam mengawali fermentasi pada buahbuahan dan sayuran dengan memecahkan polisakarida dari kulit. Akan tetapi hanya sedikit spesies yeast yang dapat memproduksi enzim-enzim ini. Tidak ada yeast yang dapat diketahui dengan tepat mana yang dapat memecah selulosa, walaupun dari spesies yeast-like fungi seperti: Trichosporon, Aureobasdium, dan Geotrichum yang memiliki sifat tersebut Spesies berikut ini adalah yang mengeluarkan enzim dan mampu menurunkan kadar pektin, yaitu Kluy. marxianus, C. kefyr, C. famata, Cryp. albidus, Rhodotorula dan beberapa strain dari Sacch. cerevisiae, juga spesies Trichosporon dan Aureobasidum. Yeast yang mampu mendegradasi xilan adalah Cryp. albidus, Trichosporon dan Pichia stipitis dan Aurebasidium. Yeast yang bersifat pektinolitik nampak sangat aktif dalam fermentasi biji coklat dan biji kopi. Disini dalam fermentasi biji coklat dan biji kopi yeast dipergunakan untuk menurunkan kadar pektin dan dapat memberikan kesempatan bagi mikroba lain untuk berperan serta dalam aroma dan flavor pada waktu proses pemasakan.
Daftar Pustaka Anonim, 1995, Atlas Medical Mycology, http://images.google.co.id/imgres? imgurl=http://dogcat11221122.hp.infoseek.co.jp/tricosporon-beigellic.jpg&imgrefurl=http://dogcat11221122.hp.infoseek.co.jp/fungus.html&h=194&w= 232&sz=23&hl=id&start=18&tbnid=_sC0K-JdJRmMrM:&tbnh=91&tbnw=109 &prev=/images%3Fq%3Dtrichosporon%2Bbeigelii%26gbv%3D2%26hl%3Did% 26sa%3DG, diakses pada tanggal 18 Maret 2008 Balia, Roosita Lobo, 2004, Potensi dan Prospek Yeast (khamir) Dalam Meningkatkan Diversifikasi Pangan di Indonesia, http://blogs.unpad.ac.id/roostitabalia/wpcontent/uploads/pidato-pengukuhan.pdf, diakses pada tanggal 18 Maret 2008 Boel, Trelia, 2003, MIKOSIS SUPERFISIAL, http://library.usu.ac.id/download/fkg/fkg-trelia1.pdf, diakses pada tanggal 22 Maret 2008 Anonim,2006, http://images.google.co.id/imgres? imgurl=http://www.medicalhealthcareinfo.com/thumbs/PHIL_3066
_thumb.jpg&imgrefurl=http://www.medicalhealthcareinfo.com/categories/Skin_and_Con nective_Tissue_Dis/&h=67&w=100&sz=2&hl=id&start=16&tbnid=wydxBfFKmJfa_M: &tbnh=55&tbnw=82&prev=/images%3Fq%3Dtrichosporon%2Bbeigelii%26gbv%3D2% 26hl%3Did%26sa%3DG, diakses pada tanggal 22 Maret 2008 Anonim, 2004,
Gandahusada, Srisasi, dkk, 1998, Parasitologi Kedokteran, edisi 3, 285-286, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Abstrak Piedra putih ialah infeksi jamur pada rambut yang disebabkan oleh Trichosporon beigelii. Piedra putih ditemukan pada rambut ketiak dan pubis, jarang mengenai rambut kepala. Jamur ini bisa diobati dengan cara memotong rambut yang terkena infeksi atau mencuci daerah dengan rambut yang terkena setiap hari dengan larutan sublimat 1/2000 dalam spiritus dilutus atau shampoo yang mengandung ketokonazol. Pada piedra putih, kelainan rambut tampak sebagai benjolan yang berwarna putih kekuningan. Selain pada rambut kepala, dapat juga menyebabkan kelainan pada rambut kumis dan rambut janggut.