PHP Fredy Kurniawan
[email protected] ::
[email protected] ::
[email protected]
Abstrak Untuk para programmer, siapa yang ttidak mengenal bahasa pemogrmana PHP. PHP kepanjangan dari Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. PHP adalah sebuah bahasa yang HTML-embedded, artinya perintah perintah dalam PHP dapat menyatu dengan tag-tag HTML dalam sebuah file. Kata Kunci: Sejarah, Operasi Aritmatik, Pengantar PHP, Operator, Kelebihan dan Kekurangan
Pendahuluan PHP merupakan bahasa pmograman yang familiar dan banyak digunakan berbagai perusahaan, dan saya berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kawan semua, khususnya bagi yang masih memilah bahasa pemograman apa yang akan dipelajari dan menjadi point khusus. Sejarah PHP Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Perintah Dasar php Yang Wajib di Mengerti Tiga Cara Penulisan PHP 1. …………………… ?> 2. 3. <script language=”php”>……………….. Contoh dalam satu variabel: //nilai variabel dengan tanda petik, berarti nilai yang ditulis berupa string //nilai variabel tanpa tanda petik, berarti nilai yang ditulis berupa numeric Perbedaannya pada saat menggunakan fungsi perhitungan seperti: "+","-","*", atau "/", atau "=" dan "==". Sintak untuk menampilkan lebih dari satu variabel atau data yang sudah kita tentukan, misal: "nilainya adalah: [variabel]". Cara paling sering dipakai adalah dengan memberikan pembatas antar variabel atau variabel dan data. Contoh lebih dari satu variabel: // hasilnya adalah {nilai:123}
Selanjutnya jika ingin mengkombinasikan antara PHP dengan HTML. Hal sederhana yang perlu kita ketahui untuk memasukkan kode php ke dalam HTML dapat dilakukan pada hampir setiap bagian dari baris-baris code html yang diinginkan. Contoh :
Contoh Halaman PHP PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan: Operasi-operasi aritmatika dalam php Operasi aritmatika dalam php hampir sama persis dengan aritmatika untuk bahsa C (bagi yang sudah bermain C ), hanya saja kalau di php kita ngg perlu menginisialisasikan apakah bilangan kita termasuk integer, float, dll.Fungsi-fungsi aritmatikanya sebagai berikut:
+ (plus). contoh: 1+1 maka hasilnya adalah 2 - (minus). contoh: 1-1 maka hasilnya adalah 0 * (kali). contoh: 1*2 hasilnya adalah 2 / (bagi). contoh: 2/1 hasilnya adalah 2 % (fungsi ini biasa diistilahkan sebagai modulus ). Contoh: 3%2 hasilnya adalah 1 dan 2%2 hasilnya adalah 0.
Program bilangan Fibonacci Berikut ini adalah contoh program yang relatif lebih kompleks yang ditulis dengan menggunakan PHP. Contoh program ini adalah program untuk menampilkan 20 bilangan pertama dari deret bilangan Fibonacci.terdapat beberapa variable atau sintax. seperti function. itu merupakan bagian dari javascript.
// Angka "20" dapat diganti sesuai keinginan ?> PHP memiliki 8 tipe data, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Boolean Integer Float/Double String Array Object Resource NULL
Pengantar PHP PHP sebagai server side Programing, dimana perintah-perintah dijalankan di web server. Semua protokol yang ada di internet selalu melibatkan server dan client, demikian juga dengan protokol Hypertext transfer Protokol (HTTP), protokol dimana aplikasi web berjalan. Dalam protokol HTTP, yang menjadi server adalah web server dan yang menjadi client adalah web browser. Ketika seorang user memasukan alamat tertentu di web browser nya, maka browser akan mengirimkan permintaan tersebut ke web server yang di maksud dan menunggu hasilnya. Jika yang diminta adalah sebuah file HTML, maka web server akan mengirimkan ke browser file tersebut apa adanya. Jika yang diminta adalah file yang mengandung program server-side maka web server akan menjalankan terlebih dahulu program tersebut dan mengirimkan hasilnya ke browser. Operator Perbandingan dan logika Operator Perbandingan Operator ini membuat anda bisa melakukan pembandingan apakah beberapa elemen sama, identik, kurang dari atau lebih besar dari yang lain.
Contoh
Name
Hasil
$a == $b
Sama dengan
BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b
Identik
BENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a
Tidak
!=
sama
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$b
dengan
$a <> $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b
Tidak identik
BENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a $b
< Kurang dari
BENAR jika $a kurang dari $b.
$a $b
>
Lebih dari
BENAR jika $a lebih besar dari $b.
besar
$a <= $b
Kurang dari atau sama dengan
BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $b
Lebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.
Kesalahan yang cukup sering saya lakukan adalah menggunakan operator assignment (“=”) untuk membandingkan, sehingga untuk mambandingkan apakah 2 variabel sama atau tidak dalam sebuah percabangan saya tuliskan: If ($a = $b) Yang seharusnya If ($a == $b) Operator Logika Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.
Contoh
Name
Hasil
$a == $b
Sama dengan
BENAR jika $ a sama dengan $b.
$a === $b
Identik
BENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.
$a != $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a <> $b
Tidak sama dengan
BENAR jika $a tidak sama dengan $b.
$a !== $b
Tidak identik
BENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.
$a < $b
Kurang dari
BENAR jika $a kurang dari $b.
$a > $b
Lebih besar dari
BENAR jika $a lebih besar dari $b.
$a <= $b
Kurang dari atau sama dengan
BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.
$a >= $b
Lebih besar dari atau sama dengan
BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.
Operator Aritmatika Persis seperti namanya, operator ini melakukan matematika dasar (artinya, kalau anda menginginkan operasi matematika lainnya misalnya integral atau differensial ya harus bikin sendiri.
Contoh
Nama
Hasil
$a + $b
Penjumlah an
Jumlah $a dan $b.
$a – $b
Pengurang an
Selisih $a dan $b.
$a * $b
Perkalian
Perkalian $a dan $b.
$a / $b
Pembagian
Pembagian $a dan $b.
$a % $b
Modulus
Sisa $a dibagi $b.
Menguasai Fungsi dalam PHP Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya. PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built ini yang membantu kita dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail, menghubungkan database dan lain sebagainya. Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya. Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda. Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan. Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut: Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan struktur seperti ini: Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda() dapat bernama apa saja (tanpa spasi).
Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5 dan 9 itu loh). Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh fungsi untuk bekerja. Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen: Ini Fungsi Pertamaku!”; } FungsiPertamaku(); ?> Contoh
Pinjaman Loops Loop sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop. Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop yang sangat dasar yaitu menggunakan “while”. Loop while dapat digambarkan sebagai berikut: while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…) {
// lakukan sesuatu yang anda tentukan } Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati, sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan. Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat mengatakan seperti ini: 1. 2. 3. 4. 5.
Variabel $AngkaSaya = 1; Tampilkan $AngkaSaya; Tambahkan 1 ke $AngkaSaya; Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru; Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;
Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut: Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan ssecara otomatis menampilkan angka 1 s.d 10: Array Array membuat anda dapat menyimpan tidak hanya sebuah nilai ke dalam variabel, melainkan seluruh nilai yang anda inginkan ke dalam sebuah variabel. Keren ya? Iya deh pasti, tapinya pasti timbul pertanyaan, emang kenapa kok kita harus melakukan hal itu kan? Tenang aja, kita akan membahas hal itu. Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2 ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (sayang dia sudah mati dimakan kucing). Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel: $jerapah1 = “Diana”;
$jerapah2 = “Bejo”; $cicak = “Sawiyah”; Dengan array, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah variabel misalnya kita beri nama $hewan. Setiap elemen variebal akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian array tertentu. Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain: Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita gunakan selanjutnya. Sebuah array secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuka array tersebut, sehingga penandanya dapata berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau, sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array menggunakan teks. Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda “jerapah pendak”, jerapa tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk mengenali setiap anggota array. Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah untuk mebuat array adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array kita dengan variabel yang kita inginkan. Contoh : $hewan = array ( “Diana”, “Bejo”, “Sawiyah” ); Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel ($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda” ke setiap elemen array secara berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk memanipulasi variabel kita nantinya). Dengan demikian, Diana adalah elemen [0]. Bejo [2] dan Sawiyah [2]. Kita memberikan nama array sesuai keinginan kita ($hewan). Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama bariabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana). Sekarang kita coba melihat array kita beraksi: Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?). Cara lain untuk membuat array atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah array secara terpisah:
$hewan[] = “Diana”; $hewan[] = “Bejo”; $hewan[] = “Sawiyah”; Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara ini kita juga bisa manambahakan nama kucing tetangga ke dalam array kita ini, misalnya namanya Belang dengan cara yang sama: $hewan[] = “Belang”; Anda tidak perlu khawatir, PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru. Artinya, si Belang akan mendapat nomor elemen [3]. Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu: $hewan[] = “Diana”; $hewan[] = “Bejo”; $hewan[] = “Sawiyah”; $hewan[] = “Belang”; atau dengan cara: $hewan = array ( “Diana”, “Bejo”, “Swaiyah”, “Belang” ); Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai sebagai berikut $hewan[0] = “Diana”; $hewan[1] = “Bejo”; $hewan[2] = “Sawiyah”; $hewan[3] = “Belang”; Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan menambahkan nomor penandanya…. Misalnya: Array Asosiatif Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array. Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya: nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut: $pacarku = array ( nama=>”Juwita”, Sifat=>”Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”,
rambut=>”panjang terurai”, umur=>17 ); Di sini, kita membuat array bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”,”Sifat”,”rambut” dan “umur”; dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”, Sifat”Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya). Setelah array kita buat, kita dapat mengambil bagian manapun dari array tersebut dengan menggunakan “nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh: print $pacarku[nama]; akan memberikan kita nilai Juwita. Kita dapat juga mengeset setiap nama elemen secara sendiri-sendiri, misalnya: $pacarku[nama] = “Juwita”; $pacarku[Sifat] = ” Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung “; $pacarku[rambut] = “panjang terurai”; $pacarku[umur] = 17; Sebelum topik array ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih rumit. Kita akan menggunakan kekuatan array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya Einstein ya?). Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacarpacar kita) yang terbuat dari array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya). Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array: $hewan = array ( ); …dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array hewan di rumah kita yang sudah kita definisikan nama elemennya seperti ini: $pacarku = array ( array ( nama=>”Rosa”, sifat=>”Baik Hati”, umur=>17 ), array ( nama=>”Ruby”, sifat=>”Tidak Sombong”, umur=>27 ), array ( nama=>”Sri”, sifat=>”Rajin Menabung”, umur=>37 ), array ( nama=>”Nety”,
sifat=>”Pemalas”, umur=>15 ) ); Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan [1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur). Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun muda sampai yang tua disamber semua. Payah. Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini: print $pacarku[3][umur]; Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman, namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat melihat semuanya sekaligus.
Array Pacar ”Rosa”, sifat=>”Baik Hati”, umur=>17 ), array ( nama=>”Ruby”, sifat=>”Tidak Sombong”, umur=>27 ), array ( nama=>”Sri”, sifat=>”Rajin Menabung”, umur=>37 ), array ( nama=>”Nety”, sifat=>”Pemalas”, umur=>15 ) ); print $pacarku[2]["sifat"]; print (“
”); print $pacarku[3]["umur"]; ?>
//akan menampilkan : Rajin Menabung 15 If Cara untuk membuat halaman anda menjadi “pandai” adalah dengan menggunakan perintah If, Else dan Elseif yang disertai operator-operator logika dan perbandingan. Yang paling penting adalah perintah if, yang memungkinkan anda bisa membuat kode seperti ini: Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu; Jika kondisi tersebut salah, maka abaikan saja; Sintaks untuk pernyataan di atas adalah sebagai berikut: if (kondisi) { // Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini } Berikut adalah contoh yang lebih riil. Pertama kita akan mengeset variabel $WarnaKesukaan dengan biru (baris 3). Kemudian kita akan mengatakan ”Jika WarnaKesukaan adalah biru, maka tampilkan ’Saya juga suka warna biru lho!’” Else Else merupakan bagian dari perintah if, untuk mengatakan hal sebagai berikut: Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu; atau, jika kondisi pertama tidak benar, maka kerjakan hal yang lain ini. Contoh: if (kondisi) { // Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini } else { // Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi salah di sini } Berikut contoh riil kelanjutan dari yang tadi:
$WarnaKesukaan = “kuning”; if ($WarnaKesukaan == “biru”) { print (“Saya juga suka warna biru lho!”); } else { print (“Anda tidak suka biru?! Dasar!”); } ?> Kelebihan & Kekurangan PHP Banyak sekali kelebihan yang dimiliki PHP dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain, Diantaranya : 1. Bisa membuat Web menjadi Dinamis. 2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis. 3. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh Semua Sistem Operasi karena PHP berjalan secara Web Base yag artinya semua Sistem Operasi bahkan HP yang mempunyai Web Browser dapat menggunakan program PHP. 4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun Java. 5. Mendukung banyak paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan lain-lain. 6. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan Kompilasi / Compile dalam penggunaannya. 7. Banyak Web Server yang mendukung PHP seperti Apache, Lighttpd, IIS dan lain-lain. 8. Pengembangan Aplikasi PHP mudah karena banyak Dokumentasi, Refrensi & Developer yang membantu dalam pengembangannya. 9. Banyak bertebaran Aplikasi & Program PHP yang Gratis & Siap pakai seperti WordPress, PrestaShop, dan lain-lain. Selain kelebihan PHP, PHP juga mempunyai kekurangan. Namun masalah kekurangannya sangat sedikit. Diantaranya : 1. PHP Tidak mengenal Package. 2. Jika tidak di encoding, maka kode PHP dabat dibaca semua orang & untuk meng encodingnya dibutuhkan tool dari Zend yang mahal sekali biayanya. 3. PHP memiliki kelemahan keamanan. Jadi Programmer harus jeli & berhati-hati dalam melakukan pemrograman & Konfigurasi PHP.
Penutup Kelemahan-kelemahan yang disebutkan sebelumnya tentu saja tidak menghalangi PHP untuk tetap digunakan secara meluas. Setidaknya, dibandingkan dengan produk-produk komersial, PHP dapat menurunkan biaya karena softwarenya gratis dan sudah mencakup fitur yang cukup lengkap.
Referensi http://www.nurulimam.com/2013/09/kelebihan-kekurangan-php.html
http://id.wikipedia.org/wiki/PHP http://indonesiaindonesia.com/f/74727-perintah-dasar-php-wajib-mengerti/ http://mellykartikasari.wordpress.com/2012/06/26/konsep-dan-perintah-dasar-php/ http://www.master.web.id/mwmag/issue/02/content/fokus/fokus.html
Biografi Nama : Fredy Kurniawan NIM : 1222471704 Alamat : Perumnas 2 Karawaci Tangerang Facebook : https://www.facebook.com/fredy.zhinong Email :
[email protected] Gemar berolahraga, spesialis furniture produk Informa.